Analisa Froude Number Ekonomis Pada Kapal PDF
Analisa Froude Number Ekonomis Pada Kapal PDF
Analisa Froude Number Ekonomis Pada Kapal PDF
ngah (Centre line) kapal. Lambung katamaran didesain sedemikian rupa menurut aliran fluida yang melewati tunnelnya. Susunan lambung terbagi menjadi
simetris dan asimetris. Katamaran juga mempunyai
garis air lambung yang sangat ramping dengan tujuan
untuk memperoleh hambatan yang rendah.
Untuk mengetahui lebih detail adanya interaksi tahanan pada lambung kapal K.M Jasatirta perlu dilakukan
uji coba hambatan secara teknis dengan pendekatan
Computational Fluid Dynamic. Sehingga dapat
diketahui lebih rinci mengenai ketahanan daya kapal
terutama pada lambung pada saat beroperasi di
perairan Waduk Jatiluhur.
Perumusan Masalah
Untuk mendapatkan suatu kapal wisata yang memiliki
tahanan lambung yang baik diperlukan perumusan
masalah yang sesuai, antara lain sebagai berikut :
1. Perancangan model kapal yang baik dengan bantuan software delfship.
2. Koreksi kesalahan permodelan dengan bantuan
software hingga benar-benar fix.
3. Menghitung hambatan pada lambung kapal K.M
Jasatirta menggunakan pendekatan Computational
Fluid Dynamic.
4. Menghitung Froude Number Ekonomis
5. Perbandingan hasil analisa hambatan maupun Froude Number ekonomis yang menggunakan pendekatan CFD dengan metode konvensional
218
Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang di atas maka maksud dan
tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Mengetahui nilai tahanan kapal katamaran dengan
masing-masing variasi kecepatan kapal menggunakan pendekatan Computational Fluid Dynamic
serta analisa Froude number ekonomis kapal K.M
Jasatirta.
2. Mengetahui perbandingan analisa tahanan maupun
Froude number ekonomis pada lambung kapal
yang menggunakan pendekatan Computational
Fluid Dynamic dengan metode konvensional
Tinjauan Pustaka
Tinjauan Umum Kapal Katamaran
Kapal Katamaran merupakan kapal dengan lambung
ganda (Twin Hull) sehingga, di mana kedua lambung
tersebut dihubungkan dengan konstruksi geladak yang
kuat dan merentang di atasnya untuk menahan momen
bending (bending moment) dan gaya geser (shear
force) yang besar dan bekerja terhadap garis tengah
(Centre line) kapal. Kedua lambung katamaran
didesain sedemikian rupa menurut aliran fluida yang
melewati tunnelnya. Susunan lambung terbagi
menjadi simetris dan asimetris. Katamaran juga
mempunyai garis air lambung yang sangat ramping
dengan tujuan untuk memperoleh hambatan yang
rendah.
Karakteristik Lambung kapal Katamaran
Bentuk kapal katamaran yang dikembangkan pada
mulanya diterapkan untuk kapal-kapal dengan ukuran
kecil (5 20 m) dan diterapkan untuk kapal wisata
pantai dalam bentuk cruiser. Kemajuan tersebut tidak
terlepas dari peneletian-penelitian yang dilakukan
untuk memperbaiki penampilan dan efisiensi kapal
monohull.
Sebuah inovasi tentulah berdampak pada bentuk dan
unjuk kerja dari barang terdahulunya. Katamaran
diteliti dan dikembangkan karena memiliki kelebihan
dari kapal monohull yakni :
1. Pada kapal dengan lebar yang sama tahanan gesek
katamaran lebih kecil, sehingga pada tenaga
dorong yang sama kecepatannya relatif lebih besar.
2. Luas geladak dari katamaran lebih luas dibandingkan dengan monohull.
3. Volume benaman dan luas permukaan basah kecil.
4. Stabilitas yang lebih baik karena memiliki dua
lambung.
5. Dengan frekwensi gelombang yang agak tinggi
tetapi amplitudo relatif kecil sehingga tingkat
kenyamanan lebih tinggi.
6. Dengan tahanan yang kecil maka biaya operasional
menjadi kecil.
7. Image yang terkesan adalah keamanan yang terjamin dari faktor kapal terbalik sehingga penumpang merasa lebih aman.
Sedangkan kekurangan kapal katamaran adalah
1. Teori dan standardisasi baik ukuran utama maupun
perhitungan struktur masih minim karena masih
tergolong teknologi baru.
Fn =
V
gL
atau
Fn =
V
gD
Dimana :
Fn : Bilangan Froude Number
V : kecepatan aliran rata-rata
L : panjang karakteristik (m) , untuk saluran terbuka
L sama dengan kedalaman hidraulik (D) yaitu
perbandingan luas permukaan aliran (A) satuannya m2 dengan lebar permukaan atas (T) satuannya m
D : A/T
Berdasarkan angka Froude number kondisi aliran digolongkan menjadi :
a. Aliran sub kritis : terjadi pada bilangan F < 1
b. Aliran kritis : terjadi pada bilangan F = 1
c. Aliran super kritis : terjadi pada bilangan F > 1
Computational Fluid Dynamic
Computational Fluid Dynamic (CFD) adalah suatu
cara penyelesaian masalah berdasarkan pada persamaan fundamental dari dinamika fluida diantaranya
219
kontinuitas, momentum dan persamaan energi. Konsep dasar penggunaan software berbasis Computational Fluid Dynamic ini adalah penyelesaian metoda
numerik dengan sebuah persamaan fluida yaitu
Persamaan Navier-Stokes, dengan prinsip :
1. Kekekalan massa
2. Kekekalan momentum (Hukum Newton kedua F =
m.a)
3. Kekekalan energi
Prinsip fisika ini diaplikasikan pada model dari aliran
pada sebaliknya hasil dari aplikasi ini adalah persamaan matematis yang melibatkan yang melibatkan
prinsip fisika khusus yang bernama kontinuitas,
momentum, dan persamaan energi. Setelah kontinuitas, momentum, dan persamaan energi tersedia
bentuk secara khusus akan cocok untuk digambarkan.
Pada akhirnya kondisi batas fisika dan pernyataan
matematis yang tepat akan dikembangkan berdasarkan
persamaan yang harus diselesaikan pada kondisi batas.
Computatioal fluid dynamic merupakan pemodelan
numeris yag dilakukan dengan mengunakan Metode
Volume Hingga (MVH) untuk menyelesaikan persamaan kontinuitas dan momentum aliran fluida.
Metode ini telah banyak digunakan dalam studi-studi
aliran permukaan, terutama studi-studi yang melibatkan lebih dari satu permukaan aliran fluida. Metode
ini diperkenalkan pertama kali oleh Nichols dan Hirt
(1975) yang kemudian disempurnakan lagi pada tahun
1981.
Metodologi Penelitian
Secara umum metodologi yang digunakan dalam
penelitian ini dimulai dari studi literature tentang
tahanan kapal serta aliran fluida yang digunakan ada
beberapa tahapan, antara lain :
1. Pembuatan gambar pada sofware delftship kemudian dilakukan export dalam bentuk .stl.
2. Melakukan check fix model pada software Computational fluid dynamic
3. Running simulasi
4. Kesimpulan dari hasil analisa simulasi
Hasil simulasi aliran fluida pada model yang dibuat
untuk kondisi aktual dengan menggunakan CFD,
perlu diverifikasi untk memastikan atau meyakinkan
bahwa simulasi tersebut dapat diterima keberadaannya, melalui tiga tahapan validasi (utama 2005):
1. Konvergensi, yaitu proses iterasi perhitungan yang
akan selalu dikontrol oleh persamaan pengendali,
sehingga jika hasil perhitungan belum sesuai
dengan tingkat kesalahan yang ditentukan, maka
komputasi akan terus berjalan
2. Analisa grid independence, yaitu penentuan jumlah
cell yang optimum, agar waktu dan memori
computer yang terpakai tidak terlalu besar
3. Verifikasi atau study komparatis dengan data lain
220
= 2 [(1+k) RF + RW]
221
, dimana L adalah
Daftar Pustaka
1. Couser, PR, 1997. Calm Water Powering Predictions For High-Speed Catamarans , Australia
2. Lewis, Edward.V ,1988. Principles of Naval
Archietecture Second Revision The Society of
Naval Architects and Marine Engineers 601
Pavonia Avenue Jersey City, NJ
3. Sahoo.K, Prasanta ; Doctors J, Lawrence ;
Pretlove, Luke. 2006 CFD Prediction Of Wave
The Resistance Of Catamaran With Staggered
Demihulls, MAHY, International Conference On
Marine Hydrodynamics.
4. Santoso, IGM, Sudjono, YJ, 1983, Teori Bangunan
Kapal, Bagian Proyek Pengaduan Buku Kejuruan
Teknologi, Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,
Jakarta Utama, PT. Indah Kalam Karya.
5. Siswanto, Digul,1988, Teori Tahanan Kapal I,
Fakultas Teknologi Kelautan, Institut Teknologi
10 November, Indonesia
6. Soekarsono, N.A. 1995. Pengantar Bangunan Kapal dan Ilmu Kemaritiman. PT. Panator Presindo,
Indonesia.
7. Suroso, Agus , Bahan Ajar Mekanika Fluida dan
Prinsip Hidrolika, UMB, Indonesia
8. Trimulyono, Andi, 2010. Analisa Kinerja Turbin
Dengan Blade Hlift Yang Dimodifikasi Pada
Pembangkit Energi Arus Laut dengan Computational Fluid Dynamic (CFD), Institut Teknologi
10 November, Indonesia.
9. V. Dubrousky, 2001, Multi Hull Ships , Backtone Publishing Company, USA
10. Watson, DGM, 1998, Practical Ship Design, The
Technical Publishing Company, UK.
11. Wei, Gengsheng,2006. An Implicit Method To
Solve Problems Of Rigid Body Motion Coupled
With Fluid Flow Flow Science, Inc.
12. http://www.flow3d.com diakses pada taggal 8 juli
201. Pukul 08.45 WIB
13. http//www.jasatirta2.co.id diakses pada tanggal 10
Juni 2011. Pukul 07.30 WIB.
14. http://elib.unikom.ac.id/ diakses pada tanggal 16
juni 2011.Pukul 16.25 WIB
222
223