DIPT-04 Diagnosis Penyakit
DIPT-04 Diagnosis Penyakit
DIPT-04 Diagnosis Penyakit
DIAGNOSIS PENYAKIT
A. Agihan tanaman sakit
– Distribusi tanaman sakit di lapangan
B. Gejala penyakit
– Penyimpangan yang tampak pada bagian
tanaman
C. Penyebab penyakit (beberapa)
– Agens atau jasad yang menyebabkan sakit
D. Postulat Koch
– Pembuktian jasad penyebab penyakit
2
3
A. AGIHAN TANAMAN SAKIT
• SEBARAN TANAMAN SAKIT DI DALAM
POPULASI
– Utk. memperkirakan jenis penyakit dan sifat
patogennya
• JENIS:
1. Agihan acak
2. Agihan mengelompok
3. Agihan tambalan
4. Agihan berangsur
5. Agihan teratur
4
1. AGIHAN ACAK
(RANDOM DISTRIBUTION)
8
4. A. BERANGSUR TEGAS
(STEEP GRADIENT)
• Perbedaan tegas/jelas
• Kesimpulan:
– Sumber inokulum dekat
– Disebarkan angin, atau disebarkan vektor tidak terbang
9
4.B. BERANGSUR TIDAK TEGAS
(FLAT GRADIENT)
1. Perubahan warna
– Klorosis, mosaik, warna kemerahan
2. Kematian jaringan (nekrosis)
– Bercak, hawar, busuk, karat
3. Pertumbuhan abnormal
– Kerdil, puru
4. Layu
13
1.1. KLOROSIS
Perubahan warna daun dari hijau menjadi pucat atau kuning
14
1.2. MOSAIK
Perubahan warna daun dari hijau menjadi pucat/kuning
berseling dengan hijau
15
1.3. WARNA KEMERAHAN
Akumulasi karotenoid (antosian) dalam daun
16
2.1. NEKROSIS - BERCAK
Kematian sekelompok sel, ukuran terbatas
17
2.2. NEKROSIS - HAWAR
Kematian sekelompok sel yang cukup meluas
18
2.3. NEKROSIS - BUSUK
Kematian sekelompok sel pada bagian yang tebal dan lunak
• bila disertai keluarnya air/basah = busuk basah
19
NEKROSIS - BUSUK
Kematian sekelompok sel pada bagian yang tebal dan lunak
• Bila tidak disertai keluarnya air = busuk kering
20
2.4. KARAT
Bercak kecil dengan massa warna coklat kemerahan (karat)
21
3.1. KERDIL
Pertumbuhan yang terhambat dengan ukuran bagian-bagian
yang lebih kecil
22
3.2. PERTUMBUHAN LEBIH
Pertumbuhan yang terpacu dengan ukuran bagian-bagian
yang lebih besar
Bakanae
Keriting
Kerupuk
23
PERTUMBUHAN LEBIH
Kudis
Puru
Gosong bengkak
24
4. LAYU
Terkulainya daun atau seluruh tanaman
25
BAGIAN TUBUH ATAU
SELURUH TUBUH PATOGEN
26
1. JAMUR
27
1. Hife jamur
28
Rizomorf
Kumpulan miselium yang tersusun paralel
sehingga tampak seperti ‘akar’ dan melekat pada
permukaan akar tanaman
29
Koloni Jamur
30
2. Spora Jamur
31
32
Spora jamur
33
3. Sporokarp (Tubuh Pembentuk
Spora)
34
2. Bakteri
Massa bakteri
35
Massa bakteri
36
Sel bakteri
Koloni bakteri
37
3. Nematoda (cacing akar)
Ukuran mikrokopik
38
4. Tumbuhan Parasit
39
5. Virus dan Viroid
41
UKURAN PATOGEN & SEL
Nematoda Protozoa
Virus
Viroid Jamur
Fitoplasma
Bakteri
42
Tatacara pembuktian satu jasad
sebagai patogen
43
POSTULAT KOCH
• 1. GEJALA
– GEJALA yg sama selalu secara konsisten mengikuti satu penyakit
• 2. ISOLASI & KULTUR MURNI
– Dari bagian yg terserang (sakit) selalu dapat DIPISAHKAN
(ISOLASI) satu jasad renik yg sama dan dapat ditumbuhkan di atas
medium buatan menjadi KULTUR MURNI
• 3. INOKULASI & GEJALA
– Apabila kultur murni DITULARKAN pada tanaman sehat maka akan
timbul gejala seperti GEJALA pada #1
• 4. REISOLASI & KULTUR MURNI
– Dari bagian tanaman sakit hasil penularan buatan dapat
DIPISAHKANKEMBALI (REISOLASI) jasad renik yg sama dgn
jasad renik yg sebelumnya ditularkan dan dapat ditumbuhkan di atas
mediumbuatan menjadi KULTUR MURNI
44
POSTULAT KOCH
• Hanya berlaku untuk jamur & bakteri
– Yang dapat tumbuh di atas medium buatan
– Bukan parasit obligat (parasit yg hanya dapat
hidup dari sel tumbuhan yg masih hidup)
• Jamur karat, jamur tepung
• Nematoda
• Virus
• Tidak dapat utk membuktikan patogen pada
penyakit-penyakit karat, tepung, virus
45