Makalah IPS
Makalah IPS
Makalah IPS
Makalah ini disusun sebagai bahan presentasi mata kuliah Pembelajaran IPS
Dosen Pengampu :
Choiru Ummatin, M. Pd.
Oleh Kelompok 8 :
KELAS A / SEMESTER V
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KEDIRI
2020
1
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami.
Dengan memanjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT kita
dapat menyelesaikan makalah ini dengan maksimal dan mendapat bantuan dari
berbagai pihak sehingga memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
pembuatan makalah Pembelajaran IPS di SD/MI “Silabus Pembealajaran IPS
SD/MI ”.
Terlepas dari segala hal tersebut, kami sadar sepenuhnya bahwa makalah
ini masih ada banyak kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata
bahasanya. Oleh karenanya kami dengan lapang dada menerima segala saran dan
kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini menjadi lebih baik.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini memberi manfaat maupun
inspirasi untuk pembaca.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
BAB I 4
PENDAHULUAN 4
BAB II 5
PEMBAHASAN 5
A. Pengertian Silabus..........................................................................................5
E. Pengembangan Silabus.................................................................................7
G. Contoh Silabus.............................................................................................12
BAB III 32
PENUTUP 32
A. Kesimpulan.................................................................................................32
B. Saran............................................................................................................32
DAFTAR PUSTAKA 33
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu pengetahuan Sosial (IPS) merupsksn salah satu mata
pelajaran yang diberikan di sekolah dasar yang mengkaji seperangkat
peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial.
Silabus mata pelajaran IPS SD/MI disusun dengan format dan
penyajian/penulisan yang sederhana sehingga gampang dipahami dan
dilaksanakan oleh guru. Silabus bermanfaat sebagai pedoman dalam
mengembangkan pembelajaran seperti pembuatan rencana pembelajaran,
pengelolaan kegiatan pembelajaran, dan pengembangan sistem penilaian.
Silabus merupakan sumber pokok dalam penyusunan rencana
pembelajaran.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian silabus?
2. Apa saja landasan pengembangan silabus?
3. Apa saja prinsip pengembangan silabus?
4. Bagaiman unit waktu silabus?
5. Bagaimana pengembangan silabus?
6. Apa saja komponen dan langkah-langkah pengembangan silabus?
7. Bagaimana contoh silabus?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian silabus
2. Mengetahui pengembangan silabus
3. Mengetahui prinsip pengembangan silabus
4. Mengetahui unit waktu silabus
5. Mengetahui pengembangan silabus
6. Mengetahui komponen dan langkah-langkah pengembangan
silabus
7. Mengetahui contoh silabus.
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Silabus
Silabus adalah rencana pembelajaran untuk satu semester, dimana
di dalamnya terdapat standar kompetensi, kompetensi dasar, tujuan
pembelajaran, kegiatan pembelajaran, media dan sumber serta alat
evaluasi yang digunakan. Dalam hal pembelajaran tematik maka silabus
dikembangkan untuk pembelajaran satu tema satu silabus. Jadi nantinya
akan tertulis silabus tema apa, yang kemudian dimasukkan beberapa
kompetensi dasar beberapa bidang studi yang ada didalamnya.1
Silabus disusun berdasarkan standar isi yang didalamnya berisikan
identitas mata pelajaran, standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar
(KD), materi pokok atau pembelajaran, indicator, penilaian, alokasi waktu,
dan sumber belajar.
Silabus bermanfaat sebagai pedoman dalam mengembangkan
pembelajaran seperti pembuatan rencana pembelajaran, pengelolaan
kegiatan pembelajaran, dan pengembangan sistem penilaian. Silabus
merupakan sumber pokok dalam penyusunan rencana pembelajaran.2
5
berdasarkan kerangka dasar kurikulum dan standar kompetensi
lulusan, dibawah supevisi dinas kabupaten/kota yang bertanggung
jawab dibidang pendidikan untuk, SD, SMP, dan SMK. Dan
departemen yang menangani urusan pemerintah dibidang agama untuk
MI, MTs, MA, dan MAK.
2. Pasal 20
Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana
pelaksanaan pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan
pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar, dan
penilaian hasil belajar.3
6
7. Fleksibel yaitu keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi
variasi peserta didik, pendidik, serta dinamika perubahan yang terjadi
di sekolah dan tuntutan masyarakat.
8. Menyeluruh yaitu komponen silabus mencakup keseluruan ranah
kompetensi (kognitif, afektif, psikomotor).4
E. Pengembangan Silabus
Pengembangan silabus dapat dilakukan oleh para guru secara
mandiri atau berkelompokdalam sebuah sekolah atau beberapa sekolah
melalui kelompok Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) atau Pusat
Kegiatan Guru (PKG), dan dinas Pendidikan.
1. Disusun secara mandiri oleh guru sejauh guru yang bersangkutan
mampu mengenali karakteristik peserta didik, kondisi sekolah dan
lingkungannya.
2. Apabila guru mata pelajaran karena suatu hal belum dapat
melaksanakan pengembangan silabus secara mandiri, maka pihak
sekolah dapat mengusahakan untuk membentuk kelompok guru mata
4
Syaiful Sagala, “Silabus Sebagai Landasan Pelaksanaan dan Pengembangan Pembelajaran Bagi
Guru yang Profesional”, Jurnal Tabularasa PPS Unimed, Vol. 5, No. 1 Juni 2008, hlm 13.
7
pelaharan untuk mengembangakan silabus yang akan digunakan oleh
sekolah tersebut.
3. Di SD/MI semua guru kelas 1 sampai kelas IV, menyusun silabus
secara bersama.
4. Sekolah yang belum mampu mengembangkan silabus secara
mandiri, sebaiknya bergabung dengan sekolah-sekolah lain
melalui forum MGMP atau PKG untuk bersama-sama
mengembangkan silabus yang akan digunakan oleh sekolah
dalam ruang lingkup MGMP atau PKG setempat.
5. Dinas Pendidikan setempat dapat memfasilitasi penyusunan
silabus dengan membentuk suatu tim yang terdiri dari para guru
berpengalaman di bidangnya masing-masing.5
8
6. Penilaian: Kegiatan untuk menentukan mutu atau nilai suatu program,
yang di dalamnya ada unsur ‘pembuatan keputusan’ sehingga
mengandung unsur subyektifitas.
7. Alokasi Waktu: alokasi waktu yang disediakan untuk mata pelajaran
selama penyelenggaraan pendidikan di tingkat satuan pendidikan.
8. Sumber Belajar: Segala sesuatu yang dapat digunakan untuk memberi
pengalaman kepada seseorang yang belajar, baik secara langsung
maupun tidak, sebagian atau secara keseluruhan.6
Langkah-langkah Pengembangan Silabus :
a. Mengkaji Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran
sebagaimana tercantum pada Standar Isi, dengan memperhatikan hal-
hal berikut:
1) Urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau
tingkat kesulitan materi, tidak harus selalu sesuai dengan urutan
yang ada di SI;
2) Keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar
dalam mata pelajaran;
3) Keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar
antar mata pelajaran
b. Mengidentifikasi Materi Pokok/Pembelajaran
Mengidentifikasi materi pokok atau pembelajaran yang
menunjang pencapaian kompetensi dasar dengan
mempertimbangkan:
1) Potensi peserta didik
2) Relevansi dengan karakteristik daerah
3) Tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan
spritual peserta didik
4) Kebermanfaatan bagi peserta didik
6
Ahmad Zubaidi, “Model – Model Pengembangan Kurikulum Dan Silabus Pembelajaran”, Jurnal
Cendekia, Vol. 13, No. 1, Juni 2015, hlm. 112.
9
5) Struktur keilmuan
6) Aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran
7) Relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan
lingkungan dan
8) Alokasi waktu.
c. Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan
pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik
melalui interaksi antarpeserta didik, peserta didik dengan guru,
lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian
kompetensi dasar. Pengalaman belajar yang dimaksud dapat
terwujud melalui penggunaan pendekatan pembelajaran yang
bervariasi dan berpusat pada peserta didik. Pengalaman belajar
memuat kecakapan hidup yang perlu dikuasai peserta didik.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengembangkan
kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut:
1) Kegiatan pembelajaran disusun untuk memberikan bantuan
kepada para pendidik, khususnya guru, agar dapat
melaksanakan proses pembelajaran secara profesional.
2) Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan yang harus
dilakukan oleh peserta didik secara berurutan untuk mencapai
kompetensi dasar.
3) Penentuan urutan kegiatan pembelajaran harus sesuai dengan
hierarki konsep materi pembelajaran.
4) Rumusan pernyataan dalam kegiatan pembelajaran minimal
mengandung dua unsur penciri yang mencerminkan
pengelolaan pengalaman belajar siswa, yaitu kegiatan siswa
dan materi.
d. Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi
10
Indikator merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar
yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang
mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta
didik, mata pelajaran, satuan pendidikan, potensi daerah dan
dirumuskan dalam kata kerja operasional yang terukur dan/atau
dapat diobservasi. Indikator digunakan sebagai dasar untuk
menyusun alat penilaian.
e. Penentuan Jenis Penilaian
Penilaian pencapaian kompetensi dasar peserta didik
dilakukan berdasarkan indikator. Penilaian dilakukan dengan
menggunakan tes dan non tes dalam bentuk tertulis maupun lisan,
pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya
berupa tugas, proyek dan/atau produk, penggunaan portofolio, dan
penilaian diri. ”Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk
memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses
dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan
berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna
dalam pengambilan keputusan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penilaian adalah:
1) Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi.
2) Penilaian menggunakan acuan kriteria; yaitu berdasarkan apa
yang bisa dilakukan peserta didik setelah mengikuti proses
pembelajaran, dan bukan untuk menentukan posisi seseorang
terhadap kelompoknya.
3) Sistem yang direncanakan adalah sistem penilaian yang
berkelanjutan. Berkelanjutan dalam arti semua indikator
ditagih, kemudian hasilnya dianalisis untuk menentukan
kompetensi dasar yang telah dimiliki dan yang belum, serta
untuk mengetahui kesulitan siswa.
11
4) Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut.
Tindak lanjut berupa perbaikan proses pembelajaran
berikutnya, program remedi bagi peserta didik yang
pencapaian kompetensinya di bawah kriteria ketuntasan, dan
program pengayaan bagi peserta didik yang telah memenuhi
kriteria ketuntasan.
5) Sistem penilaian harus disesuaikan dengan pengalaman
belajar yang ditempuh dalam proses pembelajaran. Misalnya,
jika pembelajaran menggunakan pendekatan tugas observasi
lapangan maka evaluasi harus diberikan baik pada proses
(keterampilan proses) misalnya teknik wawancara, maupun
produk/hasil melakukan observasi lapangan yang berupa
informasi yang dibutuhkan.7
G. Contoh Silabus
Untuk penyusunan silabus harus sesuai dengan standar penyusunan
silabus, yang berisi komponen utama dalam perangkat pembelajaran
silabus yaitu: (1)Kompetensi Dasar (KD), (2) Materi pembelajaran dan
(3)Kegiatan pembelajaran. Selain itu contoh silabus juga berisi
pendahuluan silabus seperti: kompetensi setelah mempelajrai Ilmu
Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah, kerangka
pengembangan kurikulum Ilmu Pengetahuan Sosial Sekolah
Dasar/Madrasah ibtidaiyah, pembelajaran dan penilaian,dll.8
1. Pendahuluan
Pada kurikulum 2013, khususnya untuk jenjang SD,
terdapat beberapa perubahan pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan
Sosial (IPS). Mata pelajaran IPS di kelas I sampai III ditiadakan,
7
Bani, “Pengembangan Silabus Dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Dalam Meningkatkan
Profesionalisme Guru”, Jurnal Pendidikan, Komunikasi, Dan Pemikiran Hukum Islam, Vol. 6, No.
2, April 2015, hlm. 204-206.
8
Hasrawati, Perangkat Pembelajaran Tematik di SD, Jurnal Pendidikan Dsaar Islam,Vol.3 No.1,
2016, hlm. 39
12
tetapi muatan IPS tetap ada dan diintegrasikan ke dalam mata
pelajaran Bahasa Indonesia, PPKn dan Matematika. Sementara Kelas
IV sampai VI mata pelajaran IPS berdiri sendiri tetapi
pembelajarannya diberikan secara tematik terpadu dengan mata
pelajaran lain. Geografi, sejarah, ekonomi dan sosiologi dilebur dalam
bentuk tema secara terintegratif.
Pembelajaran IPS SD dilakukan untuk menjadikan peserta
didik aktif, kritis, beradab, dan berkesadaran sebagai warga negara
yang dapat berperan dalam kehidupan masyarakat multikultur pada
lingkungan lokal, nasional, dan global. Ruang lingkup materi IPS di
Sekolah Dasar, diawali dari pengenalan lingkungan dan masyarakat
terdekat, mulai kabupaten, provinsi, nasional dan internasional. Antara
satu wilayah dengan wilayah lainnya memiliki koneksi.
Lingkungan internasional di lingkup SD dibatasi pada
pengenalan lingkungan ASEAN.Pengembangan Mata Pelajaran IPS
untuk SD secara terintegrasi tematik(integrated), tidak semata-mata
transfer kognisi, melainkan juga membangun sikap dan keterampilan
sosial sederhana, seperti mampu melakukan pengamatan dan
mengomunikasikan karakteristik dan konektifitas lingkungan dan
masyarakat terdekat kepada pihak lain secara santun melalui
kerjasama dengan menggunakan teknologi.
2. Kompetensi Setelah Mempelajari Ilmu Pengetahuan Sosial di Sekolah
Dasar/Madrasah Ibtidaiyah
Konten pendidikan IPS terdiri atas pengetahuan,
keterampilan, nilai dan sikap yang dikembangkan dari
masyarakat dan disiplin ilmu-ilmu sosial. Secara rinci, konten IPS
meliputi: (1) aspek pengetahuan tentang kehidupan masyarakat
di sekitarnya, bangsa, dan umat manusia dalam berbagai bidang
kehidupan dan lingkungannya; (2) aspek keterampilan terdiri
atas berpikir logis dan kritis, membaca, keterampilan belajar
(learning skills), memecahkan masalah, berkomunikasi, dan
13
bekerjasama dalam kehidupan bermasyarakat-berbangsa (3)
aspek sikap terdiri atas nilai-nilai religius, kejujuran, kerja keras,
keingintahuan, kemandirian, menghargai prestasi, berkompetisi,
kreatif dan inovatif. Muatan IPS di kelas I sampai dengan Kelas
III terintegrasi pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia,
Matematika, dan PPKn. Kompetensi yang diharapkan setelah
peserta didik mengikuti pembelajaran IPS di SD/MI, yaitu:9
Kelas I-III Kelas IV Kelas V-VI
14
orang-orang di tempat
tinggalnya,
peristiwa-peristiwa
penting yang terjadi
pada diri sendiri dan
keluarga teknologi
produksi, komunikasi,
serta transportasi di
lingkungan setempat
15
mengamati dan menanya dengan cara mengamati, dengan cara mengamati,
berdasarkan rasa ingin menanya dan mencoba menanya dan mencoba
berdasarkan rasa ingin berdasarkan rasa ingin
tahu tentang dirinya, tahu tahu
makhluk ciptaan Tuhan tentang dirinya, makhluk tentang dirinya, makhluk
dan kegiatannya, dan ciptaan Tuhan dan ciptaan Tuhan dan
benda-benda yang kegiatannya, dan kegiatannya, dan
dijumpainya di rumah, di benda-benda yang benda-benda yang
sekolah dan tempat dijumpainya di rumah, di dijumpainya di rumah, di
Bermain sekolah dan di tempat sekolah dan di tempat
bermain. bermain
4 Menyajikan pengetahuan 4 Menyajikan pengetahuan 4 Menyajikan pengetahuan
faktual dalam bahasa
yang faktual dan konseptual faktual dan konseptual
jelas, sistematis dan
logis, dalam bahasa yang jelas, dalam bahasa yang jelas,
sistematis, logis, dan sistematis, logis, dan
dalam karya yang estetis, kritis, kritis,
dalam gerakan yang dalam karya yang estetis, dalam karya yang estetis,
mencerminkan anak
sehat, dalam gerakan yang dalam gerakan yang
dan dalam tindakan yang mencerminkan anak sehat, mencerminkan anak sehat,
mencerminkan perilaku dan dalam tindakan yang dan dalam tindakan yang
anak beriman dan mencerminkan perilaku mencerminkan perilaku
anak beriman dan
berakhlak mulia berakhlak anak beriman dan
Mulia berakhlak mulia
16
b. Karakteristik keruangan dalam lingkup nasional dan regional
c. Keragaman sosial, interaksi sosial dan perubahan sosial
d. Kegiatan ekonomi penduduk
e. Perubahan masyarakat Indonesia sejak jaman Hindu Buddha
sampai sekarang.
17
dalam
∙ Organisasi pergerakan Proklamasi
Perjuangan
nasional ∙ mempertahankan
Masa pendudukan
∙ militer kemerdekaan .
Jepang di
Indonesia ∙ Membangun kehidupan
∙ Tokoh-tokoh lokal yang kebangsaan yang berdaulat
berjuang melawan (NKRI)
penjajahan Eropa dan
Jepang
10
Maulana Arafat Lubis, Pembelajaran Tematik SD/MI, (Yogyakarta: Samudra Biru),2019, hlm.
28
18
5) IPS sangat menekankan pengenalan peserta didik terhadap
lingkungannya, agar peserta didik tidak tercerabut dari
budaya lokal. Pengenalan lingkungan dan masyarakat
diawali dari lingkungan yang terdekat sampai yang
terjauh. Pengenalan wilayah lokal, juga harus mampu
mengidentifikasi sejumlah nilai kearifan lokal, yang dapat
diambil contohnya dari ceritera rakyat dan sejarah
setempat.11
6) Pembelajaran IPS tidak hanya menyiapkan peserta didik
untuk mengenal potensi daerahnya, tetapi juga
mengembangkan nasionalisme dan menyiapkan peserta
didik menjadi warga dunia yang unggul dan dapat
bersaing dengan bangsa-bangsa lain di dunia.
7) Kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik:
(sebagai pendekatan, sebagai model, dan sebagai
kemampuan) selalu dikaitkan dengan kondisi daerah
masing-masing. Lingkungan menjadi sumber belajar yang
penting baik secara langsung melalui observasi maupun
melalui media pembelajaran seperti gambar atau film.
Sumber pembelajaran IPS diharapkan dapat
memanfaatkan lingkungan sekitar. Karakteristik potensi
fisik dan sosial yang terdapat di daerah sekitar dapat
diangkat menjadi sumber dan sekaligus media
pembelajaran IPS.
8) Kompetensi IPS di SD dicapai melalui pembelajaran
tematik terpadu dengan mata pelajaran lain.
b. Penilaian
Penilaian hasil belajar IPS merupakan proses
pengumpulan informasi/bukti autentik tentang capaian
pembelajaran peserta didik yang meliputi: kompetensi sikap
11
Ibid, hlm. 35
19
spiritual, kompetensi sikap sosial, pengetahuan, dan
keterampilan yang dilakukan secara terencana dan sistematis,
selama dan setelah proses pembelajaran.Penilaian hasil belajar
oleh pendidik memiliki fungsi untuk memantau kemajuan
belajar, memantau hasil belajar, dan mendeteksi kebutuhan
peserta didik secara berkesinambungan.
Penilaian sikap meliputi penilaian observasi,
penilaian diri, penilaian antarteman, dan jurnal. Sikap sosial
dalam IPS meliputi: jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, dan percaya diri. Penilaian
sikap digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut sesuai
dengan kondisi dan karakteristik peserta didik.Penilaian
pengetahuan IPS mencakup: tes tertulis, lisan, penugasan.
Pengetahuan yang harus dimiliki oleh peserta didik meliputi
penguasaan definisi, konsep, dan aplikasinya dalam
memecahkan masalah sosial.Penilaian keterampilan/kinerja
dapat diwujudkan dalam bentuk: unjuk kerja; tugas kelompok
atau individu; observasi partisipatif; portofolio; proyek,
pameran atau demonstrasi.
6. Alokasi Waktu
a. Kelas IV dengan alokasi waktu: 3 jam pelajaran/minggu
Kompetensi Sikap Spiritual dan Kompetensi Sikap
Sosial dicapai melalui pembelajaran tidak langsung
(indirect teaching) pada pembelajaran Kompetensi
Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan melalui
keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta
kebutuhan dan kondisi peserta didik. Penumbuhan dan
pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang
proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan
20
sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan
karakter peserta didik lebih lanjut.
b. Kelas V dengan alokasi waktu: 3 jam pelajaran/minggu
Kompetensi Sikap Spiritual dan Kompetensi Sikap
Sosial dicapai melalui pembelajaran tidak langsung
(indirect teaching) pada pembelajaran Kompetensi
Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan melalui
keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta
kebutuhan dan kondisi peserta didik. Penumbuhan dan
pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang
proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan
sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan
karakter peserta didik lebih lanjut.
c. Kelas VI dengan alokasi waktu: 3 jam pelajaran/minggu
Kompetensi Sikap Spiritual dan Kompetensi Sikap
Sosial dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (
indirect teaching) pada pembelajaran Kompetensi
Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan melalui
keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta
kebutuhan dan kondisi peserta didik. Penumbuhan dan
pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang
proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan
sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan
karakter peserta didik lebih lanjut.12
KELAS IV
12
Ibid, hlm. 40
21
TEMA 1 : INDAHNYA KEBERSAMAAN
terikat persatuan dan teman berbeda agama keragaman budaya, etnis dan
22
budaya dalam keberagaman teks yang dibaca
masyarakat Pentingnya sikap Mendiskusikan penyusunan
persatuan dan kesatuan kerangka penulisan
dalam keberagaman berdasarkan gagasan pokok
3.1. Mencermati gagasan Gagasan pokok dan beraturan dan tidak beraturan
23
tulisan berbagai alat musik dan
24
pendengar dan cara gerak dasar jalan, lari,
merawatnya lompat dalam permainan
25
usaha, dan keterhubungan (menendang dan tulisan.
dalam permainan bola menghentikan bola) Menentukan banyak dan
besar sederhana dan atau Permainan bolavoli besar sudut pada beragam
tradisional* (passing bawah) bangun datar (segi tiga, segi
4.1. Mempraktikkan variasi Permainan tradisional empat dan segi banyak)
gerak dasar lokomotor, Mengidentifikasi teknik
non-lokomotor, dan mengukur dan
manipulatif sesuai dengan mempraktikkan cara
konsep tubuh, ruang, mengukur sudut dengan
usaha, dan keterhubungan satuan baku busur derajat
dalam permainan bola
Mengukur besar sudut pada
besar sederhana dan atau
bangun datar (segi tiga, segi
tradisional*
empat dan segi banyak)
Melakukan percobaan
sederhana untuk membukti-
kan tentang asal sumber
bunyi hingga sampai ke
telinga dan perambatan
bunyi dalam medium
berbeda (benda padat, cair,
dan gas), pemantulan dan
penyerapan bunyi, tinggi-
rendah bunyi, dan keras-
26
lemah bunyi
Menyimpulkan sifat-sifat
bunyi dari beragam sumber
bunyi secara tertulis
Melakukan permainan
daerah misalnya kasti/lompat
karet atau permainan daerah
lainnya
27
Subtema 3: Bersyukur atas
Keberagaman (32 jam
pelajaran)
Mendiskusikan tentang
bentuk-bentuk kerjasama
yang membangun persatuan
dan kesatuan
28
segi empat, segi banyak
beraturan dan segi banyak
tidak beraturan
Mengklasifikasikan berbagai
bentuk segitiga, segi empat,
segi banyak beraturan dan
segi banyak tidak beraturan
Melakukan pengukuran
berbagai bentuk bentuk
segitiga, segi empat, segi
banyak beraturan dan segi
banyak tidak beraturan
dengan menggunakan busur
derajat
Mendiskusikan dan
mempresentasikan hasil
diskusi tentang bagaimana
indera pendengaran manusia
bekerja dan bagaimana
manusia yang tidak memiliki
indera pendengaran dapat
berkomunikasi
Mengamati dan
memperagakan tari kreasi
daerah dengan penuh
penjiwaan
29
lokomotor, dan manipulatif
dalam permainan sepak bola
bola mini dan atau
tradisional yang dilandasi
nilai-nilai tanggung jawab,
disiplin, dan kerja sama
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Silabus adalah rencana pembelajaran untuk satu semester, dimana
di dalamnya terdapat standar kompetensi, kompetensi dasar, tujuan
pembelajaran, kegiatan pembelajaran, media dan sumber serta alat
evaluasi yang digunakan. Landasan pengembangan silabus adalah
Peraturan pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan Nasional Pasal 17 ayat (2) dan pasal 20.
Secara garis besar, silabus mencakup kompetensi inti, kompetensi
dasar, indikator, materi pembelajaran, dan kegiatan pembelajaran.
Pengembangan silabus dapat dilakukan oleh para guru secara mandiri atau
berkelompok dalam sebuah sekolah atau beberapa sekolah melalui
30
kelompok Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) atau Pusat
Kegiatan Guru (PKG), dan dinas Pendidikan
Silabus bermanfaat sebagai pedoman dalam mengembangkan
pembelajaran seperti pembuatan rencana pembelajaran, pengelolaan
kegiatan pembelajaran, dan pengembangan sistem penilaian. Silabus
merupakan sumber pokok dalam penyusunan rencana pembelajaran
B. Saran
Penulis memohon maaf jika ada yang salah atau kekeliruan dalam
penyusunan makalah. Untuk itu kritik dan saram dari pembaca sangat
kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Penulis berterima kasih
semoga setelah membaca makalah ini kita mendapatkan banyak manfaat.
DAFTAR PUSTAKA
31
Syaiful Sagala. 2008. “Silabus Sebagai Landasan Pelaksanaan dan Pengembangan
Pembelajaran Bagi Guru yang Profesional”. Jurnal Tabularasa PPS
Unimed. Vol. 5, No. 1.
Tim Pengembang MKDP. 2012. Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: Rajawali
Pers.
32