Motivasi Dalam Lembaga Pendidikan
Motivasi Dalam Lembaga Pendidikan
Motivasi Dalam Lembaga Pendidikan
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Pendidikan
SD yang diampu oleh Ibu Fitriani, S.Pd., M.Pd
Disusun oleh :
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
rahmat, inayah, taufik dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini tepat pada waktunya. Semoga makalah ini dapat
dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk, maupun pedoman bagi pembaca
untuk memperdalam ilmu agama.
Penulis
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................2
C. Tujuan Penulisan...........................................................................................2
BAB II......................................................................................................................3
A. Pengertian Motivasi 3
B. Tujuan Motivasi 6
BAB III..................................................................................................................14
A. Kesimpulan 14
B. Saran 15
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................16
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Seorang yang termotivasi akan mampu melaksanakan segala tugas dan
tanggung jawab dengan baik, tanpa harus diawasi oleh atasannya. Seseorang
yang memiliki motivasi yang tinggi, akan melaksanakan pekerjaannya dengan
semaksimal mungkin. Kompetensi berpengaruh positif dan signifikan
terhadap motivasi. Faktor penting dalam keberhasilan suatu organisasi adalah
adanya karyawan yang mampu dan terampil (kompetensi yang baik) serta
mempunyai motivasi yang tinggi, sehingga dapat diharapkan hasil kerja yang
memuaskan.1 Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan konsep motivasi kerja
dalam organisasi khususnya organisasi pendidikan yaitu sekolah dalam
perspektif islam. Metode yang digunakan yaitu studi pustaka (library
research). Ruang lingkup pada artikel ini yaitu pembahasan mengenai
Motivasi Kerja dalam Organisasi Pendidikan.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Motivasi
Motivasi berasal dari bahasa latin movere yang artinya dorongan atau
menggerakkan. Sedangkan motivasi secara istilah yaitu cara menggerakkan dan
mengerahkan daya serta potensi bawahan agar bekerja sama secara produktif,
berhasil mencapai dan mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan.
Motivasi pada dasarnya dapat bersumber dari diri sesorang atau yang
sering dikenal sebagai motivasi internal dan dapat pula bersumber dari luar diri
seseorang atau disebut juga motivasi eksternal. Motivasi merupakan salah satu
alat atasan agar bawahan mau bekerja cerdas sesuai yang diharapkan. Manajer
dalam organisasi pendidikan adalah kepala sekolah, kepala sekolah harus mampu
memotivasi pegawainya dengan cara yang berbeda-beda sesuai dengan polanya
masing-masing.
3
Definisi motivasi secara sederhana adalah yang membuat orang
mengerahkan upaya dan energi nyata dari apa yang mereka lakukan. Psikolog
telah mengeksplorasi cara memotivasi karyawan sejak awal abad terakhir, dan
banyak pengetahuan tentang motivasi manusia telah dikembangkan dan
diterapkan secara luas.
4
kondisi yang dapat menggerakkan pegawai agar mampu mencapai tujuan sesuai
dengan kebutuhannya.
5
dipilih motif yang paling baik dan paling kuat untuk dilaksanakannya dengan
segera.
B. Tujuan Motivasi
6
kehidupan, kehidupan dan kebutuhan dan kehidupan seseorang yang akan
diberikan motivasi.
Terdapat lima perspektif kebutuhan tentang motivasi, antara lain sebagai berikut.
7
b. Keamanan (safety) :berkaitan dengan kebutuhan akan dan proteksi
dari ancaman atau gangguan dari luar . ditempat kerja, misalnya
ada jaminan kerja, jaminan hari tua.
c. sosial (social needs) : merupakan kebutuhan manusia untuk
menjadi bagaian dari kelompokn, mencintai dan dicintai orang lain
dan bersahabat.
d. pengakuan (esteem needs): berkaitan dengan keinginan manusia
untuk dihormati dan dihargai orang lain sesuai dengan kemampuan
yang dimiliki dan ingin punya status.
e. Aktualisasi diri ( self-actualization needs) : merupakan kebutuhan
untuk tumbuh dan berkembang sehingga membutuhkan penyaluran
kemampuan dan potensi diri dalam bentuk nyata. Artinya setiap
orang ingin tumbuh, membangun pribadi dan mencapai hasil.
8
- Teori tiga kebutuhan dari Atkinson dan McClelland
Teori Mc Clelland berfokus pada tiga kebutuhan, yaitu kebutuhan
pencapaian (need for achievement / nAch), kebutuhan kekuasaan (need for
power/ nPow), dan kebutuhan hubungan (need for affiliation/ nAff).
b. Hygiene Factors
9
· Supervisi yang memadai (supervision)
· Keserasian hubungan dengan supervisi (relationship with
supervision)
· Kondisi pekerjaan yang kondusif (working condition)
· Gaji atau upah yang layak(salary)
· Hubungan yang baik antar pekerja (relationship with peers)
· Adanya penghargaan terhadap kehidupan pribadi (personal life)
· Hubungan yang serasi dengan bawahan (relationship with
subordinates)
· Kejelasan status pekerjaan (job status)
· Masa depan dari pekerjaan yang dijalani(job safety)
Motivasi Individu ditentukan oleh kesesuaian antara Job Input dan Job
Rewards.
10
3. Individu memiliki keragaman kebutuhan, pengharapan dan tujuan.
4. Masing-masing individu cenderung akan berperilaku berdasarkan
pilihan alternatif perilaku yang terkait dengan harapan mereka
Perlakuan
Stimulan Respon yang Respon Selanjutnya
diterima
Modifikasi Perilaku
11
Pengecualian atau peniadaan (extinction)
Hukuman (punishment)
12
mempengaruhi, mendorong, mengarahkan dan menggerakkan orang-orang yang
dipimpin supaya mereka mau bekerja dengan penuh semangat dan kepercayaan
dalam mancapai tujuan-tujuan organisasi.
13
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jadi, kesimpulan dari topik ini adalah motivasi merupakan pendorong agar
seseorang melakukan kegiatan untuk mencapai sebuah tujuan. Tujuan
motivasi antara lain,
1) Meningkatkan moral dan kepuasan kerja;
2) Meningkatkan kedisiplinan;
3) Meningkatkan produktivitas kerja;
4) Meningkatkan loyalitas, kreativitas dan partisipasi;
5) Mengefektifkan pengadaan pegawai;
6) Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang kondusif;
7) Meningkatkan efisiensi penggunaan alat-alat dan bahan baku;
8) Meningkatkan tingkat kesejahteraan pegawai;
9) Meningkatkan rasa tanggung jawab pegawai terhadap tugasnya.
15
kepemimpinan, dan motivasi kerja secara bersama-sama dapat menentukan
keberhasilan pengelolaan lembaga pendidikan.
B. Saran
16
DAFTAR PUSTAKA
Erni Tisnawati Sule.2003.Pengantar Manajemen: Motivasi dan Kepemimpinan.
Jakarta : Prenadamedia
17