PROPOSAL MANFAAT DAUN KELOR Fixx

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 20

USULAN PROGRAM

PENGABDIAN MASYARAKAT INTERNAL POLTEKKES RS dr. SOEPRAOEN

Program PengabdianMasyarakat
Pemanfaatan Tanaman Kelor Sebagai Stimulasi ASI

Oleh
Ketua : Ns. Nunung Ernawati, S.Kep., M.Kep NIDN : 0715067603
Anggota :

POLITEKNIK KESEHATAN RS. dr. SOEPRAOEN MALANG


PROGRAM STUDI KEPERAWATAN
PEBRUARI2019
HALAMAN PENGESAHAN
PROGRAM PENGABDIAN MASYARAKAT
POLTEKKES RS dr. SOEPRAOEN

1. Judul : Pemanfaatan Daun Kelor Sebagai Stimulasi ASI


2. Ketua Pelaksana :
a. Nama : Ns. Nunung Ernawati, S.Kep.M.Kep
b. NIDN : 0715067503
c. Jabatan : Kepala Bagian Pusat Studi
d. Program Studi : keperawatan
3. Anggota Tim Pengusul
1. Anggota 1
a. Nama :
b. NIM :
c. Jabatan : Mahasiswa
d. Program Studi : Keperawatan
2. Anggota 2
a. Nama :
b. NIM :
c. Jabatan : Mahasiswa
d. Program Studi : Keperawatan
3. Anggota 3
a. Nama :
b. NIM :
c. Jabatan : Mahasiswa
d. Program Studi : Keperawatan
4. Lokasi Kegiatan :
a. Wilayah : Posyandu Puskesmas Djanti
b. Kecamatan : Kecamatan Sukun
c. Kabupaten : Kota Malang
d. Propinsi : Jawa Timur
e. Jarak Tempuh : 10 Km
5. Luaran Program :
a. Publikasi pada media online/repository PT
b. Video Pengelolaan Daun Kelor
c. Peningkatan penerapan IPTEK di Masyarakat
d. Perbaikan Tata Nilai di Masyarakat
6. Jangka Waktu Pelaksanaan: 6-8 bulan
7. Biaya Total : Rp. 3.000.000
Mengetahui, Ketua Pengabdian
Ka Prodi Keperawatan

Ns. Nunung Ernawati, M.Kep


Ns. Kumoro Asto L.Kep.M.Kep NIDN 0715067603
NIDN 0721057205
Mengetahui,
Ka BPPM

Tien Aminah. S.Kep.Ners


NUPN 9907013458
IDENTITAS DAN URAIAN UMUM
1. Judul Pengabdian :Program Pemanfaatan Tanaman Kelor Sebagai Stimulasi ASI
2. Tim pelaksana
No. Nama Jabatan Bidang Instansi Alokasi
Keahlian Asal Waktu
(jam/minggu)
1. Nunung Ernawati, Ketua Keperawatan Poltekkes 8jam/minggu
S.Kep.Ners., M.Kep RS dr.
Soepraoen
2. Anggota Mahasiswa Poltekkes 4jam/minggu
Keperawatan RS dr.
Soepraoen
3. Anggota Mahasiswa Poltekkes 4jam/minggu
Keperawatan RS dr.
Soepraoen
4. Anggota Mahasiswa Poltekkes 4jam/minggu
keperawtan RS dr.
Soepraoen
3. Objek ( Khalayak Sasaran) Pengabdian Kepada Masyarakat:
Program Pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan bersama
4. Masa Pelaksanaan
Mulai : bulan Juni2019
Berakhir : bulan Januari2020
5. Usulan Biaya Poltekkes RS dr. Soepraoen
Tahun ke 1 : Rp 3.000.000,-
6. Lokasi Pengabdian Masyarakat
Lokasi program pengabdian masyarakat ini dilaksanakan di Wilayah Posyandu
Puskesmas Djanti Kecamatan Sukun Kota Malang
7. Mitra Yang Terlibat
Mitra 1 yaitu kelompok ibu menyusui
Mitra 2 yaitu Kelompok Ibu
8. Permasalahan yang ditemukan dan solusi yang ditawarkan
1) Kelompok Mitra 1 ( Kelompok Ibu Menyusui )
a. kurangnya pengetahuan ibu menyusui tentang produksi ASI
b. tidak tersedianya media pendidikan Kesehatan bagi Kelompok Ibu Menyusui
2.) Kelompok Mitra 2 ( kelompok masyarakat )
a. kurang pengetahuan tentang manfaat Daun Kelor
b. kurang tersedianya media informasi/rujukan yang akurat tentang manfaat daun
kelor
Kontribusi Mendasar Pada Khalayak Sasaran
a. Meningkatkan pengetahuan tentang pentingnya daun kelor pada kelompok ibu
menyusui dalam membimbing ibu menyusui cara pengolahan daun kelor dalam
kegiatan peningkatan produksi Produksi ASI.
b. Penerapan ipteks dan peningkatan keterampilan kelompok Ibu Menyusui dalam
melaksanakan peningkatan produksi ASI.
9. Rencana Luaran berupa jasa, sistem, produk/barang, paten atau luaran lainnya
yang di targetkan
No. Jenis Luaran Indikator Capaian
**
Luaran Wajib TS TS+1 TS+2 TS+3 TS+4
1. Publikasi ilmiah di jurnal ber- Submitted,
ISSN/Prosiding jurnal Nasional accepted,
published
2. Publikasi pada media massa cetak/on Tidak Ada
line/repocitory PT
3. Peningkatan daya saing ( peningkatan Tidak Ada
kualitas, kuantitas, serta nilai tambah
barang, jasa, diversifikasi produk
dana tau sumberdaya yang lain)
4. Peningkatan penerapan ipteks di Penerapan
masyarakat
(mekanisme, IT dan manajemen)
5. Perbaikan tata nilai di masyarakat Sudah √
( senibudaya, social, politik, dilaksanakan
keamanan, ketentraman, pendidikan
kesehatan)
Luaran tambahan
1. Publikasi di Jurnal International Tidak ada
2. Jasa, rekayasa social, metode atau Penerapan
sistem, produk/barang
3. Inovasi baru TTG Tidak ada
4 Hak karya intelektual (paten,paten Ada
sederhana,hak cipta,merk dagang,
rahasia dagang, desain produk
industry, perlindungan varietas
tanaman, perlindungan topografi)
5. Buku ber ISBN Ada
DAFTAR ISI
Halaman Sampul.............................................................................................. i
Halaman Pengesahan....................................................................................... ii
Identitas Uraian Umum…………………………………………………....... iii
Daftar Isi.......................................................................................................... v
Ringkasan........................................................................................................ vi
Bab 1 Pendahuluan................................................................................................ 1
1.1 Analisis Situasi………………………………………………………….1
1.2 Uraian Ringkas Kondisi Mitra….……………………………………….1
1.3 Permasalahan Kelompok Mitra…………………………………………2
Bab 2 Solusi dan Target Luaran............................................................................ 4
2.1 Solusi Yang ditawarkan………………………………………………… 4
2.2 Target Luaran………………………………………………………....... 4
Bab 3 Metode Pelaksanaan…………….............................................................. 7
3.1 Langkah-Langkah Sistematis………………………………………… 7
3.2 Metode Pendekatan …………………………………………………… 7
3.3 Evaluasi dan Keberlanjutan Program...................................................... 9
Bab 4 Biaya dan Jadwal Program Kemitraan…………………………………..... 12
Daftar Referensi………………………………………………………………….. 12
Lampiran................................................................................................................. 13
RINGKASAN PROPOSAL

Daun Kelor mengandung berbagai macam zat gisi serta sumber fitokemikal.
Rendahnya gizi mikro yang dikonsumsi ibu menyusui akan memengaruhi
kemampuan untuk menyediakan ASI dengan kandungan gizi mikro yang cukup
untuk pertumbuhan bayi. Penilitian ini bertiujuan untuk melihat efek dari ekstrak
daun kelor terhadap kuantitas dan kualitas ASI pada ibu menyusui. Penilitian ini
adalah double blind randomized kontroled design dan dilaksanakan di kota malang.
Subjek adalah ibu menyusui setelah seminggu melahirkan dan dibagi dalam dua
kelompok. Setelah dilaksanakan intervensi pada kedua kelompok, pada kelompok
pertama mendapat kan peningkatan dalam produksi atau kualitas ASI lebih tinggi
dari kelompok kedua.
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Analisis Situasi


Pemenuhan kebutuhan gizi bayi 0-6 bulan mutlak diperoleh melalui Air Susu
Ibu (ASI) bagi bayi dengan ASI eksklusif.Berdasarkan hal ini maka upaya perbaikan
gizi bayi 0-6 bulan dilaku- kan melalui perbaikan gizi ibu sebelum dan pada masa
pemberian ASI eksklusif. Onis and Onyan- go mengemukakan bahwa upaya
perbaikan gizi bayi 0-6 bulan didasarkan bahwa gizi kurang pada usia kurang dari 2
tahun akan berdampak terhadap penurunan pertumbuhan fisik, perkembangan otak,
kecerdasan, dan produktivitas; dampak ini sebagian besar tidak dapat diperbaiki
(irreversible).

Di Indonesia, persentase menyusui eks- klusif semakin menurun dengan


meningkatnya kelompok umur bayi. Pada bayi yang berumur 5 bulan menyusui
eksklusif hanya15,3% pada tahun 2015, tetapi telah meningkat sebesar 36,2 %
pada tahun 2017, sementara bayi menyusui eksklusif 6 bulan sebesar 30,2 %.
Target pemberian ASI eksklusif sebesar 80% pada tahun 2018. Banyak fak- tor
penyebab rendahnya pemberian ASI eksklusif, salah satu diantaranya adalah
asupan gizi yang rendah dan ibu menyusui merasa jumlah ASI yang diproduksi
tidak cukup untuk memenuhi permintaan bayi, disamping itu masih adanya promosi
susu formula pengganti ASI.
Pada keadaan fisiologis menyusui,kebutuhan gizi ibu meningkat karena
kebutuhan untuk memproduksi ASI. Hasil penelitian(dituliskan nama peneliti dan
tahunnya) tenyatakan bahwa faktor makanan berpengaruh signifikan terhadap
produksi ASI selain faktor psikis dan isapan bayi. Tanaman kelor (Moringa oleifera)
merupakan bahan makanan lokal yang memiliki potensi untuk dikembangkan dalam
kuliner ibu menyusui, karena mengandung senyawa fitosterol yang berfungsi
meningkatkan dan memperlancar produksi ASI (efek laktagogum). Secara teoritis,
senyawa-senyawa yang mempunyai efek laktagogum diantaranya adalah sterol.
Sterol merupakan senyawa golongan steroid.
Saat ini di posyandu di wilayah kerja Puskesmas Djanti kota Malang terdapat
20 ibu menyusui yang sudah mengetahui ekstrak daun kelor dan memiliki produksi
beserta kualitas ASI yang tinggi dari pada produksi ASI ibu yang tidak mengetahui
manfaat daun kelor, namun masih ada ibu menyusui yang belum mengetahui
manfaat dari daun kelor, diantaranya ada 10 ibu yang tidak tau cara pengolahan
daun kelor dan 8 ibu menyusui yang tidak tahu sama sekali tentang menfaat daun
kelor. Seharusnya kegiatan mempruduksi ASI dengan kualitas yang baik harus
sudah dilakukan setelah melahirkan.

1.2 Permasalahan Mitra


Berdasarkan data dari analisis situasi, beberapa permasalahan yang ada di
Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Djantiantara lain:
1. Kurangnya pengetahuan kelompok ibu menyusui tentang manfaat Daun
Kelor
2. Kurangnya keterampilan pengolahan daun kelor pada kelompok ibu
menyusui
3. Tidak tersedianya media pendidikan kesehatan tentang Manfaat Produksi
ASI
BAB 2
SOLUSI DANTARGET LUARAN

2.1 Solusi Permasalahan


Dalam kegiatan pengabdian ini solusi yangdapat ditawarkan berdasarkan
permasalahan yang ada di kelompok Ibu Menyusuidi wilayah kerja Puskesmas
Djanti Kota Malang adalah sebagai berikut:
Tabel 2.1 Tabel Solusi yang ditawarkan
No. Permasalahan Solusi yang ditawarkan Jenis luaran
1. Kurangnya pengetahuan Penyuluhan dan 100% mampu
kelompok ibu menyusui dan pendampingan tentang memahami tentang
kelompok masyarakat pengolahan Daun Kelor pentingnya Daun
tentang Manfaat daun Kelor pada ibu menyusui (solusi Kelor, tahapan
di fokuskan ke pengolahan daun
peningkatan pengetahuan kelor, waktu yang
seperti penyuluhan saja) tepat untuk
pembelajaran
manfaat daun kelor
dan manfaat daun
kelor
100% ibu dan
kelompok
masyarakat
mempunyai sumber
rujukan informasi
tentang
pembelajaran atau
pendidikan
kesehatan tentang
pentingnya daun
kelor pada kalangan
ibu menyusui
2. Kurangnya ketrampilan Pembelajaran Manfaat 100%kelompok ibu
pengolahan daun kelor daun kelor dan stimulasi menyusui dan
pada kelompok ibu ASI pada kelompok ibu kelompok
menyusui dan kelompok menyusui di wilayah kerja masyarakat mampu
masyrakat wilayah kerja puskesmas djanti ( melaksankan tugas
Puskesmas Djanti difokuskan pada pelatihan pengolahan daun
pengolahan daun kelor) kelor sesuai
tahapannya
3. Tidak tersedianya media Penyediaan sarana 100% kelompok ibu
pembelajaran pendidikan pembelajaran pendidikan menyusui memiliki
kesehatan yang menarik kesehatan tentang media belajar
untuk kalangan ibu manfaat daun keloruntuk pendidikan
menyusui ibu menyusui kesehatan berupa
CD video diganti
(kalender kesehatan)
pengolahan Daun
kelor
100% ibu menyusui
dan kelompok
masyarakat memiliki
sumber/ rujukan
informasi tentang
pembelajaran
pendidikan
peningkatan produksi
dan peningkatan
kualitas ASI

2.2 Target Luaran


2.2 Tabel Target Luaran
No. Jenis Luaran Indikator Capaian
Luaran Wajib
1. Publikasi ilmiah di jurnal ber-ISSN/Prosiding jurnal Tidak ada
Nasional
2. Publikasi pada media massa cetak/on line/repocitory Terbit
PT
3. Peningkatan daya saing ( peningkatan kualitas, Ada
kuantitas, serta nilai tambah barang, jasa,
diversifikasi produk dana tau sumberdaya yang lain)
4. Peningkatan penerapan ipteks di masyarakat Penerapan dan
(mekanisme, IT dan manajemen) peningkatan
pengetahuan dan
perilaku PHBS
sampai level baik
(80%-100%)
5. Perbaikan tata nilai di masyarakat ( senibudaya, Sudah dilaksanakan
social, politik, keamanan, ketentraman, pendidikan
kesehatan)
Luaran Tambahan
1. Publikasi di Jurnal International Tidak ada
2. Jasa, rekayasa social, metode atau sistem, Ada
produk/barang
3. Inovasi baru TTG Penerapan
4 Hak kekayaan Intelektual Draft
5. Buku ber ISBN Tidak ada

2.3 Roadmap Program dan Capaian Hasil

Tahap 1: Survey Tahap 2: Pelaksanaan Tahap 3: Pembuatan Tahap 4: Publikasi


Laporan
1. Survey Lokasi 1. Penyuluhan dan 1. Monitoring dan 1. Publikasi di
2. Koordinasi pendampingan pada Evaluasi repository
kelompok ibu menyusui Kegiatan 2. Terbitnya CD
Lapangan
dan kelompok video pengolahan
masyarakatdi wilayah 2. Pembuatan
Daun Kelor
kerja Puskesmas djanti Laporan Akhir
tentang peningkatan 3. Pembuatan Buku
produksi dan kualitas
ASI
2. Pembelajaranmanfaat
CAPAIAN: daun kelor dan simulasi CAPAIAN: CAPAIAN:
1. Pemetaan pengolahan daun 1. Hasil Monev 1. Terbitnya publikasi
Masalah kelor)keterampilam yang di repository
2. Penetapan Solusi kelompok masyarakat menunjukkan kampus
3. Persiapan terkait peningkatan baik 2. Terbitnya Haki CD
Pelaksanaan proksi dan kualitas ASI video pengolaan
daun kelor
3. Pengadaan media
pembelajaraan
pendidikan kesehatan
dalam posyandu
CAPAIAN: dengan wilayah kerja
puskesmas ibu menyusui
1. Peningkatan pengetahuan Djanti dan masyarakat
tentang pkualitaskecamatan Sukun
produksi ASI
BABtentang
2. Peningkatan keterampilan ibu menyusui 3 pengolahan
daun kelor dalam mencapai kualitas produksi ASI yang baik
3. Tersedianyan media Metode Pelaksanaan
pembelajaran pendidikan kesehatan
untuk ibu menyusui dalam memenuhi produksi dan kualitas
ASI berupa CD video tentang pengolahan

.1 Langkah –Langkah Sistematis


Metode pelaksanaan program kemitraan masyarakat kelompok ibu menyusui dan
kelompok masyarakat dibagi beberapa tahapan antara lain:
3.1.1Tahap Persiapan
Pada tahap persiapan ini dilakukan survey lapangan yang bertujuan untuk
mendapatkan data awal tentang kelompok mitra, kemudian dilakukan kesepakatan
bersama untuk selanjutnya menyusun rencana tindak lanjut untuk menyelesaikan
permasalahan secara bertahap mulai jangka pendek, menengah sampai dengan
jangka panjang.

3.1.2Tahap Pelaksanaan
Berdasarkan prioritas masalah dan solusi yang disepakati oleh kelompok mitra,
makapermasalahan sumber daya manusia dan solusi yang disepakati antara lain;
penyuluhan dan pendampingan yang akan diikuti oleh 2 Perawat Puskesmas
Djantidan 20Ibu menyusui dan tokoh tokoh masyarakat yang akan dilakukan setiap
hari jumat siang setelah jam belajar selesai. Pelaksanaan penyuluhan dan
pendampingan ini akan dilakukan setiap 1x/ minggu sebanyak 3 kali kegiatan.
Kegiatan penyuluhan dan pendampingan ini akan diawali dengan pemberian materi
( teori ) kemudian dilanjutkan pendampingan guna meningkatkan pemahaman pada
kelompok ibu menyusui dan masyarakat, perkiraan waktu yang dibutuhkan adalah 2
jam/hari dimana masing-masing kegiatan. Untuk evaluasi kegiatan penyuluhan akan
dilakukan pre test dan post test tentang topik terkait, hal ini bertujuan untuk
mengevaluasi kemampuan kognitif kelompok mitra sebelum dan sesudah pemberian
materi, kemudian untuk kegiatan penyuluhandievaluasi dengan menggunakan
kuesioner.
Pada permasalahan kurangnya keterampilan Ibu menyusui dalam melakukan
pengolahan Daun Kelor, solusi yang disepakati adalah pembelajaran pendidikan
kesehatan dan stimulasi kegiatan pengolahan daun kelor yang akan dilakukan 2x
seminggu selama 4 minggu. Jadi ada 8 kali kegiatan yang akan dibagi menjadi 4 x
pembelajaran dan 4x simulasi kegiatan pengolahan secara selang seling.
Kegiatan ini dievaluasi dengan observasi menggunakan penilaian chek list atau
unjuk kerja.
Pada permasalahan tidak tersedianya media pembelajaran dan pendidikan
kesehatan yang sesuai untuk ibu menyusui yang telah disepakati oleh kelompok
mitra untuk penyediaan CD Vidio ( ganti dengan kalender kesehatan saja) tentang
pengolahan daun kelor.
Keberlanjutan program pengabdian masyarakat ini akan diwujudkan dalam
bentuk posyandu ibu menyusui binaan di bidang kesehatan, diharapkan setelah
kegiatan pengabdian masyarakat ini kelompok mitra dapat melakukan kaderisasi
pelaksanaan tugas perkembangan (diganti dalam pengelolaan dan inovasi produk
daun kelor) peningkatan kualitas dan produksi ASI.
BAB 4
JADWAL DAN RINCIAN ANGGARAN
4.1 Rincian Anggaran
Adapun ringkasan anggaran biaya yang diperlukan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
N Jenis Pengeluaran Anggaran
o
1. Gaji dan upah maksimum (max 30%) Rp. 900.000,-
2. Bahan Habis Pakai dan peralatan (max Rp. 1.275.000 ,-
40%)
3. Perjalanan (Max 20%) Rp. 525.000,-
4. Lain-lain ( max 10%) Rp. 300.000,-
Total Rp. 3.000.000

4.2 jadwal Kegiatan


Bulan
No Nama Kegiatan 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 11 12
Survey lahan X                    
 
Penyusunan proposal
X X                    
Koordinasi pelaksanaan  
kegiatan X X                    
Pelaksanaan kegiatan
pengabdian X X X X X
Pembuatan laporan
kemajuan X X
Monev internal X
Pembuatan laporan akhir X X
Publikasi X X
Seminar hasil X
RINCIAN ANGGARAN PROGRAM PENELITIAN INTERNAL

1. Honorarium
Pelaksana Honor/jam Waktu Minggu Honor
(Rp) (Jam/minggu (Rp)
)
Ketua 7500 4 15 480.000
Anggota 7.500 2 10 150.000
Anggota 7.500 2 10 150.000
Angota 7.500 2 10 150.000
Sub Total honor 900.000
2. Peralatan Penunjang( alat habis pakai, biaya luaran dan perijinan)
Material Justifikasi Kuantitas Harga Harga
pemakaian satuan (Rp)
Pengadaan dan Laporan 5 eksemplar 25.000 125.000
penggandaaan
proposal
Pengadaan dan Laporan 5 eksemplar 25.000 150.000
penggandaan
laporan kemajuan
dan hasil
Kertas HVS 80 Cetak data 2Rim 50.000 100.000
gram dan laporan
Birokrasi perijinan Pelaksanaan 1 kali 200.000 200.000
kegiatan
Dokumentasi Bukti kegiatan 1x 100.000 100.000
kegiatan
Biaya pembuatan Luaran 1x 500.000 600.000
CD Animasi penelitian
Sub total 1. 275.000
3. Perjalanan
Material Justifikasi Kuantitas Harga Harga
pemakaian satuan (Rp)
(Rp)
Transport dan Pengambilan 3 orang x 4 20.000 240.000
akomodasi tim data dan kali kunjungan
pelaksana dan 2 pelaksanaan
orang anggota ke kegiatan
tempat mitra
Transport Penunjang 2x 117.500 285.000
pengolahan data analisis
2x
Sub Total 525.000
Konsumsi 2 x 5 orang 10.000 100.000
seminar hasil dan
monev
Konsumsi 1x 20 orang 10.000 200.000
responden
Sub Total 300.000
Total keseluruhan 3.000.000
Lampiran 2 : SAP dan materi penyuluhan kelompok ibu menyusui dan kelompok
masyarakat
Satuan Acara Penyuluhan
Materi Penyuluhan : Manfaat Daun Kelor Untuk Ibu Menyusui
Waktu Pertemuan : 2x 50 menit
Pertemuan ke :1
1. Tujuan
a. TIU : seteah mengikuti penyuluhan ini diharapakan kelompok ibu menyusui
dan kelompok masyarakat anggota posyandi wilayah kerja Puskesmas Djanti
dapat memahami tentang manfaat daun kelor
b. TIK :
1) Kelompok ibu menyusui dan masyarakat mampu menjelaskan kembali
tentang manfaat Daun Kelor
2) Kelompok ibu menyusui dan masyarakat mampu menjelaskan kembali
tentang tahapan pengolahan Daun Kelor
3) Kelompok ibu menyusui dan masyarakat mampu menjelaskan pengaruh
daun kelor bagi ibu menyusui

2. Pokok Bahasan
a. Pengertian Daun Kelor
b. Tahapan pengolahan daun kelor
c. Pengaruh Daun Kelor bagi ibu menyusui

3. Kegiatan Penyuluhan
No. Tahap Kegiatan Belajar Kegiatan Media
sasaran pembelajaran
1. Pendahuluan 1. Perkenalan Memperhatikan LCD micropon,
Mendengarkan laptop, layar
proyektor
2. Relevansi
Materi ini bermanfaat
bagi kelompok ibu
menyusui dan
masyarakat dapat
memahami tentang
daun kelor
3. Tujuan
Menjelaskan TIK
2. Penyajian Menguraikan Materi Memperhatikan LCD micropon,
a. Pengertian daun dan laptop, layar
kelor mendengarkan proyektor
b. Tahapan
pengolahan daun
kelor
c. pengaruh daun
kelor bagi ibu
menyusui
3. Penutup 1. Evaluasi Tanya jawab
Memberikan pertanyaan
kepada pembelajar
2. Umpan balik
Memberi kesempatan
kepada pembelajar untuk
bertanya tentang materi
yang telah disampaikan
3. Tindak lanjut
Memberitahukan materi
yang akan disampaiakan di
pertemuan berikutnya.
4. Evaluasi
Materi ini harus dipahami oleh setiap ibu menyusui dan kelompok masyarakat
5. Referensi
Aminah, Syarifah, dkk “Kandungan Nutrisi dan Sifat Fungsional Tamanan
Kelor (moringa oleifera)” E-jurnal Buletin Pertanian Perkotaan Volume
5 Nomor 2, 2015

Buat juga untuk SAP pengolahan daun kelor

Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI. (2014). InfoDatin Situasi
dan Analisis ASI Eksklusif. Pekan Asi Internasional, Kementrian
Kesehatan, Kementrian Kesehatan RI.

Roslin E.M Sormin, Maria Vilastry Nuhan “Hubungan konsumsi daun kelor
dengan pemberian asi eksklusif pada ibu menyusui suku timor di
kelurahan kohlua kecamatan maulafa kupang. E-jurnal CHMK
Nursering Scientific Journal volume 2.No 2 Oktober 2018.

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2018). Hasil Utama RISKESDAS


2018. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, Kementrian
Kesehatan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Jakarta:
2018.
MATERI
1. Pengertian daun kelor
Kelor adalag pohon merunggai, daun nya bisa dibuat sayur atau obat.kelor
merupakan tanaman perdu yang tinggi pohonnya dapat mencapai 10 meter.
Tumbuh subur mulai dari dataran rendah sampai dengan ketinggian 1000 meter
diatas permukaan laut. Tanaman kelor dapat tumbuh subur pada berbagai tanah
kecuali tanah berlembung berat dan tumbuh subur pada tanah dengan pH netral
sampai sedikit asam. Pohon kelor memiliki jenis daun yang majemuk bertangkai
panjang, tersusun berseling (alternate), beranak daun gasal (imparipinnatus),
helai daun saat muda bewarna hijau muda, setelah dewasa akan menjadi hijau
tua, bentuk helai daun mulat telur sepanjang 1-2 cm dengan lebar 1-2 cm. Daun
bertejstur tipis, lemas, ujung dan pangkal tumpul (obtusus), tepi rata, susunan
pertulangan menyirip (pinnate), permukaan atas dan bawah daun halus.
Kelor merupakan tanaman super nutrisi, kandungan nutrisi tersebar dalam
seluruh bagian tanaman kelor dan seluruhbagian tanamannya dapat dikonsumsi,
mulai dari daun, kulit batang, bunga, buah, sampai dengan akarnya yang seperti
lobak. Senyawa tersebut meliputi nutrisi, mineral, vitamin dan asam amino.

2. Tahapan pengolahan daun kelor


Ada berbagai macam cara pengolahan daun kelor sesuai dengan keinginan
yaitu:
a. Cara mengolah daun kelor menjadi teh
1. Petik daun kelor yang masih segar dan mudah. Letaknya didekat pucuk
dan bewarna hijau muda
2. Rendam daun kelor didalam air bersihuntuk membersihkan kotoran –
kotoran ang menempel
3. Setelah dicuci bersih, keringkandaun kelor, letakkan di nampan,
kemudian letakkan di udara terbuka. Sebisa mungkin jangan letakkan
dibawah sinar matahari langsung karena dapat mengurangi kadar gizi
nya.
4. Jika daun kelor sudah kering sempurna, tumbuk atau blender hingga
menjadi bubuk halus
5. Siman daun kelor yang sudah menjadi bubuk ditempat yang sejuk, tujuan
nya untuk menghilangkan enzim oksidatif yang membuat daun kelor tak
bisa disimpang lama
6. Jika ingin membuat teh, ambil 1 atau 2 sendok makandaunkelor bubuk.
Setelah itu seduh dengan air panas. Tambahkan madu jika menginginkan
rasa yang lebih manis. Konsumsi teh segera setelah diseduh
b. Cara mengolah daun kelor menjadi sayur bening
Bahan :
1 mangkuk daun kelor muda yang masih segar
1 buah jagung manis, potong menjadi 3 bagian
1 buah oyong/gambas, potong 1 cm
1 buah tomat ukuran sedang, potong-potong
1 genggam kemangi
Bumbu :
4 butir bawang merah, iris halus
1 cm temu kunci, cuci bersih
Gula pasir secukupnya
Garam secukupnya
Pengolahan :
1. Panaskan air dipanci secukupnya. Masukkan jagung dan oyong,
kemudian masak hingga matang.
2. Masukkan bawang merah dan temu kunci, kemudian bumbui
dengan garam dan gula secukupnya.
3. Terakhir, masukkan kelor, tomat, dan daun kemangi. Masak
sampai kelor dan kemangi sekadar layu, kiran-kira 5 menit
4. Sajikan sayur bening dengan nasi putih

3. Pengaruh daun kelor bagi ibu menyusui


Kelor telah dikenal sejak lama terutama di benua afrika karena banyak
dimanfaatkan oleh penduduk sebagai bahan makanan disamping sebagai obat.
Di indonesia tanaman kelor merupakan bahan makanan lokal yang memiliki
potensi untuk dikembangkan dalam kuliner ibu menyusui karena mengandung
fitosterol yang berfungsi meningkatkan dan melancarkan produksi ASI ( efek
laktogogum ). Secara teoritis senyawa-senyawa yang mempunai efek
laktogogum diantaranya adalah fitosterol (strerol) yang termasuk dalam
golongan steroid. Rebusan daun kelor sebagai perangsang ASI juga digunakan
oleh ibu-ibu sehabis melahirkan.
Bagian dari tanaman kelor seperti biji dan bunga memilikinilai nutrisi tinggi
dan efek terapi yang baik. Bijinya dapat di sanggrai lalu bunganya dapat dibuat
sup karena rasanya seperti jamur dan daunnya dapat dimasak sebagai sayuran.
Bunga dan daun kelor merupakan sumber vitamin A, B, C dan kaya akan
mineral. Kandungan nutrisi yang demikian luar biasa dari kelor menjadikannya
kandidat utama untuk digunakan dalam mengatasi masalah malnutrisi atau
kekurangan gizi pada balita dan ibu hamil atau ibu menyusui. Selain itu kelor
pun menjadi asupan gizi tinggi ang murah dan mudah di dapat oleh masyarakat
didesa.

Anda mungkin juga menyukai

pFad - Phonifier reborn

Pfad - The Proxy pFad of © 2024 Garber Painting. All rights reserved.

Note: This service is not intended for secure transactions such as banking, social media, email, or purchasing. Use at your own risk. We assume no liability whatsoever for broken pages.


Alternative Proxies:

Alternative Proxy

pFad Proxy

pFad v3 Proxy

pFad v4 Proxy