Diajukan Oleh
Diajukan Oleh
Diajukan Oleh
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Oleh :
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
2013
ANALISIS EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS PENGELOLAAN MODAL
KERJA DITINJAU DARI RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN
PROFITABILITAS PADA KOPERASI UNIVERSITAS
BANGKA BELITUNG
Analysis on the Efficiency and Effectiveness of Management of Working
Capital Ratio In terms of Liquidity, Solvency and Profitability in the
Cooperative University of Bangka Belitung.
Fendi Kurniawan
Universitas Bangka Belitung
Abstract
Fendi Kurniawan. 3020911066. Analysis on the Efficiency and Effectiveness of
Management of Working Capital Ratio In terms of Liquidity, Solvency and
Profitability in the Cooperative University of Bangka Belitung.
The purpose of this study is to determine the level of efficiency and
effectiveness of working capital management and the development of financial
ratios, the liquidity ratio, solvency and profitability of the Cooperative University
of Bangka Belitung in 2010-2012. The methods used in this study is the
quantitative approach. The data used in this study is primary data and secondary
data.
The results of the research show that the level of efficiency and
effectiveness of working capital management of Cooperative University of Bangka
Belitung in 2010-2012 increased and then decrease, the rates of asset turnover
in 2010 and 2011 were 3.4 times and 3.5 times. But in 2012 declined to 1.2 times.
in addition, the total assets turnover rates in 2010 and 2011 were 2 times and 2.2
times. However, in 2012 it declined to 0.9 times. The liquidity ratio and the
current ratio seen in 2010 and in 2011 were 373% and 432%, which in 2012
increased to 848%. Solvency ratio seen from the ratio of debt to equity and debt to
total assets in 2010 amounted to 145% and 53% in 2010, 62% and 38% in 2011,
and 78% and 44% in 2012. The ratio of net profit profitability seen in 2010 and in
2011 were 10% and 7%, and 4% in 2012.
The results showed that the cooperative is not efficient enough in
managing the working capital, since the working capital turnover decreased in
2012. It goes the same way with the total asset turnover, and this is because the
total sales decline. It can be said that the liquidity ratio of the current ratio is
very good. The solvency ratio seen from debt to equity ratio and debt to asset
ratio is good. But for profitability ratios, the cooperative ability in generating
earnings declined from the year 2010-2012 due to the declining rate of profit from
the sale.
Keywords: Working Capital Efficiency, Working Capital Effectiveness, Liquidity
Ratios, Solvency Ratios and Profitability Ratios.
Pendahuluan
Tabel 1 : Data Jumlah Modal, Jumlah Hutang dan Sisa Hasil Usaha Tahun
2009-2012 (dalam rupiah)
Uraian Tahun
2009 2010 2011 2012
Modal Sendiri 99.198.399 199.690.842 211.634.188 213.054.157
Modal Pinjaman 224.242.691 142.372.458 83.717.232 148.697.715
Jumlah Modal 323.441.090 342.063.300 295.351.420 361.751.872
Jumlah Hutang 244.242.691 228.599.274 130.229.232 166.092.715
Sisa Hasil Usaha 20.744.973 88.549.812 50.593.214 13.266.819
Sumber : Laporan Keuangan Koperasi Universitas Bangka Belitung, data diolah 2013
Dari tabel 1.1 dapat dilihat bahwa kondisi keuangan Koperasi Universitas
Bangka Belitung dari tahun 2009-2012 mengalami fluktuasi karena adanya
kenaikan dan penurunan, baik dari sisi jumlah modal, jumlah hutang maupun sisa
hasil usaha. Modal koperasi pada tahun 2010 mengalami peningkatan sebesar Rp
342.063.300, namun pada tahun 2011 mengalami penurunan yaitu sebesar Rp
295.351.420 dan pada tahun 2012 jumlah tersebut mengalami peningkatan yaitu
sebesar Rp 361.751.872. Begitu juga untuk SHU pada tahun 2010 sebesar Rp
88.549.812, namun pada tahun 2011 mengalami penurunan menjadi Rp
50.593.214 dan pada tahun 2012 SHU kembali mengalami penurunan yaitu
menjadi Rp 13.266.819. Sementara untuk jumlah hutang dari tahun 2009-2011
dapat dilihat mengalami penurunan, namun pada tahun 2012 jumlah hutang
meningkat menjadi Rp 166.092.715. Akan tetapi, dalam hal ini Koperasi
Universitas Bangka Belitung masih bisa memenuhi kewajibannya dari modal
kerja yang dimiliki dan bisa memperoleh keuntungan setiap tahun.
Perumusan Masalah
Batasan Masalah
Pengertian Koperasi
Tujuan Koperasi
Menurut Undang-Undang No.25 tahun 1992 pasal 3,
koperasi bertujuan untuk memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan
masyarakat pada umumnya, serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional
dalam rangka mewujudkan masyarkat yang maju adil dan makmur berdasarkan
UUD 1945 dan pancasila.
Dengan adanya koperasi dapat membantu memenuhi kebutuhan para
anggota yang bisa diperoleh di koperasi. Dengan terpenuhinya kebutuhan anggota
maka semakin meningkatlah kesejahteraan anggota koperasi. Dengan memajukan
kesejahteraan anggotanya berarti koperasi juga memajukan kesejahteraan
masyarakat dan memajukan tatanan ekonomi nasional. Keseluruhan tujuan
koperasi tersebut adalah dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil,
dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Prinsip Koperasi
Menurut Undang-Undang No. 25 tahun 1992 Pasal 5 disebutkan koperasi
indonesia melaksanakan prinsip-prinsip koperasi sebagai berikut:
Laporan Keuangan
Rasio Likuiditas
Laporan Neraca Tingkat Efisiensi
Rasio Solvabilitas dan Efektivitas
Laporan Laba Rugi Pengelolaan
Rasio Profitabilitas Modal Kerja
Dari kerangka berfikir diatas dapat dijelaskan bahwa tujuan utama dalam
penelitian ini adalah untuk menganalisis tingkat efisiensi dan efektivitas
pengelolaan modal kerja menggunakan analisis rasio keuangan yaitu rasio
likuiditas, solvabilitas dan profitabilitas. Serta melihat bagaimana perkembangan
koperasi untuk dapat memenuhi semua kewajibannya. dalam jangka pendek
maupun jangka panjang, menghasilkan laba serta dapat memajukan kegiatan
usahanya dan mensejahterakan anggotanya.
METODE PENELITIAN
Pendekatan Penelitian
a. Wawancara (Interview)
b. Dokumentasi
c. Studi Kepustakaan
mengukur tingkat
𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔 𝐼𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒
pemanfaatan modal RWC =
𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡
kerja secara optimal
sehingga dapat
meningkatkan
keuntungan
Efektivitas Suatu cara yang Penjualan Bersih Rasio
Total Asset Turnover = x 1 kali
Total Aktiva
penggunaan digunakan untuk
modal kerja mengukur tingkat
keberhasilan dalam
menggunakan modal
kerja dengan tepat
sasaran untuk
mencapai tujuan
kamampuan suatu
Total Utang
perusahaan dalam Debt to asset ratio = x 100%
Total Aktiva
membayar semua
kewajibannya apabila
perusahaan tersebut
dibubarkan.
Rasio antara Penjualan bersih dengan total asset pada tahun 2010 sebesar 2
kali yang berarti dana yang tertaman dalam total asset berputar rata-rata 2 kali
dalam satu tahun atau setiap Rp.1,00 asset yang ditanamkan mampu
menghasilkan penjualan sebesar Rp.2,0. Berikutnya pada tahun 2011 sebesar
2,2 kali yang berarti dana yang tertaman dalam total asset berputar rata-rata
2,2 kali dalam satu tahun. Namun pada tahun 2012 tingkat perputaran total
asset mengalami penurunan menjadi 0,9 kali yang berarti dana yang tertaman
dalam total asset berputar rata-rata 0,9 kali dalam satu tahun.
3. Rasio Likuiditas
Tabel 6 : Perhitungan Rasio Likuiditas pada Koperasi Universitas
Bangka Belitung Tahun 2010-2012
Tahun Current Ratio Cash Ratio Quick Ratio WCTA
2010 372,6% 76,2% 363,2% 58,5%
2011 431,6% 98,7% 447,5% 68%
2012 847,6% 197,9% 826,1% 78,8%
Sumber : Laporan Keuangan Koperasi Universitas Bangka Belitung, data diolah 2013
a. Selama tiga tahun, yaitu tahun 2010-2012 Current Ratio pada Koperasi
Universitas Bangka Belitung mengalami kenaikan. Pada tahun 2010
Current Ratio sebesar 372,6% berarti setiap Rp.1,00 dari hutang lancar
dijamin oleh Rp.3,72 aktiva lancar yang dimiliki koperasi. Tahun 2011
sebesar 431,6% berarti setiap Rp.1,00 dari hutang lancar dijamin oleh
Rp.4,31 aktiva lancar yang dimiliki koperasi. Dan pada tahun 2012
Current Ratio sebesar 847,6% berarti setiap Rp.1,00 dari hutang lancar
dijamin oleh Rp.8,47 aktiva lancar yang dimiliki koperasi. Hal ini
menunjukkan bahwa Koperasi Universitas Bangka Belitung sangat efisien
dalam mengelola modal kerjanya dan mampu melunasi kewajiban atau
hutang lancarnya dalam mengukur solvensi jangka pendek.
b. Selama tiga tahun, yaitu tahun 2010-2012 Cash Ratio pada Koperasi
Universitas Bangka Belitung mengalami kenaikan. Pada tahun 2010 Cash
Ratio sebesar 76,2% berarti setiap Rp.1,00 dari hutang lancar dijamin oleh
Rp.0,76 kas/bank yang dimiliki koperasi. Tahun 2011 Cash Ratio sebesar
98,7% berarti setiap Rp.1,00 dari hutang lancar dijamin oleh Rp.0,98
kas/bank yang dimiliki koperasi. Dan pada tahun 2012 Cash Ratio
mengalami peningkatan yang cukup signifikan yaitu sebesar 197,9%
berarti setiap Rp.1,00 dari hutang lancar dijamin oleh Rp.1,97 kas/bank
yang dimiliki koperasi. Hal ini menunjukkan bahwa Koperasi Universitas
Bangka Belitung cukup baik dalam mengelola modal kerjanya. Koperasi
dapat dikatakan sangat likuid dilihat dari jumlah kas dan bank dengan
hutang lancar yang dimiliki.
c. Selama tiga tahun, yaitu tahun 2010-2012 Quick Ratio pada Koperasi
Universitas Bangka Belitung mengalami kenaikan. Pada tahun 2010 Quick
Ratio sebesar 363,2% berarti setiap Rp.1,00 dari hutang lancar dijamin
oleh Rp.3,63 aktiva lancar tanpa memperhitungkan persediaan yang
dimiliki koperasi. Tahun 2011 sebesar 447,5% berarti setiap Rp.1,00 dari
hutang lancar dijamin oleh Rp.4,47 aktiva lancar tanpa memperhitungkan
persediaan yang dimiliki koperasi. Dan tahun 2012 Quick Ratio sebesar
826,1% berarti setiap Rp.1,00 dari hutang lancar dijamin oleh Rp.8,26
aktiva lancar tanpa memperhitungkan persediaan yang dimiliki koperasi.
Hal ini menunjukkan bahwa Koperasi Universitas Bangka Belitung cukup
baik dalam mengelola modal kerjanya dan mampu memperhitungkan
persediaan terhadap uang kas yang tersedia.
4. Rasio Solvabilitas
Tabel 7 : Perhitungan Rasio Solvabilitas pada Koperasi Universitas
Bangka Belitung Tahun 2010-2012
Tahun Total Utang Ekuitas Total Aktiva DER DAR
2010 228.599.274 199.690.842 428.290.116 144,5% 53,4%
2011 130.292.232 211.634.188 341.926.420 61,6% 38,1%
2012 166.092.715 213.054.157 379.146.872 78% 43,8%
Sumber : Laporan Keuangan Koperasi Universitas Bangka Belitung, data diolah 2013
a. Selama tiga tahun, yaitu tahun 2010-2012 Debt to Equity Ratio pada
Koperasi Universitas Bangka Belitung mengalami fluktuasi. Pada tahun
2010 Debt to Equity Ratio sebesar 144,5%, namun pada tahun 2011
mengalami penurunan sebesar 82,9% menjadi 61,6%. Pada tahun
berikutnya, Debt to Equity Ratio mengalami peningkatan sebesar 16,4%
dari tahun sebelumnya yaitu menjadi 78%. Hal ini menunjukkan bahwa
secara umum Koperasi Universitas Bangka Belitung mengalami
penurunan dalam kemampuan membayar seluruh kewajibannya terhadap
ekuitas yang dimiliki karena jumlah hutang meningkat ditahun 2012.
b. Selama tiga tahun, yaitu tahun 2010-2012 Debt to Asset Ratio pada
Koperasi Universitas Bangka Belitung mengalami fluktuasi. Pada tahun
2010 Debt to Asset Ratio sebesar 53,4%, namun pada tahun 2011
mengalami penurunan sebesar 15,3% menjadi 38,1%. Pada tahun
berikutnya, Debt to Asset Ratio mengalami peningkatan sebesar 5,7% dari
tahun sebelumnya yaitu menjadi 43,8%. Hal ini menunjukkan bahwa
secara umum Koperasi Universitas Bangka Belitung mengalami
penurunan dalam kemampuan membayar seluruh kewajibannya terhadap
total aktiva yang dimiliki.
a. Selama tiga tahun, yaitu tahun 2010-2012 Gross Profit Margin pada
Koperasi Universitas Bangka Belitung mengalami penurunan. Pada tahun
2010 Gross Profit Margin sebesar 78,9%, dan pada tahun 2011 mengalami
penurunan 3,1% menjadi 75,8%. Dan pada tahun berikutnya, Gross Profit
Margin juga mengalami penurunan yang cukup signifikan sebesar 30,4%
menjadi 45,4% ditahun 2012.
b. Selama tiga tahun, yaitu tahun 2010-2012 Net Profit Margin pada
Koperasi Universitas Bangka Belitung mengalami penurunan. Pada tahun
2010 Net Profit Margin sebesar 10,3%, dan pada tahun 2011 mengalami
penurunan 3,5% menjadi 6,8%. Dan pada tahun berikutnya, Net Profit
Margin juga mengalami penurunan 3% menjadi 3,8% ditahun 2012.
c. Selama tiga tahun, yaitu tahun 2010-2012 Return on Asset pada Koperasi
Universitas Bangka Belitung mengalami penurunan. Pada tahun 2010
Return on Asset sebesar 20,7%, dan pada tahun 2011 mengalami
penurunan 5,9% menjadi 14,8%. Dan pada tahun berikutnya, Return on
Asset juga mengalami penurunan yang cukup signifikan yaitu sebesar
11,3% menjadi 3,5% ditahun 2012.
d. Selama tiga tahun, yaitu tahun 2010-2012 Return on Equity pada Koperasi
Universitas Bangka Belitung mengalami penurunan. Pada tahun 2010
Return on Equity sebesar 44,3%, dan pada tahun 2011 mengalami
penurunan 20% menjadi 23,9%. Dan pada tahun berikutnya, Return on
Equity juga mengalami penurunan yang cukup signifikan yaitu sebesar
18% menjadi 6,2% ditahun 2012.
Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut :
Saran
1. Pada pihak Koperasi Universitas Bangka Belitung dalam tingkat efisiensi dan
efektivitas pengelolaan modal kerjanya pada tahun 2010 dan 2011 sudah cukup
baik namun adanya penurunan tingkat perputaran modal kerja di tahun 2012
menunjukkan koperasi kurang efisien dalam mengelola modal kerja yang
dimiliki. Koperasi perlu meningkatkan penjualan bersih dengan cara
melakukan perluasan usaha, meningkatkan promosi penjualan, memberikan
pelayanan yang lebih baik lagi kepada para anggota dan lain sebagainya.
2. Tingkat Rasio Likuiditas dalam pengelolaan modal kerja pada tahun 2010-
2012 sudah sangat baik. Hal tersebut dapat dilihat dari besarnya jumlah aktiva
lancar terhadap hutang lancar dimana sebagian besar aktiva lancar tertanam
pada piutang dan juga hutang lancar mengalami penurunan dari tahun 2010-
2012. Kelebihan aktiva lancar sebaiknya dialokasikan atau diinvestasikan ke
sumber lain agar tidak terjadi over liquidity misalnya penambahan jumlah
persediaan barang dan sumber-sumber lainnya.
3. Tingkat Rasio Solvabilitas dalam pengelolaan modal kerja pada tahun 2010-
2012 dapat dilihat dari perbandingan total utang terhadap ekuitas secara umum
menunjukkan angka yang masih cukup tinggi. Dan untuk rasio total utang
terhadap total asset secara umum sudah cukup baik. Koperasi harus bisa
mengelola aktiva lancarnya dengan sebaik mungkin untuk membayar utang
yang akan jatuh tempo sehingga tidak mengganggu kegiatan operasional
koperasi. Selain itu koperasi juga harus mengelola piutang yang telah jatuh
tempo untuk dialihkan ke kas atau investasi lainnya.
4. Tingkat Rasio Profitabilitas dalam pengelolaan modal kerja pada tahun 2010-
2012 dapat dilihat dari perbandingan laba bersih terhadap penjualan bersih
mengalami penurunan dalam tiga tahun berturut-turut. Sementara dilihat dari
perbandingan antara laba bersih terhadap total aktiva ataupun laba bersih
terhadap ekuitas juga mengalami penurunan. Dalam hal ini pihak koperasi
harus dapat meningkatkan total penjualan bersih dengan cara melakukan
perluasan usaha atau menambah unit usaha baru, meningkatkan promosi
penjualan, mengelola piutang yang telah jatuh tempo, memberikan pelayanan
yang lebih baik lagi kepada para anggota dan lain sebagainya.
5. Peningkatan jumlah aktiva lancar sebaiknya dikelola dengan baik agar dapat
memicu peningkatan laba operasi. Selain itu manajemen koperasi juga harus
mengatur jumlah piutang simpan pinjam pada aktiva lancar agar rasio lancar
dan rasio cepatnya tidak mengalami over likuid. Pihak koperasi juga sebaiknya
menetapkan kebijakan baru mengenai ketentuan batas maksimal pinjaman yang
diberikan kepada anggota dan meningkatkan penagihan piutang terutama yang
sudah menunggak dan jatuh tempo.
6. Disarankan kepada pihak manajemen koperasi agar dapat mengelola modal
kerja dengan baik, Dengan nilai modal kerja yang optimal, dan penggunaan
yang efisien maka koperasi akan mampu meningkatkan profitabilitas. Selain
itu, pihak koperasi hendaknya meningkatkan pengetahuan dan pemahaman
karyawan, manajemen koperasi, dan staff bagian keuangan mengenai
pentingnya meningkatkan efisiensi penggunaan modal kerja, hal ini bisa
dilakukan dengan mengadakan berbagai pelatihan.
DAFTAR PUSTAKA
Astuti, Dewi. 2004. Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta : Ghalia
Indonesia.
Indrayani, Syarthini. 2009. Analisis Likuiditas dan Solvabilitas pada Koperasi Al-
Mukarramah di Luwu. (online), (http://ejournal .unud.ac.id, diakses 18
April 2013)
Karim, Abdul. 2004. Analisis Efisiensi Penggunaan Modal Kerja pada KPRI
Gemi Tulis Batang. (Online), (http://ejournal .usm.ac.id, diakses 20 April
2013).
Martono dan Agus Harjito. 2004. Manajemen Keuangan, Edisi Pertama, Cetakan
Keempat. Yogyakarta : Ekanisia.
Widianti Ninik, 2007. Manajemen Koperasi, Edisi baru. Jakarta : Rineka Cipta.