Laporan Praktikum Embriologi Hewan 2
Laporan Praktikum Embriologi Hewan 2
Laporan Praktikum Embriologi Hewan 2
PRAKTIKUM III
EMBRIOLOGI KATAK
OLEH
A. Latar belakang
Embrigenesis adalah proses pembentukan dan perkembangan embrio.
tingkat sel. Sel pada embriogenesis di sebut sebagai sel embriogenik. Secara
di darat. Katak juga dapat bereproduksi dengan baik di darat dan di air. Sistem
reproduksi pada katak betina yaitu ovarium yang terdapat pada sepasang kiri dan
dari rongga tubuh. Saluran reproduksi oviduk yang di mulai dengan bagian yang
mirip corong dengan lubang yang di sebut ostium abdominal. Sistem reproduksi
pada katak jantan yaitu sepasang testis yang berbentuk bulat memanjang
tentukan oleh jumlah dan distribusi telur dalam sitoplasma. Berdasarkan uraian
B. Rumusan masalah
Rumusan masalah pada praktikum ini yaitu Bagaimana mengetahui
C. Tujuan Praktiku
D. Manfaat Praktikum
larva.
sebesar 16,4 gram per 100 gram daging katak. Selain itu katak juga mengandung
serat mineral dan vitain yang cukup tinggi. Daging katak mengandung protein
hewani yang cukup tinggi. Limbah katak yang tidak di pakai manusia dapat di
gunakan sebagai ransum binatang ternak contoh ayam dan itik (Ria dan elza,
2014).
B. Fertilisasi
jantan untuk masing- masing katak betina yang dapat dipijah (Ardyah, dkk.,
2013)
berupa massa blastomer membentuk dasar calon tubuh ayam, pada tahap ini
perubahan dalam bentuk sel, dan perubahan dalam adhesi (penempelan) seluler
bahwa beberapa sel pada atau dekat permukaan blastula berpindah ke lokasi baru
sebagai zat pembangun tubuh juga berfungsi sebagai pembentuk hormon yang
nantinya juga berperan dalam pertumbuhan. Air merupakan medium paling baik
untuk proses-proses kimia di dalam tubuh. Dari proses kimia tersebut secara
dkk., 2015).
III. METODE PRAKTIKUM
B. Bahan praktikum
Bahan yang digunakan pada praktikum ini dapat dilihat pada Tabel 1.
C. Alat praktikum
Alat yang digunakan pada praktikum ini dapat dilihat pada Tabel 2.
D. Prosedur Kerja
berikut:
A. Hasil Pengamatan
Hasil pengamatan pada praktikum ini dapat dilihat pada Tabel 3 dan 4.
1 2
Stadium 1 sel
2. Telur yang telah dibuahi dan pada tingkat
ini terbentuk membran pembuahan
berbentuk bulan sabit dan berwarna abu-
abu yang disebut gray crescent
Stadium 2 sel
Tabel 4. Lanjutan
1 2 3
3. Gray crescent membelah dan terbagi
menjadi dua bagian yang sama besar. Dua
buah blastomer yang terbentuk memiliki
bagian polus animalis dan vegetativus.
Stadium 3 sel
4. Tingkat ini terjadi pembelahan menjadi 4
sel. Bidang pembelahan kedua masih tetap
meredional.
Stadium 4 sel
5. Tingkat ini, bidang pembelahan
disebutpembelahan ketiga dan berpola
latitudinal yaitu bidang yang sejajar
dengan equator.
Stadium 5 sel
6. Merupakan pembelahan menjadi 16 sel,
bidang pembelahan yang terbentuk dua
sekaligus yaitu meredional dan vertikal
Stadium 6 sel
7. Merupakan tingkat dimana pembelahan
menjadi 32 sel. Dua bidang pembelahan
yaitu latitudinal. Membentuk massa sel
yang disebut sebagai morulla.
Stadium 7 sel
Tabel 4. Lanjutan
1 2 3
8. Tingkat ini blastocel terus membesar.
Tingkat ini disebut juga pembentukan
blastula awal.
Stadium 8 sel
9. Tingkat ini struktur permukaan yang
multiseluler berangsur manghilang dan
menjadi lebih halus atau rata. Terbentuk
bangunan yang disebut germ ring, epiblast,
dan hypoblast.
Stadium 9 sel
10. Tingkat labium dorsale (gastrula awal)
tampak lekukan seperti bulan sabit. terjadi
epiboly germ ring ke arah polus
vegetativus invaginasi dan involusi bibir
dorsal (labium dorsale)
Stadium 10 sel
11. Tingkat labium laterale (gastrula
pertengahan), tampak lekukan
tigaperempat lingkaran dipolus
vegatativus.
Stadium 11 sel
12. Tingkat bibir ventral (gastrula akhir),
tampak lekukan melingkar di tengah
lingkaran sel-selnya besar, di luar
lingkaran kecil.
Stadium 12 sel
Tabel 4. Lanjutan
1 2 3
13. Tingkat Neural Plate (neural awal), embrio
mulai memanjang. Balstoporus sebagai
ujung caudal dan mengecil seiring dengan
adanya pembentukan siria primitiva.
Stadium 13 sel
14. Tingkat neurula pertengahan. Di dorsal
terdapat peninggian sepasang torus
medullaris (neural fold).
Staduim 14 sel
15. Tingkat ini torus medullaris mengalami
peleburan menjadi satu dan membentuk
crista neuralis.
Stadium 15 sel
16. Tingkat ratation (neurula akhir), embrio
telah jelas memanjang.Embrio telah jelas
memanjang dan dapat dibedakan menjadi
bagian kepala, leher, dan badan, dan
bagian dorsal embrio berbentuk cembung.
Stadium 16 sel
17. Balstoporus mulai menghilang dan muncul
canalis mesoentericus. Neuroporus
menutup, badan memanjang, bagian dorsal
cekung, dan somit-somit terbentuk.
Stadium 17 sel
Tabel 4. Lanjutan
1 2 3
18. Mulai terjadi reaksi otot. Bagian calon otak
primer dan infundibulum masih terpisah
dari calon hipofise. Linea lateralis mulai
muncul. Sementara itu placoda auditoria
mulai terpisah dari ectoderm kepala,
placoda lensa mata terbentuk dan radix
ventralis terpisah dari medulla spinalis.
Stadium 18 sel
19. Jantung mulai berdenyut. Epifise mulai
terbentuk diikuti oleh adanya perubahan
posisi infundibulum dan hypofise pada
lokasi yang tetap. Thyroid mengalami
evaginasi, nervus trigeminus dan placoda-
nya mulai muncul.
Stadium 19 sel
20. Telur telah menetas. Sistem peredaran
mulai tampak ditandai adanya
pembentukan lapisan dinding jantung
secara lengkap dan penyempurnaan
Stadium 20 se venapulmonaris.
Stadium 20
21. Bentuk embrio mengalami perubahan
mencolok dari larva ke berudu. Mulut
mulai terbuka, kornea mata mulai tampak
transpara dan calon cerebrum mulai
Stadium 21 sel
terbentuk.
22. Bagian jantung telah lengkap diikuti
dengan mulai berfungsinya sistem sirkulasi
bagian ekor secara sempurna. Mulai timbul
kuntum calon paru-paru, sementara itu
hypochorda mulai menghilang.
Stadium 22 sel
Tabel 4. Lanjutan
1 2 3
23. Menutupnya insang yang dimulai dengan
terbentuknya operculum bagian kiri. Gigi
tanduk mulai muncul bersamaan dengan
itu tampak pula calon lidah.
Stadium 23 sel
24 Mulut mulai melebar dengan susunan gigi
tanduknya. Berudu mulai makan tumbuh-
tumbuhan. Operculum kanan mulai
terbentuk dan menutupi insang bagian ini.
Stdium 24 sel
25. Penutupan insang sempurna dimana
spiraculum mulai terbentuk. Gigi parut
mulai tampak pada bagian bibir berudu.
Sementara itu diferensiasi esofagus dan
ventriculus mulai terjadi.
Stadium 25 sel
B. Pembahasan
Telur katak memiliki dua kutub yaitu kutub anima yang berwarna hitam
karena memiliki pigmen dan kutub vegetal yang tidak terdapat pigmen. Telur
yang telah mengalami fertilisasi terdapat daerah . Daerah kelabu yang berbentuk
bulan sabit. Hal ini di karenakan adanya penitrasi penitrasi sperma sehingga
Tahap-tahap embrio di mulai pada prses fertilsasi (peleburan sel telur dan
sperma). Pembelahan yang cepat terjadi pada bagian vertikal yang yang
memiliki kutub amina dan kutub vegetal. Morula adalah suatu pembentukan sel
pada kelipatannya yang terdiri atas 16-64 sel. Blastula adalah proses di mana
Pengamatan yang di lakukan pada katak bunting (Rana sp) telurnya yang
sudah di buahi yaitu pada tahap ini yaitu telur yang belum di bauhi polus
animalisnya itu berwarna hitam dan polus vegetatifusnya berwarna putih kelabu.
Telur yang di bauhi polus animalisnya berwarna hitam. Warna abu-abu (Gray
crescent) berwarna hitam dan pucat keabu-abuan dan polus vegetativusnya akan
berwarna pucat.
dan terdapat polus animalis yang berwarna hitam dan polus vegatifusnya
terbentuk membran pembuahan yang berbentuk bulan sabit dan gray crescentnya
berwarna abu-abu pada bagian permukaan telur yang menjadi tempat masuk
dapat membelah dan terbagi menjadi dua bagian yang sama besar. Dua buah
blastomer yang terbentuk memiliki bagian polus animalis dan polus vegetativus.
lebih besar. Pada tingkat ini, bidang pembelahan disebut pembelahan ketiga dan
berpola latitudinal.
yang terbentuk dua yaitu meredional dan vertikal. Stadium 7, merupakan tingkat
bantuan silia sel-sel blastomer bagian luar. Permukaan embrio masih terlihat
sebagai susunan sel-sel yang tidak rata dan membentuk struktur permukaan
berangsur manghilang dan menjadi lebih halus atau rata. Terbentuk bangunan
yang disebut germ ring, epiblast, dan hypoblast. Stadium 10, tingkat labium
dorsale (gastrula awal) tampak lekukan seperti bulan sabit. Di bibir lekukan
vegetativus invaginasi dan involusi bibir dorsal (labium dorsale). Stadium 11,
gastrula selesai tampak lubang sebagai blastoporus. Sering masih terdapat yolk
plug (provitellus). Stadium 13, tingkat Neural Plate (neural awal), embrio mulai
adanya pembentukan siria primitiva. Lamina neuralis juga mulai tampak pada
Stadium 15, pada tingkat ini torus medullaris mengalami suatu peleburan
yang menjadi satu dan membentuk crista neuralis. Bagian enteron membentuk
suatu bangunan yang memanjang dan diikuti oleh adanya rotasi sumbu tubuh
embrio. Stadium 16, tingkat ratation (neurula akhir), embrio sudah jelas
memanjang. Stadium 17, antara kepala dan badan terjadi penyempitan kelihatan
V. PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan pada praktikum ini yaitu telur katak yang belum di
berwarna putih kelabu. Tahap perkembangan embrio katak di mulai dari sel
tunggal atau belum di buahi, tingkat 2 sel, tingkat 4 sel . tingkat 8 sel, tingkat
tingkat gastrula akhir, tingkat neural awal, tingkat neurulla pertengahan, tingkat
neurula akhir, tingkat canalis neurula, tingkat kuantum ekor, tingkat bergerak
aktif, tingkat jantung berdenyut, tengkat peredaran darah pada insang, yang
pertama kali, tingkat mulut terbuka, tingkat permulaan peredaran darah pada
B. Saran
Saran saya pada praktikum ini yaitu agar asisten tepat waktu dalam
pelaksaan praktikum
DAFTAR PUSTAKA
Kasmeri1., Ria, dan Safitri., Elza., 2014., Induksi Kejutan Suhu 360 C Terhadapa
Perkembangan embrio dan Keberhasilan Poliploidisasi Katak (Rana
cancrivora) jurnal pelangi 6(2): 5
Kusumawati, A., Febrany, R., Hananti, S., Dewi, M.S., dan Istiyawaty, N., 2016,
Perkembangan Embrio dan Penentuan Jenis Kelamin DOC (Day-Old
Chicken) Ayam Jawa Super, Jurnal Sains Verteriner, 34(1): 1-3
Mitchell., Reece., 2001., Biologi Edisi Kelima Jilid Satu Penerbit erlangga :
Jakarta.
Ramdhina., Ardyah., Putri., Irsanti., Nia Kurniawan1., dan Marhendra., A., P.,W.,
2013., Penagaruh Hormon Hipofisa dan Ovaprim Terhadap Ovulasi Katak
Serta Perbedaan Pakan Terhadap Pertumbuhan Berudu Katak jurnal
Biotropika 1(5): 5
Santri, A., Antarini, I., dan Girsang, B.M., 2014, Faktor-Faktor yang
Memepengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Usia Toddler (1-3
Tahun) dengan Riwayat Bayi Berat Lahir Rendah, Jurnal Ilmu Kesehatan
Masyarakat, 5(1): 62
Laporan sementara
C. Hasil Pengamatan
1 2
Stadium 1 sel
2. Telur yang telah dibuahi dan pada tingka tini terbentuk
membrane pembuahan berbentuk bulan sabit dan
berwarna abu-abu yang disebut gray crescent
Stadium 2 sel
3 Gray crescent membelah dan terbagi menjadi dua
bagian yang sama besar. Dua buah blastomer yang
terbentuk memiliki bagian polusanimalis dan
vegetativus.
Stadium 3 sel
4. Tingkat ini terjadi pembelahan menjadi 4 sel. Bidang
pembelahan keduamasih tetap meredional.
Stadium 4 sel
5. Tingkatini, bidang pembelahan disebut pembelahan
ketiga dan berpola latitudinal yaitu bidang yang sejajar
dengan equator.
Stadium 5 sel
6. Merupakan pembelahan menjadi 16 sel, bidang
pembelahan yang terbentuk dua sekaligus yaitu
merediona ldan vertikal
Stadium 6 sel
7. Merupakan tingkat dimana pembelahan menjadi 32
sel. Dua bidang pembelahan yaitu latitudinal.
Membentuk massasel yang disebut sebagai morulla.
Stadium 7 sel
8. Tingkat ini blastocel terus membesar. Tingkat ini
disebut juga pembentukan blastula awal.
Stadium 8 sel
9. Tingkat ini struktur permukaan yang multi seluler
berangsur manghilang dan menjadi lebih halus atau
rata. Terbentuk bangunan yang disebut germ ring,
epiblast, dan hypoblast.
Stadium 9 sel
10. Tingkat labium dorsale (gastrula awal) tampak
lekukan seperti bulan sabit. terjadi epiboly germ ring
kearah polus vegetativus invaginasi dan involusi bibir
dorsal (labium dorsale)
Stadium 10 sel
11. Tingkat labium laterale (gastrula pertengahan), tampak
lekukan tiga perempat lingkaran dipoles vegatativus.
Stadium 11 sel
12. Tingkat bibir ventral (gastrula akhir), tampak lekukan
melingkar di tengah lingkaran sel-selnya besar, di luar
lingkaran kecil.
Stadium12 sel
13. Tingkat Neural Plate (neural awal), embrio mulai
memanjang. Balstoporus sebagai ujung caudal dan
mengecil seiring dengan adanya pembentukan siria
primitiva.
Stadium13 sel
14. Tingkat neurula pertengahan. Di dorsal terdapat
peninggian sepasang torus medullaris (neural fold).
Staduim 14 sel
15. Tingkatinitorus medullaris mengalami
peleburanmenjadi satu dan membentuk crista
neuralis.
Stadium 15 sel
16. Tingkat ratation (neurulaakhir), embrio telahjelas
memanjang. Embrio telah jelas memanjang dan dapat
dibedakan menjadi bagian kepala, leher, dan badan,
dan bagian dorsal embrio berbentu kcembung.
Stadium 16 sel
17. Balsto porus mulai menghilang dan muncul canalis
mesoentericus. Neuro porusmenutup, badan
memanjang, bagian dorsal cekung, dan somit-somit
terbentuk.
Stadium 17 sel
18. Mulai terjadi reaksi otot. Bagian calon otak primer dan
infundibulum masih terpisah dari calon
hipofise.Linealateralis mulai muncul. Sementara itu
placodaauditoria mulai terpisah dari ectoderm kepala,
placodalensa mata terbentuk dan radixventralis
terpisah dari medullaspinalis.
Stadium 18 sel
19. Jantung mulai berdenyut. Epifise mulai terbentuk
diikuti oleh adanya perubahan posisi infundibulum dan
hypofise pada lokasi yang tetap. Thyroid mengalami
evaginasi, nervustrigeminusdanplacoda-nya mulai
muncul.
Stadium 19 sel
20. Telur telah menetas. Sistem peredaran mulai tampak
ditandai adanya pembentukan lapisan dinding jantung
secara lengkap dan penyempurnaan venapulmonaris.
Stadium 20
sel
21. Bentuk embrio mengalami perubahan mencolok dari
larva ke berudu. Mulut mulai terbuka, kornea mata
mulai tampak transpara dan calon cerebrummulai
terbentuk.
Stadium 21 sel
22. Bagian jantung telah lengkap diikuti dengan mulai
berfungsinya sistem sirkulasi bagianekor secara
sempurna. Mulai timbul kuntum calon paru-paru,
sementara itu hypochordamulai menghilang.
Stadium 22 sel
23. Menutupnya insang yang dimulai dengan
terbentuknya operculum bagian kiri. Gigi tanduk
mulai muncul bersamaan dengan itu tampak pula
calon lidah.
Stadium 23 sel
24 Mulut mulai melebar dengan susunan gigitanduknya.
Berudu mulai makan tumbuh-
tumbuhan.Operculumkanan mulai terbentuk dan
menutupi insang bagian ini.
Stdium 24 sel
25. Penutupan insang sempurna dimana spiraculum mulai
terbentuk. Gigi parutmulai tampak pada bagian bibir
berudu. Sementara itu diferensiasi esofagus dan
ventriculusmulai terjadi.
Stadium 25 sel
Nama kelompok 3 :
1. Fitmayanti
2. Hartini
3. Hasniar
4. Indah yani
5. Juhuria kasim
6. Ratna
7. Wahyuni
8. Yusmia
Asisten pembimbing
Karlina
FID114