1153-Article Text-2124-1-10-20190908
1153-Article Text-2124-1-10-20190908
1153-Article Text-2124-1-10-20190908
Halimah
Abstrak
Fokus kajian dalam penelitian ini adalah praktik penanggungan hutang
pewaris oleh ahli waris di desa Gonjak, dan pandangan tokoh agama
terhadap praktik penanggungan hutang pewaris. Realita praktik
penanggungan ini masih ada yang tidak sesuai dengan syari’at hukum
Islam karena masih ada para ahli waris yang membayar hutang pewaris
dengan menggunakan harta pribadi ahli waris, dengan begitu para ahli
waris berkesempatan untuk bisa mendapatkan harta pewaris yang ada.
Metode penelitian yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah:
pendekatan kualitatif dengan menggunakan teknik pengumpulan
data yakni metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Adapun
sumber datanya adalah data primer melalui interview warga dan tokoh
agama, dan data sekunder melalui library research yang mempunyai
hubungan dengan penelitian.
Penelitian ini menunjukkan bahwa dalam praktik penanggungan hutang
pewaris oleh ahli waris pada dasarnya boleh dilakukan atau sah menurut
hukum Islam karena sudah sesuai dengan rukun dan syarat penanggungan
(kafalah). Namun praktik yang dilakukan di masyarakat Gonjak
masih belum terlakasana sesuai dengan hukum Islam sebagaimana
pandangan para tokoh agama ada yang membolehkan dan tidak
membolehkan. Tokoh agama yang membolehkan mengatakan bahwa
praktik penanggungan hutang pewaris di desa Gonjak ini dibolehkan
karena sudah sesuai dengan rukun dan syarat peanggungan (kafalah),
Sementara pandangan tokoh agama yang tidak membolehkan
mengatakan bahwa pembayaran yang ditunda-tunda bagi orang
mampu itu tidak diperbolehkan karena awalnya berniat untuk
menolong pihak yang berhutang (pewaris). Kedua, jika ahli waris berniat
membantu dengan mengharapkan untuk mendapatkan sebagian harta
pewaris maka itu tidak dibolehkan karena itu bukan termasuk sifat
tolong menolong melainkan ingin mendapatkan keuntungan.
Kata Kunci: Penanggungan (kafalah), pewaris, ahli waris dan tokoh agama
1 2
Moh. Muhibbin, Abdul Wahid, Hukum Ibnu Hajar Al-Asqalani, Terjemah Bulughul
Kewarisan Islam Sebagai Pembaruan Hukum Positif Maram (Hukum ibadah dan Muamalah), (Surabaya:
di Indonesi, ( Jakarta: Sinar Grafika, 2011), h. 51. Gitamedia Press, 2006), h. 421.
3
M. Nashiruddin al-Albani, Ringkasan
4
Shahih Muslim Jilid 1, ( Jakarta: Pustaka Azzam, R. Subekti, Hukum Perjanjian, ( Jakarta:
2007), h. 677. PT. Internusa, 1991), h. 14.