Jobsheet Praktik Instalasi Listrik Residensial
Jobsheet Praktik Instalasi Listrik Residensial
Jobsheet Praktik Instalasi Listrik Residensial
B. Standar Kompetensi
Equipment instalasi listrik dan k3 dalam kelistrikan
C. Kompetensi Dasar
1. Mengidentifikasi komponen-komponen kelistrikan
2. Menjelaskan fungsi dari masing-masing komponen kelistrikan
3. Mengetahui konsep dasar K3 kelistrikan.
4. Mengetahui prinsip dan cara kerja dari masing-masing equipment instalasi listrik
D. Petunjuk Praktek
1. Alat
Multimeter
Amperemeter
Kabel jumper
2. Bahan
Komponen utama yang wajib di identifikasi
Penghantar listrik (jenis dan Magnetic kontaktor (cukup
macam-macamnya) 1 type)
Fitting lampu Water Level Control (WLC)
Pengaman listrik 1 phase Auto Manual Switch
Saklar (jenis dan macam- Push button
macamnya) Motor listrik 1 phase
Stop kontak
Tusuk kontak
Lampu TL dan komponenya
(Ballast, kapasitor, stater)
Sekering
kWh meter (1 Phase)
F. Keselamatan Kerja
1. Perhatikan dan taati tata tertib di bengkel instalasi listrik.
2. Gunakanlah alat dan bahan sesuai dengan fungsinya
3. Jangan sembarang menyalakan alat yang ada tanpa mengetahui cara
mengopersasikanya
4. Apabila ada kesulitan konsultasikan dengan instruktur.
I. TUGAS
Buatlah laporan praktek dari job ini dengan draft laporan sebagai berikut ;
1. Judul laporan ( bisa dibuat dengan KOP )
2. Tujuan praktek
3. Alat dan bahan
4. Data pengamatan
Komponen yang di identifikasi
Pengertian dan fungsi komponen tersebut
Jenis-jenis komponen tersebut
Spesifikasi yang tercantum dalam komponen
Gambar equipment secara fisik dan secara simbol kelistrikanya
Prinsip dan cara kerja komponen tersebut
5. Analisis data
6. Kesimpulan
B. Standar Kompetensi
Membuat macam-macam sambungan kabel, loop kabel dan pemasangan kabel
pada fiting gantung
C. Kompetensi Dasar
1. Mengetahui berbagai macam sambungan kabel
2. Menjelaskan fungsi dari masing-masing jenis sambungan kabel dalam instalasi
kelistrikan
3. Mengetahui cara membuat berbagai macam sambungan kabel
4. Mampu membuat berbagai macam sambungan kabel dengan berbagai macam
ukuran (diameter kabel)
5. Menjelaskan fungsi dan penggunaan loop kabel dalm instalasi listrik
6. Menentukan diameter mata itik kabel sesuai dengan ukuran baut atatu terminal
hubung yang akan digunakan
7. Menguasai pembuatan loop kabel dengan berbagai macam ukuran
8. Mampu memasang kabel pada fitting gantung
D. Aspek penilaian
1. Proses kerja (20%)
2. Kualitas produk pekerjaan (40%)
3. Sikap kerja (15%)
4. Kecepatan kerja / waktu pengerjaan (15%)
5. Pengembangan (10%)
E. Teori Dasar
Sambungan Kabel
Penyambungan antara 2 penghantar atau penyambungan dengan cara ekor babi
(pig tail), puntir, bolak balik (turnback), sambungan kabel bernadi banyak, cabang
datar (plain joint) dan cabang simpul (knotted tap joint) haruslah dipasang dengan
rapat. Sesuai dengan syarat-syarat dalam PUIL 2000 tentang sambungan listrik yakni
:
2.5.4.1 Semua sambungan listrik harus baik dan bebas dari gaya tarik.
2.5.4.2 Sambungan antar penghantar dan antara penghantar dan perlengkapan listrik
yang lain harus dibuat sedemikian sehingga terjamin kontak yang aman dan
andal.
2.5.4.3 Gawai penyambung seperti terminal tekan, penyambung puntir tekan, atau
penyambung dengan solder harus sesuai dengan bahan penghantar yang
disambungnya dan harus dipasang dengan baik (lihat juga2.5.4.4).
2.5.4.4 Dua penghantar logam yang tidak sejenis (seperti tembaga dan aluminium atau
tembaga berlapis aluminium) tidak boleh disatukan dalam terminal atau
penyambung punter kecuali jika alat penyambung itu cocok untuk maksud
dan keadaan penggunaannya.
2.5.4.5 Sambungan penghantar pada terminal harus terjamin kebaikannya dan tidak
merusakkan penghantar. menyambung kabel fleksibel harus menggunakan
sambung tekan (termasuk jenis sekrup), sambungan solder atau sambungan
puntir, sepatu kabel harus disambungkan dengan mur baut secara baik.
2.5.4.7 Bahan yang digunakan seperti solder, fluks, dan pasta harus terbuat dari jenis
yang tidak berakibat buruk terhadap instalasi dan perlengkapan listrik. Dalam
suatu instalasi listrik, biasanya digunakan beberapa macam sambungan kabel.
antara lain:
Pig Tail : cara menyambung kabel yang paling sederhana berbentuk ekor babi.
sambungan ini digunakan untuk menyambung atau mencabangkan satu atau
beberapa kabel pada satu titik.
Sambungan Puntir : cara menyambung antara dua kabel yang berbentuk satu
garis lurus. ada dua macam cara sambungan puntir yaitu; sambungaan puntir
bell hangers dan sambungan puntir western union.
Turn Back : cara menyambung antara dua kabel yang berbentuk satu garis
lurus, dimana kabel ditekuk balik, dimaksudkan untuk mendapatkan sambungan
yang lebih kuat terhadap rentangan maupun tarikan, sehingga sering disebut
sebagai sambungan bolak-balik.
Single Wrapped Cable Spice : cara menyambung kabel yang bernadi banyak,
yaitu dengan menganyam sesuai dengan arah alurnya.
Knotted Tap Joint ialah cara-cara untuk mencabang kabel yang posisinya
dalam satu bidang datar dengan memberi suatu simpul agar sambungan lebih
kuat.
Kabel NYA
Kabel NYA berinti tunggal, berlapis bahan isolasi PVC, untuk instalasi
luar atau kabel udara. Kode warna isolasi ada warna merah, kuning, biru dan
hitam sesuai dengan peraturan PUIL.. Lapisan isolasinya hanya 1 lapis sehingga
mudah cacat, tidak tahan air (NYA adalah tipe kabel udara) dan mudah digigit
tikus. Agar aman memakai kabel tipe ini, kabel harus dipasang dalam pipa/conduit
jenis PVC atau saluran tertutup. Sehingga tidak mudah menjadi sasaran gigitan
tikus, dan apabila ada isolasi yang terkelupas tidak tersentuh langsung oleh orang.
Kabel NYM
Kabel NYM memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna putih atau abu-
abu), ada yang berinti 2, 3 atau 4. Kabel NYM memiliki lapisan isolasi dua
lapis, sehingga tingkat keamanannya lebih baik dari kabel NYA (harganya
lebih mahal
dari NYA). Kabel ini dapat dipergunakan dilingkungan yang kering dan basah,
namun tidak boleh ditanam.
Bahan
1. Kabel NYA dengan berbagai ukuran………... secukupnya
2. Kabel NYAF dengan berbagai ukuran…..…... secukupnya
3. Terminal strip……………………….……….. 1 buah
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
JOBSHEET PRAKTEK INSTALASI LISTRIK RESIDENTIAL
Sambungan Kabel, Loop Kabel dan
SEM 4 x45 menit
Memasang Kabel Pada Fitting Gantung
02/JST/EKO/EKO218/13 Revisi : 01 TGL. 3 Feb 2013 Hal 6 dari 16
G. Keselamatan Kerja
1. Sebelum memulai praktik mahasiswa harus mentaati tata tertib ruang praktek.
2. Gunakanlah pakaian praktek (wearpack) selama melakukan praktek.
3. Bacalah dan pahami petunjuk praktikum pada setiap lembar kegiatan belajar !
4. Gunakanlah alat sesuai dengan fungsinya
5. Atur alat dan bahan sedemikian rupa agar memudahkan dalam praktek (
ergonomi K3)
6. Apabila ada kesulitan konsultasikan dengan dosen pengajar
H. Langkah Kerja
1. Siapkan alat dan bahan praktek
2. Kalkulasi kebutuhan bahan yang akan digunakan (harus mendapat persetujuan
dari dosen pengajar atau teknisi)
3. Untuk membuat sambungan kabel loop kabel, dan pemasangan kabel pada
fitting gantung ikuti cara penyambungan dan gambar yang tertera pada prosedur
pelaksanaan di bawah
I. PROSEDUR PELAKSANAAN
Cara penyambungan :
(Gambar 1) (Gambar 2)
(Gambar3) (Gambar 4)
Cara penyambungan :
(Gambar 1) (Gambar 2)
(Gambar 3)
Cara penyambungan :
1. Kupas masing-masing kabel NYA sepanjang 15 Cm dari salah satu ujungnya dengan
menggunakan pisau atau tang pengupas. (Gambar 1)
2. Bersihkan dengan scaper atau gosok dengan kertas gosok pada bagian kabel yang
terkupas.
3. Tempelkan jadi satu bagian-bagian kabel yang terkupas kemudian dipuntir pakai
tang kombinasi dengan arah yang berlawanan kekiri dan kekanan dengan kuat.
(Gambar 2)
(Gambar 1) (Gambar 2)
Bentuk sambungan kabel bernadi banyak ditunjukkan seperti gambar dibawah ini:
Cara penyambungan :
1. Kupas masing-masing kabel NYF sepanjang 10 cm dari salah satu
ujungnya dengan menggunakan pisau atau tang pengupas. (Gambar 1)
2. Uraikan dan beri tanda untuk memudahkan penyambungan. (Gambar 2)
3. Bersihkan dengan cara scaper atau gosok dengan kertas gosok pada setiap
bagian nadi kabel yang terkupas.
4. Tempelkan jadi satu bagian-bagian kabel yang terkupas kemudian
dipuntir/dililit pakai tang kombinasi dengan arah yang berlawanan kekiri
dan kekanan dengan kuat. (Gambar 3)
5. Rapikan hasil sambungan dengan memotong kelebihan kabel sesuai
dengan kebutuhan.(Gambar 4)
6. Tutup hasil sambungan yang telah selesai dengan isolasi.
(Gambar 1) (Gambar 2)
(Gambar 3) (Gambar 4)
Pada hantaran yang panjang, misalnya antara rol-rol sekat dapat dilakukan
pencabangan tanpa harus memutus kabel utamanya, melainkan hanya dikupas kabelnya
sepanjang kebutuhan. Bentuk pencabangan datar ini bisa untuk cabang tunggal (Single
Plain joint) atau bisa juga dalam bentuk cabang ganda (Cross Plain
Joint). Bentuk pencabangan kabel ditunjukkan seperti gambar dibawah
ini:
Cara penyambungan :
1. Kupas masing-masing kabel NYA sepanjang 5 cm dari salah satu ujungnya
dengan menggunakan pisau atau tang pengupas.
2. Bersihkan dengan scaper atau gosok dengan kertas gosok pada setiap bagian
nadi kabel yang terkupas.
3. Langkah pengerjaan pertama seperti terlihat pada Gambar 1
4. Selanjutnya buat bentuk penyambungan dan rapikan hasil sambungan seperti
pada Gambar 2.
( Gambar 1) (Gambar 2)
4. Ujung kawat yang sudah dikupas, di bengkokkan 90˚ kearah kiri, kemudian
dibentuk mata itik dengan tang pembulat, diputar searah jarum jam.
5. Periksa apakah bentuk mata itik yang anda buat sudah berbentuk bulat
seperti gambar dibawah,
6. Jika sudah berbentuk bulat seperti mata itik kabel, periksa apakah
sambungan yang anda buat pas dengan ukuran baut yang telah
ditentukan
7. Jika sudah pas, pasang sambungan mata itik yang telah dibuat pada
terminal tersebut.
Nb:
Aspek penilaian yang lebih detail (kisi-kisi) dan criteria penilaian dapat
dibuat oleh bapak/ibu guru pengajar sesuai dengan kodisi praktek
Gambar kerja dapat disesuaikan secara prinsip berkaitan ketersediaan
bahan atau peralatan yang ada di Bengkel Instalasi Listrik
Teknisi akan menyiapkan alat dan bahan sesuai dengan permintaan
order (bon alat dan bahan yang diminta)
Kegiatan dapat dikatakan selesai bila tidak ada tanggungan masalah alat
dan bahan yang dipakai oleh masing-masing mahasiswa
Apabila ada kurang sesuatu hal mohon dikonfirmasikan kepada
koordinator MK Praktek Instalasi Listrik.
B. Standar Kompetensi
Memasang instalasi listrik rumah tinggal sederhana.
C. Kompetensi Dasar
1. Merangkai instalasi rumah tinggal yang meliputi box sekering, MCB (Miniature
Circuit Breaker ), saklar tunggal, saklar seri yang melayani beban lampu pijar
2. Menyambung kabel pada kotak sambung (sambungan ekor babi)
3. Merangkai komponen lampu TL (tube lamp)
4. Menguji tahanan isolasi pada rangkaian instalasi rumah tinggal
5. Menguji fungsi dari tiap-tiap komponen instalasi listrik rumah tinggal sederhana
sesuai dengan prinsip kerjanya
D. Aspek penilaian
E. Petunjuk kerja
1. Job praktek ini harus dilaksanakan pada papan praktek yang telah
disediakan.
2. Buatlah gambar pelaksaan yang akan dikerjakan berdasarkan diagram 1
garis yang ada dan konsultasikan pada dosen pengajar
3. Isi blangko peminjaman alat dan bahan sebagai syarat peminjaman
4. Perhatikan keselamatan kerja dan jaga ketertiban selama melakukan praktek
5. Ikuti prosedur kerja seperti yang disarankan olen dosen pengajar
6. Evaluasi pembelajaran dilakukan by process and result
Bahan
1. Saklar tunggal………………...…….……….. 1 buah
2. Saklar seri…………..……………………….. 1 buah
3. Lampu pijar……...…………...…….……….. 3 buah
4. MCB 1 phase………….…………………….. 2 buah
5. Sekering 2 A………….…………….……….. 1 buah
6. Kabel NYA Ukuran 1,5 dan 2,5 mm2 ………secukupnya
G. Keselamatan Kerja
1. Sebelum memulai praktik, mahasiswa harus mengetahui tata tertib ruang
praktek Bengkel Instalasi Listrik
2. Gunakanlah pakaian praktek (wearpack) selama melakukan praktek.
3. Bacalah dan pahami petunjuk praktikum sebelum melakukan praktek!
4. Bedakan antara warna kabel untuk penghantar phase, netral dan grounding
(pemakaian kabel harus sesuai dengan warna standart yang telah ditentukan
dalam PUIL 2000)
5. Gunakanlah alat sesuai dengan fungsinya
6. Perhatikan dan jangan main-main terhadap alat test tahanan isolasi (megger),
karena tegangan kerja yang dihasilkan mampu mencapai 500 Volt
7. Pastikan semua instalasi tidak terpasang beban listrik saat menguji dan
mengukur tahan isolasi.
8. Jika ada kesulitan selama melakukan praktek, konsultasikan dengan dosen
pengajar atau teknisi
H. Langkah Kerja
Praktek pertama (Instalasi Box Sekering, Saklar Tunggal dan Saklar Seri)
1. Sebelum melakukan praktek, anda wajib memberi jumlah kabel yang digunakan
pada diagram 1 garis yang terlampir dan gambarlah diagram pelaksanaanya
terlebih dahulu
I. Gambar kerja
Gambar 1 : Diagram 1 Garis Instalasi Box Sekering, Saklar Tunggal Dan
Saklar Seri
Gambar 2 : Rangkaian Lampu TL
J. Tugas
1. Lakukan pengukuran tahanan isolasi yang sudah dipasang dan catat hasilnya
2. Lakukan pengujian fungsi komponen listrik pada instalasi listrik yang sudah
dipasang dan catat hasilya
3. Buatlah gambar as build drawing ( gambar yang terpasang ) dari instalasi listrik
yang sudah dipasang
4. Buat laporan hasil praktek saudara ( format laporan sesuai dengan kesepakatan
dari masing-masing dosen pengajar)
B. Standar Kompetensi
Memasang instalasi listrik rumah tinggal sederhana.
C. Kompetensi Dasar
1. Merangkai instalasi rumah tinggal yang meliputi kWh meter, MCB, stop kontak
dan saklar tukar sebagai saklar hotel yang dibedakan menjadi 2 group
2. Menyambung kabel pada kotak sambung (sambungan ekor babi)
3. Menguji tahanan isolasi pada rangkaian instalasi rumah tinggal
4. Menguji fungsi dari tiap-tiap komponen instalasi listrik rumah tinggal sederhana
sesuai dengan prinsip kerjanya
D. Aspek penilaian
E. Petunjuk kerja
1. Job praktek ini harus dilaksanakan pada papan praktek yang telah
disediakan.
2. Buatlah gambar pelaksaan yang akan dikerjakan berdasarkan diagram 1
garis yang ada dan konsultasikan pada dosen pengajar
3. Isi blangko peminjaman alat dan bahan sebagai syarat peminjaman
4. Perhatikan keselamtan kerja dan jaga ketertiban
5. Ikuti prosedur kerja seperti yang disarankan olen dosen pengajar
6. Evaluasi pembelajaran dilakukan by process and result
Bahan
1. Stop kontak ………………..………….…...…1 buah
2. Saklar tukar………………..………..……...…2 buah
3. MCB 1 phase………….………..………..….. 2 buah
4. Lampu pijar………….…..……..….….…….. 1 buah
5. Kabel NYA ukuran 1,5 dan 2,5 mm2 ….……secukupnya
6. Isolasi kabel listrik ……………………..……secukupnya
7. Lasdop ………………..………………..……secukupnya
G. Keselamatan Kerja
1. Sebelum memulai praktik, mahasiswa harus mengetahui tata tertib ruang
praktek Bengkel Instalasi Listrik
2. Gunakanlah pakaian praktek (wearpack) selama melakukan praktek.
3. Bacalah dan pahami petunjuk praktikum sebelum melakukan praktik!
4. Bedakan antara warna kebel untuk phase dan netral (pemakaian kabel harus
sesuai dengan warna standart yang telah ditentukan dalam PUIL 2000)
5. Gunakanlah alat sesuai dengan fungsinya
6. Perhatikan dan jangan main-main terhadap alat test tahanan isolasi (megger),
karena tegangan kerja yang dihasilkan mampu mencapai 500 Volt
7. Pastikan semua instalasi tidak terpasang beban listrik saat menguji dan
mengukur tahan isolasi.
8. Jika ada kesulitan saat melakukan praktek, konsultasikan dengan instruktur
H. Langkah Kerja
1. Sebelum melakukan praktek, anda wajib memberi jumlah kabel yang digunakan
pada diagram 1 garis yang terlampir dan gambarlah diagram pelaksanaanya
terlebih dahulu
I. Gambar kerja
Terlampir
J. Tugas
1. Lakukan pengukuran tahanan isolasi yang sudah dipasang dan catat hasilnya
2. Lakukan pengujian fungsi komponen listrik pada instalasi listrik yang sudah
dipasang dan catat hasilya
3. Buatlah gambar as build drawing ( gambar yang terpasang ) dari instalasi listrik
yang sudah dipasang
4. Buat laporan hasil praktek saudara ( format laporan sesuai dengan kesepakatan
dari masing-masig dosen pengajar )
B. Standar Kompetensi
Memasang instalasi listrik rumah tinggal sederhana.
C. Kompetensi Dasar
1. Merangkai instalasi rumah tinggal yang meliputi kWh meter, MCB, dan saklar
gudang
2. Menyambung kabel pada kotak sambung (sambungan ekor babi)
3. Menguji tahanan isolasi pada rangkaian instalasi rumah tinggal
4. Menguji fungsi dari tiap-tiap komponen instalasi listrik rumah tinggal sederhana
sesuai dengan prinsip kerjanya.
D. Aspek penilaian
E. Petunjuk kerja
1. Job praktek ini harus dilaksanakan pada papan praktek yang telah
disediakan.
2. Buatlah gambar pelaksaan yang akan dikerjakan berdasarkan diagram 1
garis yang ada dan konsultasikan pada doseb pengajar
3. Isi blangko peminjaman alat dan bahan sebagai syarat peminjaman
4. Perhatikan keselamtan kerja dan jaga ketertiban
5. Ikuti prosedur kerja seperti yang disarankan olen dosen pengajar
6. Evaluasi pembelajaran dilakukan by process and result
Bahan
1. Saklar tunggal ………………..…………...…1 buah
2. Saklar tukar ………………..……………...…2 buah
3. MCB 1 phase………….………..….……….. 1 buah
4. Kabel NYA Ukuran 1,5 dan 2,5 mm2 ………secukupnya
5. Isolasi kabel listrik ……………………..……secukupnya
6. Lasdop ………………..………………..……secukupnya
G. Keselamatan Kerja
1. Sebelum memulai praktik mahasiswa harus mengetahui tata tertib ruang praktek
Bengkel Instalasi Listrik
2. Gunakanlah pakaian praktek (wearpack) selama melakukan praktek.
3. Bacalah dan pahami petunjuk praktikum!
4. Bedakan antara warna kebel untuk phase dan netral (pemakaian kabel harus
sesuai dengan warna standart yang telah ditentukan dalam PUIL 2000)
5. Gunakanlah alat sesuai dengan fungsinya
6. Perhatikan dan jangan main-main terhadap alat test tahanan isolasi (megger),
karena tegangan kerja yang dihasilkan mampu mencapai 500 Volt
7. Pastikan semua instalasi tidak terpasang beban listrik saat menguji dan
mengukur tahan isolasi.
8. Jika ada kesulitan saat melakukan praktek, konsultasikan dengan instruktur
H. Langkah Kerja
1. Sebelum melakukan praktek, anda wajib memberi jumlah kabel yang digunakan
pada diagram 1 garis yang terlampir dan gambarlah diagram pelaksanaanya
terlebih dahulu
I. Gambar kerja
Terlampir
Dari diagram 1 garis pada gambar kerja yang terlampir, buatlah diagram pelaksanaan
atau pengawatanya dengan kerja sebagai berikut :
Saklar A Untuk Melayani Lampu L1
Saklar B Untuk Melayani Lampu L2
Saklar C Untuk Melayani Lampu
L3 System kerja:
1. Saat A ON , saklar B pada posisi 1 dan saklar C pada posisi 1
maka lampu L1 hidup , L2 dan L3 mati
2. Saat A ON , saklar B pada posisi 2 dan saklar C pada posisi 1
maka lampu L2 hidup , L1 dan L3 mati
3. Saat A ON , saklar B pada posisi 2 dan saklar C pada posisi 2 maka
lampu L3 hidup , L1 dan L2 mati
J. Tugas
1. Lakukan pengukuran tahanan isolasi yang sudah dipasang dan catat hasilnya
2. Lakukan pengujian fungsi komponen listrik pada instalasi listrik yang sudah
dipasang dan catat hasilya
3. Buatlah gambar as build drawing (gambar yang terpasang ) dari instalasi listrik
yang sudah dipasang
4. Buat laporan hasil praktek saudara ( format laporan sesuai dengan kesepakatan
dari masing-masing dosen pengajar)
B. Standar Kompetensi
Memasang instalasi listrik rumah tinggal sederhana.
C. Kompetensi Dasar
1. Merangkai instalasi rumah tinggal yang meliputi kWh meter, MCB dan saklar
tukar sebagai peredup lampu
2. Menyambung kabel pada kotak sambung (sambungan ekor babi)
3. Menguji tahanan isolasi pada rangkaian instalasi rumah tinggal
4. Menguji fungsi dari tiap-tiap komponen instalasi listrik rumah tinggal sederhana
sesuai dengan prinsip kerjanya
D. Aspek penilaian
E. Petunjuk kerja
1. Job praktek ini harus dilaksanakan pada papan praktek yang telah
disediakan.
2. Buatlah gambar pelaksanaan yang akan dikerjakan berdasarkan diagram
1 garis yang ada dan konsultasikan pada dosen pengajar
3. Isi blangko peminjaman alat dan bahan sebagai syarat peminjaman
4. Perhatikan keselamatan kerja dan jaga ketertiban
5. Ikuti prosedur kerja seperti yang disarankan olen dosen pengajar
6. Evaluasi pembelajaran dilakukan by process and result
Bahan
1. Stop kontak ………………..………….…...…1 buah
2. Saklar tukar………………..………..……...…2 buah
3. MCB 1 phase………….………..………..….. 2 buah
4. Lampu pijar………….…..……..….….…….. 2 buah
5. Kabel NYA ukuran 1,5 dan 2,5 mm2 ….……secukupnya
6. Isolasi kabel listrik ……………………..……secukupnya
7. Lasdop ………………..………………..……secukupnya
G. Keselamatan Kerja
1. Sebelum memulai praktik, mahasiswa harus mengetahui tata tertib ruang praktek
Bengkel Instalasi Listrik
2. Gunakanlah pakaian praktek (wearpack) selama melakukan praktek.
3. Bacalah dan pahami petunjuk praktikum sebelum melakukan praktik!
4. Bedakan antara warna kebel untuk phase dan netral (pemakaian kabel harus
sesuai dengan warna standart yang telah ditentukan dalam PUIL 2000)
5. Gunakanlah alat sesuai dengan fungsinya
6. Perhatikan dan jangan main-main terhadap alat test tahanan isolasi (megger),
karena tegangan kerja yang dihasilkan mampu mencapai 500 Volt
7. Pastikan semua instalasi tidak terpasang beban listrik saat menguji dan
mengukur tahan isolasi.
8. Jika ada kesulitan saat melakukan praktek, konsultasikan dengan instruktur
H. Langkah Kerja
1. Sebelum melakukan praktek, anda wajib memberi jumlah kabel yang digunakan
pada diagram 1 garis yang terlampir dan gambarlah diagram pelaksanaanya
terlebih dahulu
I. Gambar kerja
Terlampir
J. Tugas
1. Lakukan pengukuran tahanan isolasi yang sudah dipasang dan catat hasilnya
2. Lakukan pengujian fungsi komponen listrik pada instalasi listrik yang sudah
dipasang dan catat hasilnya
3. Buatlah gambar as build drawing ( gambar yang terpasang ) dari instalasi listrik
yang sudah dipasang
4. Buat laporan hasil praktek saudara ( format laporan sesuai dengan kesepakatan
dari masing-masing dosen pengajar )
B. Standar Kompetensi
Merangkai rangkaian kendali motor 1 phase :
Rangkaian DOL (direct on line) jalan sesaat
Rangkaian DOL (direct on line) jalan terus (dari 1 tempat)
Rangkaian DOL (direct on line) dari 2 tempat
Merubah arah putaran motor 1 phase
C. Kompetensi Dasar
1. Menggambarkan rangkaian kendali motor 1 phase .
2. Menyebutkan nama komponen peralatan control yang digunakan.
3. Menjelaskan cara kerja rangkaian kendali motor 1 phase.
4. Merangkai rangkaian kendali motor 1 phase pada trainer kit.
5. Mengoperasikan atau menjalankan rangkaian kendali motor 1 phase.
D. Aspek penilaian
E. Petunjuk kerja
1. Job praktek ini harus dilaksanakan pada modul praktek yang telah
disediakan.
2. Isi blangko peminjaman alat dan bahan sebagai syarat peminjaman
3. Perhatikan keselamatan kerja dan jaga ketertiban
4. Ikuti prosedur kerja seperti yang disarankan olen dosen pengajar
5. Evaluasi pembelajaran dilakukan by process and result
G. Keselamatan Kerja
1. Sebelum memulai praktik mahasiswa harus mengetahui tata tertib ruang praktek
Bengkel Instalasi Listrik
2. Gunakanlah pakaian praktek (wearpack) selama melakukan praktek.
3. Bacalah dan pahami petunjuk praktikum!
4. Jangan menghubungkan rangkaian dengan sumber tegangan atau men-ON kan
catu daya sebelum diperiksa oleh dosen pengajar dan mendapat persetujuanya.
5. Gunakanlah alat sesuai dengan fungsinya
6. Jika ada kesulitan saat melakukan praktek, konsultasikan dengan dosen pengajar
atau instruktur.
H. Langkah Kerja
1. Siapkan alat dan bahan praktek
2. Selalu perhatikan keselamatan kerja
3. Mintalah kabel jumper atau kabel penghubung serta multimeter kepada
instruktur sesuai dengan kebutuhan praktek.
4. Periksalah alat dan bahan sebelum digunakan dan pastikan semua alat dan
bahan dalam keadaan baik!
5. Rangkailah seperti pada gambar pelaksanaan yang telah anda buat
6. Jika telah selesai, periksakan hasil pekerjaan saudara pada dosen pengajar
7. Uji fungsi tiap-tiap komponen instalasi listrik yang saudara pasang
8. Laporkan hasil pekerjaan saudara pada dosen pembimbing untuk dinilai
9. Setelah selesai, lepas rangkaian saudara dan kembalikan alat dan bahan pada
tempatnya
I. Gambar Kerja
Terlampir
B. Standar Kompetensi
Merangkai rangkaian kendali motor 1 phase putar kanankiri secara manual pada box
panel
C. Kompetensi Dasar
1. Menggambarkan rangkaian kendali motor putar kanan-kiri secara manual.
2. Menyebutkan nama komponen peralatan control yang digunakan.
3. Menjelaskan cara kerja rangkaian kendali motor putar kanan-kiri secara manual.
4. Merangkai rangkaian kendali motor putar kanan-kiri secara manual pada box
panel.
5. Mengoperasikan atau menjalankan rangkaian kendali motor putar kanan-kiri
secara manual.
D. Aspek penilaian
E. Petunjuk kerja
1. Job praktek ini harus dilaksanakan pada box panel yang telah disediakan.
2. Isi blangko peminjaman alat dan bahan sebagai syarat peminjaman
3. Perhatikan keselamatan kerja dan jaga ketertiban
4. Ikuti prosedur kerja seperti yang disarankan olen dosen pengajar
5. Evaluasi pembelajaran dilakukan by process and result
Alat
1. Tang pengupas………………………………. 1 buah
2. Tang lancip (cucut)………………….…..….... 1 buah
3. Tang kombinasi…………………………..…. 1 buah
4. Tang pemotong…………………...…………. 1 buah
5. Obeng +………………………….………….. .1 buah
6. Obeng - ………………………….………….. .1 buah
7. Pisau pemotong / cutter ……………….…….. 1 buah
8. Multimeter ………………………….……….. 1 buah
Bahan
G. Keselamatan Kerja
1. Sebelum memulai praktik mahasiswa harus mengetahui tata tertib ruang praktek
Bengkel Instalasi Listrik
2. Gunakanlah pakaian praktek (wearpack) selama melakukan praktek.
3. Bacalah dan pahami petunjuk praktikum!
4. Jangan menghubungkan rangkaian dengan sumber tegangan atau men-ON kan
catu daya sebelum diperiksa oleh dosen pengajar dan mendapat persetujuanya.
5. Gunakanlah alat sesuai dengan fungsinya
6. Jika ada kesulitan saat melakukan praktek, konsultasikan dengan dosen pengajar
atau instruktur.
H. Langkah Kerja
1. Siapkan alat dan bahan praktek
2. Selalu perhatikan keselamatan kerja
3. Alat dan bahan yang akan digunakan kepada instruktur sesuai dengan kebutuhan
praktek.
4. Periksalah alat dan bahan sebelum digunakan dan pastikan semua alat dan
bahan dalam keadaan baik!
5. Rangkailah seperti pada gambar ramgkaian.
6. Jika telah selesai, periksakan hasil pekerjaan saudara pada dosen pengajar
7. Uji fungsi tiap-tiap komponen instalasi listrik yang saudara pasang
8. Laporkan hasil pekerjaan saudara pada dosen pembimbing untuk dinilai
9. Setelah selesai, lepas rangkaian saudara dan kembalikan alat dan bahan pada
tempatnya
I. Gambar kerja
Terlampir
J. Tugas
1. Lakukan pengujian fungsi komponen-komponen listrik yang telah dipasang
2. Modifikasi rangkaian anda sehingga arah putaran motor yang semula dari kiri ke
kanan berubah menjadi dari kanan ke kiri
3. Sebutkan fungsi dari kapasitor dan lilitan bantu pada motor induksi 1 phase
4. Buat laporan hasil praktek saudara ( format laporan sesuai dengan kesepakatan )
B. Standar Kompetensi
Merangkai rangkaian kendali motor 1 phase putar kanankiri secara manual pada box
panel
C. Kompetensi Dasar
1. Menggambarkan rangkaian kendali motor putar kanan-kiri secara manual.
2. Menyebutkan nama komponen peralatan control yang digunakan.
3. Menjelaskan cara kerja rangkaian kendali motor putar kanan-kiri secara manual.
4. Merangkai rangkaian kendali motor putar kanan-kiri secara manual pada box
panel.
5. Mengoperasikan atau menjalankan rangkaian kendali motor putar kanan-kiri
secara manual.
D. Aspek penilaian
E. Petunjuk kerja
1. Job praktek ini harus dilaksanakan pada box panel yang telah disediakan.
2. Isi blangko peminjaman alat dan bahan sebagai syarat peminjaman
3. Perhatikan keselamatan kerja dan jaga ketertiban
4. Ikuti prosedur kerja seperti yang disarankan olen dosen pengajar
5. Evaluasi pembelajaran dilakukan by process and result
Alat
1. Tang pengupas………………………………. 1 buah
2. Tang lancip (cucut)………………….…..….... 1 buah
3. Tang kombinasi…………………………..…. 1 buah
4. Tang pemotong…………………...…………. 1 buah
5. Obeng +………………………….………….. .1 buah
6. Obeng - ………………………….………….. .1 buah
7. Pisau pemotong / cutter ……………….…….. 1 buah
8. Multimeter ………………………….……….. 1 buah
Bahan
G. Keselamatan Kerja
1. Sebelum memulai praktik mahasiswa harus mengetahui tata tertib ruang praktek
Bengkel Instalasi Listrik
2. Gunakanlah pakaian praktek (wearpack) selama melakukan praktek.
3. Bacalah dan pahami petunjuk praktikum!
4. Jangan menghubungkan rangkaian dengan sumber tegangan atau men-ON kan
catu daya sebelum diperiksa oleh dosen pengajar dan mendapat persetujuanya.
5. Gunakanlah alat sesuai dengan fungsinya
6. Jika ada kesulitan saat melakukan praktek, konsultasikan dengan dosen pengajar
atau instruktur.
H. Langkah Kerja
1. Siapkan alat dan bahan praktek
2. Selalu perhatikan keselamatan kerja
3. Alat dan bahan yang akan digunakan kepada instruktur sesuai dengan kebutuhan
praktek.
4. Periksalah alat dan bahan sebelum digunakan dan pastikan semua alat dan
bahan dalam keadaan baik!
5. Rangkailah seperti pada gambar ramgkaian.
6. Jika telah selesai, periksakan hasil pekerjaan saudara pada dosen pengajar
7. Uji fungsi tiap-tiap komponen instalasi listrik yang saudara pasang
8. Laporkan hasil pekerjaan saudara pada dosen pembimbing untuk dinilai
9. Setelah selesai, lepas rangkaian saudara dan kembalikan alat dan bahan pada
tempatnya
I. Gambar kerja
Terlampir
J. Tugas
1. Lakukan pengujian fungsi komponen-komponen listrik yang telah dipasang
2. Modifikasi rangkaian anda sehingga arah putaran motor yang semula dari kiri ke
kanan berubah menjadi dari kanan ke kiri
3. Sebutkan fungsi dari kapasitor dan lilitan bantu pada motor induksi 1 phase
4. Buat laporan hasil praktek saudara ( format laporan sesuai dengan kesepakatan )
B. Standar Kompetensi
Pengamatan penyalur petir
C. Kompetensi Dasar
1. Menjelaskan nama dan jenis komponen-komponen penyalur surja petir
2. Menjelaskan fungsi dai komponen-komponen penyalur petir
3. Mengetahui cara mengukur tahanan elektroda
D. Aspek penilaian
1. Proses kerja (20%)
2. Kualitas produk pekerjaan (40%)
3. Sikap kerja (20%)
4. Pengembangan (20%)
E. Teori Dasar
A. Petir
Petir adalah peristiwa alam yang sering terjadi di bumi, terjadinya seringkali
mengikuti peristiwa hujan baik air atau es, peristiwa ini dimulai dengan munculnya
lidah api listrik yang bercahaya terang yang terus memanjang kearah bumi dan
kemudian diikuti suara yang menggelegar dan efeknya akan fatal bila mengenai mahluk
hidup.
a. Proses Ionisasi
Petir terjadi diakibatkan terkumpulnya ion bebas bermuatan negatif dan positif
di awan, ion listrik dihasilkan oleh gesekan antar awan dan juga kejadian ionisasi ini
disebabkan oleh perubahan bentuk air mulai dari cair menjadi gas atau sebaliknya,
bahkan padat (es) menjadi cair. Ion bebas menempati permukaan awan dan bergerak
mengikuti angin yang berhembus, bila awan-awan terkumpul di suatu tempat maka
awan bermuatan akan memiliki beda potensial yang cukup untuk menyambar
permukaan bumi maka inilah yang disebut petir.
b. Gesekan antar awan
Pada awalnya awan bergerak mengikuti arah angin, selama proses bergeraknya
awan ini maka saling bergesekan satu dengan yang lainya , dari proses ini terlahir
electron-electron bebas yang memenuhi permukaan awan. proses ini bisa digambarkan
secara sederhana pada sebuah penggaris plastic yang digosokkan pada rambut maka
penggaris ini akan mampu menarik potongan kertas. Pada suatu saat awan ini akan
terkumpul di sebuah kawasan, saat inilah petir dimungkinkan terjadi karena electron-
elektron bebas ini saling menguatkan satu dengan lainnya. Sehingga memiliki cukup
beda potensial untuk menyambar permukaan bumi.
thermis dan mekanis. Bahan bangunan yang paling parah apabila terkena
sambaran petir adalah yang bersifat kering, isolasi maupun semi-isolasi.
Manusia selalu mencoba untuk menjinakkan keganasan alam, salah satunya adalah
Sambaran Petir dan metode yang pernah dikembangkan
1. Penangkal Petir Kovensional / Faraday / Frangklin
Penelitian terus berkembang akan sebab terjadinya petir , dan dihasilkan kesimpulan
bahwa petir terjadi karena ada muatan listrik di awan yang dihasilkan oleh proses
ionisasi , maka penggagalan proses ionisasi di lakukan dengan cara memakai Zat
berradiasi misl. Radiun 226 dan Ameresium 241 , karena 2 bahan ini mampu
menghamburkan ion radiasinya yang bisa menetralkan muatan listrik awan.
Sedang manfaat lain adalah hamburan ion radiasi akan menambah muatan pada Ujung
Finial / Splitzer dan bila mana awan yang bermuatan besar yang tidak mampu di
netralkan zat radiasi kemuadian menyambar maka akan condong mengenai penangkal
petir ini.
Perbedaan dari sisten Radioaktif dan Elektrostatik ada pada energi yang dipakai.
Untuk Penangkal Petir Radioaktif muatan listrik dihasilkan dari proses hamburan zat
berradiasi sedangkan pada penangkal petir elektrostatik energi listrik dihasilkan dari
Listrik Awan yang menginduksi permukaan bumi.
3. Penyambung
Sistem las, klem, kopling yang terdapat antara ruang penagkal dengan kawat-
kawat penghantar
4. Kopling Sambung (met kopling)
Sistem pentanahan yang sering dipakai dalam instalasi penangkal petir dapat berupa:
a. Elektroda pita, yaitu elektroda yang berbentuk pita atau kawat yang ditanam
dalam tanah dan melingkari bangunan yang dilindunmgi.
b. Elektroda batang , yaitu elektroda yang berbentuk batang, pipa logam, batang
logam bulat pejal yang ditanam dalam tanah secara tegak.
L
untuk poin no 5. Rumus: n= 1
l
G. Keselamatan Kerja
1. Gunakanlah pakaian praktek (wearpack) selama melakukan praktek.
2. Bacalah dan pahami petunjuk praktikum pada setiap lembar kegiatanbelajar !
3. Gunakanlah alat sesuai dengan fungsinya
4. Apabila ada kesulitan konsultasikan dengan instruktur
H. Langkah Kerja
1. Siapkan alat dan bahan praktek
2. Tentukan lokasi letak elektroda dan spits secara bagian kelompok
3. Gambarlah hal-hal yang diperlukan mencakup
I. Tugas
Buatlah laporan praktek dari job ini dengan draft laporan sebagai berikut ;
1. Judul laporan ( bisa dibuat dengan KOP )
2. Tujuan praktek
3. Alat dan bahan
4. Data pengamatan
Komponen yang di identifikasi
Pengertian dan fungsi komponen tersebut
Jenis-jenis komponen tersebut
Spesifikasi yang tercantum dalam komponen
Gambar equipment secara fisik dan secara simbol kelistrikanya
Prinsip dan cara kerja komponen tersebut
5. Kesimpulan
B. Standar Kompetensi
Elektroda Pentanahan .
C. Kompetensi Dasar
1. Menggunakan alat ukur tahanan pentanahan.
3. Mengukur tahanan grounding/pentanahan di lingkungan uny
D. Aspek penilaian
1. Proses kerja (20%)
2. Kualitas produk pekerjaan (40%)
3. Sikap kerja (20%)
4. Pengembangan (20%)
E. Teori Dasar
Elektroda bumi adalah Penghantar yang ditanam dalam bumi dan membuat
kontrak langsung dengan bumi.
Dasar-dasar Pentanahan
a. Komponen elektroda pentanahan
Elektroda pentanahan umumnya dibuat dari bahan yang sangat
konduktif/tahanan rendah seperti baja atau tembaga, besar tahanan elektroda tanah dan
sambungannya umumnya sangat rendah sehingga arus mengalir tidak terhambat.
Gambar elektroda
berikutnya membentuk area lebih besar yang menghasilkan tahanan lebih rendah. Pada
akhirnya ini akan mencapai titik dimana sel-sel tambahan menawarkan tahanan kecil ke
tanah di sekitar elektroda pentanahan.
Ada pula sistem pentanahan kompleks terdiri dari banyak batang pentanahan yang
terhubung, jaringan bertautan atau kisi-kisi, tanah, dan loop tanah.
G. Keselamatan Kerja
1. Gunakanlah pakaian praktek (wearpack) selama melakukan praktek.
2. Bacalah dan pahami petunjuk praktikum pada setiap lembar kegiatanbelajar !
3. Gunakanlah alat sesuai dengan fungsinya
4. Memahami prosedur pengukuran grounding tester
5. Koordinasi dengan pihak user, bila grounding system akan diukur tahanannya.
6. Hati-hati terhadap saluran listrik atau pipa air dalam tanah saat menacapkan
ground rod
7. Apabila ada kesulitan konsultasikan dengan instruktur
H. Gambar Alat
Rod (1 )
E
P C Rod (2
In d icato r
)E a r t h
S electo
r sw itc Electrod
h e
Pow er
sw itc h
I. Langkah Kerja
1. Siapkan alat dan bahan praktik.
2. Selalu perhatikan keselamatan kerja.
3. Minta Izin pada pengguna/pihak user tempat pentanahan yang akan di ukur.
4. Ikuti prosedur pengukuran sebagai berikut ;.
Perhatian :
Elektroda harus ditanambenar-benar di tanah jangan menanam
elektroda di tanah yang berada di atas pondasi atau Lantai karna
akan mengurangi ke akuratan pengukuran.
3) Set saklar pada “ACV” dan baca jarum penunjuk toleransi pengukuran.
ACV berfungsi menunjukkan potensial pentanahan, sedangkan toleransi
pengukuran berdasarkan potensial pentanahan:
5% pada 5 V potensial pentanahan.
10% pada 10 V potensial pentanahan.
4) Set saklar pada “BATTERY” dan tekan tombol, apabila jarum penunjuk
berada diantara skala ├BATTERY┤maka alat tersebut dapat digunakan
jika tidak berarti alat tersebut tidak bekerja dengan baik minta kepada
instruktur/dosen untuk mengganti alat tersebut.
5) Set saklar pada kedudukan “CHECK” dan tekan tombolnya untuk memeriksa
kondisi pentanahan setiap elektroda (1) dan (2). Jika menunjukkan dalam range
│C│ maka kondisi pentanahan elektroda bantu (1) dan (2) adalah bagus.
6) Tahanan elektrode pentanahan dapat dibaca pada posisi saklar pengatur pada
range yang tinggi dahulu. Tahanan pentanahan elektrode ditunjukkan dari hasil
perkalian harga penunjukkan dengan skala setting saklar pemilih.
B. Standar Kompetensi
Mengukur tingkat intensitas cahaya
C. Kompetensi Dasar
1. Menggunakan alat ukur pencahayaan ( lux meter ).
2. Mengetahui pengaruh warna dinding terhadap besarnya intensitas cahaya
3. Mengetahui besarnya intensitas cahaya pada tiap jenis lampu dan merk
D. Aspek penilaian
1. Proses kerja (20%)
2. Kualitas produk pekerjaan (40%)
3. Sikap kerja (20%)
4. Pengembangan (20%)
E. Teori Dasar
Cahaya merupakan suatu gejala fisis dari sumber cahaya yang memancarkan
energy. Sebagian dari energy ini diubah menjadi cahaya tampak. Perambatan
cahaya di ruang cahaya dilakukan oleh gelombang elektromagnetik.
λ=
v : cepat rambat
gelombang f : frekkuensi
1. Intensitas cahaya
Kawat tahanan yang dialiri arus listrik akan berpijar dan memancarkan
cahaya. Sumber cahaya demikian dinamakan pemancar cahaya, misalnya lampu
pijar. Lampu pijar memancarkan seluruh cahayanya, tapi energy radiasinya
tidak merata. Jumlah energy radiasi yang dipancarkan sebagai cahaya ke
suatu sudut tertentu dinamakan intensitas cahaya (I) dan satuannya
dinyatakan dengan candela (cd).
2. Fluks Cahaya
Sumber cahaya tang dipancarkan yang ditempatkan dalam bola
memancarkan 1 cd ke setiap sudutnya. Sumber cahaya yang memancarkan
cahaya secara merata disebuta dengan sumber cahaya seragam.
Jika intensitas cahaya 1 cd melalui sudut 1 sr akan mengalir fluks
cahaya lumen/m, sehingga dapat didefinisikan:
Intensitas cahaya ialah fluks cahaya persatuan sudut ruang yang
dipancarkan ke suatu arah tertentu.
Fluks cahaya dinyatakan dengan lambang Ө. Dalam bentuk rumus:
I=
cd
Dibuat oleh : Diperiksa oleh :
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
JOBSHEET PRAKTEK INSTALASI LISTRIK RESIDENTIAL
Fluks cahaya yang dipancarkan oleh sumber cahaya ialah seluruh jumlah
cahaya yang dipancarkan dalam satu detik. Satuan untuk fluks cahaya adalah
lumen.
3. Intensitas penerangan
Intensitas penerangan atau iluminasi di suatu bidang ialah fluks cahaya
yang jatuh dari 1 m2 dari bidang itu. Sartuan intensitas penerangan adalah lux
(lx) dan lambangnya dalah E. Jadi 1 lux = 1 lumen per m2.
Apabila suatu bidang dengan luas (A) m2,diterangi dengan Ө lumen,
maka:
Erata-rata = lux
4. Luminasi
Luminasi adalah ukuran terang suatu benda. Luminasi (L) ialah
intensitas cahaya yang memantul tiap satuan luas permukaan bidangnya (A
s). satuannya dinyatakan dengan cd/cm2.
d. Maintenance Factor :
Perbandingan rata-rata dari illumination pad working area setelah beberapa
waktu tertentu dengan illumination pada keadaan barunya.
e. Working Plane :
Umumnya dipakai pada bidang horizontal antara 0,8 s/d 1 meter dari
permukaan lantai, bidang pada ketinggian ini diperkirakan sebagai daerah
dimana kegiatan kerja dilakukan.
F. Langkah Kerja
1. Siapkan alat dan bahan praktik.
2. Selalu perhatikan keselamatan kerja.
3. Bentuklah triplek-triplek menjadi kotak dan posisikan warna terang di dalam
4. Letakkan triplek yang berlubang disebelah atas
5. Masukkan lampu yang akan diukur intensitas cahayanya ke dalam kotak tersebut
6. Letakkan lux meter pada lubang yang berada pada triplek sebelah atas
7. Pasang ampere meter antara lampu yang akan diukur dengan sumber tegangan
(secara seri)
8. Hubungkan dengan sumber listrik dan amati penunjukkan pada lux meter dan
ampere meter
9. Ulangi langkah 3-8 dengan mengganti lampu yang berbeda-beda dan catat
hasilya pada tabel pengamatan
10. Ulangi langkah 3-9 dengan mengganti warna dinding triplek berwarna gelap dan
catat hasilya pada tabel pengamatan
11. Setelah selesai, lepas rangkaian saudara dan kembalikan alat dan bahan pada
tempatnya.
G. Tabel Pengamatan
H. Tugas
B. Standar Kompetensi
Mengukur tingkat pencahayaan ruangan (indoor dan outdoor).
C. Kompetensi Dasar
1. Menggunakan alat ukur pencahayaan ( lux meter ).
2. Mengetahui hal-hal yang berhubungan kuat cahaya penerangan
D. Aspek penilaian
1. Proses kerja (20%)
2. Kualitas produk pekerjaan (40%)
3. Sikap kerja (20%)
4. Pengembangan (20%)
E. Langkah Kerja
F. Tugas