Bioteknologi modern telah membantu memproduksi insulin, antibodi monoklonal, dan interferon untuk pengobatan melalui rekayasa genetika, serta membuat vaksin dengan mengisolasi antigen dari mikroba. Aplikasi ini telah memberikan manfaat besar bagi kesehatan, meskipun bioteknologi juga dapat memiliki dampak ekonomi seperti menggusur petani kecil.
0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
151 tayangan3 halaman
Bioteknologi modern telah membantu memproduksi insulin, antibodi monoklonal, dan interferon untuk pengobatan melalui rekayasa genetika, serta membuat vaksin dengan mengisolasi antigen dari mikroba. Aplikasi ini telah memberikan manfaat besar bagi kesehatan, meskipun bioteknologi juga dapat memiliki dampak ekonomi seperti menggusur petani kecil.
Bioteknologi modern telah membantu memproduksi insulin, antibodi monoklonal, dan interferon untuk pengobatan melalui rekayasa genetika, serta membuat vaksin dengan mengisolasi antigen dari mikroba. Aplikasi ini telah memberikan manfaat besar bagi kesehatan, meskipun bioteknologi juga dapat memiliki dampak ekonomi seperti menggusur petani kecil.
Bioteknologi modern telah membantu memproduksi insulin, antibodi monoklonal, dan interferon untuk pengobatan melalui rekayasa genetika, serta membuat vaksin dengan mengisolasi antigen dari mikroba. Aplikasi ini telah memberikan manfaat besar bagi kesehatan, meskipun bioteknologi juga dapat memiliki dampak ekonomi seperti menggusur petani kecil.
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 3
Penerapan bioteknologi konvensional dan modern di bidang kesehatan telah
membawa kemajuan yang pesat. Beberapa contoh penerapan bioteknologi
modern di bidang kesehatan antara lain sebagai berikut.
1. Pembuatan Hormon Insulin
Pembuatan hormon insulin dilakukan dengan rekayasa genetika.
Melalui rakayasa genetika, manusia berhasil menyisipi bakteri Escherichia coli dengan gen pembentuk insulin pada manusia. Gen penghasil insulin manusia tersebut dapat mengarahkan sel E.coli untuk menghasilkan insulin. Dengan demikian bakteri ini mampu membentuk insulin yang mirip dengan insulin manusia. Insulin yang diperoleh dapat digunakan untuk mengobati penderita diabetes. Insulin yang dibentuk bakteri ini terbukti lebih baik daripada insulin hewani dan tidak menimbulkan dampak negatif pada tubuh manusia.
2. Antibodi Monoklonal
Antibodi merupakan protein yang dihasilkan oleh sistem kekebalan tubuh
yang berfungsi melawan dan melindungi tubuh dari infeksi bakteri. Melalui rekayasa genetika, manusia dapat membentuk antibodi monoklonal. Antibodi monoklonal yaitu antibodi yang diperoleh dari penggabungan sel penghasil antibodi dengan sel yang terkena penyakit. Pada teknologi antibodi monoklonal digunakan sel-sel tumor dan sel-sel limpa manusia. Sel-sel tumor dapat memperbanyak diri tanpa henti, sedangkan sel limpa sebagai antigen yang menghasilkan antibodi. Hasil penggabungan kedua sel tersebut dinamakan sel hibridoma. Sel hibridoma dapat memproduksi antibodi secara kontinyu. Antibodi yang dihasilkan dapat digunakan untuk mengobati penyakit kanker atau tumor. Antibodi ini akan menyerang sel-sel kanker tanpa merusak sel-sel yang sehat.
3. Interferon
Interferon merupakan sel-sel tubuh yang mampu menghasilkan senyawa
kimia. Senyawa kimia tersebut dapat membunuh virus. Interferon berguna untuk melawan infeksi dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Produksi interferon dilakukan melalui rekayasa genet
4. Pembuatan Vaksin
Pembuatan vaksin dilakukan melalui rekayasa genetika. Vaksin dibuat
dengan mengisolasi gen yang mengkode antigen dari mikrobia yang bersangkutan. Gen tersebut disisipkan pada plasmid yang sama tetapi telah dilemahkan. Mikrobia yang telah disisipi gen tersebut akan membentuk antigen murni. Jika antigen ini disuntikkan pada tubuh manusia, sistem kekebalan tubuh akan membentuk antibodi yang berfungsi melawan antigen yang masuk ke dalam tubuh.
Selain bioteknologi modern, ada juga produk bioteknologi
konvensional di bidang kesehatan yaitu antibiotik. Antibiotik merupakan zat kimia yang dihasilkan oleh mikroorganisme terutama bakteri dan jamur yang dapat menghambat pertumbuhan atau membunuh bakteri atau mikroorganisme yang lain. Dengan demikian, antibiotik digunakan untuk melawan infeksi bakteri atau jamur. Selain itu, ada juga vaksin yang dibuat dengan menerapkan bioteknologi konvensional. Pembuatan vaksin jenis ini tidak melalui rekayasa genetika. Vaksin ini berasal dari mikroorganisme yang telah dilemahkan. Vaksin dimasukkan ke dalam tubuh manusia dengan suntikan atau oral. Dengan demikian, sistem kekebalan tubuh manusia aktif melawan mikroorganisme tersebut.
Share this:
Dampak dibidang Sosial Ekonomi
Beragam aplikasi rekayasa menunjukkan bahwa bioteknologi mengandung dampak ekonomi yang membawa pengaruh kepada kehidupan masyarakat. Produk Bioteknologi dapat merugikan petani kecil. Penggunaan hormon pertumbuhan sapi (bovine growth hormone : BGH) dapat meningkatkan produksi susu sapi sampai 20% niscaya akan menggusur peternak kecil. dengan demikian, Bioteknologi dapat menimbulkan kesenjangan ekonomi. Dalam waktu yang tidak terlalu lama lagi, tembakau, coklat, kopi, gula, kelapa, vanili, ginseng dan opium akan dapat duhasilkan melalui modifikasi genetika tanaman lain, sehingga akan menyingkirkan tanaman aslinya. Duniaketiga sebagai penghasil tanaman-tanaman tadi akan menderita kerugian besar.