Laporan Nayah KLT

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 12

Kromatografi Lapis Tipis

PROSEDUR KERJA

A. Alat dan bahan

a. Alat

Adapun alat yang digunakan yaitu batang pengaduk, chamber,

gunting, gelas ukur, lampu UV 254 nm dan 366 nm, lempeng KLT, mistar,

pensil 2B, pinset, pipa kapiler, sendok tanduk besi, dan vial.

b. Bahan

Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu aluminium

foil, aquades, etanol, kertas saring, label, lempeng KLT, fraksi herba

meniran, n-heksan, etil asetat, dan tissue

B. Cara Kerja

1. Penyiapan lempeng silika gel

Disiapkan lempeng silika gel F254 dengan ukuran 7 cm x 1 cm. Diberi

garis penotolan menggunakan pensil 2B pada bagian bawah dengan jarak

1 cm dan garis batas bawah atas 0,5 cm.

2. Penjenuhan Chamber

Disiapkan alat dan bahan. Dihitung eluen yang akan digunakan

berdasarkan perbandingannya . Eluen dimasukkan ke dalam chamber.

Dimasukkan kertas saring yang panjangnya lebih dari tinggi chamber

kemudian tutup chamber. Eluen dibiarkan hingga naik melalui kertas saring

hingga melewati penutup kaca (chamber dianggap telah jenuh)

ZUMRATUL INAYAH ALIFYANI PRAMESTI SYAMSUL, S.Farm


15020140111
Kromatografi Lapis Tipis

3. Identifikasi KLT

Disiapkan alat dan bahan. Dilarutkan sampel dengan etanol. Diambil

sampel menggunakan pipa kapiler untuk selanjutnya ditotolkan sampel

pada lempeng, lalu diangin-anginkan. Dimasukkan lempeng ke dalam

chamber, tunggu sampai eluen mencapai batas tanda. Diamati noda yang

terbentuk pada sinar UV 254 nm dan sinar UV 366 nm. Kemudian

disemprot lempeng menggunakan pereaksi spesifik.

Golongan senyawa Pereaksi Deteksi

Alkaloid Dragendorff Sinar tampak : biru


gelap
Flavonoid AlCl3 UV 366 : flourosensi
kuning
Fenolik FeCl3 Sinar tampak : biru

Saponin Vanilin asam sulfat Sinar tampak : biru ;


biru violet ; merah ;
kuning ; coklat
Anti Oksidan DPPH Sinar tampak : kuning
latar belakang ungu

ZUMRATUL INAYAH ALIFYANI PRAMESTI SYAMSUL, S.Farm


15020140111
Kromatografi Lapis Tipis

HASIL DAN PEMBAHASAN

Data Pengamatan

Sampel UV (254 nm & 366 nm) Pereaksi Spesifik Kompon


254 Rf 366 Rf 254 Rf 366 Rf Sinar Rf en yg
nm nm nm nm tampak Teridenti
fikasi
Fraksi n- BH 1 MM 0,9 - - - - - - -
Heksan + MM 0,89
H2SO4 MM 0,74
Ekstrak n- BH 1 MM 0,9 - - - - Hijau 1 -
Heksan + Hijau 0,9 MM 0,89
H2SO4 MM 0,74
Fraksi n- BH 1 MM 1 - - Ungu 0,9 Biru 0,9 Positif
Heksan + MM 0,89 Gelap Alkaloid
Dragendorf MM 0,7
Fraksi n- Hijau 1 MM 1 - MM 1 - - Negatif
Heksan + Hijau 0,9 MM 0,9 - MM 0,9 Flavonoid
AlCl3 BH 0,54 MM 0,72 MM 0,72
0,56
Jingga MM 0,81
Fraksi n- Hijau 0,9 MM 1 Biru 1 Ungu 1 - - Negatif
Heksan + MM 0,92 Biru 0,9 Ungu 0,96 Fenolik
FeCl3 MM 0,81 Biru 0,72 VB 0,81
0,56
Jingga Biru 0,54 Ungu 0,72
Fraksi n- - - MM 0,92 - - - - - - Negatif
Heksan + MM 0,81 Saponin
Vanillin Asam MM 0,63
Sulfat
Fraksi n- Hijau 1 MM 0,98 Hija 1 Ungu 1 - - Negatif
Heksan + u Anti
DPPH Oksidan
Keterangan :

BH : Biru Kehijauan VB : Violet Biru

MM : Merah Muda - : Tidak Terbentuk Noda

ZUMRATUL INAYAH ALIFYANI PRAMESTI SYAMSUL, S.Farm


15020140111
Kromatografi Lapis Tipis

Pembahasan

Kromatografi adalah suatu teknik pemisahan molekul berdasarkan

perbedaan pola pergerakan antara fase gerak dan fase diam untuk

memisahkan komponen (berupa molekul) yang berada pada larutan. Molekul

yang terlarut dalam fase gerak, akan melewati kolom yang merupakan fase

diam. Molekul yang memiliki ikatan yang kuat dengan kolom akan cenderung

bergerak lebih lambat dibanding molekul yang berikatan lemah. Dengan ini,

berbagai macam tipe molekul dapat dipisahkan berdasarkan pergerakan

pada kolom. Tujuan dilakukannya partisi yaitu untuk memisahkan komponen

kimia dari sampel berdasarkan tingkat kepolarannya.

Manfaat penggunaan KLT yaitu pemeriksaan kualitatif dan kemurnian

senyawa obat, pemeriksaan simplisia hewan dan tanaman, pemeriksaan

komposisi dan komponen aktif sediaan obat, dan penentuan kualitatif

masing-masing senyawa aktif campuran senyawa obat.

Prinsip KLT adalah adsorbs dan partisi. Dimana adsorbsi adalah proses

penjerapan eluen pada lempeng silika gel sedangkan partisi adalah proses

pemisahan senyawa kimia oleh eluen berdasarkan tingkat kepolarannya

Rf (Retention faktor) adalah jarak yang ditempuh senyawa terlarut

dibagi dengan jarak yang ditempuh oleh pelarut. Faktor yang mempengaruhi

harga Rf adalah ukuran partikel pada absorben, derajat keaktifan dari lapisan

penjerap, ketetapan perbandingan dari eluen, konsentrasi zat yang

dipanaskan, kejenuhan chamber, diameter penotol dan tehnik percobaan


ZUMRATUL INAYAH ALIFYANI PRAMESTI SYAMSUL, S.Farm
15020140111
Kromatografi Lapis Tipis

Pada praktikum kali ini menggunakan eluen n-heksan dan etil asetat

dengan perbandingan 6 : 4 didalam 5 ml. Dimana dalam pemilihan eluen

tersebut menggunakan prinsip trial and error untuk menentukan eluen dan

perbandingan yang paling baik untuk suatu eluen dapat memisahkan

senyawa komponen didalam sampel yang akan naik terelusi pada lempeng

silica gel.

Setelah mendapatkan eluen dan perbandingan yang sesuai, eluen

dijenuhkan terlebih dahulu. Hal ini bertujuan untuk menurunkan tekanan uap

dari pelarut tersebut agar eluen dapat terdistribusi secara merata dan dapat

memisahkan komponen-komponen senyawa yang berada pada sampel. Ada

beberapa cara untu menjenuhkan suatu eluen salah satunya menggunakan

teknik penjenuhan chamber dengan cara memasukkan kertas saring yang

panjangnya melewati tutup kaca dari chamber yang digunakan. Suatu eluen

dikatan telah jenuh ketika eluen tersebut naik ke kertas saring dan melewati

tutup kaca chamber.

Pada Fraksi n-heksan herba meniran sinar tampak yang dilihat dari

lempeng silica gel untuk identifikasi alkaloid menunjukan warna biru gelap

dengan nilai rf 0,9. Sedangkan sinar tampak pada pengujian fenolik,

saponin dan anti oksidan tidak terlihat. Untuk pengujian flavonoid pada sinar

uv 366 yang sudah disemprotkan pereaksi spesifik menunjukan warna

merah mudah dengan terbentuk 4 noda.

ZUMRATUL INAYAH ALIFYANI PRAMESTI SYAMSUL, S.Farm


15020140111
Kromatografi Lapis Tipis

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan tersebut maka dapat disimpulkan

bahwa sampel herba meniran (Phyllanthus Urinaria) positif mengandung

senyawa aktif alkaloid

B. Saran

Setiap praktikum harus mengetahui cara kerja dari praktikum yang

akan dikerjakan agar memperlancar jalannya praktikum.

ZUMRATUL INAYAH ALIFYANI PRAMESTI SYAMSUL, S.Farm


15020140111
Kromatografi Lapis Tipis

LAMPIRAN

Perhitungan :

Eluen = n-heksan : etil (6 : 4)

Ekstrak

UV 254 nm UV 366 nm Sinar tampak + H2SO4


2 noda 3 noda 1 noda

 UV 254 nm

a) Rf1 = 5,5 =1
5,5
b) Rf2 = 5 = 0,9
5,5

 UV 366 nm

a) Rf1 = 5 = 0,9
5,5
b) Rf2 = 4,9 = 0,8
5,5
c) Rf3 = 4,1 = 0,74
5,5

 Sinar tampak + H2S04

a) Rf1 = 5,5 = 0,9


5,5

ZUMRATUL INAYAH ALIFYANI PRAMESTI SYAMSUL, S.Farm


15020140111
Kromatografi Lapis Tipis

Fraksi

UV 254 nm UV 366 nm Sinar tampak + H2SO4


1 noda 3 noda -
 UV 254 nm

a) Rf1 = 5,5 =1
5,5

 UV 366 nm

a) Rf1 = 5 = 0,9
5,5
b) Rf2 = 4,9 = 0,89
5,5
c) Rf3 = 4,1 = 0,74
5,5

 Sinar tampak + H2S04

a) Rf1 = 5,5 = 1
5,5

Identifikasi Alkaloid

Pereaksi Spesifik Sinar


UV 254 UV 366
UV 254 UV 366 Tampak
1 Noda 3 Noda - 1 Noda 1 Noda
 UV 254 nm

a) Rf1 = 5,5 =1
5,5

 UV 366 nm

a) Rf1 = 5,5 =1
5,5

ZUMRATUL INAYAH ALIFYANI PRAMESTI SYAMSUL, S.Farm


15020140111
Kromatografi Lapis Tipis

b) Rf2 = 4,9 = 0,89


5,5
c) Rf3 = 4,1 = 0,7
5,5

 UV 366 nm + Pereaksi Spesifik

b) Rf1 = 5 = 0,9
5,5
 Sinar Tampak

c) Rf1 = 5 = 0,9
5,5

Identifikasi Flavonoid

Pereaksi Spesifik Sinar


UV 254 UV 366
UV 254 UV 366 Tampak
3 Noda 4 Noda - 4 Noda -
 UV 254 nm

a) Rf1 = 5,5 =1
5,5
b) Rf2 = 5 = 0,9
5,5
c) Rf3 = 3 = 0,54
5,5
 UV 366 nm

a) Rf1 = 5,5 =1
5,5
b) Rf2 = 5 = 0,9
5,5
c) Rf3 = 4 = 0,72
5,5
d) Rf4 = 3,1 = 0,56
5,5

ZUMRATUL INAYAH ALIFYANI PRAMESTI SYAMSUL, S.Farm


15020140111
Kromatografi Lapis Tipis

 UV 366 nm + Pereaksi Spesifik

a) Rf1 = 5,5 =1
5,5
b) Rf2 = 5 = 0,9
5,5
c) Rf3 = 4 = 0,72
5,5
d) Rf4 = 4,5 = 0,81
5,5

Identifikasi Fenolik

Pereaksi Spesifik Sinar


UV 254 UV 366
UV 254 UV 366 Tampak
1 Noda 4 Noda 4 Noda 4 Noda -
 UV 254 nm

a) Rf1 = 5 = 0,9
5,5
 UV 366 nm

a) Rf1 = 5,5 =1
5,5
b) Rf2 = 5,1 = 0,92
5,5
c) Rf3 = 4,5 = 0,81
5,5
d) Rf4 = 3,1 = 0,56
5,5

 UV 244 nm + Pereaksi Spesifik

a) Rf1 = 5,5 =1
5,5
b) Rf2 = 5 = 0,9
5,5

ZUMRATUL INAYAH ALIFYANI PRAMESTI SYAMSUL, S.Farm


15020140111
Kromatografi Lapis Tipis

c) Rf3 = 4 = 0,72
5,5
d) Rf4 = 3 = 0,54
5,5
 UV 366 nm + Pereaksi Spesifik

a) Rf1 = 5,5 =1
5,5
b) Rf2 = 5,3 = 0,96
5,5
c) Rf3 = 4,5 = 0,81
5,5
d) Rf4 = 4 = 0,72
5,5

Identifikasi Saponin

Pereaksi Spesifik Sinar


UV 254 UV 366
UV 254 UV 366 Tampak
- 3 Noda - - -

 UV 366 nm

a) Rf1 = 5,1 = 0,92


5,5
b) Rf2 = 4,5 = 0,81
5,5
c) Rf3 = 3,5 = 0,63
5,5
Identifikasi Anti Oksidan

Pereaksi Spesifik Sinar


UV 254 UV 366
UV 254 UV 366 Tampak
1 Noda 1 Noda 1 Noda 1 Noda -
 UV 254 nm

a) Rf1 = 5,5 =1
5,5

ZUMRATUL INAYAH ALIFYANI PRAMESTI SYAMSUL, S.Farm


15020140111
Kromatografi Lapis Tipis

 UV 366 nm

a) Rf1 = 5,4 = 0,98


5,5

 UV 244 nm + Pereaksi Spesifik

a) Rf1 = 5,5 = 1
5,5
 UV 366 nm + Pereaksi Spesifik

a) Rf1 = 5,5 =1
5,5

ZUMRATUL INAYAH ALIFYANI PRAMESTI SYAMSUL, S.Farm


15020140111

Anda mungkin juga menyukai

pFad - Phonifier reborn

Pfad - The Proxy pFad of © 2024 Garber Painting. All rights reserved.

Note: This service is not intended for secure transactions such as banking, social media, email, or purchasing. Use at your own risk. We assume no liability whatsoever for broken pages.


Alternative Proxies:

Alternative Proxy

pFad Proxy

pFad v3 Proxy

pFad v4 Proxy