Paper ESP
Paper ESP
Paper ESP
Abstract
Background: ESP is one method of artificial lift techniques when the reservoir
pressure is no longer able to raise the fluid to the surface. ESP used must comply
with the condition of the well. Objective: RA-011, RA-029 and RA-029 wells are
located in the area of Suko field. The three wells using artificial lift systems in the
form of Electric Submersible Pump. To find out if ESP installed is operating
properly, then do an evaluated and from the results of the evaluation can be do
redesign if ESP pump is not efficient anymore. Result: The result of the redesign
is RA - 011 well has 94 % water cut thus making the curve Inflow Performance
Relationship using IPR Composite. From the results of the calculation the
maximum flow rate is 2229 BFPD and 60 % of that maximum flow rate (1338
BFPD) is used to redesign so the pump that compatible is D1150N; with 142
stages; Pump Setting Depth fixed at 5525.2 ft. RA - 021 well has decreased the
rate of production. With a flow rate that is used for to do redesign is 3500 BFPD
obtained type of pump used is SN3600; 78 stages; Pump Setting Depth fixed at
5177.42 ft. RA - 029 well has 57 % water cut thus making the curve Inflow
Performance Relationship using IPR Vogel. From the results of the calculation the
maximum flow rate is 1970.18 BFPD and 60 % of that maximum flow rate (1182
BFPD) is used to redesign so the pump that compatible is D1150N; with 150
stages; Pump Setting Depth fixed at 4902.63 ft. Conclusion: If the ESP pump
1
2
being used is not efficient anymore, it is necessary to redesign to replace the ESP
pump.
Pendahuluan sembur alam. Ada beberapa metode
Minyak dari suatu sumur dapat pengangkatan buatan, salah satunya
sampai ke permukaan bumi karena adalah metode Electric Submersible
diproduksikan secara Sembur Alam Pump (ESP).
(Natural Flow) atau dengan
Pengangkatan Buatan (Artificial Perencanaan Electric Submersible
Lift). Pada metode sembur alam Pump sangat dipengaruhi oleh
(Natural Flow), reservoir memiliki produktivitas sumur dan sifat fluida
kemampuan untuk mengalirkan yang akan dipompa. Laju produksi
fluida dari reservoir ke permukaan fluida berpengaruh terhadap
karena sumur memiliki tekanan pemilihan jenis dan ukuran pompa.
reservoir yang tinggi. Hal ini terjadi karena setiap jenis
pompa memiliki laju produksi
Kondisi suatu sumur apabila optimum sesuai yang dianjurkan
diproduksikan terus-menerus maka berdasarkan jenis dan ukuran pompa
lama kelamaan akan mengakibatkan tersebut.
tekanan reservoir turun sehingga
mengakibatkan turunnya Dengan mengevaluasi pompa ESP
produktivitas sumur. Karena laju yang terpasang pada sumur RA-011,
alirnya turun untuk itu perlu adanya RA-021 dan RA-029, dapat terlihat
metode pengangkatan buatan bahwa pompa sudah tidak efisien
(Artificial Lift) yang dapat membantu lagi untuk mengangkat fluida
untuk mengangkat fluida sampai ke kepermukaan sesuai dengan
permukaan. produktivitas reservoirnya. Oleh
karena itu, perlu dilakukan
Metode Pengangkatan Buatan perencanaan ulang pemakaian pompa
(Artificial Lift) digunakan apabila ESP dengan melakukan kembali
tekanan reservoir sudah tidak mampu perhitungan ESP dengan asumsi
lagi untuk memproduksikan secara water cut tidak mengalami
3
Maksud dari evaluasi adalah untuk Sumur RA-011 merupakan salah satu
mengetahui apakah pompa ESP yang sumur yang laju produksinya
terpasang masih efisien atau tidak mengalami kenaikan, sehingga perlu
untuk memproduksikan fluida dari dilakukan perencanaan ulang pompa
dalam sumur. Hasil dari evaluasi Electric Submersible Pump karena
tersebut dapat digunakan untuk tahap pompanya mengalami up thrust.
selanjutnya yaitu perencanaan ulang. Sumur RA-011 mempunyai laju
Langkah untuk melakukan produksi terakhir dengan hasil test
perencanaan ulang ESP adalah unloading yaitu sebesar 16 bbl/h atau
sebagai berikut : 384.06 bbl/d. Pompa yang terpasang
tipe D460N / 68 stages.
Pembuatan Kurva IPR
Penentuan Laju Produksi Di bawah ini merupakan grafik laju
Desain produksi sumur RA-011.
Penentuan Specific Gravity
Fluida Campuran
Penentuan Gradien Fluida
Penentuan Pump Intake
Pressure
Perhitungan Gas
Penentuan TMPF
4
A = 0.434
Laju Produksi RA-011
1 Menentukan Produktivity
1 Index (PI)
1
1 Q
1
PI =
Gros s , BPD
Q Sebelum
Pr xA
1
0
Pemasanga
n ESP
Q Setelah
Pemasanga
n ESP
(
Fo PrPb+
1.8
+Fw(Pr Pwf ) )
0 Pemasanga
0 n ESP
0 PI = 0.76 STB/day/psi
0
6-Jan 11-Ja n 16-Jan 21-Ja n 26-Ja n Menentukan nilai Qb
Wa ktu
Qb= PI (Pr Pb)
= 100 BFPD
tg =
( )
CD
Menentukan nilai F untuk
= 0.52
persamaan Bo
Menentukan tg SGgas
0.5
CD ( SGoil )
tg =
( )
CG
F = Rs x
+
= 1.924 1.25T
= 442.45
Menentukan Qmax
Qmax = Menentukan Oil Formation
Volume Factor (Bo)
Qo max
Qo max+Fw Pr( PI
tan ) Bo = 0.972 +
0.000147F1.175
= 1186 BFPD
Penentuan Laju Produksi Desain = 1.16 bbl/stb
Qd = 60 % x Qmaksimum
= 60 % x 1186
Menentukan Gas Formation
= 712 BFPD
Pwf@Qd = 893.01 psi Volume Factor (Bg)
Penentuan Spesific Gravity Fluida
5 . 04 xZxT ( R)
Campuran PIP
SGmix = (WC x SGwater) + Bg =
((1-WC) x SGoil) = 4.7 bbl/mcf
= 1.012
Penentuan Gradien Fluida Menentukan Total Volume
Gf = 0.433 x SGmix Gas (Tg)
= 0.438 psi/ft
Penentuan Pump Intake Pressure BOPDxGOR
PIP = Pwf (Gf x Tg = 1000
(MidPerfo PSD)) = 198.13 mcf
= 741.77 psi
Perhitungan Gas Menentukan Solution Gas
(Sg)
Menentukan Solution Gas/Oil
Ratio (Rs) Pada Pump Intake
6
= 18.24 BGPD
Vt@AGH = Vo + Vg + Vw
7
=
(18736.24. 92 ) x 100
Gradien Fluida (Gf) =
0.433 x Composite Sp.GR
%
= 0.433 x 1.009
= 2.48 %
= 0.437 psi/ft
Penentuan Total Mass of Penentuang Total Dynamic Head
Produced Fluid Vertical Lift (HD) =
TMPF = [(Vt x Fo x SGoil) + (Vt x Pump Setting Depth -
Fw x SGwater) x 62.4
PIP
x5.6146] + ( GradienFluida )
[Vt x Fo x GOR x SGgas x
0.0752]
= [(736.92x 0.06 x 0.887) = 5525.20 -
(741. 77
0 . 437 )
+ (736.92x 0.94 x 1.02)
x 62.4 x 5.6146] + = 3827.62 ft
4 . 8655
ID
desain yaitu sebesar 736.92 BFPD.
= Sehingga tipe pompa yang
digunakan adalah D1150N, 400
1 .85 1. 85
2 . 083 (100
120 ) ( 736 . 92
34 . 3 )
Single Stages, 3500 RPM, 60 Hz.
Voltage Dipermukaan
= Voltage drop dalam
Pembahasan
sumur + Voltage Motor
= 78.75 + 971
Evaluasi terhadap Electric
= 1049.75 volt
Submersible Pump (ESP) sangat
Maka Kilo Volt Ampere penting dilakukan agar dapat
(KVA) yang dibutuhkan adalah : mengetahui apakah pompa yang
KVA = terpasang dapat beroperasi sesuai
dengan yang diharapkan, dimana
Voltage Dipermukaan x Ampere Motor x 3hasil dari evaluasi tersebut dapat
1000
digunakan untuk perencanaan lebih
1049.75 x 38 .9 x 3 lanjut dengan tujuan untuk
= 1000 mengoptimalkan laju produksi
sumur.
= 70.73 KVA
Pada sumur RA-011 terpasang
Berdasarkan lampiran tabel,
pompa ESP tipe D460N; 84 stages;
maka transformer yang dipilih adalah
motor tipe 540, 6, 6062, DA-UT, CS,
260 KVA, 30 80 Hz.
AS (60 HP / 38.9 A / 971 V); gas
11
separator tipe REDA 400/400 VGSA NEW (240 HP / 56.7 A / 2550 V);
D20-60, 400/400; AGH tipe REDA gas separator tipe VGSA S20-90,
400/400 AGH; kabel tipe 538/540 RLOY 1.18 INC, M-TRM
RedaMax400 AWG4, 5 KV; ES; kabel tipe RedaMax400 AWG4,
Transformer 260 KVA, 30-80 Hz; 5 KV; Transformer 400 KVA, 30-80
VSD tipe VARISTAR 2000+ VSD: Hz; VSD tipe VARISTAR 2000+
ST7, 200 KVA, N3R, 6P, VSD: ST7, 390 KVA, N3R, 6P,
UNICONN. Namun setelah UNICONN. Namun dengan
pemesangan pompa tersebut, laju berjalannya waktu, laju produksinya
produksinya tiba-tiba naik melebihi mengalami penurunan dan
kemampuan pompa mengalirkan menyebabkan pompa yang terpasang
fluida sehingga perlu dilakukan sudah tidak efisien lagi. Sehingga
perencanaan ulang dengan laju perlu dilakukan perencanaan ulang
produksi desain sebesar 60 % dari untuk mengganti pompa tersebut.
Qmax (712 BFPD). Setelah Setelah dilakukan perencanaan ulang
dilakukan perencanaan ulang didapatkan pompa ESP tipe SN3600;
didapatkan pompa ESP tipe D1150N; 104 stages; motor tipe 562, 8, 9411
98 stages; motor tipe 540, 8, 6062, DOMINATOR RK-UT, RLOY,
DA-UT, CS, AS (60 HP / 38.9 A / NEW (240 HP / 56.7 A / 2550 V);
971 V); gas separator tipe REDA gas separator tipe VGSA S20-90,
400/400 VGSA D20-60, 400/400; 538/540 RLOY 1.18 INC, M-TRM
AGH tipe REDA 400/400 AGH; ES; kabel tipe RedaMax400 AWG4,
kabel tipe RedaMax400 AWG4, 5 5 KV; Transformer 400 KVA, 30-80
KV; Transformer 260 KVA, 30-80 Hz; VSD tipe VARISTAR 2000+
Hz; VSD tipe VARISTAR 2000+ VSD: ST7, 390 KVA, N3R, 6P,
VSD: ST7, 200 KVA, N3R, 6P, UNICONN.
UNICONN.
Pada sumur RA-029 terpasang
Pada sumur RA-021 terpasang pompa ESP tipe D460N; 170 stages;
pompa ESP tipe S8000N; 74 stages; motor tipe 540, 6, 6062, DA-UT, CS,
motor tipe 562, 8, 9411 AS (60 HP / 38.9 A / 971 V); gas
DOMINATOR RK-UT, RLOY, separator tipe DRS, 400/400 RLOY .
12
87 HS MON, M-TRM ES; AGH tipe ST7, 200 KVA, N3R, 6P,
D5-21 CR-CT 400/400 CS VTHD, . UNICONN.
68 INC, S-TRM, HSN, ES, NI-RST;
kabel tipe RedaMax400 AWG4, 5
KV; Transformer 260 KVA, 30-80
Hz; VSD tipe VARISTAR 2000+ Kesimpulan
VSD: ST7, 200 KVA, N3R, 6P,
Dari hasil analisa didapatkan
UNICONN. Pada awalnya
beberapa kesimpulan sebagai
pendesiain pompa di kantor
berikut:
mengasumsikan bahwa produksinya
akan mengalami penurunan, namun 1. Laju alir maksimum sumur
setelah pemesangan pompa tersebut, RA-011 dan RA-029 sebesar
laju produksinya stabil pada 677 1186 BFPD dan 1970.18
BFPD dan laju produksi tersebut BFPD
melebihi kemampuan pompa
2. Laju produksi desain sebesar
D460N mengalirkan fluida. Sehingga
60 % dari Qmax
perlu dilakukan perencanaan ulang
3. Sumur RA-011 mengalami
dengan laju produksi desain sebesar
up thrust sehingga dilakukan
60 % dari Qmax (1182 BFPD).
up size pompa. Dengan laju
Setelah dilakukan perencanaan ulang
produksi desain 712 BFPD,
didapatkan pompa ESP tipe D1150N;
pompa ESP diganti dari tipe
165 stages; motor tipe 540, 6, 6062,
D460N; 84 stages menjadi
DA-UT, CS, AS (60 HP / 38.9 A /
D1150N; 98 stages
971 V); gas separator tipe DRS,
400/400 RLOY .87 HS MON, M- 4. Sumur RA-021 mengalami
TRM ES; AGH tipe D5-21 CR-CT down thrust sehingga
400/400 CS VTHD, .68 INC, S- dilakukan down size pompa.
TRM, HSN, ES, NI-RST; kabel tipe Dengan laju produksi desain
RedaMax400 AWG4, 5 KV; 3500 BFPD, pompa ESP
Transformer 260 KVA, 30-80 Hz; diganti dari tipe S8000N; 74
VSD tipe VARISTAR 2000+ VSD:
13