Academia.eduAcademia.edu

HAIKAL KUMAI (Artikel)

Perilaku manusia dalam kesamaan dan perbedaan DI SMK N 1 BULANGO SELATAN Haikal kumai”Novianty Djafri” Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo Email: haikallkumaii@gmail.com ABSTRAK Laporan ini menyajikan hasil observasi mengenai perilaku manusia dalam kesamaan dan perbedaan di SMK N 1 Bulango Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk memahami interaksi sosial siswa dalam konteks pendidikan serta bagaimana faktor-faktor seperti latar belakang, kepribadian, dan pengalaman mempengaruhi perilaku mereka di kelas. Metode yang digunakan meliputi wawancara, observasi langsung, dan kajian pustaka. Hasil observasi menunjukkan bahwa meskipun terdapat kesamaan dalam keinginan untuk diterima dan saling mendukung, perbedaan perilaku siswa juga terlihat jelas, dipengaruhi oleh variabel seperti pendidikan keluarga dan pengaruh teman sebaya. Rekomendasi yang diberikan adalah penerapan metode pengajaran yang beragam untuk memenuhi kebutuhan individu siswa, guna menciptakan lingkungan belajar yang lebih inklusif dan produktif. Kata kunci: Perilaku manusia, kesamaan dan perbedaan, interaksi sosial, pendidikan, metode pengajaran, SMK N 1 Bulango Selatan. PENDAHULUAN Sebagai bagian dari tugas mata kuliah Psikologi Manajemen Pendidikan, laporan ini membahas perilaku manusia dalam konteks kesamaan dan perbedaan di SMK N 1 Bulango Selatan. Penulis menggarisbawahi pentingnya memahami berbagai faktor sosial, budaya, dan psikologis yang mempengaruhi perilaku manusia di awal. Dalam interaksi sosial, di mana terdapat persamaan dan perbedaan yang mencolok, ada kompleksitas yang disebabkan oleh latar belakang yang beragam setiap orang. Misalnya, meskipun siswa memiliki keinginan yang sama untuk diterima dan diakui oleh teman-teman mereka, cara mereka berinteraksi dengan mereka dapat sangat berbeda tergantung pada pengalaman hidup, kepribadian, dan latar belakang budaya masing-masing.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana siswa beradaptasi dengan lingkungan belajar mereka, serta bagaimana kesamaan dan perbedaan latar belakang mempengaruhi perilaku mereka di kelas. Melalui observasi dan wawancara dengan guru, penulis menemukan bahwa suasana kelas dan hubungan antar teman sebaya sangat mempengaruhi perilaku siswa. Jika dibandingkan dengan siswa yang berasal dari keluarga dengan dukungan pendidikan, mereka cenderung lebih aktif dan percaya diri dalam berinteraksi.Oleh karena itu, untuk dapat menerapkan strategi pengajaran yang lebih inklusif dan efektif, guru harus memahami karakteristik unik setiap siswa. Fakta-fakta ini juga menunjukkan bahwa prinsip-prinsip positif seperti saling menghormati, empati, dan kerja sama sangat penting untuk membuat lingkungan belajar yang kondusif. Siswa yang positif tidak hanya membantu teman-teman mereka, tetapi juga membangun suasana kelas yang damai.Di masa depan Para guru berharap generasi mendatang dapat menjalin hubungan yang lebih baik satu sama lain dengan memahami nilai-nilai kemanusiaan dan keterampilan sosial yang penting untuk kehidupan sehari-hari. Secara keseluruhan, laporan ini menunjukkan bahwa banyak faktor, termasuk latar belakang budaya dan pengalaman pribadi, mempengaruhi perilaku manusia. Oleh karena itu, penting bagi pendidik untuk memahami perbedaan individu dalam perilaku agar mereka dapat membuat strategi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan setiap siswa. METODE Wawancara dilakukan untuk mengumpulkan data kualitatif dari guru mengenai perilaku siswa. Dalam wawancara ini, peneliti berinteraksi langsung dengan para partisipan untuk mendapatkan informasi yang lebih mendalam tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja dan interaksi sosial di kelas. Proses wawancara meliputi beberapa tahapan, seperti perkenalan, penjelasan tujuan wawancara, dan pertanyaan yang telah disiapkan sebelumnya. Metode ini memungkinkan peneliti untuk mendapatkan jawaban dari guru yang lebih rinci dan relevan tentang perilaku siswa di sekolah. Metode kedua yang digunakan untuk melihat secara langsung interaksi antara guru dan siswa, serta aktivitas di dalam kelas, adalah observasi. Tujuan observasi ini adalah untuk menggambarkan dinamika kelas, termasuk bagaimana siswa beradaptasi dengan lingkungan belajar mereka. Peneliti mencatat berbagai perilaku siswa, baik yang menunjukkan kesamaan maupun perbedaan dalam interaksi sosial mereka. Hasil observasi menunjukkan bahwa suasana kelas dan hubungan antar teman sebaya, di mana siswa cenderung ingin diakui dan diterima oleh kelompoknya, sangat mempengaruhi perilaku siswa. Kajian pustaka juga digunakan untuk memperkuat data dari observasi dan wawancara. Peneliti meninjau literatur yang relevan yang membahas teori perilaku manusia. Contoh literatur terkait termasuk teori pembelajaran sosial Albert Bandura dan teori behaviorisme BF Skinner. Kajian pustaka ini memungkinkan peneliti untuk memberikan landasan teori yang kuat untuk mendukung temuan lapangan. HASIL DAN PEMBAHASAN Observasi perilaku manusia di SMK N 1 Bulango Selatan dilakukan untuk memahami interaksi sosial siswa dalam konteks pendidikan. Hasil observasi menunjukkan bahwa perilaku siswa dipengaruhi oleh berbagai faktor yang berinteraksi satu sama lain, termasuk lingkungan sosial, budaya, dan pendidikan. Menurut guru di SMK N 1 Bulango Selatan, suasana kelas dan hubungan teman sebaya sangat mempengaruhi perilaku siswa. Hampir semua siswa ingin dilihat dan diterima oleh teman-teman mereka; akibatnya, mereka membuat hubungan yang kuat satu sama lain dalam belajar dan beraktivitas. Namun, perbedaan perilaku juga sangat jelas. Siswa tertentu lebih aktif dan percaya diri saat berinteraksi, sedangkan siswa lainnya lebih diam dan mungkin menghindari perhatian. Perbedaan ini sering dipengaruhi oleh latar belakang keluarga, pengalaman hidup, dan sifat individu. Dalam wawancara, guru juga menekankan hal-hal baik seperti menghormati, merasa sedih, dan bekerja sama. Mereka menekankan bahwa prinsip-prinsip ini sangat penting untuk menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan. Siswa dengan sikap positif ini tidak hanya membantu teman-teman mereka belajar, tetapi juga menciptakan suasana kelas yang damai. Rekan sekelas, contohnya, sering bersedia membantu, memberikan penjelasan yang lebih mudah, atau bahkan belajar bersama di luar kelas saat siswa mengalami kesulitan dalam memahami pelajaran. Namun banyak variabel yang dapat mempengaruhi perilaku seseorang; ini termasuk pendidikan yang diterima di rumah, pengaruh teman sebaya, dan pengalaman pribadi. Siswa yang berasal dari keluarga yang menerima pendidikan berkualitas tinggi cenderung lebih menghargai proses belajar daripada siswa yang tidak memiliki akses yang sama. Oleh karena itu, memahami sifat dan perbedaan perilaku manusia sangat penting bagi pendidik untuk menjadikan metode pengajaran mereka lebih efisien dan inklusif. Para Guru SMK N 1 Bulango Selatan berharap masyarakat di masa depan lebih toleran dan menghargai perbedaan. Mereka percaya bahwa mereka akan memiliki hubungan yang lebih baik satu sama lain jika generasi berikutnya dididik dengan baik dan memahami nilai-nilai kemanusiaan. Dalam hal ini, mereka berharap siswa tidak hanya berkonsentrasi pada prestasi akademik, tetapi juga mempelajari keterampilan sosial dan emosional yang penting untuk kehidupan sehari-hari. KESIMPULAN Hasil observasi dan wawancara tentang perilaku manusia dalam kesamaan dan perbedaan di SMK N 1 Bulango Selatan menunjukkan bahwa interaksi kompleks antara berbagai faktor, termasuk latar belakang budaya, kepribadian, dan lingkungan sosial, mempengaruhi perilaku siswa. Meskipun siswa berasal dari latar belakang yang berbeda, ada kesamaan dalam keinginan mereka untuk diterima dan saling mendukung, yang menciptakan ikatan yang kuat. Oleh karena itu, penting bagi pendidik untuk memahami ciri-ciri ini agar mereka dapat menerapkan metode pengajaran yang beragam dan inklusif sehingga setiap siswa dapat memberikan kontribusi sesuai dengan kemampuan dan gaya belajar masing-masing.Dengan Pendekatan yang fleksibel dapat meningkatkan hubungan siswa dan menciptakan lingkungan belajar yang lebih baik. Ini akan mendukung prestasi akademik dan perkembangan keterampilan sosial dan emosional siswa. DAFTAR PUSTAKA Djafri, N. (2024). Psikologi Manajemen Pendidikan . Universitas Negeri Gorontalo. Saroso, A. (2017). Metode Penelitian Kualitatif: Wawancara dan Observasi . Jakarta: Penerbit XYZ. Yunus, M. (2010). Teknik Wawancara dalam Penelitian . Yogyakarta: Penerbit ABC. Skinner, BF (1953). Sains dan Perilaku Manusia . New York: Macmillan. Bandura, A. (1977). Teori Pembelajaran Sosial . Englewood Cliffs, NJ: Prentice Hall. Baldwin, JM, & Cooley, CH (1907). Diri Sosial: Teori Diri dalam Psikologi Sosial . New York: Macmillan. Thibaut, JW, & Homans, GC (1951). Perilaku Sosial sebagai Pertukaran . New York: Harcourt Brace.
pFad - Phonifier reborn

Pfad - The Proxy pFad of © 2024 Garber Painting. All rights reserved.

Note: This service is not intended for secure transactions such as banking, social media, email, or purchasing. Use at your own risk. We assume no liability whatsoever for broken pages.


Alternative Proxies:

Alternative Proxy

pFad Proxy

pFad v3 Proxy

pFad v4 Proxy