Chondrichthyes
Chondrichthyes
Chondrichthyes
ABSTRACT
1
memiliki insang yang tidakditutup oleh operkulum. Tiap lengkung insang
laminar (septum melebihi panjang filamen) dan masing-masing insang
memiliki lubang luar, kecuali pada Chimaera. Tidak memiliki paru-paru atau
gelumbung renang. Pada yang jantan sirip pelvik mengalami modifikasi
menjadi klasper.
Kata kunci : Ikan , Chondrichtyes, Elasmobranchii, dan Holocephalii
PENDAHULUAN
Pisces dalam istilah bahasa Indonesia dikenal sebagai ikan yang
meliputi semua jenis ikan, baik yang tidak mempunyai rahang (termasuk ke
dalam superkelas: Agnatha) maupun ikan yang mempunyai rahang (termasuk
ke dalam superkelas: Gnathostomata) yang terdiri dari ikan bertulang rawan
(kelas chondrichthyes) dan ikan bertulang sejati (kelas osteichthyes). Dalam
perkembangannya, taksonomi ikan mengalami pergeseran terutama pada taksa
superkelas yang pada periode sebelumnya semua ikan dikelompokkan ke
dalam taksa kelas: Pisces. Perkembangan yang relatif terbaru adalah susunan
urutan klasifikasi ikan atau pisces menurut Nelson, 1994 (Hickman et.al., 1998,
Pough et.al., 2002), yaitu dengan uraian sebagai berikut ini.
Phylum: Chordata
Subphylum: Vertebrata
I. Superkelas: Agnatha yang berasal dari bahasa latin: a artinya tidak, gnathos
berarti rahang. Semua ikan yang tidak mempunyai struktur rahang
dikelompokkan ke dalam superkelas agnatha. Superkelas ini mempunyai
anggota, yaitu:
(a) Kelas: Myxini (berasal dari arti kata myxa = lumpur, karena kebiasaannya
yang berendam di dalam lumpur); seperti pada ikan hagfish. Ciri ikan dari
superkelas: Agnatha, yaitu: mulut terdapat di ujung atau terminal dengan
empat pasang tentakel, kantung hidung mempunyai saluran ke pharynx,
jumlah kantung insang 5-15 pasang. Sistem reproduksinya sebagian
hermafrodit. Misalnya ikan Myxine dan Bdellostoma.
2
yang termasuk kelas cephalaspidomorphi adalah ordo petromyzontes
dengan contohnya ikan lamprey. Ciri kelas ini, yaitu: memiliki mulut
penghisap dengan gigi-gigi tanduk, kantung hidung tidak berhubungan ke
mulut, jumlah kantung insang tujuh pasang. Ikan yang termasuk dalam kelas
cephalaspidomorphi misalnya Petromyzon dan Lamptera. Untuk mengingat
kembali bentuk luar ikan hagfish dan lamprey, Anda dapat mempelajari
kembali teori serta ilustrasi gambar pada bahan ajar Taksonomi Vertebrata
modul 4 tentang pisces.
II.Superkelas: Gnathostomata (berasal dari kata gnathos = rahang, dan kata stoma
= mulut). Semua ikan yang mempunyai struktur rahang dikelompokkan ke
dalam superkelas gnathostomata. Ciri lain adalah selalu mempunyai anggota
tubuh berpasangan, juga terdapat struktur notochorda atau dalam bentuk lain
tulang pusat vertebrae. Ikan dari superkelas gnathostomata terdiri dari 2 kelas,
yaitu:
(a) Kelas: Chondrichthyes (berasal dari kata chondros = tulang rawan dan kata
ichthyos = ikan). Semua ikan dengan rangka tersusun dari tulang rawan
termasuk ke dalam kelas chondrichthyes;
(b) Kelas: Osteichthyes (berasal dari kata osteon = tulang keras, tulang sejati dan
berasal dari kata ichthyos = ikan). Ciri ikan kelas ini di samping bertulang
sejati juga memiliki celah insang tunggal di setiap sisi tubuh dengan penutup
insang yang disebut operculum.
A. KELAS CHONDRICHTHYES
3
2. Tidak mempunyai gelembung renang.
3. Memiliki usus dengan katup-katup spiral.
B. KARAKTERISTIK CHONDRICHTHYES
I. Ciri-ciri Umum
Ciri-ciri umum dari Chondrichthyes diantaranya dalam
Simatupang (2010) adalah :
1. Rangka tulang rawan (cartilago).
2. Kulit ditutupi oleh sisik-sisik plakoid (yang berasal dari kombinasi
mesoderm dan ektoderm) dan ada pula yang tidak memiliki sisik
(chimaera).
3. Celah insang ada satu pasang, lima pasang dan tujuh pasang
4. Letak celah insang lateral dan ventral
5. Mulut terletak pada sisi ventral
6. Ada yang mempunyai spirakulum dan ada yang tidak
7. Sirip berpasangan
8. Tidak memiliki gelembung renang
9. Lubang hidung sepasang
10.Seks terpisah, fertilisasi (pembuahan) terjadi di dalam tubuh;
ovipar atau ovivipar.
4
Gambar 1. Kerangka Tulang Rawan Hiu
2. Exoskeleton terdiri atas sisik-sisik placoid kecil dan banyak kelenjar
mukosa, terdapat sirip median dan sirip berpasang , semua ditopang
oleh jejari sirip, sirip pelvicus membentuk beberapa bagiannya
menjadi claspers pada hewan jantan.
5
Gambar 3. Celah insang pada hiu
b. Tidak ada operculum
c. Diantara rima oris dan insang pertama terdapat lubang spiraculum
atau spirakel
d. Memiliki dua lubang nostril yang tidak berhubungan dengan cavum
oris.
e. Penciumannya kuat.
4. Tractus digestivus (Sistem Pencernaan) :
a. Rima oris terdapat di sebelah ventral dari rostrum.
6
c. Gigi yang terlapisi email, gigi tanggal berulang kali dan sering
ditemukan.
Gambar 5. Gigi
d. Bagian terakhir intestinum ialah rektem yang bermuara ke dalam
kloaka
5. System cardiovascular (Sistem Peredaran Darah):
a. Cor (Jantung) beruang dua terdiri atas satu ruang ventrical dan satu
dengan satu sinus venosus, conus arteriosus, hanya berisi darah
vena, terdapat beberapa pasang archus aorticus,
b. Venae melebar menjadi sinus
c. Erythrocyte berbentuk oval dan berinti.
7
e. Pada jenis yang ovivar, punya telur yang khas, telur tertutupi oleh
kapsul telur yang unik, masing-masing jenis berbeda bentuknya.
8
9. Ureter bermuara ke dalam kloaka
10. Vas deverens maupun oviduct bermuara ke dalam kloaka
11. Suhu tubuh tergantung pada lingkungannya (endoterm)
12. Tidak memiliki gelembung renang sehingga yang berperan dalam organ
hidrostatis adalah hati sehingga dapat memberikan daya apung di dalam
air.
13. Memiliki spirakel
9
Subclass holocephali, berasal dari kata holo yang artinya seluruh,
dan chepala yang berarti kepala. Salah satu contoh dari subclassis ini
adalah Chimaera. Mereka tinggal dekat dasar bawah laut dan
memakan moluska dan invertebrata lainnya.
Elasmobranchii Holocephalii
No.
(Hiu, pari) (Chimaera)
1. Rahang atas terpisah dengan Rahang atas menyatu dengan
tengkorak tengkorak
2. Memiliki spirakel tidak ada spirakel
3. Tidak memilki operculum Insang ditutupi oleh operkulum tunggal
4. Jumlah celah insang 5-7 pasang Jumlah celah insang 1 pasang
5. ovipar, ovovivipar, vivipar semua ovipar
6. Gigi, terus diganti Gigi tidak gugur
7. Mata kecil Mata besar
Tabel 2. Nama Ordo dan Jumlah Familia pada Chondrichthyes
10
Holochepalii 1. Chimaeriformes (3 Familia)
(1 ordo)
Total 15 Ordo 59 Familia
Berikut klasifikasi Chondrichtyes tersebut:
1. Subclassis Elasmobranchii:
Terdapat sekitar 600 spesies yang termasuk ke dalam subclass ini, termasuk
sharks (hiu) dan rays (pari). Habitatnya kebanyakan hidup di laut lepas,
beberapa hidup di kedalaman perairan, sementara yang lain banyak yang
hidup di dasar laut.
Memiliki ciri-ciri umum:
1) Rahang atas terpisah dengan tengkorak
2) Tidak memiliki tutup insang (operculum)
3) Sirip pectoral tidak dapat digerakkan.
1. Ordo Carcharhiniformes
Hiu tanah, atau Carcharhiniformes, merupakan ordo terbesar dari
hiu. Dengan lebih dari 270 spesies, carcharhiniformes mencakup
sejumlah jenis umum hiu, seperti catsharks, swellsharks, dan hiu pasir.
Anggota dari ordo ini dicirikan oleh adanya membran pengelip di atas
mata, dua sirip punggung, sirip anal, dan lima celah insang.
Menurut FishBase, 8 famili dari ordo Carcharhiniformes adalah:
a) Carcharhinidae
Merupakan jenis hiu yang hidup berpindah-pindah dan tinggal
di laut yang hangat (terkadang juga di air payau atau air tawar) seperti
hiu harimau, hiu biru, hiu banteng, dan hiu susu. Karakteristik ordo
carcharhiniform yang biasa terdapat pada jenis hiu ini meliputi mata
bulat dan sirip pektoral yang berada tepat di belakang lima celah
insangnya. Kebanyakan spesies ini vivipar, individu baru akan
dikeluarkan dalam keadaan seluruh tubuhnya telah berkembang
penuh. Kelompok hiu requiem mempunyai ukuran yang bermacam-
macam, mulai dari 69 cm panjang hiu hiu sharpnose Australia dewasa,
11
hingga 55 m panjang hiu harimau dewasa. Pada famili
Carcharhinidae terdapat 62 spesies.
Kingdom : Animalia
Sub Kingdom : Bilateria
Infra Kingdom : Deuterostomia
Phylum : Chordata
Subphylum : Vertebrata
Infraphylum : Gnathostomata
Superclassis : Chondrichthyes
Classis : Chondrichthyes
Subclassis : Elasmobranchii
Ordo : Carcharhiniformes
Familia : Carcharhinidae
Genus :
Species :
Morfologi:
Hiu harimau merupakan satu dari hiu terbesar, dan satu-satunya
anggota genus Galeocerdo. Hiu dewasa memiliki panjang tubuh
berkisar antara 3,25 m hingga 4,25 m, dan berbobot 385 kg hingga
635 kg. Hiu ini banyak ditemukan di samudera tropis dan hangat,
terutama di sekitar pulau di tengah Pasifik. Hiu harimau adalah
pemburu soliter, dan berburu di malam hari. Hiu harimau adalah
predator berbahaya, karena memakan banyak benda. Makanannya
biasanya ikan, singa laut, burung, hiu kecil, cumi-cumi dan penyu.
Terkadang juga ditemukan barang buatan manusia seperti ban, atau
plat mobil. Hiu harimau adalah penyerang kedua terfatal setelah great
white shark, dan, bersama dengan great white shark, dianggap sebagai
hiu paling berbahaya bagi manusia.
Kingdom : Animalia
Sub Kingdom : Bilateria
Infra Kingdom : Deuterostomia
Phylum : Chordata
Subphylum : Vertebrata
Infraphylum : Gnathostomata
Superclassis : Chondrichthyes
12
Classis : Chondrichthyes
Subclassis : Elasmobranchii
Ordo : Carcharhiniformes
Familia : Carcharhinidae
Genus : Galeocardo
Species : Galoecardo cuvier
b) Hemigaleidae
1) Chaenogaleus
13
Chaenogaleus affinis adalah spesies hiu musang yang sudah punah
yang ada selama periode Miosen . Ini digambarkan oleh Probst
pada tahun 1879.
Kingdom : Animalia
Sub Kingdom : Bilateria
Infra Kingdom : Deuterostomia
Phylum : Chordata
Subphylum : Vertebrata
Infraphylum : Gnathostomata
Superclassis : Chondrichthyes
Classis : Chondrichthyes
Subclassis : Elasmobranchii
Ordo : Carcharhiniformes
Familia : Hemigaleidae
Genus : Chaenogaleus
Species : Chaenogaleus
macrostoma
2) Hemigaleus
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Class : Chondrichthyes
14
Ordo : Carcharhiniformes
Familia : Hemigaleidae
Genus : Hemigaleus
3) Hemipristis
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Class : Chondrichthyes
Ordo : Carcharhiniformes
Familia : Hemigaleidae
Genus : Hemipristis
4) Paragaleus
15
Genus ini memiliki moncong bulat atau sedikit runcing, celah
insang pendek, dan mulut melengkung lebar. Gigi bagian atas
memiliki katup yang panjang, dan tidak ada area ompong pada
garis tengah rahang. Sirip punggung dan sirip pelvis dan lobus
caudal bawah tidak berbentuk falchate. Spesies fosil yang dikenal
meliputi P. pulchellus dan P. antunesi.
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Class : Chondrichthyes
Ordo : Carcharhiniformes
Familia : Hemigaleidae
Genus : Paragaleus
16
Satu-satunya spesies dari houndshark barbeled adalah
Leptocharias smithii. Ini adalah demersal spesies yang ditemukan di
perairan pesisir timur Samudera Atlantik dari Mauritania ke Angola,
pada kedalaman 10-75 m (33-246 ft). Ini nikmat berlumpur habitat,
terutama di sekitar mulut sungai. Barbeled houndshark yang ditandai
dengan tubuh yang sangat ramping, sungut hidung, alur panjang di
sudut mulut, dan seksual dimorfik gigi. Panjang maksimum yang
diketahui adalah 82 cm. Kemungkinan kuat-renang dan oportunistik,
yang houndshark barbeled telah dikenal untuk menelan ikan
bertulang, invertebrata, telur ikan, dan bahkan benda-benda termakan.
Hal ini vivipar, dengan betina bantalan liter dari tujuh anak muda;
berkembang embrio yang ditopang oleh globular yang unik plasenta
struktur. The IUCN telah menilai houndshark barbeled sebagai hampir
terancam, tekanan memancing berat terjadi di seluruh jangkauan dan
digunakan untuk daging dan kulit.
Boundshark memiliki tubuh yang sangat ramping dan mata oval
horizontal yang dilengkapi dengan membran nictitating internal.
Sepasang mutiara kecil ada di belakang mata. Setiap lubang hidung
didahului oleh barbel yang ramping. Mulutnya panjang dan
melengkung kuat, dengan alur yang sangat panjang di sudut-sudutnya
membentang ke kedua rahang. Ini memiliki 46-60 baris gigi atas dan
43-54 baris gigi yang lebih rendah; Masing-masing gigi berukuran
kecil, dengan ujung tengah yang sempit dan sepasang cusplet lateral.
Luar biasa untuk hiu, dimorfisme seksual gigi terjadi, dengan gigi
depan pada pria menjadi sangat membesar. Kedua sirip punggung itu
kecil dan berukuran sama; yang pertama diposisikan antara sirip dada
dan panggul, dan yang kedua di atas sirip dubur. Batas dorsal sirip
ekor halus dan tidak memiliki takik (precaudal pit) di dasarnya; lobus
sirip ekor bagian bawah hampir tidak ada. Hiu ini berwarna abu-abu
terang di atas dan keputihan di bawahnya. Laki-laki dan perempuan
tumbuh hingga usia 77 dan 82 cm (30 dan 32 inci).
17
Gambar 10.
Klasifikasi:
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Class : Chondrichthyes
Ordo : Carcharhiniformes
Familia : Leptochariidae
Genus : Leptocharias
18
dan rata dan cuping besar kulit di depan setiap lubang hidung. Sirip
punggung pertama ditempatkan di belakang sirip dada tapi di depan
sirip pelvis.
Tubuhnya tegas dan sangat tipis. Kepala agak rata dan
meruncing ke moncong berbentuk pendek dan berbentuk lonceng.
Lubang hidung cukup besar dan terbagi oleh lobus kulit yang
berkembang dengan baik pada tepi anterior; bukaan incurrent
berbentuk tubular. Mata oval besar dan horizontal ditempatkan cukup
tinggi di kepala dan memiliki membran nictitating yang tidak
sempurna (pelindung kelopak mata ketiga); Ada pegunungan yang
menonjol di bawahnya. Mulut membentuk lengkungan yang panjang
dan lebar dengan alur yang sangat pendek di sudutnya. Gigi kecil
dengan biasanya tiga katup pada pria dan lima katup pada wanita;
Bagian tengahnya terpanjang. Gigi bagian atas terbuka saat mulut
tertutup. Ada lebih dari 80 baris gigi di rahang atas. Ada lima pasang
celah insang; papila (struktur seperti puting susu) ada di lengkungan
insang.
Kedua sirip punggung itu berbentuk segitiga dengan apeks yang
bundar dan margin trailing yang lembut. Sirip punggung pertama
sedikit lebih besar dari yang kedua dan berasal dari belakang dasar
sirip dada, sedangkan yang kedua berasal dari atas sirip dubur. Sirip
dada dan panggul memiliki tip yang membulat, dengan bekas yang
jauh lebih besar dan lebih luas dari yang terakhir. Sirip pelvis pada
pria memiliki klitoris yang agak memanjang dan tumpul. Sirip dubur
segitiga yang rendah jauh lebih kecil daripada sirip punggung. Sirip
ekor pendek, dengan lobe bawah yang nyaris tidak berkembang dan
ujung yang berbeda dan membesar pada lobus atas. Kulit ditutupi oleh
dentikel dermal yang tumpang tindih; Mahkota denticle sempit dan
ditempatkan pada tangkai yang sempit, dengan tiga gigi di pinggiran
posteriornya. Pewarnaannya khas, terdiri dari pola kemiringan yang
beragam dari tanda-tanda gelap mulai dari yang kecil sampai yang
lebih besar dari pada mata, dengan latar belakang kecoklatan. Secara
19
khusus, ada tiga titik di atas tempat melengkung keempat, membentuk
"wajah badut", di bawah setiap sirip punggung. Bintik-bintik itu
meluas ke sirip punggung dan sirip dubur, dan permukaan bagian atas
sirip dada dan panggul. Bagian bawahnya bervariasi dari putih keabu-
abuan dengan bercak-bercak samar.
Gambar 11.
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Class : Chondrichthyes
Ordo : Carcharhiniformes
Familia : Proscylliidae
Genus : Proscyllium
20
mencapai 1,1 m (3,6 kaki), anjing langsing langsing dapat
diidentifikasi oleh kepalanya yang rata dan pipih dengan moncong
berbentuk lonceng yang panjang dan khas. Mulutnya berbentuk
lingkaran pendek di sudutnya, dan berisi barisan gigi yang sangat
tinggi di kedua rahangnya. Dua sirip punggungnya kira-kira sama
dengan ukurannya.
Si kelinci langsing langsing memiliki tubuh yang sangat kurus
dan kepala yang lebar dan rata. Moncongnya panjang, dengan garis
besar berbentuk lonceng tersendiri bila dilihat dari atas. Mata
memiliki bentuk oval memanjang memanjang, dan dilengkapi dengan
membran nictitating dasar (pelindung kelopak mata ketiga). Di bawah
setiap mata adalah punggungan yang menonjol, dan di belakang ada
sedikit lebih kecil. Lubang hidung didahului oleh kulit kecil yang
hampir berbentuk segitiga. Garis mulut membentuk sudut; Ada alur
yang sangat pendek di sudut mulut. Rahang atas dan bawah masing-
masing berisi 96-99 dan 108-114 baris gigi kecil dan sangat dekat;
Masing-masing gigi memiliki tangkai udara tegak sempit yang diapit
oleh cusplets kecil di kedua sisinya. Kelima pasang celah insang
pendek.
Sirip dada berasal dari celah insang keempat dan memiliki
margin melengkung lembut. Sirip pelvis berukuran kecil dan sudut;
Laki-laki memiliki claspers menunjuk. Kedua sirip punggung serupa
ukuran dan bentuknya, dengan apexes yang membulat sempit dan
margin trailing cekung. Sirip punggung pertama berasal dari belakang
sirip dada, sedangkan sirip punggung kedua berasal dari sirip pelvis
dan dubur. Tonjolan garis tengah ada di antara sirip punggung. Sirip
dubur kurang dari setengah setinggi sirip punggung pertama, dan
memiliki margin trailing yang hampir lurus. Sirip ekor pendek dan
sempit membentuk sekitar seperenam dari total panjang; lobus sirip
ekor bawah tidak jelas, sedangkan lobus atas memiliki takaran ventral
yang kuat di dekat ujungnya. Kulitnya tertutup rapat oleh dentikel
dermal yang kecil dan tumpang tindih. Mahkota setiap denticle
21
dipasang pada tangkai pendek dan beruang tiga jungkir balik
horizontal yang mengarah ke gigi seperti pisau marjinal, dengan gigi
tengah sangat panjang. Spesies ini berwarna abu-abu kecoklatan polos
di atas dan lebih ringan di bawahnya. Beratnya tumbuh sampai 1,1 m
(3,6 kaki) dan berat 4 kg (8,8 lb), dengan betina mencapai ukuran
yang sedikit lebih besar daripada jantan.
Gambar 12.
Klasifikasi:
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Class : Chondrichthyes
Ordo : Carcharhiniformes
Familia : Pseudotriakidae
Genus : Gollum
f) Scyliorhinidae (catsharks)
Catshark karang memiliki tubuh yang sangat ramping, silinder,
kencang dan kepala pendek dan sempit. Moncongnya pendek dan
sedikit diratakan, dengan ujung tumpul. Mata secara horizontal
lonjong dan terlindungi oleh membran nictitating yang tidak
sempurna; Di belakang ada spirakel dengan ukuran sedang. Lubang
22
hidung yang besar sebagian besar ditutupi oleh lipatan kulit segitiga
yang luas dan pada tepi anterior mereka, meninggalkan bukaan kecil
dan eksisi yang ada. Flaps hidung mencapai mulut, menutupi sepasang
lekukan lebar yang menghubungkan bukaan dan mulut yang ada.
Mulut yang panjang dan sudutnya memiliki alur yang sangat panjang
di sudut yang membentang ke kedua rahang atas dan bawah. Gigi
kecil memiliki ujung tengah yang sempit yang diapit oleh 1-2 cusplets
di kedua sisinya. Ada lima pasang celah insang.
Sirip dada cukup besar. Sirip punggung pertama miring ke
belakang dan berasal dari belakang dasar sirip pelvis; sirip punggung
kedua juga berbentuk dan sedikit lebih kecil dari yang pertama, dan
berasal dari bagian depan sirip dubur. Laki-laki dewasa memiliki
keriput tipis dan kurus yang memiliki sekitar dua pertiga jarak antara
sirip pelvis dan dubur. Sirip dubur jauh lebih kecil dari sirip
punggung. Sirip ekor relatif pendek dan lebar, dengan lobus rendah
yang tidak jelas dan takaran ventral di dekat ujung lobus atas.
Kulitnya tebal dan tertutup oleh dentikel dermal yang dikalsifikasi
dengan baik. Sangat bervariasi dalam pewarnaan, catshark karang
tidak memiliki tanda pelana yang menonjol namun memiliki banyak
bintik hitam dan putih dengan latar belakang keabu-abuan. Bintik-
bintik ini sering kali berjalan bersama untuk membentuk garis
horisontal, yang mencakup tip putih pada sirip punggung dan garis
putih melalui celah insang. Bagian bawahnya putih polos. Spesies ini
tumbuh hingga 70 cm (28 inci).
Tubuh kucing karang yang memanjang memungkinkannya
bergerak masuk dan melalui ruang-ruang kecil di lingkungan terumbu,
meski tidak "merangkak" menggunakan sirip dada dan panggulnya
seperti hiu epaulet (Hemiscyllium ocellatum). Hal ini terutama
crepuscular dan nokturnal, dengan aktivitas mencari makan aktif
dimulai pada sore hari dan berakhir sebelum matahari terbit. Pada
siang hari, biasanya di bawah naungan seperti overhang terumbu atau
cekung cekung, baik secara sendiri-sendiri atau dalam kelompok. Hiu
23
individu bisa kembali ke tempat persembunyian yang sama pada hari-
hari berikutnya. Spesies ini memakan hewan invertebrata bentik kecil
dan ikan bertulang; Spesimen tawanan telah diamati terbaring diam
dan menerjang mangsa yang masuk ke dalam jangkauan.
Catshark karangnya ovipir, dengan telur betina menghasilkan
dua buah sekaligus. Setiap telur tertutup dalam kapsul berbentuk tas
kira-kira 6-8 cm (2,4-3,1 inci) panjang dan lebar 2 cm (0,79 inci),
dengan dua "pinggang" yang dibatasi; Salah satu ujung kapsul adalah
squared off sementara yang lain menanggung dua "tanduk" singkat
yang mungkin berakhir dengan sulur pendek. Betina menyimpan telur
di bagian bawah, bukan mengikatnya ke struktur vertikal. Kapsul
berwarna coklat muda saat baru diletakkan dan gelap seiring
berjalannya waktu. Telur menetas dalam 4-6 bulan pada suhu 26 C
(79 F). Hiu yang baru menetas berukuran panjang 10-13 cm (3,9-5,1
inci) dan memiliki pola dorsal kontras yang kontras dengan batang
vertikal dan terang, terkadang dengan titik hitam dan putih. Pada usia
tiga bulan, anak-anak muda tumbuh dengan ukuran 4-5 cm (1,6-2,0
inci) dan warnanya telah pudar agar sesuai dengan yang dimiliki orang
dewasa. Laki-laki dan perempuan mencapai kematangan seksual
masing-masing sekitar 47-62 cm (19-24 in) dan 49-57 cm (19-22 in).
Gambar 13.
Klasifikasi:
Kingdom : Animalia
24
Filum : Chordata
Class : Chondrichthyes
Ordo : Carcharhiniformes
Familia : Scyliorhinidae
Genus : Atelomycterus
25
Gambar 14. Hiu martil
Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Class : Chondrichthyes
Ordo : Carcharhiniformes
Familia : Sphyrnidae
Genus : Sphyrna
h) Triakidae (houndsharks)
Houndsharks dibedakan dengan sirip punggung besar tanpa
tulang, sirip dubur, dan mata oval dengan kelopak mata yang
nictitating. Ukurannya kecil sampai sedang, berkisar antara 37
sampai 220 cm (1,21 sampai 7.22 ft) dalam panjang dewasa.
Mereka ditemukan di seluruh dunia di perairan hangat dan
beriklim sedang, di mana mereka memakan ikan dan binatang
invertebrata di dasar laut dan di tengah air.
The Japanese topeshark (Hemitriakis japanica) adalah
spesies houndshark, di keluarga Triakidae. Bisa mencapai panjang
hingga 1,1 m. Hal ini ditemukan di Pasifik barat laut subtropis
dari China, Taiwan, Korea, dan Jepang, antara garis lintang 40
LU dan 21 N.
26
Gambar 15.
Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Class : Chondrichthyes
Ordo : Carcharhiniformes
Familia : Triakidae
Genus : Hemitriaksis
2. Ordo Heterodontiformes
Heterodintiformes disebut juga dengan hiu banteng. Sembilan
spesies hidup ditempatkan dalam genus tunggal, Heterodontus, di
keluarga Heterodontidae. Semua relatif kecil, dengan spesies terbesar
mencapai panjang hanya 1,65 meter (5,5 kaki). Mereka adalah
pengumpan bawah di perairan tropis dan subtropis.
Heterodontiform muncul dalam rekaman fosil di Jurasik Awal, jauh
sebelum Galeomorphii lainnya, kelompok yang mencakup semua hiu
modern kecuali anjing laut dan kerabatnya. Namun, mereka tidak pernah
biasa, dan asal mereka mungkin jauh lebih jauh lagi.
Hiu banteng secara morfologis agak berbeda. Mulut ini terletak
sepenuhnya di anterior orbitnya. Kartilago labial ditemukan di bagian
27
paling depan dari mulut. Lengan nasoral hadir, menghubungkan nares
eksternal ke mulut. Kapsul hidung berbentuk sangkakala dan dipisahkan
dengan baik dari orbit. Lipatan kulit sirkumaria hadir, namun proses
rostral neurokranium (otak) tidak ada, walaupun ada fosa prekanker.
Akhirnya, otak memegang puncak supraorbital.
Mata kekurangan membran nictitating. Semangat ada, tapi kecil.
Ujung-ujung dorsal lengkungan cabang keempat dan kelima dilekatkan,
namun tidak menyatu menjadi "beliung" seperti pada hiu lamniform.
Heterodontiform memiliki dua sirip punggung, dengan duri sirip, dan
juga sirip dubur. Sirip punggung dan sirip dubur juga mengandung
kartilago basal, bukan hanya sinar finis. Hiu Bullhead memiliki lonjakan
kecil khas di bagian depan sirip punggung mereka. Ini dikabarkan
beracun, namun belum ada uji ilmiah lebih lanjut yang telah dilakukan
untuk membuktikan rumor ini benar atau salah.
Gambar 16.
Heterodontidae
Heterodontus galeatus:
Hiu banteng jangkar (Heterodontus galeatus) adalah sejenis hiu
banteng biasa, di keluarga Heterodontidae. Ia tinggal di lepas pantai
timur Australia dari pantai sampai kedalaman 93 m (305 kaki). Hiu ini
bisa dibedakan dari anggota keluarga lainnya dengan ukuran besar di
punggung di atas matanya dan dengan pola warnanya yang berwarna
gelap besar. Ini biasanya mencapai panjang 1,2 m (3,9 kaki).
Tempat tinggal nokturnal dan bawah, hiu banteng jambul menyukai
karang berbatu dan daerah vegetasi, di mana ia memburu bulu babi dan
28
organisme kecil lainnya. Ini adalah ovipar, dengan betina memproduksi
kapsul telur berbentuk auger yang diamankan ke rumput laut atau spons
dengan sulur panjang. Pematangan seksualnya lambat, dengan satu betina
di penangkaran tidak bertelur sampai hampir 12 tahun. Persatuan
Internasional untuk Konservasi Alam telah menilai hiu yang tidak
berbahaya ini sebagai of the Least Concern; itu tidak ada kepentingan
ekonomi dan menderita kematian minimal dari bycatch, rekreasi
memancing, dan jaring hiu.
Kepala hiu banteng jambul pendek dan lebar, dengan moncong
tumpul dan mirip ular. Mata ditempatkan tinggi di kepala dan kekurangan
membran nictitating. Tonjolan supraorbital di atas mata spesies ini lebih
besar daripada anggota keluarga lainnya. Lubang hidung dipisahkan
menjadi bukaan yang ada dan eksterior dengan kulit panjang yang
mencapai mulut. Sebuah alur mengepung pembukaan incurrent dan alur
lain mengalir dari lubang eksterior ke mulut, yang terletak hampir di
ujung moncong. Gigi di bagian depan rahang kecil dan runcing dengan
titik tengah dan dua cusplet lateral, sementara bagian belakang rahangnya
lebar dan mirip molar. Gurat-gurat yang dalam di sudut mulut mengarah
ke kedua rahang.
Sirip dada berukuran besar dan bulat, sedangkan sirip pelvis dan
dubur lebih kecil dan lebih tajam. Sirip dorsal pertama cukup tinggi
dengan apeks bulat ke sudut dan tulang belakang yang kokoh di margin
terdepan, berasal dari sirip dada. Sirip dorsal kedua menyerupai yang
pertama dan hampir sama besar, dan terletak di antara sirip pelvis dan
dubur. Sirip ekornya lebar, dengan takaran ventral yang kuat di dekat
ujung lobus atas. Dentikel dermal sangat besar dan kasar, terutama di sisi
panggul. Pewarnaannya terdiri dari lima pelana coklat sampai hitam,
dengan lapisan tipis yang difusif pada latar belakang cokelat muda. Ada
tanda-tanda gelap di atas kepala di antara puncak dan di bawah setiap
mata. Sebagian besar hiu banteng jangkung berukuran tidak lebih dari 1,2
m (4 kaki) panjangnya, namun beberapa mungkin mencapai 1,5 m (5
kaki).
29
Gambar 17.
Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Class : Chondrichthyes
Ordo : Heterodontiformes
Familia : Heterodontidae
Genus : Heterodontus
3. Ordo Hexanchiformes
30
Frilled Shark atau yang juga disebut juga dengan Hiu berjumbai
adalah hiu yang sangat jarang terlihat di permukaan air. Nama
umumnya berasal dari penampilan berenda atau berjumbai dari celah
insang, yang ada enam pasang dengan pertemuan pasangan pertama di
tenggorokan. Adapun karakteristik hiu berjumbai adalah sebagai
berikut:
1. Hiu ini terkenal karena bentuknya yang menyeramkan dan
bentuk gigi mereka yang aneh. Memiliki tubuh berwarna
cokelat gelap, mirip dengan belut dan memiliki jumbai pada
bagian insangnya.
2. Berbenetuk seperti belut
3. Memiliki caudal pin
4. Meiliki sirip petrocal yang terpisah
5. Memiliki gigi-gigi kecil yang tajam
6. Tubuh cukup ramping dan lunak
7. Memiliki sepasang sirip dada
8. Pada bagian insang terdapat jumbai yang menjadi ciri khas dari
hiu jenis ini
31
b) Famili Hexanchidae (Hiu Sapi)
Hiu sapi dianggap paling primitif dari semua hiu, karena kerangka
mereka menyerupai bentuk purbakala kuno, dengan sedikit
adaptasi modern. Adapun karakter dari hiu sapi adalah:
1. Sistem ekskretoris dan pencernaan mereka juga tidak spesifik,
menunjukkan bahwa itu mungkin mirip dengan nenek moyang
hiu primitif. Sebenarnya, kemungkinan gigi hexanchid
diketahui dari Permian of Japan, membuat keluarga tersebut
kemungkinan masih ada korban dari kepunahan Permian-
Triassic.
2. Satu sirip punggung. Sirip ekor dengan takaran subterminal
yang kuat.
3. Fitur mereka yang paling khas, bagaimanapun, adalah
kehadiran keenam, atau tujuh lapis insang, berbeda dengan
lima yang ditemukan pada semua hiu lainnya.
4. Panjang tubuh hiu sapi dewasa berkisar antara 1,4 sampai 5,5
m (4,6 sampai 18,0 kaki)
5. Hiu sapi bersifat ovovivipara, dan tidak memiliki plasenta
kuning telur dengan ibu mempertahankan telur di tubuhnya
sampai mereka menetas. Mereka memakan ikan dari segala
jenis, termasuk hiu lainnya, juga pada crustacea dan bangkai.
6. Distribusi ; Atlantik, india, dan Pasifik
32
Klasifikasi Hiu Sapi Kingdom : Animalia
(Heptranchias perlo) : Sub Kingdom : Bilateria
Infra Kingdom: Deuterostomia
Phylum : Chordata
Subphylum : Vertebrata
Infraphylum : Gnathostomata
Superclassis : Chondrichthyes
Classis : Chondrichthyes
Subclassis : Elasmobranchii
Super ordo : Euselachii
Ordo : Hexanchiformes
Familia : Hexanchidae
Genus : Heptranchias
Species : Heptranchias perlo
c) Famili Notorynchidae
33
dari atas. Untuk mengatasi hal ini, permukaan ventralnya
sangat pucat, bercampur dengan air yang diterangi sinar
matahari bila dilihat dari bawah.
5. Tubuh dan sirip tertutup oleh bintik hitam & putih kecil. Pada
remaja, siripnya sering memiliki margin putih.
4. Ordo Lamniformes
Lamniformes adalah kelompok hiu yang umumnya dikenal
sebagai hiu tenggiri. Tujuh famili ditemukan dalam ordo ini. Mereka
umumnya disebut sebagai hiu makarel. Mereka termasuk hiu goblin,
berjemur hiu, megamouth, perontok, hiu mako dan hiu putih yang besar.
Mereka dibedakan oleh rahang besar dan reproduksi ovoviviparous. Para
Lamniformes berisi Megalodon punah Carcharodon megalodon, yang
seperti kebanyakan hiu punah ini hanya diketahui oleh gigi (tulang
hanya ditemukan dalam ikan bertulang rawan, dan oleh karena itu sering
hanya fosil diproduksi) (Froese, dkk, 2009).
34
Anggota ordo ini dibedakan dengan memiliki dua sirip
punggung, sebuah sirip dubur, lima celah insang, mata tanpa selaput
nictitating, dan mulut memperluas belakang mata (Froese, dkk, 2009).
Famili dari Ordo lamniformes terdiri dari (Froese, dkk, 2009) :
35
2) Memiliki gigi-gigi yang kecil dan tajam
3) Sirip ekor berbentuk seperti hutup V terkadang seperti
berbentuk bulan sabit
4) Memiliki sirip pectoral
5) Memiliki 2 sirip anal yang terpisah
6) Pada bagian kepala berbentuk seperti moncong
7) Umumnya berwarna coklat pada bagian seluruh tubuh
8) Mulutnya mampu melebar bagian dari tubuhnya
Klasifikasi Ilmiah Cetorhinus maximus:
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Chondrichthyes
Subclass : Elasmobranchii
Ordo : Lamniformes
Family : Cetorhinidae
Genus : Cetorhinus
Spesies : Cetorhinus maximus
36
9) Panjang ikan hiu putih bisa mencapai 6 meter dan berat 2 ton
Klasifikasi Ilmiah Carcharodon carcharias:
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Chondrichthyes
Subclass : Elasmobranchii
Ordo : Lamniformes
Family : Lamnidae
Genus : Carcharadon
Spesies : Carcharodon carcharias
d. Famili Megachasmidae
Morfologi Genus Megachasma, Spesies Megamouth hiu
Pelagios megachasma (ikan hiu bermulut besar), ciri-cirinya:
1) Mempunyai sirip 2 punggung, yang satu tegak menjulang ke atas
dan yang satunya lagi kecil/pendek terkadang hampir tak terlihat
2) Memiliki gigi-gigi kecil yang tajam
3) Sirip ekor berbentuk seperti hutup V terkadang seperti
berbentuk bulan sabit
4) Memiliki sirip pectoral
5) Memiliki 2 sirip anal yang terpisah
6) Umumnya berwarna coklat keabu-abuan pada bagian tubuh atas
dan berawarna putih pucat pada tubuh bagian bawah
37
Gambar. Megaschasma pelagios
e. Famili Mitsukurinidae
Morfologi Mitsukurina owstoni, ciri-cirinya yaitu:
1) Hiu goblin memiliki moncong khas panjang dan datar,
menyerupai pisau pedang
2) Mata kecil dan kurang membran pelindung nictitating
3) Mulut besar, Rahang sangat protrusible dan dapat memanjang
hampir ke ujung moncong, meskipun biasanya tertahan di bawah
kepala
4) memiliki 35-53 baris gigi di rahang atas dan 31-62 baris gigi yang
ada di rahang bawah
5) tubuh cukup ramping dan lembek
6) Kedua sirip punggung serupa dalam ukuran dan bentuk, baik yang
kecil dan bulat
7) Sirip dada agak kecil dan bulat
8) Sirip perut dan dubur memiliki basis panjang dan lebih besar dari
sirip punggung
9) Umumnya berwarna merah muda atau cokelat
10) Biasanya berukuran panjang antara 3 dan 4 meter
38
Gambar. Mitsukurina owstoni
39
Gambar Carcharias taurus
g. Famili Pseudocarchariidae
Morfologinya:
1. Mata besar
2. Bukaan insang melebar ke atas kepala
3. Sirip dada, punggung, panggul, dan sirip dubur relatif kecil
4. Tangkai ekor dengan lubang precaudal dan lekukan lateral rendah
5. Sirip ekor tidak simetris, dengan lobus rendah yang relatif
panjang
6. Rahang sangat menonjol
7. Gigi menonjol, dengan cusps panjang
8. tersebar di daerah subtropis ke daerah tropis Atlantik, Pasifik, dan
samudra India
KlasifikasiGenus Pseudocarcharias, spesies Buaya hiu,
Pseudocarcharias kamoharai:
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Chondrichthyes
Subclass : Elasmobranchii
Ordo : Lamniformes
Family : Pseudocarchariidae
Genus : Pseudocarcharias
Spesies : Pseudocarcharias kamoharai
40
5. Ordo Myliobatiformes
Ciri-cirinya:
a. Memiliki tubuh gepeng melebar
b. Sepasang sirip dada yang melebar dan menyatu dengan sisi kiri kanan
kepalanya membuat tampak atas dan tampak bawah terlihat bundar
atau oval.
a. Famili Dasyatidae
Morfologinya:
1. Bentuk tubuh gepeng melebar (depressed)
2. Memiliki sirip dada yang melebar dan menyatu dengan sisi kiri-
kanan dikepalanya, dan jika dilihat dari tampak atas dan tampak
bawah ikan ini terlihat bundar atau oval
3. Mempunyai ekor yang berukuran sangat panjang dan menyerupai
cambuk
b. Famili Myliobatidae
Morfologi:
1. Hidup di dasar laut
2. Ikan ini dikenal sebagai ikan batoid (sekelompok ikan bertulang
rawan yang mempunyai ekor seperti cambuk)
3. Memiliki celah insang yang terletak disisi ventral kepala
4. Sirip dada ikan ini melebar menyerupai sayap, dengan sisi bagian
depan bergabung dengan kepala
5. Bagian tubuh sangat pipih
6. Bentuk ekor seperti cambuk pada beberapa spesies, dengan sebuah
atau lebih duri tajam di bagian ventral dan dorsal
41
Gambar. Aetobatus arinari
c. Famili Urotrygonida
Morfologi:
1. Celah insang sisi ventral kepala
2. Tepi anterior sirip dada melebar pada bagian samping kepala
3. Tubuh dan kepala tidak datar
4. Mulut dilapisi dengan gigi yang berbentuk kubah kecil
5. Kulit ditutupi dengan dentil kulit kecil
6. Bernafas dengan dua spirakel tepat dibelakang mata yang menarik
air ke insang
7. Badan berbentuk bulat pipih
8. Mempunyai 1 sirip dorsal
9. Ekor kecil dan bersinar
10.Mempunyai mata tetapi tidak berfungsi
11.Ada bagian tubuh depan yang melebar
12.Mempunyai otot yang termodifikasi yang mampu menghasilkan
signal listrik yang berguna sebagai alat indra
42
Memiliki sepasang sirip dorsal, tak bersirip atas (spine), mulut kecil
pipih di depan, beberapa jenis memiliki barbel (semacam tentakel di
depan mulut), dan sirip belah yang mungil. Hiu karpet yang
seringditemui di perairan sekitar Australia dan Indonesia barat
43
4. Memiliki sirip dada besar, dua sirip punggung berukuran sama
diletakkan berdekatan di belakang dan sirip anal yang
ditempatkan di dekat sirip ekor.
5. Ikan ini memakan hewan invertebrata dan ikan bertulang kecil.
seperti : memakan ikan kecil, sotong, anemon laut, dan
krustasea.
6. Hiu ini bersifat ovovivipar, hiu betina mempertahankan telur
di tubuhnya sampai mereka menetas (ovoviviparity), selama
waktu embrio hanya makan pada kuning telur.
7. Hiu buta memiliki mata yang berfungsi penuh, namun mereka
diberi nama hiu buta karena saat ditangkap oleh pemancing
mata ikan hiu ini sering tertutup (mungkin untuk
melindunginya).
Klasifikasi Blind Shark Kingdom : Animalia
(Brachaelurus waddi ) Sub Kingdom : Bilateria
Infra Kingdom: Deuterostomia
Phylum : Chordata
Subphylum : Vertebrata
Infraphylum : Gnathostomata
Superclassis : Chondrichthyes
Classis : Chondrichthyes
Subclassis : Elasmobranchii
Super ordo : Euselachii
Ordo : Orectolobiformes
Familia : Brachaeluridae
Genus : Brachaelurus
Species : Brachaelurus waddi
b) Famili Ginglymostomatiae
Hiu perawat (cirratum Ginglymostoma), kadang-kadang disebut
sebagai Nurse Shark adalah satu-satunya anggota yang genus
Ginglymostoma. Hiu perawat dapat mencapai panjang 4,3 m (14
44
kaki ) dan berat 330 (150 kg). Hiu perawat memiliki karakteristik
sebagai berikut:
1. Sirip punggung membulat lebar, sirip dada membulat lebar dan
tidak bergejolak sirip punggung pertama jelas lebih besar dari
sirip punggung dan sirip punggung kedua, yang berasal dari
sirip pelvis
2. Asal sirip dubur jauh tertinggal dari sirip punggung kedua
remaja dengan tanda pelana jelas di punggung dan dibumbui
dengan bintik bintik gelap kecil.
3. Ukuran: panjang rata-rata 5 sampai 7 kaki (1,5 sampai 2,3
meter), maksimal sampai 9 kaki (2,8 meter)
4. Habitat: Intertidal, Estuari, Sandy Plains, Terumbu Rocky,
Terumbu Karang
5. Distribusi: Pasifik Timur Tropis, Chili, Argentina, Amazon,
Karibia, Atlantik Utara Barat, Atlantik Timur Utara /
Mediterania, Afrika Barat,Afrika Selatan
Klasifikasi Hiu Perawat Kingdom : Animalia
(Ginglymostoma cirratum) Sub Kingdom : Bilateria
Infra Kingdom: Deuterostomia
Phylum : Chordata
Subphylum : Vertebrata
Infraphylum : Gnathostomata
Superclassis : Chondrichthyes
Classis : Chondrichthyes
Subclassis : Elasmobranchii
Super ordo : Euselachii
Ordo : Orectolobiformes
Familia : Ginglyostomatidae
Genus : Ginglymostoma
Species : Ginglymostoma
Cirratum
c) Famili Hemiscylliidae
45
Hiu bambu adalah makhluk kecil yang lembut yang mendiami
terumbu karang di wilayah Indo-Pasifik Barat. Semua hemiscylliids
memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Tubuh memanjang, ramping dan mulut kecil
2. Hiu ini bergerak dengan berjalan di dasar laut menggunakan
sirip pektoral dan sirip pelvis
3. Hiu berjalan mempunyai beragam pola warna sesuai dengan
spesiesnya, umumnya berwarna coklat dan kulit mereka juga
dihiasi oleh bintik-bintik poligonal bewarna gelap. Bintik-
bintik bewarna putih juga ditemukan dengan jumlah yang
relatif sedikit pada jarak antara bintik poligonal bewarna gelap
4. Kedua sirip punggung mirip ukurannya, yang pertama berasal
dari sirip pelvis
5. Lobus menonjol dan alur di sekitar tepi luar setiap lubang
hidung.
Hingga saat ini baru diketahui 9 spesies hiu berjalan
(Hemiscyllium sp.). Dari 9 spesies tersebut 6 diantaranya hidup di
wilayah perairan laut dangkal Indonesia. Jenis. daerah sebaran dan
status konservasi masing-masing jenis adalah sebagai berikut:
a) Hemiscyllium freycineti (Indonesian speckled carpetshark);
hidup di Perairan Raja Ampat, Papua Barat dengan status
konservasi Near Threatened.
b) Hemiscyllium galei; hidup di teluk Cenderawasih, Papua Barat
dengan status konservasi Data Deficient.
c) Hemiscyllium halmahera; hidup di perairan Halmahera,
Maluku Utara.
46
Klasifikasi (Hemiscyllium Kingdom : Animalia
halmahera) : Sub Kingdom : Bilateria
Infra Kingdom: Deuterostomia
Phylum : Chordata
Subphylum : Vertebrata
Infraphylum : Gnathostomata
Superclassis : Chondrichthyes
Classis : Chondrichthyes
Subclassis : Elasmobranchii
Super ordo : Euselachii
Ordo : Orectolobiformes
Familia : Hemiscylliidae
Genus : Hemiscyllium
Species : Hemiscyllium
halmahera
47
Klasifikasi (Hemiscyllium Kingdom : Animalia
ocellatum) Sub Kingdom : Bilateria
Infra Kingdom: Deuterostomia
Phylum : Chordata
Subphylum : Vertebrata
Infraphylum : Gnathostomata
Superclassis : Chondrichthyes
Classis : Chondrichthyes
Subclassis : Elasmobranchii
Super ordo : Euselachii
Ordo : Orectolobiformes
Familia : Hemiscylliidae
Genus : Hemiscyllium
Species : Hemiscyllium
ocellatum
d) Famili Orectolobidae
Distribusi penyebarannya di terumbu karang dangkal di utara
Australia, New Guinea, dan pulau-pulau yang berdekatan perairan
Australia dan Asia Tenggara dan memiliki karakteristik sebagai
berikut:
48
1. Tubuh rata dan berbentuk dayung, dengan sirip dada dan panggul
yang luas
2. Tidak ada dermal ridges sepanjang dermal flaps kulit sekitar
margin kepala
3. Mulut lebar dan benar-benar anterior mata
besar, berbentuk sabit di belakang setiap mata
4. Kedua sirip punggung mirip ukurannya, yang pertama berasal dari
bagian belakang sirip pelvis
5. Asal sirip dubur jauh tertinggal dari sirip punggung kedua
sirip ekor jauh lebih pendek daripada hiu lainnya, hampir sejajar
dengan sumbu tubuh dan lobus bawah yang lemah
Panjang total 1,8 m (5,9 kaki), spesies ini memiliki tubuh dan
kepala yang lebar dan rata. Sifatnya yang paling khas adalah
pinggiran flap dermal bercabang di sekitar kepalanya, yang
membentang ke dagunya. Pinggangnya, bersamaan dengan pola
warna bercak dan retikulasi kecil yang kompleks,
memungkinkannya menyamarkan diri terhadap lingkungan
terumbukarang.
49
e) Famili Parascylliidae
Etimologi: Parascyllium: Yunani, para = sisi + Yunani, skylla = hiu
(Pustaka 45335); sparsimaculatum: Dinamakan pola warna tubuhnya,
dengan bintik yang relatif lebih sedikit dan lebih besar dari pada
congeners. dan memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Badan coklat kekuning-kuningan dengan bintik-bintik bercak
bercahaya yang relatif sedikit, bercampur baur;
2. Kepalanya relatif besar (panjangnya lebih besar dari 16% TL).
3. Mata besar (diameter horisontal> 11% HL).
4. Sirip dada besar, margin anterior minimal 10% TL. Sirip
punggung relatif tinggi, tegak dengan apeks sudut. Rahang atas
dengan garis gigi 43-49.
5. Ovipar, telur berpasangan dan diletakkan. Embrio hanya makan
pada kuning telur.
6. Habitat laut batidemersal; kisaran kedalaman 204 - 245 m.
7. Penyebaran: Samudera Hindia Timur: Australia Barat.
50
f) Famili Rhincodontidae
Rhincodon typus, adalah hiu pemakan plankton yang merupakan
spesies ikan terbesar. Hiu ini mendapatkan namanya (Ingg.: whale
shark) karena ukuran tubuhnya yang besar dan kebiasaan makannya
dengan menyaring air laut menyerupai kebanyakan jenis paus. adapun
karakteristiknya adalah sebagai berikut:
1. Memiliki tubuh yang sangat besar, ukuran rata-rata hewan
dewasa diperkirakan sekitar 97 meter (318,2 ft) dan seberat 9
ton. Spesimen terbesar yang dapat diverifikasi, adalah yang
tertangkap pada 11 November 1947, di Karachi, Pakistan.
Panjangnya sekitar 1.265 meter (4.150,26 ft) dan beratnya lebih
dari 21,5 ton, sementara lingkar badannya sekitar 21 meter
(68,9 ft).
5. Mamiliki kepala datar dan lebar, dua yang mata kecil, dan
mempunyai 5 pasang insang sangat besar
51
6. Mulut sangat lebar dan besar, hingga selebar 15 meter (49,2 ft)
yang berisikan 10 lembaran penyaring dan sekitar 300 hingga
350 deret gigi kecil-kecil
g) Famili Stegostomatidae
52
Famili Stegostomatidae adalah jenis cucut yang diketahui hanya
terdapat 1 spesies saja yaitu Stegostoma fasciatum. Disebut juga
sebagai zebra shark karena badannya memiliki pola bintik hitam di
hampir keseluruhan tubuhnya.. (Campagno 1984). Adapun
karakteristik dari Stegostoma fasciatum adalah sbb:
53
10. Distribusi: Afrika Selatan, Madagaskar, Arab, India, Asia
Tenggara, Australia Barat, Australia Tenggara / Selandia
Baru, Australia Utara, Jepang
Klasifikasi Hiu Zebra (Stegostoma Kingdom : Animalia
fasciatum) Sub Kingdom : Bilateria
Infra Kingdom: Deuterostomia
Phylum : Chordata
Subphylum : Vertebrata
Infraphylum : Gnathostomata
Superclassis : Chondrichthyes
Classis : Chondrichthyes
Subclassis : Elasmobranchii
Super ordo : Euselachii
Ordo : Orectolobiformes
Familia : Stegostomatidae
Genus : Stegostomatidae
Species : Stegostoma
fasciatum
7. Ordo Pristiformes
Klasifikasi Ilmiah Pristis microdon:
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Chondrichthyes
Subclass : Elasmobranchii
Ordo : Pristiformes
Family : Pristidae
Genus : Pristis
Spesies : Pristis microdon
54
1) Umumnya berwarna coklat pada bagian atas tubuh dan
berawarna putih pada bagian bawah tubuh
2) Adanya hidung panjang menyerupai pedang (Rostrum) dengan
deretan gergaji kecil yang menyamping (Rostral teeth)
3) Memilikii gigi yang sangat kecil dengan ujung yang tumpul
4) Memiliki Sirip dada yang berukuran cukup lebar dan bersifat
agak kaku
5) Memiliki 2 Sirip punggung
6) Memiliki sepadang sirip anal
7) Dapat tumbuh dengan ukuran sekitar 6 meter
8. Ordo Pristiophoriformes
Ciri-iri umumnya: Memiliki dua sirip punggung, tapi kekurangan sirip
dubur, dan panjangnya mencapai 170 cm (5,6 kaki).
Famili: Pristiophoridae
Morfologi:
1. Memiliki tubuh yang raming dan memanjang
2. Gigi gergaji biasanya bergantian antara besar dan kecil.
3. Sebagian besarditemukan di perairan dari Afrika Selatan sampai
Australia dan Jepang, pada kedalaman 40 m (130 kaki)
9. Ordo Rajiformes
Rajiformes adalah satu dari empat perintah di superorder Batoidea,
meratakan ikan kartilaginous yang terkait dengan hiu. Rajiform
dibedakan dengan adanya sirip dada yang sangat membesar, yang sampai
ke depan seperti sisi kepala, dengan bodi yang umumnya rata. Gerakan
mendatar sirip dada pori-pori untuk takson ini dikenal sebagai gerakan
55
rajiform. Mata dan spiral berada di permukaan atas kepala dan celah
insang berada di bagian bawah bodi. Sebagian besar spesies melahirkan
hidup muda, meski beberapa bertelur dengan kapsul horny ("dompet
putri duyung").
a. Famili Arhynchobatidae
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Class : Chondrichthyes
Ordo : Rajiformes
Familia : Arhynchobatidae
Genus : Arhynchobatis
56
Gambar. Arhynchobatis asperrimus
b) Famili Anacanthobatidae
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Class : Chondrichthyes
Ordo : Rajiformes
Familia : Anacanthobatidae
Genus : Anacanthobatis
57
Gambar. Anacanthobatis marmoratus
c) Famili Rajidae
Morfologi:
1. Celah insang terdapat pada sisi bawah
2. Memilki celah insang 5-7 pasang
3. Mempunyai spirakulum dan kolaka
4. Bagan sisi depan sirip dada berlekatan dengan bagian lateral
kepala
Klasifikasi Raja erinacca:
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Class : Chondrichthyes
Ordo : Rajiformes
Genus : Raja
58
Gambar. Raja erinacca
a) Famili Rhinidae
Famili ini masih diperdebatkan oleh ahli biologi karena
beberapa ahli mengklasifikasikan ikan ini sebagai jenis pari namun
sebagian mengatakan sebagai jenis cucut (hiu). Secara morfologi,
famili Rhinidae memiliki ciri seperti cucut dan juga pari, yaitu
berkepala lebar dan picak seperti pari sedangkan badannya berbentuk
cerutu seperti cucut. Badannya dilindungi oleh sisik plakoid dan
terdapat tanduk yang terdapat di permukaan punggung. Tidak
terdapat duri penyengat ataupun organ listrik di bagian ekor seperti
kebanyakan pari. Kepala (moncong) berbentuk segitiga yang runcing
dengan mata di bagian atas (dorsal) sedangkan mulut di bagian bawah
(ventral). Warna kulit kekuningan, abu kecoklatan atau kehijauan, dan
berwarna putih pada bagian perut (Carpenter 1998). Salah satu contoh
dari famili rhinidae adalah Bowmouth Guitarfish ( Rhina ancylostoma
), Spesies langka ini tersebar secara luas di perairan pesisir tropis
Indo-Pasifik barat, pada kedalaman hingga 90 m (300 kaki). Adapun
karakteristiknya adalah:
1. Penampilannya sangat khas, rhina ancylostoma memiliki
bodi yang lebar dan tebal . Spesies besar ini bisa mencapai
panjang 2,7 m (8,9 kaki) dan berat 135 kg (298 lb).
2. Moncong bulat membentuk garis bergelombang berbentuk w
dan ada beberapa duri berduri di atas kepala dan
punggungnya.
59
3. Memiliki sirip punggung dan sirip ekor hiu besar
4. Memiliki pola warna dorsal dari banyak bintik putih di atas
latar belakang abu-abu kebiruan sampai coklat, dengan
sepasang tanda hitam menonjol di atas sirip dada.
60
1) Berukuran kecil sampai sedang (30-90 cm TL untuk orang dewasa)
2) Tubuh kuat, besar, diratakan subcircular ke cakram berbentuk
sekop
3) Memiliki ekor meruncing yang berkepanjangan;
4) Sinar sirip dada yang membentuk cakram, memanjang ke depan ke
ujung moncong dan di luar asal sirip pelvis;
5) Lubang hidung yang dekat dengan mulut,
6) Mata terbelah sempit dan dilepas dari cakram;
7) Flap hidung anterior pendek tidak bergabung bersama untuk
membentuk tirai hidung lebar seperti flap;
8) tidak ada lipatan kulit pada spiracle; permukaan atas dengan duri
tajam atau dentikel yang membesar di kepala, bahu dan di garis
sepanjang garis tengah tubuh;
9) Sirip punggung kedua serupa diikat di ekor dan berada di belakang
sirip pelvis;
10) Sirip ekor memanjang dan tanpa cuping bawah yang berbeda;
11) Ekor ramping, tiba-tiba lebih sempit dari batang, lipatan lateral
yang berkembang dengan baik dan tanpa tulang belakang yang
menyengat;
12) Warna polos atau dengan garis melintang, tanpa ocelli pektoral;
Permukaan ventral biasanya seragam putih.
61
6) Sirip punggung yang relatif besar yang dimulai sekitar pertengahan
ekor
7) Sirip pelvis single-lobed hanya melebar secara lateral
8) Sirip ekor tidak bilobed
9) Sering disertai denticles dermal sepanjang garis tengah dorsal
10) Mulut pendek dan relatif lurus, gigi molariform kecil
62
4) Banyak spesies bioluminescent sampai tingkat tertentu
5) Ovovivipar
6) Eksklusif laut; Sebagian besar spesies sangat berorientasi pada dasar,
meskipun banyak bentuk mesopelagis melakukan migrasi vertikal
malam; sebuah grup yang sukses dan terdistribusi secara luas,
dogfishe menghuni perairan pesisir dan samudra, sebagian besar
beriklim sejuk di perairan tropis yang dalam di kedua belahan bumi,
namun mulai dari Antartika sampai Kutub Utara.
7) Memiliki 7 Familia
Contoh :
63
3) Dapat mencapai ukuran 87 cm; ukuran saat lahir antara 2836 cm.
4) Dijumpai di perairan IndoPasifik Barat, mulai dari Teluk Aden
hingga Papua Nugini.
64
2) Ukuran tubuh relatif besar, pada 3,1 sampai 4,0 m (10,2 sampai
13,1 kaki)
3) Ditandai dengan hidung pendek dan dentikel dermal yang berduri
seperti duri yang tersebar di sekujur tubuhnya.
65
Gambar. Oxynotus bruniensis
f) Famili Somniosidae
Morfologi:
1. Terdapat duri keras pada sirip punggung,
2. Sirip punggung tidak terlalu jelas tapi kadang menonjol keluar 2
posisi sirip punggung pertama berada di belakang ujung sirip dada
66
Gambar. Squalus acanthias
13.Ordo Squatiniformes
Ciri umum:
a. Lima pasang celah insang, terletak di permukaan ventral
b. Dua sirip punggung tanpa tulang
c. Kekurangan sirip dubur
d. Mulut hampir terminal (di ujung moncong); barben hidung berdaging
e. Sirip dada diperbesar secara lateral, tidak melekat pada sisi kepala
f. Sirip ekor yang berkembang dengan baik, dimana lobus bawah sedikit
lebih panjang dari pada bagian atas
g. Ovovivipar
h. Secara eksklusif laut, mulai dari daerah beriklim sedang hingga tropis
di Atlantik timur dan barat, barat daya India, samudera timur dan barat
Pasifik (sepertinya tidak terjadi di Pasifik tengah yang menca
Famili Squatinidae
Morfologi:
Nama lokal: hiu kodok (Lombok)
1. sirip dada besar, lebar dan berbentuk persegi
2. di bagian bawah sirip punggung terdapat bercak-bercak warna gelap
3. tidak terdapat duri-duri yang membesar pada permukaan punggung
4. tidak terdapat sirip anal
5. sisi bawah sirip dada melebar, dengan bagian tepi berwarna gelap
6. sungut bercabang dua, dengan ujung bagian belakangnya agak
berumbai
Ukuran: Dapat mencapai ukuran panjang hingga 134 cm.
Sebaran: Kemungkinan merupakan jenis endemik di perairan Indonesia.
67
Gambar. Squatina armata
14.Ordo Torpediniformes
Memiliki tubuh yang tebal dan lembek, dengan lembut, kulit
longgar tanpa dentikel kulit dan duri.
1. Famili Hypnidae
Morfologi:
1) Distribusi: Australia.
2) Kepala dilengkapi dengan organ listrik, dikembangkan dari otot
cabang;
3) mata kecil;
4) rahang sangat ramping;
5) tidak ada tulang rawan labial;
6) ekor sangat kecil;
7) 2 sirip punggung dan sirip ekor sangat kecil.
8) Kulit lembut dan kendur.
9) Spesimen besar bisa memberi sentakan yang parah, biasanya
digunakan untuk setrum ikan kecil yang mereka makan.
10) Tenggorokan muda di dalam rahim dan lahir sepenuhnya
berkembang.
68
2) Kepala dilengkapi dengan organ listrik, dikembangkan dari otot-
otot cabang;
3) Mata kecil;
4) Rahang kuat, panjang dan sangat proteksil;
5) Tulang rawan labial yang kuat;
6) Rostrum luas;
7) Alur yang dalam di sekitar mulut;
8) Biasanya 2 sirip punggung;
9) Sirip ekor berkembang dengan baik.
Klasifikasi Hypnos monopterygium
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Chondrichthyes
Subclass : Elasmobranchii
Ordo : Torpediniformes
Family : Hypnidae
Genus : Hypnos
Spesies : Hypnos monopterygium
69
Gambar. Crassinarke dormitor
4. Famili Torpedinidae
Distribusi: Samudera Atlantik, India dan Pasifik.
Kepala dilengkapi dengan organ listrik, dikembangkan dari otot
cabang;
mata kecil; cakram dipotong di anterior; rahang sangat ramping; tidak
ada tulang rawan labial; mimbar berkurang; ekor berkembang dengan
baik; 2 sirip punggung dan sirip ekor berkembang dengan baik. Kulit
lembut dan kendur. Spesimen besar bisa memberi sentakan yang
parah, biasanya digunakan untuk setrum ikan kecil yang mereka
makan.
2. Subclassis Holocephalii
Mencakup jenis ikan langka yang diwakili oleh rat fish, merupakan
kelompok primitif. Kekerabatan terdekat dari jenis yang masih hidup
sampai sekarang ini ditemukan pada fosil batu yang berasal dari awal
periode Jurassic (sekitar 213-144 tahun lalu).
Memiliki ciri-ciri umum:
1) Rahang atas menyatu dengan tengkorak
2) Memiliki tutup insang (operculum)
3) Sirip bias digerakkan.
1. Ordo Chimaeraformes
Ciri-cirinya:
a. Rahang atas menyatu dengan tengkorak
70
b. tidak ada spirakel
c. Insang ditutupi oleh operkulum tunggal
d. Jumlah celah insang 1 pasang
e. semua ovipar
f. Gigi tidak gugur
g. Mata besar
a) Famili Chimaeroidae
Morfologi:
1) Mempunyai empat pasang insang
2) Gill cleft 1 pasang
3) Tidak mempunyai spiracle
4) Tidak bersisik
5) Tidak mempunyai cloaca
6) Pada jantan sirip ventral dilengkapi clasper
7) Notochord seperti rantai manik
8) Mempunyai rahang
9) Celah insang tertutup celah operculum
10) Dorsal dan Caudal meruncing
11) Hidup pada kedalam sekitar 200 meter
12) Makananan : ikan, invertebrata, dan juga rumput laut.
b) Famili Callorhinchidae
Morfologi:
1) Tubuh yang memanjang
2) Adanya siripdubur
3) Sirip ekor yang melengkung,
4) Sirip pertama memiliki tulang belakang bergerigi di bagian depan,
dan yang kedua relatif tinggi dengan basis pendek dibandingkan
dengan chimaera lainnya
71
Gambar. Callorhinchus milli
c) Famili Rhinochimaeridae
Morfologi:
1) Memiliki moncong yang runcing dan panjang
2) Tidak memiliki sisik
3) Ekor panjang seperti ekor tikus
4) Sirip punggung besar dengan tulang kaku
5) Ditemukan di perairan dalam di Atlantik dan Samudra Pasifik
6) Berenang dengan mengepakkan sirip dadanya dengan gerakan naik
dan turun
7) Pemakan kerang dan krustasea di dalam dasar laut.
E. KESIMPULAN
Berdasarkan penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Chondrichthyes berasal dari bahasa latin yaitu (chondros = tulang
rawan, ichtyes = ikan) yang artinya ikan bertulang rawan.
72
2. Ciri-ciri dari chondrichthyes diantaranya yaitu rangkanya berupa
tulang rawan, ada yang bersisik dan ada pula yang tidak, celah
insang ada satu pasang, lima pasang dan tujuh pasang, letak celah
insang lateral dan ventral, mulut terletak pada sisi ventral, ada yang
mempunyai spirakulum dan ada yang tidak, dan sirip berpasangan.
3. Kelas chondrichthyes mencakup 2 sub kelas yaitu Elasmobranchii
(Ordo Squaliformes dan Ordo Rajiformes) dan Holecephali.
Pertanyaan
1. Mengapa bentuk ekor hiu dipengaruhi oleh lingkungan? Berikan contoh
bentuk ekor hiu dan lingkungannya?
Jawaban: Bentuk ekor ikan hiu merupakan bentuk adaptasi morfologi
terhadap lingkungannya yang berupa jenis makanannya. Jadi, bentuk ekor
hiu menyesuaikan dengan jenis makanannya. Contohnya hiu pobeagle
sebagai penyesuaian terhadap makanannya yaitu ikan makarel, ekornya
memiliki lobus atas yang lebar dan rendah untuk mengimbangi kecepatan
renang mangsanya yaitu ikan makarel.
2. Bagaimana hiu dapat bernapas dengan bantuan spirakel? apakah sama
spirakel hiu dengan spirakel pada trakea insecta?
Jawaban: Spirakel pada serangga berbeda dengan spirakel pada hiu.
spirakel adalah suatu celah yang berada di belakang mata hiu, yang
berfungsi membantu sebagai tempat masuknya asupan air ke dalam tubuh
ikan ketika berada di dasar laut.
3. Mengapa hiu tidak tenggelam meskipun tidak memiliki gelembung
renang?
Jawaban: Hiu memiliki rangka yang tersusun atas tulang rawan, tulang
rawan ini kokoh seperti tulang namun memiliki kepadatan yang rendah,
bahan ini membuat hiu relative ringan sehingga mereka tidak tenggelam di
laut dan mereka tidak perlu swim bledder (gelembung renang).
4. Adakah organ pengganti gelembung renang pada chondrichtyes? Jika ada
sebutkan organnya
Jawaban: Pada hiu terdapat organ pengganti gelembung renang yaitu hati.
Hati hiu berukuran besar yaitu 25% dari total berat badannya. Hati hiu
memiliki 2 fungsi yaitu sebagai penyimpan energy (karena semua lemak
disimpan disini) dan sebagagai organ hidrostatik (mengurangi kepadatan
73
sehingga memberikan daya apung tubuh untuk mencegah tenggelamnya
hiu)
5. Bagaimana cara kita membedakan jenis kelamin antara Hiu jantan dan
betina ?
Jawaban: Hiu jantan memiliki panggul yang termodifikasi menjadi
clasper sirip pelvic/anal yang berfungsi mengarahkan sperma saat
kopulasi. Hiu betina memiliki ovarium internal yang ditemukan di anterior
dalam rongga tubuh dan berpasangan.
6. Salah satu ciri Alopias pelagicus adalah ekor bagian atas berukuran jauh
lebih besar dibandingkan dengan ekor bawah dan hampir sepanjang
ukuran tubuhnya. Kenapa hal itu bisa terjadi?
Jawaban: Hal ini dikaitkan dengan tingkah laku Alopias pelagicus dalam
mencari makanan. Hewan ini memakan ikan pelagis kecil yang hidupnya
bergerombol dan alopias pelagicus menggunakan ekor atsnya untuk
mencambuk gerombolan mangsanya sehingga ikan yang terkena
cambuknya menjadi lemas dan lebih mudah untuk dimangsa. Hal ini juga
diperkuat oleh hasil penelitian Oliver (2013) dalam prosiding seminar
tahunan hasil penelitian perikanan dan kelautan VI (Annual Seminar Of
Fisheries and Marine Science VI (2016).
7. Apa persamaan dan perbedaan ikan hiu dan ikan pari ? kenapa dimasukan
kedalam kelas elasmobranchi ?
Jawaban: Persamaan pada ikan hiu dan ikan pari yaitu sama-sama
memiliki spirakel dan kloaka. Sedangkan perbedaannya terletak pada celah
insang. Celah insang pada ikan hiu terletak di bagian lateral tubuh,
sedangkan pada ikan pari celah insangnya terletak di bagian ventral tubuh.
8. Mengapa hiu dan pari berbeda dengan ikan pada umumnya?
Jawaban: Meski hiu, pari dan ikan sama-sama hidup di air dan bernapas
dg insang, hiu dan pari memiliki perbedaan dengan ikan pada umumnya.
Meski demikian, hiu dan pari tetap dalam kelompok pisces, mereka semua
termasuk ikan.
Tulang Rawan
74
Hiu dan pari memiliki kerangka yg berbeda dg ikan dan vertebrata daratan.
Hiu dan pari memiliki kerangka yg terbuat dari tulang rawan dan jaringan
konektif, karena itu keduanya memang tergolong pada kelas
Chondrichthyes atau ikan bertulang rawan. Ikan memiliki kerangka tulang
sejati, sama dengan tulang yg dimiliki semua vertebrata daratan. Tulang
rawan atau cartilage merupakan kerangka yg lentur yg memiliki kepadatan
setengah dari tulang. Hal ini dapat mengurangi bobot kerangka, sehingga
dapat menghemat energi.
Kulit
Ikan memiliki kulit halus yg ditutupi sisik. Kulit hiu yg kasar diselimuti
oleh denticles derman yg berarti "gigi kecil". Karena jika dilihat dari dekat,
bentuknya seperti gigi-gigi kecil. Kulit pari sama dengan hiu, ditutupi oleh
sisik placoid atau denticles derman. Kulit mereka akan terasa mirip
ampelas.
Sirip
Jumlah yg sirip pada hiu dan pari berbeda dg ikan pada umumnya. Sirip
hiu ada 6 macam, sirip dada (sirip pectoral), sirip perut (sirip pelvic), sirip
dubur (sirip anal), sirip punggung (sirip dorsal) pertama , sirip punggung
kedua, dan sirip ekor. Sirip pari kelompok skate kehilangan sirip duburnya,
sementara pari kelompok rays/stingrays (pari bersengat) kehilangan sirip
dubur, sirip punggung, dan sirip ekor. Sementara ikan memiliki 5 macam,
yaitu sirip punggung, sirip dada, sirip perut, sirip dubur, dan sirip ekor.
Tetapi beberapa jenis ikan seperti coelacanth memiliki 2 sirip punggung yg
sama dengan hiu.
Respirasi
Ikan, hiu, dan pari memang bernapas dengan insang. Insang ikan
tersembunyi dan sulit untuk dapat dilihat, namun insang pari dan hiu akan
terlihat jelas dalam bentuk goresan-goresan atau disebut juga celah insang.
Insang hiu terdapat lima, enam atau tujuh celah insang. Hiu dan pari juga
memiliki lubang tepat di belakang matanya yang disebut spirakel. Spirakel
75
membantu asupan air selama respirasi dan terutama sangat berfungsi pada
saat hiu atau pari berada di dasar laut.
Berenang
Berbeda dengan ikan, kantung renang hiu tidak memiliki udara. Sebagai
gantinya, hiu memiliki hati yg kaya akan minyak. Hal inilah yang
membuat hiu mudah terapung dan berenang di air. Hatinya mencapai 30%
dari bobot tubuh mereka. Efektivitas hati itu sangat terbatas, sehingga hiu
harus terus aktif bergerak (berenang), bila berhenti berenang hiu bisa
tenggelam. Beberapa hiu mampu menyimpan udara di dalam perut
kantung renangnya seperti hiu pasir harimau. Kebanyakkan hiu harus terus
berenang supaya mereka dapat bernafas sehingga mereka tidak bisa
tidur/istirahat lama. Hiu tertentu mampu memompa air disekitar insang
mereka saat mereka beristirahat di dasar laut, seperti hiu perawat.
Indra
Ikan memiliki penglihatan, penciuman, pendengaran, dan gurat sisi,
pendeteksi getaran tekanan air sebagai alat indra mereka. Sama dengan
ikan, hiu juga memilki indra-indra itu. Bahkan hiu dapat mencium bau
darah dalam ribuan galon air laut dan gurat sisi hiu mampu mersakan
frekuensi 25-50 Hz. Hiu dan pari memiliki indra tambahan dari ampullae
lorezini yang berada di sekitar mulutnya. Fungsinya melacak partikel-
partikel listrik di dalam air yang berasal dari mangsanya.
76
tubuh hiu. Hiu lainnya berbiak secara melahirkan (vivivpar). Hiu pada
umumnya adalah hewan ovovivipar.
10. Pada family Urotygonida, matanya tidak berfungsi. Lalu apa fungsi mata
tersebut? Karena tidak punya mata, lalu bagaimana cara dia mencari
makan?
Jawaban: Sesuai dengan ciri khusus pada family ini bahwa pada family
Urotrygonida memiliki mata tapi tidak berfungsi. Hewan ini memiliki otot
yang termodifikasi, yang mampu menghasilkan listrik yang berguna sebagi
alat indra, yang bisa memperoleh rangsangan dari lingkungan untuk
mendeteksi mangsa dan bahkan ancaman baginya. Dalam hal ini,
gelombang air sangat berperan penting.
DAFTAR PUSTAKA
77
Jasin, Maskoeri, 1991. Zoologi Vertebrata untuk Perguruan Tinggi. Sinar Wijaya.
Surabaya.
78