Inovasi Ekowisata Digital Saat Pandemi Covid-19 Studi Kasus: Virtual Experience Oleh Sebumi - Id Ferry Dwi Winata, Dyah Mutiarin

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni ISSN 2579-6348 (Versi Cetak)

Vol. 5, No. 1, April 2021: hlm 164-169 ISSN-L 2579-6356 (Versi Elektronik)

INOVASI EKOWISATA DIGITAL SAAT PANDEMI COVID-19


STUDI KASUS: VIRTUAL EXPERIENCE OLEH SEBUMI.ID

Ferry Dwi Winata1, Dyah Mutiarin2


1
Magister Kajian Pariwisata Universitas Gadjah Mada
Email: Ferry.d.w@mail.ugm.ac.id
2
Magister Ilmu Pemerintahan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Email: dyahmutiarin@umy.ac.id

Masuk : 13-01-2021, revisi: 26-04-2021, diterima untuk diterbitkan : 30-04-2021

ABSTRACT
The COVID-19 pandemic has put great pressure on the tourism industry, such as a decrease in the arrival of domestic
and foreign tourists, a decrease in the tourism business, and its derivatives. The dependence of tourists on technology
and information has recently proven to be quite significant, especially in the covid-19 pandemic situation. Virtual
Tour has recently been considered as an alternative but cannot replace the experience gained from direct tourism
activities. The study used a systematic review analysis technique by taking data sources through the Scopus.com
website page, by having a data search limit in the form of keywords such as: Virtual Tourism; Ecotourism; COVID-
19, and the limitations of the research carried out are 2000-2020. Based on the search results on Scopus, with the
keywords Tourism and Pandemic, there are 124 studies in question and are divided into three clusters, namely the
Tourism industry, Country, and Loss clients. This study uses a literature review method by collecting data from
Scopus. Sebumi.id as the subject of this research shows that virtual tours have advantages, namely the messages and
meanings conveyed are more channeled to tourists. From the observation and directly experiencing the Virtual
Experience package from Sebumi.id, it was found that Sebumi Virtual Experiences is audio, visual with 360 and VR
materials specially made to provide environmentally friendly travel experiences and sustainable activities from home.

Keywords: tourism, COVID-19 pandemic, virtual tourism

ABSTRAK
Pandemi COVID-19 telah memberikan tekanan besar pada industri pariwisata, seperti penurunan kedatangan
wisatawan domestik dan mancanegara, penurunan bisnis pariwisata, dan turunannya Ketergantungan wisatawan
terhadap teknologi dan informasi belakangan ini terbukti cukup signifikan terutama pada situasi pandemi covid-19.
Virtual Tour beberapa waktu belakangan ini dianggap sebagai alternatif namun tidak dapat menggantikan pengalaman
yang di dapat dari kegiatan wisata secara langsung. Penelitian menggunakan Teknik analisis sistematika review
dengan mengambil sumber data melalui laman website Scopus.com, dengan memiliki limit pencarian data berupa kata
kunci seperti: Virtual Tourism; Ekowisata; COVID-19, dan Batasan penelitian yang dilakukan adalah tahun 2000-
2020. Berdasarkan hasil pencarian di Scopus, dengan kata kunci Tourism dan Pandemic, terdapat 124 penelitian yang
bersangkutan dan terbagi dari tiga cluster, yaitu cluster Tourism industry, Country, dan Loss. Penelitian ini
menggunakan metode literature review dengan mengumpulkan data dari scopus. Sebumi.id sebagai subjek penelitian
kali ini menunjukkan bahwa virtual tour memiliki kelebihan yaitu pesan dan makna yang disampaikan lebih
tersalurkan kepada wisatawan. Dari hasil pengamatan dan merasakan langsung paket Virtual Experience dari
Sebumi.id, didapatkan bahwa Sebumi Virtual Experiences adalah audio, visual dengan material 360 dan VR yang
dibuat khusus untuk memberikan pengalaman perjalanan ramah lingkungan dan aktivitas berkelanjutan dari rumah.

Kata Kunci: pariwisata, pandemi covid-19, virtual tourism

1. PENDAHULUAN
Perkembangan industri 4.0 di era globalisasi saat ini membawa perubahan yang signifikan
terhadap pariwisata. Berbagai aktivitas yang semula dilakukan dengan cara manual seperti
pemesanan tiket transportasi, pemesanan akomodasi hingga paket wisata, kini beralih menjadi
lebih mudah dan sederhana melalui berbagai media digital dan teknologi. Hal ini sangat
mempermudah bagi seseorang atau kelompok untuk memenuhi kebutuhannya dalam kegiatan
pariwisata. Tren baru ini memunculkan berbagai inovasi yang dilakukan oleh pelaku-pelaku
pariwisata untuk dapat bersaing satu sama lain.

164 https://doi.org/10.24912/jmishumsen.v5i1.10637
Inovasi Ekowisata Digital Saat Pandemi COVID-19 Winata et al.
Studi Kasus: Virtual Experience oleh Sebumi.id

Banyak organisasi pemasaran destinasi pariwisata telah mengembangkan Situs Web dengan
berbagai tingkat interaktivitas. Berbagai laman website interaktif memberikan kesempatan yang
baik bagi banyak pemasok yang terlibat dalam tujuan wisata untuk secara unik menyusun
komponen spesifik dari tawaran destinasi yang dicari oleh pengunjung perorangan (Palmer &
McCole, 2000). Berbagai tekanan pada industri pariwisata sangat dengan adanya angka penurunan
yang besar dari kedatangan wisatawan yang berasal dari mancanegara dengan meningkatnya
angka pembatalan besar-besaran dan penurunan pemesanan pada sektor pariwisata. Penurunan
juga terjadi karena adanya pengaruh perlambatan perjalanan domestik, terutama karena
keengganan masyarakat Indonesia untuk melakukan perjalanan di masa maraknya wabah COVID-
19 (Sugihamretha, 2020). Segala kegiatan yang semula dilakukan secara langsung (secara fisik)
untuk sementara tidak dapat dilakukan, termasuk kegiatan berwisata karena beresiko terjadinya
penyebaran virus. Di Indonesia sendiri sampai saat ini pemerintah masih menetapkan kebijakan
untuk menutup berbagai destinasi wisata sebagai bentuk tanggung jawab untuk meminimalisir
penyebaran virus kepada masyarakat. Hal ini direspon oleh biro perjalanan dengan membuat paket
virtual tour Sebagai alternatif kepada masyarakat untuk mengobati kejenuhan akibat tidak bisa
melakukan perjalanan wisata.

Virtual Tour sebagai alternatif tentunya tidak dapat menggantikan pengalaman yang didapat dari
kegiatan wisata secara langsung. Meskipun demikian, antusias orang-orang terhadap virtual tour
ini cukup baik. Kemudian dengan harga paket yang sangat terjangkau dan menawarkan
pengalaman yang baru menjadi daya tarik tersendiri (Wuri, 2020). Virtual Tour dikemas dengan
berbagai inovasi yang menarik agar virtual tourist dapat mendapatkan pengalaman yang lebih.
Merespon hal tersebut, Sebumi.id sebagai salah satu Travel Agent yang berfokus pada ekowisata
berinovasi dengan menciptakan produk-produk Virtual Experience dengan konsep Ekowisata dan
Adventure. (Sebumi, 2020/). Menjadi hal yang menarik bagi penulis untuk mengkaji lebih dalam
terkait bagaimana Virtual Experience oleh Sebumi.id sebagai sektor ekowisata digital pandemi
Covid-19.

2. METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode studi literatur berdasarkan artikel-artikel yang berkaitan
dengan topik Virtual Tour dan Pandemi Covid-19. Daniel dan Warsiah (2007:80) mengungkapkan
bahwa “Studi literatur adalah teknik penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan
mengumpulkan sejumlah buku, majalah, leaflet yang berkaitan dengan masalah dan tujuan
penelitian. Penelitian menggunakan Teknik analisis sistematika review dengan mengambil sumber
data melalui laman website Scopus.com, dengan memiliki limit pencarian data berupa kata kunci
seperti: Virtual Tourism; Ekowisata; COVID-19, dan Batasan penelitian yang dilakukan adalah
tahun 2000-2020. Berdasarkan hasil pencarian di Scopus, dengan kata kunci Tourism dan
Pandemic, terdapat 124 penelitian yang bersangkutan dan terbagi dari tiga cluster, yaitu cluster
Tourism industry, Country, dan Loss.

Penganalisisan sumber data menggunakan VOSviewer. VOSviewer adalah perangkat lunak untuk
membuat peta berdasarkan data jaringan dan untuk memvisualisasikan dan menjelajahi peta ini.
Fungsionalitas VOSviewer dapat diringkas sebagai Membuat peta berdasarkan data jaringan. Peta
dapat dibuat berdasarkan jaringan yang sudah tersedia, tetapi juga memungkinkan untuk
membangun jaringan terlebih dahulu, dan Memvisualisasikan dan menjelajahi peta. VOSviewer
menyediakan tiga visualisasi sebuah peta: Visualisasi jaringan, visualisasi overlay, dan visualisasi
kepadatan (Van Eck, & Waltman, 2013).

https://doi.org/10.24912/jmishumsen.v5i1.10637 165
Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni ISSN 2579-6348 (Versi Cetak)
Vol. 5, No. 1, April 2021: hlm 164-169 ISSN-L 2579-6356 (Versi Elektronik)

Gambar 1. Analisis VOSviewer Berdasarkan Topik Artikel

Dari gambar tersebut dengan jumlah penelitian yang masih dibawah 200, menunjukkan perlunya
banyak penelitian yang mengkaji terkait dampak pandemi covid-19 terhadap pelaku pariwisata.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN


Masalah COVID-19 yang muncul di seluruh dunia telah dinyatakan oleh Organisasi Kesehatan
Dunia (WHO) sebagai pandemi global. Munculnya pandemi COVID-19 mempengaruhi beberapa
lini sektor kehidupan, seperti sistem pemerintahan yang juga mengalami kesulitan dalam
mengambil tindakan kesehatan yang diperlukan (Teter, 2020). Lambatnya antisipasi pandemi
COVID-19 disebabkan karena kurangnya dana, benturan kepentingan, perputaran tenaga
kesehatan, dan bidang mana yang harus diprioritaskan (Iqbal, 2020). Dalam kondisi dunia yang
normal, pemerintah lebih cenderung merespon dan berkonsentrasi pada urusan politik, oleh karena
itu dengan adanya pandemi COVID-19 sepertinya belum semuanya siap untuk mengendalikan
kondisi pandemi tersebut (Wang & Qian, 2020).

Kehadiran COVID-19 di dunia pada akhir tahun 2019 hingga saat ini (Juli 2020) telah merugikan
kehidupan manusia dan sangat mempengaruhi sektor penting lainnya (Cheer, 2020). Sektor yang
paling berpengaruh terhadap pandemi COVID-19 adalah sektor pariwisata, di Indonesia pandemi
COVID-19 berdampak sangat signifikan terhadap pariwisata Indonesia (Sugihamretha, 2020).
Pandemi COVID-19 telah memberikan tekanan besar pada industri pariwisata, seperti penurunan
kedatangan wisatawan domestik dan mancanegara, penurunan bisnis pariwisata, dan turunannya
(Chen, Huang, & Li, 2020). Kekuatan COVID-19 dalam menghambat rantai pasokan global,
terutama aktivitas dari industri jasa / perjalanan, telah mengalami redundansi, penutupan, dan cuti
(Curley et al., 2020).

Industri pariwisata yang merupakan sektor unggulan pemerintahan saat ini sedang menghadapi
penurunan yang cukup besar akibat pandemi COVID-19. Adanya pandemi COVID-19 di
Indonesia berdampak pada aktivitas pariwisata yang terhenti sama sekali. Akibatnya adalah
terganggunya supply chain dan demand secara global, tekanan terhadap keberlangsungan industri
pariwisata sangat terlihat dengan turunnya kedatangan wisatawan yang cukup besar, dan
berlanjutnya pandemi ini berdampak sangat buruk bagi dunia usaha pariwisata. (UNWTO, 2020).
Perekonomian yang diproyeksikan tumbuh lebih dari nol persen tersebut disebabkan oleh
penurunan aktivitas sektor riil, khususnya sektor jasa, pariwisata, dan penerbangan. Sektor-sektor
ini, sejalan dengan analisis McKinsey, berada di bawah tekanan terkuat akibat penyebaran
COVID-19. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengkaji krisis pariwisata akibat pandemi
COVID-19. Dalam tulisan ini, peneliti mencoba menjelaskan keberlanjutan pariwisata Indonesia
di Era Normal Baru, dampak yang dihadapi industri pariwisata pasca pandemi COVID-19, dan

166 https://doi.org/10.24912/jmishumsen.v5i1.10637
Inovasi Ekowisata Digital Saat Pandemi COVID-19 Winata et al.
Studi Kasus: Virtual Experience oleh Sebumi.id

memaparkan tanggapan pemerintah terhadap industri pariwisata di era normal baru Pandemi
covid-19.

Dari hasil pengamatan dan merasakan langsung paket Virtual Experience dari Sebumi.id,
didapatkan bahwa Sebumi Virtual Experiences adalah audio, visual dengan material 360 dan VR
yang dibuat khusus untuk memberikan pengalaman perjalanan ramah lingkungan dan aktivitas
berkelanjutan dari rumah. Ini adalah cara untuk tetap terhubung dengan alam dan aktivitas luar
ruangan saat tinggal di rumah. Disediakan acara grup dan acara khusus berdasarkan kebutuhan
wisatawan untuk tetap terlibat dengan tim dan kolega di ruang virtual. Dengan berpartisipasi dalam
hal ini, wisatawan juga akan membantu penyedia pariwisata lokal dan UKM yang bermitra dengan
Sebumi dengan menciptakan platform mata pencaharian alternatif bagi mereka selama pandemi.
Jelajah pengalaman virtual dengan Sebumi memiliki beberapa pilihan sesuai dengan minat
wisatawan.

Untuk wisatawan yang memiliki minat dengan kegiatan mendaki, paket Virtual Experience dengan
tema Zero Waste Journey to The Highest Peak of Java dan The Mightiest Rinjani : Rise and Fall,
sangat cocok untuk dinikmati. Kemudian Forest Healing Journey To The Land of Orangutan bagi
pecinta alam dan peminat eksplor hutan dan rawa-rawa. Bagi peminat aktivitas snorkeling, paket
Virtual Conserving West Bali Coastal And Marine With Local Communities sangat
direkomendasikan. Terakhir bagi wisatawan yang berminat dengan kegiatan ekowisata untuk
mengenal lebih dekat kehidupan masyarakat di pedesaan, Balinese Healing Power Of Nature
menjadi pilihan yang dapat diambil. Hal spesial dari wisata virtual dengan Sebumi.id adalah kita
diajak untuk menjaga kelestariaan alam dan menyejahterakan masyarakat lokal yang
kehidupannya bergantung dengan alam. Hal ini direspon sangat positif bagi wisatawan dan dapat
menjadi roda pemutar akan sadar lingkungan kepada masyarakat saat berwisata setelah pandemi
berakhir.

4. KESIMPULAN DAN SARAN


Pandemi covid-19 mengharuskan kegIatan wisata dihentikan untuk sementara. Masalah tersebut
tentunya berdampak cukup signifikan kepada pelaku pariwisata yang akhirnya mengharuskan
mereka untuk berinovasi sebaik mungkin untuk dapat terus bertahan. Sebumi.id sebagai penyedia
jasa ekowisata menyikapi hal tersebut dengan menciptakan sebuah Virtual Experience, yaitu paket
wisata virtual yang dikemas tidak hanya menunjukkan gambar dan video namun juga
meningkatkan pesan dan makna dari perjalanan virtual tersebut.

Tidak dapat dipungkiri bahwa wisata virtual tidak dapat mengganti nilai pengalaman berwisata
secara langsung, namun di sisi lain virtual tour dapat menjadi solusi untuk membawa pola pikir
masyarakat untuk lebih siap dan lebih baik menjadi wisatawan yang juga ikut serta dalam menjaga
kelestarian lingkungan. Hal ini yang seharusnya ditingkatkan oleh pelaku pariwisata lainnya dan
bukan mementingkan tentang keuntungan bisnis saja.

REFERENSI
Annetta, L. A., Folta, E., & Klesath, M. (2010). V-Learning: Distance education in the 21st century
through 3D virtual learning environments. Springer Science & Business Media.
Blake, A., Sinclair, M. T., & Soria, J. A. C. (2006). Tourism productivity: Evidence from the
United Kingdom. Annals of Tourism Research, 33(4), 1099-1120.
https://doi.org/10.1016/j.annals.2006.06.001

https://doi.org/10.24912/jmishumsen.v5i1.10637 167
Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni ISSN 2579-6348 (Versi Cetak)
Vol. 5, No. 1, April 2021: hlm 164-169 ISSN-L 2579-6356 (Versi Elektronik)

Chen, H., Huang, X., & Li, Z. (2020). A content analysis of Chinese news coverage on COVID-
19 and tourism. Current Issues in Tourism, 1–8.
https://doi.org/10.1080/13683500.2020.1763269
Chew Ging, L. (2008). Tourism and economics growth: The case of Singapore. Regional and
Sectoral Studies, 8(1), 89-98
Curley, A., Dichter, A., Krishnan, V., Riedel, R., & S, S. (2020, April 22). Corona virus: Airlines
brace for severe turbulance. McKinsey & Company. Diambil dari
https://www.mckinsey.com/industries/travel-logistics-and-transport-infrastructure/our-
insights/coronavirus-airlines-brace-for-severe-turbulence#
Fahzura, N. (2021). Dampak pandemi covid-19 terhadap pariwisata halal di kota Banda Aceh. Etd
Unsyiah.
Hjalager, A. M. (2010). A review of innovation research in tourism. Tourism Management, 31(1),
1-12. https://doi.org/10.1016/j.tourman.2009.08.012
Cho, Y. H., Wang, Y., & Fesenmaier, D. R. (2002). Searching for experiences: The web-based
virtual tour in tourism marketing. Journal of Travel & Tourism Marketing, 12(4), 1-17.
https://doi.org/10.1300/J073v12n04_01
Iqbal, M. M. (2020). The Effect of Regional Climatic Condition on the Spread of Covid-19 at
Global Scale. Science Direct: Science of The Total Environment. Diamblil dari
http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0048969720336214.
Palmer, A., & McCole, P. (2000). The role of electronic commerce in creating virtual tourism
destination marketing organisations. International Journal of Contemporary Hospitality
Management.12(3)198-204. https://doi.org/10.1108/09596110010320760
Priyanto, A., Purnomo, E. P., Andoko, B. W., Khairina, E., & Fadhlurrohman, M. I. (2020). The
impact of covid-19 on localtourism sector and income. MIMBAR: Jurnal Sosial dan
Pembangunan, 36(2), 383-390.
Sugihamretha, I. D. G. (2020). Respon kebijakan: Mitigasi dampak wabah Covid-19 pada sektor
pariwisata. Jurnal Perencanaan Pembangunan: The Indonesian Journal of Development
Planning, 4(2), 191-206. https://doi.org/10.36574/jpp.v4i2.113
Sebumi/ (2020, Desember). Vitual experiences. Sebumi.id Diakses dari
http://sebumi.id/virtualexperiences
Spanou, S., Tsegenidi, K., & Georgiadis, T. (2012). Perception of visitors’ environmental impacts
of ecotourism: A case study in the Valley of Butterflies Protected area, Rhode Island,
Greece. International Jurnal for Environmental Research, 6(1).245-258.
Teter, W. (2020). Fostering problem driven collaboration in a development context. Asia Pacific
Journal of Pubilic Administration, 42(2), 89–110.
https://doi.org/https://doi.org/10.1080/23276665.2020.1753222.
UNWTO. (2017). Sustainable development of tourism. UNWTO. Diambil dari
https://www.unwto.org/sustainable-
development#:~:text=%22Tourism%20that%20takes%20full%20account,the%20environ
ment%20and%20host%20communities%22
UNWTO. (2020). Impact assessment of the covid-19 outbreak on international tourism. UNWTO.
Diambil dari https://www.unwto.org/impact-assessment-of-the-covid-19-outbreak-on-
international-tourism
Van Eck, N. J., & Waltman, L. (2013). VOSviewer manual. Leiden: Univeristeit Leiden, 1(1),1-
53.
Wang, Y., & Qian, D. (2020). Modifiable areal unit problem and environmental factors of covid-
19 outbreak. Science Direct : Science of The Total Environment. Diambil dari
http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S004896972033504X

168 https://doi.org/10.24912/jmishumsen.v5i1.10637
Inovasi Ekowisata Digital Saat Pandemi COVID-19 Winata et al.
Studi Kasus: Virtual Experience oleh Sebumi.id

Wachyuni, S. S., & Kusumaningrum, D. A. (2020). The effect of COVID-19 pandemic: How are
the future tourist behavior? Journal of Education, Society and Behavioural Science, 33 (4),
67-76.
Wuri. (2020, November). Virtual tour, pengalaman baru wisata di tanah air selama pandemi covid-
19. Merdeka. Diakses dari https://www.merdeka.com/gaya/virtual-tour-pengalaman-baru-
wisata-di-tanah-air-selama-pandemi-covid-19.html

https://doi.org/10.24912/jmishumsen.v5i1.10637 169

Anda mungkin juga menyukai

pFad - Phonifier reborn

Pfad - The Proxy pFad of © 2024 Garber Painting. All rights reserved.

Note: This service is not intended for secure transactions such as banking, social media, email, or purchasing. Use at your own risk. We assume no liability whatsoever for broken pages.


Alternative Proxies:

Alternative Proxy

pFad Proxy

pFad v3 Proxy

pFad v4 Proxy