205 459 1 SM
205 459 1 SM
205 459 1 SM
1
Alamat penulis untuk korespondensi: Edwen D. Waas , Jacob Ayal, dan Sheny Kaihatu. Balai
Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Maluku. Jln. Chr. Soplanit Rumah Tiga – Ambon 97233.
Telp. (0911) 3303865; 322542.
Evaluasi dan Penentuan (Edwen D. Waas , Jacob Ayal, dan Sheny Kaihatu) 337
(Oldeman 1980), Peta RBI skala 1:250.000, dinyatakan dalam hektar dan persentasenya
Peta Atministrasi Skala 1:250.000, peta terhadap luas total.
kawasan hutan dan penggunaan lahan (Land Legenda peta tanah dibedakan
Use) skala 1:250.000, dan citra satelit untuk dalam 31 satuan peta tanah (SPT) yang
pulau Seram tahun 2000. Peta geologi terdiri dari lima satuan peta tanah yang
tersebut memberikan gambaran mengenai berkembang dari bahan alluvium, kolovium,
formasi geologi dan jenis batuan dalam aluvium marin pasir pantai dan badan air
kaitannya dengan bahan induk tanah. serta delapan satuan peta tanah yang
Gambaran sifat-sifat tanah dan fisik terbentuk dari batu gamping, batu pasir atau
lingkungan di Kabupaten SBB dibedakan batu liat, batu pasir atau Nepal, Skis atau
pada satuan-satuan lahan peta tanah (soil gnesia atau filit atau kuarsit, batuan
maping units). Batas setiap satuan peta metamorfik atau batu gamping, basal dan
diperoleh dari analisis beberapa data yang ultrabasik atau sepertin. Legenda Peta
bersumber dari peta-peta penunjang, peta disajikan di lampiran 1.
topografi, dan peta geologi melalui Berdasarkan hasil pengamatan di
pendekatan fisiografi. Melalui analisis lapangan dan ditunjang dengan data hasil
fisiografi, keadaan permukaan dan bentuk analisis kimia dari laboratorium, tanah-tanah
lahan (landform) dapat diklasifikasikan ke di Kabupaten SBB diklasifikasikan menurut
dalam unit-unit yang lebih spesifik berkaitan Soil Taxonomy (Soil Survey Staff 2010)
dengan keadaan tanahnya. menjadi lima Ordo, yaitu: Entisols,
Isi dari setiap satuan peta tanah Mollisols, Inceptisols, Alfisols, dan Ultisols
terdiri dari jenis tanah dominan yang serta menurunkan 15 Subgrup tanah.
terdapat pada satuan peta tanah tersebut Klasifikasi tanah pada tingkat Subgrup
(tingkat subgroup), satuan lahan fisiografi disajikan pada (Tabel 1).
atau landform, satuan relief (lereng), satuan
bahan induk (litologi), dan proporsi Entisol. Entisol adalah tanah mineral yang
penyebaran jenis-jenis tanah tersebut. belum mempunyai perkembangan profil.
Macam satuan peta tanah skala 1:50.000 ini Entisol yang berkembang dari bahan
berupa konsosiasi, asosiasi atau kompleks endapan pasir marin mempunyai tekstur
tergantung dari proporsi dan ketergantungan pasir dengan warna kelabu gelap (5 YR 4/1-
sebaran dari masing-masing grup tanahnya 3/1), drainase cepat, subgroup yang
(van Wambeke & Forbes 1986). Klasifikasi dijumpai adalah Typic Quartzipsamments.
tanah yang digunakan berdasar pada Key to Adapun tanah Udorthens terbentuk dari
Soil Taxonomy (Soil Survay Staff 2010). bahan induk sedimen (batuan liat, batu pasir,
batu lanau), batu gamping atau kapur atau
HASIL DAN PEMBAHASAN volkan (lava, breaksi, basalt, andesit, dan
lainya). Kedalaman tanah umumnya
Peta Tanah. Peta tanah semi detail skala dangkal, mempunyai susunan horizon A-C.
1:50.000 Kabupaten SBB dan legendanya Entisol yang mempunyai solum tanah
telah memberikan informasi mencakup dangkal (<25 cm) sampai dangkal (25
penyebaran jenis-jenis tanah, nomor satuan hingga 50 cm), subgroup yang dijumpai
peta tanah (SPT), komposisi tanah (terdiri Lythic Udorthents dan Typic Udorthents.
dari beberapa satuan tanah pada tingkat
subgroup), dan luasan masing-masing SPT
Evaluasi dan Penentuan (Edwen D. Waas , Jacob Ayal, dan Sheny Kaihatu) 339
Lyithic Udorthents. Tanah ini mempunyai coklat tua (7,5YR 4/4 dan (7,5 YR 4/6);
ciri kedalaman tanah dangkal (25 hingga 50 tekstur lapisan atas lempung berliat dan
cm), belum mengalami perkembangan. tekstur tanah lapisan bawah liat berpasir,
Warna tanah coklat gelap (10YR 3/2 ); liat konsistensi lapisan tanah lapisan atas agak
berdebu, konsistensi lapisan tanah lapisan lekat dan konsistensi tanah lapisan bawah
lekat, dan agak plastis; drainase tanah baik; agak lekat dan agak plastis; darainase tanah
tingkat kemasaman tanah agak masam (6,5 baik; tingkat kemasaman tanah agak masam
hingga 6,8). Kandungan hara P sangat (6,5 hingga 6,8). Kandungan hara P sangat
rendah sampai tinggi, Kandungan hara K rendah sampai tinggi, Kandungan hara K
rendah sampai sedang, Kejenuhan basah rendah sampai sedang, Kejenuhan basah
sangat tinggi, dan Kapasitas Tukar Kation sangat tinggi, dan Kapasitas Tukar Kation
sedang sampai tinggi. Tanah ini ditemukan sedang sampai tinggi. Tanah ini ditemukan
di landform berbukit hingga bergunung di landform berbukit hingga bergunung
(SPT 9, 10, 12, 15, 17, 18,19, dan 25). (SPT 11).
sampai dalam (>100 cm), belum mengalami berdebu, lapisan bawah liat. Struktur
perkembangan struktur. Warna tanah kelabu gumpal, reaksi tanah netral (6,0 – 6,5).
gelap sampai kelabu sangat gelap (5 Y 4/1 Kandungan hara P sedang sampai sangat
dan 5 Y 3/1); konsistensi tanah lapisan atas tinggi, Kandungan hara K rendah sampai
dan konsistensi tanah lapisan bawah tidak sedang, Kejenuhan basah sedang sampai
lekat dan tidak plastis; drainase tanah cepat, sangat tinggi, dan Kapasitas tukar kation
tingkat kemasaman tanah agak masam (6,1). rendah. Tanah ini ditemukan di landform
Kandungan hara P sangat rendah, berbukit hingga bergunung (SPT 8, 9, dan
Kandungan hara K sedang, Kejenuhan basah 10).
sangat tinggi, dan Kapasitas tukar kation
sangat rendah. Tanah ini ditemukan di Typic Hapludolls. Tanah ini menempati
landform berbukit hingga bergunung (SPT jalur aliran sungai dan dataran kolovial
13). umumnya berdrainase baik dan
memperlihatkan stratifikasi bahan endapan.
Mollisols. Tanah ini terbentuk dari berbagai Kedalaman tanah bisa mencapai >100 cm.
bahan induk, dominan dari batu Tanah lapisan atas berwarna kelabu gelap
gamping/kapur dan alluvium. Di daerah kemerahan (10YR 3/1), Tekstur lempung
alluvial, tanah terbentuk dari bahan induk berdebu. Tanah lapisan bawah colat gelap
endapan halus dan kasar, di daerah marin (10YR 4.0/3), tekstur lempung berdebu
tanah berkembang dari batu gamping, sampai lempung berliat berdebu, struktur
sedangkan di daerah tektonik tanah gumpal, reaksi tanah netral (6,0 – 6,6).
berkembang dari batu gamping dan tuf pasir Kandungan hara P sangat rendah sampai
berkapur. Mollisol merupakan tanah yang sangat tinggi, Kandungan hara K sangat
mempunyai perkembangan profil yang rendah sampai sangat tinggi, Kejenuhan
dicirikan oleh adanya epipedon molik dan basah sangat tinggi, dan Kapasitas tukar
horizon B-kambik. Epipedon molik kation sangat rendah sampai rendah. Tanah
umumnya tipis sampai sedang (20 hingga 30 ini ditemukan di landform berbukit hingga
cm). Sifat-sifat morfologi ini sangat bergunung (SPT 5 dan 7).
dipengaruhi oleh perbedaan bahan induk dan
relief/posisi. Pada daerah lahan kering Inceptisol. Inceptisol adalah tanah mineral,
berlereng sifat morfologi tanah lebih banyak dengan perkembangan pada tahap awal
dipengaruhi oleh posisi/letak dan tingkat dicirikan oleh terbentuknya karatan dan
erosi. Ordo Mollisols menurunkan Lithic struktur yang lemah. Tanah ini pada daerah
Hapludolls dan Typic Hapludolls. survai merupakan yang paling dominan.
Inceptisol berkembangan dari bahan endapat
Lithic Hapludolls. Tanah ini bersolum marin, alluvial dan batu liat, batu pasir dan
dangkal dan terbentuk diatas bahan induk vulkan. Tanah yang berkembang dari
batu gamping di daerah datar hingga endapan laut subresen mempunyai solum
perbukitan tektonik, umumnya berdrainase tanah agak dalam tekstur halus reaksi tanah
baik. Kedalaman tanah dangkal 25 hingga agak netral, mempunyai susunan horizon
50 cm. Tanah lapisan atas coklat tua kelabu Bg-Cg pada lahan basah (lowland) dengan
(10 YR 2/2), dan tanah lapisan bawah coklat drainase agak terhambat sampai terhambat
muda kekuningan (2,5 Y 6/4); Tekstur dijumpai subgroup tanah: Fluventic
lapisan atas liat sampai lempung liat
Evaluasi dan Penentuan (Edwen D. Waas , Jacob Ayal, dan Sheny Kaihatu) 341
Endoaquepts, Tipyc Endoaquepts dan Vertic terhambat; tingkat kemasaman tanah netral
Endoaquepts. (6,1 hingga 6,6). Kandungan hara P sangat
rendah sampai tinggi, Kandungan hara K
Fluventic Endoaquepts. Kedalaman tanah sangat rendah sampai rendah, Kejenuhan
dalam (100 cm hingga 150 cm), terdapat basah rendah sampai sangat tinggi, dan
lahan bawah cekungan atau pelembahan Kapasitas tukar kation rendah . Tanah ini
sungai, tanah mempunyai stratifikasi lapisan ditemukan di landform berbukit hingga
akibat bahan pengendapan yang berbeda dan bergunung (SPT 6, dan 14).
telah mengalami sedikit perkembangan,
warna tanah lapisan atas kelabu gelap (10 Vertic Endoaquepts. Kedalaman tanah
YR 4/1) dan lapisan bawah warna kelabu dalam (100 cm – 150 cm), terdapat pada
(10 YR 5/1 dan 5 Y 4/1) terdapat karatan daerah rendah dan datar sering mengalami
warna coklat kekuningan (10 YR 5/6), fluktuasi air genangan/tanah sehinga terjadi
tekstur tanah lapisan atas liat berdebu, oksidasi reduksi menyebabkan terjadinya
tekstur tanah lapisan bawah liat, dan karatan yang banyak, tanah ini sedikit
lempung berpasir; struktur tanah lapisan mengalami perkembangan; tanah lapisan
lemah pejal; konsistensi tanah lapisan atas atas warna kelabu gelap kelabu (2,5 YR 4/2
agak lekat dan agak plastis dan konsistensi dan tanah lapisan bawah berwarna kuning
tanah lapisan bawah lekat dan plastis; olive (2,5 YR 6/6) terdapat karatan
drainase tanah terhambat, kemasaman tanah berwarna kuning kemerahan (7,5 YR 7/8);
masam (4,5hingga 5,0). Kandungan hara P tekstur lapisan atas liat berdebu dan tekstur
sangat rendah sampai tinggi, Kandungan lapisan bawah liat dan lempung berpasir;
hara K sangat rendah sampai sedang, strukturr tanah sedang; konsistensi tanah
Kejenuhan basah rendah sampai sangat lapisan atas lekat dan plastis dan lapisan
tinggi dan Kapasitas tukar kation sangat bawah lekat dan plastis; drainase tanah
rendah sampai sangat tinggi. Tanah ini terhambat; tingkat kemasaman tanah netral
ditemukan di landform berbukit hingga (6,4 hingga 6,6). Kandungan hara P sangat
bergunung (SPT 1, 2, 3 dan 5). tinggi, Kandungan hara K tinggi, Kejenuhan
basah sangat tinggi, dan Kapasitas tukar
Tipyc Endoaquepts. Kedalaman tanah kation rendah. Tanah ini ditemukan di
dalam (100 cm hingga 150 cm), terdapat landform berbukit hingga bergunung (SPT
pada lahan bawah cekungan atau 7).
pelembahan sungai, karena sering tergenang
maka terjadilah gleisasi secara kontinyu, Sedangkan Inceptisol yang
tanah telah mengalami sedikit berkembang dari bahan alluvial, batu liat
perkembangan; tanah lapisan atas berwarna ataupun batu pasir yang mempunyai solum
abu-abu tua (5 YR 3/1) dan lapisan bawah tanah dalam, tekstur halus, reaksi tanah
kelabu terang (5 YR 7/1) terdapat karatan netral, mempunyai susunan horizon A-Bw-
berwarna kelabu kekuningan (5 YR 5/6); C pada lahan kering (upland) dengan
tekstur tanah lapisan atas liat berdebu dan drainase sedang sampai baik, kemasam
tekstur tanah lapisan bawah liat berdebu; tanah masam (pH tanah 4,5 sampai 5,5)
struktur tanah sedang; konsistensi tanah dengan asumsi kejenuhan basah kurang dari
lapisan atas dan konsistensi tanah lapisan 50 persen, sehinga diklasifikasikan kedalam
bawah lekat dan plastis; drainase tanah agak Dystrudepts pada lahan kering (upland),
342 Agros Vol.16 No.2, Juli 2014:336-348
Typic Eutrudepts. Tanah ini mempunyai ciri Tanah yang dijumpai aadalah Typic
kedalaman tanah sedang (50 hingga 100 Hapludalfs.
cm) dalam (100 hingga 150 cm), telah
mengalami perkembangan dicirikan dengan Typic Hapludalfs. Tanah inni mempunyai
horizon penciri kambik dan mempunyai kedalam sedang (50 hingga 100 cm) dalam
kejenuhan basah <50%; warnah tanah (100 hingga 150 cm), tanah telah mengalami
lapisan atas coklat dan coklat gelap perkembangan lebih lanjut yang dicirikan
kekuningan (10 YR 3/3) dan tanah lapisan dengan adanya horizon penciri argilik dan
bawah coklat kekuningan (10 YR 4/4); mempunyai kejenuhan basa >50 persen;
tekstur tanah lapisan atas liat berdebu dan warna tanah lapisan atas berwarna coklat
tekstur tanah lapisan bawah liat dan liat dan coklat gelap (10 YR 3/3) dan tanah
berpasir; struktur tanah lemah pejal; lapisan bawah berwarna coklat kekuningan
konsistensi tanah lapisan atas agak lekat dan (10 YR 4/6); tekstur tanah lapisan atas liat
agak plastis dan konsistensi tanah lapisan berdebu sampai lempung liat berdebu dan
bawah lekat dan plastis; drainase tanah agak tekstur lapisan bawah liat; struktur tanah
terhambat; tingkat kemasaman tanah netral sedang sampai kuat, gumpal atau gumpal
(pH 6,4 hingga 6,6). Kandungan hara P bersudutr; konsistensi tanah lapisan atas
sangat rendah sampai sangat tinggi, agak lekat dan agak plastis dan konsistensu
Kandungan hara K sangat rendah sampai tanah lapisan bawah lekat dan plastis;
tinggi, Kejenuhan basah sangat tinggi, dan drainase tanah agak terhambat; tingkat
Kapasitas tukar kation sangat rendah. Tanah kemasaman tanah sagak masam sampai
ini ditemukan di landform berbukit hingga netral (pH 5,5 hingga 7,5). Kandungan hara
bergunung (SPT 4, 5, 6, 7, 8, 29 dan 30). P sedang, Kandungan hara K rendah,
Kejenuhan basah sangat tinggi, dan
Alfisols. Alfisols adalah tanah mineral yang Kapasitas tukar kation rendah. Tanah ini
telah mempunyai perkembangan profil ditemukan di landform berbukit hingga
dengan susunan horizon A-Bt-C, bergunung (SPT 8, dan 21).
mempunyai horizon okhrik dan horizon B
argilik akumulasi liat pada tanah lapisan Ultisols. Ultisols adalah tanah mineral yang
bawah. Tanah ini terbentuk dari bahan induk telah mempunyai perkembangan profil
batu gamping. Kedalaman bervariasi lanjut dengan susunan horizon A-Bt-C,
dangkal sampai dalam dan mempunyai mempunyai horizon okhrik dan horizon B
drainase sedang sapai baik. argilik akumulasi liat pada tanah lapisan
Alfisols mempunyai kemasaman bawah, dan kejenuhan basa (berdasarkan
tanah agak masam (5,5 hingga 6,5) sampai jumlah kation) sebesar kurang dari 35
netral (6,5 hingga 7,0). Alfisols di daerah persen. Tanah ini terbentuk dari bahan induk
survai pada tanah lapisan atas berwarna skis, geneis, filit, kuarsa, batu metamorfik
coklat (10 YR 5/3) dan lapisan bawah dan batu gamping. Kedalaman tanah
berwarna coklat kemerahan (5 YR 4/6), umumnya dangkal sampai dalam dan
penampang tanah sedang sampai agak mempunyai drainase sedang sampai baik.
dalam, tekstur tanah lapisan atas lempung Ultisols di daerah survai
liat berpasir, lapisan bawah liat, konsistensi mempunyai kemasaman tanah masam (pH
teguh (lembab), lekat dan plastis (basah). tanah antara 4,0 hingga 5,5), tanah lapisan
atas berwarna coklat (10YR 3/3) dan lapisan
344 Agros Vol.16 No.2, Juli 2014:336-348
Typic Endoaquepts D
Typic Dystrundepts D
Dataran Batupasir dan
15 Tqf11.r2 Typic Hapludults F Bergelombang 8-15 3,71
Tektonik batuliat 24,553.53
Lithic Udorthents M
Evaluasi dan Penentuan (Edwen D. Waas , Jacob Ayal, dan Sheny Kaihatu) 347
KLASIFIKASI
No. TANAH PRO Luas
Simbol SOIL LANDFORM BHN NDUK RELIEF LERENG
SPT
TAXONOMY,
2010 PORSI ha %
Typic Hapludults D
16 Tqf11.u1 Dataran Tektonik Batupasir dan batuliat Berombak 3-8 0,12
Typic Dystrundepts F 828.40
Lithic Dystrundepts M
Lithic Dystrundepts D
Perbukitan
17 Tqf12.c2 Batupasir dan batuliat Berbukit kecil 15-25 1,03
Lithic Hapludults F Tektonik 6,843.24
Lithic Udorthents M
Lithic Dystrundepts D
Perbukitan
18 Tqf12.h3 Lithic Hapludults F Batupasir dan batuliat Berbukit 25-40 2,95
Tektonik 19,511.80
Lithic Udorthents M
Lithic Dystrundepts D
Pegunungan
19 Tqf12.m3 Lithic Hapludults F Batupasir dan batuliat Bergunung >40 1,11
Tektonik 7,354.87
Lithic Udorthents M
Typic Hapludults D
Perbukitan
20 Tqk12.h2 Typic Dystrundepts F Batupasir dan napal Berbukit 25-40 0,89
Tektonik 5,913.24
Typic Hapludalfs M
Typic Hapludalfs D
21 Ty11.r2 Typic Dystrundepts F Dataran tektonik Skis, gneis, filit, kuarsit Bergelombang 8-15 0,76
4,997.54
Typic Paleudults M
Typic Paleudults D
22 Ty11.u1 Typic Hapludults F Dataran tektonik Skis, gneis, filit, kuarsit Berombak 3-8 0,17
1,147.56
Typic Dystrundepts M
Typic Hapludults D
23 Ty12.c2 Typic Dystrundepts F Perbukitan tektonik Skis, gneis, filit, kuarsit Berbukit kecil 15-25 7,86
51,961.34
Typic Paleudults M
Typic Dystrundepts D
Perbukitan
24 Ty12.h3 Typic Hapludults F Skis, gneis, filit, kuarsit Berbukit 25-40 7,81
Tektonik 51,644.07
Lithic Hapludalfs M
Lithic Udorthents D Pegunungan
25 Ty12.m3 Skis, gneis, filit, kuarsit Bergunung >40 47,29
tektonik 312,632.17
Typic Dystrundepts F
Typic Hapludults D
26 Tyc11.r2 Typic Dystrundepts F Dataran tektonik Bt metamorfik, batugamping Bergelombang 8 - 15 0,26
1,738.68
Typic Hapludalfs M
Typic Dystrundepts D
Perbukitan volkan
27 Vab32.c2 Typic Hapludults F Andesit-basalt Berbukit kecil 15-25 1,40
tua 9,276.93
Typic Hapludox M
Lithic Dystrundepts D
Pegunungan
28 Vab33.m3 Typic Dystrundepts F Andesit-basalt Bergunung >40 3,12
volkan tua 20,645.56
Typic Hapludox M
Typic Eutrudepts D Perbukitan volkan
29 Vb32.c2 Basalt Berbukit kecil 15 - 25 1,71
tua 11,300.74
Typic Hapludalfs F
Lithic Eutrudepts D
30 Vs4.h3 Typic Eutrudepts F Intrusi Volkan Ultrabasik/serpentin Berbukit 25-40 2,13
14,069.56
Lithic Eutrudepts M
Badan air
31 X3 X3 X3 53.96 0,01
661,072.64 100,00
Lanjutan
Keterangan : D. Dominan, F. Cukup dominan, M. Agak Dominan
348 Agros Vol.16 No.2, Juli 2014:336-348