Makalah Budidaya Tanaman Tomat
Makalah Budidaya Tanaman Tomat
Makalah Budidaya Tanaman Tomat
MAKALAH
Mata Kuliah
Agribisnis Tanaman Sayuran Dan Buah-Buahan
Tentang
“Budidaya Tanaman Tomat”
Disusun oleh:
Arifson Yondang
Nirem:05.1.4.12.0370
KEMENTERIAN PERTANIAN
BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN
TAHUN 2014
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ” BUDIDAYA TANAMAN
TOMAT“.
Dalam pembuatan makalah ini mulai dari perancangan, pencarian bahan, sampai penulisan, penulis
mendapat bantuan, saran, petunjuk, dan bimbingan dari banyak pihak baik secara langsung maupun tidak
langsung. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih dan kepada teman-teman yang ikut
berpartisipasi dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini memiliki banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk perbaikan di masa yang akan datang,
dan penulis juga berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tomat termasuk sayuran buah yang paling digemari oleh setiap orang karena rasanya enak, segar, dan
sedikit asam. Selain itu, tomat setelah tua dan berwarna merah merupkan sumber vit. A, vit C, dan sedikit vit.
B. Kandungan vit. A-nya lebih tinggi 2-3 kali dari semangka.
Tomat dapat tumbuh baik di dataran rendah maupun tinggi. Jenis tomat sayur lebih baik ditanam di
dataran rendah. Sementara tomat apel lebih baik ditanam di dataran tinggi.Tanaman tomat sangat peka
terhadap tanah yang sedikit kekurangan zat-zat hara terutama unsure nitrogen (zat lemas).
Oleh karena itu, penanaman tomat harus pada tanah yang gembur, sedikit mengandung pasir dan
banyak mengandung bahan organik (subur). Tanah liat yang sedikit mengandung pasir dengan derajat
keasaman tanah (pH) antara 5-6 sangat disukai tanaman ini.
Tanaman tomat pun tidak tahan terhadap hujan. Oleh karena itu, waktu tanam terbaik adalah 2 bulan
sebelum musim hujan hingga akhir musim hujan.Waktu tanam pun dapat dilakukan pada awal musim
hujan. Akan tetapi, tanaman sering mengalami kegagalan karena banyak terjadi serangan penyakit daun dan
buahnya banyak yang pecah sehingga mutunya dan produksinya menurun.
B. Tujuan
Pembuatan makalah budidaya tanaman tomat bertujuan :
1. Agar mahasiswa mengerti dan mengetahui cara penanaman atau budidaya tanaman tomat dengan benar.
2. Agar mahasiswa dapat belajar menanggulangi permasalahan yang timbul dalam budidaya tanaman tomat
(seperti serangan hama, kekurangan unsur hara, dll)
3. Sebagai pembelajaran bagi semua pihak yang akan mengusahakan komoditas tanaman tomat.
C. Manfaat
Manfaat yang dapat diperoleh dari makalah ini adalah :
1. Mahasiswa dapat mengetahui cara/praktik budidaya tanaman tomat dengan benar agar memperoleh hasil
produksi yang maksimal.
2. Mahasiswa dapat mengatasi masalah didalam usaha budidaya tanaman tomat dengan teknik yang benar dan
tepat sasaran
3. Para pengusaha tomat dapat memahami dan mengetahui cara atau tehnik budidaya tomat yang benar.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Sejarah Komoditas
Kata tomat berasal dari bahasa Aztek, salah satu suku Indian, yaitu xitomate atau xitotomate.
Tanamantomat berasal dari negara Peru dan Ekuador, kemudian menyebar ke seluruh Amerika, terutama ke
wilayahyang beriklim tropik, sebagai gulma. Penyebaran tanaman tomat ini dilakukan oleh burung yang
makan buahtomat dan kotorannya tersebar kemana-mana. Penyebaran tomat ke Eropa dan Asia dilakukan
oleh orangSpanyol. Tomat ditanam di Indonesia sesudah kedatangan orang Belanda. Dengan demikian,
tanaman tomatsudah tersebar ke seluruh dunia, baik di daerah tropik maupun subtropik.
B. Karakteristik Komoditas (Klasifikasi Dan Morfologi)
Tomat adalah komoditas hortikultura yang penting, tetapi produksinya baik kuantitas dan kualitas masih
rendah. Tomat sangat bermanfaat bagi tubuh karena mengandung vitamin dan mineral yang diperlukan untuk
pertumbuhan dan kesehatan. Buah tomat juga mengandung karbohidrat, protein, lemak dan kalori. Buah
tomat juga adalah komoditas yang multiguna berfungsi sebagai sayuran, bumbu masak, buah meja, penambah
nafsu makan, minuman, bahan pewarna makanan, sampai kepada bahan kosmetik, obat-obatan dan bahan
baku industri saus. Dengan tehnik budidaya tomat yang baik diharapkan kualitas dan kuntitas produksi tomat
dapat ditingkatkan sehingga dapat dijadikan sebagai sebuahpeluang usaha yang menjanjikan.
1. Klasifikasi tanaman tomat
Divisi : Spermatophyta (tanaman berbiji)
Sub divisi : Angiospermae (tanaman berbiji tertutup)
Kelas : Dicotyledoneae (tumbuhan berbiji belah dan berkeping dua)
Ordo : Solanales (Tubiflorae)
Famili :Solanaceae
Genus : Lycopersicon
Spesies :Lycopersicon esculentum Mill atau Solanum lycopersicum L (Cahyono, 2008).
3. Syarat Tumbuh
a. Keadaan Iklim
Tanaman tomat dapat tumbuh dengan baik pada musim kemarau dengan pengairan yang cukup.
Kekeringan banyak mengakibatkan banyak bunga yang gugur, lebih-lebih bila disertai dengan angin kering.
Sebaliknya pada musim hujan pertumbuhannya kurang baik karena kelembaban dan suhu yang tinggi akan
menyebabkan timbulnya banyak penyakit.
Tanaman tomat memerlukan sinar matahari yang cukup. Kekurangan sinar matahari menyebabkan
tanaman tomat terserang penyakit, baik parasit atau non parasit. Intensitas sinar matahari sangat penting
dalam pembentukan vitamin C dan karoten dalam buah tomat. Sinar matahari berintensitas yang tinggi akan
menghasilkan vitamin C dan karoten (provitamin A) yang lebih tinggi. Pertumbuhan tanaman tomat didataran
tinggi lebih baik dari pada didataran rendah karena tanaman menerima sinar matahari lebih banyak tetapi
suhu rendah.
b. Keadaan Tanah
Tanaman tomat dapat ditanam di segala jenis tanah, mulai tanah pasir sampai tanah lempung. Akan tetapi
tanah yang ideal adalah tanah lempung berpasir yang subur, gembur, banyak mengandung unsur
organik serta unsur hara dan mudah merembeskan air. Tanah yang selalu tergenang air menjadi tanaman
yang kerdil dan mati.
Tanaman tomat tumbuh baik dengan tanah ber-pH 6,0-7,0. Bila pH tanah kurang dari 5,5 sebaiknya tanah
ditaburi kapur. Misalnya, kapur bangunan Ca (OH)2 atau dolomit (kapur pertanian) yang mengandung CaCO3
dan MgCO3. Pemberian kapur jangan keliru dengan kliserit yang mengandung MgSO4, H2O karena hanya
akan menurunkan pH. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanah ber-pH 4,8 yang diberi kapur dolomit
sekitar 7,413 ton/ha akan menaikkan hasil tomat sekitar 10 ton. Untuk memperbaiki struktur tanah perlu
diberi tamabahan pupuk kandang yang telah jadi atau kompos sebanyak 25-50 ton/ha. Pada tanah yang
kurang subur ditanami pupuk hijau misalnya orok-orok (Crotalalia juncea)(Pracaya,1998).
BAB III
PEMBAHASAN
A. Budidaya Tomat
Tanaman tomat ditanam secara intensif artinya bahwa tomat diusahakan secara sungguh-sungguh hal ini
juga dipengaruhi oleh faktor resiko yang cukup besar dan iklim yang sudah tidak bisa dibaca secara pasti.
Adapun cara-cara budidaya tanaman tomat yang dilakukan sebagai berikut:
1. Pembibitan
a. Persyaratan Benih
Kriteria-kriteria teknis untuk seleksi benih tanaman tomat adalah:
1) Pilih biji yang utuh, tidak cacat atau luka, karena biji yang cacat biasanya sulit tumbuh.
2) Pilih biji yang sehat, artinya biji tidak menunjukkan adanya serangan hama atau penyakit.
3) Benih atau biji bersih dari kotoran.
4) Pilih benih atau biji yang tidak keriput.
2. Penyapihan
Sebelum ditanam di lahan permanen, bibit yang telah berumur 2 minggu atau telah mempunyai 2-3 helai
daun sebaiknya dipindahkan ke tempat penyapihan terlebih dahulu. Penyapihan berperan penting dalam
proses adaptasi bibit. Peluang bibit dapat tumbuh dan berkembang dengan baik dapat terlihat dari
penyapihan. Wadah yang digunakan untuk penyapihan dapat berupa bumbunan yang terbuat dari daun
pisang atau polybag berukuran 5 cm x 8cm.
Tahapan penyapihan yaitu :
a. Isi bumbunan dengan media tanam berupa campuran tanah dan pupuk kandang halus, dengan perbandingan
1 :1.
b. Pilih bibit yang akan disapih dari tempat persemaian untuk dipindahkan ke kantong plastik atau bumbunan.
c. Lubangi media dalam bumbunan dengan jari sedalam kurang lebih 1 cm.
Tanam bibit, lalu timbun kembali dengan tanah, serta sedikit ditekan.
d. Letakkan bibit dalam bumbunan di tempat yang teduh.
e. Siram bibit dengan air secukupnya setiap pagi dan sore hari.
f. Penyapihan berlangsung selama 14-21 hari atau setelah bibit memiliki tinggi 15 cm dan berdaun 4 atau 5 helai.
3. Pemindahan Bibit
Bibit tomat dapat dipindahkan ke kebun setelah berumur 30-35 hari di persemaian. Bibit yang
dipilihsebaiknya yang berpenampilan menarik dan baik, yaitu penampakannya segar dan daun-daunnya tidak
rusak. Pilihlah bibit yang kuat, yaitu tegak pertumbuhannya, dan pilihlah bibit yang sehat, artinya bibit tidak
terserang hama dan penyakit.
Waktu yang baik untuk menanam bibit tomat di kebun adalah pagi atau sore hari. Pada saat itu keadaan
cuacatidak panas sehingga mencegah kelayuan pada tanaman.Ketika memindah bibit di kebun, hendaknya
memperhatikan cara-cara yang baik dan benar. Pemindahan bibit yang ceroboh dapat merusak perakaran
tanaman, sehingga pada saat bibit telah ditanam maka akan mengalami hambatandalam pertumbuhan,
bahkan mati.
Ada beberapa cara pemindahan bibit dari persemaian, yaitu :
a. Sistem cabut, yaitu bibit yang telah tumbuh di persemaian dan cukup umur dicabut dengan hati-hati.
Namunsebelum dilakukan pencabutan, bedeng persemaian harus dibasahi dengan air untuk memudahkan
pencabutandan tidak merusak akar.
b. Sistem putaran, yaitu bibit diambil beserta tanahnya. Namun sebelum bibit diambil,tanah dibasahi dengan
air terlebih dahulu.
c. Kedua cara tersebut terutama ditujukan untuk pembibitan yang secara langsung dilakukan pada bedeng
tanah persemaian, sedangkan untuk bibit yang disemaikan dalam bumbunan atau polybag cara
pemindahannya adalah: basahi bumbunan/polybag terlebih dahulu, kemudian keluarkan bibit dari
bumbunan/polibag beserta tanahnyadengan menyobek bumbunan/kantong polybag.
b. Pengolahan Tanah
Pengolahan tanah yang intensif pada dasarnya melalui 3 tahap, yaitu :
1) Tahap pertama adalah membalik agregat tanah sehingga tanah yang berada pada lapisan dalam dapat
terangkat ke permukaan. Pengolah tanah tahap ini sebaiknya dilakukan dengan bajak yang ditarik oleh tenaga
hewan ataudengan menggunakan traktor. Tanah diolah dengan kedalaman 25 cm-30 cm. Setelah dibajak,
tanah dibiarkanselama 1 minggu agar bongkahan-bongkahan tanah hasil pembajakan cukup terkena angin,
terkena cahayamatahari, dan supaya terjadi proses oksidasi (pemasaman) zat-zat beracun dari dalam tanah,
seperti asam sulfidayang sangat membahayakan kehidupan tanaman.
2) Tahap kedua, tanah digemburkan dengan cara dicangkul tipis-tipis sehingga diperoleh struktur tanah
yanggembur atau remah, sekaligus untuk meratakannya. Selanjutnya, tanah hasil pengolahan tahap ini
dibiarkanselama 1 minggu.
3) Tahap ketiga, dilakukan pemupukan dasar dengan pupuk kandang yang matang sebanyak 15-20 ton/ha.
Pemberian pupuk kandang yang belum matang dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman, bahkan dapat
mematikan tanaman karena akar tanaman tidak kuat menahan panas. Pada tahap ini, tanah yang telah
ditaburipupuk kandang dicangkul kembali tipis-tipis dan diratakan.
c. Pembentukan Bedengan
Setelah pengolahan tanah selesai dilakukan, selanjutnya dibuat bedeng-bedeng membujur ke arah
Timur Barat agar penyebaran cahaya matahari dapat merata ke seluruh tanaman. Disamping pembuatan
bedeng, juga dibuat parit-parit atau selokan untuk irigasi. Bedengan dibuat dengan ukuran lebar 1-1,2 m,
panjang disesuaikan dengankeadaan lahannya dan tinggi bedeng 30 cm. Jika penanaman tomat dilakukan
pada musim penghujan, bedengandapat dibuat lebih tinggi yaitu 40-45 cm. Sedangkan ukuran parit dibuat
lebar 20-30 cm dan kedalamannya 30 cm.Dengan demikian jarak antar bedeng adalah 20-30 cm. Kemudian
pada sekeliling petak-petak bedengan dibuatsaluran pembuangan air dengan ukuran lebar 50 cm, dan
kedalamannya 50 cm.
d. Pemupukan
Sebelum bibit tomat ditanam, lahan harus diberi pupuk dasar. Pemupukan dapat dilakukan dengan 2
carayaitu:a. Kompos atau pupuk kandang yang telah matang dan SP36 ditabur secara merata ke seluruh
bedengan.Selanjutnya, tanah dicangkul sampai homogen agar kompos atau pupuk kandang dan SP36
tercampur meratadengan tanah. b. Pada jarak yang telah ditentukan dibuat lubang sedalam + 15 cm dan
bergaris tengah + 20 cm. Lubang-lubangtersebut kemudian diberi pupuk kandang atau kompos sebanyak 0,5
kg (satu genggam besar). Lubang ditimbuntanah, kemudian diaduk-aduk sehingga kompos atau pupuk
kandang dan tanah tercampur rata.
e. Pemberian Mulsa
Dewasa ini, penggunaan plastik hitam-perak sebagai mulsa (penutup tanah) telah banyak
dipergunakan oleh para petani. Penggunaan plastik hitam-perak sebagai mulsa lebih praktis dibandingkan
dengan penggunaan sisa-sisatanaman yang telah mati, misalnya jerami padi.
5. Teknik Penanaman
a. Penentuan Pola Tanam
Tomat dapat ditanam dengan 2 macam jarak tanam, yaitu dengan sistem dirempel dan sistem bebas.
1) Sistem dirempel
Jarak tanam sistem ini adalah 50 cm x 50 cm atau 60 cm x 60 cm, bujur sangkar atau segitiga sama sisi.
Caramenanam dengan sistem ini maksudnya yaitu tunas-tunas yang tumbuh diambil (dipotong) sedini
mungkin,sehingga tanaman hanya memiliki satu batang tanpa cabang.
2) Sistem bebas
Ukuran jarak tanam sistem bebas adalah 80 cm x 100 cm; 80 cm x 80 cm; 80 cm x 100 cm; 100 cm x 100
cm.Bentuk yang digunakan dapat berupa bujur sangkar, segi panjang atau segitiga sama sisi. Selain itu dapat
jugadibuat antar barisan berjarak 100 cm, dan dalam barisan berjarak 50-60 cm. Cara menanam dengan
sistem ini bertujuan membiarkan tunas-tunas yang tumbuh menjadi cabang-cabang besar dan dapat berubah.
c. Cara Penanaman
Penanaman dapat dilakukan pada musim kemarau dan musim hujan. Apabila penanaman dilakukan
padamusim kemarau pakailah mulsa plastik hitam perak. Mulsa tersebut harus sudah dipasang di bedengan
sebelum bibitditanam. Apabila tomat ditanam pada musim hujan pasanglah lebih dahulu atap plastik
transparan (tembus cahaya) pada bedengan yang akan ditanami.
6. Pemeliharaan Tanaman
a. Penyulaman
Penyulaman adalah mengganti tanaman yang mati, rusak atau yang pertumbuhannya tidak normal,
misalnyatumbuh kerdil. Penyulaman sebaiknya dilakukan seminggu setelah tanam. Namun jika satu minggu
sudah terlihatadanya tanaman yang mati, layu, rusak atau pertumbuhannya tidak normal, penyulaman
sebaiknya segera dilakukan.Hal lain yang juga harus diperhatikan dalam penyulaman adalah bibit yang
digunakan. Bibit yang digunakan untuk menyulam diambil dari bibit cadangan yang telah dipersiapkan
sebelumnya bersamaan dengan bibit lain yang bukan bibit cadangan. Cara penyulamannya adalah tanaman
yang telah mati, rusak, layu, atau pertumbuhannya tidak normaldicabut, kemudian dibuat lubang tanam baru
ditempat tanaman terdahulu, dibersihkan dan diberi Furadan 0,5 gram bila dipandang perlu. Setelah itu, bibit
yang baru ditanam pada tempat tanaman terdahulu dengan cara penanamanbibit terdahulu.
b. Penyiangan
Gulma yang tumbuh di areal penanaman tomat harus disiangi agar tidak menjadi pesaing dalam
menyerapunsur hara. Gulma yang terlalu banyak dapat mengurangi unsur hara sehingga tanaman tomat
menjadi kerdil. Gulma juga dapat menjadi inang hama dan penyakit yang akan menyerang tanaman tomat.
Pemberian mulsa plastik ataudaun-daunan dapat mengurangi pertumbuhan gulma. Waktu penyiangan dapat
dilakukan 3-4 kali tergantung kondisi kebun.
c. Pembubunan
Tujuan pembubunan adalah memperbaiki peredaran udara dalam tanah dan mengurangi gas-gas atau zat-
zat beracun yang ada di dalam tanah sehingga perakaran tanaman akan menjadi lebih sehat dan tanaman akan
menjadicepat besar. Tanah yang padat harus segera digemburkan. Pembubunan dilakukan dengan hati-hati
dan tidak terlaludalam agar tidak merusak perakaran tanaman. Luka pada akar akan menjadi tempat penyakit
yang berbahaya.
d. Perempelan
1) Tunas yang tumbuh di ketiak daun harus segera dirempel/dipangkas agar tidak menjadi cabang.
Perempelan paling lambat dilakukan 1 minggu sekali. Pada tanaman tomat yang tingginya terbatas,
perempelannya harusdilakukan dengan hati-hati agar tunas terakhir tidak ikut dirempel, supaya tanaman
tidak terlalu pendek.
2) Perempelan yang baik dilakukan pada pagi hari agar luka bekas rempelan cepat kering dengan cara: ujung
tunasdipegang dengan tangan yang bersih, lalu digerakkan ke kanan kiri sampai tunas tersebut lepas.
Apabilaterlambat merempel, tunas akan menjadi cabang yang besar dan sukar putus.
3) Tunas yang terlanjur menjadi cabang besar harus dipotong dengan pisau atau gunting tajam yang bersih.
4) Ketinggian tanaman tomat dapat dibatasi dengan memotong ujung tanaman apabila jumlah dompolan buah
sudahmencapai 5-7 buah.
e. Pemupukan
Pemupukan bertujuan untuk menambah unsure hara yang dibutuhkan oleh tanaman. Kebutuhan
pupuk anorganik untuk tanaman tomat adalah 100-180 kg N per hektar, 50-150 kg P2O5 dan 50-100 kg
K2O per hektar.Dosis akan semakin tinggi apabila budidaya dilaksanakan pada musim hujan.
Untuk tanaman tomat dan tanaman lain dari famili Solanacearum, sebaiknya tidak menggunakan
pupuk yangkandungan N-nya berasal dari Urea, tetapi lebih disarankan untuk menggunakan ZA, karena
tanaman ini sudah bisamengikat N dari udara.
Adapun kebutuhan pupuk anorganik untuk tanaman tomat adalah 500 kg/ha Za, 170 kg/ha SP36, dan
220kg/ha KCl. ZA diberikan sebanyak 4 tahap, yaitu 200 kg/ha pada saat tanam, dan 100 kg/ha masing-
masing padaumur 10 hst, 24 hst, dan 44 hst. SP36 diberikan seluruhnya pada saat tanam. KCl diberikan
dengan 3 tahapan, yaitu120 kg/ha pada saat tanam, 60 kg/ha pada umur 24 hst, dan 40 kg/ha pada umur 44
hst.
f. Penyiraman
Kebutuhan air pada budidaya tanaman tomat tidak terlalu banyak, namun tidak boleh kekurangan
air.Pemberian air yang berlebihan pada areal tanaman tomat dapat menyebabkan tanaman tumbuh
memanjang, tidak mampu menyerap unsur-unsur hara dan mudah terserang penyakit. Kelembaban tanah
yang tinggi dapat mendorong pertumbuhan dan perkembangan patogen sehingga tanaman tomat dapat mati
keracunan karena kandungan oksigendalam tanah berkurang. Pori-pori yang terisi oleh air mendesak oksigen
keluar dari dalam tanah sehingga tanahmenjadi anaerob yang menyebabkan proses oksidasi berubah menjadi
proses reduksi. Keadaan tanah yang demikianmenyebabkan kerontokan bunga dan menyebabkan
pertumbuhan vegetatif berlebihan, sehingga mengurangi pertumbuhan dan perkembangan generatif (buah).
Kekurangan air yang berkepanjangan pada pertanaman tomat dapat mengganggu pertumbuhan tanaman
padastadia awal, mengakibatkan pecah-pecah pada buah apabila kekurangan air terjadi pada stadia
pembentukan hasil dandapat menyebabkan kerontokan bunga apabila kekurangan air terjadi selama periode
pembungaan.
g. Pemasangan Ajir
Pemasangan ajir dimaksudkan untuk mencegah tanaman tomat roboh. Hal-hal yang perlu diperhatikan:
1) Ajir (lanjaran) terbuat dari bambu atau kayu dengan panjang antara 100-175 cm, tergantung dari varietasnya
2) Pemasangan ajir dilakukan sedini mungkin, ketika tanaman masih kecil, akar masih pendek, sehingga akar
tidak putus tertusuk ajir. Akar yang luka akan memudahkan tanaman terserang penyakit yang masuk lewat
luka. Jarak ajir dengan batang tomat ± 10-20 cm.
3) Cara memasang ajir bermacam-macam, misalnya ajir dibuat tegak lurus atau ujung kedua ajir diikat
sehinggamembentuk segitiga. Agar tidak dimakan rayap, ajir diolesi dengan ter atau minyak tanah.
4) Tanaman tomat yang telah mencapai ketinggian 10-15 cm harus segera diikat pada ajir. Pengikatan
janganterlalu erat yang penting tanaman tomat dapat berdiri. Pengikatan dilakukan dengan model angka 8
sehinggatidak terjadi gesekan antara batang tomat dengan ajir yang dapat menimbulkan luka. Tali pengikat,
misalnya tali plastik harus dalam keadaan bersih. Setiap bertambah tinggi ± 20 cm, harus dilakukan
pengikatan lagi agar batang tomat selalu berdiri tegak (Anonymous, 2011)
h. Pemangkasan cabang
Salah satu upaya untuk meningkatkan hasil buah tomat adalah dengan cara pemangkasan. Pemangkasan
cabang dengan meninggalkan satu cabang utama per tanaman akan menghasilkan buah tomat dengan
diameter yang lebih besar dibandingkan dengan tanpa pemangkasan. Jumlah cabang yang harus
dipertahankan per tanaman tergantung pada kultivar yang ditanam. Tanaman tomat memerlukan air dalam
jumlah yang banyak untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Semakin sering frekuensi pemberian air
semakin baik pula sifat fisik buah tomat yang dihasilkan.
2) Penyakit Layu
Penyakit layu pada tanaman sayuran tomat disebabkan oleh jamur Fusarium oxysporium. Penyakit layu
ini bisa menular melalui luka. Untuk menanggulangi penyakit layu dapat dilakukan dengan cara sebagai
berikut:
a) Tanaman diusahakan agar jangan sampai terjadi luka.
b) Benih tanaman didesinfektan dengan air panas bersuhu 550 C selama 10 – 17 menit.
c) Tanaman yang terserang dicabut kemudian dimusnahkan dengan cara membakarnya.
3) Penyakit Akar
Penyakit akar pada tanaman sayuran tomat disebabkan oleh bakteri, yaitu Bacterium
solanacearum. Bakteri ini biasanya meneyrang tanaman tanaman yang ditanam di lahan pertanaman yang
berwarna merah. Penanggulangan penyakit akar yang sudah terserang dapat dilakukan dengan langkah-
langkah sebagai berikut:
a) Perlu diadakan rotasi tanam dengan tanaman lain dengan teratur.
b) Perlu diperhatikan bahwa adajuga tanaman lain yang mudah terserang oleh penyakit ini misalnya terong,
kentang dan lombok.
c) Bila ada tanaman yang sudah terserang segera cabut dan dimusnahkan dengan cara membakarnya.
c. Gulma
Gulma perlu diberantas karena sangat mengganggu tanaman adan mengambil makan (zat hara) dari
dalam tanah yang mengakibatkan penderitaan pada tumbuhan pokok dan juga mengakibatkan turunnya hasil
pertanian yang dibudidayakan. Selain itu juga dapat merugikan manusia karena sebagian gulma ada yang
mengandung racun.
Penyiangan pertama sebaiknya dilakukan pada saat tanamn sayuran tomat berumur 2
minggu. Penyiangan ini dapat dilakukan dua kali. Tujuannya adalah menghilangkan gulma-gulma yang
menjadi saingan dalam mencari zat makanan dari dalam tanah. Selain itu juga bertujuan menggemburkan
tanah. Penyiangan selanjutnya dapat dilakukan pada saat umur tanaman sudah sekitar 5 minggu.
Musim
Harga Musim Hujan
Jumlah Kemarau
Uraian Satuan (MH)
(MK) (dalam
Rp (dalam Rp)
Rp)
A. Biaya Tetap
1. Sprayer 2 buah 80.000,00 160.000 160.000
2. Ajir 20.000 btg = Rp 20.000 btg 150,00 300.000 300.000
3. Penyusutan :
a. Sprayer 2 buah 4.700 4.700
b. Ajir 150.000 150.000
4. Sewa tanah 170.000 170.000
5. Pajak 8.000 8.000
Total Biaya Tetap 332.700 332.700
B. Biaya Variabel
1. Benih 200 gr 250.000 250.000
2. Pupuk:
a. Pupuk kandang 28 ton 250,00 700.000 700.000
b. ZA 125 kg 250,00 31.250 31.250
c. TSP 125 kg 250,00 31.250 31.250
d KCl 200 300,00 60.000 60.000
3. Pestisida
140 kg MH 8.200,00 1.148.000
a. Polyram
100 kg MK 8.200,00 820.000
10 L MH 32.000,00 320.000
b. Curacron
6 L MK 32.000,00 192.000
40 kg MH 320.000
c. Nutraphos
20 kg MK 160.000
5 kg MH 180.000
d. Ridomil
0 kg MK -
3. Tenaga Kerja:
a. Pengolahan tanah 700.00 700.00
b. Pembuatan ajir 67.500 67.500
c. Penyemaian 2.500 2.500
d. Penyapihan dan pemeliharaan 300.000 300.000
e. Pemeliharaan 472.500 887.500
f. Panen dan angkut 30.000 30.000
Total Biaya Variabel 4.613.000 4.232.000
C. Biaya tetap + variabel 4.945.700 4.564.700
D. Biaya tak terduga 10% 494.570 456.470
E. Biaya total 5.107.570 4.688.470
F. Penerimaan
G Produksi minimum 20 ton
Harga jual Rp 400,00/kg (MK) 8.000.000
Harga jual Rp 450,00/kg (MH) 9.000.000
Keuntungan
Penerimaan – biaya 3.892.430 3.311.530
Keterangan:
- Sprayer dapat dipakai selama 10 tahun
- Ajir dapat digunakan 2 musim tanam
Perhitungan:
a. Budidaya musim hujan
BEP = Rp 332.700,00
1 – Rp 5.107.570,00/Rp 9.000.000,00
= Rp 143.890,00
= 1,76
B/C = Rp 3.892.430,00/Rp 5.107.570,00
= 0,76
= 1,71
B/C = Rp 3.311.530,00/Rp 4.688.470,00
= 0,71
Hasil perhitungan menunjukkan nilai titik impas pada musim hujan adalah Rp 143.890,00. Jika harga
jual tomat pada musim itu adalah Rp 450,00, maka kondisi impas sudah tercapai dengan produksi tomat
sebanyak 319,7 kg/ha. Sedang pada musim kemarau nilai titik impasnya sebesar Rp 156.702,00. Nilai ini
menunjukkan bahwa kondisi impas akan dicapai ketika produksi telah mencapai 391,7 kg. Dengan asumsi
harga pada musim kemarau sebesar Rp 400,00.
Nilai rasio penerimaan dengan biaya pada musim hujan sebesar 1,76, sedang pada musim kemarau
hanya 1,71. Hal ini berarti untuk setiap Rp 1,00 biaya yang ditanamkan akan diperoleh penerimaan sebesar Rp
1,76 pada musim hujan dan Rp 1,71 pada musim kemarau. Dengan kata lain, tiap rupiah yang diinvestasikan
akan mendatangkan keuntungan sebesar 76% pada musim hujan dan 71% pada musim kemarau.
Dalam paparan ini sengaja ditampilkan penanaman pada musim hujan dan kemarau karena ada
perbedaan biaya antar kedua musim tanam ini. Pada musim hujan, banyak menggunakan pestisida karena
pada saat itu tanaman sangat peka hama dan penyakit, termasuk penyakit fisiologis. Sedangkan pada musim
kemarau yang banyak membutuhkan biaya adalah saat pemeliharaan. Tanaman harus lebih diintensifkan
pengairannya.
Budidaya pada musim hujan lebih tinggi untungnya karena harga jual bisa lebih baik. Meningkatnya
harga jual karena produsen cenderung menghindari risiko musim yang kurang disukai tanaman tomat.
Akibatnya, suplai di pasar rendah dan harga meningkat.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Budidaya tanaman tomat dapat dilakukan dengan baik, pencegahan dan pengendalian hama penyakit
sudah dilakukan dengan maksimal. Situasi dan kondisi cuaca juga mendukung dan pencegahan serta
pengendalian dapat bekerja secara efektif dan efisien walaupun belum sempurna.
Tanaman tomat adalah jenis tanaman sayuran buah yang memiliki peranan yang cukup penting dalam
pemenuhan gizi yang diperlukan manusia. Agar tanaman tomat dapat tumbuh dengan baik, hendaknya jenis
dan varietasnya ditentukan terlebih dahulu sesuai dengan kondisi dan keadaan alam tempat yang akan
dijadikan lahan. Selain di ladang atau di kebun, tanaman tomat juga bisa di budidayakan di dalam pot-pot
bunga yang tentunya memiliki fungsi ganda, yaitu sebagai tanaman sayur dan sebagai tanaman hias.
Pada saat proses penyemaian benih dilakukan, ada beberapa hal yang perlu di perhatikan, seperti ciri-
ciri benih yang sehat, tempat penyemaian dan pemeliharaan tanaman tomat tersebut Tanaman tomat yang
dibudidayakan tidak gagal dan cukup berhasil walaupun belum maksimal. Mengetahui bagaimana
pembudidayaan tomat, pengendalian hama dan penyakit, proses memanen, sampai memasarkan tanaman
tomat ini.
DAFTAR PUSTAKA