Paper Alih Fungsi Lahan
Paper Alih Fungsi Lahan
Paper Alih Fungsi Lahan
DISUSUN OLEH :
RIA NURPIA
E1M016059
PENDIDIKAN KIMIA
UNIVERSITAS MATARAM
2018
DAMPAK PEMBANGUNAN RUMAH DI AREA TANAH GEMBUR ATAU LUNAK
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pelaksanaan pembangunan merupakan hal biasa yang ditemui pada era ini.
Semakin banyak terjadinya alih fungsi lahan akibat pembangunan yang terjadi. Lahan
yang semakin sempit menuntut terjadinya pembangunan diatas tanah yang kurang
cocok bila dibangun bangunan di atasnya. Misalnya pada lahan yang memiliki tanah
yang gembur dan lembab atau lunak. Dimana harusnya lokasi terbaik untuk
membangun rumah yaitu berada di daerah yang tanahnya bersifat keras dan kering.
Sehingga pondasi dalam pembangunan rumah tersebut kuat dan tidak mudah
mengalami pergeseran. Namun akibat semakin berkurangnya lahan yang strategis
dalam pembangunan rumah menyebabkan alih fungsi lahan dari semestinya.
Tanah yang gembur atau lembab mengakibatkan tidak kuatnya pondasi dalam
menahan beban, sehingga dapat menyebabkan mudah bergeser atau mudah melesak
masuk ke dalam tanah. Bila hal ini terjadi, dapat mengakibatkan beberapa dampak
yang ditimbulkan seperti mudah terjadinya keretakan pada tembok, lantai yang
melesak masuk, dan dapat pula menyebabkan bangunan menjadi miring atau roboh
sewaktu’waktu. Selain itu, hal ini juga dapat merugikan dan membahayakan bagi
penghuninya.
Untuk mengatasinya, dapat dilakukan dengan cara mengukur kedalaman tanah
yang gembur tersebut. Kemudian tanah tersebut dikeruk dan ditutup kembali dengan
tanah lain yang sifatnya lebih keras. Tanah kemudian diratakan dengan mesin perata
atau pemadat tanah. Kemudian, menunggu beberapa bulan agar tanah benar-benar
mengeras dan kering. Karena umumnya meski telah diratakan dan dipadatkan dengan
mesin, namun tanag masih bisa bergerak atau melesak ke dalam. Sehingga waktu
yang dibutuhkan tanah agar padat dan keras bukan dalam hitungan haru atau minggu,
namun dalam hitungan bulan. Hal ini bertujuan agar dapat mengetahui jika tanah
tersebut sudah keras atau belum sehingga dapat diberikan timbunan lagi agar tamah
benar-benar keras sehingga dapat dijadikan pondasi yang kuat. Selain itu, pemadatan
tanah dengan proses yang alami juga dapat memberikan keuntungan karena daya
tahannya bisa kuat meskipun tidak dapat merata sekaligus. Setelah pemadatan, agar
tetap kuat, pondasi yang digunakan sebaiknya menggunakan pondasi tiang pancang.
Jika pondasinya menggunakan batu kali, biasanya pondasinya tidak terlalu kuat dalam
menahan beban. Apalagi jika rumah yang dibangun diatasnya menggunakan sistem
berlantai dua atau lebih.
B. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan lingkungan?
2. Apa yang dimaksud dengan alih fungsi lahan?
3. Apa dampak yang ditimbulkan dari alih fungsi lahan?
4. Bagaimana cara mengatasi dampak yang diakibatkan oleh alih fungsi lahan?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan lingkungan.
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan alih fungsi lahan.
3. Untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan dari alih fungsi lahan pada tanah
yang gembur.
4. Untuk mengetahui bagaimana cara mengatasi dampak yang diakibatkan oleh alih
fungsi lahan pada tanah yang gembur.
BAB II PEMBAHASAN
Berdasarkan ciri di atas, tanah yang lunak atau gembur kurang cocok bila
dijadikan sebagai lahan permukiman atau pembangunan. Karena dalam
pembangunan, harus memiliki pondasi yang bagus dan kuat untuk menahan bangunan
di atasnya sehingga lebih tahan lama dan lebih aman. Menurut Dewi (2015: 1)
kendala yang sering dihadapi pada pembangunan rumah di atas tanag yang gambut
atau lunak diantaranya adalah daya dukung tanah yang rendah.
Tanah yang bagus untuk pembangunan yaitu tanah yang kuat dan keras
sehingga pondasinya lebih kuat dalam menahan bangunan. Karena apabila suatu
bangunan atau rumah dibangun di atas tanah yang lunak dapat menyebabkan mudah
bergeser atau mudah melesak masuk ke dalam tanah. Bila hal ini terjadi, dapat
mengakibatkan beberapa dampak yang ditimbulkan seperti mudah terjadinya
keretakan pada tembok, lantai yang melesak masuk, dan dapat pula menyebabkan
bangunan menjadi miring atau roboh sewaktu’waktu. Selain itu, hal ini juga dapat
merugikan dan membahayakan bagi penghuninya. Seperti beberapa bulan lalu di
wilayah Lombok telah terjadi gempa dengan kekuatan 7.0 SR sehingga
mengakibatkan banyak korban jiwa. Selain itu, banyak juga rumah-ruma warga yang
roboh dan runtuh. Meskipun pusat gempa terbilang sedikit jauh dari tempat
tinggalnya, namun apabila pondasi rumah berasal dari tanah yang lunak yang
merupakan bekas danau karena dulunya tanah tersebut sangat berair. Maka rumah
tersebut akan mudah mengalami keretakan dan kerusakan yang parah karena
pondasinya tidak kuat menahan beban bangunan tersebut. Selain itu juga, rumah yang
dibangun tersebut berlantai dua dimana hal tersebut semakin memperbesar
kemungkinan terjadinya kerusakan yang sangat parah. Hal ini merupakan akibat dari
alih fungsi lahan yang kurang sesuai dengan penempatannya. Dimana hal tersebut
dapat mengakibatkan banyak hal seperti robohnya bangunan, bangunan menjadi
mudah rusak, dan dapat membahayakan penghuni di dalamnya. Seperti halnya yang
disebutkan oleh Indarto (2015: 428) bahwa alih fungsi lahan dapat memicu dampak
pada kondisi social, ekonomi, dan lingkungan dengan adanya alih fungsi lahan
menjadi bangunan rumah. Sehingga baik halnya bila tetap mempertimbangkan atau
mencoba untuk mengatasi dan mengurangi dampak-dampak yang akan timbul akibat
alih fungsi lahan tersebut.
Apabila alih fungsi lahan telah terjadi, dampaknya tidak hanya terlihat dari
keadaan bangunan itu saja. Namun dampaknya juga akan terlihat pada lingkungan di
sekitar pembangunan tersebut dilaksanakan. Dampak lain yang ditimbulkan dari
adanya alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan pemukiman antara lain :
a. Semakin berkurangnya lahan pertanian
Semakin banyak terjadinya alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan
pemukiman dapat sangat berdampak negatif bagi keberlangsungan kegiatan
pertanian di Indonesia. Apalagi Indonesia dikenal sebagai negara agraris dengan
luasnya lahan pertanian yang terbentang dari sabang sampai merauke. Jika lahan
pertanian berkurang maka akan mengakibatkan kurangnya pasokan pangan untuk
masyarakat Indonesia karena tidak tersedianya lahan untuk melakukan kegiatan
pertanian. Semakin meningkatnya alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan
pemukiman di Indonesia akan menyebabkan Indonesia mengalami penurunan
produksi pangan dan mengancam ketahanan pangan nasional. Sedangkan
kebutuhan pangan Indonesia terus meningkat seiring dengan meningkatnya
jumlah penduduk di Indonesia sehingga dengan terpaksa Indonesia harus
melakukan impor pangan dari negara lain.
b. Rusaknya lingkungan
Alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan pemukiman dapat merusak
lingkungan atau menyebabkan bencana alam seperti banjir karena kurangnya
lahan resapan air karena hampir semua lahan tertutupi oleh jalan atau bangunan
yang digunakan untuk lahan pemukiman. Alih fungsi lahan juga dapat
menyebabkan rusaknya lapisan atmosfer karena polusi udara tidak ternetralisir
terlebih dahulu oleh tumbuhan melainkan langsung mengudara ke atmosfer.
Kerusakan lingkungan lainnya adalah rusaknya saluran irigasi akibat pendirian
bangunan diatas lahan yang awalnya merupakan lahan sawah.
c. Menurunnya pendapatan masyarakat
Dengan beralihnya fungsi lahan pertanian menjadi lahan pemukiman membuat
para petani kehilangan pekerjaannya karena lahan pertanian semakin berkurang.
Menurunnya pendapatan penduduk juga akan mengakibatakan menurunnya
pendapatan suatu negara.
d. Meningkatnya urbanisasi
Dengan adanya alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan pemukiman
menyebabkan semakin berkurangnya lapangan pekerjaan, sehingga banyak orang
yang memilih untuk pergi ke kota untuk mencari pekerjaan disana.
KESIMPULAN
Pengalihan fungsi lahan dapat memberikan banyak dampak bagi lingkungan
sekitar atau kehidupan manusia. Semakin banyaknya kebutuhan akan lahan menuntut
pengalihan fungsi lahan terjadi sehingga dampak yang ditimbulkan juga semakin
tampak pada kehidupan. Oleh karena itu, cara mengatasi dampak dari alih fungsi
lahan dapat dilakukan dengan cara hemat lahan misalnya agar dapat meminimalisir
pengalihan fungsi lahan dan mengurang dampak yang dapat ditimbulkan.
DAFTAR PUSTAKA
Dewi, Ratna, Engelina, dan Esti Patri Wulandari. 2015. Peningkatan Daya Dukung
Tanah Gambut Sebagai Subgrade Jalan dengan menggunakan Perkuatan
Anyaman dan Grid Bambu. Jurnal Teknik Sipil Vol.1 No. 1: 1.
Indarto, Kukuh Dwi dan Sri Rahayu. 2015. Dampak Pembangunan Perumahan
terhadap kondisi lingkungan, social, dan ekonomi masyarakat sekitar di
kelurahan sambiroto, kecamatan tembalang. Jurnal Teknik PWK Volume 4
Nomor 3: 428.
Murdianingsih, dkk. 2017. Analisis Spasial Perubahan Penggunaan Lahan Pertanian
untuk Mendukung Kemandirian Pangan di Kabupaten Indramayu. Jurnal
Ilmiah Volume 19 Nomor 2: 175.
Purwaningsih, Yunastiti, Sutomo, dan Nurul Istiqomah. 2015. Analisis Dampak Alih
Fungsi Lahan terhadap Tingkat Ketahanan Pangan Rumah Tangga Petani di
Karanganyar, Jawa Tengah. Jurnal Agraris Volume 1 Nomor 2: 99.
Siska, Heldys Nurul dan Yuki Achmad Yakin. 2016. Karakterisasi Sifat Fisis dan
Mekanik Tanah Lunak di Gedebage. Jurnal Teknik Sipil Vol. 2 No. 4: 44-45.
DAMPAK PEMBANGUNAN RUMAH DI AREA TANAH GEMBUR ATAU LUNAK
Kompetensi Dasar:
Menganalisis bagaimana dampak yang diakibatkan dari alih fungsi lahan dari tanah yang
gembur atau lunak menjadi lahan pembangunan.
Soal
1. Di bawah ini merupakan karakteristik tanah yang gembur atau lunak, kecuali …
a. Gaya geser yang rendah
b. Kemampatan yang tinggi
c. Koefisien permeabilitas rendah
d. Koefisien permeabilitas yang tinggi
e. Daya dukung yang rendah
Jawaban : D
2. Lahan merupakan suatu daerah yang dapat dimanfaatkan dalam banyak hal. Semakin
sempitnya suatu lahan mengakibatkan pengalihan fungsi lahan dari kegunaan aslinya.
Pernyataan di atas merupakan pengertian dari ..
a. Lahan
b. Alih fungsi lahan
c. Dampak alih fungsi lahan
d. Penyebab alih fungsi lahan
e. Kondisi lahan dalam era ini
Jawaban : B
3. Alih fungsi lahan dapat diartikan sebagai …
a. Beralihnya manfaat suatu lahan
b. Suatu proses perubahan penggunaan lahan dari bentuk penggunaan tertentu
menjadi penggunaan lain
c. Lahan yang dirubah menjadi sesuatu yang lebih baik
d. Penggantian lahan yang ada di lingkungan sekitar
e. Perombakan suatu lahan menjadi sesuatu yang baru
Jawaban : B
4. Berikut ini yang tidak termasuk dari faktor-faktor alih fungsi lahan yaitu ..
a. Meningkatnya jumlah penduduk
b. Meningkatnya kebutuhan
c. Meningkatnya biaya operasional pertanian
d. Rendahnya kesadaran masyarakat mengenai lingkungan
e. Meningkatnya jumlah lahan yang tersedia
Jawaban : E
5. Penyebab alih fungsi lahan dapat menurunkan pendapatan ekonomi dari petani yaitu
…
a. Lahan untuk bertani dialih fungsikan sehingga lahan pertanian semakin berkurang
b. Petani menjual lahan untuk memenuhi kebutuhan
c. Mahalnya biaya operasional dalam pengelolaan pertanian
d. Lahan pertanian diperluas
e. Lahan pertanian dikembangkan secara maksimal
Jawaban : A
6. Pembangunan di atas tanah yang lunak atau gembur, atau tanah bekas lahan pertanian
dapat menyebabkan terjadinya …
a. Bangunan menjadi lebih kuat dan kokoh
b. Proses pembangunan menjadi lebih mudah ketika pembangunan pondasi
c. Proses pembangunan menjadi lebih cepat
d. Keretakan pada tembok dan kemiringan pada bangunan
e. Bangunan melesak ke dalam tanah sehingga menjadi lebih kuat
Jawaban : D
7. Dampak negatif dari alih fungsi lahan dalam hal pembangunan dapat terlihat dari ...
a. Terjadinya banjir karena kurang terserapnya air karena tertutupi oleh bangunan
atau jalanan
b. Pencemaran udara
c. Efek globalisasi
d. Semakin rendahnya kesadaran masyarakat terhadap lingkungan
e. Penghasilan ekonomi negara semakin meningkat
Jawaban : A
8. Cara meminimalisir terjadinya alih fungsi lahan dapat dilakukan dengan cara ..
a. Menempatkan penduduk sesuai dengan daerah asalnya
b. Memperbanyak jumlah rumah
c. Mengurangi pajak progresif pada lahan pertanian
d. Pengembangan pajak progresif pada lahan pertanian
e. Tidak membangun bangunan bertingkat
Jawaban : D
9. 1. Berkurangnya pasokan pangan untuk masyarakat Indonesia
2. Penurunan produksi pangan
3. Meningkatnya pangan yang di import ke indonsesia
4. Petani Indonesia semakin kaya karena hasil jual lahan meningkat
5. Sedikitnya petani di Indonesia
Pernyataan yang sesuai dengan dampak yang ditimbulkan oleh alih fungsi lahan dari
segi lahan pertanian dapat dilihat pada nomor ..
a. 1, 2, dan 3
b. 1, 4, dan 5
c. 2, 3, dan 5
d. 2, 3, dan 4
e. 1, 3, dan 5
Jawaban : A
10. Yang dimaksud dengan prinsip hemat lahan adalah …
a. Lahan untuk pembangunan dibuat kecil sehingga tersisa banyak lahan untuk
pertanian
b. Lahan untuk pembangunan dikhususkan pada suatu tempat
c. Pengurangan lahan pembangunan
d. Pembuatan bangunan secara bertingkat untuk mengurangi penggunaan lahan
e. Penaingkatan harga beli suatu lahan, sehingga tidak mudah dibeli oleh banyak
orang untuk mengurangi pengalihan fungsi lahan
Jawaban : D