Laporan Puskesmas Batoh

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 52

LAPORAN PUSKESMAS BATOH

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat dalam Menjalankan Kepanitraan Klinik


Senior Bagian / SMF Ilmu Kesehatan Masyarakat RSUD Meuraxa Banda Aceh /
Puskesmas Batoh

Disusun oleh :

1. Muhammad Riza Qadafi R 18174091


2. Humam Mukti Aziz 18174095
3. Wahyu 18174042
4. Jumal Husni 18174059
5. Rindayu Julianti Norman 18174050
6. Mutiara Farra Dhiba 18174012
7. Auliana Fitria 18174017

BAGIAN /SMF ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ABULYATAMA
2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur Penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena atas rahmat dan
karunia Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Tahunan Puskesmas Batoh,
Adapun tujuan penulis menyusun ini untuk memahami lebih dalam tentang POA
yang ada di puskesmas batoh dan sebagai salah satu syarat dalam menempuh
kepaniteraan klinik senior Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran
Universitas Abulyatama di RSUD Meuraxa, Banda Aceh atau puskesmas Batoh

Dalam kesempatan ini Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada dokter
pembimbing. dan yang telah bersedia meluangkan waktu dalam memberikan
bimbingan, sehingga dapat menyusun lapora ini dengan tepat waktu, dan untuk orang
tua yang selalu memberikan dukungan, doa dan spiritual bagi keberhasilan Penulis.
Juga kepada teman teman kelompok puskesmas batoh yang sangat kooperatif dalam
peengumpulan dan penulisan data- data ini semoga kita mendapatkan hasil yang
memuaskan .

Penulis sadar pembuatan laporan ini masih jauh dari sempurna, saran dan
kritik yang membangun sangat diharapkan akhir kata kami mengharapkan semoga
refarat ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua.

Banda Aceh, 28 November 2020

Penulis

i
ii

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................... i
DAFTAR ISI ............................................................................................................. ii
DAFTAR GAMBAR................................................................................................. iii
DAFTAR GRAFIK................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL...................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................... 1
BAB II GAMBARAN UMUM ................................................................................ 5
A. Geografis dan administratif............................................................................. 3
B. Demografi........................................................................................................ 6
BAB III DATA 10 PENYAKIT TEBESAR DAN DERAJAT KESAKITAN..... 10
A. Mortalitas.......................................................................................................... 10
B. Morbiditas......................................................................................................... 11
BAB IV. GAMBARAN KESEHATAN LINGKUNGAN DAN PERILAKU
MASYARAKAT........................................................................................................ 21
A. Kesehatan Lingkungan....................................................................................... 21
B. Perilaku Masyarakat........................................................................................... 24
C. Rumah Tangga Ber-PHBS................................................................................. 24
BAB V. SITUASI SUMBER DAYA PUSKESMAS
A. Sarana Pelayanan Puskesmas dan Sumber Daya............................................ 26
B. Sumber Daya Manusia, Jumlah dan Spesifikasi............................................. 27
C. Pembiayaan Kesehatan.................................................................................... 29
D. Data Khusus.................................................................................................... 31
E. Data Standar Pelayanan Minimal dan Cakupan Program Kesehatan.............. 34
ABSENSI.................................................................................................................... 40
DOKUMENTASI...................................................................................................... 41
iii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Peta Wilayah Kecamatan Lueng Bata...................................................... 6


iv

DAFTAR GRAFIK

Grafik 1. Luas Wilayah Kecamatan Lueng Bata menurut Desa Tahun 2019........... 7
Grafik 2. Jumlah Penduduk di Kecamatan Lueng Bata.............................................. 7
Grafik 3. Jumlah Kematian Bayi Lahir Mati di Kecamatan Lueng Bata.................... 10
Grafik 4. 20 Penyakit Terbesar di UPTD Puskesmas Batoh Tahun 2019................... 11
Grafik 5. Jumlah Persentase Kasus Tuberkulosis Berdasarkan Desan Tahun 2018... 12
Grafik 6. Jumlah Kunjungan Ke Klinik IMS berdasarkan bulan tahun 2019............. 14
Grafik 7. Jumlah Kasus Diare Berdasarkan Desa di Kecamatan Lueng Bata Tahun
2019............................................................................................................................. 15
Grafik 8. Jumlah Kasus Difteri Berdasarkan Desa ..................................................... 16
Grafik 9. Jumlah Kasus Campak Berdasarkan Desa................................................... 18
Grafik 10. Jumlah Kasus DBD Berdasarkan Desa...................................................... 19
Grafik 11. Jumlah Rumah Sehat di Kecamatan Lueng Bata....................................... 22
Grafik 12. Jumlah Jamban di Kecamatan Lueng Bata tahun 2019............................. 23
Grafik 13. Persentase Rumah Tangga Ber-PHBS di Kecamatan Lueng Bata............ 25
Grafik 14. Jumlah Pegawai Menurut status Kepegawaian.......................................... 27
Grafik 15. Jenis Tenaga Kesehatan Berdasarkan Tingkat Pendidikan di UPTD
Puskesmas Batoh......................................................................................................... 28
Grafik 16. Realisasi Pembiayaan Kesehatan DI Puskesmas Batoh............................. 30
v

DAFTAR TABEL
Tabel 1. Fasilitas Kesehatan \yang ada di wilayah Puskesmas Batoh ....................... 26
Tabel 2. Jumlah Kunjungan Ke klinik IMS berdasarkan Jenis Kelamin.................... 31
Tabel 3. Jumlah Kunjungan Ke klinik IMS berdasarkan Jenis Kelamin.................... 32
Tabel 4. Rakapitulasi Jumlah Ketenagaan UPTD Puskesmas Batoh.......................... 34
Tabel 5. Capaian Indikator keluarga Sehat Tahun 2019............................................. 34
Tabel 6. Program PIS PK............................................................................................ 35
Tabel 7. Lokakarya Mini............................................................................................. 35
Tabel 8. Tabel Jumlah Kunjungan Rawat Jalan.......................................................... 35
Tabel 9. Pelayanan Kesehatan Haji............................................................................. 36
Tabel 10. Tabel Pelayanan Kesehatan Lansia............................................................. 36
Tabel 11. Pelayanan Kesehatan Olahtaga................................................................... 36
Tabel. 12 Pelayanan Kesehatan Jiwa.......................................................................... 36
Tabel 13. Pelayanan Keperawatan Kesehatan Aceh................................................... 36
Tabel 14. Kegiatan P2P............................................................................................... 37
Tabel 15. Cakupan Imuniasi........................................................................................ 38
Tabel 16. Pelayanan Gizi Yang Bersifat UKM........................................................... 38
Tabel 17. Pelayanan KIA-KB Yang Bersifat UKM.................................................... 39
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Puskesmas merupakan kesatuan organisasi fungsional yang

menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu,

merata serta dapat di terima dan terjangkau oleh masyarakat dengan peran

serta aktif masyarakat dan menggunakan hasil pengembangan ilmu

pengetahuan dan tekhnologi tepat guna, dengan biaya yang dapat dipikul oleh

pemerintah dan masyarakat luas guna mencapai derajat kesehatan yang

optimal, tanpa mengabaikan mutu pelayanan kepada perorangan.( Depkes,

2009)

Jika ditinjau dari system pelayanan kesehatan di Indonesia, maka

peranan dan kedudukan puskesmas adalah sebagai ujung tombak system

pelayanan kesehatan di Indonesia. Sebagai sarana pelayanan kesehatan

terdepan di Indonesia, maka puskesmas bertanggung jawab dalam

menyelenggarakan pelayanan kesehatan masyarakat, juga bertanggung jawab

dalam menyelenggarakan pelayanan kedokteran.

Masyarakat memerlukan Jaminan Kesehatan, karena kesehatan

merupakan investasi yang tidak ternilai harganya dan jika tidak mendadak

sakit maka biaya pengobatannya yang akan di tanggung tidak dapat di

prediksi berapa besar jumlahnya.

Sesuai dengan kemampuan tenaga maupun fasilitas yang berbeda-

beda, maka kegiatan pokok yang dapat dilaksanakan oleh sebuah puskesmas

1
2

berbeda pula. Namun demikian kegiatan pokok puskesmas seharusnya

dilaksanakan adalah : KIA, Keluarga Berencana, Usaha perbaikan Gizi,

Kesehatan Lingkungan, Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular,

Pengobatan termasuk Pelayanan darurat karena kecelakaan, penyuluhan

kesehatan masyarakat, Kesehatan Sekolah, Kesehatan Olahraga, Perawatan

Kesehatan Masyarakat, Kesehatan dan keselamatan kerja, Kesehatan gigi dan

mulut, Kesehatan Jiwa, Laboratorium sederhana, Pencatatan Laporan dalam

rangka system informasi Kesehatan, Kesehatan Usia Lanjut .

Di era desentralisasi ini, penyelenggaran puskesmas ditetapkan

sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Kesehatan, oleh karena itu

puskesmas mempunyai kewajiban melaksanakan tugas-tugas teknis

operasional dengan pengendalian dan pembinaan dari Dinas Kesehatan.

Puskesmas merupakan pusat pengembangan, pembinaan, dan pelayanan

kesehatan masyarakat yang juga merupakan pos terdepan dalam

pembangunan kesehatan masyarakat berfungsi melaksanakan tugas teknis dan

administratif.

B. Tujuan dan Ruang Lingkup

Tujuan disusunnya profil Puskesmas Batoh Tahun 2020 adalah:

a. Tujuan Umum

Mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional yakni meningkatkan

kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi orang yang bertempat tinggal

diwilayah kerja puskesmas agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya

dalam rangka mewujudkan indonesia sehat.


3

b. Tujuan Khusus

1) Mengetahui hasil pencapaian setiap program kesehatan yang dilaksanakan di

wilayah kerja puskesmas batoh tahun 2019

2) Mengetahui apakah setiap program kesehatan yang telah dilaksanakan dapat

mencapai target serta indikator yang ditetapkan.

3) Mengetahui gambaran situasi kesehatan serta berbagai masalah-masalah

kesehatan yang ada di wilayah kerja Puskesmas Batoh pada tahun 2019

Diharapkan dengan disusunnya Profil Puskesmas Batoh Tahun 2019

dapat memberikan gambaran yang jelas tentang situasi kesehatan masyarakat

di wilayah kerja Puskesmas Batoh, serta dapat digunakan dalam penyusunan

rencana pembangunan kesehatan dan perencanaan kegiatan selanjutnya.

Ruang Lingkup

1. Jenis Data

Data yang dikumpulkan merupakan data sekunder yang didapatkan dari laporan

bulanan dan tahunan, dan data kependudukan.

2. Sumber Data

Data Profil Puskesmas Batoh didapatkan dari Puskesmas Batoh dan jejaringnya:

Pustu, Poskesdes, Penanggung jawab program, Laporan Desa di wilayah

Puskesmas Batoh, Dinas Kesehatan, Kantor Camat Lueng Bata

3. Periode Data dan Jadwal Penyusunan

Data diperoleh dari hasil Laporan Januari sampai dengan Desember 2019. Jadwal

penyusunan dilakukan pada bulan Januari s/d Maret 2019

C. Mekanisme Kerja dan Pengelolaan Data


4

. Pengumpulan Data

Data sekunder yang diperoleh berasal dari hasil laporan bulanan, laporan wabah,

data penduduk, data kematian.

2. Pengolahan Data

Setelah data dikumpulkan, langkah selanjutnya adalah pengolahan data dengan

langkah-langkah sebagai berikut :

1. Editing (memeriksa)

Memeriksa data instrumen untuk menilai kesesuaian instrumen demikian juga

data yang dikumpulkan.

2. Tabulating

Data yang telah di koreksi kemudian di kelompokkan dalam bentuk tabel.

3. Transfering

Pada tahap ini, data dimasukkan ke dalam tabel distribusi frekuensi.

4. Analisis Data

Analisa data dilakukan secara deskriptif analitik yaitu dengan melihat

gambaran jumlah dan persentase data dengan menggunakan grafik. Dari

grafik tersebut diambil menjadi suatu kesimpulan yang bersifat deskriptif

yang memaparkan kejadian sebenarnya di lapangan terhadap permasalahan

yang ada.

5. Penyajian Data

Data disajikan dalam bentuk grafik dan tabel distribusi frekuensi serta dinarasi
5
BAB II

GAMBARAN UMUM

A. Geografis dan Administratif

UPTD Puskesmas Batoh berada di Kecamatan Lueng Bata. Terletak di Jl.

Kampus Unmuha Lr. Sehat Desa Batoh Kec. Lueng Bata Kota Banda Aceh.

Wilayah Kecamatan Lueng Bata terdiri dari 9 (sembilan ) gampong, yang berbatasan

dengan wilayah:

- Sebelah Barat, Kecamatan Baiturrahman Kota Banda Aceh

- Sebelah Timur, Kecamatan Ingin Jaya Kab. Aceh Besar

- Sebelah Utara, Kecamatan Darul Imarah Kab. Aceh Besar

- Sebelah Selatan, Kecamatan Kuta Alam Kota Banda Aceh

UPTD Puskesmas Batoh merupakan puskesmas induk yang berada di Kecamatan


Batoh
. Grafik 1
Luas Wilayah Kecamatan Lueng Bata menurut Desa Tahun 2019

6
7

73750 13325
69375 33550 LUENG BATA
30225 COT MESJID
PANTERIEK
51300 BLANG CUT
LAMSEUPEUNG
BATOH
SUKADAMAI
LAMDOM
133500 52250 LAMPALOH
76850

Sumber : Kantor Lueng Bata Batoh, 2019

Gambar 1. Peta Wilayah Kecamatan Lueng bata


B. Demografi
8

Jumlah penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Batoh sumber data BPS tahun

2019 adalah 26.419 jiwa yang terdiri dari laki-laki 13.556 jiwa dan perempuan

12.863 jiwa. (Data BPS 2018) dengan rata-rata sekitar 4 jiwa per rumah tangga

sedangkan kepadatan penduduk mecapai 4, 891 km2

Grafik 2
Jumlah Penduduk di Kecamatan Lueng Bata Tahun 2019

3500

3000 2858
2710

2500 2374
2315

2000 1930
1909
1760
1659
1500
1198 LAKI-LAKI
1147
1039 PEREMPUAN
995 960918 1008
979
1000

500 342318

0
EK H NG TA UT AI M JID H
ERI TO E BA C M DO ES LO
NT BA UP G
AD
A P A
SE NG AN LA
M TM M
PA M LU
E BL
SU
K
CO LA
LA
9

Sumber : BPS Kota Banda Aceh, 2019

C. Visi, misi dan motto puskesmas

 Visi
Gampong Sehat Kecamatan Lueng Bata Sehat
 Misi
Memberdayakan Masyarakat Sehat dan Mandiri Kecamatan Lueng Bata
 Motto
UPTD PUSKESMAS BATOH “Melayani Dengan Sepenuh Hati, Senyum Sehatmu
Dambaan Kami”

D. Struktur Organisasi
10

KEPALA UPTD PUSKESMAS BATOH


KA SUBBAG TATA USAHA

Dr. Elvira Mustafa, M.Kes


Faisal, SKM,MKM

PJ UKM ESSENSIAL DAN PJ UKM PENGEMBANGAN PJ KEFARMASIAN DAN


KEPERAWATAN LABORATORIUM KOORDINATOR TIM
MANAJEMEN PUSKESMAS
Dr. Revina Rusadi Fitriah,A.Md.Keb Dr. Hasnur Elfiyeni
Isnawati, SKM

PROMOSI KESEHATAN KES GIGI MASYARAKAT PEMERIKSAAN UMUM


SISTEM INFORMASI
PUSKESMAS
Sumarni, SKM Firly Yulizarni, AMKG Dr. Shahma Sahrani
Yenni Farida, SE

KESEHATAN LINGKUNGAN KES TRADISIONAL KOMPLEMENTER KESEHATAN GIGI DAN MULUT


KEPEGAWAIAN

Nana Suzanna, STr.Kes Evi Susanti, AMK Drg. Cut Nandalia


Nazli, S.Sos

KESEHATAN KELUARGA KESEHATAN/ OLAHRAGA KESEHATAN KELUARGA RUMAH TANGGA

Erlina Zahara Suri,A.Md,Keb Desy Arisantil Rita Ruhaya, S.ST Hasri, SH

PELAYANAN GIZI KESEHATAN KERJA PELAYANAN GAWAT DARURAT


KEUANGAN

Siti Aisyah, A.Md Gizi Tarmizi Nurul Husna, SKM


Masriyani, S.ST

Cut Anita Faslianti, Amkg


PELAYANAN P2P KESEHATAN HAJI GIZI YANG BERSIFAT UKP

Dahlia Muhsana, SKM Farida ZA, SKM Desri Maghfirah

KEFARMASIAN KESEHATANPUSKESMAS

Jufaida, SKM Mahnidar, S.ST


11

PJ JARINGAN PELAYANAN DAN F.


PJ BANGUNAN PRASARANA PJ MUTU
JEJARING PUSKESMAS DAN PERALATAN PKM
G. Dr. Diana Nasir, MKM
Dr. Oriza Savitri Mulyadi, AMK

JARINGAN

Mardiana, Amd.Keb

PUSTU LUENG BATA PUSTU PANTERIEK


H.
Evi,A.Md,Keb I. Indah Sari ,A.Md,Keb

POLINDES LAMDOM POLINDES COT MESJID POLINDES BLANG CUT


J.
Mislaini, Amd,Keb Nurhadisah, Amd,Keb Arlinaida AR, Amd,Keb
K.
L. BIDES SUKA DAMAI
BIDES BATOH BIDES LAMSEUPEUNG
M.
Alamuana Tia, Amd,Keb Rahmi, Amd,Keb Rahmawati,Amd,Keb
N.

BIDES LAMPALOH O. BIDES LUENG BATA

P.
Liza Magnolia, Amd,Keb Nurasiah,Amd,Keb
JEJARING

Nurmawati, S,ST
BAB III
DATA 10 PENYAKIT TERBESAR DAN DERAJAT KESAKITAN

A. Mortalitas

Gambaran perkembangan derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat

dari kejadian kematian dalam masyarakat dari waktu ke waktu. Di samping

itu, kejadian kematian juga dapat digunakan sebagai indikator dalam penilaian

keberhasilan pelayanan kesehatan dan program pembangunan kesehatan

lainnya.

1. Kematian Bayi (AKB) dan Bayi Lahir Mati

Tidak ditemukan kematian Neonatal tahun 2019, total kelahiran hidup

494 orang Sedangkan bayi lahir mati berjumlah 2 orang di desa Panteriek dan

Cot Mesjid

Grafik 3
Jumlah Kematian Bayi Lahir Mati di Kecamatan Lueng Bata
Tahun 2019

Angka Lahir Mati


1.2
1
0.8 Angka Lahir Mati
0.6
0.4
0.2
0
Cot Meesjid Panteriek

Sumber: UPTD Puskesmas Batoh, 2019


13

Ada banyak faktor yang mempengaruhi Kematian Bayi dan tidak

mudah untuk menemukan faktor yang paling dominan. Tersedianya berbagai

fasilitas atau faktor aksesibilitas dan pelayanan kesehatan dengan tenaga

medis yang terampil, serta kesediaan masyarakat untuk merubah kehidupan

tradisional ke norma kehidupan modern dalam bidang kesehatan merupakan

faktor yang berpengaruh terhadap tingkat AKB.

2. Angka Kematian Balita (AkBa)

Tahun 2019 ditemukan satu (1) kematian pada Balita pada wilayah

kerja UPTD Puskesmas Batoh yaitu terdapat didesa Lueng Bata berjenis

kelamin laki-laki.

3. Kematian Ibu Maternal (AKI)

Pada tahun 2019 tidak ditemukan kasus kematian ibu maternal

B. Morbiditas

1. Dua Puluh (20) Penyakit Terbesar

Untuk 20 penyakit terbesar yang dijumpai di UPTD Puskesmas Batoh

tahun 2019 dapat di lihat pada Grafik berikut ini :

Grafik 4

20 Penyakit Terbesar di UPTD Puskesmas Batoh Tahun 2019


14

20 Penyakit Terbesar
2000
1600
1200
800
400
0
i ld si s s a gi ia n s si s e a a g o a gi K
end Co ten llitu siliti Isp ler eps kaa ngiti frak Ata Diar sm algi bun rtig inny s Gi MS
r i
g s ond ipe Me Ton A
it sp la r e an A ep m Ve La ie O
d
n
a m H es Kul Di ece Fa an R afas C La
k ata Ka
r
a m t t K n n a
r o
ab
e ki i r
ela . Pe Tu
k .M
C
Di n ya K l eny
Pe Sa P
Pd
in
y.La
n
Pe

Sumber: UPTD Puskesmas Batoh, 2019

2. Acute Flaccid Paralysis

Hasil pantauan petugas surveilans Puskesmas di wilayah kerja UPTD

Puskesmas Batoh Tahun 2019 tidak ditemukan kasus AFP non polio.

3. Tuberculosis

Penderita Tuberkulosis dengan BTA positif yang ditemukan di

wilayah Puskesmas Batoh tahun 2018 sebanyak 18 orang, dengan penderita

laki-laki 12 orang dan perempuan sebanyak 6 orang, kasus terbanyak ada di

desa Batoh dan Cot Mesjid sebanyak 3 orang.

Grafik 5
Jumlah Persentase Kasus Tuberculosis berdasarkan Desa Tahun 2018
15

JUMLAH KASUS TB / DESA Panteriek


Lueng Bata
Lampaloh
Lamdom
7% 27%
Cot Mesjid
13%
Sukadamai
Lamseupeng
Blang Cut
Batoh

20% 13% 7%
7%
7%

Sumber : UPTD Puskesmas Batoh, 2018

4. Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)

ISPA adalah infeksi saluran pernafasan yang dapat berlangsung sampai 14

hari, yang secara klinis ditandai dengan gejala akut akibat infeksi yang terjadi di

setiap bagian saluran pernafasan atau struktur yang berhubungan dengan saluran

pernafasan. Upaya pemberantasan penyakit infeksi saluran pernapasan akut lebih

difokuskan pada upaya penemuan dini dan tata laksana kasus yang cepat dan tepat

terhadap penderita pnemonia balita yang ditemukan. Tidak ditemukan kasus

pneumonia balita pada wilayah kerja UPTD Puskesmas Batoh.

5. HIV/AIDS

Perkembangan penyakit HIV/AIDS terus menunjukkan peningkatan,

meskipun berbagai upaya penanggulangan terus dilakukan. Semakin tingginya

mobilitas penduduk antar wilayah, menyebarnya sentral-sentral pembangunan

ekonomi di Indonesia, meningkatnya perilaku seksual yang tidak aman dan


16

meningkatnya penyalahgunaan NAPZA melalui suntikan, secara simultan telah

memperbesar tingkat risiko penyebar HIV/AIDS. Di Wilayah kerja UPTD

Puskesmas Batoh pada Tahun 2019 tidak ditemukan kasus AIDS.

6. Infeksi Menular Seksual (IMS)

Di Wilayah Puskesmas Batoh tidak ditemukan penyakit Infeksi Menular

Seksual (IMS) pada tahun 2019

Grafik 6

Jumlah kunjungan ke klinik IMS berdasarkan bulan tahun 2019


30

25
25 24
21
20
20 19

15 14
13
12 12
11 LAKI LAKI
10 10
10 PEREMPUAN

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0
I I T L AI NI LI S R R R R
AR UAR ARE P RI M JU JU TU BE OBE BE BE
U A S M M M
JA
N BR M U E T E SE
FE AG EPT OK V
DE
S NO

Sumber Data : Puskesmas Batoh, 2019

7. Diare
17

Jumlah kasus diare tahun 2019 yang ditemukan dan ditangani di wilayah

Puskesmas Batoh sebanyak 228 orang, dimana laki –laki 129 orang dan

perempuan 99 orang .

Grafik 8
Jumlah Kasus Diare berdasarkan Desa di Kecamatan Lueng Bata
Tahun 2019

32

26

22
20
1718
16
15
13 laki laki
12
9 perempuan
7
6
5
4
3
2
1

at
a jid m ai iek Cu
t h h g
B es do am er g alo ato eun
g d t p B
en tM La
m
ka n an m up
Lu Co Su Pa Bl La se
m
La

Sumber: UPTD Puskesmas Batoh, 2019

8. Kusta
18

Pada Tahun 2018 di temukan kasus kusta di wilayah kerja Puskesmas

Batoh Kota Banda Aceh

9. Penyakit Menular yang dapat dicegah dengan Imunisasi (PD3I)

PD3I merupakan penyakit yang diharapkan dapat diberantas/ditekan

dengan pelaksanaan program imunisasi. PD3I yang dibahas dalam profil ini

meliputi penyakit difteri, pertusis, tetanus non neonatorum, tetanus

neonatorum, campak, polio dan hepatitis B.

a. Difteri

Difteri merupakan salah satu penyakit yang sangat menular

(contagious disease) yang disebabkan oleh infeksi bakteri Corynebacterium

diphtheriae dengan bentuk basil Gram positif. Kuman ini menginfeksi saluran

pernafasan, terutama bagian tonsil, nasofaring (bagian antara hidung dan

faring/tenggorokan) dan laring. Difteri mudah menular dan menyerang

terutama saluran napas bagian atas dengan gejala demam tinggi,

pembengkakan pada amandel (tonsil) dan terlihat selaput putih kotor yang

makin lama makin membesar dan dapat menutup jalan napas. Jumlah Kasus

Difteri Tahun yang terjadi pada masyarakat di Wilayah UPTD Puskesmas

Batoh tersebut pada grafik dibawah ini.

Grafik 8
Jumlah Kasus Difteri Berdasarkan Desa
di kecamatan Lueng Bata Tahun 2019
19

JUMLAH KASUS DIFTERI


LAKI LAKI PEREMPUAN
1

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

TA JID M AI EK T H H NG
ES DO M RI CU LO TO EU
BA DA TE G P A BA P
G TM LA
M
KA
N AN M U
UEN CO SU PA BL LA SE
L M
LA

Sumber: UPTD Puskesmas Batoh, 2018

b. Pertusis

Pertusis atau disebut juga dengan batuk rejan adalah infeksi bakteri

pada saluran pernafasan yang sangat menular dan menyebabkan batuk yang

biasanya diakhiri dengan suara pernafasan dalam bernada tinggi

(melengking). Sama halnya dengan penyakit difteri, penyakit pertusis tidak

dijumpai terjadi di wilayah Kerja UPTD Puskesmas Batoh pada Tahun 2019.

c. Tetanus

Upaya pencegahannya terutama untuk tetanus neonatorum melalui

pertolongan persalinan yang higienis ditunjang dengan imunisasi TT pada ibu

hamil. Pada Tahun 2019 tidak ditemukan kasus tetanus pada Ibu dan tetanus

neonatorum di wilayah UPTD Puskesmas Batoh.

d. Campak

Campak merupakan penyakit menular yang sering menyebabkan kejadian luar

biasa (KLB). Sepanjang Tahun 2019 ditemukan kasus campak di wilayah UPTD
20

Puskesmas Batoh sebanyak 18 orang. Desa dengan jumlah kasus campak terbanyak

terdapat di desa Panteriek yaitu 5 orang, namun demikian tidak ada kematian yang

terjadi yang diakibatkan oleh penyakit campak. Kasus campak menurut desa dapat

dilihat pada grafik berikut :

Grafik 9
Jumlah Kasus Campak berdasarkan Desa di Kecamatan Lueng Bata
Tahun 2019

4
3.5
3
2.5
2
1.5 LAKI LAKI
1 PEREMPUAN
0.5
0
TA JID M AI IEK UT H H G
BA ES DO A M ER G
C A LO A TO EUN
T P
G TM LA
M
KA
D
AN
N B UP
UEN CO U P BLA L AM SE
L S M
LA

Sumber: UPTD Puskesmas Batoh, 2019


21

10. Demam Berdarah Dengue

Demam Berdarah Dengue (DBD) telah menyebar luas ke seluruh

wilayah Kota Banda Aceh. Penyakit ini sering muncul sebagai KLB dengan

angka kesakitan dan angka kematian yang relatif tinggi. Jumlah kasus DBD

di Wilayah Puskesmas Batoh selama kurun waktu 2017 adalah sebanyak 34

kasus, pada tahun 2018 terjadi penurunan dibandingkan tahun yang lalu

sebanyak 7 orang. kasus terbanyak dijumpai di desa Lueng Bata 2 Kasus dan

Lamdom 2 Kasus. Untuk kasus DBD tidak ditemukan kematian pada tahun

2018, untuk tahun 2019 Jumlah kasus DBD menurut desa dapat dilihat pada

grafik berikut :

Grafik 10
Jumlah Kasus DBD berdasarkan Desa di Kecamatan Lueng Bata
Tahun 2019
22

Batoh; 5
Panteriek; 5

Lamseupeung; 5 Lueng Bata; 6

Sukadamai; 1
Cot Mesjid; 7
Lamdom; 3

Sumber: Puskesmas Batoh, 2019

Upaya pencegahan dan pemberantasan DBD dititik beratkan pada

penggerakan potensi masyarakat untuk dapat berperan serta dalam

pemberantasan sarang nyamuk (gerakan 3 M), pemantauan Angka Bebas

Jentik (ABJ) serta pengenalan gejala DBD dan penanganannya di rumah

tangga. Kegiatan lain dalam upaya pemberantasan DBD adalah pengasapan

(fogging).

11. Malaria

Malaria masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia,

dimana perkembangan penyakit malaria ini dipantau melalui Annual Parasite

Incidence (API). Di wilayah UPTD Puskesmas Batoh tahun 2019 tidak

ditemukan kasus malaria.

12. Filariasis
23

Program eliminasi filariasis dilaksanakan atas dasar kesepakatan

global WHO Tahun 2000 yaitu ’The Global Goal of Elimination of Lymphatic

Filariasis as a Public Health Problem The Year 2020”. Tidak ada kasus

filariasis yang dilaporkan sepanjang Tahun 2019 di wilayah Puskesmas

Batoh.

C. Status Gizi

Status gizi masyarakat dapat diukur melalui beberapa indikator, antara

lain bayi dengan Berat Badan Rendah (BBLR), status gizi balita dan Tinggi

Badan Anak Baru Masuk Sekolah (TB-ABS).

1. Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)

Berat Badan Lahir Rendah (kurang dari 2.500 gram) merupakan salah

satu faktor utama yang berpengaruh terhadap kematian perinatal dan neonatal.

BBLR dibedakan dalam 2 kategori yaitu BBLR karena premature atau BBLR

karena intrauterine growth retardation (IUGR), yaitu bayi yang lahir cukup

bulan tetapi berat badannya kurang. Hasil pantauan selama kurun waktu

Tahun 2019 jumlah kasus BBLR di wilayah Puskesmas Batoh yaitu 1 orang

perempuan dan laki-laki 1 orang.


24

BAB IV
GAMBARAN KESEHATAN LINGKUNGAN DAN PERILAKU

MASYARAKAT

A. Kesehatan Lingkungan

Untuk memperkecil risiko terjadinya penyakit atau gangguan

kesehatan akibat dari lingkungan yang kurang sehat, dilakukan berbagai

upaya peningkatan kualitas lingkungan, antara lain dengan pembinaan

kesehatan lingkungan pada institusi yang dilakukan secara berkala, upaya

yang dilakukan mencakup pemantauan dan pemberian rekomendasi terhadap

aspek penyediaan fasilitas sanitasi dasar.

1. Rumah Sehat

Rumah sehat adalah bangunan rumah tinggal yang memenuhi syarat

kesehatan, yaitu bangunan yang memiliki jamban yang sehat, sarana air

bersih, tempat pembuangan sampah, sarana pembuangan air limbah, ventilasi

rumah yang baik, kepadatan hunian rumah yang sesuai dan lantai rumah tidak

terbuat dari tanah. Dari kompilasi data yang terkumpul, persentase rumah

sehat sebesar 95.50% % dari 6744 rumah yang diperiksa.


25

Grafik 11
Jumlah Rumah Sehat
Di Kecamatan Lueng Bata Tahun 2019
1200

1000

800

600

400

200

0
h at
a
Cu
t ai g h m iek jid
to m un lo do er es
Ba g B g d a e pa t
en an ka up m La
m n tM
Lu Bl Su se La Pa Co
m
La

Sumber : UPTD Puskesmas Batoh, 2019

2. Sarana Air Minum yang Digunakan

Sumber air minum yang digunakan rumah tangga dibedakan menurut

air kemasan, ledeng, SPT dan SGL, mata air, PAH dan lainnya. Dari 26.419

penduduk yang ada, semuanya berhasil diperiksa atau 100% keluarga

diperiksa akses air minumnya, yang memenuhi syarat yaitu : 24.560 jiwa

( 86,96%).

3. Sarana Sanitasi Dasar

Kepemilikan sarana sanitasi dasar yang dimiliki oleh penduduk

meliputi jamban, tempat sampah, dan pengelolaan air limbah (PAL). Di


26

wilayah UPTD Puskesmas Batoh dari 6744 jamban 100 % memenuhi syarat

kesehatan.

Grafik 12
Jumlah Jamban
Di Kecamatan Lueng Bata Tahun 2019
1200

1000

800

600

400

200

0
to
h at
a
Cu
t ai ng lo
h m iek jid
Ba gB g dam
peu pa do ter es
en an ka u m La
m n t M
Lu Bl Su se La Pa Co
m
La

Sumber : UPTD Puskesmas Batoh, 2019

4. Tempat-tempat Umum dan Pengelolaan Makanan (TPM) Sehat

Tempat-tempat umum (TTU) dan Tempat Pengolahan Makanan

(TUPM) merupakan suatu sarana yang dikunjungi banyak orang dan

berpotensi menjadi tempat persebaran penyakit. TTU meliputi terminal, pasar,

tempat ibadah, tempat rekreasi, dan lain-lain, sedangkan TPM meliputi home

industry, jasa boga, rumah makan, depot air minum (DAM), kantin warung

kopi dan makanan jajanan. Di wilayah Puskesmas Batoh Kota Banda Aceh
27

terdapat 84 TPM yang telah memenuhi syarat dan 2 TPM yang tidak

memenuhi syarat hygiene sanitasi.

B. Perilaku Masyarakat

Untuk menggambarkan keadaan perilaku masyarakat yang berpengaruh

terhadap derajat kesehatan masyarakat, digunakan indikator Perilaku Hidup Bersih

dan Sehat (PHBS). PHBS adalah upaya memberikan pengalaman belajar atau

menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat,

dengan membuka jalur komunikasi, memberikan informasi dan melakukan edukasi,

untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku,melalui pendekatan pimpinan

(advocacy), bina suasana (social support), dan pemberdayaan masyarakat

(empowerment). PHBS merupakan suatu upaya untuk membantu masyarakat

mengenali dan mengatasi masalahnya sendiri, dalam tatanan masing-masing, agar

dapat menerapkan cara-cara hidup sehat dalam rangka menjaga, memelihara dan

meningkatkan kesehatan.

C. Rumah Tangga Ber-PHBS

Di Wilayah Puskesmas Batoh terdapat Rumah Tangga Sehat ber-PHBS rata-

rata sebanyak 2006 Rumah Tangga dari 3357 rumah tangga yang dipantau.
28

Grafik 33
Persentase Rumah Tangga Ber-PHBS Di Kecamatan Lueng Bata Tahun 2019

1400

1200

1000

800

600

400

200

0
lo
h at
a m iek ai jid to
h ng Cu
t
pa gB do ter dam es Ba p eu g
m n M an
La
m en La Pa ka t se
u
Bl
Lu Su Co m
La

Sumber : UPTD Puskesmas Batoh, 2019


29

BAB V
SITUASI SUMBER DAYA PUSKESMAS

A. SARANA PELAYANAN PUSKESMAS dan SUMBER DAYA

Fasilitas kesehatan dan pendidikan yang ada di wilayah Puskesmas Puskesmas

Batoh adalah :

Tabel 1. Fasilitas Kesehatan \yang ada di wilayah Puskesmas Batoh

NO. NAMA SARANA JUMLAH KETERANGAN


1. Puskesmas Pembantu 2 1. Pustu Lueng Bata
2. Pustu Panteriek
2. Poskesdes 0 -
3 Polindes 3 1. Polindes Lamdom
2. Polindes Blang Cut
3. Polindes Cot Mesjid
3. Posyandu 9 Desa Batoh, Lueng Bata, Panteriek,
Blang Cut, Lamseupeng, Lampaloh,
Cot Mesjid, Lamdom, Sukadamai
4. Klinik Bersalin 1 Tara Klinik
5. Pratek Dokter Swasta 8 Meurasi Batoh, Praktek dr. Ismed,
Putro Phang, Praktek Iskandar,
Praktek Syarifuddin, Drg. Cut
Nandalia, drg. Mahdayanti, drg.
Nanda Saputri
6. Pratek Bidan Swasta 4 BPS Hj. Ratna Ramlah, Hj. Erni
Munir, Cut Fakriadi, Nurmawati
30

7. SD/MI 6 SDN 60 BNA, SDN 62 BNA, SDN


53 BNA, SDN 10 BNA, Min
Sukadamai, SD IT Al- Jannah

8. SMP/MTs 4 SMPN 13 BNA, SMPN 14, MTSN 2,


SMP Ibnu Khaldun
9. SMA 2 SMAN 11 BNA, MAS Al- Ishlah Al
Aziziyah
10. Pesantren 1 Al- Islah Al- Aziziyah

11. PAUD/TK 17 Tk. Negeri 2, Tk. Gaseh Mulia 2,


Tk/Paud Smart Kids, Paud Sibuah
Hati, Tk/Paud Aceh Banda School,
Paud Azizi, Paud Purnama, Paud/Tk
Al-jannah, Paud Al-Mizan, Tk.
Aisyiyah, Paud Kupula, Tk. Al-
muslimat, Tk. IT Anak Negeri, Tk.
Al- Mahira, Paud/Tk. IT Nur
Muttaqin, Tk. Cempaka Putih, Paud
Pocut

B. SUMBER DAYA MANUSIA, JUMLAH dan SPESIFIKASI

Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam

kesehatan serta memiliki pengetahuan dan atau keterampilan melalui

pendidikan di

bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk

melakukan upaya kesehatan.

Situasi ketenagaan di Puskesmas Batoh setiap tahun selalu berubah

karena adanya pegawai yang masuk/pindah dan memasuki masa pensiun.

Keadaan ketenagaan pada bulan Desember 2019 dapat dilihat pada grafik

dibawah ini :

Grafik 36
Jumlah Pegawai Menurut Status Kepegawaian tahun 2019
31

50
46
45
40
35
30
25
20
15
10 8
5
0
0
Kontrak PTT PNS

Sumber: UPTD Puskesmas Batoh, 2019

Grafik 15
Jenis Tenaga Kesehatan Berdasarkan Tingkat Pendidikan di UPTD Puskesmas Batoh
Tahun 2019

Pendidikan Tenaga Kesehatan


13

6
4 4 4
2 2 2 2 2
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Sumber: UPTD Puskesmas Batoh, 2019


32

C. PEMBIAYAAN KESEHATAN

1. Persentase Anggaran Kesehatan

Pembiayaan di UPTD Puskesmas Batoh berasal dari JKN (Askes

Sosial, APBN dan APBD Provinsi). Dana yang masuk pada tahun 2019

yaitu__________ dengan realisasi Rp 1.329.440.089 ( 89 % ) dengan

rincian :

1. Belanja Pegawai PNS & Non PNS sebesar 829.166.124 ( 90 % dari pagu)

2. Belanja Modal sebesar 136.392.970 ( 73 % )

3. Belanja Barang dan Jasa sebesar 228.429.404 ( 84 % )

Sisa Dana JKN pada Tahun 2019 yaitu : 54.156.470 ( 10% ) Dana

BOK (bantuan Operasional Kesehatan) pada tahun 2019 sebesar 551.876.000

realisasi 541.541.000 (93.54%) sisa dana 10.335.000

Grafik 16
Realisasi Pembiayaan Kesehatan Di Puskesmas Batoh Tahun 2019

BOK 98.0

JKN 90.0

Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) digunakan untuk

kegiatan upaya kesehatan yang bersifat promotif dan preventif di Puskesmas


33

dan jaringannya termasuk Posyandu dan Poskesdes dalam rangka membantu

pencapaian target SPM bidang Kesehatan guna mempercepat pencapaian

target MDGs. Penetapan alokasi dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK)

Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh ditetapkan berdasarkan Keputusan Kepala

Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh

1. Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)

Pelaksanaan program pelayanan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)

merupakan jaminan sosial bidang kesehatan untuk memberikan pelayanan

kesehatan bagi seluruh penduduk Indonesia dalam rangka mewujudkan

derajat kesehatan masyarakat Aceh secara optimal. Manfaat yang diberikan

kepada peserta JKN adalah pelayanan kesehatan yang bersifat komprehensif

sesuai dengan kebutuhan medis dan standar pelayanan medis. Dana untuk

program JKN berasal APBN untuk Jamkesmas, dari Anggaran Pendapatan

dan Belanja Aceh (APBA) untuk JKRA dengan BPJS selaku badan

penyelenggara administrasi pengelolaan dana program JKN, dengan cara

membayar kapitasi ke Puskesmas dalam wilayah Kota Banda Aceh sesuai

dengan jumlah peserta yang terdaftar di FKTP Puskesmas tersebut, yang

telah ditetapkan dalam Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kota Banda

Aceh. Pembayaran ke Puskesmas dilakukan melalui transfer bank dengan

tembusan disampaikan ke Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh.


34

DATA KHUSUS

1. Data Dasar Program Infeksi Menular Seksual (Ims)

JUMLAH KUNJUNGAN KE KLINIK IMS MENURUT JENIS KELAMIN

KECAMATAN LUENG BATA KOTA BANDA ACEH TAHUN 2019

JUMLAH KUNJUNGAN GONORE KANDIDIASIS


NO BULAN
L P L+P L P L+P L P L+P

1 JANUARI 0 14 14 0 0 0 0 1 1

2 FEBRUARI 0 12 12 0 0 0 0 1 1

3 MARET 0 10 10 0 0 0 0 0 0

4 APRIL 0 13 13 0 0 0 0 0 0

5 MAI 0 10 10 0 0 0 0 0 0

6 JUNI 0 11 11 0 0 0 0 0 0

7 JULI 0 24 24 0 0 0 0 0 0

8 AGUSTUS 0 21 21 0 0 0 0 0 0

9 SEPTEMBER 0 25 25 0 0 0 0 0 0
35

10 OKTOBER 0 19 19 0 0 0 0 0 0

11 NOVEMBER 0 20 20 0 0 0 0 0 0

12 DESEMBER 0 12 12 0 0 0 0 0 0

  JUMLAH 0 191 191 0 0 0 0 2 2

JUMLAH KUNJUNGAN KE KLINIK IMS MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR
KECAMATAN LUENG BATA KOTA BANDA ACEH TAHUN 2019

JUMLAH LAIN-LAIN (KANDIDIASIS,


KUNJUNGAN GONORE BV)
NO KELOMPOK UMUR
L P L+P L P L+P L P L+P
                     
1 ≤ 4 TAHUN 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 5 - 14 TAHUN 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3 15 - 19 TAHUN 0 0 0 0 0 0 0 0 0

4 20 - 24 TAHUN 0 0 0 0 0 0 0 0 0

5 25 - 49 TAHUN 0 191 191 0 0 0 0 2 2


36

6 ≥ 50 TAHUN 0 0 0 0 0 0 0 0 0

  JUMLAH 0 191 191 0 0 0 0 2 2

Sumber : UPTD Puskesmas Batoh


37

2. Data Standar Pelayanan Minimal Dan Cakupan Program Kesehatan

REKAPITULASI JUMLAH KETENAGAAN


UPTD PUSKESMAS BATOH
NO Jabatan PNS Non Jumlah
PNS/Kontrak
1 Dokter 6 - 6
2 Dokter Gigi 1 - 1
3 Perawat 4 2 6
4 Bidan 19 - 19
5 Perawat Gigi 2 - 2
6 Kesehatan Masyarakat 2 - 2
7 Administrasi 6 2 8
8 Farmasi 1 1 2
9 Gizi 1 1 2
10 Laboratorium 1 1 2
11 Sanitarian 3 - 3
12 Epidemiologi 1 - 1
13 Cleaning Sevice - 1 1
Total 47 8 55

CAPAIAN 12 INDIKATOR KELUARGA SEHAT


TAHUN 2019
N INDIKATOR TARGET CAPAIAN
O
1 Keluarga Mengikuti Program KB 65 54,3
2 Persalinan Ibu di fasilitas 100 100
Pelayanan Kesehatan
3 Bayi mendapatkan Imunisasi 100 51,1
Dasar Lengkap
4 Bayi mendapatkan ASI eksklusi 100 87,2
5 Pertumbuhan Balita di Pantau 100 100
6 Penderita TB Paru yang berobat 100 100
sesuai
7 Penderita Hipertensi yang berobat 100 47,7
teratur
8 8 Penderita gangguan jiwa berat, 100 100
d diobati dan tidak ditelantarkan
9 Anggota Keluarga tidak ada yang 70 68
38

Merokok
10 Keluarga sudah menjadi anggota 100 96,5
JKN
11 Keluarga memiliki Akses/ 100 100
e Menggunakan sarana Air Bersih
12 Keluarga memiliki Akses/ 100 100
menggunakan jamban Keluarga
Tabel. 6. Program PIS PK
NO Kegiatan Target Capaian
1 Pendataan Program PIS - PK 100 100
2 Maping Rumah/Pemetaan Rumah 100 100
Program PIS - PK
3 Intervensi lanjut pada Keluarga 100 0
dengan Masala Kesehatan

Tabel. 7. LokaKarya Mini


NO KEGIATAN TARGET CAPAIAN
1 Pertemuan Lokakarya Mini Lintas 100 100
Program
2 Pertemuan Lokakarya Mini Lintas 100 75
Sektor Triwulan
3 Pertemuan rapat rutin 100 50

Tabel. 8. Tabel Jumlah Kunjungan Rawat Jalan

N KEGIATAN TARGET CAPAIAN


O
1 Kunjungan Sakit Puskesmas 15.458 15.458
Batoh
2 Kunjungan Sehat Puskesmas 25.671 25.671
Batoh
3 Kunjungan Puskesmas 2.231 2.231
Pembantu Lueng Bata
4 Kunjungan Puskesmas 1.016 1.016
Pembantu Panteriek
5 Kunjungan Polindes Lamdom 1.119 1.119
6 Kujungan Polindes BlangCut 48 48
7 Kunjungan Polindes Cot Mesjid 687 687
8 Klinik Bersalin 2.683 2.683
9 Luar Wilayah 980 980
39

Tabel. 9. Pelayanan Kesehatan Haji


No INDIKATOR TARGET CAPAIAN
1 Pemeriksaan Kesehatan Haji Tahap I 100 100
2 Tes Keuigaran dan 100 100
Bimbingan/Manasik Kesehatan bagi
JCH Tahun 2019 dalam Wilayah
Kerja
3 Pelacakan Penyakit Pasca Ibadah 100 100
Haji K3JH

Tabel. 10. Pelayanan Kesehatan Lansia


N KEGIATAN TARGET CAPAIAN
O
1 Pelayanan Lansia dengan PTM 100 79
2 Pelayanan Pra Lansia dengan PTM 100 64

Tabel. 11. Pelayanan Kesehatan Olahraga


N KEGIATAN TARGET CAPAIAN
O
1 Pendataan Kelompok Olahraga 100 20
2 Pelaksanaan Senam Kesegaran Jasmani 100 20

USAHA KESEHATAN MASYARAKAT (UKM) PENGEMBANGAN


1. Pelayanan kesehatan jiwa
Tabel. 12. Pelayanan Kesehatan Jiwa
No Kegiatan Target Capaian
.
1. Deteksi dini masalah keswa 100 100
2. Home visit penderita gangguan 100 100
jiwa

6. Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat


Tabel.13. Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat
No Indikator Target Capaian
.
1. Pembinaan individu 100 91
2. Pembinaan keluarga 100 100
40

3. Pembinaan kelompok 100 85

Tabel.14 . Kegiatan P2P


No Kegiatan Target Capaian
.
1. Penanganan kasus DBD 100 100
2. Sosialisasi kampanye 1 rumah 1 100 100
jumantik
3. Pembinaan jumantik 100 100
4. Monitoring dan evaluasi jumantik 80 100
5. Pelacakan kasus campak dan 100 100
pengambilan spesimen campak
6. Pelacakan kasus P3I 100 40
7. Pendampingan kasus P3I 0 0
8. Sosialisasi IMS dan HIV/AIDS 100 100
pada kader dan IRT
9. Pemeriksaan deteksi dini kontak 100 100
serumah
10. Distribusi makanan tambahan 100 100
penderita TB
11. Pengawasan minum obat TB/Kusta 100 100
41

5. Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit


Tabel.5.1. Cakupan Imunisasi
No Kegiatan Target Capaian
.
1. HB0 95 96,9
2. BCG 95 96,7
3. DPT_HB_HIB1 95 96,3
4. DPT_HB_HIB2 95 96,1
5. DPT_HB_HIB3 95 95,6
6. Polio 1 95 97,6
7. Polio 2 95 96,9
8. Polio 3 95 96
9. Polio 4 95 100
10. IPV 95 8,8
11. Campak 95 91,3
12. IDL (Imunisasi Dasar Lengkap) 95 90,5
13. DPT-HB-HIB BATUTA 70 8,6
14. Campak Batuta 70 5,8
15. BIAS DT 95 16,52
16. BIAS TD 95 10
17. BIAS Campak/Rubella 95 0
18. Imunisasi Ibu Hamil TT2+ 80 58,3
19. Desa UCI 80 90,5

4. Pelayanan gizi yang bersifat UKM


Tabel.16. Pelayanan gizi yang bersifat UKM

No Indikator Target Capaian


.
1. Kasus gizi buruk yang 100 100
mendapatkan perawatan
2. Balita yang ditimbang berat 85 27
badannya (BB)
3. Bayi <6 bulan mendapatkan ASI 50 48
ekslusif
4. Rumah tangga mengkonsumsi 90 60
iodium
5. Balita 6-59 bulan mendapatkan 87 85
42

kapsul vitamin A
6. Bumil yang mengkonsumsi Fe3 86 85
7. Balita kurus dapat makanan 100 85
tambahan
8. Bumil KeK dapat makanan 100 80
tambahan
9. Remaja putri dapat TTD 25 20
10. Ibu nifas dapat kapsul vit A 80 77
11. Balita baru lahir dapat IMD 50 50
12. Bayi BBLR 28 1
13. Balita punya KMS/Buku ibu 100 100
14. Balita ditimbang naik BB nya 85 68
15. Balita ditimbang tidak naik BB nya 10 2
16. Balita dengan BB 2 T 10 1
17. Balita BGM 12 0,3
18. Ibu hamil anemia (anemi/periksa 17 1,5
HB)

3. Pelayanan KIA-KB yang bersifat UKM


Tabel.17. Pelayanan KIA-KB yang bersifat UKM
No. Indikator Target Capaian
1. Cakupan pelayanan hamil K4 100 86
2. Cakupan komplikasi kebidanan 100 94,3
yang ditangani
3. Cakupan pelayanan bumil di 100 80,6
posyandu
4. Cakupan pelayanan nifas 100 83
5. Pelaksanaan kelas ibu hamil 100 100
6. Cakupan kunjungan bayi 100 83
7. Cakupan kunjungan PUS yang DO 100 16
tidak ber KB
8. Cakupan pelayanan pada masa 100 14,3
nifas
43

ABSENSI PUSKESMAS BATOH


44

ABSENSI PUSKESMAS BATOH


45

Analisi Masalah
Dari data dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa cakupan imunisasi bayi
mendapatkan imunisasi dasar lengkap sebanyak 51,1 yang di targetkan sebanyak
100% merupakan indikator yang dinilai dari program puskesmas Batoh,Jumlah
cakupan Imunisasi Dasar Lengkap Puskesmas Batoh dari tahun 2019 menunjukkan
tidak sesuai target yang diharapkan puskesmas tersebut
Dari data tersebut menunjukkan bahwa masih adanya bayi yang belum
mendapatkan pelayanan imunisasi dasar lengkap di Puskesmas batoh, Adanya bayi
yang tidak memperoleh imunisasi dasar lengkap tentunya tetap menjadi risiko
terjadinya Penyakit diwiliyah batoh, misalnya rubella, pertussis, polio di wilayah
tersebut, tergantung dari imunisasi mana yang belum diperolehnya. Hal ini sejalan
dengan terjadinya kasus di wilayah kerja puskesmas batoh Kota banda Aceh
Untuk imunisasi paling terendah adalah BIAS Campak/Rubella capaiannya
adalah 0 dengan target 95, terus yang kedua adalah campak Batuta capaiannya 5,8
dan targetnya adalah 70.

Solusi dari table tersebut dari kelompok kami mengambil imunisasi adalah
1. Pentingnya imunisasi untuk tubuh kita biar antibody kita semakin baik
2. Pada data ini ketepatan waktu imunisasi juga rendah yaitu hanya mencapai
51,1% saja yang dicapai dan tidak sesuai target yang diharpkan
3. kolaborasi antara ibu ibu yang punya anak dari umur 0 – 15 tahun dengan
posyandu, polindes, puskemas biar dijadwalkan untuk waktu imunisasi
4. pentingnya kader kesehatan untuk memberikan materi tentang imunisasi
Kesimpulan
Perencanaan Tahunan Program Imunisasi di Dinas Kesehatan banda Aceh,
tepatnya di puskesmas batoh dilakukan dengan baik, akan tetapi dalam pelaksanaan
imunisasi belum sesuai dengan target Puskesmas batoh masalah yang ada dalam
puskesmas terseunut pentingnya imunisasi
Cakupan imunisasi yang dinilai dari kelengkapannya dalam menerima
imunisasi dasar yang meliputi Hepatitis B 0, BCG, Polio, DPT-HB-Hib dan Campak
pada penelitian ini menunjukkan cakupan yang sudah baik akan tetapi belum ada
yang maksimal,contohnya campak/ rubella dan campak batuta yang tidak sesuai
target.
46

Selain cakupan, ketepatan waktu dalam menerima imunisasi dasar juga


penting agar pembentukan antibodi mencapai titer yang diinginkan sehingga
keefektifan proteksinya terhadap penyakit lebih optimal.
Saran
1. Bagian promosi kesehatan agar lebih mengembangkan program yang bersifat
promotif dan preventif yaitu menambah media informasi seperti spanduk,
baliho dan brosur tentang imunisas
2. Lebih aktif lagi dalam memberikan penyuluhan dan kunjungan ke rumah-
rumahn tentang imunisasi dan mengingatkan ibu yang belum
mengimunisasikan anakny
3. Menghimbau anggota masyarakat seperti tokoh masyarakat, LPM, dan kader-
kader kesehatan untuk ikut mendukung dan meningkatkan program pemberian
imunisasi dasar lengkap dengan cara ikut serta dalam pelaksanaan
penyuluhan, dan sweeping imunisasi yang dilakukan petugas kesehatan
Daftar Pustaka
1. Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI. Situasi Imunisasi di
Indonesia. Pusdatin. 2016 : 11
2. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Profil Kesehatan Indonesia
Tahun 2016. Kemenkes RI. 2017: 243
3. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Riset Kesehatan Dasar
(Riskesdas 2013). Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. 2013

Anda mungkin juga menyukai

pFad - Phonifier reborn

Pfad - The Proxy pFad of © 2024 Garber Painting. All rights reserved.

Note: This service is not intended for secure transactions such as banking, social media, email, or purchasing. Use at your own risk. We assume no liability whatsoever for broken pages.


Alternative Proxies:

Alternative Proxy

pFad Proxy

pFad v3 Proxy

pFad v4 Proxy