4 6 1 SM
4 6 1 SM
4 6 1 SM
Aplikasi Kompos Dengan Aktivator Effective Microorganisms 4 (EM 4) Dan Pupuk Organik Cair
NASA Pada Pertumbuhan Bibit Batang Bawah Tanaman Karet (Hevea brasiliensis)
Application of Compost With Effective Microorganisms Activator 4 (EM 4) And Nasa Liquid Organic
Fertilizer On Growth Of Rubber Trunk Bottom Plant (Hevea brasiliensis)
ABSTRACT
Application of Compost With Effective Microorganisms Activator 4 (EM 4) And NASA Fluid Organic Fertilizer
At Growth Of Rubber Trunk Bottom Plant (Hevea brasiliensis). This study aims to determine the effect of
application of compost fertilizer with activator Effective Microorganisms 4 (EM 4) and the effect of Nasa liquid
organic fertilizer application on the growth of rootstock seedling of rubber plant. The study was conducted for 3
months starting from May 5 to August 5, 2015 Loa Janan Ulu Village Kutai Kertanegara Regency. The study used
Randomized Block Design (RAK) with 4 x 4 factorial experiment with 3 replications. The first factor is the
application of compost treatment consisting of 4 levels, namely: k0 Tanah (topsoil), k1 = Soil: Compost = 1: 1, k2 =
Soil: Compost = 1: 2, k3 = Soil: Compost = 1: 3. While the second factor is the application of liquid organic
fertilizer NASA consisting of 4 levels, namely: p0 = Control, p1 = 2 ml / L water, p2 = 4 ml / L water, p3 = 6 ml / L
water. The result of variance indicated that application of compost fertilizer had a very significant effect on the
height of 3 month crop, the increase of stem diameter month 2, month 3, the increase of monthly leaf number 2,
month 3. Furthermore significant effect on the increase of plant height month 1, month 2, Stem diameter month 1,
and month leaf number increase 1. Application of NASA (P) liquid organic fertilizer had a very significant effect on
the parameters of plant height increase in month 2, month, 3, month stem diameter 2, month 3, Month 3. Then the
real effect on parameters of plant height month month 1, and the increase of number of leaves month 1. For
interaction application of Compost Fertilizer and organic fertilizer Nasa (KxP) no significant effect on parameters
of plant height increase month 1, month 2, month 3, the increase of number of leaves month 1, month 2, month 3, the
increase of stem diameter month 1, month 2 and month 3.
aplikasi kompos yang terdiri dari 4 taraf, yaitu: polybag, pemupukan, pemeliharaan
k0 Tanah (topsoil), k1 = Tanah : Kompos = 1 : (penyiraman, penyiangan dan penyulaman.
1, k2 = Tanah : Kompos = 1 : 2, k3 = Tanah : Pengambilan data meliputi ; pertambahan tinggi
Kompos = 1 : 3. Sedangkan Faktor kedua yaitu tanaman, pertambahan diameter batang tanaman
aplikasi pupuk organik cair NASA yang terdiri dan pertambahan jumlah daun. Data di analisis
dari 4 taraf, yaitu : p0 = Kontrol, p1 = 2 ml/L dengan menggunakan sidik ragam, apabila ada
air, p2 = 4 ml/L air, p3 = 6 ml/L air. pengaruh maka dilakukan Uji lanjutan dengan
Pelaksanaan penelitian meliputi : persiapan menggunakan Uji Beda Nyata Terkecil ( BNT )
lahan, pembuatan pupuk kompos, persiapan pada taraf 5% untuk membandingkan dua rata-
bibit batang bawah tanaman karet, seleksi bibit, rata perlakuan.
persiapan Media tanam, pemindahan bibit ke
Tabel 1. Pengaruh Pupuk Kompos (K) Terhadap Pertambahan Rata-Rata Tinggi Tanaman (cm)
Perlakuan Pupuk Tinggi tanaman
Kompos Bulan ke 1 Bulan ke 2 Bulan ke 3
k0 26,50 c 46,50 d 66,00 c
k1 32,50 a 51,25 b 70,00 b
k2 31,00 b 55,50 a 81,25 a
k3 27,50 c 48,50 c 67,50 c
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama menyatakan tidak berbeda nyata pada BNT 5% (BNT
k = 1,10) pertambahan tinggi tanaman umur bulan ke 1, pada (BNT k = 1,58) pertambahan
tinggi tanaman umur bulan ke 2, dan pada BNT 5% (BNT k = 2,11) pertambahan tinggi
tanaman umur bulan ke 3
Tabel 2. Pengaruh Pupuk Kompos (K) Terhadap Pertambahan Rata-Rata Diameter Batang (cm)
Perlakuan Pupuk Diameter Batang
Kompos Bulan ke 1 Bulan ke 2 Bulan ke 3
k0 1,22 c 2,69 c 3,76 c
k1 1,48 b 2,98 b 4,73 b
k2 1,61 a 3,38 a 5,04 a
k3 1,60 a 2,96 b 4,67 b
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama menyatakan tidak berbeda nyata pada BNT 5% (BNT
k = 0,07) pertambahan diameter batang umur bulan ke 1, pada (BNT k = 0,08) pertambahan
diameter batang umur bulan ke 2, dan pada BNT 5% (BNT k = 0,14) pertambahan diameter
batang umur bulan ke 3
Tabel 3. Pengaruh Pupuk Kompos (K) Terhadap Pertambahan Rata-Rata Pertambahan Jumlah Daun
(helai)
Perlakuan Pupuk Jumlah Daun
Kompos Bulan ke 1 Bulan ke 2 Bulan ke 3
k0 17,00 c 30,00 c 45,50 d
k1 18,25 c 29,75 c 48,50 c
k2 25,00 a 43,50 a 69,25 a
k3 22,50 b 37,75 b 58,50 b
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama menyatakan tidak berbeda nyata pada BNT 5% (BNT
k = 1,32) pertambahan diameter batang umur bulan ke 1, pada (BNT k = 1,77) pertambahan
diameter batang umur bulan ke 2, dan pada BNT 5% (BNT k = 2,71) pertambahan diameter
batang umur bulan ke 3
pertumbuhan bibit batang bawah tanaman karet tinggi, diameter batang tanaman yang makin
di serap secara baik oleh tanaman. Hal ini meningkat. Menurut Musnawar dan Ismawati
disebabkan kebutuhan unsur hara terutama N, P (2005), pupuk kompos selain dapat menambah
dan K telah terpenuhi pada saat tanaman unsur hara kedalam tanah juga dapat
memerlukan unsur tersebut. Kandungan pupuk meningkatkan humus, memperbaiki struktur
kompos meliputi N, P, K, yang semuanya dapat tanah dan mendorong kehidupan jasad renik
diserap oleh seluruh bagian tanaman mulai dari dalam tanah. Kandungan hara yang terdapat
daun sampai ke akar. Menurut Harjadi (2003), dalam pupuk Kompos rata-rata 0,5% N; 0,25%
bahwa pemberian pupuk kompos merupakan P2O5; dan 0,5% K2O. Disamping unsur-unsur
faktor utama yang sangat penting dalam tersebut pupuk Kompos juga mengandung
pemupukan, agar efektif pupuk harus diberikan Karbon, Magnesium, dan Belerang, dan unsur-
di tempat dan disaat tanaman memerlukan. unsur mikro lainnya. Pupuk Kompos
Ditambahkan Harjadi (2003), mengemukakan mempunyai efek residu, yaitu haranya dapat
bahwa dengan membesarnya sel tanaman maka secara berangsur-angsur menjadi bebas dan
akan terbentuk vakuola sel yang besar yang tersedia bagi tanaman. Ditambahkan oleh
mampu untuk menyerap air dalam jumlah yang Sutedjo (2006), dengan adanya pupuk Kompos
banyak, sehingga makin bertambahnya jumlah maka tanah akan mampu menahan banyak air,
dan ukuran sel tanaman, maka pembentukan sehingga memudahkan akar-akar menyerap zat-
protoplasma tanaman juga akan bertambah. zat makanan bagi pertumbuhan dan
Selanjutnya hal ini akan berpengaruh terhadap perkembangan tanaman.
Tabel 4. Pengaruh Pupuk Organik Cair Nasa (P) Terhadap Pertambahan Rata-Rata Tinggi Tanaman (cm)
Tinggi tanaman
Perlakuan POC Nasa
Bulan ke 1 Bulan ke 2 Bulan ke 3
p0 27,25 c 44,75 c 62,00 d
p1 28,50 b 48,50 b 67,75 c
p2 33,75 a 59,00 a 83,75 a
p3 28,00 c 49,50 b 71,25 b
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama menyatakan tidak berbeda nyata pada BNT 5% (BNT
p = 1,10) pertambahan tinggi tanaman umur bulan ke 1, pada (BNT p = 1,58) pertambahan
tinggi tanaman umur bulan ke 2, dan pada BNT 5% (BNT p = 2,11) pertambahan tinggi
tanaman umur bulan ke 3
Tabel 5. Pengaruh Pupuk Organik Cair Nasa (P) Terhadap Pertambahan Rata-Rata Diameter Batang (cm)
Diameter Batang
Perlakuan POC Nasa
Bulan ke 1 Bulan ke 2 Bulan ke 3
p0 1,29 2,55 d 3,86 d
p1 1,42 2,90 c 4,25 c
p2 1,69 3,45 a 5,28 a
p3 1,50 3,11 b 4,82 b
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama menyatakan tidak berbeda nyata pada (BNT p = 0,08)
pertambahan diameter batang umur bulan ke 2, dan pada BNT 5% (BNT p = 0,14)
pertambahan diameter batang umur bulan ke 3
Tabel 6. Pengaruh Pupuk Organik Cair Nasa (P) Terhadap Pertambahan Rata-Rata Pertambahan Jumlah
Daun (helai)
Jumlah Daun
Perlakuan POC Nasa
Bulan ke 1 Bulan ke 2 Bulan ke 3
p0 16,50 d 28,25 d 44,75 d
p1 19,75 c 32,50 c 52,25 c
p2 24,50 a 43,00 a 66,75 a
p3 22,00 b 37,25 b 58,00 b
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama menyatakan tidak berbeda nyata pada BNT 5% (BNT
k = 1,32) pertambahan diameter batang umur bulan ke 1, pada (BNT k = 1,77) pertambahan
diameter batang umur bulan ke 2, dan pada BNT 5% (BNT k = 2,71) pertambahan diameter
batang umur bulan ke 3
24
J. Agrifarm : Vol. 6 No. 1, Juli 2017 P- ISSN : 2301 – 9700, E- ISSN : 2540 - 8892
Hasil analisis sidik ragam menunjukkan peroses pembelahan dan perbesaran sel,
bahwa aplikasi pupuk organik cair NASA (P) sehingga akan memacu kecepatan pertumbuhan
berpengaruh sangat nyata pada parameter tinggi tanaman, pembentukan tunas-tunas baru dan
tanaman bulan 2, bulan 3 diameter batang bulan menaikan tingkat mobilitas unsur-unsur dalam
2, bulan 3, jumlah daun bulan 2, bulan 3 tanah. Giberelin mematahkan dormansi atau
Kemudian berpengaruh nyata pada parameter hambatan pertumbuhan tanaman sehingga
pertambahan tinggi tanaman bulan bulan 1, dan tanaman dapat tumbuh normal dengan cara
pertambahan jumlah daun bulan 1. Hal inididuga mempercepat proses pembelahan sel. Menurut
pupuk organik cair NASA mengandung hormon Abidin, Z (2001), umumnya pemberian pupuk
auksin, giberelin dan sitokininyang bermanfaat dan hormon melalui daun lebih cepat
dalam memacu pertumbuhan. Menurut Lingga penyerapan unsur haranya dibandingkan melalui
(2004), fungsi auksin pada tanaman membantu akar, karena itu cara ini cocok untuk
proses terbentuknya akar, merangsang mengaplikasikan pupuk dan hormon yang sulit
pertumbuhan tanaman dan mematahkan diserap akar, sebab efek pemupukan dapat
dominansi pucuk/apikal kondisi dimana pucuk langsung tampak dalam beberapa hari setelah
tanaman atau akar tidak mau berkembang. pemupukan, selain itu tanah juga tidak
Sitokinin memegang peranan penting dalam mengalami kerusakan.
Hasil analisis sidik ragam menunjukkan hubungan yang saling mempengaruhi, sehingga
bahwa interaksi aplikasi pupuk Kompos dan masing-masing berpengaruh secara terpisah satu
aplkasi pupuk organik cair NASA tidak sama lainnya. Hal ini sesuai pendapat Steel dan
berpengaruh nyata terhadap parameter tinggi Torrie (1991), bahwa bila pengaruh interaksi
tanaman bulan 1, bulan 2, bulan 3, pertambahan berbeda tidak nyata, maka disimpulkan bahwa
diameter batang bulan 1, bulan 2, bulan 3, diantara faktor-faktor perlakuan tersebut
pertambahan jumlah daun bulan 1, bulan 2, dan bertindak bebas.
bulan 3.Hal ini diduga karena perlakuan
konsentrasi pupuk organik cair NASA dan
Kompos terhadap tanaman karet tidak terdapat
DAFTAR PUSTAKA
Djuarnani N, Kristian, Budi SS. 2005. Cara
Abidin, Z. 2001. Dasar-dasar Pengetahuan Cepat Membuat Kompos. Agro Media
Tentang Zat Pengatur Tumbuh. Angkasa. Pustaka.
Bandung. 36 hlm.
Depok Eko, dkk. 2013.Budidaya Tanaman
Anonim. 2006. Buletin Penggunaan Pupuk Karet. Penebar Swadaya. Jakarta. 56 hal.
Organik Cair NASA. Natural Nusantara.
Yogyakarta. Hakim, M. 2005. Mengubah Sampah Menjadi
Kompos. Pikiran Rakyat 20 Oktober 2005.
Badan Penelitian dan Pengembangan pertanian.
2008. Teknologi Budidaya Karet. Harjadi, S. S. 2003.Pengantar Agronomi.
Departemen Pertanian. 42 hal. Wiramedia Pustaka Utama. Jakarta.
25
J. Agrifarm : Vol. 6 No. 1, Juli 2017 P- ISSN : 2301 – 9700, E- ISSN : 2540 - 8892
Indriani, YH. 1999. Membuat Kompos Secara Setyamidjaja, D. 1993. Karet. Kanisius.
Kilat. Penebar Swadaya. Jakarta. Yogyakarta.
26