Makalah Tentang Sistem Reproduksi Wanita

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH TENTANG SISTEM REPRODUKSI

WANITA

DISUSUN OLEH :KELOMPOK 1


NAMA ANGGOTA :
1. ADE VIOLANDA
2. ADELIA HARMIKE
3. ALDA WALADA SOLEHAH
4. ANGGUN CIPTA PRATAMA
5. CANTIKA
6. DESTY RIA SAFITRY
7. DEVI JUNIA SARI
8. ELISA MARHAJI
9. FEBY AYUWANDIRA
10. FITRY LESTARI
11. HERAWATY OKTARINI
12. INDRY WINDASARI
13. JEANI EKA RAKHMAWATI
14. KIKA MARSELA
15. MAYA ANGGRAINI
DOSEN PEMBIMBING : SITI FATIMAH

TAHUN AJARAN 2019/2020


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB 1 PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG...........................................................................I
B. RUMUSAN MASALAH.......................................................................2
C. TUJUAN PENULIISAN MAKALAH...................................................3
D. METTODE PENGUMPULAN DATA..................................................4
BAB II PEMBAHASAN
A. STRUKTUR ORGAN REPRODUKSI WANITA..................................5-7
B. SIKLUS MENSTRUASI..........................................................................8
C. KELAINAN DAN PENYAKIT PADA ORGAN REPRODUKSI WANITA
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb
            Dengan mengucapkan syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat
dan Hidayah-Nya kepada penulis, sehingga tugas makalah tentang sistem reproduksi wanita
ini dapat terselesaikan dengan tepat pada waktunya.
            Dalam penulisan tugas yang berupa makalah ini, penulis telah banyak menerima
bantuan dan saran dari semua pihak, maka dalam kesempatan ini penulis menyampaikan rasa
terimakasih yang sebesarnya kepada dosen pembimbing , teman-teman serta semua pihak
yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan sehingga tugas makalah ini dapat selesai
dengan baik.
            Penulis menyadari bahwa tidak ada gading yang tak retak, karena dalam penulisan ini
mungkin masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik
dan saran dari semua pihak demi sempurnanya penulisan ini dan juga tugas tugas berikutnya
Wasalamualaikum Wr.Wb

Muara Enim, 31 Mei 2019

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Struktur organ reproduksi wanita terdiri organ reproduksi eksternal dan organ reproduksi
internal. Organ reproduksi luar wanita disebut juga vulva meliputi mons veneris (mons
pubis), labium mayora, labium minora dan clitoris. Organ reproduksi dalam wanita meliputi
ovarium, tuba falopii, uterus dan vagina.
Oogenesis atau pembentukan ovum pada wanita telah dimulai sejak dalam kandungan
ibunya. Setelah bayi lahir, dalam tubuhnya telah ada sekitar satu juta oosit primer. Sebagian
oosit primer mengalami degenerasi sehingga ketika memasuki masa puber jumlah tersebut
menurun hingga tinggal sekitar 200 ribu pada tiap ovariumnya. Oosit primer ini mengalami
masa istirahat (dorman), kemudian proses oogenesis akan dilanjutkan setelah wanita
memasuki masa puber.
Sejak pertama mendapat menstruasi (menarche) yang terjadi antara usia 9-14 tahun
organ reproduksi aktif bekerja hingga wanita tersebut berhenti menstruasi (menophause) yang
terjadi antara usia 46-54 tahun. Menstruasi merupakan pendarahan yang keluar melalui
vagina karena luruhnya dinding rahim (endometrium). Menstruasi juga merupakan pertanda
tidak terjadi kehamilan, tiga perempat bagian jaringan lembut endometrium yang telah
dipersiapkan untuk menerima konsepsi (penanaman embrio) akan terlepas. Kemudian
endometrium akan terbentuk kembali; dipersiapkan untuk menerima kemungkinan konsepsi
berikutnya, demikian seterusnya terulang kembali secara periodik dan dikenal dengan siklus
menstruasi. Remaja putri tidak perlu merasa takut karena menstruasi merupakan peristiwa
biologis yang normal dan biasa seperti halnya bernafas dan darah yang mengalir dalam tubuh.
Seorang wanita harus mengenal anatomi dan fisiologi organ reproduksinya. Dengan
mengetahui anatomi dan memahami fisiologi reproduksinya maka seorang wanita tak perlu
merasa cemas dan gelisah terhadap perubahan-perubahan yang terjadi pada masa remaja dan
itu adalah suatu hal yang normal.
Melalui makalah yang saya susun ini, akan secara khusus kami kupas secara lebih
mendalam mengenai system repruduksi wanita.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud struktur organ reproduksi wanita?
2. Apa yang dimaksud siklus menstruasi?
3. Apa saja kelainan atau penyakit pada sistm repruduksi wanita?
C. TUJUAN PENULISAN MAKALAH
Adapun tujuan yang ingin dicapai melalui penulisan dan penyusunan makalah ini
adalah :
1. Untuk memenuhi tugas mata pelajaran anatomi fisiologi di kelas IA di prodi
Muara Enim tahun ajaran 2018 / 2019.
2. Mengetahui tentang struktur organ reproduksi wanita.
3. Mengetahui tentang apa yang dimaksud siklus menstruasi
4. Mengetahui kelainan atau penyakit pada sistm repruduksi wanita.
D. METODE PENGUMPULAN DATA
Pengumpulan data dilakukan dengan mengambil data melalui browsing dari internet.
BAB II
PEMBAHASAN
A. STRUKTUR ORGAN REPRODUKSI WANITA
Struktur organ reproduksi wanita meliputi organ reproduksi internal dan organ
reproduksi eksternal. Keduanya saling berhubungan dan tak terpisahkan. Organ
reproduksi internal terdapat di dalam rongga abdomen, meliputi sepasang ovarium
dan saluran reproduksi yang terdiri saluran telur (oviduct/tuba falopii), rahim (uterus)
dan vagina. Organ reproduksi luar meliputi mons veneris, klitoris, sepasang labium
mayora dan sepasang labium minora.

 
1. OVARIUM
Jumlah sepasang, bentuk oval dengan panjang 3-4 cm, menggantung bertaut
melalui mesentrium ke uterus. Merupakan gonade perempuan yang berfungsi
menghasilkan ovum dan mensekresikan hormon kelamin perempuan yaitu estrogen
dan progesteron. Ovarium terbungkus oleh kapsul pelindung yang kuat dan banyak
mengandung folikel. Seorang perempuan kurang lebih memiliki 400.000 folikel dari
kedua ovariumnya sejak ia masih dalam kandungan ibunya. Namun hanya beberapa
ratus saja yang berkembang dan melepaskan ovum selama masa reproduksi seorang
perempuan, yaitu sejak menarche (pertama mendapat menstruasi) hingga menophause
(berhenti menstruasi). Pada umumnya hanya sebuah folikel yang matang dan
melepaskan ovum tiap satu siklus menstruasi (kurang lebih 28 hari) dari salah satu
ovarium secara bergantian.Selama mengalami pematangan, folikel mensekresikan
hormone estrogen. Setelah folikel pecah dan melepaskan ovum, folikel akan berubah
menjadi korpus luteum yang mensekresikan estrogen dan hormon progesteron.
Estrogen yang disekresikan korpus luteum tak sebanyak yang disekresikan oleh
folikel. Jika sel telur tidak dibuahi maka korpus luteum akan lisis dan sebuah folikel
baru akan mengalami pematangan pada siklus berikutnya. 

2. Tuba falopii/oviduct (saluran telur)


jumlah sepasang, ujungnya mirip corong berjumbai yang disebut
infundibulum berfungsi untuk menangkap ovum yang dilepas dari ovarium.
Epithelium bagian dalam saluran ini bersilia, gerakan silia akan mendorong ovum
untuk bergerak menuju uterus.

3.   Uterus (rahim)
Jumlah satu buah, berotot polos tebal, berbentuk seperti buah pir, bagian
bawah mengecil disebut cervix. Uterus merupakan tempat tumbuh dan
berkembangnya embrio, dindingnya dapat mengembang selama kehamilan dan
kembali berkerut setelah melahirkan. Dinding sebelah dalam disebut endometrium,
banyak mengasilkan lendir dan pembuluh darah. Endometrium akan menebal
menjelang ovulasi dan meluruh pada saat menstruasi.

4. Vagina
Merupakan akhir dari saluran reproduksi wanita. Suatu selaput berpembuluh
darah yang disebut hymen menutupi sebagian saluran vagina. Membran ini dapat
robek akibat aktivitas fisik yang berat atau saat terjadi hubungan badan. Vagina
berfungsi sebagai alat kopulasi wanita dan juga sebagai saluran kelahiran. Dindingnya
berlipat-lipat, dapat mengembang saat melahirkan bayi. Pada dinding sebelah dalam
vagina bermuara kelenjar bartholin yang mensekresikan lendir saat terjadi rangsangan
seksual.

5. Mons veneris
Merupakan bagian yang tebal dan banyak mengandung jaringan lemak terletak
pada bagian paling atas dari vulva

6. Labium mayora
Jumlah sepasang, merupakan suatu lipatan tebal yang mengelilingi vagina dan
ditumbuhi rambut

7. Labium minora
Jumlah sepasang, merupakan suatu lipatan tipis di sebelah dalam labium
mayora, banyak mengandung pembuluh darah dan saraf. Labium minora menyatu di
bagian atas membentuk clitoris. Labium minora mengelilingi vestibulum, suatu
tempat dimana terdapat lubang uretra di bagian atas dan lubang vagina di bagian
bawah.

8. Clitoris
Berupa sebuah tonjolan kecil, merupakan bagian yang paling peka terhadap
rangsang karena banyak mengandung saraf.

B. SIKLUS MENSTRUASI
1. Oogenesis
Oogenesis merupakan proses pembentukan ovum di dalam ovarium. Di dalam
ovarium atau indung telur terdapat oogonium (oogonia = jamak). Oogonium bersifat
diploid (2n = mengandung 23 pasang kromosom atau 46 buah kromosom). Oogenesis
telah dimulai sejak bayi perempuan masih dalam kandungan ibunya berusia sekitar 5
bulan. Oogonium akan memperbanyak diri dengan membelah berulang kali secara
mitosis, membentuk oosit primer. Oosit primer terbungkus dalam folikel yang penuh
dengan cairan nutrisi yang diperlukan untuk pertumbuhan ovum.Pada saat bayi
perempuan lahir, di dalam tiap ovariumnya mengandung sekitar satu juta oosit primer.
Oosit primer ini mengalami dorman atau mengalami fase istirahat beberapa tahun
hingga anak perempuan tersebut mengalami pubertas. Selama pertumbuhan anak
perempuan, beberapa oosit primer akan mengalami degenerasi, hingga ketika
mencapai usia pubertas jumlah oosit primer hanya tinggal sekitar 200.000
buah.Memasuki usia pubertas sekresi hormon estrogen akan memacu oosit primer
untuk melanjutkan proses oogenesis; oosit primer mengalami meiosis pertama
menghasilkan 2 sel berbeda ukuran yaitu oosit sekunder (berukuran besar) dan polosit
primer (berukuran kecil).Oogenesis terhenti hingga terjadi ovulasi, bila tidak terjadi
fertilisasi oosit sekunder akan mengalami degenerasi. Namun bila ada penetrasi
sperma dan terjadi fertilisasi, oogenesis akan dilanjutkan dengan pembelahan meiosis
kedua; oosit sekunder membelah menjadi 2 yaitu ootid (berukuran besar) dan polosit
sekunder (berukuran kecil). Sedangkan polosit primer membelah menjadi 2 polosit
sekunder. Sehingga pada akhir oogenesis dihasilkan 3 polosit dan 1 ootid yang
berkembang menjadi ovum.
Selama perkembangan oosit primer hingga menjadi oosit sekunder berada
dalam folikel, yaitu suatu kantung pembungkus yang penuh cairan yang menyediakan
nutrisi bagi oosit. Semula oosit primer berada dalam folikel primer kemudian
berkembang menjadi folikel sekunder. Ketika terbentuk oosit sekunder, folikel telah
berkembang menjadi folikel tersier dan akhirnya menjadi folikel de Graaf (folikel
yang telah matang)   Setelah ovulasi atau lepasnya oosit sekunder folikel telur akan
berubah menjadi korpus luteum. Korpus luteum mengalami degenersi membentuk
korpus albikan

a. Siklus Menstruasi
Menstruasi atau haid merupakan pendarahan yang terjadi akibat luruhnya
dinding sebelah dalam rahim (endometrium) yang banyak mengandung pembuluh
darah. Lapisan endometrium dipersiapkan untuk menerima implantasi embrio. Jika
tidak terjadi implantasi embrio lapisan ini akan luruh, darah keluar melalui cervix dan
vagina. Pendarahan ini terjadi secara periodik, jarak waktu antara menstruasi yang
satu dengan menstruasi berikutnya dikenal dengan satu siklus menstruasi. Siklus
menstruasi wanita berbeda-beda, namun rata-rata berkisar 28 hari. Hari pertama
menstruasi dinyatakan sebagai hari pertama siklus menstruasi. Siklus ini terdiri atas 4
fase: fase menstruasi, fase pra-ovulasi, fase ovulasi, fase pasca-ovulasi. Siklus
menstruasi :
1) Fase menstruasi
Terjadi bila ovum tidak dibuahi sperma, sehingga korpus
luteum menghentikan produksi hormon estrogen dan progesteron.
Turunnya kadar estrogen dan progesteron menyebabkan lepasnya
ovum dari endometrium disertai robek dan luruhnya endometrium,
sehingga terjadi pendarahan. Fase menstruasi berlangsung kurang lebih
5 hari. Darah yang keluar selama menstruasi berkisar antara 50 - 150
mili liter
2) Fase pra-ovulasi atau fase poliferasi
Hormon pembebas gonadotropin yang disekresikan
hipotalamus akan memacu hipofise untuk mensekresikan FSH. FSH
memacu pematangan folikel dan merangsang folikel untuk
mensekresikan hormon estrogen. Adanya estrogen menyebabkan
pembentukan kembali (poliferasi) dinding endometrium. Peningkatan
kadar estrogen juga menyebabkan seviks (leher rahim) untuk
mensekresikan lendir yang bersifat basa. Lendir ini berfungsi untuk
menetralkan suasana asam pada vagina sehingga mendukung
kehidupan sperma.
3) Fase Ovulasi
Jika siklus menstruasi seorang perempuan 28 hari, maka
ovulasi terjadi pada hari ke 14. Peningkatan kadar estrogen
menghambat sekresi FSH, kemudian hipofise mensekresikan LH.
Peningkatan kadar LH merangsang pelepasan oosit sekunder dari
folikel, peristiwa ini disebut ovulasi.
4) Fase pasca ovulasi atau fase sekresi
Berlangsung selama 14 hari sebelum menstruasi berikutnya.
Walaupun panjang siklus menstruasi berbeda-beda, fase pasca-ovulasi
ini selalu sama yaitu 14 hari sebelum menstruasi berikutnya. Folikel de
Graaf (folikel matang) yang telah melepaskan oosit sekunder akan
berkerut dan menjadi korpus luteum. Korpus luteum mensekresikan
hormon progesteron dan masih mensekresikan hormon estrogen namun
tidak sebanyak ketika berbentuk folikel. Progesteron mendukung kerja
estrogen untuk mempertebal dan menumbuhkan pembuluh-pembuluh
darah pada endometrium serta mempersiapkan endometrium untuk
menerima implantasi embrio jika terjadi pembuahan atau kehamilan.
Jika tidak terjadi pembuahan, korpus luteum akan berubah menjadi
korpus albikan yang hanya sedikit mensekresikan hormon, sehingga
kadar progesteron dan estrogen menjadi rendah. Keadaan ini
menyebabkan terjadinya menstruasi demikian seterusnya.

Hanya sebagian kecil wanita yang memiliki siklus menstruasi teratur, Pada umumnya
orang beranggapan bahwa siklus menstruasi seseorang adalah teratur. Tapi fakta
menunjukkan sebaliknya. Dari hasil penyelidikan terhadap 4 ribu wanita ternyata hanya 3%
yang memiliki siklus menstruasi yang teratur, bahkan ini merupakan suatu kekecualian yang
jarang terjadi. Pada umumnya wanita mengalami siklus menstrasi yang kurang teratur; dari
siklus yang satu dengan siklus berikutnya ada sedikit perubahan. Jangka waktu yang normal
berkisar antara 20 hari hingga 36 hari, atau rata-rata 28 hari. Namun hanya sekitar 30%
wanita yang mempunyai siklus dengan kisaran satu atau dua hari dari statistik rata-rata 28
hari.
Siklus menstruasi yang tidak teratur pada remaja putri adalah suatu hal yang normal.
Karena sedang berkembang menuju arah kedewasaan. Secara berangsur-angsur siklus akan
menjadi teratur menjelang usia 20 tahun. Sedangkan pada wanita menjelang menophause,
menstruasi berubah menjadi lebih tidak teratur untuk kemudian berhenti sama sekali. Bagi
remaja putri sebaiknya membiasakan diri membuat catatan tanggal berapa hari pertama
menstruasi bulan ini, tanggal berapa hari pertama menstruasi bulan berikutnya, demikian
seterusnya. Kemudian hitung berapa hari siklus menstruasi tiap bulannya. Catat pula jenis
cairan vagina yang keluar dan perubahan tubuh yang terjadi di sepanjang siklus tersebut.
Catatan tersebut dapat membantu mempelajari kebiasaan yang terjadi dalam tubuh kita
sendiri. Dan data siklus menstruasi tersebut suatu saat akan mempunyai nilai yang sangat
berarti.
Cairan yang keluar dari vagina
Semua wanita mengalami pengeluaran cairan dari vagina selain darah haid. Cairan
tersebut membantu membasahi, membersihkan dan melindungi vagina dari bacteri-bacteri
tertentu. Pengeluaran cairan ini bersifat normal; jumlahnya relatif sedikit tetapi dapat
membuat noda pada celana dalam. Jenis cairan yang keluar ada yang jernih, ada yang  keruh
kental berwarna kekuning-kuningan. Cairan yang jernih, mulur seperti putih telur
disekresikan oleh kelenjar yang terdapat pada cervix selama 3-5 hari menjelang ovulasi
karena pengaruh hormon estrogen. Di saat lain vagina juga mengeluarkan cairan pekat, keruh
berwarna kekuningan serta mempunyai bau yang khas. Dinding vagina mempunyai sifat yang
sama seperti kulit lainnya yaitu sel-selnya selalu membelah, sel-sel yang telah tua dan mati
akan terlepas. Hal ini akan menyebabkan terjadinya pengeluaran cairan keruh kental/pekat
berwarna kekuning-kuningan karena mengandung sel-sel mati, bacteri dan lendir. Di dalam
vagina terdapat beberapa jenis bacteri, pada pada orang sehat; 95% diantaranya merupakan
bacteri menguntungkan dan 5% diantaranya merupakan bacteri patogen. Bacteri
menguntungkan tersebut terutama dari genus Lactobacillus yaitu Lactobacillus doderlein dan
Lactobacillus acidophylus yang menghasilkan asam laktat dan membantu mempertahankan
lingkungan asam dalam vagina, beberapa jenis lainnya menghasilkan hidrogenperoksida dan
antibiotik. Suasana asam dalam vagina ini merupakan pertahanan alami terhadap
kemungkinan infeksi. campuran zat yang dihasilkan bacteri dan sekresi dinding vagina
mengasilkan aroma khas vagina.
Bila cairan yang keluar dari vagina mempunyai sifat; berwarna lain (putih seperti
susu, kuning kehijauan, merah coklat), berbau busuk, jumlahnya relatif banyak, disertai
keluhan gatal, panas, nyeri dsb. Hal ini merupakan tanda; mungkin ada suatu gangguan pada
organ reproduksi. Untuk itu sebaiknya segera periksakan ke dokter
Sindrom pramenstruasi
Jika suatu saat tiba-tiba seorang wanita merasakan cincin yang biasa dipakai menjadi
lebih sesak, merasa sedih yang tak beralasan, mudah tersinggung dan gampang marah, nafsu
makan berlebihan, mengidam jenis makanan tertentu, mungkin wanita tersebut sedang
mengalami sindrom pramenstruasi. Sindrom pramenstruasi adalah perubahan-perubahan fisik
dan psikis yang terjadi di antara hari ke empat belas hingga hari kedua sebelum mestruasi,
dan akan hilang segera setelah datang menstruasi.
Perubahan fisik tersebut antara lain: kenaikan berat badan, terjadi pembesaran bagian
tubuh terutama daerah tertentu (perut, jari tangan, kaki) karena tubuh menahan cairan, pegal
dan nyeri otot terutama daerah pinggang, payudara membesar dan nyeri tekan, timbul
jerawat, air seni berkurang, pusing, mual, nafsu makan meningkat. Perubahan psikis meliputi:
kontrol emosi rendah, cepat marah, reaksi emosi yang tidak logis, daya ingat dan konsentrasi
rendah, lesu, depresi, rasa kurang percaya diri dan perasaan tidak berharga. 
Derajad keseriusan gejala sindrom pramenstruasi yang dialami wanita satu dengan
yang lain tidak sama. Pada umumnya wanita; perubahan fisik sindrom pramenstruasi tidak
menjadi masalah yang berarti dan dapat menjalani aktifitas hidupnya dengan normal. Namun
pada beberapa wanita; perubahan psikis sindrom pramenstruasi dapat menjadi masalah yang
serius. Dengan mengidentifikasi perubahan fisik yang terjadi pada dirinya sebagai sindrom
pramenstruasi, wanita dapat mengantisipasi dengan lebih berusaha mengontrol dan
mengendalikan emosinya sehingga hubungan harmonis dalam keluarga dan lingkungan
sosialnya tetap terjaga.
Siklus estrus
Jika pada manusia dan beberapa primata lainnya mempunyai siklus menstruasi, pada
mamalia lain dikenal adanya siklus estrus (estrous cycle). Pada siklus estrus lapisan
endometrium yang telah dipersiapkan untuk menerima konsepsi, akan diserap kembali oleh
uterus bila tak terjadi pembuahan, sehingga tidak banyak terjadi pendarahan. Pada hewan
betina periode seputar ovulasi; vagina mengalami perubahan yang memungkinkan terjadinya
perkawinan, periode ini disebut estrus. Dalam bahasa latin; oestrus berarti gairah atau
kegilaan, kopulasi hanya terjadi pada periode estrus. Pada peternak sapi, insemenasi buatan
dilakukan pada saat sapi betina mengalami estrus yang ditandai: vagina mengalami 3A dalam
bahasa Jawa (Abuh = ukuran lebih besar, Abang = warna merah, Anget = hangat). Jangka
waktu siklus estrus berbeda-beda; pada tikus hanya 5 hari, anjing dan beruang hanya
mengalami satu siklus pertahun, tetapi pada gajah mengalami beberapa kali siklus estrus
pertahun.
C. KELAINAN DAN PENYAKIT PADA ORGAN REPRODUKSI WANITA
Penyakit yang bisa menyerang sistem reproduksi wanita bisa berupa gangguan
menstruasi, kanker di wilayah genital, infeksi pada vagina dan juga endometriosis
1. Gangguan Menstruasi
Gangguan atau penyakit ini bisa berupa amenore primer dan juga amenore
sekunder. Amenore primer merupakan gejala dimana menstruasi tidak terjadi hingga
usia 17 tahun dan diikuti dengan tidak berkembangnya unsur seksual sekunder.
Sementara itu, amenore sekunder adalah tidak terjadinya proses menstruasi selama 3
hingga 6 bulan pada wanita yang telah mengalami suklus menstruasi sebelumnya.
2. Kanker Pada Wilayah Genital
Penyakit pada sistem reproduksi manusia ini banyak dijumpai biasanya pada
wilayah ovarium, serviks dan juga vagina. Kanker vagina ini belum diketahui apa
penyebab pastinya. Namun, para ahli menduga hal tersebut disebabkan oleh infeksi
virus. Pengobatan kanker pada vagina ini bisa dengan kemoterapi ataupun bedah
menggunakan laser. Sementara itu, kanker pada mulut rahim atau serviks terjadi jika
ada sel yang tumbuh secara abnormal di wilayah lapisan epiter mulut rahim. Dan
kanker pada ovarium sendiri tidak menujukan tanda-tanda yang jelas namun biasanya
disertai berbagai keluhan seperti rasa pegal luar biasa pada panggul, terdapat
perubahan saluran pencernaan dan muncul pendarahan yang abnormal pada vagina.
3. Endometriosis
Merupakan gejala dimana jaringan endometrium wanita berada di luar wilayah
rahim yakni di ovarium, oviduk, ataupun di jalur luar rahim wanita. Gejala yang
paling lazim muncul antara lain nyeri pada bagian perut, wilayah pinggang yang sakit,
serta rasa tak nyaman yang berlebihan saat menstruasi.
4. Infeksi vagina
Penyakit ini menampakkan gejala antara lain keputihan berlebih dengan bau
yang sangat menyengat dan disertai dengan rasa gatal. Infeksi ini biasanya menyerang
wanita pada usia yang produktif khususnya bagi mereka yang telah memiliki
pasangan dan aktif melakukan kegiatan seksual. Penyebab utamanya adalah hubungan
seksual.
5. Penyempitan Pada Oviduk
Oviduk atau saluran telur bisa mengalami penyakit dimana ia akan
menyempit. Penyebabnya disinyalir genetis namun ada juga yang disebabkan oleh
kuman jenis tertentu. Saluran telur yang sempit akan membuat wanita sulit
mendapatkan anak sebab jalan sperma terhalangi.
6. Mandul/Infertilitas
Hal ini bisa disebabkan oleh penyakit maupun gangguan. Pada kondisi umum,
wanita akan mengalami masa subur sekali dalam sebulan. Bagi wanita yang kurang
subur biasanya tidak terdapat masa subur dalam jangka waktu tertentu. Dan hal ini
menandakan gejala infertilitas. Hal ini biasa diatasi dengan berbagai metode salah
satunya adalah terapi makanan dan lain-lain.
7. Kanker Payudara
Penyakit pada sistem reproduksi manusia tepatnya pada wanita adalah kanker
payudara. Meski pria juga memiliki payudara namun penyakit yang satu ini lebih
rentan menyerang wanita sebab jaringan lemak pada payudaranya jauh lebih besar
jika dibandingkan dengan pria. Kanker payudara ini bisa menyerang wanita yang
sudah menikah maupun belum.
8. Mola Hidalidosa
Atau yang lebih populer dikenal dengan nama hamil anggur merupakan
kondisi dimana wanita mengalami kehamilan namun tak ada janin yang tumbuh di
dalam rahim melainkan hanya gelembung bernama mola juga darah yang membeku.
Hamil anggur ini bisa mengakibatkan rasa sakit yang luar biasa dan bahkan berbuntut
pada kematian yang disebabkan pendarahan.
9. Condiloma Accuminata
Merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus bernama Human Papiloma. Ia
ditandai dengan munculnya kutil yang terus membesar dan akhirnya menjadi cikal
kanker pada mulut rahim wanita.

BAB III
PENUTUP

A. SIMPULAN
Dari uraian yang diuraikan dalam bab pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan
sbb :
1. Bagian-bagian dari sistem reproduksi wanita terdiri dari bagian dalam dan luar.
2. Dalam proses oogenesis, oogonium (oosit primer) akhirnya berkembang menjadi
sel telur dan badan kutub melalui pembelahan meiosis.
3. Ovulasi adalah proses keluarnya sel telur (ovum) ke ovarium.
4. Fertilisasi adalah proses bertemunya sel ovum dan sel sperma yang terjadi di
dalam saluran reproduksi wanita.
5. Dalam proses kehamilan Zigot berkembang secara bertahap yang akhirnya
menjadi calon janin dalam uterus.
6. Ada beberapa tahapan dalam sikuls menstruasi yaitu fase menstruasi, fase pra
ovulasi, fase ovulasi dan fase pasca ovulasi.
B. SARAN
Demikianlah makalah yang kami buat ini, mudah – mudahan apa yang saya
paparkan bisa menjadi tambahan pengetahuan bagi kita semua untuk lebih mengenal
mengenai system repruksi wanita. Kami menyadari apa yang kami paparkan dalam
makalah ini tentu masih belum sesuai apa yang di harapkan dengan ini saya
berharap masukan yang lebih banyak lagi dari guru pembimbing dan teman – teman
semua.

DAFTAR PUSTAKA

http://pewidya.blogspot.com/p/sistem-organ-reproduksi-wanita.html
https://ranida.wordpress.com/2011/12/07/alat-reproduksi-wanita-dan-fungsinya/
http://rodi10.blogspot.com/2013/06/makalah-biologi-organ-reproduksi-manusia.html
http://www.sexuil.com/2013/01/alat-reproduksi-pria-dan-wanita-beserta.html
http://blog-reproduksi.blogspot.com/2013/03/organ-reproduksi-wanita.html
http://kelasbiologiku.blogspot.com/2013/03/beberapa-penyakit-pada-sistem.html

Anda mungkin juga menyukai

pFad - Phonifier reborn

Pfad - The Proxy pFad of © 2024 Garber Painting. All rights reserved.

Note: This service is not intended for secure transactions such as banking, social media, email, or purchasing. Use at your own risk. We assume no liability whatsoever for broken pages.


Alternative Proxies:

Alternative Proxy

pFad Proxy

pFad v3 Proxy

pFad v4 Proxy