Lompat ke isi

Kunti

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Kunti
कुंती
Lukisan Kunti bersama suaminya, Pandu. Lukisan cat air dari Jammu and Kashmir, ca 1690.
Lukisan Kunti bersama suaminya, Pandu. Lukisan cat air dari Jammu and Kashmir, ca 1690.
Tokoh Mahabharata
NamaKunti
Ejaan Dewanagariकुंती
Ejaan IASTKuntī
Nama lainPritha (IAST: Pṛithā)
Kitab referensiMahabharata, Bhagawatapurana
AsalKerajaan Surasena
KediamanHastinapura, Kerajaan Kuru
Kastakesatria
DinastiKuru
KlanYadawa
AyahSurasena (kandung)
Kuntiboja (angkat)
SuamiPandu
AnakKarna
Yudistira
Bima
Arjuna

Kunti (Dewanagari: कुंती; ,IASTKuntī, कुंती) atau Pritha (Dewanagari: पृथा; ,IASTPṛthā, पृथा), dalam wiracarita Mahabharata, adalah putri kandung Surasena, raja Wangsa Yadawa,[1] dan diangkat sebagai putri oleh Kuntiboja.[2] Ia merupakan saudara Basudewa, ayah dari Baladewa, Kresna, dan Subadra. Ia juga merupakan ibu kandung Yudistira, Werkodara (Bima), dan Arjuna dan juga adalah istri pertama Pandu yang sah. Selain itu Kunti juga ibu kandung Karna. Sepeninggal Pandu, ia mengasuh Nakula dan Sadewa, anak Pandu dan Madri. Seusai Bharatayuddha (Perang besar keluarga Bharata), ia dan iparnya—Dretarastra, Gandari, dan Widura—pergi bertapa sampai akhir hayatnya.

Masa muda

[sunting | sunting sumber]

Ayah Kunti adalah Raja Surasena dari Wangsa Yadawa, dan saat bayi ia diberi nama Pritha. Ia merupakan adik Basudewa, ayah Kresna. Kemudian ia diadopsi oleh Raja Kuntiboja yang tidak memiliki anak, dan semenjak itu ia diberi nama Kunti.

Pada saat Kunti masih muda, ia diberi sebuah mantra sakti oleh Resi Durwasa agar mampu memanggil Dewa-Dewi sesuai dengan yang dikehendakinya. Pada suatu hari, Kunti ingin mencoba anugerah tersebut dan memanggil salah satu Dewa, yaitu Surya. Surya yang merasa terpanggil, bertanya kepada Kunti, apa yang diinginkannya. Namun Kunti menyuruh Sang Dewa untuk kembali ke kediamannya. Karena Kunti sudah memanggil dewa tersebut agar datang ke bumi namun tidak menginginkan berkah apapun, Sang Dewa memberikan seorang putra kepada Kunti.

Kunti tidak ingin memiliki putra semasih muda, maka ia memasukkan anak tersebut ke dalam keranjang dan menghanyutkannya di sungai Aswa. Kemudian putra tersebut dipungut oleh seorang kusir di keraton Hastinapura yang bernama Adirata; anak tersebut diberi nama Karna.

Menantu Dinasti Kuru

[sunting | sunting sumber]

Kunti menikah dengan Pandu, seorang raja di Hastinapura, dalam sebuah sayembara. Pandu juga menikahi Madri sebagai istri kedua, tetapi Pandu tidak mampu memiliki anak karena kutukan yang diterimanya setelah membunuh Resi Kindama tanpa sengaja. Demi menebus kesalahannya, Pandu dan kedua istrinya hidup di hutan sebagai pertapa. Di sana, Kunti mengeluarkan mantra rahasianya. Ia memanggil tiga dewa dan meminta tiga putra dari mereka. Putra pertama diberi nama Yudistira dari Dewa Yama (atau Dewa Dharma), yang kedua bernama Bima dari Dewa Bayu, dan yang terakhir bernama Arjuna dari Dewa Indra. Demi menjaga perasaan istri kedua Pandu, maka Kunti mengajarkan mantra tersebut kepada Madri. Madri memangil Dewa Aswin dan menerima putra kembar, yang diberi nama Nakula dan Sadewa. Kelima putra Pandu tersebut dikenal dengan nama Pandawa. Setelah kematian Pandu dan Madri, Kunti mengasuh kelima putra tersebut sendirian. Sesuai dengan amanat Madri, Kunti berjanji akan memperlakukan Nakula dan Sadewa seperti putranya sendiri.

Selama kelima putranya pergi ke pengasingan selama 13 tahun, Kunti tinggal di rumah iparnya, Widura. Kisah Kunti juga tercantum dalam Bhagawatapurana, dan di sana ia muncul sebagai narator untuk suatu devosi Hindu yang dikenal dengan istilah Bhaktiyoga.[3]

Setelah pertempuran besar di Kurukshetra berkecamuk dan usianya sudah sangat tua, Kunti pergi ke hutan bersama dengan ipar-iparnya yang lain seperti Dretarastra, Widura, dan Gandari untuk meninggalkan kehidupan duniawi. Mereka menyerahkan kerajaan kepada Yudistira. Di dalam hutan, Kunti dan yang lainnya terbakar oleh api suci mereka sendiri dan wafat di sana.[4]

Silsilah keturunan Yadu (bangsa Yadawa) dalam Mahabharata dan Purana
Bangsa
Yadawa
Klan
Andaka
Klan
Wresni
PunarbasuNandiniSwapalkaSiniHerdika
AhukaAkruraSatyakaMandisaDewamidaWesyawarnaSatadanwaKertawarma
UgrasenaDewaka2 putraSatyakiSurasenaMarisaRaja ChediParjanya
KangsaDewakiBasudewaRohiniKuntiPanduSrutakertiDamagosaNandaYasoda
KresnaBaladewaSubadraYudistiraBimaArjunaSisupalaYogamaya

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Studies of Mahabharata" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2013-11-09. Diakses tanggal 2014-08-15. 
  2. ^ KUNTI (also called Pritha and Parshni)
  3. ^ Krishna, the ultimate idol: [a provocative analysis of Krishna's life and mission] by Girīśa Pa Jākhoṭiyā
  4. ^ "Kunti" (pdf). Manushi India Organization. Diakses tanggal 10 January 2013. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]
pFad - Phonifier reborn

Pfad - The Proxy pFad of © 2024 Garber Painting. All rights reserved.

Note: This service is not intended for secure transactions such as banking, social media, email, or purchasing. Use at your own risk. We assume no liability whatsoever for broken pages.


Alternative Proxies:

Alternative Proxy

pFad Proxy

pFad v3 Proxy

pFad v4 Proxy