Azalika (2018)
Azalika (2018)
Azalika (2018)
ABSTRACT
[GROWTH AND YIELDS OF ‘SIRANTAU” RICE AT VARIOUS TYPES AND DOSAGES OF ANIMAL-
WASTED MANURES]. Growing a drought tolerant rice variety in sub-optimal agricultural lands might be
considered as strategic effort to increase rice production. This experiment aimed to determine type and optimum
dosage of animal-wasted fertilizer for ‘Sirantau’ rice variety. A potted factorial experiment of complete randomized
design with three replicates was conducted from January to May 2016 at Experimental Sites of Faculty of Agriculture,
University of Bengkulu. The first factor was type of animal-wasted manures, cattle, goat and poultry, while the second
factor was dosage of animal-wasted manures, 5, 10, 15, 20 and 25 ton/ha. Variable of observations consisted of plant
height, number of total tiller, number of productive tiller, length of panicle, number of rice grain per panicle,
percentage of filled rice grain, weight of dried 100 grains, and dry weight of rice grain plant -1. Results indicated that
types of animal-wasted manures significantly affected number of total tiller, number of productive tiller and dry
weight of rice grain/plant. Poultry-based manure with 10 ton/ha produced the best rice yield with yield potential of
123.13 g/ plant (5.77 ton/ha).
—————————————————–——————————————————————————————
Keyword: Rice, Sirantau variety, Animal-wasted fertilizer
ABSTRAK
Salah satu upaya peningkatan produksi padi adalah dengan pengembangan pertanian di lahan – lahan sub optimal
dengan penanaman varietas padi yang toleran kekeringan seperti kultivar sirantau. Penelitian ini bertujuan untuk
menentukan jenis dan dosis pupuk kandang yang optimum untuk pertumbuhan dan hasil padi Sirantau. Penelitian telah
dilaksanakan dari bulan Januari hingga Mei 2016 di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu.
Penelitian ini merupakan percobaan pot faktorial dua faktor, menggunakan Rancangan Acak Lengkap. Faktor pertama
adalah jenis pupuk kandang, yaitu pupuk kandang sapi, pupuk kandang kambing, pupuk kandang ayam. Faktor kedua
adalah dosis pupuk kandang, yaitu 5 ton/ha, 10 ton/ha, 15 ton/ha, 20 ton/ha, dan 25 ton/ha, masing – masing
perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Variabel yang diamati meliputi tinggi tanaman, jumlah anakan total, jumlah anakan
produktif, panjang malai, jumlah bulir per malai, persentase bulir bernas, bobot 100 gabah kering, dan bobot gabah
kering per rumpun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis pupuk kandang memberikan pengaruh nyata terhadap
variabel jumlah anakan total, jumlah anakan produktif dan bobot gabah kering per rumpun. Pupuk kandang ayam
dengan dosis 10 ton/ha memberikan hasil padi terbaik dengan potensi hasil 123,13 g/rumpun (5,77 ton/ha).
—————————————————–————————————————————–—————-————
Kata kunci: padi, varietas Sirantau, pupuk kandang
yang diikuti oleh perubahan bentuk dan ukuran indikator pertumbuhan tanaman padi yang sehat
tanaman (Sarjana & Utami, 2001). Komponen per- atau sakit, meskipun secara genetik varietas tanaman
tumbuhan tanaman mempengaruhi komponen hasil menentukan jumlah anakan dan peranan N sangat
tanaman. Semakin baik pertumbuhan tanaman maka penting dalam proses pertumbuhan jumlah anakan.
akan semakin baik pula hasil tanaman yang didapat. Jumlah anakan total pada 15 mst disajikan pada
Tinggi tanaman merupakan salah satu faktor yang Tabel 2.
paling terlihat yang bisa dijadikan acuan untuk melihat
pengaruh perlakuan. Perbedaan tinggi tanaman selain Tabel 2. Rata-rata jumlah anakan total pada 15 mst
ditentukan kondisi lingkungan juga dipengaruhi akibat pemberian jenis dan dosis pupuk
perlakuan yang diberikan. Tinggi tanaman pada 15 kandang
mst disajikan pada Tabel 1.
dengan pemberian perlakuan pupuk kandang kotoran aktif membelah dan proses pembelahan akan semakin
sapi yang memberikan pengaruh terendah yaitu rata baik jika suplai N tersedia bagi tanaman. Mega et al.
rata 11,8 batang. Demikian juga pada variabel jumlah (1970) menyatakan bahwa terbentunya malai betina
anakan produktif, perlakuan jenis pupuk kandang dipengaruhi oleh suplai nitrogen stadia pemisah sel –
kotoran ayam memberikan jumlah anakan produktif sel primordial buku leher malai. Panjang malai akan
tertinggi yaitu 16,6 batang, lebih banyak 41,88% semakin meningkat jika pemberian pupuk kandang
bila dibandingkan dengan perlakuan pupuk kandang kotoran ayam pada dosis yang tepat bagi tanaman.
kotoran sapi yang memberikan rata–rata jumlah
anakan produktif terendah sebesar 11,7 batang.
Persentase bulir bernas merupakan perbandingan Pemberian pupuk kandang kotoran sapi pada dosis 5
antara bulir bernas dan bulir hampa dalam satuan persen ton/ha menghasilkan bobot 100 biji gabah kering seberat 1,89 g
(%). Persentase bulir bernas sangat berpengaruh yang meningkat 32,16% bila dibandingkan dengan
dengan bobot hasil tanaman, serta persentase bulir tanpa pemberian pupuk kandang (kontrol). Perbedaan
bernas dipengaruhi oleh faktor internal seperti gen yang kecil ini menunjukkan bahwa pemberian beberapa
genotipe/varietas dan kebutuhan hara tanaman dan jenis pupuk kandang telah memenuhi kebutuhan tana-
faktor eksternal seperti serangan hama pengganggu man. Sarif (1986) menyatakan bahwa proses fotosintesis
tanaman (walang sangit). Serangan walang sangit yang berjalan dengan baik sebagai akibat adanya P
mengakibatkan pertumbuhan bulir kurang sempurna, juga akan meningkatkan hasil fotosintesa yang ditransfer
biji/bulir tidak terisi penuh bahkan tidak terisi/hampa ke dalam biji. Bobot gabah padi sangat berhubungan
sama sekali (Willis, 2001). erat dengan proses fotosintesis yang terjadi pada daun.
Warda. (2011). Keragaman Beberapa Varietas Unggul Yitnosumarto, S. (1991). Percobaan Perancangan, Ana-
Padi di Kabupaten Bantaeng Sulawesi Selatan. lisis. dan Interpretasinya. PT Gramedia Pustaka
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Utama, Jakarta.
Selatan. Prosiding Seminar Nasional Serealia. Yoshida, S. (1981). Fundamental of Rice Crop Science.
Sulawesi Selatan. pp: 305-312. The International Rice Research Institute. Los
Willis, M. (2001). Hama dan Penyakit Utama Tanaman Banos, Laguna, Philippines.
Padi di Lahan Pasang Surut. Monograf. Badan Zeany, D.S. (2007). Padi SRI. Pustaka Giratuna,
Litbang Pertanian. Balittra, Banjarbaru. Bandung.