Perkembangan Kebun Teh Danau Kembar Dari Tahun 2000 - 2017.

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 12

1

PERKEMBANGAN KEBUN TEH DANAU KEMBAR


DARI TAHUN 2000-2017

Nur Aisyah, Erna Juita, Momon Dt Tanamir


Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat
nuraisya1007@gmail.com

ABSTRACT

This research was motivated by the efforts of revamping done by the Ministry of
SOEs/State-owned Enterprises to companies, especially in the field of plantation, one of
them is PTPN VI Twin Lake. Therefore, this research aimed to see the development of tea
garden Danau Kembar in terms of processing, production, marketing and human resources,
and changes that occur before and after the merger of PTPN throughout Indonesia.The type
of this research was qualitative in which the data were collected through observation,
interview, and documentation method. To determine the informant of this research, the
researcher used purposive sampling technique, the informant of this research were manager
of PTPN VI office, assistant and clerk of management section, assistant and clerk of
production section, marketing assistant, personnel part of clerk, and all of PTPN VI Danau
Kembar employees. Techniques of collecting data was done by diffusing interview
guidelines. The data then analyzed using data collection techniques that were divided into
three stages: data reduction, data display, and drawing or verifying conclusion. The results
showed that: (1) Management of tea in 2000-2017 had already met the national and
international standards. The way of picking the tea had increased manually (hands
picking), scissors, and by using machine. (2) Production results tend to be rise and fall, it
influenced by the weather and climate condition, pest and disease control, weed and
fertilizer control. (3) Product marketing was done through auction system at Kantor
Pemasaran Bersama (KPB) in Jakarta since 1992. (4) The human resources of tea
plantation increased by 13-14%. The company provides insurance coverage as well as
facilities that can be enjoyed by the employee and the whole family.

Keywords:Tea Garden Danau Kembar, Development

PENDAHULUAN undang agraria mempunyai tujuan utama


mengundang penanaman modal swasta ke
Istilah perkebunan sudah lama
Indonesia untuk berusaha
dikenal, sejak pemerintahan kolonial
mengembangkan produk-produk
Belanda. Pada tahun 1938 di Indonesia
pertanian yang diperlukan pasaran dunia,
terdapat 243 perkebunan besar. Pada
terutama Eropa. Setelah merdeka,
tahun 1870 dengan keluarnya undang-
pemerintah Indonesia mengambil alih
undang agraria pengaturan perkebunan-
perkebunan-perkebunan yang dikelola
perkebunan swasta di Indonesia lebih
tegas dan jelas. Keluarnya undang-

1
2

oleh Belanda, tepatnya sejak tahun 1957 Bank Bumi Daya (1980:6)
(Syamsulbahri, 2007; 1). menyatakan pada tahun 1900-an
Perkebunan merupakan salah satu pengembangan perkebunan teh
bentuk ekploitasi terhadap tanah jajahan diserahkan kepada swasta karena
yang dilakukan oleh pemerintah Hindia biayanya cukup basar. Dengan menanam
Belanda guna kepentingan negara induk. bibit teh yang berasal dari Assam (India),
Hal itu diwujudkan dalam bentuk hasilnya ternyata lebih baik dibanding
eksploitasi produksi pertanian seperti bibit yang ditanam sebelumnya. Sejak
Sistem Tanam Paksa atau Culturstelsel. saat itu perkebunan teh di Jawa tumbuh
Pada Sistem Tanam Paksa, rakyat di beberapa daerah seperti Bogor,
diwajibkan untuk membayar pajak dalam Priangan, Cirebon, dan Malang. Sesudah
bentuk barang berupa hasil tanaman itu perkebunan teh meluas di Sumatera
pertanian. Adapun tanaman pertanian Utara, Sumatera Barat, Jambi dan
yang diwajibkan ditanam adalah kopi, Sumatera Selatan .
tebu, indigo, tembakau, teh, lada dan Perkebunan teh Di Indonesia pada
kayu manis (Yeni, 2012). masa pendudukan Jepang (1942-1945)
Teh merupakan salah satu banyak yang rusak. Sesudah
komoditas perkebunan yang penting dari kemerdekaan hingga tahun 1950 usaha
beberapa komoditas pertanian yang ada perkebunan teh mulai dihidupkan
di Indonesia.Teh sebagai salah satu kembali akan tetapi perkembangannya
komoditas yang bertahan hingga saat ini sangat lambat mengingat kurangnya dana
mampu memberikan kontribusiyang disamping karena belum stabilnya
besar bagi perekonomian Indonesia keamanan di Jawa Barat. Pada tahun
melalui devisa yang dihasilkan selain 1960-an produksi teh terus menurun
untuk menjaga fungsi hidrolis dan karena umur rata-rata tanaman yakni
pengembangan agroindustri. Perkebunan diatas 40 tahun, kamudian meningkat
teh juga menjadi sektor usaha kembali sejak dilaksanakannya Repelita
unggulanyang mampu menyerap tenaga pertama. Produksi teh perkebunan
kerja dalam jumlah yang besar (Yulianis, Pemerintah (PNP/PTP) semakin
2014). meningkat sedangkan perkebunan swasta
3

nasional dan perkebunan rakyat lambat seperti perkebunan Pasirnangka di Jawa


pertumbuhannya (Dikutip dalam jurnal Barat (Dikutip dalam jurnal Ratna, 2014).
Rudhi Prasetya, 2011). Tanaman teh mulai dikenal di
Berdasarkan ketinggian tanah, Indonesia pada tahun 1686. Pembawa
perkebunan teh di Indonesia tanaman tersebut adalah seorang Belanda
diklasifikasikan menjadi lima golongan yang bernama Andreas Cleyer di
yaitu High Grown Tea (Teh Tanah perkebunan Batavia (Jakarta). Usaha ini
Tinggi) untuk teh-teh dari perkebunan bukan dalam skala besar tetapi minat
yang letak ketinggiannya berada diatas untuk menanam teh bertambah semakin
1500 mdpl seperti perkebunan Dayeuh luas. Sesudah tahun 1728 pengolahan teh
Manggung dan Sperata-Sinumbra di Jawa didl.ukung oleh pemerintah. Lalu
Barat, perkebunan Kayu Aro di Jambi percobaan-percobaan di kebun Botani di
dan Sumatera Barat, Good Medium Tea Bogor berhasil pada tahun 1826.
(Teh Medium Tinggi) untuk teh-teh dari Perkebunan teh yang pertama di
perkebunan yang terletak pada ketinggian Indonesia dimulai oleh J.I.L.L Jacobson
antara 1200-1500 mdpl seperti pada tahun 1828. Sesudah itu,
perkebunan Talun dan Malabar di daerah perkembangan industri teh di Indonesia
Pengalengan Jawa Barat, Medium Tea sungguh-sungguh terjadi. Lebih banyak
(Teh Medium) untuk tanaman teh yang lagi perkebunan didirikan dan pada tahun
terletak pada ketinggian 1000-1200 mdpl 1870 ada 15 perkebunan yang berjalan
seperti perkebunan-perkebunan dan pohon teh diimpor dari China dan
Pangheotan dan Goalpara di Jawa Barat. Jepang. Namun pada tahun 1872 bibit
Low Medium Tea (Teh Medium Rendah) dari jenis teh Assam diimpor dari India
untuk teh-teh dari perkebunan yang karena jenis ini lebih tahan lama. Sejak
ketinggian antara 800-1000 mdpl seperti saat itu berangsur-ansgur teh Assam
perkebunan Cikopo Selatan di Jawa Barat menggantikan teh China serta
dan Common Tea (Teh Tanah Rendah) berkembang semakin luas (Dikutip dalam
untuk teh-teh dari perkebunan yang letak jurnal Ratna Kartika, 2014).
ketinggiannya berada dibawah 800 mdpl Secara botani, ada dua jenis teh
yang banyak dibudidayakan di Indonesia,
4

yaitu Thea Sinensis dan Thea Assamic. 60mm/bulan. Angin dan cahaya matahari
Thea Sinensis yang kemudian lebih juga harus cukup, tidak boleh terlalu
dikenal sebagai teh Jawa memiliki ciri- banyak dan tidak boleh kekurangan.
ciri tumbuhnya lambat, jarak cabang Untuk itu biasanya, disekitar tanaman teh
dengan tanah sangat dekat, daunnya kecil ditanam tanaman lain agar yang lebih
dan pendek. Ujungnya agak tumpul dan tinggi yang berfungsi sebagai tanaman
berwarna hijau tua, produksinya tidak pelindung (Siti Julaeha, 2010: 26).
banyak tetapi kualitasnya baik. Perkembangan varietas teh di
Sedangkan Thea Assamica yang berasal Hindia Belanda selanjutnya terjadi pada
dari daerah Assam-India memiliki ciri- 1872, yaitu dengan didatangkannya benih
ciri tumbuhnya cepat, cabang agak jauh teh dari Assam (India) dan mencapai
dari tanah, daunnya lebar, panjang, kesuksesan pertama pada tahun 1878.
ujungnya runcing dan bewarna hijau Teh yang ditanam di perkebunan-
mengkilat, produksinya tinggi dan perkebunan sekarang hampir seluruhnya
kualitasnya baik. Dilihat dari ciri-ciri merupakan varietas Assam, yang
tersebut, maka maka perkebunan- sebenarnya lebih cocok dengan iklim dan
perkebunan lebih banyak tanah di Hindia-Belanda khususnya di
membudidayakan teh jenis Assam. Jawa. Sejak saat itu, dan kemudian
Tanaman teh tidak dapat tumbuh di menjalar ke Sumatera. Pada tahun 1827
sembarang tempat, diperlukan syarat- tanaman teh ditanam di kebun percobaan
syarat yang cukup agar teh dapat tumbuh Cisirupan Garut, Jawa Barat. Perkebunan
dengan baik mulai dari aspek tanah, teh di Indonesia tersebar di Jawa dan
angin, cuaca, curah hujan, maupun Sumatera (Sumatera Utara, Sumatera
ketinggian tanah. Tanah yang akan Barat, Jambi, Bengkulu, dan Sumatera
ditanami teh harus memiliki sifat fisik Selatan) (Ayu, 2010).
yang gembur, mudah meresap air dari Perkebunan teh yang terdapat di
lapisan tanah dan mengandung banyak Sumatera Barat berada di Kabupaten
humus. Ketinggian tanah harus 250-2000 Solok dan di kelola oleh PTP N VI Danau
mdpl dengan suhu 14ᵒ-25ᵒ C. Curah hujan Kembar dan dikenal juga dengan
harus cukup banyak minimal perkebunan teh Danau Kembar
5

merupakan salah satu Badan Usaha Milik Penggabungan perusahaan atau


Negara yang bergerak dibidang industri merger dengan membentuk holding
perkebunan, mengusahakan komoditas company merupakan strategi untuk
keapa sawit, karet dan teh. Kebun teh ini mempertahankan kelangsungan hidup
terbagi menjadi dua afdeling yaitu dan mengembangkan perusahaan.
afdeling A dan afdeling B. Ditegaskan dalam Surat Keputusan
Di Indonesia terdapat Badan Usaha Menteri Keuangan No.
Milik Negara yang secara umum 740/KMK.00/1989 bahwa merger
bergerak di bidang perkebunan. BUMN (penggabungan perusahaan) dilakukan
bergerak di tiga belas sektor usaha untuk meningkatkan modal usaha,
dengan total lebih dari 100 perusahaan memperluas pangsa pasar serta
baik yang berbentuk Persero, Persero meningkatkan daya saing. Untuk itu
Terbuka ataupun perum. Kementerian diperlukan restruktuisasi terhadap status
BUMN terus mengupayakan pembenahan hukum, struktur organisasi dan
baik itu terhadap Kementerian BUMN kepemilikan saham. Dengan pendirian
maupun terhadap pembinaan BUMN. PT. Perkebunan Nusantara diharapkan
Untuk tahun 2012-2014, Kementerian dapat meningkatkan kinerja usaha
BUMN telah merumuskan Rencana perkebunan dan pengembangan usaha
Strategis terkait kebijakan pembinaan secara efisien meliputi wilayah kerja,
BUMN yaitu right sizing, restrukturisasi, skala usaha, kualitas manajemen serta
revitalisasi, dan profitisasi BUMN secara sumber daya manusia guna pencapaian
bertahap dan berkesinambungan. Right kinerja yang optimal (Ari, 2000).
sizing adalah kebijakan untuk melakukan Peraturan Pemerintah No 11 tahun
restrukturisasi BUMN menuju jumlah 1996 tentang penggabungan eks
yang ideal berdasarkan dua prinsip utama pengembangan PTP III, IV, VI, VIII
yaitu perlu tidaknya kepemilikan negara wilayah Jambi dan Sumatera Barat. PTP
mayoritas dipertahankan pada BUMN N VI merupakan perusahaan yang
tertentu dan jenis tindakan yang akan memiliki dua bisnis inti, areal perusahaan
dilakukan (Dikutip dalam Jurnal Rudhi tersebar di dua wilayah yaitu di Provinsi
Prasetya, 2011). Jambi dan Sumatera Barat. Kebun teh
6

Danau Kembar bekerja sama dengan deskriptif dalam bentuk kata-kata dan
kebun kelapa sawit dalam hal bahan baku bahaasa, pada usaha konteks khusus yang
cangkang kepala sawit untuk bahan bakar alamiah dan dengan memanfaatkan
pengolahan teh. Sehingga ketika hasil berbagai metode alamiah
panen kelapa sawit mengalami penurunan (Moleong,2010:6 dalam Rachmi: 2014).
hal tersebut juga berdampak pada hasil Penelitian ini dilakukan di PTP N
produksi teh. Disamping itu banyak VI Danau kembar Kecamatan Gunung
karyawan kebun teh Danau Kembar yang Talang Kabupeten Solok.Untuk
akhirnya di pindah tugaskan ke kebun memperoleh jawaban tentang objek yang
kelapa sawit. diteliti maka diperlukan informasi
Berkaitan dengan judul penelitian, penelitian melalui instansi dan
maka tujuan penelitian ini adalah untuk masyarakat tentang tujuan
mendeskripsikan: penelitian.Teknik penentuan informan
1. Pengelolaan teh Danau Kembar dari adalah secara Puposive Sampling, yaitu
tahun 2000-2017 teknik penentuan informan dengan
2. Produksi teh per tahun Danau Kembar pertimbangan dan tujuan tertentu.
dari tahun 2000-2017 Informan tersebut dianggap yang paling
3. Pemasaran hasil produksi teh Danau mengetahui tentang perkembangan kebun
Kembar dari tahun 2000-2017 teh Danau Kembar.Adapun informan
4. Sumber daya manusia kebun teh dalam penelitian ini adalah Manajer PTP
Danau Kembar dari tahun 2000-2017 N VI Danau Kembar, asisten dan krani
bagian pengelolaan, asisten dan krani
METODE PENELITIAN
bagian produksi, asisten bagian
Penelitian ini tergolong jenis
pemasaran, krani I bagian personalia
penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif
kantor PTP N VI Danau Kembar, dan
adalah penelitian yang maksud
karyawan yang bekerja di PTP N VI
memahami fenomena tentang apa yang
Danau Kembar.
dialami oleh subjek penelitian misalnya
Variabel dalam penelitian ini
perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan
adalah pengelolaan, produksi teh per
lain-lain. Secara holistik dan dengan cara
tahun, pemasaran dan sumber daya
7

manusia perkebunan teh. Definisi beberapa komoditas pertanian yang ada


operasional variabel berfungsi untuk di Indonesia. Meskipun bukan merupakan
menentukan apa yang akan diteliti di komoditas utama, tetapi teh memiliki
lapangan. 1) Pengelolaan, indikatornya: peranan cukup penting bagi pemasukan
a) Pemeliharaan, b) Pengelolaan. 2) devisa Hindia-Belanda. Tanaman teh
Produksi, indikatornya: a) Lahan, b) mulai dikenal di Indonesia tahun 1686.
Umur Tanaman, c) Kapasitas Pemetik, Pada tahun 1827 tanaman teh ditanam di
d) Jumlah Pemetik. 3) Pemasaran, kebun percobaan Cisirupan Garut, Jawa
indikatornya: a) Pasar ekspor, b) Pasar Barat. Perkebunan teh di Indonesia
lokal. 4) Sumber Daya Manusia, tersebar di Jawa dan Sumatera (Sumatera
indikatornya: a) Usia, b) Pendidikan, c) Utara, Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu
Kesehatan, d) Pengalaman. dan Sumatera Selatan).
Jenis penelitian data yang Perkebunan teh yang terdapat di
digunakan yaitu data sekunder yang Sumatera Barat berada di Kabupaten
diperoleh melalui pencatatan di kantor Solok dan di kelola oleh PTPN VI Danau
PTPN VI Danau Kembar. Teknik Kembar dan di kenal juga dengan
pengumpulan data dilakukan dengan perkebunan teh Danau Kembar
cara observasi, wawancara dan merupakan salah satu Badan Usaha Milik
dokumnetasi sedangkan alat Negara yang bergerak dibidang industri
pengumpulan data berupa daftar perkebunan, mengusahakan komoditas
pertanyaan dalam bentuk pedoman kelapa sawit, karet, dan teh. Kebun teh ini
wawancara. Teknik Analisa Data terbagi menjadi dua afdeling yaitu
dilakukan dengan cara pengumpulan afdeling A dan afdeling B.
data, reduksi data dan rekapitulasi data. Pengelolaan kebun teh Danau
Kembar berdasarkan program yang
HASILDAN PEMBAHASAN tertuang dalam Rencana Kerja Anggaran
Pengelolaan Kebun Teh Danau Perusahaan (RKAP) dan sudahmemenuhi
Kembar Tahun 2000-2017
standar baik tingkat nasional maupun
Teh merupakan salah satu
internasional. Pengelolaannya dimulai
komoditas perkebunan yang penting dari
dari rencana areal petik oleh mandor
8

kemudian pembibitan batang teh, produksi teh PTP N VI Danau Kembar


pemupukan, pengendalian gulma, tahun 2000-2017 dapat dilihat pada tabel
pengendalian hama dan penyakit, berikut:
pemetikan teh dan pengolahan daun teh Tabel 1. Produksi teh d PTP N VI
Danau Kembar tahun 2000-
basah sampai teh kering jadi. Kualitas
2017
kebun teh dapat dilihat dari mutu teh Produksi Persentas
No Tahun Daun Teh Jadi e
Basah(kg) (kg)
yang dihasilkan serta kinerja dari 1 2000 4.956.290 1.082.335 21.84
2 2001 6.299.100 1.372.221 22,03
karyawannya sendiri. Kebun teh juga
3 2002 6.159.830 1.349.431 21,91
4 2003 6.426.710 1.407.539 21,91
menetapkan beberapa peraturan yang 5 2004 5.543.420 1.213.905 21.89
6 2005 7.008.370 1.546.825 22.07
harus dipatuhi oleh karyawan dalam 7 2006 6.423.460 1.416.435 22.05

bekerja. 8 2007 6.944.750 1.537.107 22.13


9 2008 6.976.770 1.543.220 22.11
Produksi Teh Danau Kembar Tahun 10 2009 7.606.750 1.684.120 22.13
2000-2017 11 2010 7.133.800 1.548.880 22.22
Produksi teh pada PTP N VI Danau 12 2011 7.555.440 1.679.504 22.23
13 2012 8.051.790 1.790.104 22.23
Kembar selalu berfluktuasi, kadang
14 2013 7.676.010 1.710.966 22,28
produksi meningkat dan kadang 15 2014 7.282.460 1.625.053 22,3
16 2015 6.467.390 1.448.323 22,39
menurun, hal tersebut dipengaruhi oleh 17 2016 6.677.540 1.481.041 22,19
18 2017 2.722.280 579.497 21.29
lingkungan tempat tumbuh seperti cuaca Total 111.485.45 26.016.506
0
dan iklim, program pemupukan, Sumber: PTP N VI Unit Usaha Danau
pengendalian gulma, hama dan penyakit. Kembar (2017)

Jika terjadi lagi penurunan produksi Berdasarkan RKO dan RKP pada
perusahaan akan melakukan berbagai tahun 2016 menunjukkan produksi teh
upaya agar produksi teh kembali belum mencapai target yang ingin
meningkat. Produksi teh dari tahun ke dicapai.Tercatat pada tahun 2012 kebun
tahun semakin membaik walaupun belum teh Danau Kembar mencapai produksi
mencapai target yang telah ditetapkan tertinggi sebanyak 8.051.790 kg dan
dalam Rencana Kerja Anggaran produksi terendah pada tahun 2000
Perusahaan (RKAP). Produksi minimal sebanyak 4.956.290 kg. Naik turunnya
teh adalah 25 ton tetapi kenyataannya produksi kebun teh Danau Kembar
hanya 18-20 ton per hari. Perkembangan disebabkan oleh faktor cuaca dan iklim,
9

perawatan dan pengelolaan kebun teh III. Semakin tinggi tingkatnya maka akan
yang masih belum maksimal. Produksi semakin bagus mutu teh tersebut. Tiap
kebun teh sebelum dan setelah grade mempunyai khasnya masing-
penggabungan PTPN di seluruh masing.
Indonesia tidak mengalami perubahan Tabel 2. Jenis teh Kebun Danau
Kembar
yang signifikan, walau menunjukkan No Produksi teh Jenis Teh

adanya perbaikan sistem produksi serta a. Teh Inti


1 Grade 1 (57,26 (Broken Pecco), BOPF (Broken
pengawasan dari kantor pusat yang lebih %) Orange C), PF (Pecco Fanning),
DUST I, BP (Broken Pecco), BT
intensif karena jaraknya semakin dekat. (Broken Tea)
2 Grade II PF II (Pecco Fanning II), DUST
Kebun teh Danau Kembar pernah (37,82%) II, BP II (Broken Pecco II), BT II
(Broken Tea II), DUST III.
mengalami penurunan produksi pada
tahun 2000 dan peningkatan produksi 3 Grade III FAAN II (Fanning II), FAAN IV
(4,92%) (Fanning IV), BM (Broken Mix),
DUST IV, FLUFF.
paling tinggi pada tahun 2012.
Perkembangan hasil produksi teh b. Teh Plasma
1 Grade I PF (Pecco Fanning), DUST I, BT
Danau Kembar meningkat dari tahun (43,51%) (Broken Tea)

2015-2017, upaya yang dilakukan dari 2 Grade II PF II (Pecco Fanning II), DUST
(46,27%) II, BP II (Broken Pecco II), BT II
pihak perusahaan untuk meningkatkan (Broken Tea II)
3 Grade III FANN IV (Fanning IV), BM
produksi teh dilakukan dengan cara (10,22%) (Broken Mix),FLUFF

pembarantasan hama dan penyakit secara Sumber: PTPN VI Unit Usaha Danau
Kembar (2017)
preventif, pelaksanan pemupukan sesuai
dengan program kerja, memperbaiki Pemasaran Teh Danau Kembar
Tahun 2000-2017
infrastruktur sebagai penunjang. Produk teh yang dijual di pasar
Pabrik teh Danau Kembar internasional umumnya bukan berasal
memproduksi 15 jenis teh hitam orthodox dari satu kebun atau pabrik, melainkan
yang di bedakan menjadi dua jenis ramuan (blend) dari beberapa pabrik. Hal
produk teh yaitu, teh inti bernama Danau itu terjadi karena setiap perkebunan
Kembar dan teh plasma yang bernama memiliki ciri mutu yang khas. Pemasaran
Gunung Talang. Produk teh hitam teh terutama dengan sistem pelelangan
orthodox dibagi berdasarkan grade atau (auction) di Kantor Pemasaran Bersama
kualitas yaitu, grade I, grade II dan Grade
10

(KPB) Jakarta, penawar tertinggi berhak sebanyak 214.2 ton sedangkan untuk
membeli teh tersebut. Produksi teh mulai pemasaran luar negeri tertinggi terjadi
di ekspor sejak awal produksi tahun pada tahun 2012 sebanyak 2133.6 ton dan
1992, pengiriman dilakukan setelah terendah pada tahun 2017 sebanyak 367.3
menerima instruksi pengiriman dari ton.
kantor pusat.Negara-negara yang menjadi Sumber Daya Manusia Perkebunan
Teh Danau Kembar Tahun 2000-2017
tujuan penjualan teh adalah Amerika
Sumber daya manusia di
Serikat, Pakistan, Timur Tengah,
perkebunan teh Danau Kembar berarti
Singapura, China, Belanda, UEA dan
seluruh karyawan yang secara aktif
Negara-negara bekas Uni Soviet. Negara
bekerja di kebun tersebut. Jumlah
yang menjadi pengekspor paling tinggi
karyawan kebun teh Danau kembar
adalah USA dengan tingkat persentase
mengalami penurunan di mulai pada
70%-80%. Setelah teh laku terjual pihak
tahun 2010 sampai paling rendah pada
dari KPB akan melakukan pengepakan
tahun 2017 dengan jumlah 332 karyawan.
sesuai dengan tujuan eskportir.
Jumlah karyawan kebun teh dapat dilihat
Pemasaran teh kebun Danau
pada tabel berikut:
Kembar dapat dilihat dari tabel berikut:
Tabel 4. Perkembangan Karyawan
Tabel 3. Pemasaran Kebun Teh Danau Kebun Teh Danau Kembar
Kembar Ta Bagian
hu Af Af Pabri Te T U Ha Ju
Pengiriman
Tahun n d d k kni U mu nsi ml
Dalam negeri (ton) Luar negeri (ton)
A B k K m p ah
2008 898.9 1775.3
20 18 16 114 37 27 15 12 55
2009 528.8 1837.5
10 7 6 8
2010 509.1 1771.6 20 17 16 112 36 26 16 12 53
2011 374 1454.1 11 4 2 8
2012 568 2133.6 20 16 15 107 36 25 14 12 52
2013 425. 4 1137.5 12 8 8 0
2014 588.6 770.6 20 14 14 109 29 25 15 12 47
2015 607.4 733.2 13 7 0 7
2016 214.2 960.9 20 14 13 108 29 25 15 12 47
2017 375.6 367.3 14 5 9 3
Sumber: PTPN VI Unit Usaha Danau 20 11 11 102 27 20 17 12 41
15 7 6 1
Kembar (2017) 20 81 89 100 23 23 18 12 34
16 6
20 75 84 95 26 19 21 12 33
Hasil pemasaran teh kebun Danau 17 2

Kembar dalam negeri tertinggi terjadi Sumber: Data sekunder yang diolah
PTPN VI Danau Kembar, 2017
pada tahun 2008 yaitu sebanyak 898.9
ton dan terendah pada tahun 2016
11

Sumber Daya Manusia di PTPN VI pengaruhi oleh faktor cuaca dan iklim,
Danau Kembar memiliki dua cara dalam pemupukan, pengendalian gulma,
mengelola karyawannya yaitu pengendalian hama dan
menempatkan sesuai dengan kecakapan penyakit.Produksi teh terendah
dan kemampuan kerja dengan sebanyak 4.956.290 kg terjadi pada
diadakannya pelatihan pendampingan. tahun 2000, sedangkan produksi
Tingkat kesejahteraan karyawan kebun tertinggi pada tahun 2012 sebanyak
teh Danau Kembar mengalami 8.051.790 kg.
peningkatan sebanyak 13-14%. 3. Pemasaran hasil produksi di lakukan
Perusahaan juga memberikan beberapa melalui pasar lelang di Kantor
jaminan dan asuransi serta fasilitas bagi Pamasaran Bersama (KPB) Jakarta
karyawan. Pengelolaan tenaga kerja sejak awal produksi sekitar tahun
dilaksanakan berdasarkan UU tenaga 1992. Kebun teh Danau Kembar hanya
kerja. Bagi karyawan yang berprestasi memproduksi bahan baku yang
perusahaan memberikan perhargaan dan nantinya akan dipasarkan diseluruh
sebaliknya perusahaan akan bertindak Indonesia tetapi tidak menggunakan
tegas bagi karyawan yang tidak disiplin. brand Danau Kembar. Selain di
Indonesia teh ini juga diekspor ke luar
KESIMPULAN negeri dengan negara pengekspor
Berdasarkan penelitian yang telah paling tinggi adalah Amerika Serikat.
dilakukan dapat disimpulkan bahwa: 4. Sumber Daya Manusia kebun teh
1. Pengelolaan kebun teh Danau Kembar mengalami peningkatan dari tahun ke
tahun 2000-2017 sudah memenuhi tahun. Tingkat kesejahteraan
standar baik tingkat nasional maupun karyawannya yang mengalami
internasional. Cara pemetikan teh peningakatan sebanyak 13-14%.
mengalami peningkatan secara manual Perusahaan memberikan jaminan dan
(petik tangan), gunting sampai asuransi serta fasilitas berupa rumah,
menggunakan mesin. obat-obatan, tunjangan air, listrik,
2. Produksi teh Danau Kembar transportasi dan tunjangan anak
cenderung naik turun yang di sekolah.
12

DAFTAR PUSTAKA Suryani, Yeni. 2012. Perkebunan Teh


Dayeuhmanggung Di Garut 1957
Ayu, Lintang. et.al,. 2010. Pertumbuhan,
1996. Jurnal. JurusanIlmu Sejarah
Hasil, dan Kualitas Pucuk Teh
Universitas Padjadjaran, Fakultas
(Camellia Sinensis (L.) Kuntze) Di
Ilmu Budaya. Di akses pada 23
Berbagai Tempat. Jurnal. Fakultas
Maret 2017
Pertanian Universitas Gajah
Mada. Diakses pada 23 Maret
Syamsulbahri. 2011. Faktor-Faktor Yang
2017.
Mempengaruhi Produksi Teh Di
Indonesia. Diakses pada 23 Maret
Julaeha, Siti. 2010. Perkebunan Teh Di
2017.
Hindia Belanda Studi Kasus
Perkebunan Teh Malabar Di
Yulianis, Y. 2015. Analisis Faktor-
Pangalengan Bandung 1930-1934.
Faktor Yang Mempengaruhi
Di akses pada Agustus 2017.
Produktifitas Pemetikan Tanaman
Teh (Camellia Sinensis. L) Di
Kartika, Ratna. 2014. Perkembangan
PTP N VI Unit Usaha Danau
Agrowisata Perkebunan Teh
Kembar Kabupaten Solok. Skripsi
Wonosari Tahun1994-2010.
Politeknik Payakumbuh. Diakses
Jurnal. Jurusan Pendidikan
pada 25 Maret 2017.
Sejarah Universitas Negeri
Surabaya.Diakses pada 4 April
2016.

Moleong, J. Lexi. 2014. Metodologi


Penelitian Kualitatif. Bandung:
Remaja Rosdakarya.

Prasetya, Rudhi. 2011.Perampingan


(Rightsizing) Pada Pt.
PerkebunanNusantara IX
(Persero) Dalam Wacana
KebijakanEfisiensi
Menjadi Holding Company Pt.
PerkebunanIndonesia. Diakses
pada 1 Agustus 2017.

Respati, Ari. S. 2000. Analisis


Perkembangan Kinerja Keuangan
PT. Perkebunan Nusantara IX
(Persero) Divisi Tanaman
Tahunan Sebelum dan Sesudah
Merger.

You might also like

pFad - Phonifier reborn

Pfad - The Proxy pFad of © 2024 Garber Painting. All rights reserved.

Note: This service is not intended for secure transactions such as banking, social media, email, or purchasing. Use at your own risk. We assume no liability whatsoever for broken pages.


Alternative Proxies:

Alternative Proxy

pFad Proxy

pFad v3 Proxy

pFad v4 Proxy