Modul p5 Kearifan Lokal (Makanan Dan Minuman Tradisional)
Modul p5 Kearifan Lokal (Makanan Dan Minuman Tradisional)
Modul p5 Kearifan Lokal (Makanan Dan Minuman Tradisional)
I. Informasi Umum
A Identitas Penulis Modul Tim Fasilitator Projek Kearifan Lokal FASE D
B Nama Instansi SMP Negeri 1 Purworejo
C Sasaran dan materi Topik 1 : Pengolahan Makanan dan Minuman
Tradisional
a. Jenis-jenis makanan dan minuman khas
tradisional.
b. Materi tentang teknik pengolahan makanan
dan minuman khas tradisional.
D Target Peserta didik 192 siswa kelas 7 tahun ajaran 2024/ 2025
E Relevansi tema dan Dengan memahami dan melakukan praktik
topik membuat dan mensajikan makanan dan minuman
projek untuk satuan tradisional yang didokumentasikan dalam bentuk
pendidikan laporan dan video pembuatan dan pensajian
makanan tradisional dari berbagai daerah sekitar,
maka akan mendorong peserta didik untuk
mencintai kebudayaan dan kearifan lokal di daerah
sekitar.
E. Asesmen
Rubrik Perkembangan Subelemen terlampir.
F. Pertanyaan Pemantik
Mengapa di setiap daerah memiliki makanan khas atau tradisional?
Menurutmu, mengapa penting untuk melestarikan makanan tradisional
di era modern ini?
Bagaimana peran generasi muda dalam menjaga dan memperkenalkan
makanan tradisional kepada masyarakat luas?
G. Remidial dan Pengayaan
Kegiatan remedial dalam kegiatan proyek pengolahan makanan tradisional ini
dilakukan dengan memberikan bimbingan kepada peserta didik yang belum
faham dalam proses pengolahannya, mengoreksi ulang hasil olahan yang telah
dibuat, apakah sudah sesuai dengan cara pengolahannya.
H. Refleksi Peserta didik dan Pendidik
No Pernyataan Ya Tidak
1. Saya memahami materi yang telah disampaikan
fasilitator (guru)
2. Saya berpartisipasi aktif dalam kegiatan projek
3. Saya bekerja dengan baik dalam tim dan memberikan
kontribusi
4. Saya mengalami kesulitan selama projek dan dapat
mengatasinya
5. Saya merasa senang dengan dengan hasil projek yang
telah dikerjakan
6. Saya dapat mengelola waktu dengan baik selama
pelaksanaan projek
7. Saya mendapatkan ketrampilan baru dalam projek ini
8. Apa yang kamu pelajari hari ini?
9. Apa yang paling kamu sukai dari projek hari ini?
10. Apa yang menurutmu perlu diperbaiki dari proses hari
ini?
11. Jika kalian diminta memberikan bintang 1-5 berapa
bintang yang akan kalian berikan pada usaha yang telah
kalian lakukan hari ini?
Link:
https://forms.gle/8PGFEVnLVvucnq1K7
III. Lampiran
1. Rubrik Perkembangan Sub-Elemen
2. Rubrik Penilaian Mind Map dan Presentasi
3. Jadwal Kegiatan
4. Jurnal Harian
5. Format Presentasi Kelompok Makanan Tradisional
6. Format Presentasi Kelompok Minuman Tradisional
7. Format laporan
8. Bahan bacaan
Daftar Pustaka
Aspek
Kurang Baik Cukup Baik Baik Sangat Baik
Penilaian
Elemen Beberapa elemen Mindmap Mindmap Mindmap
Mindmap dan informasi memuat hampir memuat semua memuat semua
penting dalam semua elemen elemen yang elemen yang
mindmap tidak yang diperlukan diperlukan diperlukan dan
tercantumkan dan informasi- informasi-
informasi utama informasi
yang diperlukan tambahan yang
mengandung
informasi utama
Akurasi konten Kurang dari 3 3-4 fakta akurat 5-6 fakta akurat Lebih dari 7
fakta akurat yang yang disajikan yang disajikan fakta akurat
disajikan dalam dalam mindmap dalam mindmap yang disajikan
mindmap dalam mindmap
Ilustrasi Ilustrasi Semua gambar Semua gambar Semua gambar
pendukung pendukung tidak dan ilustrasi dan ilustrasi dan ilustrasi
kontekstual berkaitan dengan berkaitan berkaitan berkaitan dnegan
topik atau dengan topik. dengan topik topik dan
ilustrasi yang Semua ilustrasi dan hampir membuat
tidak dibuat yang pendukung seluruhnya informasi lebih
sendiri tidak yang tidak membuat mudah
mencantumkan dibuat sendiri informasi lebih dipahami.
sumbernya dituliskan mudah Semua ilustrasi
sumbernya dipahami. yang pendukung
Semua ilustrasi yang tidak
yang pendukung dibuat sendiri
yang tidak dituliskan
dibuat sendiri sumbernya
dituliskan
sumbernya
Desain yang Mindmap Desain mindmap Desain dan tata Desain dan tata
menarik dikerjakan menarik, letak informasi letak informasi
kurang menarik meskipun tidak menarik, sangat menarik,
dan kurang rapi terlalu rapi dikerjakan dikerjakan
dengan rapi dengan rapi
Tata Bahasa Kesalahan tata Kesalahan tata Kesalahan tata Tidak ada
Bahasa lebih dari Bahasa 3-7 Bahasa kurang kesalahan tata
7 dari 3 Bahasa pada
mindmap
JADWAL KEGIATAN
Link:
https://docs.google.com/presentation/d/17_wusJVAV8Thke_2qrme1psbtw-hW3oT/edit
Lampiran 5. Format Presentasi Kelompok Minuman Tradisional
Link:
https://docs.google.com/presentation/d/179bLliCv2R4Cgf5_si8EUdj0C3CA7kPe/edit
Lampiran 6. Format Presentasi Display Kelompok Makanan dan Minuman Tradisional
Link:
https://docs.google.com/presentation/d/1bSQm84fetZQgNlts7oM8W1rK9cdUWGk9/edit
Lampiran 7. Format Laporan
Link :
https://docs.google.com/document/d/1tuNRHGJTBnx5M0LyB6EQSdu-2GgPGEUq/edit
BAHAN BACAAN
KEARIFAN LOKAL
MAKANAN DAN MINUMAN
TRADISIONAL
TIM PENYUSUN
Anak-anak yang hebat pernahkah kalian berkunjung kesuatu daerah dan menikmati
makanan dan minuman asal daerah tersebut? Makanan dan minuman tradisional apa yang paling
kalian sukai?
Pernahkah kalian berfikir bahwa dibalik nama makanan dan minuman yang kalian pernah
santap ternyata punya makna mendalam. Yuk mari kita pelajari bersama terkait materi gizi,
makanan, dan minuman tradisional khususnya di daerah Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah dan
sekitarnya.
Sumber:desawisatabantul.com.
Pemenuhan gizi seimbang sangat penting pada masa remaja. Gizi pada masa ini
penting baik untuk pertumbuhan fisik, perkembangan kognitif, maupun kematangan
seksual. Sehingga, asupan makanan dan minuman sehari-hari remaja harus cukup
menyediakan energi, protein, lemak, vitamin dan mineral, dan air yang dibutuhkan.
Selain itu, gizi pada masa remaja diperlukan untuk memberikan cadangan makanan yang
cukup apabila sakit, serta mencegah terjadinya penyakit kronik yang dapat muncul saat
dewasa seperti diabetes, hipertensi, jantung, osteoporosis, dan sebagainya. Terdapat 4
B. Makanan Tradisional
1. Melestarikan Makanan Tradisional Indonesia
Indonesia memiliki kekayaan budaya yang sangat beragam. Bahkan, Indonesia
menjadi salah satu negara dengan keragaman budaya terbanyak di dunia. Bentuk-bentuk
budaya bangsa Indonesia, antara lain seni tari, seni pertunjukan, upacara adat, bahasa
daerah, dan pakaian tradisional.
Makanan tradisional dibuat tidak hanya untuk dimakan dan memberikan rasa
kenyang. Selain itu, makanan tradisional juga merupakan bagian dari kekayaan budaya
bangsa Indonesia. Makanan tradisional menjadi bagian dari budaya suatu masyarakat.
Kita mengenal rendang sebagai bagian budaya orang Minang. Gudeg tidak dapat
dilepaskan dari budaya masyarakat Yogyakarta. Masyarakat Bugis sangat lekat dengan
makanan berbahan ikan. Berbagai olahan sagu menjadi bagian budaya masyarakat
Maluku. Masih banyak contoh lain.
Kue lompong adalah makanan khas Purworejo yang terbuat dari tepung
beras ketan, diisi dengan campuran lompong (batang daun talas), dan dibungkus
SMP NEGERI 1 PURWOREJO 7
dengan daun pisang. Secara filosofi, kue ini melambangkan ketahanan dan
kerendahan hati. Meskipun tampak sederhana dan berwarna hitam pekat dari luar,
kue lompong menyimpan rasa manis dan lezat di dalamnya, mengajarkan bahwa
sesuatu yang tampak biasa di luar bisa memiliki nilai dan kualitas tinggi di dalam.
Ini menggambarkan karakter masyarakat yang sederhana, namun kaya akan nilai-
nilai luhur.
Bahan utama seperti lompong juga mencerminkan keberdayaan lokal, di
mana masyarakat menggunakan bahan alami yang tumbuh di sekitar untuk diolah
menjadi sesuatu yang bermanfaat dan bernilai.
d. Apem
Nagasari adalah kue tradisional yang dibuat dari tepung beras, tepung
sagu, santan, dan gula. Bahan-bahan ini dibuat adonan, kemudian diisi dengan
irisan pisang. Pisang yang biasanya digunakan sebagai isi dari nagasari adalah
pisang raja. Nagasari dibungkus dengan daun pisang, lalu dikukus.
C. Minuman Tradisional
Jawa Tengah memiliki berbagai minuman tradisional yang bukan hanya menyegarkan,
tetapi juga kaya akan makna filosofis. Berikut beberapa di antaranya:
1. Wedang Jahe
Filosofi: Kehidupan yang Seimbang. Minuman ini terbuat dari berbagai rempah,
seperti jahe, kayu manis, daun cengkeh, dan secang. Campuran rempah yang berbeda
melambangkan keseimbangan hidup, di mana setiap elemen memberikan manfaat
tertentu, mengajarkan bahwa hidup yang harmonis memerlukan berbagai aspek yang
saling melengkapi.
4. Dawet Ireng
Dawet Ireng adalah minuman tradisional yang berasal dari Kecamatan Butuh,
Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Minuman ini diciptakan sekitar awal abad ke-
Filosofi: Kekuatan dan Ketahanan. Secang, bahan utama yang memberi warna
merah pada minuman ini, dipercaya mampu meningkatkan kekuatan tubuh dan daya
tahan. Ini mencerminkan filosofi bahwa kekuatan dalam hidup datang dari
kemampuan beradaptasi dan menjaga kesehatan, baik fisik maupun mental.
Kolak adalah makanan tradisional yang dibuat dari bahan dasar pisang atau
ubi jalar. Kedua bahan ini direbus dengan santan dan gula aren. Sebenarnya isian
kolak tidak sebatas pisang dan ubi jalar. Isi kolak dapat juga singkong, labu kuning,
kolang-kaling, atau campuran dari beberapa bahan. Kolak banyak dijumpai di bulan
Ramadan. Kolak menjadi hidangan buka puasa yang disukai banyak orang.
Kolak merupakan salah satu jenis makanan tradisional Jawa yang memiliki
makna mendalam. Nama kolak diyakini diambil dari kata khalaqa. Artinya adala
“menciptakan”. Nama kolak juga dapat berasal dari kata khaliq. Artinya adalah
“Sang Pencipta”. Hidangan ini dinamakan demikan agar bisa mendekatkan kepada
Sang Pencipta. Kolak sering disajikan pada bulan Ramadan. Bulan ketika seluruh
umat Islam berusaha mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan banyak beribadah
dan mengendalikan hawa nafsu.
Salah satu bahan yang sering digunakan untuk membuat kolak adalah pisang
kepok. Pisang kepok diartikan sebagai “kapok”. Maknanya adalah kita harus kapok
atau bertobat atas dosa yang pernah kita lakukan.
Ubi jalar atau telo pendem memiliki makna mengubur segala kesalahan yang
telah lalu. Jadi, dengan menyantap kolak saat berbuka puasa kita diingatkan untuk
makin mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.
Kita juga diingatkan untuk menguburkan segala dosa dan kesalahan yang
telah kita perbuat dengan banyak melakukan perbuatan baik.
Dawet adalah minuman yang dibuat dari campuran air gula jawa, santan, dan
cendol. Biasanya dawet disajikan dengan dicampur es. Minuman ini rasanya segar.
Di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, terdapat minuman khas yang
dikenal dengan nama dawet ayu. Ada beberapa pendapat terkait asal mula nama
dawet ayu ini. Menurut pendapat pertama, nama dawet ayu diambil centong dawet
yang menggambarkan Dewi Srikandi. Sosok yang terkenal kecantikannya dalam
dunia pewayangan.
Pendapat kedua disampaikan oleh sastrawan kenamaan asal Banyumas
bernama Ahmad Tohari. Menurut Ahmad Tohari, nama dawet ayu berasal dari cerita
turun-temurun tentang seorang penjual dawet berwajah cantik. Itulah sebabnya,
dawet yang dijualnya dijuluki dawet ayu. Pendapat ini sesuai pendapat tokoh
masyarakat Banyumas lainnya.
Penjual dawet ayu biasanya membawa dagangannya dengan memikul dua
gentong menggunakan pikulan. Pikulan yang digunakan sangat unik. Pada kedua sisi
pikulan, terdapat hiasan berbentuk dua tokoh pewayangan, yaitu Semar dan Gareng.
Hiasan ini memiliki arti khusus. Kata Semar dan Gareng jika dipadukan dapat
menciptakan kata mareng. Artinya adalah kemarau. Maksudnya adalah pada musim
kemarau cuaca panas. Dengan demikian, dawetnya bisa laris.
Dari penjual dawet ayu kita belajar bahwa kita tidak boleh kehilangan
harapan. Kita harus selalu bersemangat dan penuh harap. Kita harus yakin bahwa
dengan bekerja keras harapan tersebut akan menjadi kenyataan. Sebagaimana penjual
dawet ayu yang selalu berharap dengan penuh keyakinan dawetnya akan laris terjual.
1. Gizi
https://youtu.be/z88lgOdF0-M?si=JAwTxYDynPRsqABD
2. Makanan dan Minuman Tradisional
https://youtu.be/zNq-rD5FFjM?si=k8BIokPeTBMAJa3a
https://youtu.be/dsCgq1iEOmg?si=w1z4sDHfYtvvc6Ky
Sumber: https://p2ptm.kemkes.go.id/