Makalah Nutrisi Dan Pertumbuhan Mikroorganisme
Makalah Nutrisi Dan Pertumbuhan Mikroorganisme
Makalah Nutrisi Dan Pertumbuhan Mikroorganisme
PERTUMBUHAN MIKROORGANISME
Dosen Pembimbing :
Disusun Oleh :
BAB I
PENDAHULUA
C. Manfaat
Bagi mahasiswa :
a. Mengetahui nutrisi apa yang dibutuhkan oleh mikroba.
b. Mengetahui pentingnya mikroba dalam teknologi pengolahan pangan.
c. Mengetahui fase pertumbuhan mikroba.
Bagi penulis :
a. Membiasakan diri untuk menyelesaikan suatu masalah.
b. Menjadi salah satu sarana untuk melatih diri mengembangkan bakat dalam
menulis dan meneliti.
PEMBAHASAN
4. Mikroaerofilik : dapat tumbuh apabila ada oksigen dalam jumlah kecil.
B. JENIS NUTRISI
terdapat bakteri yang mengoksidasi metan, yang hanya dapat menggunakan dua
substrat organik, metan dan methanol, dan bakteri pengurai selulose tertentu
hanya dapat menggunakan selulose.
Kebanyakan (dan barangkali semua) organisme yang bergantung pada
sumber-sumber karbon organik memerlukan CO2 pula sebagai zat gizi dalam
jumlah yang sangat kecil, karena senyawa ini digunakan dalam beberapa reaksi
biosentitik. Akan tetapi, karena CO 2 biasanya dihasilkan dalam jumlah banyak
oleh organisme yang menggunakan senyawa organik, persyaratan biosintetik
dapat terpenuhi melalui metabolisme sumber karbon organik dan energi.
Sekalipun demikian, peniadaan CO 2 sama sekali sering kali menangguhkan atau
menghambat pertumbuhan mikroorganisme pada media organik, dan beberapa
bakteri dan cendawan memerlukan konsentrasi CO 2 yang relatif tinggi di dalam
atmosfer (5-10 %) untuk pertumbuhan yang memadai dalam media organik.
Nitrogen dan belerang terdapat pada senyawa organik sel terutama dalam
bentuk yang terinduksi masing-masing sebagai gugus amino dan sulfhidril.
sitokrom dan peroksidase. Mg2+ dan K+ keduanya sangat penting untuk fungsi dan
2+
kesatuan ribosom. Ca dibutuhkansebagai komponen dinding sel gram positif,
meskipun ion tersebut bebas untuk bakteri gram negatif. Banyak dari organisme
+
laut membutuhkan Na untuk pertumbuhannya. Dalam memformulasikan
medium untuk pembiakan kebanyakan mikroorganisme, sangatlah
penting untuk
menyediakan sumber potassium, magnesium, kalsium, dan besi, biasanya dalam
+ + + + +
bentuk ion-ion (K , Mg2 , Ca2 , dan Fe2 ). Banyak mineral lainnya (seperti Mn 2 ,
+ + + +
Mo2 , Co2 , Cu2 , dan Zn2 ) dibutuhkan: mineral ini kerapkali terdapat dalam air
kran atau sebagai kontaminan dari kandungan medium lainnya.
Pengambilan besi dalam bentuk hidroksida yang tak larut pada pH netral,
difasilitasi pada banyak bakteri dan fungi dengan produksi senyawa siderofor
yang mengikat besi dan mendukung trasnportasinya sebagai kompleks terlarut.
Semua ini meliputi hydroxymates (-CONH2OH) yang disebut sideramines, dan
turunan catechol (seperti 2,3-Ddihydroxybenzolyserine). Siderofor yang dibentuk
plasmid memainkan peranan utama dalam sifat invasi beberapa bakteri patogen.
Setiap unsur nutrisi mempunyai peran tersendiri dalam fisiologi sel. Unsur
tersebut diberikan ke dalam medium sebagai kation garam anorganik yang
jumlahnya berbeda-beda tergantung pada keperluannya. Beberapa golongan
mikroba misalnya diatomae dan alga tertentu memerlukan silika (Si) yang
biasanya diberikan dalam bentuk silikat untuk menyusun dinding sel. Fungsi dan
kebutuhan natrium (Na) untuk beberapa jasad belum diketahui jumlahnya.
Natrium dalam kadar yang agak tinggi diperlukan oleh bakteri tertentu yang
hidup di laut, algae hijau biru, dan bakteri fotosintetik. Natrium tersebut tidak
dapat digantikan oleh kation monovalen yang lain. Jasad hidup dapat
menggunakan makanannya dalam bentuk padat maupun cair (larutan). Jasad yang
dapat menggunakan makanan dalam bentuk padat tergolong tipe holozoik,
sedangkan yang menggunakan makanan dalam bentuk cair tergolong tipe
holofitik . Jasad holofitik dapat pula menggunakan makanan dalam bentuk padat,
tetapi makanan tersebut harus dicernakan lebih dulu di luar sel dengan
pertolongan enzim ekstraseluler. Pencernaan di luar sel ini dikenal sebagai
extracorporeal digestion. Bahan makanan yang digunakan oleh jasad hidup dapat
berfungsi sebagai sumber energi, bahan pembangun sel, dan sebagai aseptor atau
donor elektron. Dalam garis besarnya bahan makanan dibagi menjadi tujuh
golongan yaitu air, sumber energi, sumber karbon, sumber aseptor elektron,
sumber mineral, faktor tumbuh, dan sumber nitrogen.
a. Air
Air merupakan komponen utama sel mikroba dan medium. Funsi air
adalah sebagai sumber oksigen untuk bahan organik sel pada respirasi. Selain itu
air berfungsi sebagai pelarut dan alat pengangkut dalam metabolisme.
b. Sumber energi
Ada beberapa sumber energi untuk mikroba yaitu senyawa organik atau
anorganik yang dapat dioksidasi dan cahaya terutama cahaya matahari.
c. Sumber karbon
Sumber karbon untuk mikroba dapat berbentuk senyawa organik maupun
anorganik. Senyawa organik meliputi karbohidrat, lemak, protein, asam amino,
asam organik, garam asam organik, polialkohol, dan sebagainya. Senyawa
anorganik misalnya karbonat dan gas CO2 yang merupakan sumber karbon
utama terutama untuk tumbuhan tingkat tinggi.
d. Sumber aseptor elektron
Proses oksidasi biologi merupakan proses pengambilan dan pemindahan
elektron dari substrat. Karena elektron dalam sel tidak berada dalam bentuk
bebas, maka harus ada suatu zat yang dapat menangkap elektron tersebut.
Penangkap elektron ini disebut aseptor elektron. Aseptor elektron ialah agensia
pengoksidasi. Pada mikrobia yang dapat berfungsi sebagai aseptor elektron ialah
O2, senyawa organik, NO3-, NO2-, N2O, SO4 =, CO2, dan Fe3+.
e. Sumber mineral
Mineral merupakan bagian dari sel. Unsur penyusun utama sel ialah C, O,
N, H, dan P. unsur mineral lainnya yang diperlukan sel ialah K, Ca, Mg, Na, S, Cl.
Unsur mineral yang digunakan dalam jumlah sangat sedikit ialah Fe, Mn, Co, Cu,
Bo, Zn, Mo, Al, Ni, Va, Sc, Si, Tu, dan sebagainya yang tidak diperlukan jasad.
Unsur yang digunakan dalam jumlah besar disebut unsur makro, dalam jumlah
sedang unsur oligo, dan dalam jumlah sangat sedikit unsur mikro. Unsur mikro
sering terdapat sebagai ikutan (impurities) pada garam unsur makro, dan dapat
masuk ke dalam medium lewat kontaminasi gelas tempatnya atau lewat partikel
debu. Selain berfungsi sebagai penyusun sel, unsur mineral juga berfungsi untuk
mengatur tekanan osmose, kadar ion H+ (kemasaman, pH), dan potensial
oksidasireduksi (redox potential ) medium.
f. Faktor tumbuh
Faktor tumbuh ialah senyawa organik yang sangat diperlukan untuk
pertumbuhan (sebagai prekursor, atau penyusun bahan sel) dan senyawa ini tidak
dapat disintesis dari sumber karbon yang sederhana. Faktor tumbuh sering juga
disebut zat tumbuh dan hanya diperlukan dalam jumlah sangat sedikit.
% dari
Elemen berat Sumber Fungsi
kering
H 2 O, Kompleks organik, Konstituen dari sel dan sel bahan air; O 2 adalah
Oksigen 20
CO 2, dan O 2 menerima elektron dalam respirasi aerobik
Magnesium 0.5
Magnesium Anorganik selular dengan gigih, cofactor
0,5
GARAM tertentu untuk reaksi enzimatis
dapur
Kalsium 0.5 0,5 Kalsium GARAM Anorganik selular dengan gigih, cofactor untuk
dapur
enzim tertentu dan komponen endospores
bentuk anorganik, misalnya CO2 dan senyawa karbonat. Jasad heterotrof ialah
jasad yang memerlukan sumber karbon dalam bentuk senyawa organik. Jasad
heterotrof dibedakan lagi menjadi jasad saprofit dan parasit. Jasad saprofit ialah
jasad yang dapat menggunakan bahan organik yang berasal dari sisa jasad hidup
atau sisa jasad yang telah mati. Jasad parasit ialah jasad yang hidup di dalam
jasad hidup lain dan menggunakan bahan dari jasad inang (hospes)-nya. Jasad
parasit yang dapat menyebabkan penyakit pada inangnya disebut jasad patogen.
b. Berdasarkan sumber energi
Berdasarkan atas sumber energi jasad dibedakan menjadi jasad fototrof,
jika menggunakan energi cahaya; dan khemotrof, jika menggunakan energi dari
reaksi kimia. Jika didasarkan atas sumber energi dan karbonnya, maka dikenal
jasad fotoototrof, fotoheterotrof, khemoototrof dan khemoheterotrof. Perbedaan
dari keempat jasad tersebut sbb:
Elektron
Fotolitotrof Cahaya Zat anorganik Tumbuhan tingkat
tinggi, alga
tidak dapat menggunakan oksigen bebas sebagai aseptor hidrogen terakhir dalam
proses respirasinya. Jasad mikroaerob ialah jasad yang hanya memerlukan
oksigen dalam jumlah yang sangat sedikit. Jasad aerob fakultatif ialah jasad yang
dapat hidup dalam keadaan anaerob maupun aerob. Jasad ini juga bersifat
anaerob toleran. Jasad kapnofil ialah jasad yang memerlukan kadar oksigen
rendah dan kadar CO2 tinggi.
E. PERTUMBUHAN POPULASI
Pertumbuhan dapat diamati dari meningkatnya jumlah sel atau massa sel
(berat kering sel). Pada umumnya bakteri dapat memperbanyak diri dengan
pembelahan biner, yaitu dari satu sel membelah menjadi 2 sel baru, maka
pertumbuhan dapat diukur dari bertambahnya jumlah sel. Waktu yang diperlukan
untuk membelah diri dari satu sel menjadi dua sel sempurna disebut waktu
generasi. Waktu yang diperlukan oleh sejumlah sel atau massa sel menjadi dua
kali jumlah/massa sel semula disebut doubling time atau waktu penggandaan.
Waktu penggandaan tidak sama antara berbagai mikrobia, dari beberapa menit,
beberapa jam sampai beberapa hari tergantung kecepatan pertumbuhannya.
Kecepatan pertumbuhan merupakan perubahan jumlah atau massa sel per unit
waktu.
Suatu bakteri yang dimasukkan ke dalam medium baru yang sesuai akan
tumbuh memperbanyak diri. Jika pada waktu-waktu tertentu jumlah bakteri
dihitung dan dibuat grafik hubungan antara jumlah bakteri dengan waktu maka
akan diperoleh suatu grafik atau kurva pertumbuhan. Pertumbuhan populasi
mikrobia dibedakan menjadi dua yaitu biakan sistem tertutup (batch culture) dan
biakan sistem terbuka (continous culture).
Pada biakan sistem tertutup, pengamatan jumlah sel dalam waktu yang
cukup lama akan memberikan gambaran berdasarkan kurva pertumbuhan bahwa
terdapat fase-fase pertumbuhan. Fase pertumbuhan dimulai pada fase permulaan,
fase pertumbuhan yang dipercepat, fase pertumbuhan logaritma (eksponensial),
fase pertumbuhan yang mulai dihambat, fase stasioner maksimum, fase kematian
dipercepat, dan fase kematian logaritma.
Pada fase permulaan, bakteri baru menyesuaikan diri dengan lingkungan
yang baru, sehingga sel belum membelah diri. Sel mikrobia mulai membelah diri
pada fase pertumbuhan yang dipercepat, tetapi waktu generasinya masih panjang.
Fase permulaan sampai fase pertumbuhan dipercepat sering disebut lag phase.
Kecepatan sel membelah diri paling cepat terdapat pada fase pertumbuhan
logaritma atau pertumbuhan eksponensial, dengan waktu generasi pendek dan
konstan. Selama fase logaritma, metabolisme sel paling aktif, sintesis bahan sel
sangat cepat dengan jumlah konstan sampai nutrien habis atau terjadinya
penimbunan hasil metabolisme yang menyebabkan terhambatnya pertumbuhan.
Selanjutnya pada fase pertumbuhan yang mulai terhambat, kecepatan pembelahan
sel berkurang dan jumlah sel yang mati mulai bertambah. Pada fase stasioner
maksimum jumlah sel yang mati semakin meningkat sampai terjadi jumlah sel
hidup hasil pembelahan sama dengan jumlah sel yang mati, sehingga jumlah sel
hidup konstan, seolah-olah tidak terjadi pertumbuhan (pertumbuhan nol). Pada
fase kematian yang dipercepat kecepatan kematian sel terus meningkat sedang
kecepatan pembelahan sel nol, sampai pada fase kematian logaritma maka
kecepatan kematian sel mencapai maksimal, sehingga jumlah sel hidup menurun
dengan cepat seperti deret ukur. Walaupun demikian penurunan jumlah sel hidup
tidak mencapai nol, dalam jumlah minimum tertentu sel mikrobia akan tetap
bertahan sangat lama dalam medium tersebut.
Grafik pertumbuhan mikroba dalam biakan sistem tertutup (batch culture)
BAB III
Sumber Phospor
Sumber Mineral
Sumber Oksigen
Fase Eksponensial
Fase Stasioner
Fase Kematian
DAFTAR PUSTAKA