Lompat ke isi

ShameOnYouJokowi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

ShameOnYouJokowi (atau dieja #ShameOnYouJokowi) adalah tagar yang muncul di dunia maya—khususnya di situs jejaring sosial Twitter—pada bulan November 2014 tentang kritik masyarakat Indonesia menyusul dinaikkannya harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi oleh presiden Joko Widodo. Tagar ini muncul kembali pada Januari 2015 sejak Budi Gunawan ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi. Tagar ini mengikuti pola dari tagar untuk presiden sebelumnya: #ShameOnYouSBY

Penangkapan Muhammad Arsyad

[sunting | sunting sumber]

Muhammad Arsyad Assegaf ditangkap penyidik Badan Reserse Kriminal Polri karena diduga menghina presiden Joko Widodo melalui akun Facebook. Ia dikenakan UU Pornografi, Pencemaran Nama Baik, dan ITE. Penangkapan ini menjadi pembicaraan hangat di Twitter. Melalui jejaring sosial ini, tagar #ShameOnYouJokowi mewarnai lini masa pada 29 Oktober 2014.[1] Meski ia telah meminta maaf kepada Joko Widodo, namun Polri memastikan tetap akan melanjutkan kasus ini[2] karena kasus yang berjalan adalah pornografi yang bukan merupakan delik aduan, sehingga tidak terhenti dengan adanya pemaafan oleh korban.[3][4]

Penangkapan ini mendapat tanggapan serius dari pengamat kepolisian Universitas Indonesia, Bambang Widodo Umar. Ia mengungkapkan kepolisian ibarat hukum yang hidup peka terhadap pelanggaran hukum. Namun, menurut ia, kepolisian seharusnya bisa membaca konteks kasus bullying yang dilakukan Muhammad Arsyad ini secara luas. Lebih lanjut, menurut ia, kepolisian tidak harus bekerja secara hukum saklek.[5]

Ketua Presidium Indonesia Corruption Watch, Neta S. Pane menilai sikap Polri dalam penangkapan Muhammad Arsyad sangat aneh dan diskriminatif. Menurutnya, Polri hanya berani bersikap secara aktif dalam kasus yang melibatkan rakyat kecil yang tidak berpengaruh. Jika sikap seperti ini terus berlanjut, ia mengatakan akan memperburuk citra Polri di mata masyarakat. Elit-elit Polri akan mudah dituding publik bahwa mereka hanya bersikap mencari muka kepada ke Presiden Joko Widodo dan hanya membangun pencitraan belaka.[6]

Pada 1 November 2014, Mursyidah, ibu Arsyad, beserta suaminya, Syafruddin, menemui Presiden Joko Widodo dan Iriana Widodo.[7] Dalam pertemuan ini, Joko Widodo menyatakan secara langsung bahwa ia telah sepenuhnya memaafkan Arsyad dan menjamin penangguhan penahanan. Mursyidah juga menerima sejumlah uang sebagai modal usaha dari Iriana Widodo.[8]

Kenaikan harga BBM

[sunting | sunting sumber]

Presiden Joko Widodo didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla mengumumkan kenaikan harga BBM bersubsidi pada Senin malam, 17 November 2014. Harga premium naik dari Rp6.500 menjadi Rp8.500 per liter, sedangkan harga solar naik dari Rp5.500 menjadi Rp7.500 per liter.[9][10]

Kemunculan tagar ini merupakan bentuk ekspresi kekecewaan pengguna media sosial pada kebijakan pemerintah yang dianggap tidak pro-rakyat. Tagar ShameonYouJokowi juga sempat menjadi trending tropic di Twitter.[11] Topik kenaikan harga BBM menjadi trending topic Indonesia di Twitter pada Selasa, 18 November 2014. Tagar SalamGigitJari dan ShameOnYouJokowi berada di urutan pertama dan kedua. Diikuti BBM naik SPBU dan Salam2Ribu.[10]

Tanggapan dari pihak istana melalui Sekretaris Kabinet, Andi Widjajanto mengatakan bahwa hal itu merupakan bagian dari demokrasi yang harus dihargai.[11]

Pelantikan Budi Gunawan

[sunting | sunting sumber]

Sejak calon tunggal Kapolri Budi Gunawan ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi pada 13 Januari 2015,[12] dua hari kemudian tagar ShameOnYouJokowi mulai ramai digunakan pada 15 Januari 2015. Para netizen yang sebelumnya dikenal sebagi pendukung sejak Pilpres 2014[13] mendesak Joko Widodo membatalkan pelantikan Budi Gunawan sebagai Kapolri.[14]

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Citra Listya Rini (red.) (29 Oktober 2014). "Hashtag #ShameOnYouJokowi Ramaikan Twitter". Republika.  templatestyles stripmarker di |author= pada posisi 19 (bantuan)
  2. ^ Bayu Hermawan (red.) (29 Oktober 2014). "Polisi: Meski Sudah Minta Maaf, Kasus 'Bullying' Jokowi Tetap Dilanjutkan". Republika.  templatestyles stripmarker di |author= pada posisi 15 (bantuan)
  3. ^ Kapolri: Alasan Arsyad Ditangkap Karena Pornografi, Bukan Jokowi. Diakses dari situs liputan6.com pada 5 Mei 2015
  4. ^ Meski Tanpa Aduan Jokowi, Pembantu tukang Sate Tetap Diproses. diakses dari situs berita Liputan6.com pada 5 Mei 2015
  5. ^ Joko Sadewo (red.) (29 Oktober 2014). "Polisi Diminta Arif Tangani Kasus MA yang Mem-'Bully' Jokowi". Republika.  templatestyles stripmarker di |author= pada posisi 13 (bantuan)
  6. ^ Bayu Hermawan (red.) (29 Oktober 2014). "Kasus Bully Jokowi, IPW: Polri Jangan Diskriminatif". Republika.  templatestyles stripmarker di |author= pada posisi 15 (bantuan)
  7. ^ Orangtua M Arsyad Temui Presiden Jokowi di Istana. diakses dari situs berita detik pada 5 Mei 2015
  8. ^ Ibu Negara Beri Amplop Berisi Uang kepada Ibunda Penghina Suaminya. diakses dari situs berita tribunnews pada 5 Mei 2015
  9. ^ Hidayat, Qur'anul (18 November 2014). "Giliran Shame On You Jokowi Ramai di Twitter". Okezone.com. Okezone. 
  10. ^ a b Setiawan, Aries (18 November 2014). "#salamgigitjari Jadi Trending Topic". VIVA.co.id. VIVA.co.id. 
  11. ^ a b Halimatus Sa'diyah, Joko Sadewo (red.) (18 November 2014). "Istana Tanggapi Kemunculan 'Shame on You Jokowi'". Republika.  templatestyles stripmarker di |author= pada posisi 33 (bantuan)
  12. ^ Amin, Al (16 Januari 2015). Widyatmoko, Titis, ed. "Ketika#ShameOnYouSBY & #ShameOnYou Jokowi sama-sama mendunia". Merdeka.com. Merdeka. 
  13. ^ Didit Putra Erlangga Rahardjo, Laksono Hari Wibowo (ed.) (17 Januari 2015). "Titik Balik Joko Widodo". Kompas.com. Kompas.com.  templatestyles stripmarker di |author= pada posisi 52 (bantuan)
  14. ^ Amin, Al (15 Januari 2015). Widyatmoko, Titis, ed. "Budi Gunawan jadi tersangka, #ShameOnYouJokowi ramaikan media sosial". Merdeka.com. Merdeka. 
pFad - Phonifier reborn

Pfad - The Proxy pFad of © 2024 Garber Painting. All rights reserved.

Note: This service is not intended for secure transactions such as banking, social media, email, or purchasing. Use at your own risk. We assume no liability whatsoever for broken pages.


Alternative Proxies:

Alternative Proxy

pFad Proxy

pFad v3 Proxy

pFad v4 Proxy