Keanekaragaman Mollusca Sebagai Bioindik Befcc862
Keanekaragaman Mollusca Sebagai Bioindik Befcc862
Keanekaragaman Mollusca Sebagai Bioindik Befcc862
Athifah1*, Maya Nuansa Putri1, Sahid Imam Wahyudi1, Rosalina Edy1, Immy Suci Rohyani1
1
Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Mataram
Jl. Majapahit 62 Mataram, 83125
Article history Abstract: Research has been done in the area of Kebon Kongok landfill by
Received: 4 Agustus 2018 looking at the diversity of Mollusca as a bioindicator of water quality. This
Revised: 5 November 2018 research is important because the river in Kebon Kongok landfill area is
Accepted: 11 Januari 2019 utilized by the surrounding community for daily needs. The research was
Published: 15 Februari 2019 conducted in May-June 2018 at Sungai Ayu River, Gerung District, West
Lombok which aims to provide information about the water quality in this
*Corresponding Author: area. The research was done by purposive sampling method using cruising
Athifah, technique. There are 3 research stations selected based on the difference of
Program Studi Biologi, environmental conditions around the waters of Kebon Kongok landfill.
Fakultas Matematika dan Ilmu Station 1 is located east of the Kebon Kongok landfill adjacent to the landfill
Pengetahuan Alam, Universitas
waste pond landfill, station 2 is located in the northwest part of the Kebon
Mataram
Email:
Kongok landfill where it is located adjacent to the main river body and station
athifa.ifah@gmail.com 3 is located in the southwest adjacent to the residential area. There were 13
Mollusca species belonging to 8 families: Lymnaeidae, Ampullaroidae,
Thiaridae, Viviparidae, Planorbidae, Ariophantidae, Neritidae and
Corbiculidae. The Tarebia granifera of the Thiaridae family is the most
common of 127, 92 and 47 in each station. There were Shannon-Wiener (H ')
diversity index data where H' each station was 1.3, 1.5 and 1.4 respectively.
This data concludes that the water quality around the Kebon Kongok landfill
is moderately polluted with moderate diversity criteria (H '= 1.0-2.0).
Publisher
© 2019 The Author(s). This article is open access
UPT Mataram University Press
Athifah et al, Jurnal Bologi Tropis, 19 (1) :54 – 60
DOI: 10.29303/jbt.v19i1.774
55
Athifah et al, Jurnal Bologi Tropis, 19 (1) :54 – 60
DOI: 10.29303/jbt.v19i1.774
Gambar 1. Peta lokasi pegambilan sampel molusca di perairan sekitar TPA Kebon Kongok.
56
Athifah et al, Jurnal Bologi Tropis, 19 (1) :54 – 60
DOI: 10.29303/jbt.v19i1.774
Cara kerja
Kriteria untuk indeks Shannon-Wiener:
Penelitian ini menggunakan metode purposive
sampling yaitu berdasarkan perbedaan kondisi H’ ≤ 1 = Diversitas rendah, jumlah individu tidak
lingkungan perairan sekitar TPA Kebon Kongok. seragam, ada spesies yang dominan.
Pengambilan data dilakukan dengan metode jelajah, 1 ≤ H’ ≤ 3 = Diversitas sedang, jumlah individu
yaitu dengan menyusuri seluruh stasiun yang telah di hampir seragam, ada beberapa spesies
tentukan sepanjang lebak sungai di Desa Taman Ayu. yang dominan.
Perairan sungai Desa Taman Ayu kami telah bagi H’ ≥ 3 = Diversitas tinggi, jumlah individu
menjadi tiga stasiun mulai aliran sungai di samping seragam, tidak ada spesies yang
kolam pembuangan limbah lindi TPA Kebon Kongok, dominan.
pertemuan sungai utama dan kawasan pemukiman
masyarakat. Stasiun I terletak di sebelah timur TPA Untuk mengetahui kualitas perairan berdarkan indikator
Kebon Kongok yang tepat bersampingan dengan kolam indeks keanekaragaman jenis Mollusca mengikuti
limbah lindi TPA tersebut, stasiun II terdapat di bagian kriteria Shanon-Winner, (Fachrul 2007) sebagai berikut:
barat laut TPA Kebon Kongok dimana letaknya
berdekatan dengan badan sungai utama dan stasiun III H’ < 1 = Tercemar berat.
terletak di sebelah barat dayayang juga berdampingan H’ 1,0 - 2,0 = Tercemar sedang.
dengan pemukiman penduduk. H’ 2,0 - 3,0 = Tercemar ringan.
Pengambilan sampel Mollusca dilakukan dengan H’ 3,0 - 4,0 = Tercemar sangat ringan.
cara hand collecting (pemungutan) semua jenis Mollusca H’ > 4 = Kualitas perairan bersih atau tidak
yang ditemukan. Mollusca yang ditemukan kemudian tercemar.
diidentifikasi menggunakan buku identifikasi “Keong
dan Kerang Sawah LIPI Seri Panduan Lapangan” dan Hasil dan Pembahasan
“Keong Dari Taman Nasional Gunung Halimun”,
sedangkan untuk Mollusca yang belum teridentifikasi Jenis – Jenis Mollusca
diambil contoh dari tiap jenis Mollusca tersebut
kemudian dimasukkan ke dalam botol sampel untuk Hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai
diawetkan dengan alkohol 70 % kemudian diidentifikasi keanekaragaman mollusca di sekitar TPA Kebun
di Laboratorium Biosistematika Hewan FMIPA Biologi Kongok didapatkan 14 spesies mollusca yang tergolong
Universitas Mataram. Sebagai data pendukung dari dalam 8 famili yaitu Lymnaeidae, Ampullaroidae,
penelitian ini kami juga melakukan pengamatan terhadap Thiaridae, Viviparidae, Planorbidae, Ariophantidae,
jenis substrat dan vegetasi yang terdapat disetiap stasiun Neritidae dan Corbiculidae. Data keanekaragaman jenis
dan juga pengukuran faktor lingkungan berupa suhu dan Mollusca yang terdapat di sekitar perairan TPA Kebon
pH. Kongok dapat dilihat pada Tabel 1.
Analisis data
H’ = - Σ (Pi ln Pi)
Keterangan :
H’ = indeks keanekaragaman spesies
ni = jumlah individu dari spesies ke-i
Pi = Kelimpahan relatif dari spesies ke-i….
Pi= (ni/Nt)
Nt = jumlah total individu dari semua jenis yang
tercatat
57
Athifah et al, Jurnal Bologi Tropis, 19 (1) :54 – 60
DOI: 10.29303/jbt.v19i1.774
Berdasarkan Tabel 1 jumlah total individu Total individu Mollusca terbanyak ditemukan
Mollusca yang terdapat pada tiga stasiun berbeda di pada stasiun II yaitu sebesar 241 individu yang terdiri
perairan kawasan TPA Kebon Kongok adalah 544 atas tujuh spesies yang tergabung dalam enam famili,
individu. Jumlah individu ini lebih tinggi dibanding hasil dengan parameter lingkungan yang terukur yakni pH 6
penelitian Nangin et al., (2015) di sungai Suhuyon dengan suhu 28oC. Banyaknya individu yang ditemukan
Sulawesi Utara yaitu sebanyak 262 individu. Namun pada stasiun II diduga karena pada stasiun tersebut
jumlah individu di kedua lokasi tersebut lebih rendah di merupakan daerah peralihan dan pertemuan beberapa
bandingkan dengan hasil penelitian Indria et al., (2017) aliran air baik alran air yang sudah mulai kelihatan
di pesisir Pulau Tunda Banten dengan jumlah total tercemar dengan aliran air yang terlihat masih bersih
individu mollusca sebanyak 2.706 individu. Perbedaan bersih. Kondisi ini dimungkinkan karena lokasinya yang
panjang area samping dan jumlah sampling yang berdekatan dengan sungai utama dan juga bendungan
diambil diduga sebagai salah satu penyebab perbedaan yang ada didaerah tersebut.
jumlah tersebut. Dugaan lain perbedaan jumlah ini Pada stasiun I total individu yang ditemukan
disebabkan karena kualitas perairan, substrat, vegetasi 227 individu, yang terdiri dari tujuh spesies yang
dan bahan pencemar yang ada di masing-masing lokasi tergabung dalam lima famili. Tingginya total individu
tersebut.Keberadaan spesies Mollusca dipengaruhi oleh yang ditemukan pada stasiun I diduga karena adanya
faktor fisika kimia perairan baik itu suhu, jenis vegetasi, dominasi satu spesies yang jumlah individunya sangat
pH, nutrisi dan salah satunya substrat. Menurut Fajri dan banyak yaitu T. granifera. Tingginya jumlah T.
Kasry (2013) substrat berupa lumpur merupakan subtrat granifera yang ditemukan diduga berhubungan dengan
yang banyak memiliki bahan kandungan organik. substrat dimana mereka hidup dan mencari makan dan
Gastropoda dan Bivalvia sangat menyukai habitat juga daya toleransi mereka terhadap lingkungan yang
lumpur atau lumpur berpasir dalam bentuk berkumpul ekstrim. Menurut Syaifudin et al., (2017) Tarebia
dan menyebar Indria et al (2017). Menurut Dittman granifera merupakan jenis Mollusca yang tersebar luas
(1990) pemangsaan atau kompetisi, lingkungan fisika di wilyah Indonesia dan dijumpai setiap hari di area
kimia perairan yang kurang layak dapat menyebabkan persawahan dan sungai.
perbedaan-perbedaan dalam kepadatan maupun jumlah Total jumlah individu paling sedikit ditemukan
jenis organisme. yaitu di stasiun III dengan jumlah individu sebanyak 76
individu yang terdiri atas sembilan spesies dan tergabung
58
Athifah et al, Jurnal Bologi Tropis, 19 (1) :54 – 60
DOI: 10.29303/jbt.v19i1.774
59
Athifah et al, Jurnal Bologi Tropis, 19 (1) :54 – 60
DOI: 10.29303/jbt.v19i1.774
Dittman, S. (1990). Mussel Beds-Amensalism or Triatmojo, B. (1999). Teknik Pantai. Beta Offset.
Amelioration For Interdal Fauna. Helgolander Yogyakarta. 379 hlm
Meeresunters. 44 : 335-352.
60