Makalah TPTH Manggis
Makalah TPTH Manggis
Makalah TPTH Manggis
disusun oleh:
Zusita Noptiara 150610160013
Ayu Mahzura S 150610160029
Nita Agresia Sijabat 150610160041
Gina Deviyanti 150610160069
Muhamad Pawaz 150610160072
Muhammad Mujahid Al Haq 150610160131
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Teknologi
Produksi Tanaman Hortikultura
UNIVERSITAS PADJAJARAN
FAKULTAS PERTANIAN
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
JATINANGOR
2017
KATA PENGANTAR
Penulis sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik
dalam bentuk, isi maupun teknik penyajiannya. Oleh sebab itu, kritikan yang
bersifat membangun dari berbagai pihak penyusun terima dengan baik. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hortikultura berasal dari kata hortus (kebun atau garden) dan colore (to
cultivate atau budidaya). Secara harfiah istilah hortikultura diartikan sebagai
usaha membudidayakan tanaman buah-buahan, sayur-sayuran, dan tanaman hias.
Hortikultura merupakan suatu cabang ilmu pertanian yang mempelajari buah-
buahan, sayur-sayuran, tanaman hias, dan tanaman obat-obatan.
Hortikultura merupakan salah satu sub sektor dari sektor pertanian yang
mempunyai nilai ekonomis yang tinggi sehingga, sangat berpotensi untuk
dikembangkan. Namun, dalam membahas hortikultura ada hal-hal yang harus
diperhatikan mengenai karakteristik dari produk hortikultura ini, yaitu :
Buah manggis merupakan salah satu buah yang kini menjadi salah satu
komoditas ekspor yang sangat prospektif, karena buah ini memiliki pangsa pasar
yang luas dan tidak pernah jenuh. Menurut data BPS (Badan Pusat Statistik) tahun
2015 buah manggis memiliki nilai ekspor terbesar disbanding dengan tanaman
1
buah lain yaitu 17,2 juta.. Manggis menjadi buah yang banyak diminati karena
memiliki rasa yang khas. Selain itu, tanaman manggis memiliki banyak manfaat,
terutama dalam kesehatan dimana telah ditemukan senyawa xanthones yang
bermanfaat untuk mencegah kanker.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis merumuskan masalah
diantaranya:
1. Berasal dari mana tanaman buah manggis ?
2. Bagaimana morfologi dan taksonomi tanaman buah manggis ?
3. Bagaimana budidaya tanaman buah manggis ?
4. Apa saja penyakit dan hama pada tanaman buah manggis ?
5. Apa saja manfaat tanaman buah manggis ?
6. Bagaimana proses panen tanaman buah manggis ?
7. Bagaimana proses pascapanen tanaman buah manggis ?
8. Bagaimana prospek tanaman buah manggis ?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini, antara lain:
1. Untuk mengetahui asal tanaman buah manggis
2. Untuk mengetahui morfologi dan taksonomi tanaman buah manggis
3. Untuk mengetahui cara budidaya tanaman buah manggis
4. Untuk mengetahui penyakit dan hama pada tanaman buah manggis
2
5. Untuk mengetahui manfaat tanaman buah manggis
6. Untuk mengetahui proses panen tanaman buah manggis
7. Untuk mengetahui pascapanen tanaman buah manggis
8. Untuk mengetahui prospek tanaman buah manggis
3
BAB II
A. Asal
Tanaman manggis merupakan tanaman endemik Asia Tenggara yang berasal
dari daerah Semenanjung Malaysia dan Pulau Borneo di Kalimantan Timur. Jenis
liar seperti Garcinia hombroniana Pierre dan G. malaccensis T. Anderson
terdapat di Malaysia, sedangkan G. celebica L. dan G. dioica BL. terdapat di
Kalimantan. Tanaman ini kemudian menyebar hingga ke penjuru dunia yaitu
daerah persebarannya meliputi Myanmar, Kamboja, Thailand, Filipina, sampai ke
Benua Amerika.
4
Gambar 1. Buah Manggis
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Guttiferanales
Famili : Guttiferae
Genus : Garcinia
Akar
Akar tanaman manggis bercabang dan menembus tanah, berwarna cokelat,
dan putih kusam. Akar tersebut berfungsi sebagai pengangkut media air
dan unsur hara untuk tanaman manggis.
Batang
Batang tanaman manggis berkayu, memiliki batang yang keras,
permukaannya tidak rata, dan berwarna kecoklatan. Ketinggiannya
mencapai 2-20 meter bahkan lebih. Selain itu, batang tersebut juga
memiliki percabangan yang banyak. Sistem percabangan tanamana
manggis biasanya simetris membentuk tajung yang rindang.
5
Daun
Daun tanaman manggis berbentuk bulat oval memanjang, tumbuh tunggal
dan bertangkai pendek serta berwarna hijau muda hingga tua. Struktur
daun memiliki pertulangan yang tampak, permukaan halus dan dibagian
bawah berwarna hijau kekuningan dan putih.
Bunga
Bunga tanaman manggis berbentuk hampir menyerupai lonceng yang
terdiri dari 4 kelopak tersusun dalam 2 pasang mahkota, 4 helai benang
sari, bakal buahnya mempunyai 4-8 ruangan dengan 4-8 kepala putik.
Bunga buah manggis ini tumbuh di bagian ujung ranting dengan tangkai
pendek, tebal dan teratur.
Buah
Buah tanaman manggis berbentuk bulat, terdapat tangkai dan kulit buah
tebal berwarna hijau jika masih muda, dan ketika matang berwarna
keungguan hingga kecoklatan. Kulit buah manggis ukuran tebalnya
mencapai sepertiga ukuran keseluruhan buah. Kulit buah manggis
mengandung getah yang pahit dan berwarna kuning. Bagian terpenting
dari buah manggis adalah daging buahnya, warnanya putih bersih dan
rasanya manis kemasaman.
Biji
Di dalam daging buah manggis terdapat biji berwarna putih kecoklatan.
Biji manggis berbentuk bulat, agak pipih, dan merupakan biji berkeping
dua (dikotil).
6
C. Cara Budidaya
a. Syarat Tumbuh Tanaman Manggis
1) Iklim
Mengenai masalah iklim, ada tiga hal yang harus diperhatikan dalam
budidaya tanaman manggis. Ketiga hal tersebut yaitu :
Daerah yang cocok untuk budidaya tanaman manggis adalah daerah
yang memiliki curah hujan tahunan sebesar 1.500-2.500 mm/tahun
dan merata sepanjang tahun.
Temperature udara yang ideal berada pada kisaran 22-32 ֯C.
Dalam budidaya tanaman manggis, angin berperan dalam
penyerbukan untuk tumbuhnya buah. Angina yang baik ialah angin
yang tidak terlalu kencang.
2) Ketinggian Tempat
Pohon manggis dapat tumbuh di daerah dataran rendah sampai ketinggian
di bawah 1.000 m dpl. Pertumbuhan terbaik dicapai di daerah dengan
ketinggian di bawah 500-600 m dpl.
3) Media Tanam
Dalam hal ini, ada beberapa hal yang penting yang harus diperhatikan. Di
antaranya adalah sebagai berikut :
Tanah yang paling baik untuk budidaya manggis adalah tanah yang
subur, gembur, dan mengandung bahan organic.
Derajat keasaman tanah (pH tanah) ideal untuk budidaya tanaman
manggis adalah 5-7.
Untuk pertumbuhan tanaman manggis, diperlukan daerah dengan
drainase baik dan tidak tergenang, serta air tanah berada pada
kedalaman 50-200 m.
7
b. Teknik Budidaya Manggis
1) Pembibitan
Pohon manggis dapat diperbanyak dengan biji ataupun bibit hasil
penyambungan pucuk atau susunan. Pohon yang berasal dari biji akan
berbunga pada umur tahun 10-15 tahun, sedangkan yang berasal dari bibit
sambungan dapat berbungan pada umur 5-7 tahun.
2) Pengolahan Media Tanam
Hal yang pertama dilakukan saat pengolahan lahan yaitu dengan
melakukan permbersihan lahan dari rumput-rumput liar dan sisa-sisa
tanaman. Setelah itu, tanah dibalikan dan digemburkan dengan dicangkul
untuk memperbaiki aerasi. Kemudian tanah diratakan kembali.
3) Teknik Penanaman
Adapun teknik penanaman manggis dari bibit manggis adalah
dengan membuat lubang tanam berukuran 50 x 50 cm² sedalam 50 cm.
Sebelum bibit dimasukkan ke dalam lubang tanam, lakukan pemupukan
dengan menggunakan campuran pupuk Za sebanyak 500 g, Sp-36
sebanyak 250 g, dan KCL sebanyak 200 g. Setelah pupuk dimasukkan ke
dalam lubang tanam, biarkan selama 1 minggu, kemudian tanamlah bibit
manggis di dalam lubang tanam dan menutupnya kembali dengan tanah.
4) Penyiangan
Penyiangan sebaiknya dilakukan secara kontinu bersamaan dengan
pemupukan dan penggemburan, yaitu setiap setahun sekali. Selain itu,
pelu juga dilakukan pemangkasan ranting, terutama ranting-ranting yang
tumbuh kembar dan sudah tidak berbuah. Tujuannya adalah mencegah
serangan hama dan penyakit.
5) Pemupukan
Pemupukan sebaiknya dilakukan dengan menaburkan pupuk di
dalam lubang-lubang di sekeliling batang. Kedalaman lubang pemupukan
berkisar 10-20 cm dan jarak antar lubang sekitar 100-150 cm. Adapun
dosis pupuk yang dianjurkan untuk tanaman manggis adalah sebagai
berikut :
8
Dosis pupuk untuk pohon berumur 6 bulan ialah campuran urea, SP-
36, dan KCl dengan perbandingan 3 : 2 : 1 sebanyak 200-250 g per
pohon.
Dosis pupuk untuk pohon berumur 1-3 ahun adalah campuran urea
(400-500 g), SP-36 (650-700 g ), dan KCl (900-1000 g) dengan
perbandingan 3 :1 : 2. Dosis ini diberikan sebanyak 2-3 kali.
Dosis pupuk untuk pohon yang berumur 4 tahun ialah campuran urea,
SP-36, dan KCl sebanyak 6 kg per pohon, yang ditambahkan pupuk
kandang sebanyak 40 kg per pohon.
6) Pengairan
Selain pemupukan, tanaman manggis juga perlu mendapatkan air
yang cukup. Tanaman yang berumur di bawah 5 tahun memerlukan
ketersediaan air yang cukup. Untuk itu, tanaman harus sering disiram
sebanyak 1-2 hari sekali. Sedangkan pada tanaman yang umurnya di atas
5 tahun, frekuensi penyiraman dapat dikurangi secara bertahap.
Penyiraman bisa dilakukan dengan menggenangi saluran irigasi atau
disiram pada pagi hari.
7) Pemeliharaan
Untuk pemeliharaan tanaman pada tanaman manggis, diperlukan
pemberian naungan. Hal ini dikarenakan tanaman manggis tidak tahan
terhadap sinar matahari langsung. Adapun aturan pembuatan naungan
untuk tanaman manggis adalah sebagai berikut :
Lama ranaman manggis diberi naungan adalah sampai berumur +- 2
tahun.
Ukuran naungan ialah panjang 60 cm, lebar 40 c, dan tinggi 75 cm.
Tonggak terbuat dari kayu/bamboo, atap terbuat dari daun alang-alang
atau daun kelapa, dan tanpa dinding.
9
D. Hama dan Penyakit
Penyakit yang biasa timbul ialah hawar daun (daun kering kecoklatan) yang
disebabkan cendawan Pellicularia koleroga, bercak daun yang disebabkan oleh
Cercospora averrboae Fres, dan kanker batang oleh cendawan Zignoela
garcinae yang menyebabkan batang pohon berbenjol-benjol. Ketiga penyakit
tersebut bisa dikendalikan dengan pemberian fungisida.
E. Manfaat
Buah yang mendapat julukan “Queen Of Fruits” ini memiliki banyak
manfaat. Secara tradisional, buah manggis sudah dimanfaatkan sebagai obat sejak
dulu, seperti obat sariawan, wasir, luka, disentri, penurun panas dan antioksidan
(Moongkarndi, Kosem, Kaslunga, Luanratana, Pongpan, dan Neungton, 2004).
Bahkan, kini telah ditemukan senyawa xanthones yang dimanfaatkan sebagai
10
obat kanker. Menurut Wulan (2015) kandungan antioksidan paling tinggi terdapat
dalam senyawa xanthones pada kulit manggis, sehingga ekstrak kulit manggis
mampu melindungi fungsi memori melalui penurunan kadar oksidan dalam otak,
mencegah terjadinya kematian sel dan melindungi sel-sel saraf atau
neuroprotektif. Adapun senyawa Antosianin yang memberikan warna ungu
dalam kulit buah manggis dapat digunakan sebagai alternatif pewarna alami
untuk makanan dan tekstil (Wijaya, Marcel, dan Fenny, 2009).
F. Panen
a. Umur panen
Kriteria panen buah manggis dapat dihitung pada umur buah antara 104 –
110 hari setelah bunga mekar (SBM). Pada umur ini kulit buah berwarna
hijau kekuningan menjadi merah kecoklatan atau warna buah berubah menjadi
merah keunguan. Manggis untuk ekspor dipanen pada umur 104 – 108 hari
setelah bunga Mekar (SBM), dengan kriteria kulit buah berwarna ungu
kemerah-merahan atau merah muda dan kulit masih hijau dengan ungu merah
mencapai 10 – 25 % warna ungu merahnya mencapai 50% masih bisa
diterima. Ketika akan melakukan pemanenan, buah manggis dipetik setelah
berwarna merah kehitaman, kira-kira berumur 120 hari setelah bunga mekar.
Sedangkan bunga mekar setelah 25 hari sejak muncul bunga sebesar kelereng.
Buah harus dipanen satu persatu dengan memotong tangainya arena
matangnya tidak bersamaan.
b. Waktu panen
Waktu panen manggis dilaksanakan pada pagi hari mulai jam 08.00 s/d
11.00. Bulan panen biasanya jatuh pada bulan November sampai Maret.
c. Cara panen
11
keranjang pada ujungnya. Saat pemanenan tangkai buah diikutkan 2 helai
daun dan sepal buah harus utuh dan berwarna hijau. Untuk tanaman manggis
yang mempunyai pokok yang tinggi dapat menggunakan alat panen buah
manggis seperti galah yang dilengkapi kantong, terutama pada buah yang
ujung rantingnya jauh. Seiring berkembangnya teknologi, penggunaan alat
panen/pemetik buah juga semakin berkembang. Saat ini juga sudah banyak
digunakan alat pemetik buah teleskopik. Alat ini dapat digunakan secara
fleksibel yaitu bisa dipanjang pendekkan. Untuk posisi terpendek (± 200 cm).
G. Pasca Panen
Untuk mendapatkan buah manggis yang mempunyai kualitas dan mutu
yang sesuai dengan permintaan pasar dilakukan beberapa tahapan kegiatan yaitu :
a. Pengumpulan Pengumpulan buah setelah panen mempunyai persyaratan :
Lokasi dekat tempat pemanen
Menggunakan wadah : keranjang, peti kayu, karung goni Setelah buah
manggis dipanen, kemudian dikumpulkan dalam wadah dan
ditempatkan di lokasi yang teduh dan nyaman, sebelum buah dibawa
ke bangsal atau rumah kemasan.
b. Pengangkutan ke bangsal/rumah kemasan Bangsal atau rumah kemasan
berfungsi untuk pengumpulan buah agar terhindar dari pengaruh
lingkungan (angin, panas, hujan). Setelah panen manggis dibawa dan
dikumpulkan di lokasi/bangsal/gudang yang sudah disediakan. Tempat
penumpukan manggis dibawahnya dipasang palet sehingga ada udara yang
bisa lewat.
c. Sortasi Untuk mendapatkan buah manggis yang seragam dilakukan sortasi.
Sortasi buah dilakukan dengan memilih buah yang berwarna hijau dengan
setitik noda ungu sampai ungu merah 50% dan mempunyai kulit yang
mulus.
d. Penirisan dan pengeringan Setelah buah manggis dicuci kemudian
dikering anginkan atau ditiriskan pada suatu khusus berupa hamparan yang
12
dibawahnya diberikan palet agar udara dapat lewat dengan baik atau
tempat yang agak tinggi berupa hamparan untuk tempat manggis diangin-
anginkan. Pengelapan bertujuan untuk membersihkan manggis dari
kotorankotoran yang masih menempel agar penampilan buah lebih baik.
e. Grading Manggis untuk konsumsi segar digolongkan atas tiga kelas yaitu
:
Kelas Super Manggis : kelas ini harus berkualitas super dan harus
sesuai dengan karakteristik varietas atau tipe komersial. Manggis harus
bebas dari cacat kecuali cacat kecil pada permukaan dan tidak
mempengaruhi penampilan secara umum, kualitas simpan dan
keberadaan produk dalam kemasan. Getah bening dan getah kuning
tidak lebih dari 5%.
Kelas A Manggis yang termasuk kelas ini harus berkualitas baik dan
berkarakter sesuai dengan varietas komersial. Cacat pada buah masih
diperbolehkan sejauh tidak mempengaruhi penampilan umum,
kualitas, kualitas simpan dan keberadaan produk dalam kemasan.
Cacat sedikit pada kulit dan kelopak buah seperti lecet, tergores atau
kerusakan mekanis lainnya. Total areal yang cacat tidak lebih dari
10% dari luas seluruh permukaan buah, cacat tidak mempengaruhi
daging buah dan getah bening dan getah kuning tidak lebih dari 10%.
Kelas B Manggis yang termasuk kelas ini harus berkualitas baik dan
berkarakter sesuai dengan varietas komersial. Cacat pada buah masih
diperbolehkan sejauh tidak mempengaruhi penampilan umum,
kualitas, kualitas simpan dan keberadaan produk dalam kemasan. .
Cacat sedikit pada kulit dan kelopak buah seperti lecet, tergores atau
kerusakan mekanis lainnya. Total areal yang cacat tidak lebih dari
10% dari luas seluruh permukaan buah, cacat tidak mempengaruhi
daging buah.
f. Pelilinan : merupakan pelapisan manggis dengan emulsi lilin, untuk
memperpanjang umur simpan buah manggis dan mengurangi susut bobot.
Lapisan lilin berfungsi untuk memperlambat laju respirasi dan
memperlambat pematangan.
g. Pelabelan : bertujuan untuk menunjukkan identitas produk (jenis, jumlah,
berat, saat masak dan nama produsen). Label ditempelkan pada kotak
kemasan dan diberi sticker kecil yang ditempelkan pada buah sebagai
identitas klas buah dan produsen.
h. Fumigasi : Bertujuan untuk mengendalikan hama pada tempat atau
container sebeleum pengemasan.
i. Pengepakan/Pengemasan Pengemasan bertujuan untuk :
Melindungi produk untuk mencegah kerusakan fisik
13
Menciptakan daya tarik produk.
Meningkatkan nilai tambah.
Menekan kerusakan hasil
Syarat pengemasan buah manggis segar : - Mempunyai ventilasi - Higienis
- Bebas dari bahan dan bau asing
j. Rantai Pendingin Rantai pendingin merupakan pengaturan suhu dan
penanganan produk dari saat panen sampai ketangan konsumen
k. Penyimpanan Selama ini penyimpanan setelah panen hanya bersifat
sementara, yaitu selama 1 – 2 hari atau selama proses grading dan
packaging di packing house. Penyimpanan bertujuan untuk
memperpanjang daya tahan buah pada suhu tertentu agar dapat dikonsumsi
dalam keadaan baik. Buah manggis merupakan buah klimaterik sehingga
buah dapat matang selama penyimpanan. Puncak klimaterik dicapai
setelah penyimpanan 10 hari pada suhu ruang.
l. Distribusi dan Transportasi Pengangkutan merupakan salah satu mata
rantai penghubung kegiatan pascapanen, penanganan), sortasi, grading,
pembersihan, pengemasan) dari lahan usahatani sampai diangkut ke
tempat pengumpul dan selanjutnya di bawa ke tempat pengemasan,
gudang,tempat pengiriman, pelabuhan dan pabrik oleh pedagang pengecer,
pedagang perantara,pedagang besar, importior dan eksportir serta
pengusaha pabrik. Dalam menggunakan transportasi yang harus
diperhatikan adalah :
Sifat/karakteristik produk.
Lama perjalanan.
Jenis angkutan
Suhu penyimpanan
Hindari gesekan dan benturan
14
H. Prospek
Sumber : databooks.katadata.co.id
Dilihat dari tabel di atas bahwa nilai ekspor pada buah manggis paling
terbesar dari komoditis hortikultura yang lainnya. Potensi Indonesia sebagai
produsen manggis yang mampu bersaing di pasar global dan domestik pada
hakikatnya cukup besar. Hal ini didukung oleh sumber daya alam yang sesuai
untuk budidaya manggis di berbagai daerah nusantara. Agroklimat yang
variatif di berbagai daerah memungkinkan untuk menghasilkan manggis
sepanjang tahun. Ketersediaan lahan yang cukup luas dan keragaman plasma
nutfahnya berpotensi untuk menghasilkan manggis berkualitas baik dan untuk
bahan baku industri berbagai produk. Sumber daya manusia yang telah
familiar dengan budidaya manggis relatif cukup besar, meskipun pemahaman
dan penguasaanya terhadap teknologi masih rendah. Dengan demikian,
prospek agribisnis tanaman manggis cukup besar.
Namun ada kendala yaitu umur panen tanaman yang bisa mencapai 6
tahun, sehingga pengembalian modal tidak dapat berlangsung cepat. Karena
itu diperlukan para pemodal kuat yang tetap dapat bertahan sampai modal
agribisnis manggisnya kembali setelah menunggu 11 tahun sejak tanam.
15
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Manggis (Garcinia mangostana) sebagai queen of tropical fruits merupakan
famili Guttiferae. Tanaman manggis merupakan tanaman endemik Asia Tenggara
yang berasal dari daerah Semenanjung Malaysia dan Pulau Borneo di Kalimantan
Timur. Tanaman manggis tumbuh di dataran rendah iklim tropis. Teknik budidaya
tanaman manggis dimulai dari pembibitan, pengolahan media tanam, teknik
penanaman, penyiangan, pemupukan, pengendalian organisme pengganggu
tanaman, pengairan, pemeliharaan dan panen. Kemudian ada proses pasca panen,
yang dimulai dari pengumpulan hasil panen, penyortiran, distribusi, pelilinan,
pelabelan, fumigasi sampai pengemasan produk, bisa produk mentah (buah segar)
maupun hasil olahan buah manggis. Tanaman manggis memiliki manfaat yang
sangat banyak, terutama dalam bidang kesehatan yang memiliki senyawa
xanthones sebagai antioksidan, dan dapat mencegah kanker. Dengan banyaknya
manfaat dari buah manggis, banyak masyarakat yang meminati buah ini, tak
hanya masyarakat Indonesia bahkan seluruh dunia, didukung dengan data dari
BPS bahwa nilai ekspor komoditi hortikultura terbesar di Indonesia tahun 2015
adalah manggis. Sehingga agribisnis pada komoditi ini memiliki potensi yang
cukup besar, mengingat iklim dan georafis Indonesia yang mendukung juga.
16
DAFTAR PUSTAKA
17