Praktikum 3 Hemoglobin

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN

PERCOBAAN III
MENGUKUR KADAR HEMOGLOBIN

OLEH

NAMA : HUSNA

STAMBUK : F1D1 15 043

KELOMPOK : I (SATU)

ASISTEN PEMBIMBING : MARWANSYAH S.Si

PROGRAM STUDI BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS HALUOLEO

KENDARI

2017
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hemoglobin merupakan suatu protein pengangkut oksigen yang

mengandung besi. Molekul hemoglobin terdiri dari globin, apoprotein dan

empat gugus heme, suatu molekul organik dengan satu atom besi. Hemoglobin

adalah protein yang kaya akan zat besi. Memiliki afinitas (daya gabung)

terhadap oksigen dan dengan oksigen itu membentuk oxihemoglobin di dalam

sel darah merah. Melalui fungsi ini maka oksigen dibawa dari paru-paru ke

jaringan-jaringan Kadar hemoglobin ialah ukuran pigmen respiratorik dalam

butiranbutiran darah merah.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kadar hemoglobin dan sel darah

merah (eritrosit) pada seseorang adalah makanan, usia, jenis kelamin, aktivitas,

merokok, dan penyakit yang menyertainya seperti leukemia, kecukupan besi

dalam tubuh besi dibutuhkan untuk produksi hemoglobin, sehingga anemia gizi

besi akan menyebabkan terbentuknya sel darahmerah yang lebih kecil dan

kandungan hemoglobin yang rendah. Zat besi juga merupakan mikronutrien

essensildalam memproduksi hemoglobinyang berfungsi mengantar oksigen

dari paru-paru ke jaringan tubuh, untuk diekskresikan ke dalam udara

pernafasan.

Kadar hemoglobin normal seseorang sukar ditentukan karena kadar

hemoglobin berfasia dipengaruhi oleh jenis kelamin dan umur. Namun badan

WHO telah menetapkan kadar hemoglobin normal pada pria dewasa 14,0-18

gr/dl. Kadar hemoglobin normal pada wanita dewasa 12,0 gr/dl, kadar
hemoglobin tidak normal jika kadar hemoglobin pada seseorang kurang dari

atau lebih dari angka yang telah titetapkan, sebagai acuan kadar hemoglobin

normal. Berdasarkan latar belakang maka dilakukan praktikum mengukur

kadar hemoglobin.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada praktikum ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana cara-cara perhitungan kadar hemoglobin?

2. Bagaimana cara mengetahui kadar hemoglobin?

C. Tujuan Praktikum

Tujuan pada praktikum ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui cara-cara perhitungan kadar hemoglobin.

2. Untuk mengetahui cara menghitung kadar hemoglobin.

D. Manfaat Praktikum

Manfaat pada praktikum ini adalah sebagai berikut:

1. Dapat mengetahui cara-cara perhitungan kadar hemoglobin.

2. Dapat mengetahui cara menghitung kadar hemoglobin.


II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Hemoglobin

Hemoglobin dapat didevinisikan sebagai suatu protein pengangkut

oksigen yang mengandung zat besi. Molekul hemoglobin terdiri dari globin,

apoprotein dan empat gugus heme, suatu molekul organik dengan satu atom

besi. Hemoglobin merupakan senyawa asam amino berupa protein yang kaya

akan zat besi. Memiliki afinitas (daya gabung) terhadap oksigen dan dengan

oksigen itu membentuk oxihemoglobin di dalam sel darah merah. Sel darah

merah tersebut akan mengantarkan oksigen yang dibawa dari paru-paru ke

jaringan-jaringan dalam tubuh (Setiawan dkk., 2013).

B. Fungsi Hemoglobin

Hemoglobin berfungsi untuk sebagian besar daya transportasi seluruh

darah. Seperti telah disebutkan sebelumnya bahwa fungsi terpenting

hemoglobin adalah transporsi O2 dan CO2 antara paru-paru dan jaringan.

Hemoglobin, memainkan peranan penting pada kedua proses tersebut. Sebagai

perbandingan, kadar zat tertentu yang terkandung di ludah hanya seperseratus

sampai seperseribu dari apa yang dapat ditemukan didalam darah. Disamping

mengangkut oksigen dari paru ke jaringan perifer, hemoglobin memperlancar

pengangkutan karbon dioksida (CO2) dari jaringan ke dalam paru untuk

dihembuskan ke luar (Anamisa., 2015).


C. Faktor-Fakto Yang Mempengaruhi Kadar Hemoglobin

Faktor-faktor yang mempengaruhi kadar hemoglobin dan sel darah

merah (eritrosit) pada seseorang adalah makanan, usia, jenis kelamin, aktivitas,

merokok, dan penyakit yang menyertainya seperti leukemia, thalasemia, dan

tuberkulosi. Makanan merupakan zat-zat gizi atau komponen gizi yang terdapat

dalam makanan yang dimakan digunakan untuk menyusun terbentuknya

hemoglobin yaitu Fe (zat besi) dan protein. Jenis kelamin perempuan lebih

mudah mengalami penurunan dari pada laki-laki, terutama pada saat

menstruasi (Saputro dan Junaidi., 2015).

D. Metode Mengukur Kadar Hemoglobin

Pemeriksaan kadar hemoglobin metode sianmethemoglobin

menggunakan larutan drabkins dengan komposisi kalium ferrisianida yang

mengikat heme (ferro) menjadi (ferri) methemoglobin, ion sianida yang

mengubah methemoglobin menjadi sianmethemoglobin, KHPO4 mengatur

pH larutan (7.0-7.4) dan non ionic detergent berfungsi untuk mempercepat

lisisnya eritrosit, sehingga jumlah sel leukosit yang tinggi dapat menyebabkan

kekeruhan dan mengganggu pembacaan spektrofotometer. Prinsip dari

pemeriksaan sianmethemoglobin adalah heme (ferro) dioksidasi oleh kalium

ferrisianida menjadi (ferri) methemoglobin kemudian methemoglobin

bereaksi dengan ion sianida membentuk sianmethemoglobin yang berwarna

coklat, absorban diukur dengan kolorimeter atau spektrofotometer pada 540

nm (Norsiah., 2015).
Pengukuran kadar hemoglobin Metode cyanmeth dapat dilakukan

dengan dua cara yaitu secara langsung dan tidak langsung. Cara langsung yaitu

dengan mencampur darah dengan larutan drabkin kemudian dibaca dengan

fotometer. Pembacaan dapat ditunda sampai 24 jam dalam suhu kamar l5-25

0C. Sedangkan pengukuran cara tidak langsung biasa dilakukan sebagai

alternatif dalam kepentingan penelitian kesehatan masyarakat. Hal ini

rurengingat karena tempat pengambilan sampel yang jauh dari laboratorium.

Cara pemeriksaanya adalah dengan meneteskan sejumlah volume tertentu

darah kedalam kertas saring, lalu dikeringkan. Untuk pemeriksaanya dengan

merendam kertas saring tadi kedalam larutan drabkin selam24 jam kemudian

dibaca dengan spektrofotometer (Aryadi dkk., 2003).


III. METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Senin,6 November 2017, pukul

13.00-15.00 WITA. Bertempat di Laboratorium Zoologi, Jurusan Biologi,

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Halu Oleo,

Kendari.

B. Bahan dan Alat

1. Bahan

Bahan yang digunakan pada praktikum ini tercantu pada Tabel 2.

Tabel 1. Bahan dan kegunaan


No. Nama Bahan Kegunaan
1 2 3
1. Darah manusia Sebagai objek pengamatan
2. HCl 0,9 Sebagai larutan antikoagulan
3. Kapas Sebagai medium alkohol untuk membersihkan jari
4. Aquadest Sebagai larutan pengencer
Sebagai larutan yang digunakan untuk mensterilkan
5. Alkohol 70 %
tangan sebelum disuntik dan sebagai larutan fiksasi
7. Kapas Sebagai medium alkohol untuk membersihkan jari
8. EDTA Untuk menghambat proseses pembekuan darah

2. Alat

Alat yang digunakan pada praktikum ini tercantum pada tabel 1.

Tabel 2. Alat dan kegunaan


No. Nama Alat Kegunaan
1 2 3
1. Hemoglobinometer Untuk mengukur kadar Hb
Tabung gelas
2. Untuk memasukkan sampel
hemoglobinometer
4. Pipet hemoglobin Untuk menghisap darah
5. Jarum frankle Untuk menusuk jari yang akan diambil darahnya
6. Stopwatch Untuk menghitung waktu
Tabel 3. Lanjutan
No. Nama Alat Kegunaan
1 2 3
Pipet khusus bertanda
1. Untuk memasukkan sampel
101
2. Mikroskop (JICA) Untuk mengamati sel darah merah
3. Alat tulis Untuk mencatat hasil pengamatan
4. Kamera Untuk mendokumentasikan hasil pengamatan

C. Prosedur Kerja

Prosedur kerja pada praktikum ini adalah sebagai berikut :

Probandus

Mensterilkan jari dan jarum frankel


menggunakan alkohol 70%
Mengisap darah dengan menggunakan pipet
hemoglobinometer
Mengisi tabung gelas pada hemoglobinometer
dengan laruran HCl 0.1 sampai angka 10
Membersikan ujung pipet dengan kertas saring
Meniup darah kedalam tabung yang berisi HCl
Menghomogenkan dengan cara membolak-
balik tabung
Menambakan tetes demi tetes aquades sambil
diaduk sampai warnanya sesuai standar pada
alat hemoglobinometer.
Mencatat hasil pengamatan
Mendokumendasikan
Hasil Pengamatan
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

Hasil pengamatan pada praktikum ini dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Hasil pengamatan kadar hemoglobin (Hb)


No Nama Propbandus Kadar Hb keterangan
1 2 3 4
1 M. Ridho Alfalahi kadar Hb : 16,4 g/dl Normal
2 Fitmayanti kadar Hb :14,6 g/dl Normal

B. Pembahasan

Berdasarkan hasil pengamtan bahwa pada probansus M Ridho

Alfalahi memiliki kadar hemoglobin normal dengan kadar Hb 16,4 g/dl,

sedangkan pada probandus kedua atas nama Fitmayanti memiliki kadar

hemoglobin normal dengan kadar Hb 14,6 g/dl. Badan WHO telah mentapkan

bahwa kadar hemoglobin normal pada pria dewasa 14-18 g/dl, sedangkan pada

wanita dewasa 12,0-16 g/dl. Perbedaan kadar hemoglobin pada pria dan wanita

mempunyai berbagai perbedaan seperti ukuran (tinggi badan dan berat badan),

umur, komposisi tubuh, aktivitas tubuh dan terpenuhinya nutrisi yang cukup.

Karena secara umum ukuran tubuh pria lebih besar, namun wanita memiliki

lapisan lemak lebih tebal. Sehingga mendapatkan rata-rata kadar hemoglobin

pria lebih banyak yang normal dibandingkan wanita.

Kadar hemoglobin pada pria dan wanita berbeda dimana kadar

hemoglobin normal pada pria dewasa 14-18 g/dl, sedangkan pada wanita

dewasa 12,0-16 g/dl. Perbedaan kadar hemoglobin ini disebabkan karena pada

menstruasi wanita banyak mengeluarkan darah sengga kekurangan zat besi.


Hal ini sesuai dengan pernyataan utomo (2013), bahwa sudah diketahui secara

luas bahwa terdapat perbedaan kadar hemoglobin (Hb) antara laki-laki dan

perempuan pada orang dewasa. Perbedaan tersebut lebih nyata setelah kaum

perempuanmengalami menstruasi selama masa usia subur. Pada saat

menstruasi kaum perempuan mengalami perdarahan dan kekurangan zat besi

akibat perdarahan tersebut dapat diatasi dengan asupan makanan yang cukup

zat besi serta pemberian suplementasi zat besi. Selain itu beberapa penelitian

terakhir pada orang dewasa menunjukkan bahwa perbedaan hormonal pada

laki-laki dan perempuan juga mempengaruhi kadar Hb antara kedua jenis

kelamin tersebut.

Berdadarkan pernyataan Murray (2009), faktor-faktor yang

mempengaruhi kadar hemoglobin yaitu kecukupan zat besi dalam tubuh,

metabolisme, keasaman dan tekanan parsial oksigen (O2). Zat besi berperan

dalam sintesis hemoglobin dalam sel darah merah dan mioglobin dalam sel

otot. Keasaman bertambah dan kadar ion H+ meningkat akan melemahkan

ikatan antara oksigen dan hemoglobin sehingga sfinitas Hb terhadap oksigen

berkurang sehingga Hb melepaskan lebih banyak oksigen ke jaringan. Tekanan

parsial oksigen, apabila pasial O2 darah meningkat, Hb berikatan dengan

sejumlah oksigen mendekati 100% jenuh, afinitas Hb terhadap oksigen

bertambah dan kurva digosiasi O2 hemoglobin bergerak ke kiri dan sebaliknya.

Tekanan parsial karbondioksida (CO2) darah meningkat dikapiler sistemik,

CO2 berdisfusi dari sel ke darah mengikuti penurunan gradien menyebabkan

penurunan afinita Hb terhadap oksigen.


V. PENTUP

A. Simpulan

Simpulan pada pratikum ini adalah sebagai berikut :

1. Cara penghitungan kadar hemoglobin dapat menggunakan metode sahli,

metode sianmethemoglobin dan Metode cyanmeth lansung dan tidak

lansung.

2. Cara yang dilakukan untuk mengukur hemoglobin adalah mensterilkan jari

dan jarum frankel menggunakan alkohol 70%, menghisap darah dengan

pipet hemoglobinometer lalu mengisi larutan HCl yang telah dicampur

dengan darah kemudian meniup daeah kedalam tabung yang berisi HCI

untuk menghomogenkan larutan serta menambakan tetes demi tetes aquades

sambil diaduk sampai warnanya sesuai standar pada alat hemoglobinometer

B. Saran

Saran yang dapat saya ajukan pada praktikum ini adalah sebaiknya

asisten lebih sabar lagi mebimbing pratikanya.


DAFTAR PUSTAKA

Anamis, D. R., 2015, Rancang Bangun Metode OTSU Untuk Deteksi


Hemoglobin, Jurnal Ilmu Komputer dan Sains Terapan, III (2): 1-2

Ariyadi, T., dan Sukeksi, A., Perbedaan Hasil Pemeriksaan Kadar Hemoglobin
Metode Cyanmeth Langsi'ng dan Tidak Langsung, Universitas
Muhammadiyah, Semarang.

Norsiah, W., 2015, Perbedaan Kadar Hemoglobin Metode Sianmethemoglobin


Dengan dan Tanpa Sentrifugasi pada Sampel Leukositosis, Jurnal
Medical Laboratory Technology, I (2): 1-2

Saputro, D.A dan Junaidi, S., 2015, Pemberian Vitamin C pada Latihan Fisik
Maksimal dan Perubahan Kadar Hemoglobin dan Jumlah Eritrosit,
Journal of Sport Sciences and Fitness, IV (3): 33-34

Setiawan, A., Lipoeto, N.I dan Izzah, A.Z., 2013, Hubungan Kadar Hemoglobin
Ibu Hamil Trimester III Dengan Berat Bayi Lahir di Kota Pariaman,
Jurnal Kesehatan Andalas, II (1): 34-35

Utom., 2013, Perbandingan Zat Besi dengan dan Tanpa Vitamin C terhadap Kadar
Hemoglobin Wanita Usia Subur, Jurnal Kesehatan Masyarakat
Nasional, VII (8): 30-31

Anda mungkin juga menyukai

pFad - Phonifier reborn

Pfad - The Proxy pFad of © 2024 Garber Painting. All rights reserved.

Note: This service is not intended for secure transactions such as banking, social media, email, or purchasing. Use at your own risk. We assume no liability whatsoever for broken pages.


Alternative Proxies:

Alternative Proxy

pFad Proxy

pFad v3 Proxy

pFad v4 Proxy