Makalah Manusia Sebagai Symbolic Animal - Kelompok 14 FIX
Makalah Manusia Sebagai Symbolic Animal - Kelompok 14 FIX
Makalah Manusia Sebagai Symbolic Animal - Kelompok 14 FIX
MAKALAH
Dosen Pengampu :
Disusun oleh :
FAKULTAS PSIKOLOGI
2021
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dua definisi tentang manusia yang telah dibahas yaitu pada rational animal dan
religious animal telah menjelaskan hakikat manusia diteropong dari struktur metafisik dan
fisiknya namun pada definisi symbolic animal, manusia dilihat dari karya-karya manusia
sendiri. Konsep symbolic animal berasal dari Ernst Cassirer dalam buku An Essay on Man
(1944), menyebutkan manusia sebagai hewan yang menciptakan atau memaknai simbol (A
Symbol-making or Symbolizing Animal). Namun Cassirer membantah bahwa karakteristik
utama manusia bukan terletak dalam hakikat metafisik atau fisiknya dalam karyanya.
Manusia sebagai symbolic animal yakni makhluk yang mampu berbahasa baik
secara tulisan maupun lisan. Dengan bahasa manusia dapat mengembangkan pengetahuan
ilmiah-abstrak dan pengetahuan estetika demi memajukan kebudayaannya sepanjang segala
periode kehidupan manusia. Manusia adalah animal symbolicum, atau binatang yang
menghidupi dan dihidupi simbol. Ini adalah pernyataan Cassier perihal manusia dalam buku
An Essay on Man. Manusia dalam berkomunikasi membuat simbol-simbol untuk dapat saling
memahami, kebutuhan untuk saling berkomunikasi terjadi saat itu juga untuk memenuhi
kebutuhan manusia sebagai mahluk sosial. Namun tidak begitu dengan binatang, binatang
tidak memproduksi simbol untuk berkomunikasi, hanya sebatas tanda.
Simbol merupakan dimensi baru pada manusia yang tidak terdapat pada hewan. Dia
mendasarkan definisi hewan simbolis pada temuan-temuan ilmu biologi. Tanda berbeda
dengan symbol karena keduanya terletak pada dua bidang pembahasan yang berbeda. Tanda
adalah bagian dari dunia fisik, simbol adalah bagian dari duniamakna manusiawi. Tanda
merupakan suatu yang fisik dan substansial, simbol adalah suatu yang memiliki nilai
fungsional.
PEMBAHASAN
ك ُمتَ َحقَّقًا
َ ِاف ُعب ُْو ِديَّت
ِ صَ اف ُرب ُْوبِيَّتِ ِه ُمتَ َعلَّقًا َوبِأ َ ْو
ِ صَ ُك ْن بِأ َ ْو
Artinya : “ Bergantunglah kepada sifat-sifat rububiyyah Allah swt., dan wujudkanlah sifat-
sifat ubudiyyah mu”. Kalam hikmah di atas dijelaskan bahwa seseorang dituntut untuk
mendalami sifat-sifat kemanusiannya sehingga akan muncul karakter-karakter yang harus
dimiliki oleh seseorang tersebut untuk menjadi manusia seutuhnya. Kalam hikmah tersebut
memaparkan tentang karakter Seseorang untuk menjadi pribadi yang baik disi Allah swt
dengan mendalami sifat-sifat kehambaannya. (Fauzan 2017)
Perilaku dimiliki oleh setiap makhluk hidup seperti manusia, hewan dan tumbuhan.
Perilaku manusia dapat dibentuk dan diubah sesuai dengan keinginannya masing-masing.
Pengaruh dari lingkungan sekitar dapat menjadi faktor eksternal yang mengubah perilakunya.
Pendidikan, agama, kebudayaan dan sosial ekonomi merupakan faktor eksternal tersebut.
Perilaku manusia dapat diamati dari segala aktivitas manusia sehari-hari. Arti perilaku itu
sendiri yaitu segala gerakan atau kegiatan manusia yang dapat diamati langsung maupun tidak
langsung oleh pihak luar seperti marah, senang, berjalan, bekerja dan sebagainya . Jika
perilaku hewan antara lain mencari makanan dan air, bertarung, menandai wilayahnya,
menarik lawan jenis untuk kawin, membuat sarang, marah, takut dan perilaku lainnya.
Terdapat persamaan antara manusia dan hewan dalam perilaku demi pemenuhan kebutuhan
hidup agar dapat mempertahankan kelangsungan hidup masing-masing antara lain
membutuhkan makan, menjaga wilayah tempat tinggal dan mencari pasangan untuk memiliki
keturunan.
Salah satu hewan yang memiliki persamaan perilaku dengan manusia adalah
bunglon. Bunglon merupakan salah satu hewan eksotis berbentuk kadal yang hidup di pohon.
bunglon merupakan hewan reptil yang memiliki wajah ekspresif seperti manusia dan dapat
merubah warna tubuhnya menjadi berbagai warna untuk memberikan isyarat, yang tidak
dimiliki oleh hewan lain. Hewan ini memiliki karakteristik tersendiri pada fisiknya seperti
mata yang bulat menonjol keluar, ekor yang dapat melingkar ke dalam dan memiliki lima jari
kaki dengan susunan dua dan tiga jari yang saling merapat. Simbol diartikan sebagai
perumpamaan berupa bentuk dan gerakan. Walaupun diawal telah dibahas tentang perilaku
manusia dan hewan yang memiliki kesamaan, namun bunglon hanya dijadikan objek yang
menampilkan gerakan, ekspresi wajah dan warna tubuh sebagai perumpamaan perilaku
manusia. (Kriya and Seni 2015)
DAFTAR PUSTAKA