Jenis Tum Penghasil Prot, Bddy Kedelai

Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 27

Jenis-jenis tumbuhan sumber protein

dan Budidaya Kedelai


Jenis-jenis tumbuhan
penghasil protein
No Jenis sumber protein Kandungan per 100 gr

1 Gandum, gandum 16,9 gr

2 Labu 20,1 gr

3 Bayam 3,6 gr

4 Kacang kedelai 36,49 gr

5 Kacang Hijau 3,04 gr

6 Almond 21,22 gr

7 Biji Bunga Matahari 20,78 gr

8 Kacang polong 25 gr

9 Kentang 2 gr

10 Brokoli 2,82 gr
alpukat oats
kubis Quinoa
asparagus

 Selain itu potensi jenis sebagian polong-polongan ada


yang belum dikenal secara umum contoh : biji
kedawung, sengon buto, dan kembang merak belum
termanfaatkan secara optimal sebagai sumber protein.
 Potensi yg menarik biji kedawung adalah mempunyai
kadar protein dan lemak yg tinggi
 Biji kedawung mengandung protein sistein , lemak,
karbohidrat, serat dan abu.
Kedelai
Kedelai adalah salah satu tanaman
polong-polongan yang menjadi bahan
dasar banyak makanan dari Asia
Timur seperti kecap, tahu, dan
tempe. Kedelai merupakan sumber
utama protein nabati dan minyak
Biji Kedelai

 Biji kedelai berkeping dua, terbungkus kulit


biji dan tidak mengandung jaringan
endosperma. Embrio terletak di antara
keping biji.
 Warna kulit biji kuning, hitam, hijau, coklat.
Pusar biji (hilum) adalah jaringan bekas biji
melekat pada dinding buah.
 Bentuk biji kedelai umumnya bulat lonjong
tetapi ada pula yang bundar atau bulat agak
pipih.
Kedelai dikelompokkan : berukuran besar
(berat > 14 g/100 biji), sedang (10-14 g/100
biji), dan kecil (< 10 g/100 biji).
Sentra kedelai :
 Jawa Tengah : Grobogan, Blora, Pati,
Wonogiri, Banyumas , Cilacap, Purworejo
Jawa Barat : Garut, Indramayu
Jawa Timur : Banyuwangi, Jember,
Lamongan, Nganjuk, Bojonegoro, Blitar,
Trenggalek, Pasuruan
Perakaran kedelai

 Tanaman kedelai mempunyai akar tunggang


yang membentuk akar-akar cabang yang
tumbuh menyamping (horizontal) tidak jauh
dari permukaan tanah. Jika kelembapan tanah
turun, akar akan berkembang lebih ke dalam
agar dapat menyerap unsur hara dan air.
Pertumbuhan ke samping dapat mencapai
jarak 40 cm, dengan kedalaman hingga 120
cm.
 Akar berfungsi sebagai tempat bertumpunya
tanaman dan alat pengangkut air maupun
unsur hara.
Batang Kedelai

 Kedelai berbatang memiliki tinggi 30–100 cm. Batang dapat membentuk 3


– 6 cabang, tetapi bila jarak antar tanaman rapat, cabang menjadi
berkurang, atau tidak bercabang sama sekali.
 Tipe pertumbuhan batang dapat dibedakan menjadi terbatas (determinate),
tidak terbatas (indeterminate), dan setengah terbatas (semi-indeterminate).
a. Tipe terbatas memiliki ciri khas berbunga serentak dan mengakhiri
pertumbuhan meninggi.
b. Tanaman pendek sampai sedang, ujung batang hampir sama besar dengan
batang bagian tengah, daun teratas sama besar dengan daun batang tengah.
c. Tipe tidak terbatas memiliki ciri berbunga secara bertahap dari bawah ke
atas dan tumbuhan terus tumbuh. Tanaman berpostur sedang sampai tinggi,
ujung batang lebih kecil dari bagian tengah.
d. Tipe setengah terbatas memiliki karakteristik antara kedua tipe lainnya.
Bunga Kedelai

 Bunga kedelai termasuk bunga sempurna


yaitu setiap bunga mempunyai alat jantan
dan alat betina.
 Penyerbukan terjadi pada saat mahkota
bunga masih menutup sehingga
kemungkinan kawin silang alami amat kecil.
 Bunga terletak pada ruas-ruas batang,
berwarna ungu atau putih. Tidak semua
bunga dapat menjadi polong walaupun telah
terjadi penyerbukan secara sempurna.
 Bunga kedelai menyerupai kupu-kupu.
Tangkai bunga umumnya tumbuh dari ketiak tangkai daun yang
diberi nama rasim. Jumlah bunga pada setiap ketiak tangkai daun
sangat beragam,antara 2 - 25 bunga, tergantung kondisi lingkungan
tumbuh dan varietas kedelai. Bunga pertama yang terbentuk
umumnya pada buku kelima, keenam, atau pada buku yang lebih
tinggi.
Pembentukan bunga juga dipengaruhi oleh suhu dan
kelembaban. Pada suhu tinggi dan kelembaban rendah, jumlah
sinar matahari yang jatuh pada ketiak tangkai daun lebih banyak.
Hal ini akan merangsang pembentukan bunga.
Sekitar 60% bunga rontok sebelum membentuk polong
Buah Kedelai

Buah kedelai berbentuk polong.


Setiap tanaman mampu
menghasilkan 100 – 250 polong.
Polong kedelai berbulu dan
berwarna kuning kecoklatan atau
abu-abu. Selama proses
pematangan buah, polong yang
mula-mula berwarna hijau akan
berubah menjadi kehitaman.
Daun Kedelai

 Pada buku (nodus) pertama tanaman yang tumbuh dari biji terbentuk
sepasang daun tunggal. Selanjutnya, pada semua buku di atasnya
terbentuk daun majemuk selalu dengan tiga helai.
 Helai daun tunggal memiliki tangkai pendek dan daun bertiga
mempunyai tangkai agak panjang. Masing-masing daun berbentuk
oval, tipis, dan berwarna hijau. Permukaan daun berbulu halus
(trichoma) pada kedua sisi.
 Bentuk daun diperkirakan mempunyai korelasi yang sangat erat
dengan potensi produksi biji. Umumnya, daerah yang mempunyai
tingkat kesuburan tanah tinggi sangat cocok untuk varietas kedelai
yang mempunyai bentuk daun lebar.
 Daun mempunyai stomata, berjumlah antara 190-
320 buah/m2. Umumnya, daun mempunyai bulu
dengan warna cerah dan jumlahnya bervariasi.
Panjang bulu bisa mencapai 1 mm dan lebar 0,0025
mm. Kepadatan bulu bervariasi, tergantung varietas,
tetapi biasanya antara 3-20 buah/mm2. Jumlah bulu
pada varietas berbulu lebat, dapat mencapai 3-4 kali
lipat dari varietas yang berbulu normal.
 Tunas atau bunga akan muncul pada ketiak tangkai
daun majemuk. Setelah tua, daun menguning dan
gugur, mulai dari daun yang menempel di bagian
bawah batang.
Setiap ketiak tangkai daun yang mempunyai kuncup bunga dan
dapat berkembang menjadi polong disebut sebagai buku subur.
Tidak setiap kuncup bunga dapat tumbuh menjadi polong, hanya
berkisar 20-80%.
Jumlah bunga yang rontok tidak dapat membentuk polong
yang cukup besar. Rontoknya bunga ini dapat terjadi pada setiap
posisi buku pada 1-10 hari setelah mulai terbentuk bunga. Periode
berbunga pada tanaman kedelai cukup lama yaitu 3-5 minggu
Untuk daerah subtropik dan 2-3 minggu di daerah tropik, seperti
di
Indonesia. Jumlah bunga pada tipe batang determinate umumnya
lebih sedikit dibandingkan pada batang tipe indeterminate.
Tehnik Budidaya kedelai

 Penyiapan lahan
 Penggunaan benih unggul
 Penanaman
 Pemupukan
 Pengendalian gulma
 Pengendalian hama dan penyakit
 Panen dan pasca panen
 Penyimpanan
Penyiapan lahan

Pengolahan tanah dilakukan sekali


hingga 2 kali (tergantung kondisi
tanah).
Jika curah hujan masih cukup tinggi
perlu dibuat saluran drainase setiap 4
m, sedalam 20-25 cm, sepanjang
petakan.
Penggunaan benih unggul

Benih bermutu merupakan


syarat terpenting dalam
budidaya tanaman kedelai.
Benih sehat dan memiliki
daya tumbuh minimal 90 %.
Kebutuhan benih 45-50 kg/ha.
Penanaman

 Untuk mencegah serangan hama lalat bibit, sebelum


tanam diberi perlakukan (seed treatment) dengan
insektisida karbosulfan (Marshal 25 ST) takaran 10-
15 g/kg benih.
 Pada lahan yang baru pertama ditanami kedelai tanah
perlu dicampur dengan rhizobium. Apabila tidak
tersedia inokulasi rhizobium (Rhizopus), dapat
digunakan tanah bekas pertanaman kedelai.
 Penanaman dilakukan dengan tugal, dengan jarak
tanam  40 x 15 cm atau 40 x 20 cm, 2 biji/lubang.
Semakin subur tanah, jarak tanam dianjurkan lebih
lebar.
Pemupukan

Pupuk NPK diberikan dengan


takaran 75 kg Urea, 100 kg SP36
dan 100 kg KCl per hektar. Semua
pupuk tersebut paling lambat
diberikan pada saat tanaman
berumur 14 hari.
Pemupukan diberikan dalam alur
5-7 cm dan baris tanaman
kemudian ditutup dengan tanah.
PengendaliAn gulma

Penyiangan perlu dilakukan tiga


kali (umur 3, 7 dan 10 minggu).
Pengendalian gulma secara kimia
dengan herbisida dapat dilakukan
sebelum pengolahan tanah.
Setelah penyiangan pertama
sebaiknya dilakukan
pembumbunan tanaman.
Pengendalian hama dan penyakit

 Komponen-komponen pengendalian dalam penerapan PHT ada tanaman kedelai adalah :


a. Pemanfaatan musuh alami dengan cara menghindari tindakan-tindakan yang dapat
merugikan perkembangan musuh alami.
b. Pengendalian fisik dan mekanik antara lain dilakukan dengan mengambil kelompok
telur dan membunuh larva hama atau imagonya atau mengambil tanaman yang sakit.
c. Pengelolaan ekosistem seperti :
1. Penanaman varietas tahan.
2. Penggunaan benih sehat dan bermutu
3. Pergiliran tanaman
4. Sanitasi dengan membersihkan sisa tanaman atau tanaman lain yang menjadi tempat
hidup hama/penyakit.
5. Masa tanam yang tepat dan tanam serempak
6. Penanaman tanaman perangkap atau penolak, misalnya jagung pada areal pertanaman
kedelai untuk menarik hama ulat buah (Gelicoverpa armigera) atau Sesbania untuk
menarik hama penghisap polong.
d. Penggunaan pestisida dilakukan setelah populasi hama melampaui ambang kendali.
Pestisida yang dipilih harus yang efektif dan telah diizinkan.
Panen dan pasca panen

 Panen dilakukan apabila semua daun tanaman telah


rontok, polong berwarna kuning/coklat dan telah
mongering.
 Panen dapat dimulai pada pukul 09.00 pagi, pada
saat air embun sudah hilang.
 Panen dilakukan dengan memotong pangkal batang
dengan sabit. Hindari pemanenan dengan cara
mencabut tanaman.
 Brangkasan tanaman (hasil panenan) dikumpulkan di
tempat yang kering dan diberi alas terpal/plastik.
 Segera dillakukan penjemuran brangkasan tanaman,
pembijian, pengeringan, pembersihan dan
penyimpanan biji.
Penyimpanan

 Penyimpanan untuk tujuan konsumsi, biji yang sudah


kering dan bersih cukup dimasukkan dalam karung
plasti (bekas pupuk, beras dll) disimpan di tempat
yang kering.
 Penyimpanan biji sebagai benih perlu memenuhi
persyaratan untuk mempertahankan daya tumbuh
sampai beberapa bulan :
 Benih yang akan disimpan sudah kering dan
diperkirakan kadar air 9-10 %.
 Biji sudah bersih dari kotoran disimpan dalam
kantong plastik dan kedap udara dan kemudian diikat
dengan tali.
 Contoh penelitian :
Respon frekuensi dan jenis pupuk yang berbeda
terhadap pertumbuhan Kedelai (Glycine max)
- perhatikan musim
- tanam di polibag, hasil tidak maksimal (parameter
pertumbuhan dan produksi NS, ukuran porus stomata S)
- diberi ajir ,di daerah ternaungi tumbuh tinggi
memanjang ,tidak berbunga

Anda mungkin juga menyukai

pFad - Phonifier reborn

Pfad - The Proxy pFad of © 2024 Garber Painting. All rights reserved.

Note: This service is not intended for secure transactions such as banking, social media, email, or purchasing. Use at your own risk. We assume no liability whatsoever for broken pages.


Alternative Proxies:

Alternative Proxy

pFad Proxy

pFad v3 Proxy

pFad v4 Proxy