Id 37 Etiquettes Shareeah
Id 37 Etiquettes Shareeah
Id 37 Etiquettes Shareeah
Adirangga Fahrudin
Abstrak
Sebagai sumber daya genetik di Indonesia, ayam lokal dapat dikembangkan guna
mendukung kemandirian penyediaan pangan sumber protein hewani nasional. Jimmy’s Farm
merupakan suatu perusahaan peternakan ayam lokal yang bergerak di bidang pembibitan
ayam lokal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui konsumsi ransum pertambahan
bobot badan dan konversi ransum ayam lokal Jimmy’s Farm. Metode penelitian
menggunakan metode deskriptif berdasarkan data catatan di perusahaan peternakan Jimmy’s
Farm selama 3 bulan terakhir. Hasil penelitian menunjukan rataan konsumsi ransum sebesar
1846 ± 282,81 gram per ekor selama pemeliharaan 52 - 70 hari dengan koefisien variasi 15,31
persen, rataan bobot badan sebesar 809,73 ±
118,19 gram per ekor dengan koefisien variasi
sebesar 14,60 persen, rataan konversi ransum sebesar 2,30 ± 0,36 dengan koefisien variasi
sebesar 15,67 persen. Rataan konsumsi ransum, pertambahan bobot badan dan konversi
ransum ayam lokal Jimmy’s Farm terbilang cukup baik.
Kata Kunci : ayam lokal, konsumsi ransum, pertambahan berat badan, konversi ransum.
Abstract
As genetic resources in Indonesia, local chickens can be developed to support the self-
sufficiency of food supply national source of animal protein. Jimmy's Farm is a local chicken
farm company that engages in local chicken breeding. The purpose of the research is to
identified consumption of rations, weight gaining, and rations conversion of local chickens in
Jimmy’s Farm. This research used descriptive method by data recorded at Jimmy’s Farm for
three months. The results showed that the average of ration consumptions was 1846,68 ±
282,81 gram per chick during maintenances for 52 - 70 days and variation of coefficient was
15,31 percent, weight gain was 809,73 ±
118,19 gram per chick and variation of coefficient
was 14,60 percent, average amount of rations conversion was 2,30 ± 0,36 and variation of
coefficient was 15,67 percent. The average of rations consumption, weight gain, and rations
conversion of local chickens at Jimmy’s Farm were quite good.
PENDAHULUAN
Sebagai sumber daya genetik di Indonesia, ayam lokal dapat dikembangkan guna
mendukung kemandirian penyediaan pangan sumber protein hewani nasional. Ayam-‐ayam
lokal
yang
banyak
berkembang
adalah
ayam
Kedu,
Sentul, Pelung, Nunukan, Wareng, Cemani
dan ayam Kampung biasa. Banyak hal-hal yang harus diperhitungkan untuk peningkatan
populasi ayam lokal, diantaranya yaitu pakan. Dalam pemeliharaan ayam lokal pedaging,
konsumsi ransum merupakan hal dasar yang harus diperhatikan karena merupakan kebutuhan
pokok akan berpengaruh terhadap pertambahan bobot badan. FCR (Feed Conversion Ratio)
atau konversi ransum merupakan acuan dari tingkat efisiensi ransum yang dikonsumsi selama
pemeliharaan. Berdasarkan penjelasan di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian
mengenai konsumsi ransum, pertambahan bobot badan dan konversi ransum ayam lokal
Jimmy’s Farm Cipanas Kabupaten Cianjur Jawa Barat.
Jumlah pakan yang dikonsumsi oleh ternak digunakan untuk mencukupi hidup pokok
dan untuk produksi hewan tersebut (Tilman dkk., 1991). Faktor yang mempengaruhi
konsumsi ransum antara lain besar tubuh ayam, aktifitas sehari-hari, suhu lingkungan, kualitas
dan kuantitas ransum (NRC, 1994). Penimbangan bobot badan hendaknya dilakukan setiap
minggu dengan mengambil contoh acak dari kelompok. Kecepatan pertumbuhan dapat diukur
melalui pertambahan bobot badan pada saat tertentu, terhadap bobot badan pada minggu
sebelumnya (Charles dan Spackman, 1985). Konversi ransum merupakan suatu ukuran yang
dapat digunakan untuk menilai efisiensi penggunaan dan kualitas ransum. Konversi ransum
adalah perbandingan antara jumlah ransum yang dikonsumsi dengan pertambahan bobot
badan dalam jangka waktu tertentu. Salah satu ukuran efisiensi adalah dengan
membandingkan antara jumlah ransum yang diberikan (input) dengan hasil yang diperoleh
baik itu daging atau telur (output) (Rasyaf, 1995).
1. Objek Penelitian
Ternak yang digunakan dalam penelitian ini adalah Ayam Lokal Jimmy’s Farm
berumur 1 hari sampai dengan dipanen sekitar umur 45 hari sampai 70 hari atau bobot badan
sekitar 0,5 kg sampai 0,9 kg yang berasal dari perusahaan peternakan Jimmy’s Farm di
Cipanas Kabupaten Cianjur Jawa Barat. Sampel yang digunakan adalah ayam lokal pedaging
dari 14 kandang. Lokasi peternakan berada di ketinggian ± 1.070m dari permukaan laut
dengan suhu berkisar antara 15-24ºC, kelembaban 65-80% bahkan sampai 90%, curah hujan
2.298 mm.
2. Metode
Penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian studi kasus di peternakan ayam lokal
Jimmy’s Farm dan datanya dianalisis secara deskriptif. Data yang dikumpulkan adalah data
konsumsi ransum, pertambahan berat badan dan konversi ransum. Data dari pencatatan data
perusahaan sebanyak 33 kali pemanenan. Analisis yang dilakukan dengan cara menghitung
nilai rata–rata, simpangan baku dan koefisien variasi.
3. Peubah yang Diamati dan Cara Perhitungannya
1) Konsumsi ransum dihitung berdasarkan jumlah ransum yang dikonsumsi per hari
dengan melihat recording setiap minggunya.
2) Pengukuran bobot badan dilakukan dengan cara menimbang bobot akhir ketika
dipanen
3) Konversi ransum dihitung berdasarkan perbandingan antara jumlah total konsumsi
ransum dengan bobot badan akhir minggu (bobot panen).
4. Analisis Stiatistika Deskriptif
1) Nilai Maksimum dan Nilai Minimum
Nilai maksimum adalah nilai yang terbesar pada suatu interval data, sedangkan nilai
minimum merupakan nilai yang terkecil pada suatu interval data.
2) Rata-rata/Mean ( )
Rata-rata hitung untuk data yang terdapat dalam sebuah sampel dihitung dengan cara
membagi jumlah nilai data oleh banyaknya data.
3) Simpangan Baku
Simpangan baku adalah akar dari ragam. Ragam merupakan jumlah kuadrat semua
deviasi nilai-nilai individu terhadap rata-rata populasi
4) Koefisien Variasi
Koefisien variasi merupakan suatu ukuran yang digunakan untuk mengetahui besarnya
variasi dari hasil pengukuran variabel yang diamati.
Peternakan Jimmy’s Farm memelihara ayam lokal secara intensif. Kandang yang
digunakan sistem terbuka (open house Ayam yang dipelihara di perusahaan pembibitan ayam
lokal Jimmy’s Farm pada tanggal 10 Juli–10 Agustus 2016 memiliki jumlah 3.983 ekor ayam
lokal betina, dan 508 ekor ayam lokal jantan. Jimmy’s Farm juga memproduksi DOC ± 6526
ekor per minggu. Ayam yang dipelihara adalah parent stock yang menghasilkan DOC final
stock pedaging maupun petelur. Jenis ayam lokal yang dipelihara di Jimmy’s Farm adalah
hasil dari persilangan ayam Kedu, ayam Cemani, ayam Kapas, ayam Hutan, dan ayam
Pelung.
2. Hasil Penelitian
Tabel 1. Konsumsi ransum, PBB dan FCR ayam lokal di Jimmy’s Farm pada periode
pemeliharaan sampai panen dari bulan Mei–July 2016.
a. Konsumsi Ransum
Konsumsi ransum adalah jumlah makanan yang dikonsumsi oleh ternak digunakan
untuk mencukupi hidup pokok dan untuk produksi hewan tersebut (Tilman dkk., 1991). Hasil
perhitungan konsumsi ransum yang diukur dengan cara pakan yang diberikan selama satu kali
pemeliharaan dibagi dengan jumlah populasi, dapat dilihat pada Tabel 1.
Berdasarkan Tabel 1. Nilai rata-rata konsumsi ransum ayam lokal di Jimmy’s Farm
sebesar 1846,68 gram per ekor atau 29,31gr/ekor/hari selama satu kali periode pemeliharaan
(52 - 72 hari), dengan nilai minimal dan maksimal masing-masing sebesar 1262,81 gram dan
2255,88 gram. Ransum yang digunakan di Jimmy’s Farm diproduksi oleh PT. CARGILL
INDONESIA dengan kandungan protein kasar 16-18%. Hasil yang didapat dari perhitungan
Tabel 2, dengan rata-rata umur panen berkisar 63 hari. Hal ini sependapat dengan pendapat
Candrawati dan Mahardika (1999) mendapatkan bahwa ayam kampung yang diberikan
ransum dengan kandungan energi 3100 Kkal/kg dan protein kasar 22% berat badannya selama
8 minggu adalah 542 g/ekor atau 9,67 g/ekor/hari sedangkan yang mendapat ransum dengan
energi 2823 Kkal/kg dan protein kasar 15,33% adalah 391 g/ekor. Cresswell dan Gunawan
Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran
4
Konsumsi, PBB dan FCR Ayam Lokal Jimmy’s Farm….......................Adirangga Fahrudin
(1982) berpendapat bahwa dari kelima tipe ayam lokal yang dipelihara secara intensif
memiliki rata-rata konsumsi ransum sebesar ayam kampung (88 gram/ekor/hari), kedu hitam
(93 gram/ekor/hari), kedu putih (82 gram/ekor/hari), nunukan (85 gram/ekor/hari) dan pelung
(93 gram/ekor/hari).
531,88 gram (Prasetyo dkk., 1985) dan secara intensif 708,0 gram pada umur 12 minggu
(Creswell dan Gunawan, 1982). Sementara pertumbuhan ayam kampung dengan
pemeliharaan secara intensif sampai umur 12 minggu memberikan respon positif, yaitu bobot
badan rata-rata 1086,30 gram ayam jantan dan 636,16 gram ayam betina (Astuti, 1979).
Bobot badan ayam kampung pada umur 8 minggu adalah 559,97 gram yang lebih rendah
dibandingkan dengan hasil persilangan ayam kampung dengan broiler yaitu 1015,74 gram
(Mulyadi, 1981). Rata-rata bobot ayam silangan ayam pelung dan ayam kampung pada umur
12 minggu adalah 1020 gram untuk jantan dan 979 gram untuk betina (Iskandar dkk., 1998).
c. Konversi Ransum
Konversi ransum adalah perbandingan antara jumlah konsumsi ransum dengan
pertambahan bobot badan dalam satuan waktu tertentu (Anggarodi, 1985). Perhitungan
konversi ransum ayam lokal di Jimmy’s Farm pada periode pemeliharaan dari bulan Mei–
July 2016 dapat dilihat pada Tabel 1.
Semakin kecil nilai konversi ransum maka semakin efisien ternak tersebut dalam
mengkonversikan pakan ke dalam bentuk daging. Banyaknya ransum yang dikonsumsi
selama masa rata-rata pemeliharaan 63 hari mulai dari DOC sampai dipanen yaitu 1846,68
gram per ekor per 63 hari. Nilai rata-rata konversi ransum yang diperoleh dari perhitungan
yaitu 2,30 sedangkan untuk nilai minimal dan maksimal adalah 1,79 dan 3,42. Husmaini
(2000) menyatakan konversi ransum pada ayam kampung umur 8 minggu menggunakan
ransum yang kandungan proteinnya 17% dan 20% yaitu sebesar 2,84 dan 4,32.
Lacy dan Vest (2000), menyatakan beberapa faktor utama yang mempengaruhi
konversi ransum adalah genetik, kualitas ransum, penyakit, temperatur, sanitasi kandang,
ventilasi, pengobatan, dan manajemen kandang. Faktor pemberian ransum, penerangan juga
berperan dalam mempengaruhi konversi ransum, laju perjalanan ransum dalam saluran
pencernaan, bentuk fisik ransum dan komposisi nutrisi ransum.
Rasyaf (1994) berpendapat bahwa semakin kecil konversi ransum berarti pemberian
ransum semakin efisien, namun jika konversi ransum tersebut membesar, maka telah terjadi
pemborosan. Menurut Anggorodi (1985) konversi ransum dipengarui beberapa faktor seperti
umur ternak, bangsa, kandungan gizi ransum, keadaan temperatur dan keadaan ternak,
tatalaksana dan penggunaan bibit yang baik.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa ayam lokal Jimmy’s Farm
memiliki performan yang baik yaitu pada umur panen 63 hari mendapatkan konsumsi ransum
1846,68 gr/ekor, pertambahan bobot badan 809,73 gr/ekor dan konversi ransum sebesar 2,30.
SARAN
Performan yang baik pada ayam lokal Jimmy’s Farm dapat ditingkatkan melalui
manajemen yang intensif dengan meningkatkan manajemen pemeliharaan, pemberian pakan
dan kualitas pakan yang lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Anggorodi, R. 1985.Ilmu Makanan Ternak Unggas.Penerbit Universitas Indonesia.
Astuti, M., H. Mulyadi dan J. Purba. 1979. Pengukuran parameter genetik ayam kampung.
Laporan Penelitian 296/PIT/DPM/ 78. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
Candrawati, D.P.M.A. 1999. Pendugaan Kebutuhan Energi dan Protein Ayam Kampung
Umur 0-8 minggu. (tesis). Bogor : Institut Pertanian Bogor.
Creswell, D.C and B. Gunawan 1982. Indigenous chicken in Indonesia: Production
characteristics in an improved environment. Research Institute for Animal
Production, Bogor, Indonesia.
Crewell, D.C. dan B. Gunawan. 1982. Pertumbuhan badan dan produksi telur dari 5 strain
ayam sayur pada sistem peternakan intensif. Pros. Seminar Penelitian Peternakan,
Bogor.
Husmaini. 1994. Pengaruh cara pembatasan pemberian ransum pada ayam kampong periode
kutuk terhadap penampilan ayam kampung. Pros. Seminar Hasil Penelitian.
Fakultas Peternakan UNAND, Padang.
Husmaini. 2000. Pengaruh peningkatan level protein dan energi ransum saat refeeding
terhadap performans ayam buras. Jurnal Peternakan dan Lingkungan. Vol.6(01).
Gunawan, B., D, Zaenuddin., T, Sartika dan Abubakar. 1998. Persilangan ayam pelung
jantan dengan ayam buras betina untuk meningkatkan ayam buras pedaging. Pros.
Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran
7
Konsumsi, PBB dan FCR Ayam Lokal Jimmy’s Farm….......................Adirangga Fahrudin
Menyatakan bahwa artikel ini merupakan hasil penelitian penulis, data dan tulisan ini
bukan hasil karya orang lain, ditulis dengan kaidah-kaidah ilmiah dan belum pernah
dipublikasikan.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya, tanpa tekanan dari pihak
manapun. Penulis bersedia menanggung konsekuensi hukum apabila ditemukan kesalahan
dalam pernyatan ini.
Pembimbing Anggota,
(Dr. Heni Indrijani, S.Pt., M.Si)
Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran
9