Perkembangan Kebun Teh Danau Kembar Dari Tahun 2000 - 2017.
Perkembangan Kebun Teh Danau Kembar Dari Tahun 2000 - 2017.
Perkembangan Kebun Teh Danau Kembar Dari Tahun 2000 - 2017.
ABSTRACT
This research was motivated by the efforts of revamping done by the Ministry of
SOEs/State-owned Enterprises to companies, especially in the field of plantation, one of
them is PTPN VI Twin Lake. Therefore, this research aimed to see the development of tea
garden Danau Kembar in terms of processing, production, marketing and human resources,
and changes that occur before and after the merger of PTPN throughout Indonesia.The type
of this research was qualitative in which the data were collected through observation,
interview, and documentation method. To determine the informant of this research, the
researcher used purposive sampling technique, the informant of this research were manager
of PTPN VI office, assistant and clerk of management section, assistant and clerk of
production section, marketing assistant, personnel part of clerk, and all of PTPN VI Danau
Kembar employees. Techniques of collecting data was done by diffusing interview
guidelines. The data then analyzed using data collection techniques that were divided into
three stages: data reduction, data display, and drawing or verifying conclusion. The results
showed that: (1) Management of tea in 2000-2017 had already met the national and
international standards. The way of picking the tea had increased manually (hands
picking), scissors, and by using machine. (2) Production results tend to be rise and fall, it
influenced by the weather and climate condition, pest and disease control, weed and
fertilizer control. (3) Product marketing was done through auction system at Kantor
Pemasaran Bersama (KPB) in Jakarta since 1992. (4) The human resources of tea
plantation increased by 13-14%. The company provides insurance coverage as well as
facilities that can be enjoyed by the employee and the whole family.
1
2
oleh Belanda, tepatnya sejak tahun 1957 Bank Bumi Daya (1980:6)
(Syamsulbahri, 2007; 1). menyatakan pada tahun 1900-an
Perkebunan merupakan salah satu pengembangan perkebunan teh
bentuk ekploitasi terhadap tanah jajahan diserahkan kepada swasta karena
yang dilakukan oleh pemerintah Hindia biayanya cukup basar. Dengan menanam
Belanda guna kepentingan negara induk. bibit teh yang berasal dari Assam (India),
Hal itu diwujudkan dalam bentuk hasilnya ternyata lebih baik dibanding
eksploitasi produksi pertanian seperti bibit yang ditanam sebelumnya. Sejak
Sistem Tanam Paksa atau Culturstelsel. saat itu perkebunan teh di Jawa tumbuh
Pada Sistem Tanam Paksa, rakyat di beberapa daerah seperti Bogor,
diwajibkan untuk membayar pajak dalam Priangan, Cirebon, dan Malang. Sesudah
bentuk barang berupa hasil tanaman itu perkebunan teh meluas di Sumatera
pertanian. Adapun tanaman pertanian Utara, Sumatera Barat, Jambi dan
yang diwajibkan ditanam adalah kopi, Sumatera Selatan .
tebu, indigo, tembakau, teh, lada dan Perkebunan teh Di Indonesia pada
kayu manis (Yeni, 2012). masa pendudukan Jepang (1942-1945)
Teh merupakan salah satu banyak yang rusak. Sesudah
komoditas perkebunan yang penting dari kemerdekaan hingga tahun 1950 usaha
beberapa komoditas pertanian yang ada perkebunan teh mulai dihidupkan
di Indonesia.Teh sebagai salah satu kembali akan tetapi perkembangannya
komoditas yang bertahan hingga saat ini sangat lambat mengingat kurangnya dana
mampu memberikan kontribusiyang disamping karena belum stabilnya
besar bagi perekonomian Indonesia keamanan di Jawa Barat. Pada tahun
melalui devisa yang dihasilkan selain 1960-an produksi teh terus menurun
untuk menjaga fungsi hidrolis dan karena umur rata-rata tanaman yakni
pengembangan agroindustri. Perkebunan diatas 40 tahun, kamudian meningkat
teh juga menjadi sektor usaha kembali sejak dilaksanakannya Repelita
unggulanyang mampu menyerap tenaga pertama. Produksi teh perkebunan
kerja dalam jumlah yang besar (Yulianis, Pemerintah (PNP/PTP) semakin
2014). meningkat sedangkan perkebunan swasta
3
yaitu Thea Sinensis dan Thea Assamic. 60mm/bulan. Angin dan cahaya matahari
Thea Sinensis yang kemudian lebih juga harus cukup, tidak boleh terlalu
dikenal sebagai teh Jawa memiliki ciri- banyak dan tidak boleh kekurangan.
ciri tumbuhnya lambat, jarak cabang Untuk itu biasanya, disekitar tanaman teh
dengan tanah sangat dekat, daunnya kecil ditanam tanaman lain agar yang lebih
dan pendek. Ujungnya agak tumpul dan tinggi yang berfungsi sebagai tanaman
berwarna hijau tua, produksinya tidak pelindung (Siti Julaeha, 2010: 26).
banyak tetapi kualitasnya baik. Perkembangan varietas teh di
Sedangkan Thea Assamica yang berasal Hindia Belanda selanjutnya terjadi pada
dari daerah Assam-India memiliki ciri- 1872, yaitu dengan didatangkannya benih
ciri tumbuhnya cepat, cabang agak jauh teh dari Assam (India) dan mencapai
dari tanah, daunnya lebar, panjang, kesuksesan pertama pada tahun 1878.
ujungnya runcing dan bewarna hijau Teh yang ditanam di perkebunan-
mengkilat, produksinya tinggi dan perkebunan sekarang hampir seluruhnya
kualitasnya baik. Dilihat dari ciri-ciri merupakan varietas Assam, yang
tersebut, maka maka perkebunan- sebenarnya lebih cocok dengan iklim dan
perkebunan lebih banyak tanah di Hindia-Belanda khususnya di
membudidayakan teh jenis Assam. Jawa. Sejak saat itu, dan kemudian
Tanaman teh tidak dapat tumbuh di menjalar ke Sumatera. Pada tahun 1827
sembarang tempat, diperlukan syarat- tanaman teh ditanam di kebun percobaan
syarat yang cukup agar teh dapat tumbuh Cisirupan Garut, Jawa Barat. Perkebunan
dengan baik mulai dari aspek tanah, teh di Indonesia tersebar di Jawa dan
angin, cuaca, curah hujan, maupun Sumatera (Sumatera Utara, Sumatera
ketinggian tanah. Tanah yang akan Barat, Jambi, Bengkulu, dan Sumatera
ditanami teh harus memiliki sifat fisik Selatan) (Ayu, 2010).
yang gembur, mudah meresap air dari Perkebunan teh yang terdapat di
lapisan tanah dan mengandung banyak Sumatera Barat berada di Kabupaten
humus. Ketinggian tanah harus 250-2000 Solok dan di kelola oleh PTP N VI Danau
mdpl dengan suhu 14ᵒ-25ᵒ C. Curah hujan Kembar dan dikenal juga dengan
harus cukup banyak minimal perkebunan teh Danau Kembar
5
Danau Kembar bekerja sama dengan deskriptif dalam bentuk kata-kata dan
kebun kelapa sawit dalam hal bahan baku bahaasa, pada usaha konteks khusus yang
cangkang kepala sawit untuk bahan bakar alamiah dan dengan memanfaatkan
pengolahan teh. Sehingga ketika hasil berbagai metode alamiah
panen kelapa sawit mengalami penurunan (Moleong,2010:6 dalam Rachmi: 2014).
hal tersebut juga berdampak pada hasil Penelitian ini dilakukan di PTP N
produksi teh. Disamping itu banyak VI Danau kembar Kecamatan Gunung
karyawan kebun teh Danau Kembar yang Talang Kabupeten Solok.Untuk
akhirnya di pindah tugaskan ke kebun memperoleh jawaban tentang objek yang
kelapa sawit. diteliti maka diperlukan informasi
Berkaitan dengan judul penelitian, penelitian melalui instansi dan
maka tujuan penelitian ini adalah untuk masyarakat tentang tujuan
mendeskripsikan: penelitian.Teknik penentuan informan
1. Pengelolaan teh Danau Kembar dari adalah secara Puposive Sampling, yaitu
tahun 2000-2017 teknik penentuan informan dengan
2. Produksi teh per tahun Danau Kembar pertimbangan dan tujuan tertentu.
dari tahun 2000-2017 Informan tersebut dianggap yang paling
3. Pemasaran hasil produksi teh Danau mengetahui tentang perkembangan kebun
Kembar dari tahun 2000-2017 teh Danau Kembar.Adapun informan
4. Sumber daya manusia kebun teh dalam penelitian ini adalah Manajer PTP
Danau Kembar dari tahun 2000-2017 N VI Danau Kembar, asisten dan krani
bagian pengelolaan, asisten dan krani
METODE PENELITIAN
bagian produksi, asisten bagian
Penelitian ini tergolong jenis
pemasaran, krani I bagian personalia
penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif
kantor PTP N VI Danau Kembar, dan
adalah penelitian yang maksud
karyawan yang bekerja di PTP N VI
memahami fenomena tentang apa yang
Danau Kembar.
dialami oleh subjek penelitian misalnya
Variabel dalam penelitian ini
perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan
adalah pengelolaan, produksi teh per
lain-lain. Secara holistik dan dengan cara
tahun, pemasaran dan sumber daya
7
Jika terjadi lagi penurunan produksi Berdasarkan RKO dan RKP pada
perusahaan akan melakukan berbagai tahun 2016 menunjukkan produksi teh
upaya agar produksi teh kembali belum mencapai target yang ingin
meningkat. Produksi teh dari tahun ke dicapai.Tercatat pada tahun 2012 kebun
tahun semakin membaik walaupun belum teh Danau Kembar mencapai produksi
mencapai target yang telah ditetapkan tertinggi sebanyak 8.051.790 kg dan
dalam Rencana Kerja Anggaran produksi terendah pada tahun 2000
Perusahaan (RKAP). Produksi minimal sebanyak 4.956.290 kg. Naik turunnya
teh adalah 25 ton tetapi kenyataannya produksi kebun teh Danau Kembar
hanya 18-20 ton per hari. Perkembangan disebabkan oleh faktor cuaca dan iklim,
9
perawatan dan pengelolaan kebun teh III. Semakin tinggi tingkatnya maka akan
yang masih belum maksimal. Produksi semakin bagus mutu teh tersebut. Tiap
kebun teh sebelum dan setelah grade mempunyai khasnya masing-
penggabungan PTPN di seluruh masing.
Indonesia tidak mengalami perubahan Tabel 2. Jenis teh Kebun Danau
Kembar
yang signifikan, walau menunjukkan No Produksi teh Jenis Teh
2015-2017, upaya yang dilakukan dari 2 Grade II PF II (Pecco Fanning II), DUST
(46,27%) II, BP II (Broken Pecco II), BT II
pihak perusahaan untuk meningkatkan (Broken Tea II)
3 Grade III FANN IV (Fanning IV), BM
produksi teh dilakukan dengan cara (10,22%) (Broken Mix),FLUFF
pembarantasan hama dan penyakit secara Sumber: PTPN VI Unit Usaha Danau
Kembar (2017)
preventif, pelaksanan pemupukan sesuai
dengan program kerja, memperbaiki Pemasaran Teh Danau Kembar
Tahun 2000-2017
infrastruktur sebagai penunjang. Produk teh yang dijual di pasar
Pabrik teh Danau Kembar internasional umumnya bukan berasal
memproduksi 15 jenis teh hitam orthodox dari satu kebun atau pabrik, melainkan
yang di bedakan menjadi dua jenis ramuan (blend) dari beberapa pabrik. Hal
produk teh yaitu, teh inti bernama Danau itu terjadi karena setiap perkebunan
Kembar dan teh plasma yang bernama memiliki ciri mutu yang khas. Pemasaran
Gunung Talang. Produk teh hitam teh terutama dengan sistem pelelangan
orthodox dibagi berdasarkan grade atau (auction) di Kantor Pemasaran Bersama
kualitas yaitu, grade I, grade II dan Grade
10
(KPB) Jakarta, penawar tertinggi berhak sebanyak 214.2 ton sedangkan untuk
membeli teh tersebut. Produksi teh mulai pemasaran luar negeri tertinggi terjadi
di ekspor sejak awal produksi tahun pada tahun 2012 sebanyak 2133.6 ton dan
1992, pengiriman dilakukan setelah terendah pada tahun 2017 sebanyak 367.3
menerima instruksi pengiriman dari ton.
kantor pusat.Negara-negara yang menjadi Sumber Daya Manusia Perkebunan
Teh Danau Kembar Tahun 2000-2017
tujuan penjualan teh adalah Amerika
Sumber daya manusia di
Serikat, Pakistan, Timur Tengah,
perkebunan teh Danau Kembar berarti
Singapura, China, Belanda, UEA dan
seluruh karyawan yang secara aktif
Negara-negara bekas Uni Soviet. Negara
bekerja di kebun tersebut. Jumlah
yang menjadi pengekspor paling tinggi
karyawan kebun teh Danau kembar
adalah USA dengan tingkat persentase
mengalami penurunan di mulai pada
70%-80%. Setelah teh laku terjual pihak
tahun 2010 sampai paling rendah pada
dari KPB akan melakukan pengepakan
tahun 2017 dengan jumlah 332 karyawan.
sesuai dengan tujuan eskportir.
Jumlah karyawan kebun teh dapat dilihat
Pemasaran teh kebun Danau
pada tabel berikut:
Kembar dapat dilihat dari tabel berikut:
Tabel 4. Perkembangan Karyawan
Tabel 3. Pemasaran Kebun Teh Danau Kebun Teh Danau Kembar
Kembar Ta Bagian
hu Af Af Pabri Te T U Ha Ju
Pengiriman
Tahun n d d k kni U mu nsi ml
Dalam negeri (ton) Luar negeri (ton)
A B k K m p ah
2008 898.9 1775.3
20 18 16 114 37 27 15 12 55
2009 528.8 1837.5
10 7 6 8
2010 509.1 1771.6 20 17 16 112 36 26 16 12 53
2011 374 1454.1 11 4 2 8
2012 568 2133.6 20 16 15 107 36 25 14 12 52
2013 425. 4 1137.5 12 8 8 0
2014 588.6 770.6 20 14 14 109 29 25 15 12 47
2015 607.4 733.2 13 7 0 7
2016 214.2 960.9 20 14 13 108 29 25 15 12 47
2017 375.6 367.3 14 5 9 3
Sumber: PTPN VI Unit Usaha Danau 20 11 11 102 27 20 17 12 41
15 7 6 1
Kembar (2017) 20 81 89 100 23 23 18 12 34
16 6
20 75 84 95 26 19 21 12 33
Hasil pemasaran teh kebun Danau 17 2
Kembar dalam negeri tertinggi terjadi Sumber: Data sekunder yang diolah
PTPN VI Danau Kembar, 2017
pada tahun 2008 yaitu sebanyak 898.9
ton dan terendah pada tahun 2016
11
Sumber Daya Manusia di PTPN VI pengaruhi oleh faktor cuaca dan iklim,
Danau Kembar memiliki dua cara dalam pemupukan, pengendalian gulma,
mengelola karyawannya yaitu pengendalian hama dan
menempatkan sesuai dengan kecakapan penyakit.Produksi teh terendah
dan kemampuan kerja dengan sebanyak 4.956.290 kg terjadi pada
diadakannya pelatihan pendampingan. tahun 2000, sedangkan produksi
Tingkat kesejahteraan karyawan kebun tertinggi pada tahun 2012 sebanyak
teh Danau Kembar mengalami 8.051.790 kg.
peningkatan sebanyak 13-14%. 3. Pemasaran hasil produksi di lakukan
Perusahaan juga memberikan beberapa melalui pasar lelang di Kantor
jaminan dan asuransi serta fasilitas bagi Pamasaran Bersama (KPB) Jakarta
karyawan. Pengelolaan tenaga kerja sejak awal produksi sekitar tahun
dilaksanakan berdasarkan UU tenaga 1992. Kebun teh Danau Kembar hanya
kerja. Bagi karyawan yang berprestasi memproduksi bahan baku yang
perusahaan memberikan perhargaan dan nantinya akan dipasarkan diseluruh
sebaliknya perusahaan akan bertindak Indonesia tetapi tidak menggunakan
tegas bagi karyawan yang tidak disiplin. brand Danau Kembar. Selain di
Indonesia teh ini juga diekspor ke luar
KESIMPULAN negeri dengan negara pengekspor
Berdasarkan penelitian yang telah paling tinggi adalah Amerika Serikat.
dilakukan dapat disimpulkan bahwa: 4. Sumber Daya Manusia kebun teh
1. Pengelolaan kebun teh Danau Kembar mengalami peningkatan dari tahun ke
tahun 2000-2017 sudah memenuhi tahun. Tingkat kesejahteraan
standar baik tingkat nasional maupun karyawannya yang mengalami
internasional. Cara pemetikan teh peningakatan sebanyak 13-14%.
mengalami peningkatan secara manual Perusahaan memberikan jaminan dan
(petik tangan), gunting sampai asuransi serta fasilitas berupa rumah,
menggunakan mesin. obat-obatan, tunjangan air, listrik,
2. Produksi teh Danau Kembar transportasi dan tunjangan anak
cenderung naik turun yang di sekolah.
12