Pemikiran Mazhab Hukum Islam
Pemikiran Mazhab Hukum Islam
Pemikiran Mazhab Hukum Islam
MAKALAH
Pemikiran Mazhab Hukum Islam
Disusun untuk memenuhi tugas terstruktur pada mata kuliah:
SEJARAH PEMIKIRAN ISLAM: Wacana Agama dan Sains
Dosen Pengampu:
Prof. Drs. H. Kadir Shobur, Ph.D
Dr. Halimah Dja’far, M.Fil.I
Disusun Oleh:
Mu’alimin
NIM: 84230017
KATA PENGANTAR
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna oleh karena
itu penulis mengharapkan kritik dan saran konstruktif dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini. Kemudian penulis juga mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini. Akhir
kata makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan khusus nya bagi para pembaca
umumnya, Aamiin.
Jambi, 10-11-2023
Penyusun
3
BAB I
PENDAHULAN
A. Latar Belakang
Perkembangan hukum Islam setelah Rasulullah SAW wafat
berkambang begitu pesat. Hal itu dikarenakan pola pikir umat Islam dalam
berpendapat tentang hukum berbeda-beda. Umat islam mengalami dilematis
dalam menetapkan hukum setelah Rasulullah wafat, karena begitu banyak
masalah-masalah hukum baru yang muncul yang belum ada nashnya dalam Al-
quran dan Hadis. Dengan demikian muncullah berbagai pendapat mengenai
hukum tentang suatu hal. Dalam islam hal seperti ini dibolehkan dengan syarat
harus dimusyawarahkan dengan ulama-ulama yang lain atau dengan kata lain
berijtihad. Jika kita tidak mampu berijtihad dikarenakan keterbatasan pengetahuan
kita, maka kita harus mengikuti ijtihad dari salah seorang mujtahid yang ia
percayai. Hali ini sejalan dengan firman Allah dalam surat An-Nahlayat 42, yang
artinya “ bertanyalah dari ahli zikir/ ulama jika kamu tidak mengerti”1. Dari
situlah muncul hukum-hukum islam dari hasil ijtihad para ulama, yang mana
lahirlah yang disebut mazhab.
Dari penjelasan di atas, kami akan membahas lebih lanjut mengenai
mazhab-mazhab fiqih tersebut. Yang mana ruang lingkupnya meliputi : pengertian
mazhab fiqih, lahirnya mazhab-mazhab fiqih, mazhab-mazhab fiqih yang sudah
punah, dan mazhab-mazhab fiqih yang masih eksis. Itu lah beberapa subpokok
bahasan yang akan dibahas dalam makalah ini. Selanjutkan diharapkan dengan
pembahasan tersebut dapat menambah pengetahuan dan wawasan kita terutama
mengenai mazhab-mazhab fiqih yang masih dalam ruang lingkup perkembangan
hukum islam.
Dalam pembahasan makalah ini tentulah jauh dari kata sempurna. Itu
dikarenakan keterbatasam kami dalam mengetahui mazhab-mazhab, yang mana
kami hanya berpedoman pada beberapa referensi saja. Oleh karena itu mohon
koreksi dari berbagai pihak agar makalah ini dapat lebih baik.
1. Muhakbarilyas.blogspot.com/201212/mengenal-perkembangan-mazhb-fiqih-dalam-
islam.htm
4
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Perkembangan Pemikiran Mazhab Mazhab Dalam Hukum
Islam.?
2. Bagaimana Pengertian Mazhab.?
3. Bagaimana Kesimpulan dari pemikiran Mazhab Dalam Hukum Islam
5
BAB II
PEMBAHASA
N
kelompok umat islam yang mengikuti cara Istinbath Imam Mujtahid tertentuatau
mengikuti pendapat Imam Mujtahid tentang masalah hukum Islam.
Adapun pengertian mazhab menurut para ulama hukum islam yang
perlu kita ketahui. Menrut ulama fiqih mazhab adalah sebuah metodologi fiqih
khusus yang dijalan oleh seorang ahli fiqih mujtahis, yang berbeda dengan ahli
fiqih lain, yang menghantarkannya memilih sejumlah hukum dalam kawasan
ilmu furu’3. Masalah yang bisa menggunakan metode ijtihad adalah yang
termasuk istilah dzonni atau prasangka , bukan hal yang qoth‟i atau pasti.
Itulah penjelasan mengenai pengertian mazhab yang pada intinya
memiliki makna yang sama. Lahirnya mazhab ini tidak bisa terlepas dari
perkembangan huku-hukum islam sebelumnya yaitu pada masa Rasulullah dan
sahabat. Bila pada masa Nabi sumber fiqih adalah Al-Quran, maka pada masa
sahabat dikembangkan dengan dijadikannya petunjuk Nabi dan Ijtihad sebagai
sumber penerapan fiqih. Sesudah masa sahabat, penetapan fiqih dengan
menggunakan Sunnah dan Ijtihad ini sudah begitu berkembang dan meluas. Yang
kemudian kita mengenal mazhab-mazhab fiqih. Mazhab dalam fiqih ada beberapa
macam, hal ini dikarenalan adanya perbedaan pendapat dalam berijtihad seorang
ulama.
3 . http://id.m.wikipedia.org/wiki/mazhab
4 . Amir Syarifuddin. Ushul Fiqh jilid 1. 1997. Ciputat: Logos Wacana Ilmu. Hal.29
5
7 . http:/abudini76.wordpress.com/2010/02/21/mazhab-mazhab-yang-telah-punah/
9
Imam Abu Hanifah meninggal pada bulan Rajab tahun 150 H. Meskipun Abu
Hanifah seorang ulama besar, beliau tidak merasa memonopoli kebenaran. Hal
itu terbukti dari pernyataan:
“saya mengambil pendapat ini, karena pendapat ini benar, tapi mengandung
kemungkinan salah. Dan saya tidak mengambil pendapat itu, karena pendapat
itu salah, tapi mengandung kemungkinan benar”.
Beliau meninggal ketika sedang Shalat. Kitab yang langsung di nisbatkan
kepada Abu Hanifah adalah Fiqh al-Akbar, al-Alim wal Muta‟alim, dan
Musnad.
10. Moh Said, Amran Marhamid, Farida, Hasmir Saleh. An Introduction to Islamic Law.
1997. Hal. 81
1
2
5. Imam Daud bin al-Ashbahani (202-270 H) dan Ibn Hazm al-Andalusi (384-
456 H)
Kedua ulama ini adalah ulama besar dan tokoh mazhab Dhahari. Daud bin Ali
asalnya bermazhab al-Syafi‟i dan sangat menghormati Imam Syafi‟i, karena
Imam Syafi‟i sangat menguasai Al Quran dan Sunnah. Pada mulanya mazhab
Dhahiri menyebar di Baghdad, kemudian menyebar ke sebelah barat dan
menjadi pegangan di Andalusia. Di situlah kemudian ulama besar tokoh
Mazhab Dhahiri dilahirkan yaitu Ibn Hazm al-Andalusi.
Ibn Hazm dilahirkan di sebelah timur laut kota Cordoba, pada waktu fajar
diakhir bulan Ramadhan tahun 384 H. Orang Ibn Hazm adalah salah seorang
pejabat tinggi di Andalusia di bawah kekuasaan Bani Umayah. Dan behebti
dari jabatannya dan akhirnya pindah ke Cordoba. Ibn Hazm adalah ulama
yang sangat kritis, mempunyai daya ingat yang kuat dan rasa seni yang tinggi.
Pikiran-pikiran Ibn Hazm ini banyak menarik perhatian pemuda-pemuda pada
BAB III
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA