Dokumen Biologi 2

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

“FOTOSINTESIS”

Disusun oleh:
1 Wahyudi syahfri nugraha
2 Aji Agustian
3 Laura Marizwan
4 Ade Anjelina Manurung
5 Bella Shintayu Sirait
6 Dhea Syahfitri Nasution
7 Andira Dwi Sitorus

Guru pembimbing:
Rahmayani Tambunan, S.Pd

SMA NEGRI 1 BP.MANDOGE TAHUN


AJARAN 2022/202
Bab 1 Pendahuluan

A. Latar Belakang
Semua mahkluk hidup sangat memerlukan makanan agar dapat
tumbuh dan hidup. Manusia mengkomsumsi beras, umbi-umbian, kacang-
kacangan, sayur-sayuran, dan buah-buahan yang semuanya diperoleh atau
berasal dari tumbuhan. Manusia juga mengkomsumsi daging, ikan, susu, dan
telur yang semuanya diperoleh atau berasal dari hewan. Dengan demikian,
nutrisi (makanan) manusia di peroleh dari tumbuhan dan hewan. Sedangkan,
hewan memperoleh makanan atau nutrisinya dari tumbuhan atau hewan
lainnya. Berdasarkan makanan yang dikomsumsinya, hewan dibagi menjadi
3 jenis diantaranya, hewan karnivora atau biasa disebut dengan pemakan
daging contohnya adalah buaya, komodo dan burung elang. Lalu, jenis
hewan lainnya yaitu hewan herbivora atau biasa disebut dengan pemakan
tumbuhan contohnya adalah kelinci, gajah dan kuda. Dan jenis hewan yang
lainnya yaitu hewan omnivora yang biasa disebut dengan pemakan daging
dan tumbuhan atau hewan pemakan keduanya contohnya adalah ayam,
bebek dan panda.
Manusia dan hewan tidak dapat membuat makanannya sendiri
untuk memenuhi segala kebutuhan makanan dan energinya. Untuk
membangun tubuhnya dan mendapatkan energi, manusia dan hewan
mengambil zat-zat yang berasal dari tumbuhan sebagai sumber
makanannya. Hal ini menunjukan bahwa manusia dan hewan sangat
bergantung kepada tumbuhan demi kelangsungan hidupnya.
Seperti halnya manusia dan hewan yang merupakan makhluk
hidup yang membutuhkan energi, tumbuhanpun demikian. Tumbuhan
juga sangat membutuhkan energi dan makanan untuk kelangsungan
hidupnya. Tumbuhan dapat memperoleh energi dan makanan melalui
sebuah proses. Fotosintesislah proses yang dapat memberikan energi
dan makanan bagi tumbuhan.
Namun, berbeda dengan manusia dan hewan yang memperoleh
makanan dan energinya dari mahkluk hidup lain yakni dari tumbuhan dan
hewan, tumbuhan merupakan makhluk hidup yang dapat membuat
makanannya sendiri. Akan tetapi, bukan sembarang tumbuhan yang dapat
membuat makanannya sendiri. Tumbuhan yang dapat membuat makanan
sendiri adalah tumbuhan yang mempunyai klorofil.
Dengan fotosintesislah tumbuhan bisa menghasilkan makanan dan
memperoleh energinya demi kelangsungan hidupnya.
Fotosintesis adalah peristiwa sintesis atau penyusunan zat organik
yang terdiri dari gula dari zat anorganik yang terdiri dari air dan karbon
dioksida dengan bantuan energi cahaya atau foton matahari.
Dalam fotosintesis, dihasilkan glukosa atau karbohidrat dan oksigen. Hampir
semua makhluk hidup sangat bergantung pada hasil fotosintesis. Sehingga
fotosintesis menjadi sangat penting bagi kehidupan di bumi.
Organisme yang mampu menyusun senyawa organik dari senyawa
anorganik dinamakan organisme autrotof.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis merumuskan


masalah sebagai berikut :

1. Apa yang dimaksud dengan fotosintesis ?


2. Bagaimana proses fotosintesis ?
3.Bagian daun manakah yang berperan dalam proses fotosintesis ? 4
Faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi proses fotosintesis?
5.. Zat-zat mana sajakah yang diambil oleh tumbuhan dari lingkungan
dalam proses fotosintesisnya?

C. Tujuan Penulisan

Berdasarkan perumusan masalah diatas maka penulis membuat


tujuan sebagai berikut :
1. Mengetahui pengertian dari fotosintesis.
2. Mengetahui proses yang terjadi pada fotosintesis.
3. Mengetahui tentang bagian daun yang berperan dalam proses
fotosintesis
4. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi proses fotosintesis.
5. Mengetahui zat-zat yang diambil oleh tumbuhan dari lingkungan
dalam proses
fotosintesis.

D. Manfaat

Manfaat dibuatnya makalah ini adalah :

1. Untuk menambah pengetahuan dan informasi tentang fotosintesis.


2. Sebagai sebuah media pembelajaran tentang fotosintesis.
Bab II Pembahasan

A. Proses Fotosintesis
Tumbuhan bersifat autotrof. Autotrof artinya dapat mensintesis
makanan langsung dari senyawa anorganik. Tumbuhan menggunakan
karbon dioksida dan air untuk menghasilkan gula dan oksigen yang
diperlukan sebagai makanannya. Energi untuk
menjalankan proses ini berasal dari fotosintesis. Fotosintesis berasal dari
dua kata yaitu Photo yang berarti Cahaya dan Synthesis yang berarti proses
pembuatan atau pengolahan. Proses fotosintesis merupakan proses
mengolah bahan yang sederhana menjadi bahan yang kompleks dengan
menggunakan bantuan dari cahaya.
Bahan sederhana yang digunakan oleh tumbuhan untuk
fotosintesis adalah karbon dioksida dan air. Tumbuhan umumnya
mendapat karbon dioksida dari udara dan mendapatkan air dari
tanah. Karbon dioksida diubah menjadi gula. Hasil sampingan proses ini
adalah gas oksigen. Proses atau reaksi ini sangat memerlukan energi yang
secara alami didapat dari cahaya matahari. Energi dari cahaya matahari itu
diserap dari klorofil yang terdapat pada tumbuhan.
Sebenarnya, proses fotosintesis bukanlah reaksi tunggal, melainkan
terdiri dari beberapa tahap reaksi yang kompleks. Reaksi tersebut dapat
menghasilkan oksigen dan glukosa. Glukosa tersebut dapat digunakan untuk
membentuk senyawa organik lain seperti selulosa dan dapat pula digunakan
sebagai bahan bakar. Proses ini berlangsung melalui respirasi seluler yang
terjadi baik pada hewan maupun tumbuhan. Secara umum reaksi yang
terjadi pada respirasi seluler berkebalikan dengan persamaan di atas. Pada
proses respirasi, gula atau glukosa dan senyawa lain akan bereaksi dengan
oksigen untuk menghasilkan karbon dioksida, air, dan energi kimia.
Tumbuhan menangkap cahaya menggunakan pigmen yang disebut
klorofil. Pigmen inilah yang memberi warna hijau pada tumbuhan. Klorofil
terdapat dalam organel yang disebut kloroplas. Klorofil menyerap cahaya
yang akan digunakan dalam fotosintesis. Meskipun seluruh bagian tubuh
tumbuhan yang berwarna hijau mengandung kloroplas, namun sebagian
besar energi dihasilkan di daun. Di dalam daun terdapat lapisan sel yang
disebut mesofil yang mengandung setengah juta kloroplas setiap milimeter
perseginya. Cahaya akan melewati lapisan epidermis tanpa warna dan yang
transparan, menuju mesofil, tempat terjadinya sebagian besar proses
fotosintesis. Permukaan daun biasanya
dilapisi oleh kutikula dari lilin yang bersifat anti air untuk mencegah
terjadinya penyerapan sinar Matahari ataupun penguapan air yang
berlebihan.

1. Tahap – tahap Fotosintesis


Proses fotosintesis yang terjadi di kloroplas melalui dua tahap
reaksi. Kedua reaksi tersebut diantaranya adalah reaksi
terang dan reaksi gelap. Kedua reaksi tersebut akan dijelaskan sebagai
berikut :

A. Reaksi terang
Reaksi terang berlangsung di dalam membran tilakoid di grana.
Grana adalah struktur bentukan membran tilakoid yang terbentuk dalam
stroma, yaitu salah satu ruangan dalam kloroplas. Di dalam grana terdapat
klorofil, yaitu pigmen yang berperan dalam proses fotosintesis. Dalam reaksi
terang ini, klorofil menyerap cahaya nila. Energi yang ditangkap oleh klorofil
digunakan untuk memecah molekul air. Reaksi tersebut disebut reaksi
fotolisis karena proses penyerapan energi cahaya dan penguraian atau
pemecahan molekul air menjadi oksigen dan hidrogen. Reaksi fotolisis dapat
ditulis sebagai berikut :

B. Reaksi gelap
Reaksi gelap berlangsung di dalam stroma. Reaksi yang membentuk
gula dari bahan dasar CO2 yang diperoleh dari udara dan energi yang
diperoleh dari reaksi terang. Reaksi gelap tidak membutuhkan cahaya
matahari, tetapi tidak dapat berlangsung jika belum terjadi siklus terang
karena energi yang dipakai berasal dari reaksi terang. Ada dua macam
siklus, yaitu siklus Calin-Benson dan siklus hatch-Slack. Pada siklus Calin-
Benson, tumbuhan menghasilkan senyawa dengan jumlah atom karbon tiga,
yaitu senyawa 3-fosfogliserat. Siklus ini dibantu oleh enzim rubisco. Pada
siklus hatch-Slack, tumbuhan menghasilkan senyawa dengan jumlah atom
karbon empat. Enzim yang berperan adalah pada siklus hatch-Slack adalah
enzim phosphoenolpyruvate carboxylase. Produk akhir siklus gelap
diperoleh glukosa yang dipakai tumbuhan untuk aktivitasnya atau disimpan
sebagai cadangan energi.
2. Hasil akhir fotosintesis
Secara umum karbohidrat dianggap sebagai hasil akhir
fotosintesis. Namun patut diperhatikan istilah karbohidrat tersebut dapat
berupa monosakarida, disakarida, dan polisakaria. Sebenarnya hasil akhir
fotosintesis adalah gula sederhana beratom C-3. Senyawa ini sangat mudah
bereaksi, sehingga sebelum diangkut perlu diubah terlebih dahulu menjadi
gula lain, misalnya glukosa.
Glukosa diangkut melalui floem ke sel-sel daun yang lain yang
tidak berfotosintesis, yakni sel-sel batang dan sel-sel akar untuk keperluan
tumbuhan itu sendiri. Sisanya diubah ke dalam bentuk lain yaitu menjadi
amilum, protein dan lipid yang disimpan untuk cadangan makanan.
Cadangan makanan terutama di simpan didalam akar dan batang, tapi
ada juga yang di simpan dalam daun.
Hasil lain dari proses fotosintesis yaitu berupa oksigen. Oksigen
dilepas ke lingkungan melaui stomata. Oksigen yang dilepas dimanfaatkan
oleh organisme lain untuk proses pernapasan.
B. Bagian Daun Yang Berperan Dalam Fotosintesis

Pada sebagian tumbuhan tinggi, daun merupakan organ utama


untuk melakukan proses fotosintesis. Fotosintesis tidak hanya terjadi pada
daun, tetapi terjadi pada semua tumbuhan yang berwarna hijau.
Pada struktur daun, permukaan luar epidermis bawah dan atas
biasanya dilindungi oleh lapisan kultikula dan kadang-kadang sebelah
luarnya lagi terdapat lapisan lilin. Lapisan kultikula dan lilin ini berguna
untuk mencegah penguapan air (transpirasi) berlebihan dan menambah
kekuatan.
Diantara sel-sel epidermis daun, terdapat mulut daun (stomata).
Fungsi stomata sebagai pengatur penguapan, pengatur masuknya gas
CO2 dari udara dan keluarnya gas O2 ke udara selama fotosintesis
berlangsung dan arah sebaliknya pada waktu respirasi berlangsung.
Mesofil merupakan jaringan dasar yang terletak antara epidermis
atas dan epidermis bawah. Pada tumbuhan monokotil, mesofilnya tersusun
atas parenkima yang seragam. Pada daun dikotil, parenkima umumnya
berkembang menjadi palisade (jaringan tiang, jaringan pagar) dan spons
(jaringan bunga karang)
Sesuai dengan fungsinya, mesofil merupakan daerah fotosintesis
utama karena mengandung kloroplas. Kandungan kloroplas palisade lebih
banyak di bandingkan dengan yang berada di spons.
Organel yang berperan dalam fotosintesis adalah kloroplas.
Organel tersebut berisi pigmen klorofil yang menyebabkan warna hijau
pada tumbuhan. Di setiap sel terdapat 40-50 kloroplas. Di dalam kloroplas
inilah penyerapan sinar oleh klorofil dimulai pada proses fotosintesis.
C. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses fotosintesis

Beberapa faktor yang mempengaruhi proses fotosintesis dibagi


menjadi 9 bagian diantaranya :

1. Cahaya
Cahaya merupakan sumber energi untuk proses fotosintesis.
Energi cahaya yang diserap oleh tumbuhan tergantung pada intensitas
sumber cahaya, panjang gelombang cahaya, dan lamanya penyinaran yang
terjadi. Pada batas-batas tertentu, semakin tinggi intensitas cahaya matahari
maka semakin banyak energi cahaya yang diserap oleh klorofil, sehingga
laju fotosintesis semakin meningkat. Cahaya matahari dengan intensitas
terlalu tinggi akan menimbulkan kerusakan pada klorofil.

2. Kadar air
Kekurangan air atau kekeringan dapat menyebabkan stomata
atau mulut daun menjadi tertutup, dan dapat menghambat penyerapan
karbon dioksida sehingga mengurangi laju proses fotosintesis.

3. Konsentrasi Karbon Dioksida


Laju fotosintesis akan dapat ditingkatkan dengan meningkatkan
CO2 atau karbon dioksida udara. Semakin banyak CO2, maka semakin
baiklah proses fotosintesis. Namun, kadar karbon dioksida yang terlalu tinggi
dapat meracuni atau menyebabkan stomata tertutup, sehingga laju
fotosintesis menjadi terhambat. Untuk itu, kenaikkan karbondioksida atau
CO2 harus disesuaikan dengan intensitas cahaya. Jika konsentrasi
karbondioksida tidak mencukupi laju fotosintesis akan turun. Apabila
konsentrasi karbondioksida ditingkatkan pelan-pelan maka laju fotosintesis
akan meningkat hingga pada tingkat tertentu.

4. Suhu
Suhu, mempengaruhi kerja enzim untuk fotosintesis. Bila suhu
naik 10 , kerja enzim meningkat dua kali lipat. Hal ini terjadi pada suhu
0

tertentu, bila suhu terlalu tinggi, justru merusak enzim. Kebanyakan


tumbuhan mengadakan fotosintesis dengan baik pada kisaran suhu 10- 35
0
.

5. Oksigen
kenaikan kadar oksigen dapat menghambat fotosintesis karena
oksigen merupakan komponen untuk respirasi. Oksigen akan bersaing
dengan karbondioksida untuk mendapat hidrogen.
6. Kandungan Klorofil
Kandungan klorofil dari setiap tumbuhan berbeda-beda. Untuk
membedakannya dapat dilihat pada warna daun. Daun yang menguning
atau berwarna kekuningan berarti kadar klorofilnya relatif masih
sangat kurang. Sebaliknya, jika daun berwarna hijau, maka daun
tersebut memiliki kadar klorofil yang relatif tinggi. Jika kekurangan
klorofil, maka akan menurunkan laju fotosintesis. Dalam memenuhi
kekurangan klorofil, tumbuhan sangat memerlukan sejumlah ion
anorganik tertentu untuk membuat pigmen klorofil. Ion itu adalah Mg
(Magnesium) dan N (Nitrogen).

7. Air
Tumbuhan sangat membutuhkan air. Jika tumbuhan
kekurangan air, maka tumbuhan tersebut akan layu. Jika daun layu, maka
stomata cenderung menutup. Akibatnya difusi karbondioksida dari udara
terhambat.

8. Kadar Fotosintat (hasil fotosintesis)


Jika kadar fotosintat seperti gula berkurang, laju fotosintesis
akan naik. Bila kadar fotosintat bertambah atau bahkan sampai jenuh,
laju fotosintesis akan berkurang.

9. Tahap Pertumbuhan
Pada saat masih kecambah, tumbuhan lebih rajin fotosintesis
daripada yang sudah besar karena yang sedang tumbuh butuh banyak
energi untuk tumbuh membesar. Penelitian menunjukkan bahwa laju
fotosintesis jauh lebih tinggi pada tumbuhan yang sedang berkecambah
ketimbang tumbuhan dewasa.
D. Pengambilan Zat-zat oleh tumbuhan dari lingkungan

Tumbuhan memerlukan beberapa zat dari lingkungannya, terutama air,


mineral, oksigen, dan karbon dioksida. Oksigen dan karbon dioksida dari
udara diambil oleh tumbuhan tingkat tinggi melalui daun. Air dan garam
mineral yang terkandung di dalam air diserap tumbuhan dari dalam tanah
melalui rambut akar.
Bagian akar yang aktif terlibat dalam penyerapan garam mineral
adalah pada daerah
perpanjangan tepat dibelakang ujung akar. Pada waktu penyerapan air,
unsur-unsur mineral yang larut dalam air juga terbawa masuk kedalam
akar.
Proses pengambilan karbondioksida dan oksigen dari udara serta air,
dan unsur -unsur dari dalam tanah oleh tumbuhan, berlangsung dengan cara
difusi, osmosis dan transpor aktif.

A. Difusi

Difusi berasal dari kata diphus yang artinya menyebar. Difusi


merupakan transport menurun yang artinya materi yang berasal dari daerah
berkosentrasi tinggi ke daerah yang berkosentrasi rendah. Cairan sel
biasanya bersifat hipertonis dan cairan di luar sel bersifat hipotonis, sehingga
air akan mengalir dari luar ke dalam sampai keduanya bersifat isotonis.
Difusi adalah peristiwa mengalir/berpindahnya suatu zat dalam
pelarut dari bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi
rendah. Contoh yang sederhana adalah pemberian gula pada cairan teh
tawar. Lambat laun cairan menjadi manis. Contoh lain adalah uap air dari
cerek yang berdifusi dalam udara. Difusi dipermudah dengan saluran protein
substansi seperti asam amino, gula, dan substansi bermuatan tidak dapat
berdifusi melalui membran plasma. Substansi-substansi tersebut melewati
membran plasma melalui saluran yang dibentuk oleh protein dimana protein
yang membentuk saluran ini merupakan protein integral.
Difusi dipermudah dengan protein pembawa proses difusi ini
melibatkan protein yang membentuk suatu saluran dan mengikat substansi
yang ditranspor. Protein ini disebut protein pembawa. Protein pembawa
biasanya mengangkut molekul polar misalnya asam amino dan glukosa.

B. Osmosis
Osmosis berasal dari kata os artinya lubang dan move artinya
pindah, maka osmosis adalah proses perpindahan air dari zat yang
berkonsentrasi rendah (hipotonis) ke larutan yang berkonsentrasi tinggi
(hipertonis), proses ini biasa melalui membran permeabel selektif dari
bagian yang lebih encer ke bagian yang lebih pekat. Membran
semipermeabel harus dapat ditembus oleh pelarut, tapi tidak oleh zat
terlarut, yang mengakibatkan gradien tekanan sepanjang membran.
Osmosis merupakan suatu fenomena alami, tapi dapat dihambat secara
buatan dengan meningkatkan tekanan pada bagian dengan konsentrasi
pekat menjadi melebihi bagian dengan konsentrasi yang lebih encer.
Gaya per unit luas yang dibutuhkan untuk mencegah mengalirnya pelarut
melalui membran permeabel selektif dan masuk ke larutan dengan
konsentrasi yang lebih pekat sebanding dengan tekanan turgor. Tekanan
osmotik merupakan sifat koligatif, yang berarti bahwa sifat ini bergantung
pada konsentrasi zat terlarut,
dan bukan pada sifat zat terlarut itu sendiri.
Osmosis adalah suatu topik yang penting dalam biologi karena
fenomena ini dapat menjelaskan mengapa air dapat ditransportasikan ke
dalam dan ke luar sel.
Osmosis terbalik adalah sebuah istilah teknologi yang berasal dari
osmosis. Osmosis adalah sebuah fenomena alam dalam sel hidup di mana
molekul “solvent” (biasanya air) akan mengalir dari daerah “solute” rendah ke
daerah “solute” tinggi melalui sebuah membran “semipermeable”. Membran
“semipermeable” ini menunjuk ke membran sel atau membran apa pun yang
memiliki struktur yang mirip atau bagian dari membran sel. Gerakan dari
“solvent” berlanjut sampai sebuah konsentrasi yang seimbang tercapai di
kedua sisi membran.
Reverse osmosis adalah sebuah proses pemaksaan sebuah solvent
dari sebuah daerah konsentrasi “solute” tinggi melalui sebuah membran ke
sebuah daerah “solute” rendah dengan menggunakan sebuah tekanan
melebihi tekanan osmotik. Dalam istilah lebih mudah, reverse osmosis
adalah mendorong sebuah solusi melalui filter yang menangkap “solute” dari
satu sisi dan membiarkan pendapatan “solvent” murni dari sisi satunya.

C. Transport Aktif

Transpor aktif adalah transpor yang menggunakan energi untuk


mengeluarkan dan memasukkan ion-ion dan molekul melalui membran sel
yang bersifat selektif permeabel. Transpor aktif dipengaruhi oleh muatan
listrik di dalam sel dan di luar sel. Muatan listrik ini ditentukan oleh ion
natrium (Na), ion kalium (K), dan ion klor (CI). Keluar masuknya ion Na dan
K diatur oleh pompanatrium-kalium.
Pada bagian besar jaringan, pompa natrium-kalium bertanggung
jawab terhadap transpor aktif ganda Na dan K dari dalam ke luar sel.
ATP menyediakan energi untuk transpor. Pompa mengeluarkan tiga ion Na
dari dalam sel untuk setiap dua ion K yang dimasukkan ke dalam sel.
Transpor aktif memerlukan molekul pengangkut berupa protein integral pada
membran (molekul carrier)

D. Persamaan antara Osmosis dan Difusi


Osmosis dan difusi merupakan mekanisme nutrien. Pada waktu
transport nutrien melewati membran yang bersifat pasif. Transport pasif
memiliki arti bahwa mekanisme transport tersebut tidak melawan gradien
konsentrasi sehingga tidak membutuhkan energi untuk melakukan
mekanisme ini.

E. Perbedaan antara Osmosis dan Difusi


Untuk memahami perbedaan tentang difusi dan osmosis harus
dipahami konsepnya dahulu dengan baik. Perlu diperhatikan pada definisi
masing-masing. Dari definisi tersebut konsep yang perlu ditanamkan
dengan baik bahwa:
· Osmosis harus melewati membran. Jadi jika terjadi perpindahan
pelarut tanpa melalui membran selektif semipermeabel bukanlah osmosis
tetapi peristiwa tersebut adalah difusi. Karena definisi osmosis adalah
perpindahan pelarut bukan perpindahan zat terlarut, maka akan terjadi
perpindahan pelarut dari sel sebelah kiri ke sebelah
kanan.
Pada proses difusi, tidak nampak adanya membran
semipermeabel. Peristiwa tersebut merupakan proses difusi bukan
osmosis sehingga terjadi perpindahan partikel dan bukan pelarut (jika
sebuah larutan), perpindahannya juga dari konsentrasi tinggi ke
konsentrasi rendah.
Jadi, dengan kata lain untuk membedakan osmosis dan difusi dapat
dilihat dari 2 aspek , yaitu:

1. Ada tidaknya membrane:


- Jika tidak ada berarti difusi.
- JIka ada berarti osmosis.
2. Objek apakah yang pindah:
- Jika partikel yang berpindah merupakan difusi.
- Jika pelarut yang berpidah merupakan osmosis.

Dalam pengambilan Zat oleh tumbuhan dari lingkungan, adapun proses-


proses pengangkutan yang akan dibahas, diantaranya :
1. Proses Pengangkutan Air dan Garam Mineral
Pengangkutan air dan garam-garam mineral pada tumbuhan
tingkat tinggi, seperti pada tumbuhan biji dilakukan melalui dua
mekanisme.

a.Pengangkutan Ekstravasikuler
Pengangkutan ini dilakukan di luar berkas pengangkut, maka
disebut pengangkutan ekstravasikuler. Zat yang diangkut adalah air dan
garam-garam mineral. Dalam perjalanan menuju silinder pusat, air akan
bergerak secara bebas di antara ruang antar sel. Pengangkutan air dan
mineral dari dalam tanah di luar berkas pembuluh ini dilakukan melalui 2
mekanisme, yaitu apoplas dan simplas:

1). Pengangkutan Apoplas


Transportasi apoplas ini adalah menyusupnya air tanah secara difusi
bebas atau transport pasif melalui semua bagian tak hidup dari tumbuhan,
misalnya dinding sel dan ruang-ruang antara sel. Air masuk dengan cara
difusi, aliran air secara apoplas tidak dapat terus mencapai xilem karena
terhalang oleh lapisan endodermis yang memiliki penebalan dinding sel yang
dikenal sebagai pita kaspari. Apoplas dapat terjadi pada setiap dinding sel
kecuali endodermis. Khusus endodermis dilakukan secara osmosis.
2). Pengangkutan Simplas
Pengangkutan Simplas merupakan proses bergeraknya air tanah dan
zat terlarut melalui bagian hidup dari sel tumbuhan, misalnya sitoplasma atau
vakuola dari sel ke sel. Pada pengangkutan ini, setelah masuk kedalam sel
epidermis bulu akar, air dan mineral yang terlarut bergerak dalam sitoplasma
dan vakuola, kemudian bergerak dari satu sel ke sel yang lain melalui
plasmodesmata. Sistem pengangkutan ini menyebabkan air dapat mencapai
bagian silinder pusat. Adapun lintasan aliran air pada pengangkutan simplas
adalah sel-sel bulu akar menuju sel-sel korteks, endodermis, perisikel, dan
xilem. Dari sini, air dan garam mineral siap diangkut ke atas menuju batang
dan daun.

b.Pengangkutan Intravasikuler
Pengangkutan air dan mineral diserap oleh akar menuju batang ini
berlangsung melalui berkas pengangkut, yaitu Xilem, sehingga proses
pengangkutan disebut pengangkutan vaskuler.
Setelah melewati sel-sel akar, air dan garam mineral dari dalam
tanah memasuki tumbuhan melalui epidermis akar, menembus korteks
akar, masuk ke stele dan kemudian mengalir naik ke pembuluh xilem
sampai pucuk tumbuhan (batang sampai ke mesofil daun).
Pembuluh Xilem (kayu) disusun oleh beberapa jenis sel, namun
bagian yang berperan penting dalam proses pengangkutan air dan
mineral ini adalah sel-sel trakea. Bagian ujung sel trakea terbuka membentuk
pipa kapiler. Struktur jaringan xilem seperti pipa kapiler ini terjadi karena sel-
sel penyusun jaringan tersebut tersebut mengalami fusi (penggabungan). Air
bergerak dari sel trakea satu ke sel trakea yang di atasnya mengikuti prinsip
kapilaritas dan kohesi air dalam sel trakea xilem.
2. Pengangkutan Hasil Fotosintesis
Tumbuhan melakukan fotosinstesa untuk memperoleh cadangan
makanan dan unsur-unsur nutrisi yang penting bagi kehidupan. Hasil dari
fotosintesis tersebut harus didistribusikan atau disalurkan. Proses distribusi
bahan makanan dalam tumbuhan dikenal dengan translokasi.
Translokasi merupakan pemindahan hasil fotosintesis dari daun atau organ
tempat penyimpanannya ke bagian lain tumbuhan yang memerlukannya.
Jaringan pembuluh yang bertugas mengedarkan hasil fotosintesis ke
seluruh bagian tumbuhan adalah floem (pembuluh tapis).
Zat terlarut yang paling banyak dalam getah floem adalah gula,
terutama sukrosa. Selain itu, di dalam getah floem juga mengandung
mineral, asam amino dan hormon, berbeda dengan pengangkutan pada
pembuluh xilem yang berjalan satu arah dari akar ke daun, pengangkutan
pada pembuluh floem dapat berlangsung ke segala arah, yaitu dari sumber
gula (tempat penyimpanan hasil fotosintesis) ke organ lain tumbuhan yang
memerlukannya.
Bukti bahwa hasil fotosintesis diangkut melalui pembuluh floem dapat
jelas dilihat pada tumbuhan dikotil. Jika kulit kayu secara melingkar dikupas
seperti pada kegiatan mencangkok, tampak di bagian atas keratin tetap
segar yang menadakan bahwa terjadi pengangkutan air dan mineral dari
tanah melalui berkas pembuluh kayu (xilem).
Sebaliknya, berkas-berkas pembuluh tapis terputus karena terletak
di bagian kulit kayu. Dengan demikian zat organik hasil proses fotosintesis
tidak dapat diangkut ke batang bagian bawah, sementara itu di atas keratin
akan terbentuk jaringan baru yang berfungsi menutup luka, disebut sebagai
kalus. Tampak pula bahwa pada tepi keratan yang terputus tadi akan
menggembung karena terdapat penumpukan zat organik yang seharusnya
disalurkan ke jaringan yang membutuhkan.

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan pengangkutan,


diantaranya :

a. Daya Hisap Daun (tarikan transpirasi)


Pada organ daun terdapat proses penguapan air melalui mulut
daun (stomata ) yang dikenal sebagai proses transpirasi. Proses ini
menyebabkan sel daun kehilangan air dan timbul tarikan terhadap air yang
ada pada sel-sel di bawahnya dan tarikan ini akan diteruskan molekul demi
molekul, menuju ke bawah sampai ke seluruh kolom air
pada xilem sehingga menyebabkan air tertarik ke atas dari akar menuju ke
daun. Dengan adanya transpirasi membantu tumbuhan dalam proses
penyerapan dan transportasi air di dalam tumbuhan. Adapun transpirasi itu
sendiri merupakan mekanisme pengaturan fisiologis yang berhubungan
dengan proses adaptasi tumbuhan terhadap lingkungan.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi proses kecepatan transparasi
uap air dari daun, yaitu:
1) Temperatur udara, makin tinggi temperatur kecepatan transpirasi akan
semakin tinggi.
2) Intensitas cahaya matahari, semakin tinggi intesitas cahaya matahari
yang diterima daun, maka kecepatan transpirasi juga akan semakin tinggi.
3) Kelembapan udara, jika kelembapan udara disekitar tanaman tinggi
justru terjadi perlambatan dalam transpirasi. Jika kelembaban rendah
(kering) transpirasi aka berlangsung cepat.
4) Kandungan air tanah, jika kandungan air tanah banyak maka potensial air
tanah akan lebih tinggi daripada di dalam sel-sel xilem sehingga laju
transpirasi akan meningkat tinggi). Jika air tanah sedikit maka penyerapan
akar juga akan lambat dan tidak seimbang dengan kecepatan transpirasi.
5) Di samping itu, transpirasi juga dipengaruhi oleh faktor dalam tumbuhan di
antaranya adalah banyaknya pembuluh, ukuran sel jaringan pengangkut,
jumlah, dan ukuran stomata.

b. Kapilaritas Batang
Pengangkutan air melalui pembuluh kayu (xilem), terjadi
karena pembuluh kayu (xilem) tersusun seperti rangkaian pipa-pipa
kapiler.
Dengan kata lain, pengangkutan air melalui xilem mengikuti
prinsip kapilaritas. Daya kapilaritas disebabkan karena adanya kohesi
antara molekul air dengan air dan adhesi antara molekul air dengan
dinding pembuluh xilem. Baik kohesi maupun adhesi ini menimbulkan
tarikan terhadap molekul air dari akar sampai ke daun secara
bersambungan.
c. Tekanan Akar
Akar tumbuhan menyerap air dan garam mineral baik siang maupun
malam. Pada malam hari, ketika transpirasi sangat rendah atau bahkan nol,
sel-sel akar masih tetap menggunakan energi untuk memompa ion-ion
mineral ke dalam xilem.
Air akan mengalir masuk dari korteks akar, menghasilkan suatu
tekanan positif yang memaksa cairan naik ke xilem. Dorongan getah xilem
ke arah atas ini disebut gaya tekanan akar (roof pressure).
Tekanan akar juga menyebabkan tumbuhan mengalami gutasi, yaitu
keluarnya air yang berlebih pada malam hari melalui katup pelepasan
(hidatoda) pada daun. Biasanya air yang keluar dapat kita lihat pada pagi
hari berupa tetesan atau butiran air pada ujung-ujung helai daun rumput atau
pinggir daun kecil herbal (tumbuhan tak berkayu) dikotil.

Bab III
Penutup
A. Kesimpulan
Berdasarkan makalah tentang proses fotosintesis yang dijelaskan
melalui beberapa materi singkat diatas maka penulis menyimpulkan
beberapa hal sebagai berikut.

1. Proses fotosintesis melibatkan sinar matahari untuk memperoleh


hasil yang sempurna.
2. Fotosintesis melalui dua tahap, yaitu reaksi terang dan reaksi gelap.
Reaksi terangmenggunakan sinar matahari sedangkan reaksi gelap hanya
melibatkan proses kimiawi.
3. Pada reaksi terang, jumlah gelembung yang dihasilkan lebih banyak
daripada reaksi gelap. Hal ini dikarenakan reaksi yang terang berhubungan
langsung dengan sinar matahari sehingga jumlah gelembung (O2) lebih
banyak dihasilkan.
4. Dalam Fotosintesis bahan yang diperlukan adalah CO2 dan H2O.
5. Dalam Fotosintesis bahan yang dihasilkan berupa glukosa dan O2.
6. Fotosintesis sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor penting
diantaranya cahaya, enzim, substrat dan suhu.

Anda mungkin juga menyukai

pFad - Phonifier reborn

Pfad - The Proxy pFad of © 2024 Garber Painting. All rights reserved.

Note: This service is not intended for secure transactions such as banking, social media, email, or purchasing. Use at your own risk. We assume no liability whatsoever for broken pages.


Alternative Proxies:

Alternative Proxy

pFad Proxy

pFad v3 Proxy

pFad v4 Proxy