205 459 1 SM

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 13

Agros Vol.16 No.

2, Juli 2014: 336-348 ISSN 1411-0172

EVALUASI DAN PENENTUAN JENIS TANAH


DI KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT
EVALUATION AND DETERMINATION OF LAND
IN THE DISTRICT OF WEST SERAM
Edwen D. Waas , Jacob Ayal, dan Sheny Kaihatu1
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Maluku
ABSTRACT
The research aims to identify the land in the district of West Seram Maluku Province,
carried out in 2013 using Classification System Soil Taxonomy (Soil Survay Staff, 2010).
From the results of the study found five orders of soil lowered as much as seven sub-orders,
nine groups and 15 subgroups ground. Order of Entisol lowered three subgroups, namely
Lythic Udorthents, Typic Udorrthents, and Typic Quartzipsamments. Order of Molisols down
two subgroups, namely Lythic Hapludolls and Typic Hapludolls. Order of Inceptisol lowered
seven subgroups, namely Fluventic Endoaquepts, Vertic Endoaquepts, Typic Endoaquepts,
Lythic Dystrudepts, Typic Dystrudepts, Aquic Eutrudepts, and Typic Eutrudepts. Order of
Alfisols lowered one subgroup, ie Typic Hapludalfs. Order of Ultisols down two subgroups,
namely Typic Paleudults and Typic Hapludults. In general, the soils in the study area is the
land has not been progressing and has solum soil horizon from shallow to deep. Ground
color varies from yellow hinga reddish brown. Loamy to sandy texture, consistency until
sticky, effective depth of shallow to deep, and very sour soil pH to slightly alkaline. Flat, hilly
landform circumstances.

Key-words: evaluation, type of soil, Seram


INTISARI

Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi tanah di Kabupaten Seram Bagian Barat


Provinsi Maluku, dilaksanakan pada tahun 2013 menggunakan Sistem Klasifikasi
Taksonomi Tanah (Soil Survay Staff, 2010). Dari hasil penelitian ditemukan lima ordo tanah
menurunkan sebanyak tujuh sub-ordo, sembilan grup, dan 15 subgrup tanah. Ordo Entisol
menurunkan tiga subgroup, yaitu Lythic Udorthents, Typic Udorrthents, dan Typic
Quartzipsamments. Ordo Molisols menurunkan dua subgroup, yaitu Lythic Hapludolls dan
Typic Hapludolls. Ordo Inceptisol menurunkan tujuh subgroup, yaitu Fluventic Endoaquepts,
Vertic Endoaquepts, Typic Endoaquepts, Lythic Dystrudepts, Typic Dystrudepts, Aquic
Eutrudepts, dan Typic Eutrudepts. Ordo Alfisols menurunkan satu subgroup, yaitu Typic
Hapludalfs. Ordo Ultisols menurunkan dua subgroup, yaitu Typic Paleudults dan Typic
Hapludults. Pada umumnya tanah-tanah di daerah penelitian merupakan tanah belum
mengalami perkembangan horizon dan memiliki solum tanah dari dangkal sampai dalam.
Warna tanah bervariasi dari coklat hinga kuning kemerahan. Tekstur liat sampai berpasir,
konsistensi sampai lekat, kedalaman efektif dangkal sampai dalam, dan pH tanah sangat
masam sampai agak alkalis. Keadaan landform datar hingga bergunung.
Kata kunci: evaluasi, jenis tanah, Seram.

1
Alamat penulis untuk korespondensi: Edwen D. Waas , Jacob Ayal, dan Sheny Kaihatu. Balai
Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Maluku. Jln. Chr. Soplanit Rumah Tiga – Ambon 97233.
Telp. (0911) 3303865; 322542.
Evaluasi dan Penentuan (Edwen D. Waas , Jacob Ayal, dan Sheny Kaihatu) 337

PENDAHULUAN SBB, untuk menyusun perencanaan


pengembangan wilayah melalui pemilihan
Kabupaten Seram Bagian Barat daerah-daerah potensil untuk pengembangan
(SBB) dengan luas wilayah 661.072,64 ha, pertanian.
merupakan bagian dari kabupaten yang Bagi daerah otonom, peranan tanah
terletak di pulau Seram yang merupakan atau lahan akan menjadi penting dan
kabupaten pemekaran dari kabupaten induk, merupakan tumpuan bahkan dianggap
yaitu Maluku Tengah, dengan potensi sebagai indikator utama dalam menilai
sumberdaya alam sangat mendukung dan keberhasilan pelaksanaan otonomi daerah.
prospek pertanian di wilayah tersebut Berkaitan dengan pengembangan daerah-
merupakan sentra produksi tanaman pangan daerah berpotensi untuk sektor pertanian,
lahan basa dan kering yang menunjang keragaman sifat tanah atau lahan sangat
perekonomian di Provinsi Maluku dan menentukan jenis komoditas yang dapat
daerah setempat (BPS Kabupaten SBB diusahakan serta tingkat produktivitasnya
2013). (Djainudin et al 2002). Hal ini berkaitan
Data sumber daya tanah mempunyai pula dengan persyaratan dari suatu tanaman
peranan yang sangat penting dalam yang dapat tumbuh dan berproduksi secara
mendukung program pembangunan daerah. optimal (BBPPSLP. 2011). Berdasarkan hal
Data tersebut hanya bisa diperoleh melalui tersebut BPTP Maluku telah melakukan
suatu penelitian dan pemetaan sumber daya kegiatan penelitian tanah (survai) di
tanah yang dilakukan secara bertahap dan Kabupaten SBB. Tujuan survai tersebut
sistematis. Hasil yang diperoleh antara lain adalah untuk menginformasikan keadaan
berupa informasi penyebaran jenis-jenis tanah di kabupaten tersebut meliputi jenis
tanah dengan sifat-sifatnya, dan intepretasi tanah, karakteristik tanah, dan
data tanah, seperti kesesuiannya untuk lingkungannya. Gambaran keadaan tanah
berbagai komoditas tanaman. Data tanah dan penyebarannya pada Kabupaten SBB
tersebut dapat dimanfaatkan sebagai basis disajikan dalam bentuk peta skala 1:50.000.
data untuk menyusun perencanaan Sistem klasifikasi yang digunakan adalah
pembangunan daerah, khususnya di bidang sistem taksonomi tanah (Soil Survey Staff
pertanian. 2010).
Sampai saat ini data dan informasi
sumber daya tanah dan lahan di pulau METODE
Seram, khususnya Kabupaten SBB, masih
terbatas. Informasi terakhir dari Puslittanak Peta tanah Kabupaten SBB disusun
(1998), menyatakan bahwa data sumber berdasarkan hasil survei dan pemetaan tanah
daya tanah dan lahan semi detail di Provinsi wilayah tersebut oleh BPTP Maluku dan
Maluku terbatas hanya 13 lokasi dan Universitas Pattimura tahun 2013. Peta
umumnya terpusat pada lokasi transmigrasi penunjang yang digunakan adalah foto udara
atau daerah prioritas seperti di pulau Buru, pankromatik skala 1:250.000 dengan
Makariki, dan Wahai (Puslittanak 1996), kualitas cukup baik (PT Exsa Internasional
dan Kairatu (Puslittanak 2000). Keadaan ini 1995), Peta Geologi skala 1:250.000 lembar
menjadi hambatan bagi pemerintah daerah Seram dan Ambon (Puslit geologi), Peta
Maluku, khususnya pemerintah Kabupaten Agroklimat Maluku, skala 1:2.500.000
338 Agros Vol.16 No.2, Juli 2014:336-348

(Oldeman 1980), Peta RBI skala 1:250.000, dinyatakan dalam hektar dan persentasenya
Peta Atministrasi Skala 1:250.000, peta terhadap luas total.
kawasan hutan dan penggunaan lahan (Land Legenda peta tanah dibedakan
Use) skala 1:250.000, dan citra satelit untuk dalam 31 satuan peta tanah (SPT) yang
pulau Seram tahun 2000. Peta geologi terdiri dari lima satuan peta tanah yang
tersebut memberikan gambaran mengenai berkembang dari bahan alluvium, kolovium,
formasi geologi dan jenis batuan dalam aluvium marin pasir pantai dan badan air
kaitannya dengan bahan induk tanah. serta delapan satuan peta tanah yang
Gambaran sifat-sifat tanah dan fisik terbentuk dari batu gamping, batu pasir atau
lingkungan di Kabupaten SBB dibedakan batu liat, batu pasir atau Nepal, Skis atau
pada satuan-satuan lahan peta tanah (soil gnesia atau filit atau kuarsit, batuan
maping units). Batas setiap satuan peta metamorfik atau batu gamping, basal dan
diperoleh dari analisis beberapa data yang ultrabasik atau sepertin. Legenda Peta
bersumber dari peta-peta penunjang, peta disajikan di lampiran 1.
topografi, dan peta geologi melalui Berdasarkan hasil pengamatan di
pendekatan fisiografi. Melalui analisis lapangan dan ditunjang dengan data hasil
fisiografi, keadaan permukaan dan bentuk analisis kimia dari laboratorium, tanah-tanah
lahan (landform) dapat diklasifikasikan ke di Kabupaten SBB diklasifikasikan menurut
dalam unit-unit yang lebih spesifik berkaitan Soil Taxonomy (Soil Survey Staff 2010)
dengan keadaan tanahnya. menjadi lima Ordo, yaitu: Entisols,
Isi dari setiap satuan peta tanah Mollisols, Inceptisols, Alfisols, dan Ultisols
terdiri dari jenis tanah dominan yang serta menurunkan 15 Subgrup tanah.
terdapat pada satuan peta tanah tersebut Klasifikasi tanah pada tingkat Subgrup
(tingkat subgroup), satuan lahan fisiografi disajikan pada (Tabel 1).
atau landform, satuan relief (lereng), satuan
bahan induk (litologi), dan proporsi Entisol. Entisol adalah tanah mineral yang
penyebaran jenis-jenis tanah tersebut. belum mempunyai perkembangan profil.
Macam satuan peta tanah skala 1:50.000 ini Entisol yang berkembang dari bahan
berupa konsosiasi, asosiasi atau kompleks endapan pasir marin mempunyai tekstur
tergantung dari proporsi dan ketergantungan pasir dengan warna kelabu gelap (5 YR 4/1-
sebaran dari masing-masing grup tanahnya 3/1), drainase cepat, subgroup yang
(van Wambeke & Forbes 1986). Klasifikasi dijumpai adalah Typic Quartzipsamments.
tanah yang digunakan berdasar pada Key to Adapun tanah Udorthens terbentuk dari
Soil Taxonomy (Soil Survay Staff 2010). bahan induk sedimen (batuan liat, batu pasir,
batu lanau), batu gamping atau kapur atau
HASIL DAN PEMBAHASAN volkan (lava, breaksi, basalt, andesit, dan
lainya). Kedalaman tanah umumnya
Peta Tanah. Peta tanah semi detail skala dangkal, mempunyai susunan horizon A-C.
1:50.000 Kabupaten SBB dan legendanya Entisol yang mempunyai solum tanah
telah memberikan informasi mencakup dangkal (<25 cm) sampai dangkal (25
penyebaran jenis-jenis tanah, nomor satuan hingga 50 cm), subgroup yang dijumpai
peta tanah (SPT), komposisi tanah (terdiri Lythic Udorthents dan Typic Udorthents.
dari beberapa satuan tanah pada tingkat
subgroup), dan luasan masing-masing SPT
Evaluasi dan Penentuan (Edwen D. Waas , Jacob Ayal, dan Sheny Kaihatu) 339

Tabel 1. Klasifikasi Tanah di Kabupaten Seram Bagian Barat.

Ordo Sub Ordo Grup Sub-Grup


Lythic Udorthents
Orthents Udorthents
Entisol Typic Udorthents
Psamemnts Quartzipsamemnts Typic Quartzipsamments
Lythic Hapludolls
Mollisols Udolls Hapludolls
Typic Hapludolls
Fluventic Endoaquepts
Aquepts Endoaquepts Vertic Endoaquepts
Typic Endoaquepts
Inceptisol Lithic Dystrudepts
Dystrudepts
Typic Dystrudepts
Udepts
Aquic Eutrudepts
Eutrudepts
Typic Eutrudepts
Alfisols Udalfs Hapludalfs Typic Hapludalfs
Paleudults Typic Paleudults
Ultisols Udults
Hapludults Typic Hapludults

Lyithic Udorthents. Tanah ini mempunyai coklat tua (7,5YR 4/4 dan (7,5 YR 4/6);
ciri kedalaman tanah dangkal (25 hingga 50 tekstur lapisan atas lempung berliat dan
cm), belum mengalami perkembangan. tekstur tanah lapisan bawah liat berpasir,
Warna tanah coklat gelap (10YR 3/2 ); liat konsistensi lapisan tanah lapisan atas agak
berdebu, konsistensi lapisan tanah lapisan lekat dan konsistensi tanah lapisan bawah
lekat, dan agak plastis; drainase tanah baik; agak lekat dan agak plastis; darainase tanah
tingkat kemasaman tanah agak masam (6,5 baik; tingkat kemasaman tanah agak masam
hingga 6,8). Kandungan hara P sangat (6,5 hingga 6,8). Kandungan hara P sangat
rendah sampai tinggi, Kandungan hara K rendah sampai tinggi, Kandungan hara K
rendah sampai sedang, Kejenuhan basah rendah sampai sedang, Kejenuhan basah
sangat tinggi, dan Kapasitas Tukar Kation sangat tinggi, dan Kapasitas Tukar Kation
sedang sampai tinggi. Tanah ini ditemukan sedang sampai tinggi. Tanah ini ditemukan
di landform berbukit hingga bergunung di landform berbukit hingga bergunung
(SPT 9, 10, 12, 15, 17, 18,19, dan 25). (SPT 11).

Typic Udorthents. Tanah ini mempunyai Typic Quartzipsamments. Tanah ini


ciri kedalaman tanah dangkal (25 hingga 50 mempunyai ciri tekstur kasar, yaitu pasir,
cm), belum mengalami perkembangan. baik lapisan atas maupun lapisan bawah,
Warna tanah lapisan atas coklat hingga kedalaman tanah sedang (50 hingga 100 cm)
340 Agros Vol.16 No.2, Juli 2014:336-348

sampai dalam (>100 cm), belum mengalami berdebu, lapisan bawah liat. Struktur
perkembangan struktur. Warna tanah kelabu gumpal, reaksi tanah netral (6,0 – 6,5).
gelap sampai kelabu sangat gelap (5 Y 4/1 Kandungan hara P sedang sampai sangat
dan 5 Y 3/1); konsistensi tanah lapisan atas tinggi, Kandungan hara K rendah sampai
dan konsistensi tanah lapisan bawah tidak sedang, Kejenuhan basah sedang sampai
lekat dan tidak plastis; drainase tanah cepat, sangat tinggi, dan Kapasitas tukar kation
tingkat kemasaman tanah agak masam (6,1). rendah. Tanah ini ditemukan di landform
Kandungan hara P sangat rendah, berbukit hingga bergunung (SPT 8, 9, dan
Kandungan hara K sedang, Kejenuhan basah 10).
sangat tinggi, dan Kapasitas tukar kation
sangat rendah. Tanah ini ditemukan di Typic Hapludolls. Tanah ini menempati
landform berbukit hingga bergunung (SPT jalur aliran sungai dan dataran kolovial
13). umumnya berdrainase baik dan
memperlihatkan stratifikasi bahan endapan.
Mollisols. Tanah ini terbentuk dari berbagai Kedalaman tanah bisa mencapai >100 cm.
bahan induk, dominan dari batu Tanah lapisan atas berwarna kelabu gelap
gamping/kapur dan alluvium. Di daerah kemerahan (10YR 3/1), Tekstur lempung
alluvial, tanah terbentuk dari bahan induk berdebu. Tanah lapisan bawah colat gelap
endapan halus dan kasar, di daerah marin (10YR 4.0/3), tekstur lempung berdebu
tanah berkembang dari batu gamping, sampai lempung berliat berdebu, struktur
sedangkan di daerah tektonik tanah gumpal, reaksi tanah netral (6,0 – 6,6).
berkembang dari batu gamping dan tuf pasir Kandungan hara P sangat rendah sampai
berkapur. Mollisol merupakan tanah yang sangat tinggi, Kandungan hara K sangat
mempunyai perkembangan profil yang rendah sampai sangat tinggi, Kejenuhan
dicirikan oleh adanya epipedon molik dan basah sangat tinggi, dan Kapasitas tukar
horizon B-kambik. Epipedon molik kation sangat rendah sampai rendah. Tanah
umumnya tipis sampai sedang (20 hingga 30 ini ditemukan di landform berbukit hingga
cm). Sifat-sifat morfologi ini sangat bergunung (SPT 5 dan 7).
dipengaruhi oleh perbedaan bahan induk dan
relief/posisi. Pada daerah lahan kering Inceptisol. Inceptisol adalah tanah mineral,
berlereng sifat morfologi tanah lebih banyak dengan perkembangan pada tahap awal
dipengaruhi oleh posisi/letak dan tingkat dicirikan oleh terbentuknya karatan dan
erosi. Ordo Mollisols menurunkan Lithic struktur yang lemah. Tanah ini pada daerah
Hapludolls dan Typic Hapludolls. survai merupakan yang paling dominan.
Inceptisol berkembangan dari bahan endapat
Lithic Hapludolls. Tanah ini bersolum marin, alluvial dan batu liat, batu pasir dan
dangkal dan terbentuk diatas bahan induk vulkan. Tanah yang berkembang dari
batu gamping di daerah datar hingga endapan laut subresen mempunyai solum
perbukitan tektonik, umumnya berdrainase tanah agak dalam tekstur halus reaksi tanah
baik. Kedalaman tanah dangkal 25 hingga agak netral, mempunyai susunan horizon
50 cm. Tanah lapisan atas coklat tua kelabu Bg-Cg pada lahan basah (lowland) dengan
(10 YR 2/2), dan tanah lapisan bawah coklat drainase agak terhambat sampai terhambat
muda kekuningan (2,5 Y 6/4); Tekstur dijumpai subgroup tanah: Fluventic
lapisan atas liat sampai lempung liat
Evaluasi dan Penentuan (Edwen D. Waas , Jacob Ayal, dan Sheny Kaihatu) 341

Endoaquepts, Tipyc Endoaquepts dan Vertic terhambat; tingkat kemasaman tanah netral
Endoaquepts. (6,1 hingga 6,6). Kandungan hara P sangat
rendah sampai tinggi, Kandungan hara K
Fluventic Endoaquepts. Kedalaman tanah sangat rendah sampai rendah, Kejenuhan
dalam (100 cm hingga 150 cm), terdapat basah rendah sampai sangat tinggi, dan
lahan bawah cekungan atau pelembahan Kapasitas tukar kation rendah . Tanah ini
sungai, tanah mempunyai stratifikasi lapisan ditemukan di landform berbukit hingga
akibat bahan pengendapan yang berbeda dan bergunung (SPT 6, dan 14).
telah mengalami sedikit perkembangan,
warna tanah lapisan atas kelabu gelap (10 Vertic Endoaquepts. Kedalaman tanah
YR 4/1) dan lapisan bawah warna kelabu dalam (100 cm – 150 cm), terdapat pada
(10 YR 5/1 dan 5 Y 4/1) terdapat karatan daerah rendah dan datar sering mengalami
warna coklat kekuningan (10 YR 5/6), fluktuasi air genangan/tanah sehinga terjadi
tekstur tanah lapisan atas liat berdebu, oksidasi reduksi menyebabkan terjadinya
tekstur tanah lapisan bawah liat, dan karatan yang banyak, tanah ini sedikit
lempung berpasir; struktur tanah lapisan mengalami perkembangan; tanah lapisan
lemah pejal; konsistensi tanah lapisan atas atas warna kelabu gelap kelabu (2,5 YR 4/2
agak lekat dan agak plastis dan konsistensi dan tanah lapisan bawah berwarna kuning
tanah lapisan bawah lekat dan plastis; olive (2,5 YR 6/6) terdapat karatan
drainase tanah terhambat, kemasaman tanah berwarna kuning kemerahan (7,5 YR 7/8);
masam (4,5hingga 5,0). Kandungan hara P tekstur lapisan atas liat berdebu dan tekstur
sangat rendah sampai tinggi, Kandungan lapisan bawah liat dan lempung berpasir;
hara K sangat rendah sampai sedang, strukturr tanah sedang; konsistensi tanah
Kejenuhan basah rendah sampai sangat lapisan atas lekat dan plastis dan lapisan
tinggi dan Kapasitas tukar kation sangat bawah lekat dan plastis; drainase tanah
rendah sampai sangat tinggi. Tanah ini terhambat; tingkat kemasaman tanah netral
ditemukan di landform berbukit hingga (6,4 hingga 6,6). Kandungan hara P sangat
bergunung (SPT 1, 2, 3 dan 5). tinggi, Kandungan hara K tinggi, Kejenuhan
basah sangat tinggi, dan Kapasitas tukar
Tipyc Endoaquepts. Kedalaman tanah kation rendah. Tanah ini ditemukan di
dalam (100 cm hingga 150 cm), terdapat landform berbukit hingga bergunung (SPT
pada lahan bawah cekungan atau 7).
pelembahan sungai, karena sering tergenang
maka terjadilah gleisasi secara kontinyu, Sedangkan Inceptisol yang
tanah telah mengalami sedikit berkembang dari bahan alluvial, batu liat
perkembangan; tanah lapisan atas berwarna ataupun batu pasir yang mempunyai solum
abu-abu tua (5 YR 3/1) dan lapisan bawah tanah dalam, tekstur halus, reaksi tanah
kelabu terang (5 YR 7/1) terdapat karatan netral, mempunyai susunan horizon A-Bw-
berwarna kelabu kekuningan (5 YR 5/6); C pada lahan kering (upland) dengan
tekstur tanah lapisan atas liat berdebu dan drainase sedang sampai baik, kemasam
tekstur tanah lapisan bawah liat berdebu; tanah masam (pH tanah 4,5 sampai 5,5)
struktur tanah sedang; konsistensi tanah dengan asumsi kejenuhan basah kurang dari
lapisan atas dan konsistensi tanah lapisan 50 persen, sehinga diklasifikasikan kedalam
bawah lekat dan plastis; drainase tanah agak Dystrudepts pada lahan kering (upland),
342 Agros Vol.16 No.2, Juli 2014:336-348

menurunkan subgroup Lithic Dystrudepts Kandungan hara K sangat rendah sampai


dan Typic Dystrudepts. sangat tinggi, Kejenuhan basah sedang
sampai sangat tinggi, dan Kapasitas tukar
Lithic Dystrudepts. Tanah ini mempunyai kation sangat rendah sampai rendah. Tanah
ciri kedalaman tanah dangkal (25 hingga 50 ini ditemukan di landform berbukit hingga
cm), telah mengalami perkembangan bergunung (SPT 15, 16, 20, 21, 22, 23, 24,
dicirikan dengan horizon penciri kambik dan 25, 26, 27 dan 28).
mempunyai kejenuhan basah <50 persen; Inceptisols yang berkembang dari
warnah tanah lapisan atas coklat dan coklat bahan alluvium di daerah kering (upland),
gelap (10 YR 3/3 dan 10 YR 3/4) dan tanah batu liat berkapur dan batu pasir berkapur
lapisan bawah berwarna coklat kekuningan yang mempunyai solum tanah sedang
(10 YR 4/6 dan 10 YR 5/6); tekstur tanah sampai dalam, warna coklat gelap
lapisan atas liat berdebu sampai lempung kekuningan (10 YR 4/4-6/6), tekstur halus
berdebu dan tekstur tanah lapisan bawah liat sampai sedang, reaksi tanah netral A-Bw-C,
sampai liat berpasir; struktur tanah lemah konsistensi lekat dan plastis (basah) dan
pejal; konsistensi tanah lapisan atas agsak gembur sampai teguh (lembab), dengan
lekat dan plastis dan konsistensi tanah asumsi kejenuhan basa lebih dari 50 persen.
lapisan bawah lekat dan agak plastis; Tanah ini diklasifikasikan ke dalam Aguic
drainase tanah agak terhambat; tingkat Eutrudepts, dan Typic Eutrudepts.
kemasaman tanah masam (pH 4,5-5,5).
Kandungan hara P sangat rendah, Aguic Eutrudepts. Tanah ini mempunyai
Kandungan hara K sangat rendah, kedalaman dalam (100 hingga 150 cm),
Kejenuhan basah rendah sampai tinggi, dan tanah telah mengalami perkembangan
Kapasitas tukar kation sangat rendah. Tanah dicirikan dengan adanya horizon penciri
ini ditemukan di landform berbukit hingga kambik dan mempunyai kejenuhan basa >50
bergunung (SPT 16, 17, 18, 19 dan 28). persen; warna tanah lapisan atas coklat
gelap (10 YR 3/3) dan tanah lapisan bawah
Typic Dystrudepts. Tanah ini mempunyai berwarna coklat gelap kekuningan (10 Yr
kedalaman dalam (100 hingga 150 cm), 4/6); tekstur tanah lapisan atas liat berdebu
tanah telah mengalami perkembangan dan tekstur tanah lapisan bawah liat dan liat
dicirikan dengan adanya horizon penciri berpasir; struktur tanah lemah pejal;
kambik dan mempunyai kejenuhan basa <50 konsistensi tanah lapisan atas agak lekat dan
persen; warna tanah lapisan atas berwarna plastis dan konsistensi lapisan bawah lekat
coklat kemerahan (5 YR 5/3) dan tanah dan plastis; darinase tanah agak terhambat,
lapisan bawah berwarna coklat kekuningan; akibat sering reduksi dalam tanah pada
tekstur tanah lapisan atas lempung berliat kedalam >50 cm; tingkat kemasaman tanah
dan tekstur tanah lapisan bawah liat dan liat agak masam sampai netral (pH 5,5 hingga
berpasir; struktur tanah lemah pejal; 7,0). Kandungan hara P sedang sampai
konsistensi tanah lapisan atas sangat lekat tinggi, Kandungan hara K rendah sampai
dan plastis dan konsistensi lapisan bawah tinggi, Kejenuhan basah sangat tinggi, dan
sangat lekat dan sangat plastis; drainase Kapasitas tukar kation sangat rendah. Tanah
tanah agak terhambat; tingkat kemasaman ini ditemukan di landform berbukit hingga
tanah netral (6,6 hingga 6,8). Kandungan bergunung (SPT 3, 4, dan 6).
hara P sangat rendah sampai sedang,
Evaluasi dan Penentuan (Edwen D. Waas , Jacob Ayal, dan Sheny Kaihatu) 343

Typic Eutrudepts. Tanah ini mempunyai ciri Tanah yang dijumpai aadalah Typic
kedalaman tanah sedang (50 hingga 100 Hapludalfs.
cm) dalam (100 hingga 150 cm), telah
mengalami perkembangan dicirikan dengan Typic Hapludalfs. Tanah inni mempunyai
horizon penciri kambik dan mempunyai kedalam sedang (50 hingga 100 cm) dalam
kejenuhan basah <50%; warnah tanah (100 hingga 150 cm), tanah telah mengalami
lapisan atas coklat dan coklat gelap perkembangan lebih lanjut yang dicirikan
kekuningan (10 YR 3/3) dan tanah lapisan dengan adanya horizon penciri argilik dan
bawah coklat kekuningan (10 YR 4/4); mempunyai kejenuhan basa >50 persen;
tekstur tanah lapisan atas liat berdebu dan warna tanah lapisan atas berwarna coklat
tekstur tanah lapisan bawah liat dan liat dan coklat gelap (10 YR 3/3) dan tanah
berpasir; struktur tanah lemah pejal; lapisan bawah berwarna coklat kekuningan
konsistensi tanah lapisan atas agak lekat dan (10 YR 4/6); tekstur tanah lapisan atas liat
agak plastis dan konsistensi tanah lapisan berdebu sampai lempung liat berdebu dan
bawah lekat dan plastis; drainase tanah agak tekstur lapisan bawah liat; struktur tanah
terhambat; tingkat kemasaman tanah netral sedang sampai kuat, gumpal atau gumpal
(pH 6,4 hingga 6,6). Kandungan hara P bersudutr; konsistensi tanah lapisan atas
sangat rendah sampai sangat tinggi, agak lekat dan agak plastis dan konsistensu
Kandungan hara K sangat rendah sampai tanah lapisan bawah lekat dan plastis;
tinggi, Kejenuhan basah sangat tinggi, dan drainase tanah agak terhambat; tingkat
Kapasitas tukar kation sangat rendah. Tanah kemasaman tanah sagak masam sampai
ini ditemukan di landform berbukit hingga netral (pH 5,5 hingga 7,5). Kandungan hara
bergunung (SPT 4, 5, 6, 7, 8, 29 dan 30). P sedang, Kandungan hara K rendah,
Kejenuhan basah sangat tinggi, dan
Alfisols. Alfisols adalah tanah mineral yang Kapasitas tukar kation rendah. Tanah ini
telah mempunyai perkembangan profil ditemukan di landform berbukit hingga
dengan susunan horizon A-Bt-C, bergunung (SPT 8, dan 21).
mempunyai horizon okhrik dan horizon B
argilik akumulasi liat pada tanah lapisan Ultisols. Ultisols adalah tanah mineral yang
bawah. Tanah ini terbentuk dari bahan induk telah mempunyai perkembangan profil
batu gamping. Kedalaman bervariasi lanjut dengan susunan horizon A-Bt-C,
dangkal sampai dalam dan mempunyai mempunyai horizon okhrik dan horizon B
drainase sedang sapai baik. argilik akumulasi liat pada tanah lapisan
Alfisols mempunyai kemasaman bawah, dan kejenuhan basa (berdasarkan
tanah agak masam (5,5 hingga 6,5) sampai jumlah kation) sebesar kurang dari 35
netral (6,5 hingga 7,0). Alfisols di daerah persen. Tanah ini terbentuk dari bahan induk
survai pada tanah lapisan atas berwarna skis, geneis, filit, kuarsa, batu metamorfik
coklat (10 YR 5/3) dan lapisan bawah dan batu gamping. Kedalaman tanah
berwarna coklat kemerahan (5 YR 4/6), umumnya dangkal sampai dalam dan
penampang tanah sedang sampai agak mempunyai drainase sedang sampai baik.
dalam, tekstur tanah lapisan atas lempung Ultisols di daerah survai
liat berpasir, lapisan bawah liat, konsistensi mempunyai kemasaman tanah masam (pH
teguh (lembab), lekat dan plastis (basah). tanah antara 4,0 hingga 5,5), tanah lapisan
atas berwarna coklat (10YR 3/3) dan lapisan
344 Agros Vol.16 No.2, Juli 2014:336-348

bawah berwarnah coklat kemerahan (5 YR


5/3), penampang tanah sedang sampai KESIMPULAN
dalam, tekstur tanah lapisan atas liat
berlempung liat berpasir, lapisan bawah liat, 1. Tanah-tanah di Kabupaten SBB
konsistensi teguh (lembab), lekat dan plastis dapat diklasifikasikan dalam lima
(basah). Tanah yang dijumpai adalah Typik ordo tanah, yaitu ordo Entisol,
Paleudults dan Typic Hapludults. Molisols, Inceptisol, Alfisols dan
Ultisols. Dari ordo tanah dapat
Typik Paleudults. Tanah ini ditemukan pada menurunkan sebanyak sebanyak
daerah bergelombang samapia perbukitan, tujuh subordo, sembilan grup dan 15
kedalaman tanah sangat dalam (> 150 cm), subgrup tanah.
terdapat peningkatan liat pada horizon 2. Ordo Entisol menurunkan tiga
dibawahnya. Warna tanah lapisan atas subgroup, yaitu Lythic Udorthents,
coklat gelap (10 YR 4/3) dan tanah lapisan Typic Udorrthents dan Typic
bawah berwarna coklat gelap kekuningan Quartzipsamments. Ordo Molisols
(10 YR 4/4); bertekstur liat, struktur cukup menurunkan dua subgroup, yaitu
kuat, gumpal agak bersudut; konsisitensi Lythic Hapludolls dan Typic
teguh lekat dan plastis; darainase tanah baik; Hapludolls. Ordo Inceptisol
tingkat kemasaman tanah sangat masam (pH menurunkan tujuh subgrup yaitu
4,1hingga 4,5). Kandungan hara P sedang, Fluventic Endoaquepts, Vertic
Kandungan hara K rendah, Kejenuhan basah Endoaquepts, Typic Endoaquepts,
sangat tinggi, dan Kapasitas tukar kation Lythic Dystrudepts, Typic
sangat rendah. Tanah ini ditemukan di Dystrudepts, Aquic Eutrudepts dan
landform berbukit hingga bergunung (SPT Typic Eutrudepts. Ordo Alfisols
21, 22, dan 23). menurunkan satu subgroup, yaitu
Typic Hapludalfs. Ordo Ultisols
Typic Hapludults. Tanah ini ditemukan pada menurunkan dua subgroup, yaitu
daerah perbukitan, kedalam tanah dalam Typic Paleudults dan Typic
(100 hingga 150 cm), terdapat peningkatan Hapludults.
liat pada horizon di bawahnya. Warna tanah 3. Tanah-tanah di daerah penelitian
lapisan atas coklat gelap coklat (10 YR 4/3, memiliki solum dangkal sampai
10 YR 3/4) dan tanah lapisan bawah dalam, warna tanah bervariasi dari
berwarnah coklat gelap kekuningan (10 YR coklat, coklat terang, coklat gelap,
4/4, 10 YR 5/4); tekstur liat, struktur cukup coklat kekuningan, kelabu, kelabu
kuat, gumpal agak bersudut; konsistensi terang, abu-abu tua, abu-abu, coklat
teguh lekat dan plastis; drainase tanah baik; zaitun, coklat zaitun terang, merah
tingkat kemasaman tanah sangat masam kuning, kuning kemerahan, dan
(pH 4,1 hingga 4,5). Kandungan hara P kuning, tekstur liat sampai berpasir,
rendah sampai sedang, Kandungan hara K konsistensi lepas sampai lekat,
rendah sampai sedang, Kejenuhan basah kedalaman perakaran efektif
sangat tinggi, dan Kapasitas tukar kation dangkal sampai dalam dan pH tanah
sangat rendah. Tanah ini ditemukan di sangat masam sampai agak alkalis.
landform berbukit hingga bergunung (SPT 4. Penyebaran tanah-tanah terdapat
,15, 16, 20, 22, 23, 26 dan 27). pada landform dataran banjir
Evaluasi dan Penentuan (Edwen D. Waas , Jacob Ayal, dan Sheny Kaihatu) 345

meander, dataran alluvial, dataran


antar perbukitan, dataran karst, BBPPSLP. 2011. Petunjuk Teknis Evaluasi
perbukitan karst, pegunungan karst, Lahan untuk komuditas Pertanian. Balai
dataran tektonik, dataran pasang Besar Penelitian dan Pengembangan
surut, pesisir pantai, perbukitan Sumberdaya lahan Pertanian. Badan
tektonik, pegunungan tektonik, Penelitian dan Pengembangan Pertanian,
perbukitan volkan tua, pegunungan Bogor. 166 hal.
volkan tua instrusi volkan.
5. Pengunaan lahan berupa hutan
mangrove, kebun kelapa, semak Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat.
belukar, kebun campuran, hutan 1996. Daftar Peta tanah, Puslittanak,
sekunder. Bogor.

DAFTAR PUSTAKA Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat.


1998. Indeks Peta tanah Indonesia, Badan
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Litbang Pertanian, Bogor.
Maluku dan Pusat Penelitian Tanah dan Soil Survey Staff. 2010. Keys to Soil
Agroklimat. 2000. Laporan Survai dan Taxonomy. A Basic System of soil
Pemetaan Tanah Semidetail Daerah classification for Making and Interpreting
Kairatu. Bagian Proyek ARMP II Maluku. Soil Surveys, 2th edition 1999. Nasional
Resources Conservation Service, USDA.
BPS Kabupaten Seram Bagian Barat. 2013.
Seram Bagian Barat Dalam Angka Tahun Van Wambeke and T. Forbes. 1986.
2013. Guidelines for using soil taxonomi in the
name of map unit. SMSS Technical
Djainudin, D.Y. Sulaiman, & A. Monograph No.6. Comell University, Ithaca,
Abdulrachman. 2002. Pewilayaan NY.
Komoditas Pertanain Menurut Pedo-
Agroklimat di Kawasan Timur Indonesia.
Jurnal Litbang Pertanaian Vol. 21 (1) : 1-
10.
346 Agros Vol.16 No.2, Juli 2014:336-348

Lampiran Rincian Satuan Peta Tanah Kabupaten Seram Bagian Barat

KLASIFIKASI TANAH Luas


No.
Simbol PROPORSI LANDFORM BHN INDUK RELIEF LERENG
SPT
SOIL TAXONOMY,
ha %
2010
Fluventic Dataran
D Aluvium
1 Au112.n0 Endoaquepts banjir s. Agak datar 1-3 0,86
5,705.61
Aquic Udifluvents F meander
Fluventic
D
Endoaquepts Dataran
2 Au13.n0 Aluvium Agak datar 1-3 1,76
Aeric Enduaquepts F aluvial 11,653.72
Typic Fluvaguents M
Aquic Eutrudepts D

Fluventic Eutrudepta F Jalur aliran


3 Au15.n0 Aluvium Agak datar 1-3 1,24
sungai 8,169.33
Fluventic
M
Endoaquepts
Aquic Eutrudepts D
Lahan
4 Au22.n0 Aeric Endoaquepts F Koluvium Agak datar 1-3 0,56
Koluvial 3,683.51
Typic Eutrudepts M
Typic Eutrudepts D
Fluventic Lahan
5 Au22.u1 F Koluvium Berombak 3-8 0,07
Endoaquepts Koluvial 487.19
Typic Hapludolls M
Typic Eutrudepts D Dataran
6 Au23.n0 Aquic Eutrudepts F antar Aluvium Agak datar 1-3 0,29
1,890.37
perbukitan
Typic Endoaquepts M
Vertic Endoaquepts D
Dataran
7 Kc2.n1 Typic Hapludolls F Batugamping Agak datar 1-3 0,59
Karst 3,903.16
Typic Eutrudepts M
Typic Hapludalfs D
Dataran
8 Kc2.r2 Typic Eutrudepts F Batugamping Bergelombang 8-15 1,96
Karst 12,988.54
Lithic Hapludolls M
Lithic Eutrudepts D
Dataran
9 Kc2.u1 Lithic Udorthents F Batugamping Berombak 3-8 2,89
Karst 19,108.68
Lithic Hapludolls M
Lithic Hapludolls D Perbukitan
10 Kc3.c2 Batugamping Berbukit kecil 15-25 1,76
Lithic Udorthents F Karst 11,609.48

Typic Udorthents D Perbukitan


11 Kc3.h2 Batu gamping Berbukit 25-40 0,27
Lithic Eutrudepts F Karst 1,800.52

Lithic Udorthents D Pegunungan


12 Kc4.m3 Batugamping Bergunung >40 1,49
Lithic Eutrudepts F Karst 9,877.68
Typic
D
13 Mq11.n0 Quartzipsamments Pesisir pantai Pasir marin Agak datar 1-3 3,00
19,832.11
Typic Udipsamments F

Typic Endoaquepts D

Sulfic Endoaquepts F Dataran


14 Mu2.f0 Aluvium marin Datar 0-1 0,89
pasang surut 5,889.59
Sulfic Fluvaquents M

Typic Dystrundepts D
Dataran Batupasir dan
15 Tqf11.r2 Typic Hapludults F Bergelombang 8-15 3,71
Tektonik batuliat 24,553.53
Lithic Udorthents M
Evaluasi dan Penentuan (Edwen D. Waas , Jacob Ayal, dan Sheny Kaihatu) 347

Keterangan : D. Dominan, F. Cukup dominan, M. Agak Dominan.

KLASIFIKASI
No. TANAH PRO Luas
Simbol SOIL LANDFORM BHN NDUK RELIEF LERENG
SPT
TAXONOMY,
2010 PORSI ha %

Typic Hapludults D
16 Tqf11.u1 Dataran Tektonik Batupasir dan batuliat Berombak 3-8 0,12
Typic Dystrundepts F 828.40
Lithic Dystrundepts M

Lithic Dystrundepts D
Perbukitan
17 Tqf12.c2 Batupasir dan batuliat Berbukit kecil 15-25 1,03
Lithic Hapludults F Tektonik 6,843.24
Lithic Udorthents M

Lithic Dystrundepts D
Perbukitan
18 Tqf12.h3 Lithic Hapludults F Batupasir dan batuliat Berbukit 25-40 2,95
Tektonik 19,511.80
Lithic Udorthents M
Lithic Dystrundepts D
Pegunungan
19 Tqf12.m3 Lithic Hapludults F Batupasir dan batuliat Bergunung >40 1,11
Tektonik 7,354.87
Lithic Udorthents M
Typic Hapludults D
Perbukitan
20 Tqk12.h2 Typic Dystrundepts F Batupasir dan napal Berbukit 25-40 0,89
Tektonik 5,913.24
Typic Hapludalfs M
Typic Hapludalfs D
21 Ty11.r2 Typic Dystrundepts F Dataran tektonik Skis, gneis, filit, kuarsit Bergelombang 8-15 0,76
4,997.54
Typic Paleudults M
Typic Paleudults D
22 Ty11.u1 Typic Hapludults F Dataran tektonik Skis, gneis, filit, kuarsit Berombak 3-8 0,17
1,147.56
Typic Dystrundepts M
Typic Hapludults D
23 Ty12.c2 Typic Dystrundepts F Perbukitan tektonik Skis, gneis, filit, kuarsit Berbukit kecil 15-25 7,86
51,961.34
Typic Paleudults M
Typic Dystrundepts D
Perbukitan
24 Ty12.h3 Typic Hapludults F Skis, gneis, filit, kuarsit Berbukit 25-40 7,81
Tektonik 51,644.07
Lithic Hapludalfs M
Lithic Udorthents D Pegunungan
25 Ty12.m3 Skis, gneis, filit, kuarsit Bergunung >40 47,29
tektonik 312,632.17
Typic Dystrundepts F
Typic Hapludults D
26 Tyc11.r2 Typic Dystrundepts F Dataran tektonik Bt metamorfik, batugamping Bergelombang 8 - 15 0,26
1,738.68
Typic Hapludalfs M
Typic Dystrundepts D
Perbukitan volkan
27 Vab32.c2 Typic Hapludults F Andesit-basalt Berbukit kecil 15-25 1,40
tua 9,276.93
Typic Hapludox M
Lithic Dystrundepts D
Pegunungan
28 Vab33.m3 Typic Dystrundepts F Andesit-basalt Bergunung >40 3,12
volkan tua 20,645.56
Typic Hapludox M
Typic Eutrudepts D Perbukitan volkan
29 Vb32.c2 Basalt Berbukit kecil 15 - 25 1,71
tua 11,300.74
Typic Hapludalfs F
Lithic Eutrudepts D
30 Vs4.h3 Typic Eutrudepts F Intrusi Volkan Ultrabasik/serpentin Berbukit 25-40 2,13
14,069.56
Lithic Eutrudepts M
Badan air
31 X3 X3 X3 53.96 0,01

661,072.64 100,00

Lanjutan
Keterangan : D. Dominan, F. Cukup dominan, M. Agak Dominan
348 Agros Vol.16 No.2, Juli 2014:336-348

You might also like

pFad - Phonifier reborn

Pfad - The Proxy pFad of © 2024 Garber Painting. All rights reserved.

Note: This service is not intended for secure transactions such as banking, social media, email, or purchasing. Use at your own risk. We assume no liability whatsoever for broken pages.


Alternative Proxies:

Alternative Proxy

pFad Proxy

pFad v3 Proxy

pFad v4 Proxy