Perlindungan Abrasi Pantai Akibat Gelombang Di Tanah Lot Bali
Perlindungan Abrasi Pantai Akibat Gelombang Di Tanah Lot Bali
Perlindungan Abrasi Pantai Akibat Gelombang Di Tanah Lot Bali
AKIBAT GELOMBANG
DI TANAH LOT BALI
Oleh :
Bambang Surendro
Fakultas Teknik Universitas Tidar Magelang
ABSTRACT
Tanah Lot Temple is located in Tabanan Regency in Bali.
This temple is very impaortance for the Hindu people of Bali and
in addition, it is a valuable tourist asset. The temple is situated on
a rock stack separated at high tide from the cliffs of coastline by
50 meters of surf. The location standing west of a rocky coastline
in an aggressive marine environment is the couse of erosion of the
rock stack on which the tample stands. In order to protect the
Tanah Lot Temple from abrasion, protection works has already
built using tetrapod structure around the rock stack (seaword
side). This structure encourage to create sand formation between
the temple and the cliff, and this protection structure under water
level, so the structure do not lock natural (submerge breakwater).
Under the above condition the conservation works has
formulated and the preliminary design has already done. The
structure used for the conservation work is artificial reef (reef
breakwater) placed at the sea, within 75 m from the temple. In
order to study the prrformance of the reef breakwater, the physical
model is utilized. The main purposed of this physical model test
are to study the wave pattern due to the effect of the reef
breakwater and stability of the armor used for the reef breakwater.
The expected wave height after being transmitted through the
reef is approximated using experimental studies bassed on regular
A.
PENDAHULUAN
Perlindungan Abrasi Pantai Akibat Gelombang Di Tanah Lot Bali (Bambang Surendro)
PENGUMPULAN DATA
Perlindungan Abrasi Pantai Akibat Gelombang Di Tanah Lot Bali (Bambang Surendro)
2. Data gelombang
Pure Tanah Lot senantiasa mendapat serangan gelombang dari
berbagai arah terutama dari arah selatan, barat daya, dan dari
arah barat, sehingga pengumpulan data gelombang sebagai
dasar perencanaan didasarkan pada gelombang yang datang
dari arah tersebut. Tinggi gelombang diprediksi dengan
menggunakan model empiris yang dikembangkan oleh
Sverdrup, Munk, dan Bretschneider (SMB method) berdasar
kecepatan angin, dan arah angin, dengan durasi 10 jam. Jarak
seret gelombang (fetch) ditentukan berdasar peta lokasi dimana
gelombang dibangkitkan, kemudian tinggi gelombang rencana
dianalisis berdasar probabilitas gelombang jangka panjang
(Fisher Tippet Type I and Weibul Distribution) dari gelombang
ekstrim. Hasil analisis tersebut sebagaimana diperlihatkan pada
Tabel 1.
Berdasarkan data angin harian (1996-1997), kemudian data
angin dikelompokkan ke dalam delapan kelompok arah angin
yaitu utara (N), timur laut (NE), timur (E), tenggara (SE),
selatan (S), barat daya (SW), dan barat laut (NW) dan empat
kelompok kecepatan angin yang ditunjukkan dengan tinggi
gelombang 0 1 m, 1 2 m, 2 3 m, dan > 3,0 m. Hasil
analisis prosentase tinggi gelombang diperlihatkan pada Tabel
2 dan Gambar 1.
Kala Ulang
(tahun)
1
2
3
4
5
6
2
5
10
25
50
100
Weibul Distribution
R = 0,971
Hs (m)
2,58
3,28
3,68
4,13
4,42
4,69
Perlindungan Abrasi Pantai Akibat Gelombang Di Tanah Lot Bali (Bambang Surendro)
US Navy
(JICA)
(m)
2.70
3,40
4,95
5,40
(swell
Prediksi
Tinggi Gelombang
(m)
5,01
5,37
5,91
6,12
(sea, Hs)
Pengamatan di
Pantai Kuta
(m)
4,13
4,13
5,44
5,89
Prediksi
Tinggi Gelombang
(UGM) (m)
3,28
3,69
4,61
6,02
Perlindungan Abrasi Pantai Akibat Gelombang Di Tanah Lot Bali (Bambang Surendro)
Gambar 2.
No
1
2
H0
Tinggi
Gelombang
di Laut
Dalam
H0
Eq.Tinggi
Gelombang
di Laut
Dalam
T1/3
Periode
Tinggi
Gelombang
Signifikan
5,5
5,3
16
15
i
Kemirinn
gan
Dasar
Laut
1/50
Muka Air
Pasang Surut
HWL
M
W
LW
L
2,6
1,3
0,0
10
Perlindungan Abrasi Pantai Akibat Gelombang Di Tanah Lot Bali (Bambang Surendro)
C.
Modelling
Pemecahan masalah
pada model
Interpretation
Perlindungan Abrasi Pantai Akibat Gelombang Di Tanah Lot Bali (Bambang Surendro)
nU =
c. skala percepatan
: na =
d. skala debit
: nq =
Up
Um
ap
am
qp
qm
.....................................
(4)
......................................
(5)
.....................................
(6)
3.
Sebangun dinamik
Proses fisik yang terjadi pada bangunan pantai ditentukan
oleh gaya akibat percepatan gravitasi (Vries., 1977; Simon.,
1986), oleh karena itu kriteria kesebangunan yang harus
dipenuhi adalah sebangun dinamik menurut kondisi bilangan
Froude. Bilangan Froude ( Fr ) dapat diekspresikan sebagai rasio
gaya inersia dan gaya gravitasi.
Fr
( L3 )(U 2 / L) U 2
=
g .L
g .L3
................................................
(7)
dengan :
U = kecepatan (meter / detik)
L = panjang spesifik (meter)
dengan demikian apabila gaya grafitasi dan gaya inersia sama-sama
memegang peranan penting dalam permasalahan, maka rasio kedua
gaya tersebut pada model dan prototip harus sama.
14
Perlindungan Abrasi Pantai Akibat Gelombang Di Tanah Lot Bali (Bambang Surendro)
n Fr =
nU
= 1 .................................................................
(n L ) 0,5
(8)
1/ 2
na = n g = 1
nm = nW =n L
Berdasarkan
persamaan
Froude
dan
dengan
mempertimbangkan ukuran saluran pembangkit gelombang, maka
ukuran model stuktur diambil perbandingan 1 : 40. Kedalaman
maksimum adalah 30 cm di model dan 16 m di prototip,
selanjutnya lihat Tabel 5.
Tabel 5. Skala model
No.
Ukuran
Notasi
1 Panjang puncak PGBA
nL
2 Kedalaman air
nd
3 Tinggi
gelombang
nH
4 (signifikan)
nT
Periode
gelombang
(signifikan)
15
Skala Model
40
40
40
40
Ukuran
1
2
3
4
D.
Ukuran
Prototip
70 m
5,72 m
5,3 m
16 detik
Ukuran Model
1,75 m
0,14 m
0,133 m
2,53 detik
PEMODELAN
16
Perlindungan Abrasi Pantai Akibat Gelombang Di Tanah Lot Bali (Bambang Surendro)
W = 16 ton/buah
70 m
W = 6 ton/buah
50 m
TANAH LOT
17
Garis pantai
waktu surut
TRANSMISI GELOMBANG
Menurut Surendro B (2012) gelombang datang ( H i ) yang
Ho
0,8
1,33
LWL
Kt
0,4
0,32
Ht
0,32
0,41
Ho
3,4
5.3
18
HWL
Kt
0,59
0,47
Ht
2,01
2,46
Perlindungan Abrasi Pantai Akibat Gelombang Di Tanah Lot Bali (Bambang Surendro)
6.1. Kesimpulan
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, dapat
disampaikan kesimpulan dan saran sebagai berikut :
1. Pemecah gelombang bawah air sangat cocok untuk keperluan
penanggulangan abrasi yang diakibatkan oleh gelombang,
terutama untuk kawasan wisata pantai.
2. Karena konstruksinya tidak terlihat, maka pemecah
gelombang bawah air tidak akan mengurangi keindahan
panorama pantai.
3. Pemecah gelombang bawah air dapat menghancurkan energi
gelombang berkisar antara 32 s.d 60 %.
6.2. Saran
1. Untuk menjaga keefektifan pemecah gelombang bawah air
dalam menahan energi gelombang, maka setelah pemecah
gelombang bawah air terpasang,perlu dilakukan evsluasi
secara berkelanjutan.
19
2.
3.
DAFTAR PUSTAKA
FT UGM; PAU UGM; dan NIPPON KOEI CO LTD., 1998,
Tanah Lot Protection Works, Phisical Modeling Final
Report, Goverment of Republic of Indonesia Mninistry of
Public Works Directorate General of Water Resoursces
Development.
Goda, Y., 1969, Re-Analysis of Laboratory Data on Wave
Transmission Over Breakwater, Rep. port Harbor, Res.
Inst.
Horikawa, K., 1978. Coastal Engineering. Univercity of Tokyo
Press, Tokyo.
Pilarczyk W. Krystian., 2003. Alternative System For Coastal
Protection an Overview. Journal, International Conference
on Eastuaries and Coasts, Hangzhou, China.
20
Perlindungan Abrasi Pantai Akibat Gelombang Di Tanah Lot Bali (Bambang Surendro)
21