Presentasi Jurnal Osmosis-Difusi
Presentasi Jurnal Osmosis-Difusi
Presentasi Jurnal Osmosis-Difusi
Oleh Kelompok 4:
San Munajat A.S.
Aqidatul Izzah
Elva Septika
Nurrahmawati
Siti Sabariani
Veranda Susanti
(F1D1
(F1D1
(F1D1
(F1D1
(F1D1
(F1D1
13
15
15
15
15
15
042)
012)
034)
060)
076)
086)
PETA KONSEP
Difusi-Osmosis
Difusi-Osmosis
Pendahuluan
Pendahuluan
Latar
Latar Belakang
Belakang
Pembahasan
Pembahasan
Tujuan
Tujuan
Definisi
Definisi
Difusi
Difusi
Contoh
Contoh Kasus
Kasus
Osmosis
Osmosis
Kesimpulan
Kesimpulan
LATAR BELAKANG
Transpor antar membran terbagi dua, yaitu:
Transpor aktif
Transpor aktif merupakan
membutuhkan energi.
proses
transpor
melalui
membran
sel
Endositosis
Eksositosis
Transpor pasif
Proses transpor melalui membran sel yang tidak membutuhkan energi.
Difusi
Osmosis
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
KESIMPULAN
yang
TUJUAN
1.Untuk mengetahui definisi difusi dan osmosis.
2.Untuk mengetahui contoh peristiwa difusi dan osmosis.
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
KESIMPULAN
DEFINISI
Pengertian
Difusi
Gerakan spontan partikel dari
daerah konsentrasi tinggi ke
area konsentrasi rendah.
Fungsi
PENDAHULUAN
Membuat energi.
Membantu pertukaran gas
selama proses
respirasi,fotosintesis, dan
transpirasi.
PEMBAHASAN
Osmosis
Gerakan air melintasi membran
semipermeabel dari daerah
konsentrasi zat terlarut rendah
menuju larutan yang lebih
terkonsentrasi.
Pada hewan
Mendistribusikan nutrisi dan
pelepasan produk sisa
metabolisme.
Pada tumbuhan
Menyerap air tanah dan untuk
ketinggian cairan pada daun
tanaman.
KESIMPULAN
PROSES
Difusi
Osmosis
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
KESIMPULAN
CONTOH KASUS
Dua jenis percobaan:
penentuan permeabilitas air dalam tekanan berbasis filtrasi crossflow air murni; dan
penentuan permeabilitas membran pada difusi-osmosis di bawah konsentrasi gradien ditentukan.
Gambar skema representatif dari sejumlah adukan sel permeasi yang digunakan untuk
menentukan permeabilitas membran melalui osmosis dan difusi zat terlarut.
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
KESIMPULAN
CONTOH KASUS
Penelitian pertama: penentuan permeabilitas air dalam tekanan berbasis filtrasi air murni.
Hasil:
Permeabilitas air dari membran yang
mengalami osmosis memiliki nilai yang
lebih rendah daripada yang difiltrasi.
Tabel nilai permeabilitas dari sampel membran RO dan NF
dalam tekanan berbasis filtrasi dari air murni.
Penyebab:
Tekanan akibat pemadatan mekanik dan modifikasi porositas diketahui mempengaruhi sifat
perpindahan massa membran. Permeabilitas berkembang cukup selama siklus tekanan, tetapi
nilai terus konstan sepanjang penurunan tekanan menuju siklus berikutnya.
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
KESIMPULAN
CONTOH KASUS
Penelitian kedua: penentuan permeabilitas membran pada difusi-osmosis di bawah
konsentrasi gradien ditentukan.
Hasil:
Efek osmotik tinggi. Membran menjadi
lebih selektif ketika diberi tekanan
berbasis filtrasi.
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
KESIMPULAN
CONTOH KASUS
Percobaan kedua: penentuan permeabilitas membran pada difusi-osmosis di bawah
konsentrasi gradien ditentukan.
Diagram a menunjukkan
transfer zat terlarut
berkonsentrasi lebih tinggi
semakin berkurang
keselektifannya setelah
dilakukan penambahan
garam sesuai dengan
diagram b.
Diagram: a) Massa mutlak garam yang menyebar ke setengah sel encer; b) Massa garam yang
menyebar ke setengah sel encer dibandingkan dengan massa awal garam di babak-sel
terkonsentrasi.
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
KESIMPULAN
CONTOH KASUS
Penyebab:
Prinsip desalinasi adalah dengan memanfaatkan peristiwa difusi-osmosis untuk mengurangi konsentrasi
garam terlarut dengan membuat peristiwa tersebut berjalan terbalik. Hal ini dapat dilakukan dengan
memberikan tekanan dalam penyaringan air, sehingga air akan berpindah ke konsentrasi zat terlarut
rendah, sedangkan partikel-partikel di dalamnya berpindah ke konsentrasi zat yang lebih tinggi.
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
KESIMPULAN
KESIMPULAN
1. Difusi merupakan peristiwa gerakan partikel secara spontan dari cairan
berkonsentrasi tinggi ke cairan berkonsentrasi rendah. Osmosis adalah gerakan air
melewati membran semipermeabel dari daerah dengan konsentrasi zat yang
tinggi ke daerah dengan konsentrasi zat lebih rendah.
2. Contoh peristiwa untuk difusi-osmosis dapat dilihat pada jurnal penelitian berjudul
How can osmosis and solute diffusion be coupled for the simultaneous
measurement of the solvent and solute permeabilities of membranes? Hasil
penelitian menunjukkan bahwa perbedaan tekanan yang diberikan pada membran
dapat mempengaruhi permeabilitas air yang berpindah selama proses osmosis
dan perpindahan zat selama proses difusi dapat diturunkan dengan meningkatkan
konsentrasi garam.
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
KESIMPULAN
SEKIAN
&
TERIMA KASIH
Pertanyaan
1. Nama Penanya: Syafril
Berapa lama waktu yang diperlukan untuk melakukan desalinasi?
2. Nama Penanya: Ratna
Kandungan apa saja yang terkandung dalam air yang dilakukan desalinasi?
Jawaban
1. Percobaan desalinasi air yang dilakukan dalam penelitian ini diadakan selama 16
hari dengan estimasi waktu yang tidak sama untuk kedua jenis membran.
Pemberian tekanan sebagai perlakuan pada masing-masing membran BW30 dan
NF270 memengaruhi kecepatan osmosis-difusi dalam penelitian, sehingga
memberikan waktu desalinasi yang berbeda-beda di setiap membran. Membran
yang paling cepat dalam proses desalinasi adalah membran NF275, di mana
membran N35A yang hanya memakan waktu 7 hari.
2. Tidak disebutkan kandungan air yang digunakan dalam penelitian desalinasi
tersebut karena penelitian lebih fokus pada perlakuan garam dan tekanan yang
dapat memengaruhi peristiwa difusi-osmosis dalam proses desalinasi.