Diagram Alir Pembuatan Semen1
Diagram Alir Pembuatan Semen1
Diagram Alir Pembuatan Semen1
1. Quarrying Process adalah proses penambahan bahan baku berupa lingston atau batu kapur
yang diambil dari daerah pertambangan proses diawali dari proses pengelupasan atau striping
pengelupasan dilakukan untuk mengelupasi lapisan tanah yang menutupi batuan kapur
penglepasan dilakukan kurang lebih sedalam 30 cm dengan menggunakan buldoser.
2. tahap berikutnya adalah pengeboran. pengeboran dilakukan di titik-titik tertentu pada batuan
yang telah tersingkap dengan menggunakan kompresor Rock drill. pengeboran dilakukan
dengan kedalaman 10 meter dan sudut kemiringan 20° dari bidang vertical.
3. tahap berikutnya adalah peledakan atau blasting ledakan dilakukan dengan memasukkan
Dynamite atau power Jelly yang dihubungkan dengan detonator alat pemicu ledakan pada dasar
lubang batuan yang telah Dibor sebelum dilakukan proses peledakan permukaan ditutup
terlebih dahulu menggunakan tanah.
4. tahap berikutnya setelah peledakan adalah pengecilan ukuran batuan atau breaking. ukuran
batuan hasil peledakan berupa lemstone dan clay biasanya masih terlalu besar ukurannya lebih
dari satu meter kubik , batuan dipecahkan dengan menggunakan rocker breaker atau excavator
yang ujungnya diganti dengan hemer , agar mudah dalam proses pengangkutan. setelah proses
breaking kemudian dilanjutkan proses pemuatan loading dan pengangkutan howling batuan
yang telah hancur kemudian dimuat ke dalam damtruk menggunakan will loader dan truk akan
mengangkut Batuan dari tempat penambangan ke tempat penghancuran atau crusher.
5. selanjutnya kita akan Kembali menuju ke diagram alir proses pembuatan semen. Batuan dari
proses quarrying kemudian ditransportasikan menggunakan belt conveyor menuju ke mesin
penghancur dan dikecilkan ukurannya. mesin penghancur yang digunakan adalah gyratory
crusher. terdapat dua gyratory crusher dan mempunyai fungsi yang sama hanya saja pada
gyratory crusher yang kedua atau yang secondary berfungsi untuk menghasilkan gerusan yang
lebih halus lagi dari crusher yang pertama. cara kerja gyratory crusher secara umum adalah
material diumpankan melalui feeder biasanya provider material ini akan masuk kedalam crusher
dan akan mengalami penyempitan ruang di dinding ruang craser akibat putaran atau gerakan
alat pemecah sehingga akan tertekan dan pecah , sementara material yang ukurannya sudah
cukup kecil sesuai dengan desain crusher jatuh melalui lubang saringan yang ada di bawah
feeder sehingga langsung dicampur dengan produk Razer dan dikirim menuju ke proses
selanjutnya. Dari gyratory crusher bahan kemudian ditransportasikan menggunakan belt
conveyor atau conveyor belt menuju ke Raw material storage untuk dilakukan proses pre
homogenizing. Pada proses free homogenizing atau Diro Metro storage komposisi kimia
lenstown dan clay sangat variatif maka digunakan proses pre blending yang terdiri dari tahap
steking dan reklaining. proses blending atau pre homogenizing bertujuan menghomogenkan
material untuk mendapatkan kualitas material yang sesuai dengan permintaan bagian dari
quality control. proses ini terdiri dari beberapa tahap yaitu stacking yaitu metode yang
digunakan untuk menyimpan materi yang memiliki beberapa bentuk sesuai tujuannya ,
kemudian reclining merupakan metode pengerukan material untuk dikirim ke raw material bin
ada tiga macam jenis reclaiming yaitu site , from , dan sirkuler recliner. Bentuk reclining
tergantung dari bentuk steking untuk steking bentuk count atau tumpukan materialnya
berbentuk kerucut umumnya menggunakan site reclining .
6. tahap berikutnya adalah weighing adalah proses penimbangan seperti kita ketahui semen
terbuat dari campuran beberapa material dengan komposisi tertentu yaitu terdiri dari
lenstown , Clay , pasir besi pasir silika , dan gypsum. untuk menentukan berat dari masing-
masing material maka akan terlebih dahulu ditimbang menggunakan wedding Feeder. Dari
proses pre homogenising material kemudian ditransportasikan menggunakan belt conveyor
menuju ke Fedder atau penumpang.
7. Dari Fedder material kemudian dikirim menuju ke raw Mill. Bahan dari feeder Bin , kemudian
diumpankan menuju ke raw mill pada raw mill terjadi proses Grinding , drying dan transport
serta separating yang bisa kita lihat pada gambar berikut. material campuran dari feeder masuk
dari cerobong raw mill , bahan kemudian dihaluskan oleh Grindr atau penggiling dari ukuran
yang semula 700 mikrometer menjadi 9 mikrometer pada saat proses Grinding material
campuran ini juga dikeringkan sampai kelembaban 1% media pengeringannya adalah hot gas
atau udara panas , yang berasal dari clean , udara panas ini dihembuskan ke dalam raw mill dari
bagian bawah raw mill , selain untuk mengeringkan material juga untuk mendorong material
tersebut sehingga material berpindah menuju ke separator. bahan kering yang terdorong oleh
hot gas atau udara panas kemudian dipisahkan oleh separator material yang sudah halus
kemudian menuju ke tahapan proses berikutnya , sedangkan yang masih kasar akan jatuh dan
terus mengalami proses penggilingan atau Grinding sampai halus. Dari raw mill ini didapatkan
material Halus yang kemudian disebut sebagai raw meal. kita akan kembali lagi menuju ke
diagram alir proses pembuatan semen , material yang telah dilakukan proses dari raw mill
kemudian dilanjutkan dengan proses homogenisasi atau homogenizing material tersebut
ditransportasikan dengan menggunakan chain conveyor dan bucket elevator menuju ke
blending Silo. selain bertujuan untuk penyimpanan sementara blending Silo berfungsi untuk
tempat homogenisasi. homogenisasi pada prinsipnya adalah proses pengadukan material baku
yang dilakukan dalam homogenizing silo atau blending Silo. Hal ini dilakukan karena komposisi
material tersebut masih belum homogen , proses pengadukan dalam homogenising silo tersebut
menggunakan aliran udara yang dihembuskan oleh blower. proses homogenisasi intinya sama
seperti proses pre homogenisasi hanya ukurannya saja yang berbeda dan bahan penyusunnya
juga sudah tercampur. pada proses pre homogenisasi materialnya hanya linstone saja ,
sedangkan homogenisasi terdiri dari empat bahan baku semen sehingga proses homogenisasi
yang dilakukan bertujuan untuk memaksimalkan pencampuran Dari keempat bahan tersebut ,
dari proses ini material kemudian dialirkan menuju ke proses pembakaran atau burning. proses
pembakaran merupakan satu-satunya tahap di pabrik semen yang terdapat proses kimianya
disamping proses fisis , di tahap ini raw meal akan mengalami proses kalsinasi di calciner dan
klingkerisasi di clean. tahap kedua ini melalui serangkaian ling sistem yang terdiri dari
preheater , calciner , clean , dan grade cooler. proses yang pertama adalah pre heating atau pre
heater , setelah material ditransportasikan dari blending Silo , raw meal akan melewati
pemanasan awal di menara suspension pre heater yang terdiri dari empat hingga enam States
menggunakan hodges keluaran dari proses clean. Pre heater merupakan siklon dan dalam tahap
ini ada dua Proses penting yaitu heat transfer dan separasi. hot gas yang dialirkan dari bagian
bawah Siklon berfungsi untuk mengeringkan material bahan baku , material yang sudah
dikeringkan akan melewati proses pengeringan empat hingga enam kali proses pengeringan
sebelum menuju ke tahap calciner. udara panas atau hot gas yang dialirkan tadi dari bawah
siklon akan keluar pada bagian atas siklon dengan membawa sedikit material hasil dari proses
pre heating. Hot gas dan sedikit material yang terikut kemudian dialirkan menuju ke elektrikal
precipitation untuk diolah sebelum dibuang ke udara bebas. secara keseluruhan proses yang
terjadi di pre heater meliputi evaporasi air , permukaan , dan air hidrat , dekomposisi clay dan
sedikit kalsinasi. proses berikutnya adalah calciner dari preheater atau proses pre heating
material kemudian dialirkan menuju ke calciner , di dalam calciner terjadi proses kalsinasi yaitu
peruraian kalsium karbonat menjadi kalsium oksida dan CO2 dan sedikit mgco3 menjadi mgO
dan CO2. reaksi peruraian bisa dilihat pada gambar . karena reaksi kalsinasi bersifat endotermis
maka diperlukan panas yang cukup tinggi. kalsinasi terjadi pada suhu diatas 800 derajat Celcius
pada tekanan 1 ATM , dari calciner material kemudian dialirkan menuju ke proses berikutnya
yaitu proses klikerisasi yang terjadi pada rotary kiln. Rotary Kiln merupakan jantung pabrik
semen di mana proses pembentukan klingker berlangsung. material masuk dari calciner bersuhu
sekitar 800 hingga 850 derajat celcius , yang kemudian akan dipanaskan pada rotary klin. suhu
klingkerisasi pada rotary kiln bisa mencapai sekitar 1450 derajat Celcius sehingga terbentuk fase
Liquid dari material-material yang dipanaskan , yang akan meningkatkan laju reaksi oksida
oksida silika dan kapur yang dipromotori oksida besi dan alumina. pada suhu sebesar ini dikiln
terjadi reaksi-reaksi logam sehingga dihasilkan mineral-mineral baru yaitu ini bisa dilihat pada
gambar Hai mineral-mineral tersebut yang kemudian membentuk lingker atau tera yang
merupakan cikal bakal dari semen pada proses klingkerisasi , panas dari rotary Kiln juga
dimanfaatkan untuk proses calciner dan juga preheater. jadi pada proses pre heater dan proses
calciner tadi memanfaatkan gas yang berasal dari rotary kiln. nah gas buang dari rotary Klin ini
juga dikirim menuju ke electrical precipitation sebelum nantinya dibuang menuju ke udara
bebas. klingker atau terak yang dihasilkan dari rotary Klin memiliki suhu kurang lebih 1300
hingga 1450 derajat Celcius kemudian dialirkan menuju ke grate cooler untuk didinginkan. di
dalam grate cooler klingker yang keluar dari klin akan mengalami quenching atau pendinginan
cepat Hai dengan udara yang dihembuskan melalui sejumlah fun grate cooler. proses
pendinginan klingker bisa mencapai suhu 120 hingga 200° Celcius dari suhu kurang lebih 1300
hingga 1450 derajat Celcius. klingker atau tera yang didapatkan dari proses pembakaran
kemudian disimpan ke dalam klingker Storage dari klingker storage ini klingker kemudian
dimasukkan kedalam feeder sampai dimana terdapat feeder lain yang sudah terisi gypsum dan
komponen mineral lainnya. ketiga komponen ini kemudian dialirkan menuju ke proses finishing
grinding , pada tahap ini klingker akan digiling bersama bahan aditif lainnya untuk menjadi
semen menggunakan penggiling bola atau ball mill. bahan aditif itu adalah gypsum yang
berfungsi menjaga agar waktu pengerasan semen saat dicampur air tidak terlalu cepat , bahan
lain yang ditambahkan seperti linstone , flyass dan , pozolan yang merupakan hasil sisa material
vulkanik. penambahan bahan-bahan ini tergantung jenis semen yang akan dibuat dan bertujuan
mengurangi pemakaian klingker Karena produksi klinger memerlukan biaya tinggi dan
menghasilkan gas CO2 yang sangat banyak. Dari proses finishing Grinding semen yang telah
dihasilkan kemudian ditransportasikan menggunakan air sliding conveyor , ditransportasikan lagi
menggunakan bucket conveyor dan kemudian diayak menggunakan vibrating screen untuk
mendapatkan ukuran partikel semen yang sama hasil pengayakan kemudian ditransportasikan
menggunakan air sliding conveyor yang selanjutnya disimpan , pada semen Silo , dari semen Silo
semen kemudian didistribusikan ke konsumen dalam bentuk Box atau curah atau di packing
terlebih dahulu dan didistribusikan dalam bentuk kantong kantong semen atau sak semen.
sekian penjelasan dari Pak Yoga mengenai diagram alir proses pembuatan semen semoga
bermanfaat Hai terima kasih wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh hai hai