Tugas Proposal Prakarya
Tugas Proposal Prakarya
Tugas Proposal Prakarya
2 Meryana nh
4 Alysha restu F
5 Anggia
6 Sri Nuraeni
7 Avrilyani
Kelas: X-Ips4
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kangkung (Ipomoea sp.) dapat ditanam di dataran rendah dan dataran tinggi..
Kangkung merupakan jenis tanaman sayuran daun, termasuk kedalam famili
Convolvulaceae. Daun kangkung panjang, berwarna hijau keputih-putihan merupakan
sumber vitamin pro vitamin Berdasarkan tempat tumbuh, kangkung dibedakan menjadi dua
macam yaitu: 1) Kangkung darat, hidup di tempat yang kering atau tegalan, dan 2)
Kangkung air, hidup ditempat yang berair dan basah.
Kangkung tergolong sayur yang sangat populer, karena banyak peminatnya.
Kangkung disebut juga Swamp cabbage, Water convovulus, Water spinach. Berasal dari India
yang kemudian menyebar ke Malaysia, Burma, Indonesia, China Selatan Australia dan bagian
negara Afrika. Kangkung banyak ditanam di Pulau Jawa khususnya di Jawa Barat, juga di Irian
Jaya di Kecamatan Muting Kabupaten Merauke kangkung merupakan lumbung hidup sehari-
hari. Di Kecamatan Darussalam Kabupaten Aceh Besar tanaman kangkung darat banyak
ditanam penduduk untuk konsumsi keluarga maupun untuk dijual kepsar.
Petanian Organik adalah sebuah bentuk solusi baru guna menghadapi kebuntuan yang
dihadapi petani sehubungan dengan maraknya intervensi barang-barang sintetis atas dunia
pertanian sekarang ini. Dapat dilihat, mulai dari pupuk, insektisida, perangsang tumbuh,
semuanya telah dibuat dari bahan-bahan yang disintesis dari senyawa-senyawa murni
(biasanya un organik) di laboratorium. Pertanian organik dapat memberi perlindungan
terhadap lingkungan dan konservasi sumber daya yang tidak dapat diperbaharui,
memperbaiki kualitas hasil pertanian, menjaga pasokan produk pertanian sehingga harganya
relatif stabil, serta memiliki orientasi dan memenuhi kebutuhan hidup ke arah permintaan
pasar.
[11/9 11:26] ~indah: METODE PELAKSANAAN
D. Output
1.444.000
459.520
Rp. 1.444.000 – 419.520 = Rp. 984.480
O/I ratio = 3,14
Artinya setiap Rp.1 biaya yang dikeluarkan, mendapatkan penerimaan sebesar Rp.3,14
Lampiran
“Kangkung Cabut Sejati”
Asal benih : CV. ADITYA SENTANA AGRO Malang
Berat 1000 benih : 200 grm
Daya kecambah : ± 85 %
Kemurnian : ± 99 %
Kebutuhan benih : 244 grm
Sertifikat : Label Biru
[11/9 11:26] ~indah: . Tahapan Pelaksanaan
Adapun tahapan pelaksanaan kegiatan praktikum ini meliputi beberapa kegiatan berikut :
[11/9 11:26] ~indah: . Pembibitan
a. Persyaratan Benih
Benih/biji yang baik untuk bertanam Kangkung adalah dapat memenuhi persyaratan sebagai
berikut:
a. berasal dari induk yang sehat,
b. bebas dari hama/penyakit,
c. daya kecambah 85 persen, dan
d. memiliki kemurnian benih yang tinggi.
Disamping persyaratan seperti yang disebutkan diatas, benih/bibit yang digunakan kalau
bisa merupakan benih unggul agar nantinya tahan terhadap hama dan penyakit.
b. Penyiapan Benih
Benih yang disiapkan harus menyesuaikan kondisi dan luas lahan setempat. Lahan yang akan
digunakan terdapat 6 bedengan dimana masing-masing bedeng memiliki luas 9,16 meter
persegi. Rekomendasi benih untuk setiap 9,16 meter pesergi yakni 40 grm. Maka kebutuhan
untuk praktek pada lahan STPP Yogyakarta adalah 244 gram.
c. Pengolahan Tanah
Sebelum pengolahan lahan dilakukan perlu diketahui terlebih dahulu pH tanah yang sesuai
yaitu antara 6-7 sehingga perlu dilakukan pengukuran dengan menggunakan pH-
meter.Selanjutnya menganalisis tanah yang cocok untuk tanaman Kangkung, apakah perlu
dilakukan pemupukan atau tidak.
Lahan yang akan ditanami dicangkul/dibajak sedalam 30-40 cm, bongkah tanah dipecah
gulma dan seluruh sisa tanaman diangkat dan disingkirkan lalu diratakan. Lahan kemudian
dibiarkan selama beberapa waktu agar tanah matang benar.
Setelah tahap pencangkulan kemudian dibuat bedengan dengan lebar sekitar 120 cm,
tergantung jumlah populasi tanaman yang akan ditanam nanti. Dibuat parit antar bedengan
selebar 20-30 cm, kedalaman 30 cm untuk drainase.Pada bedengan dibuat lubang-lubang
tanam, jarak antar barisan 20-20 cm, jarak antar lubang (dalam barisan) 20-20 cm.
Pemupukan awal menggunakan pupuk kandang yang telah masak.Waktu pemupukan
dilakukan satu minggu atau dua minggu sebelum tanam.Cara pemupukan adalah dengan
disebarkan merata diatas bedengan kemudian diaduk dengan tanah lapisan atas. Untuk
pemupukan yang diberikan per lubanng tanam, cara pemberiannya dilakukan dengan
memasukkan pupuk ke dalam lubang tanam.
d. Penanaman Benih
Lahan untuk Penanaman dipilih yang lebih tinggi dari sekitarnya dan bebas dari hama dan
penyakit tanaman maupun gulma. Benih Kangkung ditanam dengan system tugal secara
berbaris-baris pada bedeng tanam kemudian ditutup dengan selapis tanah tipis.
Pada fase awal pertumbuhan, sebaiknya penyiraman dilakukan rutin dan intensif 1-2 kali
sehari, terutama di musim kemarau. Waktu yang paling baik untuk menyiram tanaman
Kangkung adalah pagi atau sore hari, dengan menggunakan alat bantu gembor (emrat) agar
air siramannya merata.
g. Panen
Ciri-ciri Kangkung cabut siap panen adalah umur tanaman antara 25 - 30 hari setelah
tanam.Waktu panen yang paling baik adalah pagi atau sore hari, saat suhu udara tidak
terlalu tinggi.
Cara panennya adalah dengan mencabut seluruh bagian tanaman dengan memilih tanaman
yang sudah optimal.Tanaman yang masih kecil diberi kesempatan untuk tumbuh membesar,
sehingga panen Kangkung identik dengan penjarangan.
Panen pertama dilakukan mulai umur 25 hari setelah tanam, kemudian panen berikutnya
adalah 30 hari sekali. Tanaman yang sudah berumur 25 keatas hari harus dipanen
seluruhnya, karena bila melampaui umur tersebut kualitasnya menurun atau rendah; daun-
daunnya menjadi kasar dan tanaman telah berbunga.Produksi Kangkung per hektar dapat
mencapai sekitar lebih dari 8-10 ton.
h. Pascapanen
Hal yang pertama dilakukan pada pasca panen yakni pengumpulan.Pengumpulan dilakukan
setelah panen dengan cara meletakkan di suatu tempat yang teduh agar tidak terkena sinar
matahari langsung, karena dapat membuat daun layu.
Kemudian dilakukan tahap selanjutnya yakni penyortiran.Penyortiran dilakukan dengan
memisahkan Kangkung yang busuk dan rusak dengan Kangkung yang baik dan segar.
Disamping itu juga penggolongan terhadap Kangkung yang daunnya besar dan yang daunnya
kecil.Setelah itu diikat besar-besar maupun langsung degan ukuran ibu jari.
Pencucian hasil panen pada air yang mengalir dan bersih, atau air yang disemprotkan
melalui selang maupun pancuran.Kemudian dilakukan pengemasan.Pengemasan
(pewadahan) dalam telombong atau dedaunan yang digulungkan menyelimuti seluruh
bagian Kangkung, sehingga terhindar dari pengaruh langsung sinar matahari. Pengangkutan
ke pasar dengan cara dipikul maupun angkutan lainnya, seperti mobil atau gerobak
F. Pendanaan dan Prediksi Analisa Kelayakan Usaha
Sumber dana berasal dari anggaran mata kuliah agribisnis tanaman sayuran STPP
Yogyakarta. Kemudian dibuat prediksi analisa kelayakan usaha tani tanaman Kangkung di
kebun STPP Yogyakarta. Prediksi analisa dapat dilihat pada perhitungan dibawah :
A. Saprodi
1. Benih 244 grm x Rp 80 = Rp 19.520
2. Pupuk kandang 8 krg @ Rp 25.000 = Rp 200.000
3. Tenaga kerja 6 HOK = Rp 240.000
Rp 459.520
B.
3
Alat
1.
15
2.
15
Panen
1.44 4 ikat prediksi x @ Rp. 1000 = Rp. 1.444.000
D. Output
1.444.000
459.520
Artinya setiap Rp.1 biaya yang dikeluarkan, mendapatkan penerimaan sebesar Rp.3,14
Lampiran
“Kangkung Cabut Sejati”
Asal benih : CV. ADITYA SENTANA AGRO Malang
Berat 1000 benih : 200 grm
Daya kecambah : ± 85 %
Kemurnian : ± 99 %
Kebutuhan benih : 244 grm
Sertifikat : Label Biru