Zulfah1,+221.+Maria+Dewi+Derosari+Dkk+ +PkM
Zulfah1,+221.+Maria+Dewi+Derosari+Dkk+ +PkM
Zulfah1,+221.+Maria+Dewi+Derosari+Dkk+ +PkM
5823-5826
Maria Dewi Derosari1, Yohanis Alfridus Tajin2, KapistranoHefronsius Dewa3, Adrianus Bei4,
Selvi Irawati Kwuta5
1,2,3,4,5
Program Studi Agribisnis,Universitas Nusa Nipa
Email: dewiderosary@gmail.com¹, alfridtajin89@gmail.com², kapistranoefronsiusdewa@gmail.com³,
adrianusbei39gmail.com4
Abstrak
Kegiatan pemasaran Tomat di Kebun Praktek INPEKMA saat ini masih kurang efisien, hal ini
disebabkan karena rantai pemasaran yang terlalu panjang, semakin panjang rantai pemasaran maka
pemasaran tersebut semakin kurang efisien, karena semakin banyak biaya yang dikeluarkan dan
mengakibatkan semakin mahalnya harga produk yang diterima oleh konsumen akhir.Oleh karena itu,
tujuan pemasaran sangat penting untuk membuat keputusan yang tepat.Dengan analisis
pemasaran,bisnis dapat menganalisis perilaku dan preferensi konsumen untuk lebih memahami target
audiensnya sesuai dengan kebutuhan mereka. Topik yang diangkat kegiatan wawancara di Kebun
Praktek INPEKMA, kelurahan Kota Uneng,Kecamatatan Alok,Kabupaten SIKKA.yakniAnalisis
Pemasaran Usahatani Tomat Di Kebun Praktek INPEKMA. Tujuan dari wawancara ini di tunjukan
untuk Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pertanian yang semakin maju, membawa
dampak positif bagi usahatani tanaman tomat, dimana tomat mendapat perhatian dan berkembang
secara baik di daerah beriklim tropis. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian kepada
masyrakat ini yaitu:pertama,Tahap mengidentifikasi masalah yang dihadapi oleh pekerja di Kebun
Praktek INPEKMA terkait permasalahan pemasaran tomat.Dan kedua melakukan tahap kedua
wawancara dan pengumpulan data. Hasil dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat Varietas tomat
yang di tanam yaitu varietas servo F1,resiko atau kendala yang dihadapi pada pemasaran seperti resiko
harga,persaingan,dan ketersediaan pasar,dan untuk menjaga kualitas tomat maka hal yang pertama
yang di lakukan adalah mengemas tomat dan menyimpan di wadah atau tempat yang telah disiapkan.
Dari musim ke musim saluran pemasaran memperoleh hasil pendapatan yang sedikit karena pengepul
membeli hasil pertanian dengan harga yang lebih rendah.
Kata Kunci: Rantai Pemasaran, Perilaku Konsumen, Varietas Tomat, Persaingan Pasar.
Abstract
Tomato marketing activities in the INPEKMA Practice Garden are currently still less efficient, this is
because the marketing chain is too long, the longer the marketing chain, the less efficient the
marketing, because the more costs are incurred and this results in higher product prices received by
consumers end. Therefore, marketing objectives are very important to make the right decisions. With
marketing analysis, businesses can analyze consumer behavior and preferences to better understand
their target audience according to their needs. The topic raised by the interview activity at the
INPEKMA Practice Farm, Uneng city sub-district, Alok district, SIKKA Regency was marketing
analysis of tomato farming in the INPEKMA practice farm. The purpose of this interview is almed the
increasingly advanced development of agricultural science and technology, which has a positive
impact on tomato farming, where tomatoes receive attention and develop well in tropical climates. The
method used in this community service activity is first, the stage of identifying problems faced by
workers at the INPEKMA Practice Garden related to tomato marketing problems. And second,
carrying out the second stage of interview and data collection. The results of community service
activities. The tomato variety planted is the servo F1variety, the risks or obstacles faced in marketing
such as price risk, competition, and market availability, and to maintain the quality of the tomatoes, the
first thing to do is pack the tomatoes and store them. In a container or place that has been prepared.
From season to season, marketing channels earn less income because collectors buy agricultural
products at lower prices.
Keyword: Marketing Chain, Consumer Behavior, Tomato Varieties, Market Competition
PENDAHULUAN
Sektor yang dapat diandalkan untuk menunjang laju pertumbuhan ekonomi nasional adalah
sektor pertanian, karena sebagian besar penduduk bangsa Indonesia bermata pencaharian sebagai
petani. Sektor pertanian telah banyak memberikan kontribusinya terhadap kemajuan pembangunan
pertanian saat ini yaitu peningkatan hasil dan mutu produksi dalam mendorong pertumbuhan dan
dinamika ekonomi pedesaan, yang pada giliranya akan memberikan peluang mensejahterakan
kehidupan masyarakat secara lebih layak khususnya di daerah pedesaan dan perkotaan. Pembangunan
pertanian dapat diartikan sebagai proses yang ditujukan untuk meningkatkan produksi pertanian
sebagai kebutuhan konsumen, sekaligus meningkatkan pendapatan dan produktivitas usahatani dengan
jalan menambahkan model dan keterampilan. Kebutuhan masyarakat terhadap pangan yang bergizi
dewasa ini dan dimasa-masa mendatang akan selalu meningkat terus menerus secara proposional
(Daniel, 2004). Kegiatan pemasaran Tomat di Kebun Praktek INPEKMA saat ini masih kurang efisien,
hal ini disebabkan karena rantai pemasaran yang terlalu panjang, semakin panjang rantai pemasaran
maka pemasaran tersebut semakin kurang efisien, karena semakin banyak biaya yang dikeluarkan dan
mengakibatkan semakin mahalnya harga produk yang diterima oleh konsumen akhir.Oleh karena itu,
tujuan pemasaran sangat penting untuk membuat keputusan yang tepat.Dengan analisis
pemasaran,bisnis dapat menganalisis perilaku dan preferensi konsumen untuk lebih memahami target
audiensnya sesuai dengan kebutuhan mereka.
Usahatani adalah ilmu yang menyelidiki segala sesuatu yang berhubungan dengan kegiatan
orang melakukan pertanian dan masalahnya. Tepatnya ilmu usahatani menyelidiki cara-cara seorang
petani sebagai pengusaha menyusun, mengatur, dan menjalankan usahanya. Dewasa ini sektor
pertanian mendapat prioritas utama karena sektor ini merupakan sektor yang dominan dalam
perekonomian nasional, pertanian saat ini diharapkan menjadi sektor andalan yang dapat dengan cepat
menghasilkan dan meningkatkan pendapatan kesejahteraan kehidupan masyarakat secara lebih layak
khususnya di daerah pedesaan (Yantu,dkk 2008).
Tomat (Lycopersicon escelentum Mill) merupakan salah satu komoditas hortikultura terpenting
terutama untuk negara-negara beriklim subtropis. Permintaan dunia akan Tomat terus meningkat dari
tahun ke tahun, ini berarti bahwa daya serap pasar yang semakin tinggi membuat prospek agribisnis
tomat akan semakin baik dan cerah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pertanian yang
semakin maju, membawa dampak positif bagi usahatani tanaman tomat, dimana tomat mendapat
perhatian dan berkembang secara baik di daerah beriklim tropis. Walaupun tomat bukan merupakan
tanaman asli Indonesia, tapi komoditas ini dapat dikategorikan sebagai salah satu sumber pendapatan
dalam sektor pertanian dalam pola agribisnis dan agroindustri. Potensi pasar buah tomat juga dapat
dilihat dari segi harga yang terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat sehingga membuka peluang
yang lebih besar terhadap serapan pasar (Cahyono, 1998).Tanaman tomat dapat tumbuh baik di musim
kemerau dengan pengairan yang cukup, jika kekurangan sinar matahari akan menyebabkan tanaman
tomat mudah terserang penyakit, baik parasit maupun non parasit.Di Nusa Tenggara Timur (NTT)
terkhususnya di kota maumere tepatnya di Kebun Praktek INPEKMA, komoditas tomat sudah di kenal
dan banyak di usahakan oleh masyarakat tani, mengingat ketersediaan sumberdaya lahan yang cukup
luas, iklim yang cocok, teknologi budidaya yang ada, serta sumber daya manusia yang cukup terampil
dalam usahatani tomat.Oleh karena itu tujuan wawancara ini untuk melakukan “Analisis Pemasaran
Usahatani Tomat Di Kebun Praktek INPEKMA”
METODE
Kegiatan pengabdian kepada masyrakat di lakukan oleh mahasiswa Program Studi
Agribisnis,Fakultas Teknologi Pangan Pertanian Dan Perikanan,Universitas Nusa Nipa
Indonesia,dengan metode wawancara,dan dokumentasi (Bare et al., 2021), (Bare et al., 2019), (Hiko et
al., 2022) terkaitan kegiatan pemasaran usahatani tomat di Kebun Praktek INPEKMA. Kegiatan ini
dapat memberikan solusi terkait masalah pemasaran hasil usahatani tomat di Kebun Praktek
INPEKMA. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyrakat sebagai berikut:
1. Tahap Mengidentifikasi Masalah
Tahap mengidentifikasi masalah yang dihadapi oleh pekerja di Kebun Praktek INPEKMA terkait
permasalahan pemasaran tomat.
2. Tahap kedua wawancara dan pengumpulan data
Tahap kedua adalah tahap wawancara langsung yang dilaksanakan di Kebun Praktek INPEKMA,
pada tanggal 14 juni 2024. Pengumpulan data yang diperoleh dari hasil wawancara langsung
kepada reponden dengan menggunakan daftar pertanyaan (kusioner) dan dokumentasi.Lokasi
penelitian ini ditentukan secara sengaja (purposive) bahwa di Kebun Praktek INPEKMA
merupakan salah satu tempat penghasil tomat di Kota Maumere.Responden dalam penelitian ini
adalah pekerja di Kebun Praktek INPEKMA yang mengusahakan usahatani tomat, yakni
responden yang diambil sebanyak 1 responden dari populasi pekerja sebesar 7 responden. Hal ini
didasarkan pada pertimbangan bahwa jumlah tersebut telah mewakili petani yang mengusahakan
tanaman tomat di Kebun Praktek INPEKMA di kota Maumere.
SIMPULAN
Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan mengenai analisis pemasaran usahatani
tomat di Kebun Praktek INPEKMA adalah sebagai berikut :
1. Keadaan usahatani di Kebun Praktek INPEKMA sangat tergolong maju, di mana sudah
memenuhi cara budidaya tomat yang baik. Petani sudah menanam tomat dengan perawatan
yang cukup baik, memberikan pupuk dengan tepat serta melakukan tindakan pengendalian
hama penyakit setiap waktu atau dari waktu ke waktu.
2. Pola pemasaran Tomat yang dilakukan oleh petani di Kebun praktek INPEKMA, Kecamatan
Kota uneng, Kabupaten SIKKA ada 2 yaitu: a. petani menjual langsung kepada konsumen
akhir, b. petani menjual hasil penen kepada pengepul,kemudian pedagang pengecer dan ke
konsumen akhir.
3. Besaran pendapatan usahatani tomat yang diterima oleh pekerja di Kebun Praktek INPEKMA
dalam setahun sebesar Rp. 100.000.000.
DAFTAR PUSTAKA
Asriani,marcelita,marthen robinsonpellokila,and selfius PN nainiti.”ANALISIS USAHATANI DAN
PEMASARAN TOMAT( lycopersicon escelentum Mill) DI DESA TESBATAN,KECAMATAN
AMARASI,KABUPATEN KUPANG.”Bulletin Ilmiah IMPAS 22.3(2021):230-239
Bare, Y., Hadi, S., Putra, J., & Bunga, Y. N. (2021). Implementasi Biology Club I di SMA Karitas
Watuneso, Kecamatan Lio Timur, Kabupaten Ende. Jurnal ABDINUS : Jurnal Pengabdian
Nusantara, 4(2), 321–328.
Fadli, Saddam. “ Analisis Pendapatan Dan Kelayakan Usahatani Tomat Di Kelurahan Boyaoge
Kecamatan Tatanga Kota Palu”. Agroland: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian 21.1 (2014)
Hiko, M. F., Bare, Y., Bunga, Y. N., & Putra, S. H. J. (2022). Improving Students’ Interest in Reading
at SDN Gembira Sikka Regency through the Reading Corner. Mattawang: Jurnal Pengabdian
Masyarakat, 3(4), 489–494. https://doi.org/10.35877/454ri.mattawang1318
Sucita, Reski, Dance Tangkesalu, and Arifuddin Lamusa. “ Analisis Pemasaran Usahatani Tomat Di
Desa Nupabomba Kecamatan Tanantovea Kabupaten Donggala”. AGROTEKBIS JURNAL ILMU
PERTANIAN (e-journal)5.2 (2017):260-268.
Yohanes Bare, Sukarman Hadi Jaya Putra, Yohanes Nong Bunga, Oktavius Yoseph Tuta Mago,
Yohanes Boli Tematan, Mansur S, P. Y. S. R. (2019). IMPLEMENTATION BIOLOGY CLUB II:
SMA NEGERI 1 TALIBURA. JPM Jurnal Pengabdian Mandiri, 1(5), 739–746.