Kajian Estetika Bentuk Pada Fasade Perumahan Real Estate Di Yogyakarta
Kajian Estetika Bentuk Pada Fasade Perumahan Real Estate Di Yogyakarta
Kajian Estetika Bentuk Pada Fasade Perumahan Real Estate Di Yogyakarta
Suparno Sastra M
1
Jurusan Arsitektur Fakultas Sains dan Teknologi – Universitas Teknologi Yogyakarta
Email: suparno.sastra@gmail.com
ABSTRACT
Technology in construction and building materials was instrumental in the development of the design and
periodization of architectural style. Particularly in housing, development in the physical infrastructure of housing
such as real estate building in various housing complexes in Yogyakarta already generated diversity in facade
design and various types of the arrangement of architectural elements that are very phenomenal. Therefore, this
study is so important and necessary to conduct in order to (a) find out the principles of the arrangement of
architectural elements in real estate building facade, and (b) describe the identification of the architectural
elements forming a configuration of real estate building façade. The study used an explorative method for
exploration on field and made a qualitative analysis to find the facts. Areas of the study include the four residential
real estate locations in Sleman Regency, Yogyakarta province. The study was conducted in the housings of
Gejayan Puri Indah, Casa Grande, Bale Hinggil Residence, and Hyarta Residence. The samples were standard-
type buildings, because it is expected to maximally represent diversity in housing design in the residential
locations. The unit of analysis was building facades on four residential locations. Parameters of the architectural
elements of the facade were roof, walls, columns, openings, main entrance, terrace and balcony, and
ornamentation. The arrangement of residential building facade elements was studied on the bases of symmetry,
articulation, visual proportion, and horizontal-vertical direction. The results of the study were: first, the symmetry
of a residential building facade shows an asymmetric tendency because of aesthetic considerations and the
principles of construction as well as the intention to maximize a selling point. Second, all the building facades in
the four residential locations have the strong articulation with focus on main entrance, terrace and balcony, railing,
balcony and roof ornamentation as the main elements forming the facade articulation. Third, the visual proportion
of facade was found to have more balanced tendency between roof and building body. Fourth, the facades of
residential buildings have mostly had balanced horizontal-vertical directions because the height of building was
almost equal to the width of the building and the arrangement of horizontal-vertical architectural elements forming
the facade was averagely composed in a balanced manner.
ABSTRAK
Teknologi bidang konstruksi dan material bangunan sangat berperan dalam perkembangan desain dan
periodisasi gaya arsitektur. Khususnya di bidang perumahan, perkembangan sarana fisik perumahan berupa
bangunan real estate di berbagai kompleks perumahan di Yogyakarta sudah menghasilkan keragaman desain
fasade dan berbagai varian tipe penataan elemen arsitektur yang sangat fenomenal. Berpijak dari hal tersebut,
maka penelitian ini penting dan perlu dilakukan dengan tujuan untuk: (a) mengetahui prinsip-prinsip penataan
elemen arsitektur fasade bangunan real estate, dan (b) menggambarkan identifikasi elemen arsitektur yang
membentuk sebuah konfigurasi fasade bangunan real estate. Penelitian ini metode yang digunakan adalah
metode eksploratif, yaitu melakukan eksplorasi di lapangan kemudian dianalisis secara kualitatif guna
menemukan fakta. Wilayah penelitian meliputi empat lokasi perumahan real estate di kabupaten Sleman, propinsi
DIY. Penelitian dilakukan di perumahan Puri Gejayan Indah, Casa Grande, Bale Hinggil Residence, dan Hyarta
Residence. Sampel penelitian diambil bangunan-bangunan bertipe standar, karena diharapkan bisa mewakili
keragaman desain perumahan secara maksimal pada lokasi perumahan. Unit analisis dalam penelitian ini adalah
fasade bangunan pada empat lokasi perumahan. Parameter elemen arsitektur fasade yang diteliti adalah atap,
dinding, kolom, bukaan, main entrance, teras dan balkon, serta ornamentasi. Untuk prinsip penataan elemen
fasade bangunan perumahan dikaji berdasarkan pada kesimetrisan, artikulasi, proporsi visual fasade, dan arah
horisontal-vertikal fasade. Hasil studi yang didapatkan adalah: pertama, kesimetrisan fasade bangunan
perumahan yang menunjukkan kecenderungan asimetris karena adanya pertimbangan estetika dan prinsip
konstruksi serta memaksimalkan selling point. Kedua, semua fasade bangunan di empat lokasi perumahan
mempunyai artikulasi yang kuat dengan fokus pada main entrance, teras dan balkon, railling, atap balkon dan
ornamentasi sebagai elemen utama pembentuk artikulasi fasade. Ketiga, proporsi visual fasade yang ditemukan
mempunyai kecenderungan lebih banyak yang seimbang antara atap dengan badan bangunan. Ke empat,
fasade bangunan-bangunan perumahan yang diteliti sebagian besar mempunyai arah horisontal-vertikal yang
seimbang karena ketinggian bangunan hampir sama dengan lebar bangunan dan penataan elemen arsitektur
horisontal-vertikal pembentuk fasade yang rata-rata dikomposisikan seimbang.
Burden (1995) berpendapat, unit-unit ukuran dengan arah yang sama. Sebagai contoh jika
yang digunakan pada proporsi serta suatu fasade bangunan mempunyai arah
memungkinkan manusia untuk berhubungan dominan horisontal, maka jenis elemen
dengan benda-benda disekelilingnya ditemukan horisontal pada fasade tersebut lebih dominan
pada dimensi manusia, sehingga unit-unit ini dibanding dengan elemen vertikal, begitu juga
menjadi suatu sistem yang konstan dan dekat sebaliknya.
sebagai acuan. Proporsi (Von Meiss, 1986)
menandakan hubungan timbal balik antara
SIMPULAN
dimensi-dimensi fisik, sedangkan skala
menandakan ukuran nyata/sebenarnya (real
Hasil studi yang didapatkan berdasarkan hasil
size).
analisis dan pembahasan adalah sebagai
berikut: (1) Kesimetrisan fasade bangunan
Pada dasarnya basis dari proporsi adalah
perumahan menunjukkan kecenderungan
skala. Menurut Norberg-Schulz (1965), untuk
asimetris, karena adanya pertimbangan
menentukan skala pada umumnya digunakan
estetika dan prinsip konstruksi serta untuk
standar tinggi manusia, sehingga skala selalu
memaksimalkan selling point, (2) Semua
digunakan untuk membandingkan hubungan
fasade bangunan di empat lokasi perumahan
besaran (size) bangunan terhadap manusia.
mempunyai artikulasi yang kuat dengan fokus
Menurutnya dasar relasi ukuran untuk skala
pada main entrance, teras dan balkon, railling,
terdapat 4 (empat) jenis, yaitu sebagai berikut:
atap balkon dan ornamentasi sebagai elemen
(1) Relasi terhadap bentuk keseluruhan; (2)
utama pembentuk artikulasi fasade, (3)
Relasi terhadap bagian lain; (3) Relasi terhadap
Proporsi visual fasade yang ditemukan
ukuran-ukuran yang lazim; (4) Relasi terhadap
mempunyai kecenderungan lebih banyak yang
ukuran tubuh manusia.
seimbang antara atap dengan badan
Proporsi visual yang dimaksudkan dalam bangunan.
pembahasan ini adalah sebuah proporsi yang
didasarkan pada gambar sketsa suatu Fasade bangunan-bangunan perumahan yang
bangunan yang berhasil ditangkap secara diteliti sebagian besar mempunyai arah
visual dan gambar tampak 2D yang langsung horisontal-vertikal yang seimbang, karena
didapatkan dari pengembang (developer), ketinggian bangunan hampir sama dengan
selain itu dibatasi hanya pada proporsi antara lebar bangunan serta penataan elemen
tinggi atap dan tinggi badan bangunan. arsitektur horisontal-vertikal fasade yang
dikomposisikan seimbang.
Smithies (1981) berpendapat, dalam bukunya
yang berjudul Principles of Design in DAFTAR RUJUKAN
Architecture, arah (direction) bangunan
dibentuk oleh penempatan elemen-elemen [1] Burden, Ernest, 1995, Element of
fasade dengan penataan dan bentuk-bentuk Architectural Design: a visual resource,
tertentu yang menghasilkan kesan horisontal Van Nostrand Reinhold, New York, N.Y.
atau vertikal yang kuat. Kesan arah horisontal [2] Ching, Francis D.K., 1979, Architecture:
atau vertikal dapat dihasilkan melalui bentuk Form, Space and Order, Van Nostrand
(shape) bangunan secara menyeluruh; melalui Reinhold, New York, N.Y.
komponen-komponen struktur; penempatan
jendela atau bidang bukaan. [3] http://www.scribd.com