Buah Semangka
Buah Semangka
Buah Semangka
PENDAHULUAN
Pada umumnya semangka memiliki bunga jantan dan bunga betina dengan
proporsi 7:1. Semangka memiliki bentuk yang beragam dengan panjang 20-40 cm,
diameter 15-20 cm, dengan berat mulai dari 4 kg sampai 20 kg. Menurut bentuknya
buahnya dibedakan menjadi tiga yaitu bulat, oval dan lonjong18 bahkan sekarang ada
yang berbentuk kotak. Semangka mempunyai kulit buah yang tebal, berdaging dan
licin. Daging kulit semangka ini disebut dengan albedo. Warna albedo semangka putih.
Bagian kulit semangka memiliki banyak kandungan yang bermanfaat bagi kesehatan.
Kulit semangka kaya akan zat sitrulin. Warna kulit buah bermacam-macam, seperti
hijau tua, kuning agak putih, atau hijau muda bergaris putih. Daging buahnya renyah,
mengandung banyak air dan rasanya manis dan sebagian besar berwarna merah,
walaupun ada yang berwarna jingga dan kuning. Bentuk biji pipih memanjang
berwarna hitam, putih, kuning atau cokelat kemerahan, bahkan ada semangka tanpa
biji ) (Sobir at al, 2010).
Buah semangka memiliki daya tarik khusus. Warna daging buahnya yang merah
dan kuning serta konsistensinya yang remah, berair banyak, sangat merangsang selera
untuk mencicipinya. Buah yang masih muda dapat dibuat sayur. Kulit buahnya dapat
dibuat acar dan bijinya dibuat kuaci (makanan kecil yang rasanya gurih dan asin)
(Apriogi, 2012).
Rasa gurih ini ditimbulkan oleh kandungan lemak dan protein biji yang cukup
tinggi (30 40%). Disamping rasanya yang enak, semangka juga digemari orang karena
banyak mengandung nilai gizi seperti vitamin A dan vitamin C serta kalium yang baik
bagi kesehatan. Bagi penderita hipertensi, semangka dapat dikonsumsi sehingga bisa
menetralisasi tekanan darah. Selain itu, semangka dapat mengobati sariawan,
membersihkan ginjal, dan mempergiat kerja jantung. Laporan terakhir menunjukkan
bahwa selain mengandung antioksidan, semangka juga mengandung senyawa
citrulline, yaitu asam amino yang memiliki kemampuan untuk mengendurkan saluran
pembuluh darah, seperti efek viagra.21 Berdasarkan hasil penelitian ilmuwan Amerika
Serikat menunjukan bahwa kandungan sitrulin pada kulit semangka lebih banyak dari
pada dalam buahnya (Apriogi, 2012)
Balai balai jenis itu bermunculan di berbagai daerah di Indonesia pada tahun
1984. Meningkatnya perhatian terhadap budidaya tanaman hortikultura tadi didasarkan
atas terbukanya peluang untuk memasarkan semangka keluar negeri, terutama hasil
budidaya tanaman pangan sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan (Samadi,
1996).
Rendahnya daya saing sector pertanian kita disebabkan oleh sempitnya
penguasaan lahan, tidak efisiennya usahatani, dan iklim usaha tani yang kurang
kondusifserta ketergantungan pada alam masih tinggi. Untuk meningkatkan daya saing
sector pertanian ini tidak ada jalan lain, selain kerja keras masyarakat dan pemerintah
untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia pertanian, membuka areal pertanan
baru yang dibagikan kepada buruh tanimemperluaspenguasan lahan oleh setiap
keluarga tani dan menggunakan teknologi maju untuk meningkatkan produktivitas dan
produksi pertanian (Siswono Yudohusodo, 1999)