MAKALAH Panca Indera
MAKALAH Panca Indera
MAKALAH Panca Indera
Kelompok:
UNIVERSITAS PASUNDAN
2017-2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Panca Indera”
ini tepat pada waktunya.
Shalawat beriring salam tak lupa kami sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW
yang telah menerangi semua umat di muka bumi ini dengan cahaya kebenaran.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah ikut membantu
dalam penyelesaian penyusunan makalah ini. Khususnya kepada dosen pembimbing
yaitu ibu Fitri Aryanti, S.T., M.PD., yang telah membimbing kami.
Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat berbagai kekurangan dan
kesalahan, baik dari segi isi maupun dari segi bahasa. Untuk itu, kami mengharapkan kritik
dan saran dari pembaca yang bersifat konstruktif untuk penyempurnaan makalah ini.
Kami berharap agar makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi pembaca.
Aamiin.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
II. PEMBAHASAN
A. Indera Penglihat (Mata)
B. Indera Pendengar (Telinga)
C. Indera Pengecap (Lidah)
D. Indera Pembau (Hidung)
E. Indera Peraba (Kulit)
III. PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
I. PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan rumusan masalah sebagai
berikut:
1. Apa saja bagian- bagian, cara kerja, kelainan dan cara merawat indera penglihat?
2. Apa saja bagian- bagian, cara kerja, kelainan dan cara merawat indera pendengar?
3. Apa saja bagian- bagian, cara kerja, kelainan dan cara merawat indera pengecap?
4. Apa saja bagian- bagian, cara kerja, kelainan dan cara merawat inderapembau?
5. Apa saja bagian- bagian, cara kerja, kelainan dan cara merawat inderaperaba?
C. Tujuan Pembahasan
Dari rumusan masalah diatas, maka tujuan pembuatan makalah adalah
untuk mengetahui bagian- bagian, cara kerja, kelainan dan cara merawatkelima alat indera
tersebut.
II. PEMBAHASAN
Alat indera adalah alat tubuh yang berguna untuk mengetahui keadaan di luar tubuh.
Alat indera ada lima, yaitu mata, telinga, hidung, lidah, dan kulit. Kelima alat indra itu
disebut panca indera. Pada setiap alat indera terdapat saraf. Saraf ini akan menerima rangsang
dari luar tubuh. Kemudian, saraf mengirim rangsang itu ke otak. Saat rangsang diterima otak
dengan baik, maka kita dapat melihat, mendengar, membau, mengecap, atau meraba.
A. Indera Penglihat (Mata)
Mata adalah indra penglihat. Mata berfungsi untuk menerima rangsangan berupa
cahaya. Bentuk bola mata bulat seperti bola pingpong. Diameternya lebih kurang 2 cm.
Sebagian besar terletak didalam rongga tengkorak.
1. Bagian-bagian mata
Bagian yang melindungi mata adalah:
a. Kelopak mata, berupa kulit tipis yang berfungsi untuk melindungi mata dari debu atau
sentuhan benda.
b. Bulu mata berfungsi untuk melindungi mata dari cahaya yang terlalu menyilaukan.
c. Alis berfungsi untuk melindungi mata dari aliran keringat dan air hujan.
d. Air mata yang dihasilkan oleh kelenjar mata, untuk menjaga kelembapan mata, dan
membersihkan mata dari debu, dan bakteri.
d. Lensa mata
Fungsi lensa mata adalah memfokuskan dan meneruskan cahaya yang masuk ke mata
agar tepat jatuh ke retina. Lensa mata mempunyai kemampuan untuk mencembung dan
memipih untuk memfokuskan jatuhnya cahaya yang disebut daya akomodasi. Akomodasi
bertujuan agar bayangan yang terjadi jatuh tepat pada bintik kuning. Apabila melihat objek
yang letaknya jauh, lensa mata menjadi lebih pipih, tetapi jika melihat objek yang letaknya
dekat, lensa mata menjadi lebih cembung. Pengaturan kecembungan lensa ini diatur oleh
otot- otot lensa yang melingkar (otot siliaris). Saat melihat objek yang jauh otot lensa
berelaksasi, sedangkan bila melihat objek yang dekat otot lensa berkontraksi. Lensa mata
membagi mata menjadi dua rongga, yaitu ruangan antara kornea dengan lensa (rongga muka),
dan ruangan dibelakang lensa (rongga belakang). Kedua rongga tersebut diisi cairan kental
dan transparan seperti jeli. Rongga depan berisi aqueous humour (humor berair), sedangkan
rongga belakang berisi vitreous humor (humor bening). Kedua cairan tersebut berfungsi
membantu memfokuskan cahaya kedalam retina.
e. Retina ( selaput jala)
Retina berfungsi membentuk bayangan benda dan kemudian dikirim oleh saraf mata
ke otak. Pada retina terdapat reseptor (fotoreseptor) yang berhubungan dengan bagian badan
sel- sel saraf yang serabutnya membentuk urat saraf optik yang memanjang sampai ke otak.
Bagian lapisan retina yang dilewati berkas urat saraf yang menuju ke otak tidak memiliki
reseptor dan tidak peka terhadap sinar. Apabila sinar mencapai bagian ini kita tidak dapat
mengenali cahaya. Oleh karena itu, daerah ini disebut bintik buta.
f. Saraf mata
Saraf mata berfungsi untuk meneruskan rangsang cahaya yang diterima. Rangsang
tersebut diteruskan ke susunan saraf pusat yang berada di otak. Dengan demikian, kita dapat
melihat suatu benda.
Miopi (rabun Lensa mata terlalu cembung atau bola mata Lensa cekung
jauh) terlalu panjang sehingga bayangan benda jatuh (divergen/negatif)
didepan retina.
Presbiopi(mat Elastisitas mata berkurang karena usia tua. Lensa rangkap (dua
a tua) macam lensa)
B. Indera Pendengar (Telinga)
Telinga merupakan alat pendengar dan alat keseimbangan. Telinga terdiri dari tiga
bagian, yaitu telinga luar, telinga tengah dan rongga telinga dalam.
1. Telinga luar
Telinga luar terdiri atas:
a. Daun telinga berfungsi untuk menampung atau mengumpulkan gelombang bunyi.
b. Liang pendengaran berfungsi untuk menyalurkan gelombang bunyi ke selaput gendang
telinga. Disepanjang dinding liang pendengaran terdapat rambut halus yang berfungsi
menghalalngi debu dan air agar tidak masuk ke telinga.
2. Telinga tengah
Telinga bagian tengah terdiri dari:
a. Gendang telinga (membrane timpani) berfungsi untuk menangkap getaran.
b. 3 tulang pendengaran (martil, landasan dan sanggurdi) berfungsi untukmemperkuat getaran
dan mengalirkannya dari gendang telinga menuju ke rongga telinga dalam.
c. Saluran eustachius berfungsi untuk menjaga keseimbangan tekanan udara antara udara luar
dengan udara di dalam telinga tengah.
Proses Mendengar
Getaran bunyi yang kita dengar akan ditangkap oleh daun telinga.Getaran bunyi
tersebut kemudian masuk ke dalam lubang telinga. Apabila getaran bunyi mencapai gendang
telinga, maka gendang telinga akanbergetar. Getaran gendang telinga menggetarkan tulang-
tulang pendengaran. Selanjutnya, tingkap jorong dan rumah siput ikut bergetar. Demikian
juga dengan cairan limfa di dalam rumah siput. Cairan limfa merangsang ujung-ujung saraf.
Ujung-ujung saraf menyampaikan rangsangan bunyi tersebut ke otak. Dengan demikian, kita
mendengar bunyi. Getaran bunyi yang terlalu keras dapat merobek gendang telinga sehingga
pendengaran dapat terganggu.
Kelainan dan Cara Memelihara kesehatan telinga
Kelainan dan penyakit yang menyerang telinga, yaitu :
a. Tuli atau tidak dapat mendengar dapat dialami sejak lahir dan dapat juga setelah dewasa.
Pada umumnya, tuli tidak dapat disembuhkan. Akan tetapi, penderita tuli yang tidak parah
dapat ditolong dengan menggunakan alat bantu dengar ( hearing aid).
b. Keluarnya cairan berbau busuk dari telinga akibat terjadi radang pada telinga bagian dalam.
c. Bisul atau luka dapat terjadi di dalam telinga akibat infeksi.
d. Kerusakan gendang telinga, misal gendang teling pecah. Disebabkan oleh dua hal, yaitu
kapasitas suara yang didengar terlalu kuat,dan terkena suatu benda yang tajam.
e. Otosklerosis, adalah kelainan pada tukang sanggurdi yang ditandai dengan gejala
tinitus(dering pada telinga) ketika masa kecil.
f. Presbikus, adalah perusakan pada sel saraf telinga yang terjadi pada usia manula.
g. Rusaknya reseptor pendengran pada telinga bagian dalam akibat dari mendengarkan suara
yang amat keras.
Agar terhindar dari berbagai kelainan atau penyakit telinga, hal-hal yang
harus diperhatikan antara lain :
a. Kebersihan telinga harus dijaga agar lubang telinga tidak tersumbat.
b. Sebaiknya, hindari bunyi yang terlalu keras.
c. Jika telinga sering berdenging, segeralah pergi ke dokter.
C. Indera Pengecap (Lidah)
Indra pengecap pada manusia berupa lidah. Lidah adalah alat indra yang peka
terhadap rangsangan berupa zat kimia larutan.
1. Bagian-bagian lidah
Lidah terletak didalam mulut. Permukaaan lidah kasar karena penuh bintil-bintil yang
disebut papilla. Pada binti-bintil lidah terdapat saraf pengecap. Lidah merupakan otot yang
tebal. Pada pangkal lidah terdapat kelenjar limfa berlapiskan selaput yang berlendir.
D. Indera Pembau (Hidung)
1. Bagian-bagian hidung
E. Indera Peraba (Kulit)
1. Bagian-bagian kulit
Kulit terdiri atas dua lapisan, yaitu:
a. Lapisan luar (Epidermis)
Lapisan luar tersusun atas dua lapisan, yaitu kulit ari dan lapisan malpighi. Kulit ari
tersusun atas sel-sel mati dibawahnya. Kulit ari berfungsi mencegah masuknya bibit
penyakit (bakteri) dan mencegah penguapan air dari dalam tubuh. Lapisan malpighi tersusun
atas sel-sel yang aktif membelah diri.
b. Lapisan dalam (Dermis)
Lapisan dalam tersusun dari:
1. Kelenjar keringat berfungsi menghasilkan keringat;
2. Saluran keringat
3. Lapisan lemak berfungsi menghangatkan tubuh;
4. Kalenjer lemak
5. Otot penggerak rambut berfungsi mengatur gerakan rambut;
6. Pembuluh darah berfungsi mengalirkan darah yang berisi oksigen atau karbondioksida serta
sari makanan;
7. Saraf penerima rangsang (reseptor)
Kulit merupakan bagian tubuh yang mudah dihinggapi jamur dan kotoran lain. Oleh
karena itu, jagalah selalu kebersihan kulitmu. Mandilah dua kali sehari, serta cucilah kaki dan
tangan sebelum tidur, makanlah makanan yang mengandung vitamin E serta sayuran dan
buah-buahan.
Apabila dibagi kedalam kelompok alat indera, maka dapat kita bagi kedalam tiga
grup kelompok:
1. Kemoreseptor
Yaitu alat indera yang merespon terhadap rangsangan zat kimia yaitu indera
pembau (hidung) dan indera pengecap (lidah). Penciuman, penghiduan, atau olfaksi,
adalah penangkapan atau perasaan bau. Perasaan ini dimediasi oleh sel sensor
tespesialisasi pada rongga hidung vertebrata, dan dengan analogi, sel sensor
pada antena invertebrata.
Untuk hewan penghirup udara, sistem olfaktori mendeteksi zat kimia asiri atau, pada
kasus sistem olfaktori aksesori, fase cair. Pada organisme yang hidup di air,
seperti ikan ataukrustasea, zat kimia terkandung pada medium air di sekitarnya.
Penciuman, seperti halnya pengecapan, adalah suatu bentuk kemosensor. Zat kimia
yang mengaktifkan sistem olfaktori, biasanya dalam konsentrasi yang sangat kecil,
disebut dengan bau.
2. Mekanoreseptor
Yaitu alata indera yang merespon terhadap rangsangan gaya berat, tegangan suara
dan tekanan yakni indera peraba (kulit) dan indera pendengaran (telinga).
Pendengaran adalah kemampuan untuk mengenali suara.
Dalam manusia dan binatang bertulang belakang, hal ini dilakukan terutama oleh
sistem pendengaran yang terdiri dari telinga, syaraf-syaraf, danotak.
Tidak semua suara dapat dikenali oleh semua binatang. Beberapa spesies dapat
mengenali amplitudo dan frekuensi tertentu. Manusia dapat mendengar dari
20 Hz sampai 20.000 Hz. Bila dipaksa mendengar frekuensi yang terlalu tinggi terus
menerus, sistem pendengaran dapat menjadi rusak.
3. Photoreseptor/ Fotoreseptor
Yaitu alat indera yang merespon terhadap rangsangan cahaya seperti indera
penglihatan atau mata. Penglihatan adalah kemampuan untuk
mengenali cahaya dan menafsirkannya, salah satu dari indra. Alat tubuh yang
digunakan untuk melihat adalah mata.
Banyak binatang yang indra penglihatannya tidak terlalu tajam dan menggunakan
indra lain untuk mengenali lingkungannya, misalnya pendengaran untuk kelela
III. PENUTUP
A. Simpulan
Alat indera adalah alat tubuh yang berguna untuk mengetahui keadaan di luar tubuh.
Indra merupakan ”jendela” bagi tubuh untuk mengenal dunia luar sekitar kita. Alat indera
adalah organ yang peka terhadap rangsangan tertentu.
Manusia mempunyai lima macam indra, yaitu mata sebagai penerima rangsang
cahaya, telinga sebagai penerima rangsang getaran bunyi, hidung sebagai penerima rangsang
bau berupa gas, lidah sebagai penerima rangsang zat, dan kulit sebagai penerima rangsang
sentuhan. Pada setiap alat indera terdapat saraf. Saraf ini akan menerima rangsang dari luar
tubuh. Kemudian, saraf mengirim rangsang itu ke otak. Saat rangsang diterima otak dengan
baik, maka kita dapat melihat, mendengar, membau, mengecap, atau meraba.
B. Saran
Setiap orang membutuhkan alat indera untuk bisa melihat, mendengar, mengecap,
membau, dan meraba. Oleh karena itu, kita harus menjaga kebersihan kelima alat indera kita
agar tetap sehat. Semoga makalah ini bermanfaat dan dapat menambah ilmu kita tentang alat
indera.
DAFTAR PUSTAKA
Note: This service is not intended for secure transactions such as banking, social media, email, or purchasing. Use at your own risk. We assume no liability whatsoever for broken pages.
Alternative Proxies: