Proposal Tanaman Kangkung Kelompok 4

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

BUDIDAYA TANAMAN KANGKUNG

DI SUSUN

KELOMPOK 3
 NURHIDAYATI
 REVA MARSYA NURVI
 FAUZI
 RIFKI ARDIANSYAH

SMA 2 NEGERI RUMBIO JAYA


KABUPATEN KAMPAR, PROVINSI RIAU
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segalah rahmatNYA sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai .Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak
terima kasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik materi maupun pikirannya.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, Untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambahi isi
makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih


banyak kekurang anda lam makalah ini, Oleh Karena itu kami sangat mengharapkan saran
dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
BAB I
PEMBAHASAN
A. Tanaman kangkung

Kangkung tergolong sayuran yang sangat populer. Kangkung berasal dari India, yang
kemudian menyebar ke Malaysia, Birma, Indonesia, Cina Selatan Australia, dan Afrika. Di
Cina, sayuran ini dikenal sebagai weng cai. Di negara Eropa, kangkung biasanya disebut
swamp cabbage, water convovulus, atau water spinach.

Kangkung banyak ditanam di Pulau Jawa khususnya di Jawa barat, juga di Irian Jaya di
Kecamatan Muting Kabupaten Merauke. Kangkung merupakan lumbung hidup sehari-hari.
Di Kecamatan Darussalam Kabupaten Aceh Besar tanaman kangkung darat banyak ditanam
penduduk untuk konsumsi keluarga atau dijual ke pasar.

Jenis kangkung ada dua macam, yaitu kangkung air dan kangkung darat.

Adapun ciri khusus kangkung air:

1.Daunnya tidak begitu panjang

2.Daunnya tidak begitu keras, melaikan ada yang sangat lemas daunnya. Kangkung
yang berdaun lemas inilah yang dicari oleh setiap orang.

Ciri khusus kangkung darat:

1.Daun putih

2.Batang putih dan keras

Tanaman kangkung di Indonesia juga dikenal oleh masyarakat, karena dapat ditemukan
hampir di seluruh Indonesia. Kangkung biasanya dapat dikonsumsi sebagai lalapan dengan
ditemani sambal sebagai pelengkap dalam makanan. Kangkung juga sebagai sayuran dalam
pembuatan tumis kangkung atau pelencing kangkung. Hal ini membuktikan bahwa kangkung
sebagai sayuran yang dikenal dan banyak digunakan oleh masyarakat sebagai santapan
sehari-hari.
B. Syarat Tumbuh

1. Iklim

Tanaman ini dapat tumbuh dengan baik sepanjang tahun. Kangkung darat dapat
tumbuh pada daerah yang beriklim panas dan beriklim dingin Jumlah curah hujan yang baik
untuk pertumbuhan tanaman ini berkisar antara 500-5000 mm/tahun. Pada musim hujan
tanaman kangkung pertumbuhannya sangat cepat dan subur, asalkan di sekelilingnya tidak
tumbuh rumput liar

2. Tanah

Kangkung darat menghendaki tanah yang subur, gembur banyak mengandung bahan
organik dan tidak dipengaruhi keasaman tanah. Tanaman kangkung darat tidak menghendaki
tanah yang tergenang, karena akar akan mudah membusuk. Sedangkan kangkung air
membutuhkan tanah yang selalu tergenang air.

C. Bahan dan Alat:

Adapun bahan dan alat yang digunakan dalam budidaya tanaman bayam ini antara lain
sebagai berikut :

a) Bahan :
1) Lahan : 29 x 3 meter
2) Benih Kangkung : 244grm
3) Pupuk Kandang : 8 Karung x 25kg = 200kg
4) Pupuk Urea :
5) Pupuk Kcl :-
6) Pupuk Phonska :-
7) Pestisida : Pestisida Nabati
8) Air
b) Alat :
1) Handtraktor
2) Cangkul
3) Sabit/ Arit
4) Sprayer
5) Timba
6) Tali Rafia
BAB II
Tahapan Pelaksanaan

Adapun tahapan pelaksanaan kegiatan praktikum ini meliputi beberapa kegiatan berikut :

1. Pembibitan
a. Persyaratan Benih
Benih/biji yang baik untuk bertanam Kangkung adalah dapat memenuhi persyaratan sebagai
berikut:

a. berasal dari induk yang sehat,


b. bebas dari hama/penyakit,
c. daya kecambah 85 persen, dan
d. memiliki kemurnian benih yang tinggi.
Disamping persyaratan seperti yang disebutkan diatas, benih/bibit yang digunakan kalau bisa
merupakan benih unggul agar nantinya tahan terhadap hama dan penyakit.

b. Penyiapan Benih

Benih yang disiapkan harus menyesuaikan kondisi dan luas lahan setempat. Lahan yang akan
digunakan terdapat 6 bedengan dimana masing-masing bedeng memiliki luas 9,16 meter
persegi. Rekomendasi benih untuk setiap 9,16 meter pesergi yakni 40 grm. Maka kebutuhan
untuk praktek pada lahan STPP Yogyakarta adalah 244 gram.

c. Pengolahan Tanah

Sebelum pengolahan lahan dilakukan perlu diketahui terlebih dahulu pH tanah yang
sesuai yaitu antara 6-7 sehingga perlu dilakukan pengukuran dengan menggunakan pH-
meter.Selanjutnya menganalisis tanah yang cocok untuk tanaman Kangkung, apakah perlu
dilakukan pemupukan atau tidak.

Lahan yang akan ditanami dicangkul/dibajak sedalam 30-40 cm, bongkah tanah
dipecah gulma dan seluruh sisa tanaman diangkat dan disingkirkan lalu diratakan. Lahan
kemudian dibiarkan selama beberapa waktu agar tanah matang benar.

Setelah tahap pencangkulan kemudian dibuat bedengan dengan lebar sekitar 120 cm,
tergantung jumlah populasi tanaman yang akan ditanam nanti. Dibuat parit antar bedengan
selebar 20-30 cm, kedalaman 30 cm untuk drainase.Pada bedengan dibuat lubang-lubang
tanam, jarak antar barisan 20-20 cm, jarak antar lubang (dalam barisan) 20-20 cm.

Pemupukan awal menggunakan pupuk kandang yang telah masak.Waktu pemupukan


dilakukan satu minggu atau dua minggu sebelum tanam.Cara pemupukan adalah dengan
disebarkan merata diatas bedengan kemudian diaduk dengan tanah lapisan atas. Untuk
pemupukan yang diberikan per lubanng tanam, cara pemberiannya dilakukan dengan
memasukkan pupuk ke dalam lubang tanam.

d. Penanaman Benih

Lahan untuk Penanaman dipilih yang lebih tinggi dari sekitarnya dan bebas dari hama dan
penyakit tanaman maupun gulma. Benih Kangkung ditanam dengan system tugal secara
berbaris-baris pada bedeng tanam kemudian ditutup dengan selapis tanah tipis.

e. Pengairan dan Penyiraman

Pada fase awal pertumbuhan, sebaiknya penyiraman dilakukan rutin dan intensif 1-2 kali
sehari, terutama di musim kemarau. Waktu yang paling baik untuk menyiram tanaman
Kangkung adalah pagi atau sore hari, dengan menggunakan alat bantu gembor (emrat) agar
air siramannya merata.

f. Pengendalian Hama dan Penyakit

Untuk mengendalikan hama dan penyakit ketika tanaman terserang, maka sebisa
mungkin menghindari penggunaan bahan organic. Pestisida kimia hanya digunakan apabila
bahan organic tidak mampu mengendalikan hama dan penyakit yang menyerang.

g. Panen

Ciri-ciri Kangkung cabut siap panen adalah umur tanaman antara 25 - 30 hari setelah
tanam.Waktu panen yang paling baik adalah pagi atau sore hari, saat suhu udara tidak terlalu
tinggi.

Panen pertama dilakukan mulai umur 25 hari setelah tanam, kemudian panen
berikutnya adalah 30 hari sekali. Tanaman yang sudah berumur 25 keatas hari harus dipanen
seluruhnya, karena bila melampaui umur tersebut kualitasnya menurun atau rendah; daun-
daunnya menjadi kasar dan tanaman telah berbunga.Produksi Kangkung per hektar dapat
mencapai sekitar lebih dari 8-10 ton.
h. Pascapanen

Hal yang pertama dilakukan pada pasca panen yakni pengumpulan.Pengumpulan


dilakukan setelah panen dengan cara meletakkan di suatu tempat yang teduh agar tidak
terkena sinar matahari langsung, karena dapat membuat daun layu.

Kemudian dilakukan tahap selanjutnya yakni penyortiran.Penyortiran dilakukan


dengan memisahkan Kangkung yang busuk dan rusak dengan Kangkung yang baik dan segar.
Disamping itu juga penggolongan terhadap Kangkung yang daunnya besar dan yang daunnya
kecil.Setelah itu diikat besar-besar maupun langsung degan ukuran ibu jari.

F. Pendanaan dan Prediksi Analisa Kelayakan Usaha

Sumber dana berasal dari anggaran mata kuliah agribisnis tanaman sayuran STPP
Yogyakarta. Kemudian dibuat prediksi analisa kelayakan usaha tani tanaman Kangkung di
kebun STPP Yogyakarta. Prediksi analisa dapat dilihat pada perhitungan dibawah :

A. Saprodi

1. Benih 150 grm x Rp 100 = Rp 25.000


2. Pupuk kandang 1 krg @ Rp 100.000 = Rp 100.000
Rp 125.000
B. Alat
1. Cangkul 3 buah @ Rp 40.000 – 5.000 x = Rp. 7.000/12 bln= 583
2. Gembor 2 buah @ RP 30.000 – 2.000 = Rp. 5.600/12bln= 466
Rp. 1.050,-
C. Panen
200 ikat prediksi x @ Rp. 2000 = Rp. 400.000

D. Output
400.000
125.000

Rp. 400.000 – 125.000 = Rp. 275.000


O/I ratio = 3,14
BAB III
KESIMPULAN

1. Kangkung merupakan salah satu komuditas utama yang banyak dibudidayakan oleh
masyarakat Indonesia dan menjadi tanaman sayuran yang menyehatkan
2. Teknik budidaya kangkung harus menyesuaikan dengan persyaratan atau syarat tumbuh
dari tanaman kangkung yaitu iklim, media tanam dan ketinggian tempat.
3. Budidaya kangkung yang baik adalah dengan memperhatikan proses budidaya mulai dari
pembibitan sampai pascapanen.

Anda mungkin juga menyukai

pFad - Phonifier reborn

Pfad - The Proxy pFad of © 2024 Garber Painting. All rights reserved.

Note: This service is not intended for secure transactions such as banking, social media, email, or purchasing. Use at your own risk. We assume no liability whatsoever for broken pages.


Alternative Proxies:

Alternative Proxy

pFad Proxy

pFad v3 Proxy

pFad v4 Proxy