Makalah Indra Penglihatan
Makalah Indra Penglihatan
Makalah Indra Penglihatan
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Sungguh luar biasa kuasa Tuhan YME, yang telah
menciptakan makhluk hidup beserta organ tubuh yang dapat
dimanfaatkan oleh makhluk tersebut, sebut saja manusia dengan
memiliki mata yang merupakan organ pengelihatan yang dapat
mendeteksi cahaya, yang dilakukan mata secara sederhana tidak
lain hanyalah mengetahui apakah lingkungan sekitarnya gelap
ataukah terang, mata yang lebih kompleks digunakan untuk
pengelihatan visual.
Dewasa ini banyak sekali gangguan-gangguan yang dapat
merusak mata, kerusakan yang terjadi bisa beragam mulai dari
kerusakan yang masih dapat di obati sampai terjadinya kebutaan
oleh karna itu, makalah ini berusaha memaparkan bagian-bagian
anatomi dan fisiologi dari mata, juga bagaimana mekanisme
penglihatan pada seseorang dan gangguan apa saja yang dapat
merusak mata, hal-hal ini merupakan sesuatu yang sangat penting
untuk diketahui khususnya bagi kita yang sekarang ini sedang
menempuh pendidikan khusus dimana suatu saat nanti kita akan
dihadapkan dengan anak-anak yang memiliki ganguan pada
peneglihatannya.
Page 1
1.2Rumusan Masalah
Di tinjau dari latar belakang pembuatan makalah ini, maka
kami merumuskan masalah yang akan di paparkan, yaitu:
1.
2.
3.
4.
Page 2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Gambaran Umum Sistem Penglihatan
Penglihatan pada manusia melibatkan deteksi gelombang cahaya yang
sangat sempit dengan panjang gelombang sekitar 400 sampai 750
nm.Panjang gelombang terpendek dipersepsi sebagai warna biru, dan
panjang gelombang terpanjang dipersepsi sebagai warna merah. Mata
memiliki fotoreseptor yang mampu mendeteksi cahaya, tetapi,
sebelum cahaya mengenai reseptor yang bertanggung jawab untuk
deteksi ini, cahaya harus difokuskan ke retina ( ketebalan 200 m)
oleh kornea dan lensa.
Fotoreseptor bisa dibagi menjadi dua jenis yaitu sel batang dan sel
konus ( kerucut). Reseptor batang berespons terhadap cahaya remangremang, dan reseptor konus berespons dalam keadaan terang dan
mampu membedakan warna merah,hijau, atau biru. Reseptor batang
dank onus terdapat di bagian dalam retina, dan cahaya harus berjalan
melalui sejumlah lapisan sel untuk mencapai fotoreseptor ini. Setiap
fotoreseptor
memiliki
molekul
pigmen
visual
Page 3
Page 4
pandang
reseptifnya
di
stimulus
oleh
cahaya,
dan
Page 5
sedangkan akson dari sel-sel ganglion di bagian nasal mata kiri dan
bagian temporal mata kanan berlanjut menjadi traktus optikus kanan.
Neuron yang menyusun traktus optikus akan berhubungan dengan
stasiun penerus (perelay) pertama pada jalur visual ini: badan
genikulatum lateral, kolikulus superior, dan nukleus pretektal di
batang otak. Serabut-serabut ini yang bersinaps di kolikulus superior
dan nukleus pretektal terlibat dalam refleks visual dan respons
orientasi.Sejumlah kecil serabut juga bercabang di titik ini untuk
bersinaps dengan nukleus suprakiasma, yang berhubungan dengan jam
tubuh dan ritme sirkadian tubuh. Namun demikian, sejumlah besar
neuron mencapai nukleus genikulatum lateral di talamus. Setiap
nukleus mengandung enam lapisan selular dan informasi dari kedua
mata akan tetap terpisah, setiap kelompok serabut akan bersinaps di
tiga lapisan. Sel ganglion M akan berakhir di dua lapisan bawah
(disebut magnoselular karena sel-sel pada lapisan ini berukuran relatif
besar). Sel di lapisan magnoselular bersifat sensitif terhadap kontras
dan pergerakan, tetapi tidak sensitif terhadap warna.Sel ganglion P
bersinaps di empat lapisan atas nukleus genikulatum lateral (dua untuk
setiap mata), yang disebut lapisan parvoselular. Lapisan ini memiliki
sel-sel yang relatif kecil, yang mentransmisikan informasi mengenai
warna dan detil-detil halus. Serabut dari nukleus genikulatum lateral
akan berjalan ke belakang dan ke atas dalam suatu berkas (disebut
radiasi optikus) melalui lobus pariental dan lobus temporal ke suatu
Page 6
area di korteks serebri yang disebut korteks visual primer. Setiap sel
korteks akan menerima input dari sejumlah terbatas sel di nukleus
genikulatum lateral, sehingga memiliki lapang pandang reseptifnya
sendiri atau bagian retina yang memberi respons.
2.2 Anatomi Sistem Penglihatan
1. Bagian Luar
Gb.1
Bagian
Luar Mata
a. Bulu Mata
Bulu mata yaitu rambut-rambut halus yang terdapat ditepi
kelopak mata.
b. Alis Mata (Supersilium)
Alis yaitu rambut-rambut halus yang terdapat diatas
mata.
c. Kelopak Mata (Palpebra)
Page 7
2. Bagian Dalam
depan
sklera
(bagian
Page 8
putih
mata),
kecuali
Page 9
cahaya
perkumpulan sel-sel
karena
saraf
yang
dan batang
l. Saraf Optik
Page 10
merupakan
tempat
berbentuk
kerucut
Page 11
Struktur/Gambar
Fungsi
Bulu mata berfungsi untuk
1.
Bulu Mata
melindungi
mata
dari
benda-benda asing.
Alis
2.
berfungsi
Alis Mata
mata
Page 12
Kelopak
Mata
4.
untuk
menghasilkan
Kelenjar Air
yang
Mata
air
bertugas
mata
untuk
2. Bagian Luar
No. Bagian Mata
Struktur/Gambar
Fungsi
Konjungtiva berfungsi
melindungi kornea dari
gesekan,
1.
Konjungtiva
memberikan
perlindungan
sklera
dan
pada
memberi
mata.
Skelera
Sklera
berfungsi
Page 13
menjadi
tempat
sebagai
pelindung
tetap
3.
Kornea
mata
gar
bening
bersih,
dan
kornea
ini
berasal
dari
ke
Koroid
di
warna
Iris
Iris
juga
jumlah
mengatur
cahaya
yang
otonom.
Pupil berfungsi sebagai
Pupil
sedikitnya
cahaya
yangmasuk
Page 14
Pupil
merupakan
tempat
lewatnya
cahaya
menuju retina.
Lensa
berfungsi
memfokuskan
7.
Lensa
pandangan
dengan
mengubah
bentuk
lensa.Lensa
berperan
penting
pada
pembiasan cahaya.
Retina berfungsi untuk
menerima
8.
cahaya,
mengubahnya menjadi
Retina
impuls
saraf
dan
menghantarkan impuls
ke saraf optik(II).
Aqueous humor(humor
berair)
9.
Aqueous
menjaga
humor
kantong
berfungsi
bentuk
depan
bola
mata.
10.
Vitreus
Vitreous humor(humor
humor
bening)
Page 15
berfungsi
(Badan
dalam
Bening)
mata.
Fungsi bintik kuning
yang terdapat di retina
Bintik
Kuning
untuk
meneruskan
sebuah
rangsang
cahaya
oleh
saraf
nantinya diproses
otak.
Dan
demikian
di
Dengan
kita
bisa
Otot Mata
Muskulus
Page 16
Muskulus
okuli
rektus
inferior(otot
disekitar
mata),
fungsinya
untuk
menutup
mata.
d).
Muskulus
okuli
rektus
medial(otot
disekitar
mata),
fungsinya
menggerakkan
mata dalam(bola mata).
e). Muskulus obliques
okuli
inferior,
fungsinya
menggerakkan
mata
bola
ke
superior,
fungsinya
memutar
Page 17
Page 18
Page 19
Page 20
yang tersusun dalam barisan rapi. Kartu domino pertama dalam sel
retina adalah sebuah molekul bernama 11-cis retinal. Ketika sebuah
foton mengenainya molekul ini berubah bentuk dan kemudian
mendorong perubahan protein lain yang berikatan kuat dengannya
yakni rhodopsin.
Kini
rhodopsin
berubah
menjadi
suatu
bentuk
yang
kimia
bernama
GTP
telah
menyatu
tetapi
proses
Page 21
saraf tidak berhubungan langsung satu sama lain ada celah kecil yang
memisah titik-titik sambungan mereka lalu bagaimana sinyal listrik ini
melanjutkan perjalanannya disini serangkaian mekanisme rumit terjadi
energy listrik diubah menjadi energy kimia tanpa kehilangan
informasi yang sedang dibawa dan dengan cara ini informasi
diteruskan dari satu sel saraf ke sel saraf berikutnya. Molekul kimia
pengangkut ini yang terletak pada titik sambungan sel-sel saraf
berhasil membawa informasi yang datang dari mata dari satu saraf ke
saraf yang lain.
Ketika dipindahkan ke saraf berikutnya sinyal ini diubah lagi menjadi
sinyal listrik dan melanjutkan perjalanannya ke tempat titik
sambungan lainnya dengan cara ini sinyal berhasil mencapai pusat
penglihatan pada otak disini sinyal tersebut dibandingkan informasi
yang ada di pusat memori dan bayangan tersebut ditafsirkan akhirnya
kita dapat melihat mangkuk yang penuh buah-buahan sebagaimana
kita saksikan sebelumnya karena adanya system sempurna yang terdiri
atas ratusan kompenen kecil ini dan semua rentetan peristiwa yang
menakjubkan ini terjadi pada waktu kurang dari 1 detik.
Secara singkat Mekanisme melihat adalah :
1 Cahaya masuk ke dalam mata melalui pupil.
2 Lensa mata kemudian memfokuskan cahaya sehingga
bayangan benda yang dimaksud jatuh tepat di retina
mata.
Page 22
3 Kemudian
ujung
saraf
penglihatan
di
retina
Page 23
Gb. 7 Bayangan yang Terbentuk pada Mata yang Miopi dan Jenis
Lensa yang di Pakai
Mata miopi adalah mata dengan lensa terlalu cembung atau bola
mata terlalu panjang. Dengan demikian,objek yang dekat akan
terlihat jelas karena bayangan jatuh pada retina, sedangkanobjek
yang jauh akan terlihat kaburkarena bayangan didepan retina.
Kelainan mata jenis ini dikoreksi dengan mata jenis cekung.
b) Hipermetropi (rabun jauh)
Page 24
Page 25
pada
mata
yang
disebabkan
bakteri
Chlamydia
Page 26
pertumbuhan
bakteri
yang
melebihi
biasanya,
Page 27
Page 28
BAB III
PENUTUP
3.1Kesimpulan
Sistem penglihatan adalah bagian dari sistem indra yang
membuat organisme mampu melihat. Sistem penglihatan
menafsirkan
informasi
dari
cahaya
untuk
mendirikan
Page 29
DAFTAR PUSTAKA
Ward, Jeremy P.T dkk. 2007. A Glance Fisiologi. Jakarta : Erlangga.
Wikipedia. 2015. Sistem Penglihatan (Online).Tersedia :
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_penglihatan [ 7 Juni 2016]
Anonymous. 2015. Anatomi dan Fisiologi Indra Penglihatan (Online).
Tersedia : http://4sinaps.blogspot.com/2013/01/anatomi-danfisiologi-mata.html [8 Juni 2016
Pearce, E.C. 2006. Anatomy & Physiology for Nurse. ( Anatomi dan
Fisiologi untuk Paramedis). Cetakan ke-28. Alih bahasa: Sri
Yuliani Handoyo. Jakarta: PT Gramedia.
Wikipedia. 2015. Penyakit Mata ( Online).Tersedia :
http://id.wikipedia.org/wiki/kategori [7 Juni 2016]
Page 30