Implementasi Kebijakan Pengembangan
Implementasi Kebijakan Pengembangan
Implementasi Kebijakan Pengembangan
Email: 29.1134@praja.ipdn.ac.id
ABSTRACT
1
2
ABSTRAK
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Otonomi daerah tidak terlepas dari berlakunya Undang-Undang Nomor 23 tahun
2014 tentang Pemerintahan Daerah yang menjelaskan bahwa pemerintahan daerah
berperan penting untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan menjawab
permasalahan yang terjadi, sehingga peran pemerintah harus mampu membuat
kebijakan untuk menjawab permasalahan yang dihadapi masyarakat, mampu
memenuhi kebutuhan masyarakat, serta memberikan respon terhadap aspirasi
masyarakat demi terciptanya kesejahteraan masyarakat.
Salah satu upaya pemerintah dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat
diwujudkan dalam pembangunan. Nilai-nilai kebangsaan, otonomi, dan demokrasi
harus ada dalam prinsip penyusunan pembangunan. Nilai otonomi menjelaskan
bahwa pembangunan dilaksanakan dengan berorientasi kepada rakyat, karena
sesungguhnya pembangunan itu dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Hal ini
dimaksudkan supaya pembangunan dapat menyejahterakan rakyatnya.
Pelaksanaan pembangunan perlu memiliki perencanaan yang benar-benar matang,
untuk itu perlu dibuat suatu rencana tata ruang wilayah dengan memperhatikan
3
aspek sumber daya alam, sumber daya manusia, ekonomi, serta kearifan lokal
daerah dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Walikota Samarinda telah membuat serangkaian kebijakan dalam upaya
mengarahkan pembangunan di Kota Samarinda yang dituangkan dalam Peraturan
Daerah Kota Samarinda Nomor 2 Tahun 2014 Tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Kota Samarinda Tahun 2014-2034 yang beracuan pada Undang-Undang
Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang. Salah satu arahan dalam
peraturan tersebut adalah dibuatnya program pembangunan Ruang Terbuka Hijau
(RTH).
Ruang Terbuka Hijau (RTH) sebagaimana telah diatur dalam Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007 Pasal 29 Ayat (1) yang menjelaskan
pemberian proporsi minimal RTH sebesar 30 % dari luas wilayah kota, dimana
20% merupakan RTH publik dan 10% merupakan RTH privat. Diketahui Kota
Samarinda merupakan ibukota Provinsi Kalimantan Timur yang memiliki luas
wilayah sebesar 71.800 Ha. Dari seluruh luas wilayah kota, sebesar 50.260 Ha
(70% dari luas wilayah kota) akan digunakan untuk bangunan, lalu 14.360 Ha
(20% dari luas wilayah kota) akan menjadi RTH publik, dan 7.180 Ha (10% dari
luas wilayah kota) akan menjadi RTH privat.
1.5. Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa dan memperoleh gambaran yang jelas
mengenai implementasi kebijakan pengembangan Ruang Terbuka Hijau Publik di
Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur.
II. METODE
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif serta pendekatan induktif
dalam melaksanakan penelitian. Metode penelitian kualitatif adalah metode
penelitian yang tebaik untuk mendalami pengalaman subjektif seseorang yang
dapat dilakukan melalui wawancara terhadap seseorang yang berkegiatan atau
memiliki pengalaman terhadap fenomena yang terjadi (Auerbach, C. F., &
Silverstein 2003). Metode desktiptif dirancang guna memudahkan pengumpulan
5
Gambar 1.
RTH PUBLIK = 20% (LUAS WILAYAH ADMINISTRATIF – KAWASAN NON TERBANGUN)
= 20% (71.696,65 Ha – 16.473,09 Ha)
= 20% (55.223,56 Ha)
= 11. 044, 71 Ha
Sumber : Draft Revisi RTRW Kota Samarinda Tahun 2021-2041
Berdasarkan data dokumentasi yang ditemukan oleh penulis saat ini RTH publik
Kota Samarinda sebesar baru tercapai sebesar 4.832,85 Ha atau sekitar 6,74%
terhadap luas total kota (71.696,65 Ha). Data dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 1.
Rencana Pola Ruang Kota Samarinda 2021
NO POLA RUANG LUAS (Ha) PERSENTASE
1 Badan Air 3.492,97 4,87
2 Badan Jalan 239,62 0,33
3 Kawasan Fasilitas Umum Dan Sosial 386,87 0,54
4 Kawasan Hortikultura 10.715,72 14,95
5 Kawasan Hutan Produksi Terbatas 547,81 0,76
6 Kawasan Infrastruktur Perkotaan 113,66 0,16
7 Kawasan Pariwisata 184,88 0,26
8 Kawasan Pembangkitan Tenaga Listrik 12,23 0,02
9 Kawasan Perdagangan Dan Jasa 7.348,24 10,25
10 Kawasan Perkantoran 84,55 0,12
11 Kawasan Perlindungan Setempat 398,17 0,56
12 Kawasan Pertahanan Dan Keamanan 136,87 0,19
13 Kawasan Perumahan 36.409,26 50,78
14 Kawasan Peruntukan Industri 3.772,41 5,26
15 Kawasan Peternakan 87,54 0,12
16 Kawasan Tanaman Pangan 1.230,88 1,72
17 Kawasan Transportasi 1.702,20 2,37
18 Ruang Terbuka Hijau 4.832,85 6,74
Grand Total 71.696,65 100,00
Sumber : Draft Revisi RTRW Kota Samarinda Tahun 2021-2041
Setelah dilakukan pengurangan terhadap kawasan non terbangun, maka luas total
kota dikurangi kawasan non terbangun (55.223,56 Ha) pencapaian RTH Publik
masih sebesar 8,75%. Sehingga RTH publik masih membutuhkan sekitar 6.211,86
Ha untuk mencapai proporsi minimal.
Penulis menyimpulkan bahwa standar kebijakan sudah jelas,namun ketercapaian
dalam tujuan pada implementasi kebijakan pengembangan RTH publik di Kota
Samarinda masihlah tergolong kurang karena belum mencapai target.
B. Sumber Daya
Penulis melakukan pengukuran sumber daya dengan melihat pada sarana
prasarana, ketersediaan dana, dan sumber daya manusia.
7
Tabel 2.
Data Kualifikasi Pendidikan Pegawai
NO TINGKAT PENDIDIKAN JUMLAH
1 Magister/Strata 2 20
2 Diploma IV/ Strata 1 45
3 Diploma III 6
4 Diploma II 0
5 Diploma I 0
6 SMA/SMK/Sederajat 54
7 SMP 0
8 SD 1
Jumlah 126
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Samarinda, 2021
Tabel 3.
Jumlah Pegawai Teknis Dan Non-Teknis
NO JENIS PEGAWAI JUMLAH
1 Teknis 36
2 Non Teknis 90
JUMLAH 126
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Samarinda, 2021
Siyoto, Sandu, and M. Ali Sodik. 2015. Dasar Metodologi Penelitian. 1st ed. edited by Ayup.
Yogyakarta: Literasi Media Publishing
Sugiyono, Prof. Dr. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D. 19th ed. Bandung:
Penerbit Alfabeta
Tachjan. 2006. Implementasi Kebijakan Publik. Bandung: Penerbit AIPI Bandung
Taufiqurakhman. 2014. Kebijakan Publik : Pendelegasian Tanggungjawab Negara Kepada Presiden
Selaku Penyelenggara Pemerintahan. Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Moestopo Beragama (Pers)
Today, Kaltim. n.d. “Infrastruktur Jalan Dan RTH Di Samarinda Belum Maksimal, Ini Komitmen
Para Calon Wakil Wali Kota - Kaltim Today.” Diakses 27 September, 2021
(https://kaltimtoday.co/infrastruktur-jalan-dan-rth-di-samarinda-belum-maksimal-ini-komitmen-
para-calon-wakil-wali-kota/)
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang
Vanderstoep, S. W., & Johnston, D. D. 2009. Research Methods for Everyday Life. San Fransisco:
Jossey-Bass
Widodo, Joko. 2011. Analisis Kebijakan Publik: Konsep Dan Aplikasi Analisis Proses Kebijakan
Publik. Malang: Bayumedia Publishing
Youtube.com “Taman Tepian Samarinda.” Diakses 27 September, 2021
(https://www.youtube.com/watch?v=fxyF_A7uEH8)