KTI Mauliza (Untuk Konsul), WKWKWKWK
KTI Mauliza (Untuk Konsul), WKWKWKWK
KTI Mauliza (Untuk Konsul), WKWKWKWK
Oleh:
MAULIZA
NPM:
PENDAHULUAN
pada usia ini merupakan fase rawan karena balita sangat peka terhadap
bayi dan balita karena pada masa itulah saat paling penting bagi orang tua dalam
pertumbuhan dan perkembangan pada masa bayi dan balita merupakan proses
yang teramat penting dalam menentukan masa depan anak baik secara fisik,
Pengetahuan merupakan hasil dari kata “tahu” yang memiliki arti kata
terorganisir untuk membentuk sistem yang utuh dan terpadu. Proses ini bisa
1
2
kualitatif dan investigasi untuk mendapatkan fenomena alam atau gejala sosial
dan penelitian ternyata perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan jauh lebih
baik daripada yang tidak didasari dengan pengetahuan (Wawan & Dewi, 2016).
kembang anak, selain faktor genetik juga faktor lingkungan. Lingkungan yang
Dalam hal ini, pemantauan tumbuh kembang anak dilakukan secara rutin antara
(Soetjiningsih, 2012).
mencapai lebih dari 260.000 yang tersebar di seluruh Indonesia. Hasil Riset
(sekitar 15 juta) balita pernah ditimbang minimal 1 kali dalam 6 bulan terakhir,
60,9% diantaranya lebih dari 4 kali. Sebanyak 65% (sekitar 12 juta) balita
Pada saat kelahiran sampai umur delapan bulan pertumbuhan pada balita
umumnya terjadi dengan sangat cepat, tetapi setelah umur delapan bulan dan
melambat. Akan tetapi, pada saat si anak sudah mencapai umur dua tahun maka
normal anak berdasarkan indeks antropometri berat badan menurut umur yang
atau risiko kelainan tumbuh kembang dapat diketahui lebih dini, sehingga dapat
diketahui lebih dini, sehingga dapat dilakukan tindakan pencegahan secara lebih
cepat dan tepat sebelum masalahnya lebih berat. Fungsi dari KMS yaitu sebagai
kesehatan anak. Hal ini membuat KMS wajib dibawa orang tua setiap kali
dikatakan sebagai rapor kesehatan dan gizi pada balita dan juga sebagai alat
yang penting untuk memantau tumbuh kembang anak kepada ibunya. Aktivitas
pengetahuan ibu balita tentang isi KMS masih kurang sebesar 96,1%. Hal ini
Kita, maka semakin banyak pula ibu yang bekerja di luar rumah sehingga
Kurangnya pengetahuan orang tua tentang KMS, khususnya ibu dapat berakibat
kembang anak yang tidak terpantau dan terdeteksi secara dini. Di Indonesia saat
ini terdapat 4,5 juta balita yang mengalami gizi buruk maupun gizi kurang,
tetapi belum terdeteksi diantaranya pada balita di Provinsi Jawa Barat yang
2014 terdapat 268 balita dengan berat badan di bawah garis merah (BGM) di
Posyandu. Sejak tahun 2014 cakupan penimbangan balita di Kota Depok masih
terdapat 66.1% balita yang naik berat badanya dan 2.0% balita dengan BGM.
Seluruh bayi BGM dari keluarga miskin telah diberikan MP-ASI sesuai
ketentuan yang berlaku, hal ini berarti bahwa bayi BGM dari Gakin telah
dilayani secara baik. Seluruh balita dengan gizi buruk telah mendapat pelayanan
dengan baik diberikan MP -ASI dan juga PMT penyuluhan dan dipantau selama
a. Tujuan Umum
b. Tujuan Khusus
a. Bagi Peneliti
b. Bagi Puskesmas
LANDASAN TEORI
a. Pengertian
proses sensoris, terutama pada mata dan telinga terhdap objek tertentu.
terbuka atau open behavior (Donsu, 2017). Definisi lain dari pengetahuan
yaitu knowledge atau hasil penginderaan manusia atau hasil tahu seseorang
8
9
mutlak diperoleh dari pendidikan formal saja tetapi juga dapat diperoleh
dari pendidikan non formal. Pengetahuan akan suatu objek mengandung dua
tradisional, non ilmiah dan modern. Metode tradisional tersebut yaitu trial
c. Tingkat Pengetahuan
1) Tahu (Know)
mengingat kembali terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang
telah dipelajari.
2) Memahami (Comprehension)
3) Penerapan (Application)
4) Analisis (Analysis)
5) Sintesis (Synthesis)
diketahui.
11
6) Evaluasi (Evaluation)
tertentu.
(Notoadmodjo, 2018):
1) Pendidikan
2) Media Massa
4) Lingkungan
5) Pengalaman
6) Usia
7) Pekerjaan
e. Pengukuran Pengetahuan
benar dan 0 untuk jawaban yang salah berdasarkan kategori baik, cukup,
3) Kurang (≤ 55%)
a. Pengertian
Kartu Menuju Sehat (KMS) telah digunakan di Indonesia sejak tahun 1970-
Berikut ini merupakan fungsi utama dari Kartu Menuju Sehat yaitu
(Kemenkes, 2010):
pertumbuhan pada KMS, artinya anak tumbuh normal, kecil risiko anak
kesehatan.
tidak naik) atau kelebihan gizi, orang tua balita dapat melakukan
2) Bagi kader
KMS digunakan untuk mencatat berat badan anak dan pemberian kapsul
vitamin A serta menilai hasil penimbangan. Bila berat badan tidak naik
15
pemberian makanan anak. Bila tidak naik 2 kali atau berat badan berada
kader untuk memberikan pujian kepada ibu bila berat badan anaknya
sebagai alat edukasi kepada para orang tua balita tentang pertumbuhan
sebagai berikut:
16
a) Beri pujian
Posyandu.
umurnya.
Posyandu.
Tanyakan dan catat keadaan anak bila ada keluhan (batuk, diare,
c) Berat badan tidak naik 2 kali atau berada di Bawah Garis Merah
(BGM)
Tanyakan dan catat keadaan anak bila ada keluhan (batuk, diare,
a. Pengertian
Balita adalah anak usia dibawah lima tahun yang berumur 0-4 tahun
11 bulan. Anak balita adalah kelompok usia 1-5 tahun. Kelompok ini
Lima tahun pertama dari kehidupan seorang manusia adalah fondasi bagi
b. Karakteristik Balita
Menurut karakteristik, balita terbagi dalam dua kategori yaitu anak usia 1-3
tahun (batita) dan anak usia prasekolah. Pada anak 1-3 tahun merupakan
berbagai bahan makanan. Laju pertumbuhan masa balita lebih besar dari
lebih besar. Namun perut masih lebih kecil menyebabkan jumlah makanan
yang mampu diterimanya dalam sekali makan lebih kecil daripada anak
yang usianya lebih besar. Oleh karena itu pola makan yang diberikan adalah
yaitu:
menggunakan kakinya.
jemarinya.
19
dan lain-lain.
Pada konteks ini, berlangsung perubahan ukuran dan jumlah sel serta
jaringan intraseluler pada tubuh anak. Dengan kata lain, berlangsung proses
sebagainya.
Pada konteks ini, berlangsung perubahan ukuran dan jumlah sel serta
jaringan intraseluler pada tubuh anak. Dengan kata lain, berlangsung proses
tubuhnya.
bayi dan balita adalah dengan mengamati grafik pertambahan berat dan
tinggi badan yang terdapat pada Kartu Menuju Sehat (KMS). Dengan
KONSEP PENELITIAN
konsep sesuai penelitian yang ingin dilakukan. Berikut adalah kerangka konsep
yang disusun:
21
22
Tabel 3.1
Definisi Operasional
No Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Cara Ukur Skala Ukur Hasil Ukur
(KMS)?
BAB IV
METODE PENELITIAN
yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskripsi
observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time
1. Populasi
Adapun populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang memiliki anak balita
2. Sampel
a. Besar Sampel
=
+ ( )
= +( × %)
24
25
Keterangan:
n: Besar sampel
N: Besar populasi
tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri. Dalam penelitian ini kriteria
1. Tempat Penelitian
2. Waktu penelitian
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan data primer
positif adalah jika jawaban benar maka diberi nilai 1 dan jawaban
pernyataan negatif jika jawaban salah diberi nilai 1 dan jawaban benar
' ! ℎ )* + , " -
&= × 100%
' ! ℎ )*
cara mendapatkan surat izin dari ketua Akademi Keperawatan Ibnu Sina
Kota Sabang yang ditujukan kepada instansi terkait penelitian ini. Selain
berikut:
pengambilan data pada kuesioner dapat lebih mudah, jelas dan akurat.
Dalam hal ini, agar penelitian bisa berjalan dengan baik dan tidak terjadi
etika penelitian yang bertujuan untuk memberikan rasa aman dan tidak
a. Beneficience
dan menjunjung tinggi harkat serta martabat manusia atau individu sebagai
c. Justice
Dalam penelitian ini, peneliti dan partisipan berlaku adil dan tidak berat
sebelah antara satu dengan yang lain sehingga penelitian ini diharapkan
d. Confidentiality
baik.
Setelah semua data dianggap lengkap akan dilakukan penyajian data untuk
.* ) *- /"-) 0 - "
× 100%
' ! ℎ )* /"-) 0 - "
.* ) *-
× 100%
' ! ℎ )* ")" - ℎ
Setelah itu, analisa data pada penelitian ini dilakukan dengan analisa
Analisa ini dilakukan pada setiap variabel dari hasil penelitian (Budiarto,
1
&= × 100%
Keterangan :
P : Persentase
fi : Frekuensi teramati
Dep Kes RI. (2005). Pedoman Deteksi Dini Tumbuh Kembang Balita. Jakarta
Dinkes Depok. Profil Kesehatan Kota Depok Tahun 2016. Depok : Dinas
Kesehatan Kota Depok; 2017 file:///C:/Users/Administrator/Downloads/32
76_Jabar_Kota_Depok_2016.pdf
Hariani, R. E., Amareta, D. I., & Suryana, A.L. (2016). Pola Pemberian ASI dan
Makanan Pendamping Asi Terhadap Grafik Pertumbuhan Pada Kartu Menuju
Sehat (KMS). Jurnal Ilmiah INOVASI, 1(1): 41–46
Juhairiyah, et al. (2007). Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Ibu Terhadap
Penggunaan Kartu Menuju Sehat (KMS) Balita di Desa Telok Selong Ilir
Kecamatan Martapura Barat Kabupaten Banjar Tahun 2007.
Maryunani, Anik. 2010. Ilmu Kesehatan Anak Dalam Kebidanan. Jakarta : Trans
Info Media.
Maulidia., Nyoto, R. D., & Sukamto, A. S. (2015). Sistem Informasi KMS (Kartu
Menuju Sehat) (Studi Kasus: UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Barat).
Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi (JUSTIN) Vol. 1, No. 1, 2015
Pristiani E, Junaid, & Paridah (2016). Hubungan Pengetahuan, Sikap, Dan Status
Pekerjaan Ibu Balita Dengan Frekuensi Penimbangan Balita Ke Posyandu Di
Wilayah Kerja Puskesmas Pamandati Kabupaten Konawe Selatan. Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Halu Oleo. Unsubmitted
Radiani, N., & Sari, I. (2021). Hubungan Pengetahuan Ibu, Pendidikan dan Sosial
Ekonomi Dengan Status Gizi Pada Balita di Puskesmas Bendahara Tahun
2019. Jurnal Kesehatan dan Masyarakat (Jurnal KeFis) Volume 1, Nomor 1,
Oktober 2021 | e-ISSN : 2808-6171
Ribek, N., Ai, P. S. N., & Martha, M. (2017). Evaluasi Program Pendidikan
Kesehatan Masyarakat Model Stake Di Desa Penglipuran Kubu Bali.
International Journal of Natural Science & Engineering, 1(1), 35-39. Retrieved
from: https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/IJNSE/article/view/12438
Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu dengan balita tentang
kartu menuju sehat (KMS)
Petunjuk:
Isilah terlebih dahulu biodata Anda pada tempat yang telah disediakan.
Jika ibu salah mengisi jawaban, coret jawaban tersebut (#) dan beri tanda silang pada
jawaban yang dianggap benar.
Pilihlah salah satu jawaban yang menurut ibu benar dengan memberikan tanda checklist
4. Pekerjaan : ( ) IRT
( ) PNS / Karyawan
( ) Guru