Glutamina
Glutamina | |
---|---|
Nama sistematik | Asam 2S-2-amino-4-karbamoil-
butanoat |
Singkatan | Gln Q |
Kode genetik | CAA CAG |
Rumus kimia | C5H10N2O3 |
Massa molekul | 146,15g mol−1 |
Titik lebur | 185 °C |
Massa jenis | ? g cm−3 |
Titik isoelektrik | 5,65 |
pKa | 2,18 9,00 |
Nomor CAS | [56-85-9] |
SMILES | NC(=O)CCC(N)C(=O)O |
Glutamina adalah satu dari 20 asam amino yang memiliki kode pada kode genetik standar. Rantai sampingnya adalah suatu amida. Glutamina dibuat dengan mengganti rantai samping hidroksil asam glutamat dengan gugus fungsional amina.
Glutamina merupakan bagian penting dari asimilasi nitrogen yang berlangsung pada tumbuhan. Amonia yang diserap tumbuhan atau hasil reduksi nitrit diikat oleh asam glutamat menjadi glutamina dengan bantuan enzim glutamin sintetase atau GS.
Pada eukariota, glutamina dianggap sebagai molekul penyimpan NH+ di dalam otot dan transportasi antar organ bagi senyawa tersebut.[1] Meskipun kadar glutamina di dalam protein otot hanya sekitar 4% dibandingkan dengan jumlah seluruh asam amino yang terkadung dalam protein tersebut, otot dalam mengandung lebih dari 40% glutamina dan plasma darah mengandung lebih dari 20%. Mamalia dapat mensintesis glutamina dalam berbagai jaringan, tetapi pada fase pertumbuhan atau pada saat sakit, permintaan akan molekul glutamina akan meningkat melebihi jumlah pasokannya, sehingga pada saat ini glutamina menjadi asam amino esensial.
Glutamina dijadikan suplemen atlet binaraga untuk mengganti kerusakan otot dengan segera akibat latihan beban yang berat.
Metabolisme glutamina dapat terbagi menjadi reaksi yang memanfaatkan gugus γ-nitrogen, seperti sintesis nukleotida dan heksoamina, dan yang memanfaatkan gugus α-nitrogen setelah mengkonversi glutamina menjadi asam glutamat.
Rujukan
[sunting | sunting sumber]- ^ (Inggris) "Q's next: The diverse functions of glutamine in metabolism, cell biology and cancer". Department of Pediatrics, University of Texas Southwestern Medical Center at Dallas, McDermott Center for Human Growth and Development, University of Texas Southwestern Medical Center at Dallas; Ralph J. DeBerardinis, M.D., Ph.D. dan Tzuling Cheng, Ph. D. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-12-05. Diakses tanggal 2011-09-12.