Facilitator and Explaining Untuk Meningkatkan: Penggunaan Model Pembelajaran Student Motivasi Belajar Produktif Busana

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 8

Jurnal Pena Edukasi ISSN 2407-0769 (Print)

Vol. IV No. 6, Nop 2017, hlm. 467 – 474 ISSN 2549-4694 (Online)
Available online at http://deacas.com/se/jurnal/index.php/JPE

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT


FACILITATOR AND EXPLAINING UNTUK MENINGKATKAN
MOTIVASI BELAJAR PRODUKTIF BUSANA

Purnama Wati
SMK Negeri 3 Tebing Tinggi, kota Tebing Tinggi

Abstract: This study aims to improve students' learning motivation on the subjects
Productive Clothing material subject matter cutting (kebaya test) through the application
of learning model Student Facilitator And Explaining on students class XII SMK Negeri
3 Tebing Tinggi T.A 2017/2018. The subjects were all 25 students. The results obtained
during the observation showed an increase in cycle I, meeting I obtained data that 44% of
students who have learning motivation is very low. Meeting II obtained data that 64% of
students who have low learning motivation. In the second cycle of meeting I obtained a
change of data that is 80% of students have high learning motivation, meeting II obtained
data that 92% of students whose learning motivation is very high. From this action
research can be concluded that by using study model of Student Facilitator And
Explaining on Productive Course of Clothing can improve student's learning motivation.
Based on the above, the Student Facilitataor and Explaining learning model should be
used by teachers as an alternative teacher in improving students' learning motivation on
Productive Clothing subjects, as well as on other subjects.

Keywords: Student Facilitator and Explaining, productive fashion, kebaya

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata
pelajaran Produktif Busana materi pokok memotong bahan (uji coba kebaya) melalui
penerapan model pembelajaran Student Facilitator and Explaining pada siswa kelas XII
Tata Busana SMK Negeri 3 Tebing Tinggi T.A 2017/2018. Subjek penelitian adalah
seluruh siswa yang berjumlah 25 siswa. Hasil penelitian yang diperoleh selama
pengamatan menunjukkan adanya peningkatan pada siklus I, pertemuan I diperoleh data
bahwa 44% siswa yang memiliki motivasi belajar tergolong sangat rendah. Pertemuan II
diperoleh data bahwa 64% siswa yang memiliki motivasi belajar tergolong rendah. Pada
siklus II pertemuan I diperoleh perubahan data yaitu 80% siswa memiliki motivasi belajar
yang tergolong tinggi, pertemuan II diperoleh data bahwa 92% siswa yang motivasi
belajarnya tergolong sangat tinggi. Dari penelitian tindakan ini dapat disimpulkan bahwa
dengan menggunakan model pembelajaran Student Facilitator and Explaining pada mata
pelajaran Produktif Busana dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Berdasarkan hal
tersebut, sebaiknya model pembelajaran Student Facilitataor and Explaining digunakan
guru sebagai salah satu alternatif guru dalam upaya meningkatkan motivasi belajar siswa
pada mata pelajaran Produktif Busana, maupun pada mata pelajaran lainnya.

Kata kunci: Student Facilitator and Explaining, produktif busana, kebaya

467
Jurnal Pena Edukasi ISSN 2407-0769 (Print)
Vol. IV No. 6, Nop 2017, hlm. 467 – 474 ISSN 2549-4694 (Online)
Available online at http://deacas.com/se/jurnal/index.php/JPE

Pendidikan adalah suatu lajaran berfikir tidak digunakan


proses dalam rangka mempengaruhi dengan baik dalam proses
siswa agar dapat menyesuaikan diri pembelajaran didalam kelas.Selama
sebaik mungkin terhadap ling- ini siswa hanya menjadi pendengar
kungannya dan dengan demikian dalam proses pembelajaran, dan guru
akan menimbulkan perubahan dalam merupakan sumber utama yang
dirinya yang memungkinkannya menyajikan seluruh proses pembe-
untuk berfungsi dalam kehidupan lajaran. Sehingga proses pembela-
masyarakat.Salah satu masalah yang jaran tampak sangat membosankan
dihadapi dunia pendidikan adalah dan membuat siswa semakin malas
masalah proses pembelajaran. Dalam mengikuti proses pembelajaran.
proses pembelajaran siswa kurang Hasil observasi dilapangan
didorong untuk menggembangkan diperoleh bahwa motivasi belajar
kemampuan berfikir, proses pembe- siswa pada mata pelajaran Produktif
lajaran di kelas selalu diarahkan pada Busana di sekolah masih rendah
kemampuan siswa untuk mendengar- karena siswa kurang termotivasi
kan, menghafal informasi, tanpa dalam belajar.Kurangnya upaya guru
menghubungkannya dengan kehidu- meningkatkan motivasi siswa dalam
pan sehari-hari. mata pelajaran Produktif Busana dan
Siswa saat ini hanya duduk jarang melibatkan siswa secara aktif
diam mendengarkan penjelasan dari dalam pembelajaran, sehingga siswa
guru, tidak melakukan apapun dan menjadi malas dan hasil belajar
tidak berperan aktif mulai dari saat siswa menjadi tidak sesuai dengan
mereka masuk kedalam kelas sampai yang diharapkan. Observasi ini
pembelajaran berakhir. Sehingga dilakukan peneliti ketika berada di
materi yang dipaparkan tidak dapat lingkungan sekolah beberapa kali,
dimengerti, dikuasai dan difahami berhubung karena lingkungan
oleh setiap siswa. Tidak adanya sekolah dan tempat tinggal
motivasi seperti meminta salah satu berdekatan. Jadi semakin memudah-
siswa mengulang kembali materi kan peneliti untuk mengamati proses
yang telah dipaparkan guru didepan pembelajaran yang berlangsung
kelas. Hal ini dapat membuat siswa disekolah tersebut.
fokus dan tidak secara langsung Masalah tersebut tidak boleh
membuat siswa terlibat secara aktif dibiarkan berkelanjutan, oleh Kare-
dalam proses pembelajaran. Motivasi nanya diperlukan berbagai upaya
seperti inilah yang dapat membantu yang dapat menunjang keberhasilan
siswa untuk mendapatkan hasil siswa dalam proses belajar. Banyak
belajar yang lebih baik. upaya yang dilakukan guru untuk
Pembelajaran Produktif Bu- meningkatkan hasil belajar siswa,
sana menjadi kurang diminati siswa, salah satu cara yang dapat dilakukan
karena banyak konsep atau topik guru adalah meningkatkan motivasi
yang abstrak, yang sulit dipelajari belajar siswa dikelas dengan
siswa. Sehingga siswa tidak dapat menganti model pembelajaran yang
menggembangkan kemampuan untuk biasa dilakukan. Salah satu model
berfikir kritis, kreatif, inovatif dan pembelajaran yang melibatkan siswa
sistematis, karena strategi pembe- lebih aktif adalah dengan menerap-

468
Jurnal Pena Edukasi ISSN 2407-0769 (Print)
Vol. IV No. 6, Nop 2017, hlm. 467 – 474 ISSN 2549-4694 (Online)
Available online at http://deacas.com/se/jurnal/index.php/JPE

kan model pembelajaran Student kelas atau teman sejawat.


Facilitator and Explaining dalam Pengisian angket adalah
Pembelajaran Produktif Busana. sebagai pernyataan langsung oleh
Dalam penerapannya, guru diharap- siswa dalam mengisi lembaran
kan dapat menciptakan lingkungan angket yang telah disiapkan. Angket
belajar berpusat pada siswa, yang digunakan untuk mengukur
berorientasi pada kegiatan, mendo- pemberian penguatan mengacu pada
rong siswa untuk terbuka dan berfikir skala Likert dengan menggunakan 4
bebas. pilihan jawaban. Sebelum angket
Dengan menggunakan model digunakan untuk menjaring data
pembelajaran student facilitator and hasil penelitian, angket terlebih
explaining, guru dapat menerapkan, dahulu disusun sebanyak 20 butir
menciptakan lingkungan belajar pertanyaan.
berpusat pada siswa, menyajikan
materi dengan memberikan ke-
sempatan kepada siswa untuk HASIL DAN PEMBAHASAN
menjelaskan kepada teman sekelas-
nya. Proses pembelajaran dengan Siklus I
menggunakan model student Perencanaan
facilitator and explaining diharapkan Setelah peneliti melihat hasil
dapat membantu peserta didik untuk dari angket tersebut, maka peneliti
menyajikan materi lebih meluas mengadakan perencanaan untuk
namun tetap dimengerti. menerapkan model pembelajaran
baru, yaitu model pembelajaran
Student Facilitator And Explaining,
METODE adapun perencanaan pada siklus I
pertemuan I ini adalah: (1)
Penelitian tindakan kelas ini mengindentifikasi masalah dan
dilaksanakan pada Kelas XII Tata menentukan alternative pemecahan-
Busana di SMK Negeri 3 Tebing nya serta membuat rencana
Tinggi. Subjek penelitian tindakan pelaksanaan pembelajaran (RPP), (2)
kelas ini adalah murid-murid Kelas mempersiapkan bahan pembelajaran
XII Tata Busana SMK Negeri 3 dan media gambar beberapa
Tebing Tinggi yang berjumlah 25 Memotong bahan (uji coba kebaya),
orang. (3) mempersiapkan Model
Alat yang digunakan dalam Pembelajaran Student Facilitator
mengumpulkan data pada penelitian And Explaining, sebagaimana pada
adalah angket dan Observasi. RPP, dan (4) membuat lembar
Observasi adalah cara meng- observasi untuk melihat bagaimana
himpun bahan-bahan kete-rangan perkembangan siswa dalam belajar
(data) yang dilakukan dengan dan melihat aktivitas guru.
mengadakan pengamatan dan
pencatatan secara sistematis terhadap Tindakan
fenomena yang dijadikan sasaran Pada kegiatan ini, tindakan
pengamatan. Observasi itu dilakukan peneliti bersama guru kelas
oleh seorang observer yaitu guru menerapkan model pembelajaran

469
Jurnal Pena Edukasi ISSN 2407-0769 (Print)
Vol. IV No. 6, Nop 2017, hlm. 467 – 474 ISSN 2549-4694 (Online)
Available online at http://deacas.com/se/jurnal/index.php/JPE

student facilitator and explaining. pembelajaran ini guru membiasakan


Melalui model pembelajaran ini, siswa untuk bersikap mandiri dalam
diharapkan siswa dapat lebih menjawab pertanyaan dari siswa lain.
termotivasi untuk belajar Produktif Jadi siswa semakin aktif dan tidak
Busana. Karena setiap siswa harus hanya diam saja ketika pembelajaran
dapat menguasai materi sendiri untuk berlangsung.
mendapatkan hasil belajar yang baik, Kelompok yang maju
tanpa tergantung kepada teman- pertama adalah kelompok 1,
temannya. Penelitian dilakukan pada perwakilannya dipilih secara acak
siswa Kelas XII Tata Busana SMK oleh guru setelah perwakilan
Negeri 3 Tebing Tinggi dengan kelompok tersebut maju dan
jumlah 25 siswa, dimana penelitian menjelaskan materinya kemudian
tersebut berlangsung selama 2 kali guru dan siswa memberikan apresiasi
pertemuan dalam siklus I. seperti yang dilakukan sebelumnya,
Sebelum guru melaksanakan berupa tepuk tangan yang bisa
kegiatan pembelajaran, guru terlebih membuat siswa tersebut dan siswa
dahulu menyampaikan salam kepada yang lain termotivasi dan semakin
semua siswa, menertibkan siswa agar bersemangat. Begitulah seterusnya
pada saat proses pembelajaran sampai semua perwakilan kelompok
berlangsung siswa bisa lebih fokus mendapat giliran masing-masing
terhadap materi yang disajikan guru, untuk menyampaikan materinya.
lalu guru mengabsensi siswa, dan
mengingatkan materi pembelajaran Observasi
yang lalu tentang Memotong bahan Pada pelaksanaan siklus I,
(uji coba kebaya). siswa dan peneliti diobservasi oleh
Pembelajaran Produktif Bu- guru Kelas XII Tata Busa-
sana dengan materi Memotong bahan na untuk mengetahui pelaksanaan m
(uji coba kebaya) dimulai dengan odel pembelajaran student facilitator
guru mengucapkan salam dan and explaining dan meningkatkan
menyampaikan tujuan pembelajaran. motivasi belajar siswa pada materi
Kemudian menunjukkan kepada Memotong bahan (uji coba kebaya).
siswa Memotong bahan (uji coba Dalam tahap observasi yang
kebaya) melalui gambar (media) sberperan sebagai pengamat adalah
yang berada dipapan tulis dan siswa wali kelas dan teman sejawat.
memperhatikan dan menyimak Observasi dilakukan terhadap
penjelasan guru. kegiatan atau pelaksanaan pembe-
Dalam pembelajaran guru lajaran dengan tujuan apakah kondisi
mengajukan beberapa pertanyaan belajar telah sesuai dengan skenario
yang dapat mengundang semangat pembelajaran atau belum, yang
dan membantu siswa untuk mencari menjadi observer adalah teman
informasi mengenai masalah yang sebaya.. Dalam hal ini peneliti yang
diberikan oleh guru. Guru juga bertindak sebagai guru menerapkan
memberikan kesempatan kepada model pembelajaran student
siswa untuk bertanya mengenai hal- facilitator and explaining dalam
hal yang belum dipahami mengenai upaya meningkatkan motivasi belajar
materi yang dipelajari. Dalam proses siswa.

470
Jurnal Pena Edukasi ISSN 2407-0769 (Print)
Vol. IV No. 6, Nop 2017, hlm. 467 – 474 ISSN 2549-4694 (Online)
Available online at http://deacas.com/se/jurnal/index.php/JPE

Observasi dilakukan saat dilakukan untuk memperbaiki keku-


proses pembelajaran mulai berlang- rangan pada siklus I. Dimana peneliti
sung, ketika guru membuka memfokuskan kesulitan yang dialami
pembelajaran, menjelaskan materi, siswa .untuk mengatasi siswa yang
membimbing kelompok dan siswa kurang memahami materi Memotong
belajar di kelompoknya, mempresen- bahan (uji coba kebaya), selain itu
tasikan di depan kelas, melihat peneliti sebagai guru juga lebih
keaktifan siswa dalam belajar, memperhatikan serta memberikan
penguasaan materi dan guru motivasi dan mengupayakan agar
mengakhiri pembelajaran. suasana belajar lebih meyenangkan
serta terlihat rileks.
Tabel 1. Hasil Observasi Motivasi
Belajar Siklus I Tindakan
Pertemuan Persentase Ket. Pada pelaksanaan siklus II
Belum peneliti tetap menggunakan pembe-
I 44%
Termotivasi lajaran model pembelajaran student
Belum facilitator and explaining hanya saja
II 64%
Termotivasi peneliti perlu lebih memvariasikan
motivasi dalam mengajar agar siswa
Refleksi lebih termotivasi dalam proses
Berdasarkan hasil observasi mengajar. Pada siklus II pertemuan
motivasi belajar siswa diperoleh tahapan kegiatan yang dilakukan
persentase ketuntasan klasikal peneliti berusaha melaksanakan
sebesar 64% atau 16 orang siswa. pembelajaran agar sesuai dengan
Pada siklus I ini terjadi peningkatan skenario pembelajaran. Dengan
motivasi belajar siswa dari hasil menyampaikan tujuan pembelajaran
observasi pertemuan pertama, yaitu yang hendak dicapai dengan maksud
44% (11 orang siswa) dan angket agar siswa mempunyai gambaran
sebelumnya 28% (7 orang siswa). yang jelas tentang pengetahuan yang
Akan tetapi, hasil post test ini akan di capai setelah proses pem-
menunjukkan bahwa, siswa yang belajaran.
dikatakan memiliki motivasi belajar Guru mulai menjelaskan
yang baik harus mencapai 70 atau materi yang dianggap sulit oleh
70%. Oleh karena itu perlu dilakukan siswa, guru menjelaskan berulang-
perbaikan pembelajaran yang ulang. Kemudian guru mengorgani-
diharapkan dapat meningkatkan hasil sasikan siswa dalam kelompok.
belajar siswa maka dilanjutkan Seperti yang pernah dilakukan
dengan pelaksanaan siklus II. sebelumnya, pembelajaran dengan
model pembelajaran student
Siklus II facilitator and explaining diterapkan
Perencanaan agar setiap siswa dapat menguasai
Dalam perencanaan siklus II materi pembelajaran, memahami dan
dapat dilakukan setelah mengetahui meningkatkan keaktifan siswa dalam
kelemahan-kelemahan yang terdapat proses belajar. Jadi peran guru
pada siklus I. Prosedur ini sama hanyalah membimbing dan menilai
dengan siklus I, tahap pemebelajaran sampai sejauh mana semua siswa

471
Jurnal Pena Edukasi ISSN 2407-0769 (Print)
Vol. IV No. 6, Nop 2017, hlm. 467 – 474 ISSN 2549-4694 (Online)
Available online at http://deacas.com/se/jurnal/index.php/JPE

dapat menguasai materi yang Tabel 2. Hasil Observasi Motivasi


diajarkan dan tujuan pembelajaran Belajar Siklus II
datap dicapai.Setelah guru meng- Pertemuan Persentase Ket.
arahkan kembali apa yang harus I 80% Termotivasi
dilakukan oleh setiap siswa dalam II 92% Termotivasi
kelompoknya, maka semua siswa
mulai berperan seperti layaknya Refleksi
seorang guru, dimulai dengan Pada tahapan ini, peneliti
memahami materi kemudian siswa merefleksi semua tahapan kegiatan
bergiliran untuk mewakili setiap yang dilaksanakan pada sikluus II
kelompok untuk menjelaskan materi sebagai berikut:
mereka masing-masing didepan 1. Peneliti telah mampu
kelas. meningkatkan motivasi belajar
Dalam penerapan model siswa dan memperbaiki kualitas
pembelajaran ini, peneliti sebagai pelaksanaan Pembelajaran
guru memilih perwakilan kelompok Produktif Busana materi pokok
secara acak. Agar setiap siswa benar- Memotong bahan (uji coba
benar menguasai materi yang telah di kebaya) yaitu pembahasan tentang
berikan pada setiap kelompok. Jadi Memotong bahan (uji coba
guru dapat melihat peningkatan hasil kebaya) dengan menggunakan
belajar dan motivasi belajar siswa model pembelajaran student
tersebut. Setelah semua perwakilan facilitator and explaining.Dari 25
kelompok selesai mempresentasikan siswa diKelas XII Tata Busana,
ateri tiap-tiap kelompok yang telah ada 20 siswa atau sekitar 92%
diberikan, maka guru sebagai peneliti motivasi belajar meningkat atau
memberikan penilaian serta mem- sangat termotivasi dan dari hasil
berikan apresiasi berupa tepuk angket dilihat 96% siswa telah
tangan dan pujian. Sehingga mereka termotivasi.
merasa bangga telah bisa 2. Nilai evaluasi siswa dalam
menyelesaikan tugas mereka dengan observasi mengalami peningkatan
baik dan membuat siswa lain dengan menggunakan model
termotivasi untuk tetap bersemangat pembelajaran student facilitator
dalam belajar. and explaining. Hal ini terlihat
dari rata-rata antara nilai
Observasi observasi perbandingan siklus I
Pada pelaksanaan siklu II, dan siklis II pada data observasi
siswa dan peneliti kembali di belajar siswa dan guru serta hasil
observasi oleh guru Kelas XII Tata angket yang dibagikan pada
Busana untuk mengetahui pelaksa- siswa.
naan model pembelajaran student 3. Siswa semakin termotivasi untuk
facilitator and explaining dan bertanya kepada guru tentang
meningkatkan motivasi belajar siswa pelajaran yang tidak dimengerti
dengan materi Memotong bahan (uji siswa, dan menanggapi
coba kebaya). pertanyaan teman sekelasnya
dengan percaya diri. Dan siswa
menunjukkan antusiasnya serta

472
Jurnal Pena Edukasi ISSN 2407-0769 (Print)
Vol. IV No. 6, Nop 2017, hlm. 467 – 474 ISSN 2549-4694 (Online)
Available online at http://deacas.com/se/jurnal/index.php/JPE

lebih bersemangat dari sebelumny siswa yang motivasi belajar-


sehingga motivasi siswa menjadi nya tergolong rendah.
meningkat. c) Pada siklus II, pertemuan I
diperoleh perubahan data,
yaitu 80% siswa yang
SIMPULAN motivasi belajarnya tergolong
tinggi
Berdasarkan hasil penelitian d) Pada siklus II, pertemuan II
tindakan kelas yang dilakukan diperoleh data bahwa 92%
dengan menggunakan model pembe- siswa yang motivasi
lajaran student facilitator and belajarnya tergolong sangat
explaining pada materi pokok tinggi
Memotong bahan (uji coba kebaya), 3. Dari hasil observasi kegiatan
dapat disimpulkan sebagai berikut : mengajar guru pada siklus I
1. Dengan menggunakan model pertemuan I diperoleh skor
pembelajaran student facilitator 81,25% tergolong baik, pada
and explaining dapat meningkat- siklus I pertemuan II diperoleh
kan motivasi belajar siswa dan skor 82,29% masih tergolong
memberikan kesempatan kepada baik. Dan pada siklus II
siswa untuk belajar aktif bersama pertemuan I diperoleh hasil
teman kelompoknya sehingga observasi kegiatan mengajar guru
siswa tertantang untuk berusaha dengan skor 83,33% tergolong
mengerjakan tugas-tugas dengan tinggi dan pada siklus II
mendapatkan nilai yang maksi- pertemuan II masih sama dengan
mal dalam belajar. skor pada pertemuan sebelum-
2. Dari hasil observasi motivasi nya, yaitu 83,33%.
belajar, siswa memperlihatkan 4. Dari hasil angket yang dibagikan
bahwa terjadi peningkatan belajar pada awal pertemuan tercatat
siswa diantaranya: hanya 28% siswa yang memiliki
a) Pada siklus I, pertemuan I motivasi belajar. Setelah diterap-
diperoleh data bahwa 44% kannya model pembelajaran
siswa memiliki motivasi Student facilitator And
belajar yang masih tergolong Explaining, motivasi siswa sema-
sangat rendah. kin meningkat sampai 96% pada
b) Pada siklus I, pertemuan II Pembelajaran Produktif Busana
diperoleh data bahwa 64% materi pokok Memotong bahan
(uji coba kebaya).

473
Jurnal Pena Edukasi ISSN 2407-0769 (Print)
Vol. IV No. 6, Nop 2017, hlm. 467 – 474 ISSN 2549-4694 (Online)
Available online at http://deacas.com/se/jurnal/index.php/JPE

DAFTAR PUSTAKA

Dewi, R. 2010. Penelitian Tindakan Sardiman. 2011. Interaksi dan


Kelas. Medan: Pasca Sarjana Motivasi Belajar Mengajar.
Unimed. Jakarta: Rajawali Perss.
Daryanto. 2010. Belajar Dan Suprijono, A. 2009. Cooperative
Mengajar. Bandung: Yrama Learning: Teori dan Aplikasi
Widya. PAIKEM. Surabaya: Pustaka
Hamalik, O. 2001. Proses Belajar Pelajar
Mengajar. Bandung: Bumi Syah, M. 2010. Psikologi
Aksara. Pendidikan. Bandung:
Istarani. 2012. 58 Model Rosdakarya Offset.
Pembelajaran Inovatif. Uno, H. 2012. Teori Motivasi dan
Medan: Media Persada. Pengukurannya. Jakarta:
Mudjiono & Dimyati. 2009. Belajar Bumi Aksara
dan Pembelajaran. Jakarta:
Rineka Cipta.

474

You might also like

pFad - Phonifier reborn

Pfad - The Proxy pFad of © 2024 Garber Painting. All rights reserved.

Note: This service is not intended for secure transactions such as banking, social media, email, or purchasing. Use at your own risk. We assume no liability whatsoever for broken pages.


Alternative Proxies:

Alternative Proxy

pFad Proxy

pFad v3 Proxy

pFad v4 Proxy