Hubungan Antara Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Ibu Hamil Dalam Pemeriksaan Antenatal Care Di Puskesmas Banyu Biru Kabupaten Semarang
Hubungan Antara Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Ibu Hamil Dalam Pemeriksaan Antenatal Care Di Puskesmas Banyu Biru Kabupaten Semarang
Hubungan Antara Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Ibu Hamil Dalam Pemeriksaan Antenatal Care Di Puskesmas Banyu Biru Kabupaten Semarang
ABSTRACT
Maternal motivation in the implementation of antenatal care will be more orderly if they
received great support from the family. The family being the nearest person who can gives motivation
to the process of antenatal care. This study aims to determine the relationship between family support
to pregnant women in the examination of compliance antenatal care.
The design of this study used descriptive population with 628 pregnant women, study with
cross sectional correlation. The samples were 68 pregnant women . The sampling technique used
simple random sampling data. analysis used bivariate analysis by using Fisher exact formula.
The results obtained lack of family support in as 14 people (100%) non the respondents who
were-obedient in doing antenatal care examination and had good family support were as 54
respondents (79.4%) in the examination antenatal care compliant. It showed that the pregnant women
who have a obedient status were more common in pregnant women with good family support.
Chi-Square test got a relationship between family support and the obedience the pregnant
women doing antenatal care examination (p-value = 0.0001).
From these studies are expected to remain the compliance pregnant women are expected to do
antenatal care obediently there tore the development of mother and baby can be monitored well.
PENDAHULUAN
Kehamilan adalah sebuah impian dan cara
untuk mencapai kepuasan tertinggi untuk
prestasi seorang ibu dan suami serta keluarga.
Kehamilan dimulai dari konsepsi sampai
lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah
280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) di
hitung dari hari pertama haid terakhir
(Prawihardjo, 2007).
Pelayanan antenatal merupakan pelayanan
kesehatan yang diberikan kepada ibu selama
masa kehamilannya sesuai dengan standar
pelayanan
antenatal
yang
mencakup
anamnesis, pemeriksaan fisik umum dan
kebidanan, pemeriksaan laboratorium atas
indikasi tertentu serta indikasi dasar dan
khusus. Selain itu, aspek yang lain yaitu
penyuluhan, KIE (komunikasi, informasi dan
edukasi), motivasi ibu hamil dan rujukan
(Depkes RI, 2010). Tujuan asuhan antenatal
adalah memantau kemajuan kehamilan untuk
Hubungan Antara Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Ibu Hamil Dalam Pemeriksaan Antenatal Care
Di Puskesmas Banyu Biru Kabupaten Semarang
Hubungan Antara Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Ibu Hamil Dalam Pemeriksaan Antenatal Care
Di Puskesmas Banyu Biru Kabupaten Semarang
Hubungan Antara Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Ibu Hamil Dalam Pemeriksaan Antenatal Care
Di Puskesmas Banyu Biru Kabupaten Semarang
Analisis Univariat
Analisis univariat yang dilakukan pada
tiap variabel dari hasil penelitian. Pada
umumnya dalam analisis ini menghasilkan
distribusi dan persentase dari tiap variabel
yaitu dukungan suami (variabel independen)
dan frekuensi Antenatal Care (ANC)
(dependen).
Analisis Bivariat
Analisis bivariat dilakukan untuk
mengetahui hubungan dua variabel yang
diduga
berhubungan
atau
berkorelasi
(Notoatmodjo, 2010). Untuk menguji hipotesis
hubungan variabel independen (kategorik)
dengan
variabel
dependen
(kategorik)
menggunakan uji Chi Square. Hasil uji Chi
Square
hanya
dapat
menyimpulkan
ada/tidaknya perbedaan proporsi antar
Hubungan Antara Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Ibu Hamil Dalam Pemeriksaan Antenatal Care
Di Puskesmas Banyu Biru Kabupaten Semarang
Analisis Univariat
Dukungan Keluarga
Tabel 1.
Distribusi
Frekuensi
Berdasarkan
Dukungan Keluarga pada Ibu Hamil di
Puskesmas Banyubiru Kab. Semarang
Tahun 2014
Dukungan
Frekuensi
Persentase
Keluarga
(%)
Kurang
14
20,6
Baik
54
79,4
Jumlah
68
100,0
Analisis Bivariat
Tabel 3.
Hubungan Antara Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Ibu Hamil Dalam Pemeriksaan
Antenatal Care Di Puskesmas Banyu Biru Kabupaten Semarang Tahun 2014
Kepatuhan
Total
Tidak patuh
Patuh
Dukungan Keluarga
P-value
f
%
F
%
f
%
Kurang
8
88,9
6
10,2
14
100
.000
Baik
1
11,1
53
89,8
54
100
Jumlah
9
13,2
59
86,7
68
100
Berdasarkan Tabel di atas, dapat diketahui
bahwa ibu hamil dengan dukungan keluarga
kurang sebanyak 9 orang (100%) sebanyak 8
orang (88,9%) tidak patuh dalam melakukan
pemeriksaan antenatal care dan 6 orang
(10,2%) patuh dalam melakukan pemeriksaan
antenatal care. ibu hamil dengan dukungan
keluarga baik sejumlah 54orang (100%) ada
sejumlah 1 orang (11,1%) tidak patuh dalam
melakukan pemeriksaan antenatal caredan 53
orang (89,9%) patuh dalam melakukan
Hubungan Antara Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Ibu Hamil Dalam Pemeriksaan Antenatal Care
Di Puskesmas Banyu Biru Kabupaten Semarang
PEMBAHASAN
Dukungan Keluarga
Berdasarkan hasil penelitian 68 responden
diketahui bahwa sebagian besar responden
mendapat dukungan keluarga baik sebanyak 54
responden (79,4%) dan dukungan keluarga
kurang sebanyak 14 responden (20,6%).
Dukungan keluarga ini terdiri dari empat
fungsi:
Dukungan informasional
Dari kuesioner hasil penelitian dapat
diketahui
bahwa
sebagian
responden
menjawab keluarga saya menganjurkan untuk
memeriksakan kehamilan ke tenaga kesehatan
sesuai jadwal sebanyak 41 responden (60,2%).
Hal ini disebabkan karena keluarga selalu
mendengarkan anjuran dari tenaga kesehatan
(bidan, dokter) untuk melakukan pemeriksaan
ulang sesuai dengan tanggal yang telah
ditentukan/ di tulis dalam buku KIA.
Partisipasi keluarga dalam mencari informasi
mempermudah tenaga kesehatan (dokter,
bidan) dalam memantau pertumbuhan dan
perkembangan ibu dan janin. Dari pertanyaan
keluarga menyarankan saya untuk beristirahat
yang cukup sebanyak 54 responden (79,4%),
hal ini membuktikan bahwa keluarga pada saat
ikut dalam kunjungan pemeriksaan kehamilan
aktif untuk menanyakan cara dalam menjaga
kehamilan yang benar. Serta pada pertanyaan
keluarga menyarankan untuk minum susu ibu
hamil sebanyak 58 responden (85,2%)
menggambarkan bahwa keluarga mengikuti
apa yang di anjurkan oleh tenaga kesehatan
pada saat melakukan kunjungan ulang
pemeriksaan kehamilannya.
Dukungan informasional bisa ditunjukkan
dengan nasehat, saran, pemberian informasi
selama kehamilan pada ibu. Dukungan
keluarga untuk memeriksakan kehamilannya
sangat penting untuk mendeteksi dini
komplikasi yang mungkin terjadi pada ibu
hamil. Hal ini sesuai teori menurut Friedman
(1998, p.198) dalam Setiadi (2008),
menyatakan bahwa dukungan informasional,
adalah keluarga berfungsi sebagai sebuah
kolektor dan diseminator (penyebar informasi).
Keluarga memberikan informasi mengenai
kehamilan yang dibutuhkan ibu hamil tentang
pemeliharaan kesehatan kehamilan
Dukungan penilaian
Dari hasil penelitian didapat hasil bahwa
sebagian besar responden menjawab bahwa
keluarga pernah membelai perut saya sebesar
32 responden (47,0%) dukungan yang
ditunjukkan dengan memberikan support atau
perhatian seperti membelai perut yang sedang
hamil, mencoba untuk ingin tahu tentang
kondisi kehamilannya dengan cara membaca
buku KIA, serta melindungi dan menjaga
kehamilannya
dengan
cara
membantu
mengerjakan pekerjaan rumah tangga sehingga
tidak membuat ibu hamil merasa kelelahan.
Dukungan penilaian (appraisal), yaitu keluarga
bertindak sebagai sebuah umpan balik,
membimbing dan menengahi pemecahan
masalah dan sebagai sumber dan validator
identitas keluarga. Keluarga memberi pujian
untuk menyemangati ibu hamil dalam
pemeriksaan kehamilan, saling bertukar
pendapat antara ibu dan keluarga tentang
kehamilan, menyelesaikan masalah dengan
cara musyawarah antara ibu dan keluarga
(setiadi, 2008).
Dukungan instrumental
Hasil
penelitian
pada
dukungan
instrumental sebanyak 43 responden (63,2%)
menjawab keluarga pernah membicarakan
tentang rencana tempat untuk persalinan,
berarti dalam hal ini keluarga dapat membantu
menyediakan apa yang nantinya dipersiapkan
dalam proses persalinan. Hal ini ditunjukkan
dengan adanya persiapan alat transportasi
untuk mengantar memeriksakan kehamilan
serta
keluarga
mau
mempersiapkan
perlengkapan pada calon bayi yang akan lahir.
Hal ini sesuai teori menurut Friedman (1998,
p.198) dalam Setiadi (2008), dukungan
instrumental adalah keluarga merupakan
sumber pertolongan praktis dan kongkrit.
Keluarga menyediakan sarana prasarana yaitu
misalnya menyediakan alat transportasi untuk
ibu hamil memeriksakan kehamilan di tenaga
kesehatan.
Dukungan emosional
Dukungan emosional pada hasil penelitian
didapatkan hasil bahwa sebanyak 41 responden
(60,2%) menjawab bahwa keluarga mau
mendengar keluhan anda dan memberikan
jalan keluar terhadap permasalahan seputar
kehamilan yang sedang dihadapi dalam
kehamilan ini, sehingga setiap ada masalah
pada kehamilannya selalu diceritakan pada
Hubungan Antara Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Ibu Hamil Dalam Pemeriksaan Antenatal Care
Di Puskesmas Banyu Biru Kabupaten Semarang
Hubungan Antara Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Ibu Hamil Dalam Pemeriksaan Antenatal Care
Di Puskesmas Banyu Biru Kabupaten Semarang
Hubungan Antara Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Ibu Hamil Dalam Pemeriksaan Antenatal Care
Di Puskesmas Banyu Biru Kabupaten Semarang
Kesehatan
Hubungan Antara Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Ibu Hamil Dalam Pemeriksaan Antenatal Care
Di Puskesmas Banyu Biru Kabupaten Semarang